PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA
|
|
- Hendra Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA Angela Utami Dewi Kristiana, Katjuk Astrowulan, Nurhadi Siswanto Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya ABSTRAK PT. Utomo Motor adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan suku cadang sepeda motor Honda. Berdasarkan data historis perusahaan, masalah yang sering terjadi di PT. Utomo Motor adalah persediaan barang yang berlebihan untuk satu jenis, sedangkan jenis lain kekurangan. Hal ini sangat merugikan perusahaan karena cash flow perusahaan menjadi kurang lancar, biaya modal (cost of capital) tinggi, ruang penyimpanan barang menjadi tidak cukup, dan service level rendah. Biaya persediaan yang tinggi menyebabkan PT. Utomo Motor tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perencanaan sistem persediaan suku cadang yang baik untuk memenuhi kebutuhan penjualan suku cadang secara optimal. PT. Utomo Motor memiliki 659 item suku cadang. Analisis ABC diperlukan untuk menentukan 11 item terpenting, yang meliputi 25,24% dari total pendapatan PT. Utomo Motor. Perencanaan sistem persediaan dimulai dari peramalan permintaan barang 11 item tersebut untuk 12 bulan yang akan datang dengan menggunakan data penjualan bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Desember Peramalan dilakukan dengan menggunakan metode moving average, single exponential smoothing, double exponential smoothing, model kecenderungan linier, model eksponensial, model kecenderungan kuadratik, model S curve. Metode peramalan yang terpilih adalah metode yang menghasilkan nilai MAD terkecil. Setelah diperoleh estimasi permintaan untuk periode tahun 2006, dilanjutkan dengan merancang sistem persediaan yang tepat disesuaikan dengan kebijakan dan kondisi yang berlaku di perusahaan sehingga dapat mengurangi biaya persediaan. Dengan diterapkannya sistem persediaan yang baru pada tahun 2006, PT. Utomo Motor dapat menentukan jumlah pemesanan optimal (EOQ), ka pan harus memesan barang (reorder point), safety stock, dan total biaya persediaan untuk masing-masing item suku cadang. Bila dibandingkan dengan sistem persediaan yang saat ini dijalankan perusahaan, sistem persediaan yang diteliti dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp ,-. Kata kunci: peramalan, persediaan, EOQ PENDAHULUAN Sepeda motor merupakan salah satu alternatif alat transportasi yang sekarang ini banyak dipilih oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena sepeda motor merupakan sarana transportasi yang praktis dan lebih terjangkau harganya bila dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda empat, terutama di saat krisis sekarang ini, di mana daya beli masyarakat semakin menurun. Banyak perusahaan yang menjual suku cadang sepeda motor seiring dengan bertambahnya penggunaan sepeda motor di masyarakat. Persaingan di dunia usaha
2 penjualan suku cadang sepeda motor pun makin ketat. Agar dapat bersaing, perusahaan suku cadang sepeda motor harus memiliki daya saing. Salah satunya adalah harga jual yang murah. Harga jual yang murah dapat dicapai dengan biaya persediaan yang murah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan perencanaan sistem persediaan pada PT. Utomo Motor, yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan suku cadang sepeda motor Honda. PT. Utomo Motor harus memiliki persediaan karena permintaan pelanggan yang harus dipenuhi saat itu juga, karena sifat pelanggan suku cadang kendaraan bermotor pada umumnya tidak mau menunggu. Mereka dapat membeli di perusahaan lain yang dapat menyediakan kebutuhan mereka dengan cepat. Hal tersebut dapat menyebabkan PT. Utomo Motor kehilangan penjualan sehingga ada biaya tambahan yang terjadi atas kehilangan penjualan tersebut. PT. Utomo Motor memiliki 659 item suku cadang sepeda motor dalam kegiatan penjualannya. Masalah yang sering muncul pada persediaan PT. Utomo Motor adalah terjadinya persediaan barang yang berlebihan untuk satu jenis, sedangkan jenis lain kekurangan. Hal ini mengakibatkan antara lain terjadinya cash flow yang kurang lancar, biaya modal (cost of capital) yang tinggi, ruang penyimpanan barang menjadi tidak cukup, dan service level yang rendah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perencanaan sistem persedian suku cadang yang baik untuk memenuhi kebutuhan penjualan suku cadang. Pada penelitian ini ditentukan batasan masalah dan asumsi sebagai berikut: Batasan masalah: 1. Karena terdapat banyak item suku cadang di PT. Utomo Motor, maka hanya dipakai item-item suku cadang yang berada pada kelompok A dari hasil analisis ABC, yang meliputi 25% dari total pendapatan. 2. Data yang dipakai adalah data bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Desember Asumsi: 1. Tidak ada produk cacat dalam pengiriman barang oleh pemasok karena dilakukan inspeksi pada setiap barang yang diterima. 2. Biaya yang terlibat dalam setiap proses persediaan suku cadang dianggap sama setiap periode. 3. Apabila PT. Utomo Motor mengalami stockout pada salah satu item maka akan mengakibatkan kehilangan penjualan (lost sales). A-2-2
3 METODOLOGI PENELITIAN AWAL Perumusan Masalah Tinjauan Pustaka Pengumpulan data: a. Data permintaan pelanggan b. Data biaya persediaan c. Data kebutuhan suku cadang selama waktu waktu tunggu tunggu Pengolahan/analisa data: Analisis ABC Peramalan permintaan Penentuan parameter kebijakan persediaan: a. EOQ, reorder point, safety stock b. Total biaya-biaya pembelian, penyimpanan, pemesanan, dan kekurangan bahan (total biaya persediaan) Kesimpulan dan saran AKHIR HASIL DAN DISKUSI Analisis ABC Dari hasil analisis ABC dapat ditemukan 11 item suku cadang yang termasuk dalam kategori A dengan nilai persentase kumulatif 25,24%. Suku cadang tersebut adalah: (SHOE BRAKE SET) GBGFMO (BATTERY GM 5Z-3B) A-2-3
4 KEV880 (CUSHION ASSY,RR) (CHAIN,DRIVE) (PLUG SPARK U22FSU) (CHAIN,DRIVE) 7. 92RH-100 (CHAIN, CAM) GN5900H (SPROCKET DRIVEN) 9. HB63012RS (BEARING, BALL) KEV880 (SPROCKET DRIVEN) GF6000H (SPROCKET, DRIVE) Peramalan Permintaan Model peramalan yang digunakan untuk meramalkan kebutuhan suku cadang dengan nomor: , 31500GBGFMO, 52400KEV880, , , 92RH-100, 41201GN5900H, HB63012RS, 41201KEV880, dan 23801GF6000H untuk 12 bulan yang akan datang adalah: moving average, single exponential smoothing, dan double exponential smoothing. Pemilihan model peramalan tersebut didasarkan pada hasil perhitungan koefisien autokorelasi. Grafik koefisien autokorelasi untuk 10 item tersebut menunjukkan bahwa data tidak teratur (random). Peramalan kebutuhan suku cadang nomor menggunakan model: moving average, single exponential smoothing, double exponential smoothing, model kecenderungan linier, model eksponensial, model kecenderungan kuadratik, dan model S curve, karena hasil perhitungan koefisien autokorelasi menunjukkan bahwa data mendekati pola kecenderungan ( trend) dan juga pola data random. Model peramalan yang terpilih adalah yang memiliki nilai MAD terkecil. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 834 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, Rp.2.601/tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp.2.700/unit, kebutuhan ratarata selama waktu tunggu = 18,96, dan standar deviasi = 35,642. Hasil perhitungan pada iterasi ke-6 sudah mencapai optimal karena E(M>B5) sama dengan E(M>B6) yaitu sebesar 2,378. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor adalah sebesar Q*= 130, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 58, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 42, unit. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor 31500GBGFMO Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor 31500GBGFMO untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 158 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, biaya order (C) sebesar Rp /order, biaya penyimpanan (H) sebesar Rp /tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp /unit, kebutuhan rata-rata selama waktu tunggu = 2,939, dan standar deviasi = 2,446. Hasil perhitungan pada iterasi ke-4 sudah mencapai optimal karena E(M>B3) sama dengan E(M>B4) yaitu sebesar 0,158. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor 31500GBGFMO adalah sebesar Q*= 24, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 5, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 2,922 3 unit. A-2-4
5 Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor 52400KEV880 Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor 52400KEV880 untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 42 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, Rp /tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp /unit, kebutuhan ratarata selama waktu tunggu = 2,364, dan standar deviasi = 2,191. Hasil perhitungan pada iterasi ke-4 sudah mencapai optimal karena E(M>B3) sama dengan E(M>B4) yaitu sebesar 0,268. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor 52400KEV880 adalah sebesar Q*= 11, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 4, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 1,999 2 unit. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 67 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, biaya order (C) sebesar Rp /order, biaya penyimpanan (H) sebesar Rp.8.815/tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp.9.150/unit, kebutuhan rata-rata selama waktu tunggu = 1,952, dan standar deviasi = 1,593. Hasil perhitungan pada iterasi ke-3 sudah mencapai optimal karena E(M>B2) sama dengan E(M>B3) yaitu sebesar 0,184. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor adalah sebesar Q*= 18, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 3, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 1,490 1 unit. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 416 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, Rp.1.243/tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp.1.290/unit, kebutuhan ratarata selama waktu tunggu = 15,358, dan standar deviasi = 8,070. Hasil perhitungan pada iterasi ke-4 sudah mencapai optimal karena E(M>B3) sama dengan E(M>B4) yaitu sebesar 1,011. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor adalah sebesar Q*= 119, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 21, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 7,306 7 unit. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor Hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 66 unit. Dari lampiran 4 diketahui bahwa biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, biaya order (C) sebesar Rp /order, biaya penyimpanan (H) sebesar Rp.8.381/tahun, dan biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp.8.700/unit. Sesuai lampiran 9, didapatkan nilai: kebutuhan rata-rata selama waktu tunggu = 1,805 dan standar deviasi = 1,328. Hasil perhitungan pada iterasi ke-3 sudah mencapai optimal karena E(M>B2) sama dengan E(M>B3) yaitu sebesar 0,160. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor adalah sebesar Q*= 18, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 2, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 1,223 1 unit. A-2-5
6 Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor 92RH-100 Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor 92RH-100 untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 19 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, biaya order (C) sebesar Rp /order, biaya penyimpanan (H) sebesar Rp /tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp /unit, kebutuhan rata-rata selama waktu tunggu = 3,375 dan standar deviasi = 2,812. Hasil perhitungan pada iterasi ke-4 sudah mencapai optimal karena E(M>B3) sama dengan E(M>B4) yaitu sebesar 0,469. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor 92RH-100 adalah sebesar Q*= 7,489 7 unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 5,0622 5, dengan persediaan penyangga (safety stock) S= 2,156 2 unit. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor 41201GN5900H Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor 41201GN5900H untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 56 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, Rp.5.636/tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp.5.850/unit, kebutuhan ratarata selama waktu tunggu = 2,527, dan standar deviasi = 1,620. Hasil perhitungan pada iterasi ke-3 sudah mencapai optimal karena E(M>B2) sama dengan E(M>B3) yaitu sebesar 0,255. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor 41201GN5900H adalah sebesar Q*= 20, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 3, unit, dengan persediaan penyangga (safety stock) S= 1,292 1 unit. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor HB63012RS Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor HB63012RS untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 122 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, biaya order (C) sebesar Rp /order, biaya penyimpanan (H) sebesar Rp.3.035/tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp.3.150/unit, kebutuhan rata-rata selama waktu tunggu = 3,972, dan standar deviasi = 4,297. Hasil perhitungan pada iterasi ke-5 sudah mencapai optimal karena E(M>B4) sama dengan E(M>B5) yaitu sebesar 0,651. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor HB63012RS adalah sebesar Q*= 42, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B=6, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 3,530 4 unit. Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor 41201KEV880 Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor 41201KEV880 untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 57 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, Rp.7.225/tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp.7.500/unit, kebutuhan ratarata selama waktu tunggu = 2,347, dan standar deviasi = 1,270. Hasil perhitungan pada iterasi ke-3 sudah mencapai optimal karena E(M>B2) sama dengan E(M>B3) yaitu sebesar 0,175. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor 41201KEV880 adalah sebesar Q*= 18, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 3, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 1,089 1 unit. A-2-6
7 Perancangan Persediaan Suku Cadang Nomor 23801GF6000H Diketahui hasil peramalan kebutuhan suku cadang nomor 23801GF6000H untuk 12 bulan ke depan (R) adalah 5 7 unit, biaya pembelian (P) sebesar Rp /unit, Rp.5.202/tahun, biaya kekurangan barang (A) sebesar Rp /unit, kebutuhan ratarata selama waktu tunggu = 2,568, dan standar deviasi =2,030 Hasil perhitungan pada iterasi ke-4 sudah mencapai optimal karena E(M>B3) sama dengan E(M>B4) yaitu sebesar 0,338. Jumlah pesanan optimal suku cadang nomor 23801GF6000H adalah sebesar Q*= 21, unit. Pemesanan dilakukan pada saat persediaan sisa B= 3, unit, dengan persediaan penyangga ( safety stock) S= 1,576 2 unit. Analisis Sensitivitas EOQ Analisis sensitivitas ini dihitung dengan asumsi apabila parameter R dan C secara bersamaan mempunyai faktor kesalahan estimasi sebesar -10% dari kondisi aktual, sedangkan parameter H mempunyai faktor kesalahan estimasi sebesar 10%, maka besarnya Q adalah: Q Q * (0,90)(0,90) = - 1 Q * (1,10) Q Q * - = 0, Q * Q * Q -1 = 0, Q * Q = 0,8581 Q * Q = Q* x 0,8581 Dari hasil perhitungan di atas, maka kesalahan estimasi R, C, dan H mengakibatkan adanya kekurangan estimasi pada Q* sebesar 14,19%. Pengaruh kesalahan estimasi R, C, dan H terhadap Q*untuk masing-masing item suku cadang adalah sebagai berikut: Nomor Suku Cadang Jumlah Pemesanan Optimum (Q*) Koreksi kesalahan Q* Estimasi Jumlah pesanan Q ,19% 111, GBGFMO 32-14,19% 27, KEV ,19% 17, ,19% 19, ,19% 102, ,19% 30, RH ,19% 7, GN5900H 27-14,19% 23, HB63012RS 73-14,19% 62, KEV ,19% 21, GF6000H 26-14,19% 22, A-2-7
8 Analisis biaya Persediaan Biaya Persediaan PT. Utomo Motor Tahun 2006 Setelah Diterapkan Sistem Persediaan yang Baru: Nomor Suku Cadang Biaya Pembelian Biaya Penyimpanan Biaya Pemesanan Biaya Kekurangan Barang Total Biaya Persediaan GBGFMO KEV RH GN5900H HB63012RS KEV GF6000H Analisis Perbandingan total biaya persediaan PT. Utomo Motor tahun 2006 sebelum dan setelah diterapkan sistem persediaan baru: Biaya Persediaan Sebelum Biaya Persediaan Setelah Nomor Suku Diterapkan Diterapkan Cadang Sistim Persediaan yang Baru Sistim Persediaan yang Baru Selisih GBGFMO KEV RH GN5900H HB63012RS KEV GF6000H TOTAL KESIMPULAN 1. Dari 11 item yang diteliti, ternyata metode peramalan yang sesuai untuk 9 item suku cadang adalah metode single exponential smoothing, sedangkan dua item yang lainnya menggunakan model eksponensial dan moving average. 2. Penerapan sistem persediaan yang baru dapat mengurangi total biaya persediaan tahun Total pengurangan biaya persediaan tahun 2006 untuk item yang diteliti setelah diterapkan sistem persediaan yang baru adalah sebesar Rp ,-. A-2-8
9 DAFTAR PUSTAKA Chase, Richard B., F. Robert Jacobs, and Nicholas J. Aquilano, Operation Management For Competitive Advantage. Tenth Edition, Mc Graw Hill Companies, Inc., New York. Hanke, John E., Arthur G. Reitsch, and Dean W. Wichern, Business Forecasting. Seventh Edition, Prentice- Hall, Inc., New Jersey. Makridakis, Spyros, Steven C. Wheelwright, dan Victor E. McGee, Metode dan Aplikasi Peramalan. Binarupa Aksara, Jakarta. Taylor III, Bernard W., Introduction To Management Science. Sixth Edition, Prentice Hall Inc., New Jersey. Tersine, Richard J., Principle of Inventory and Materials Management. Fourth Edition, Prentice-Hall International, Inc., New York. Yamit, Zulian, Manajemen Persediaan. Ekonisia, Yogyakarta. Zipkin, Paul H., Foundations of Inventory Management. McGraw-Hill Companies, Inc., New York. A-2-9
Kata kunci: Analisis Pengendalian Persediaan, Metode Peramalan.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. X Indra Dwiharto, Moses L. Singgih Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer) Diana Safitri Yulianti, I Nyoman Pudjawan Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK
PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) Oleh : Henny Wunas, I Nyoman Pujawan Wunas_henny@yahoo.com, pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK
OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis memiliki persediaan. Alasan utama persediaan barang adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis persediaan adalah salah satu topik paling populer dalam ilmu manajemen. Salah satu alasannya adalah bahwa hampir semua jenis organisasi bisnis memiliki
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INVENTORY BAHAN BAKAR MAIN FUEL OIL DAN BAHAN KIMIA DI PT. INDONESIA POWER UBP PERAK DAN GRATI UNIT PLTU PERAK
B-11-1 PERANCANGAN SISTEM INVENTORY BAHAN BAKAR MAIN FUE OI DAN BAHAN KIMIA DI PT. INDONESIA POWER UBP PERAK DAN GRATI UNIT PTU PERAK * Juli Winartiwi ** Patdono Soewignjo *Mahasiswa MMT-ITS, Program Manajemen
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBAB6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis persediaan bahan bal'u dengan model kuantitas pembelian yang optimal (EOQ) didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Persediaan merupakan penyimpanan dari setiap item atau sumber daya yang digunakan dalam sebuah organisasi 1. Dalam pengertian lain bahwa inventory merupakan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.
PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. Hartono Santoso 1, Bobby Oedy P. Soepangkat 2, dan Sony Sunaryo
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN
PENERAPAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN Nisa Masruroh Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Persediaan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CROSTON DALAM FIXED TIME PERIOD WITH SAFETY STOCK
PENGGUNAAN METODE CROSTON DALAM FIXED TIME PERIOD WITH SAFETY STOCK Enny Widawati 1, Isti Surjandari 2, Amar Rachman 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI
Lebih terperinciModel Inventory Perishable Material dengan Mempertimbangkan Faktor Kapasitas Gudang Penyimpanan Bahan Baku PT. So Good Food Manufacturing
Model Inventory Perishable Material dengan Mempertimbangkan Faktor Kapasitas Penyimpanan Bahan Baku PT. So Good Food Manufacturing Zeny Fatimah Hunusalela Program Studi Teknik Industri - Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Baku Semen Dengan Kendala Kapasitas Gudang Menggunakan Model Probabilistik Q
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Semen Dengan Kendala Kapasitas Gudang Menggunakan Model Probabilistik Q Tri Wahyu Ningsih 1, Achmad Bahauddin 2, Ratna Ekawati 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING
PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING William Goenardi* dan Abdullah Shahab** *PT. HM Sampoerna, Tbk. Jl. Rungkut Industri Raya 18, Surabaya e-mail: william_goenardi@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. MPI CABANG SURABAYA DENGAN METODE EOQ
ANALISIS SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. MPI CABANG SURABAYA DENGAN METODE EOQ Dedik Ardian dan Fuad Achmadi Magister Manajemen Teknik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LADASA TEORI Pendistribusian merupakan salah satu bagian daripada manajemen logistik. Manajemen logistik dapat didefinisikan sebagai suatu bagian dari proses rantai penyediaan yang berupa rencana,
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA
Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Persediaan Pengaman (Safety Stock) Dr. Sawarni Hasibuan, M.T. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Akomodasi Ketidakpastian Asumsi Model
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA Christianto¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR Arif Tanuwijoyo Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika arif_tanuwijoyo@hotmail.co.id Siti Rahayu, S.E., M.M. Manajemen/Fakultas
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA
APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA Seno Hananto, Nyoman Pudjawan Magister Manajemen Teknologi (MMT)
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO. Dian Ratu Pritama ABSTRACT
PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Dian Ratu Pritama Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Heni Indrayati* dan Bobby Oedy P. Soepangkat** Program Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PADA INDUSTRI KACA DI PT. XYZ
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PADA INDUSTRI KACA DI PT. XYZ 1 Martinus Harun Koentjoro, 2 Bobby Oedy P. Soepangkat, 3 Nurhadi Siswanto 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk
Lebih terperinciPenentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk
PENETAPAN PERENCANAAN PRODUKSI GUNA MENENTUKAN BESARAN PRODUKSI YANG TEPAT PADA PT GOODYEAR INDONESIA TBK Dewi Taurusyanti Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Wawan Hermawan Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR
ANALISIS PENENTUAN STOK SUKU CADANG PADA PT. KARS INTI AMANAH (KALLA KIA) CABANG MAKASSAR Bayum Pacsi Pataddungi, Andi Pawennari, Nurul Chairany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciPEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI
PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA
ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinciSriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
B-13-1 EVALUASI KEBIJAKAN PEMESANAN DAN PENGEMBANGAN ALTERNATIF MODEL PEMESANAN SUKU CADANG BERDASARKAN KRITERIA BIAYA (Studi Kasus di PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Sidoarjo) Sriyanto, Heru Prastawa
Lebih terperinciOPTIMASI KEUNTUNGAN PEMBELIAN MANIK-MANIK DI C.V BURHANI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN LINIER
OPTIMASI KEUNTUNGAN PEMBELIAN MANIK-MANIK DI C.V BURHANI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN LINIER Ammar Nuruddin* dan Bobby O.P. Soepangkat** Program Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS
Lebih terperinciEstimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu
Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu Author: Junaidi Junaidi Terdapat berbagai jenis model/metode peramalan hubungan deret waktu. Diantaranya adalah: 1) Model Linear; 2) Model Quadratic;
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE
ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE 2011-2012 Angeline Williany BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Kristanto (2003:2), sistem adalah kumpulan elemen elemen dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada sistem
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciStudi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 3, No. 2, Nov 26, 19 117 Studi Perbandingan Ekpektasi iaya Total Antara Kasus akcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik Valeriana Lukitosari
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. (Single Moving Average), metode pemulusan tunggal (Single Exponential
72 BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil peramalan dengan metode rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average), metode pemulusan tunggal (Single Exponential Smoothing), metode pemulusan ganda (Double
Lebih terperinciANALISA INVENTORY TURNOVER PADA PRODUK EKSPOR PADA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA
ANALISA INVENTORY TURNOVER PADA PRODUK EKSPOR PADA PT. SCHERING PLOUGH INDONESIA Prawasmita Sedyandini dan Moses L. Singgih Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN KAPAS DENGAN KRITERIA MINIMASI TOTAL BIAYA DI PT. WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.2 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 RANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN KAPAS DENGAN KRITERIA MINIMASI TOTAL
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HUB TIPE SUPRA PADA PT ASTRA HONDA MOTOR
PENERAPAN SISTEM PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HUB TIPE SUPRA PADA PT ASTRA HONDA MOTOR Yusuf Arifin ; Siti Nur Fadlillah 2 ABSTRACT Planning system of customer needs in Astra
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciPERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN
Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 6-10 PERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN Abstrak Arie Restu Wardhani 1) PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di
Lebih terperinciPENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20
PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20 Theresia Oshin Rosmaria Pasaribu 1 Rossi Septy Wahyuni 2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPenentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo
Penentuan Kebijakan Persediaan Spare Parts pada Perusahaan Migas dengan Pendekatan Simulasi Monte Carlo Sayyidan Fatchur Rochman, Yadrifil Teknik Industri Fakultas Teknik Abstrak Material MRO merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL SKRIPSI... i HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO...
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI. Basuki. Abstrak
PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMAKAIAN VOLUME GUDANG DI PT. SIM BEKASI Basuki Abstrak PT. SIM merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kendaraan dengan cara merakit berbagai macam
Lebih terperinciINVENTORY CONTROL USING STATISTICS FORECASTING ON MANUFACTURE COMPANY
INVENTORY CONTROL USING STATISTICS FORECASTING ON MANUFACTURE COMPANY Rizki Tri Prasetio Sistem Informasi Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6 Antapani Bandung, 40282 rizkitriprasetio@gmail.com
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA
Oktavianus: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME... PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA Ferry Oktavianus ),
Lebih terperinciPerencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Metode Heuristik Silver Meal dan Part Period Balacing (Studi Kasus: PT. Mega Andalan Kalasan)
65 Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Metode Heuristik Silver Meal dan Part Period Balacing (Studi Kasus: PT. Mega Andalan Kalasan) Hafidh Munawir, Yusuf Bachtiar Jurusan Teknik Industri UMS Jl.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil perancangan dalam penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Tujuan bab ini adalah memberikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PEMBELIAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. JAYA TAMA
RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELIAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. JAYA TAMA Muhammad Royyan Asrillah 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Lampiran 3 tersebut telah diketahui yang akan menjadi itemstock di store adalah 8. Tabel 5. 1 Hasil Klasifikais Item
BAB V ANALISA HASIL 1.1 Analisa Hasil ABC Analysis Dalam penentuan itemapa saja yang dapat di stock di store, peneliti menggunakan metode ABC Analysis melihat dari transaksi penjualan dalam bulan per satu
Lebih terperinciJl. Veteran 2 Malang
PENGEMBANGAN MODEL DASAR EOQ DENGAN INTEGRASI PRODUKSI DISTRIBUSI UNTUK PRODUK DETERIORASI DENGAN KEBIJAKAN BACKORDER (Studi Kasus Pada UD. Bagus Agrista Mandiri, Batu) Siti Aisyah 1, Sobri Abusini 2,
Lebih terperinciAnalisis Hubungan Deret Waktu untuk Peramalan
Analisis Hubungan Deret Waktu untuk Peramalan Author: Junaidi Junaidi Ramalan (forecast) merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Ramalan
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK GARMENT PADA CV.SUMBER CEMERLANG JAYA
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK GARMENT PADA CV.SUMBER CEMERLANG JAYA Donny carlos, Darman Universitas Bina Nusantara, Jakarta Aritonang_donny@yahoo.com, darmantanjung@yahoo.com ABSTRACT CV. Sumber
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan
BAB 3 METODOLOGI Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode yang masuk dalam kategori praktek terbaik untuk melakukan pengurangan jumlah persediaan barang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT X merupakan industri makanan di Depok yang memproduksi roti dengan 23 varian roti. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah sering terjadinya over stock dan terkadang lost sales yang
Lebih terperinciOPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION
OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION NILA YUWIDA 1208100015 Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Drs. Lukman Hanafi,
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Menggunakan Model Reorder Point
EKSPLORA INFORMATIKA 85 Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Menggunakan Model Reorder Point Ni Ketut Dewi Ari Jayanti 1, STMIK STIKOM Bali, Jalan Raya Puputan Renon no. 86 Denpasar, Bali, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali. Sebagai salah satu asset penting dalam sebuah perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk digunakan memenuhi kebutuhan tertentu, misalnya digunakan dalam proses produksi atau untuk dijual kembali.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dibandingkan dengan metode konvensional yang diterapkan Fungiyaki.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari data yang telah diperoleh dan diolah serta pembahasan yang telah dilakukan penulis di Bab 5, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian persediaan
Lebih terperinci4.10 Minimum Order Struktur Produk BAB 5 ANALISA 5.1 Pengolahan Data Perhitungan Coefficient of Variance
ABSTRAK Dalam industri manufaktur, ketersediaan bahan baku merupakan salah satu bagian yang penting dalam menunjang kelancaran operasi. Dengan ketersediaan bahan baku yang memadai, maka kegiatan produksi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis
5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis dan bahan baku kain memiliki permintaan yang berfluktuatif baik dari PE Setting 1, PE Setting 21, PE Setting
Lebih terperinciPERENCANAAN DISTRIBUSI LPG DENGAN METODE DRP (DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING) DAN SAVING MATRIKS
PERENCANAAN DISTRIBUSI LPG DENGAN METODE DRP (DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING) DAN SAVING MATRIKS (Studi Kasus pada PT Sari Bumi) Skripsi Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Lebih terperinciAnalisa Kebutuhan dan Penyedian LPG 3 Kg Menggunakan MAPE dan EOQ
Petunjuk Sitasi: Utomo, S. B., & Hariningrum, R. (2017). Analisa Kebutuhan dan Penyedian LPG 3 Kg Menggunakan MAPE dan EOQ. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H82-86). Malang: Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciEstimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel
Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi Terdapat berbagai pola pergerakan data deret waktu. Diantaranya adalah: 1) Model Linear; 2) Model
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. HM. SAMPOERNA, Tbk.
KAJIAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. HM. SAMPOERNA, Tbk. Ir. F. Rooslan Edy Santosa, MMT ABSTRAK PT. HM. Sampoerna, Tbk merupakan salah satu perusahaan rokok sigaret
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013 Hal 186-205 IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA Umi Elan, Ilyas Rofiq ABSTRAK Pengendalian persediaan bahan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.
47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi
JSIKA Vol 2 No. 2 (2013) / ISSN 2338-137X Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika APLIKASI PERAMALAN PERMINTAAN BAHAN BAKU PADA PT. BABA RAFI INDONESIA DENGAN METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat pesat. Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu kerja manusia, khususnya sebagai media pengolah
Lebih terperinciData untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya
ABSTRAK Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode FOI (Nisa Masruroh) 31 PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY Nisa Masruroh
Lebih terperinciPENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-05/RO Versi : Tanggal Revisi : 5 Juli 0 Revisi : Tanggal Berlaku : September 0 PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE) A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
Lebih terperinciANALISA BOX JENKINS PADA PEMBENTUKAN MODEL PRODUKSI PREMI ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT
ANALISA BOX JENKINS PADA PEMBENTUKAN MODEL PRODUKSI PREMI ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT Mei Taripar Pardamean S.,SKom Jl. Makmur No.1 Ciracas Jakarta Timur mtp95@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciBAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinci9.Peramalan (Forecasting) A. Teori Peramalan B. Metode Peramalan C. Pengukuran Keakuratan Hasil Peramalan Profil PT.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES
USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES Halton Novanta 1, Y.M. Kinley Aritonang 2 1,2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinci