L A P O R A N K I N E R J A

dokumen-dokumen yang mirip
L A P O R A N K I N E R J A

Laporan Kinerja. Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

PENDAHULUAN BAB I. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN...

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Jakarta, Ratih Nurdianti

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pemerintah Kota Tangerang

MATRIK RENSTRA

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

LAPORAN KINERJA (LKj)

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGELOLAAN ENERGI, SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

LAKIP 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET, TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Transkripsi:

L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014

Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014 telah selesai disusun. Penyusnan laporan Kinerja ini merupakan bentuk pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sebagai media pertanggungjawaban secara periodik yang berisi informasi mengenai kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat dengan tujuan utamanya yaitu untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Laporan Kinerja ini melaporkan hal-hal yang direncanakan sesuai dokumen perencanaan tahun 2014 dan sejauh mana strategi yang dilaksanakan dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Dari laporan ini juga dapat diketahui informasi keberhasilan maupun target yang belum tercapai secara optimal serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta strategi yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Laporan ini diharapkan dapat memberikan umpan balik perbaikan yang berkesinambungan bagi kinerja organisasi Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan di masa yang akan datang dan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Jakarta, Maret 2015 Asisten Deputi Bidang Pendidikan Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Rahayu Kadarwati i

Pendahuluan Kata Pengantar Hal i Daftar Isi iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Asisten Deputi Bidang Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, 2 Kesehatan, dan Kependudukan 1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Asisten Deputi Asisten Deputi Bidang 2 Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan 2. Struktur Organisasi 3 C. Aspek Strategis (strategic issued) 8 1. Visi dan Misi 8 2. Tujuan Strategis 10 3. Sasaran 11 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Gambaran Umum 13 B. Ringkasan/Ikhtisar Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014 15 C. Ringkasan/Ikhtisar Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014 17 1. Indikator Kecepatan 17 2. Indikator Tindak Lanjut 17 BAB III CAPAIAN KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2014 19 1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 20 ii

2. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan 21 Tahun 2011, Tahun 2012, dan Tahun 2013 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Rencana Strategis 22 Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2011-2014 4. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi 24 B. Realisasi Anggaran dan Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 26 1. Realisasi Anggaran 26 2. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 30 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 31 B. Langkah-langkah/Rekomendasi Perbaikan Kinerja 32 iii

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Kinerja instansi pemerintah merupakan gambaran atas pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran visi, misi, dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai program dan kebijakan yang ditetapkan. Di dalam pengertian ini, termasuk adanya kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang. Berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, laporan kinerja merupakan media pertanggungjawaban dan menjadi bahan evaluasi untuk menilai capaian kinerja instansi pemerintah. Laporan kinerja dibuat secara tertulis dan disampaikan secara periodik dalam bentuk Laporan Kinerja (LKj) Tahunan yang harus disampaikan selambatlambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Sebagai unit kerja eselon II di bawah Sekretariat Kabinet, Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan merupakan instansi pemerintah yang mempunyai kewajiban menerapkan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, responsif, bertanggung jawab, dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel). Melalui sistem pelaporan tersebut dapat diketahui informasi tentang keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan kepada suatu instansi pemerintah. Selain itu juga dapat diperoleh gambaran tentang penerapan manajemen kinerja di instansi tersebut. Melalui Laporan Kinerja, dapat diketahui seberapa besar manfaat dan efisiensi penyelenggaraan setiap kegiatan pemerintahan dan sejauh mana kemajuan setiap program yang dijalankan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan selama periode perencanaan. 1

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n B. Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan 1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2012, disebutkan bahwa Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan adalah sebagai berikut: a) Kedudukan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Kabinet. b) Tugas Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana. c) Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan progra`m pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana; b. Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana; c. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; d. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pendidikan, agama, 2

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat. 2. Struktur Organisasi Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan dan Kependudukan terdiri dari: a) Bidang Pendidikan Bidang Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan menyelenggarakan fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya pendidikan; 2) Penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya pendidikan; 3) Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya pendidikan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; 4) Pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya pendidikan; dan 5) Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya pendidikan, baik di luar negeri 3

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. Bidang Pendidikan membawahi: a. Subbidang Peningkatan Mutu Pendidikan; Subbidang Peningkatan Mutu Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang peningkatan mutu pendidikan, penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang peningkatan peningkatan mutu pendidikan, pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang peningkatan mutu pendidikan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang peningkatan mutu pendidikan, pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang peningkatan mutu pendidikan, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. b. Subbidang Pengembangan Sumber Daya Pendidikan. Subbidang Pengembangan Sumber Daya Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pengembangan sumber daya pendidikan, penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengembangan sumber daya pendidikan, pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang pengembangan sumber daya pendidikan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pengembangan sumber daya pendidikan, pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang pengembangan sumber daya pendidikan, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan 4

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. b) Bidang Agama dan Kesehatan Bidang Agama dan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kerukunan umat beragama dan kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud, Bidang Agama dan Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang kerukunan umat beragama dan kesehatan; b. Penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang kerukunan umat beragama dan kesehatan; c. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kerukunan umat beragama dan kesehatan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; d. Pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kerukunan umat beragama dan kesehatan; dan e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang kerukunan umat beragama dan kesehatan, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. Bidang Agama dan Kesehatan membawahi: a. Subbidang Kerukunan Umat Beragama; Subbidang Kerukunan Umat Beragama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana 5

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n kebijakan dan program pemerintah di bidang kerukunan umat beragama, penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang kerukunan umat beragama, pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kerukunan umat beragama, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kerukunan umat beragama, pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang kerukunan umat beragama, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. b. Subbidang Kesehatan. Subbidang Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang kesehatan, penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesehatan, pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kesehatan, pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang kesehatan, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. c) Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, penyiapan bahan evaluasi 6

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kependudukan dan keluarga berencana. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud, Bidang Kependudukan dan keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang kependudukan dan keluarga berencana; b. Penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang kependudukan dan keluarga berencana; c. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kependudukan dan keluarga berencana, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; d. Pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kependudukan dan keluarga berencana; dan e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang kependudukan dan keluarga berencana, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana membawahi: a. Subbidang Kependudukan; Subbidang Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang kependudukan, penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang kependudukan, pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang kependudukan, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kependudukan, pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang kependudukan, baik 7

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. b. Subbidang Keluarga Berencana. Subbidang Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang keluarga berencana, penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang keluarga berencana, pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang keluarga berencana, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya, pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang keluarga berencana, pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang keluarga berencana, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu. C. Aspek Strategis (strategic issued) Aspek strategis merupakan hal-hal (issues) yang sifatnya strategis yang dapat memberikan dampak yang besar terhadap arah dan tujuan organisasi. Aspek strategis biasanya meliputi visi, misi, tujuan, sasaran serta arah kebijakan, program, dan kebijakan organisasi yang bersangkutan. 1. Visi dan Misi Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah akan dibawa agar konsisten, inovatif, serta produktif. Gambaran masa depan yang diinginkan tersebut ditetapkan dalam visi Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan adalah: 8

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n VISI: MENJADI UNIT ORGANISASI YANG KOMPETEN DAN BERKOMITMEN DALAM MENDUKUNG DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET MENJALANKAN TUGAS DAN FUNGSINYA DI BIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, KESEHATAN, DAN KEPENDUDUKAN Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan merupakan unit kerja yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet yang kompeten dan berkomitmen penuh dalam memberikan dukungan kepada Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel. Dengan adanya visi ini diharapkan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan akan mampu mengantisipasi berbagai tantangan di masa depan sekaligus meningkatkan kualitas kinerja secara maksimal dalam rangka memberikan dukungan saran kebijakan kepada Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet. Pernyataan Misi Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Pernyataan misi yang jelas akan memberikan arahan jangka panjang dan stabilitas dalam manajemen dan kepemimpinan organisasi pemerintah. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya. Misi Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan, telah dirumuskan sesuai dengan tugas pokok (core business) dan fungsi organisasi sebagai berikut: MISI: MEMBERIKAN DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN DI BIDANG BIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, KESEHATAN, DAN KEPENDUDUKAN SECARA CEPAT, TEPAT, AMAN, DAN AKURAT 9

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n Misi tersebut mengandung pengertian bahwa dukungan saran kebijakan yang diberikan oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan yang berupa dukungan teknis, analisis, maupun pemantauan, dan evaluasi terhadap penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah harus semakin berkualitas. Adanya pernyataan misi tersebut diharapkan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan akan lebih mampu menghasilkan kinerja yang optimal sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi kepada pihak yang berkepentingan terutama kepada Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 2. Tujuan Strategis Tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu hingga lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategik. Keberhasilan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan dapat diukur dari keberhasilan dalam mewujudkan tujuan. Dalam Rencana Strategis Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2011-2014 telah dirumuskan tigatujuan strategis, yaitu: a. Meningkatnya pemberian dukungan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana; b. Meningkatnya hasil pengamatan perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana; c. Meningkatnya hasil pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana. Tujuan strategis yang ada di Rencana Strategis Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukantersebut kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014, yaitu: TUJUAN: MENINGKATNYA KUALITAS HASIL ANALISIS KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMERINTAH DI BIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, KESEHATAN, DAN KEPENDUDUKAN 10

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n 3. Sasaran Sasaran merupakan suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah dan unit-unit kerjanya dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, baik yang mencakup tujuan jangka pendek maupun jangka panjang sebagai alat ukur efisiensi dan efektivitas organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi. Setiap sasaran perlu dilengkapi dengan indikator sasaran agar sasaran tersebut dapat tercapai dengan efektif. Indikator pencapaian sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Rencana Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukantahun 2014 meliputi satu sasaran strategis yang dicapai melalui pelaksanaan satu program kerja yang didalamnya memuat satu kegiatan, yaitu: SASARAN: TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS HASIL ANALISIS KEBIJAKAN DI BIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, KESEHATAN, DAN KEPENDUDUKAN Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan program operasional dan kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi yang merupakan faktor terpenting dalam proses perencanaan strategik. Strategi membahas mengenai masalah yang diperkirakan akan timbul di waktu mendatang yang mungkin dapat berubah-ubah. Selain merupakan upaya untuk antisipasi keadaan yang akan datang, strategi akan memberikan arah dan dorongan kegiatan operasi pada para pelaksana kegiatan. Dengan demikian strategi dapat memberikan kesatuan pandang dalam melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan dengan SAKIP, untuk mencapai tujuan dan sasaran dilakukan melalui penetapan kebijakan dan program. Berikut ini adalah uraian mengenai arah kebijakan, program dan kegiatan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan. a. Kebijakan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan mempunyai arah kebijakan sebagai berikut: 11

Asi s t e n D e p u t i B i dang P e n d i d i k a n, A g a m a, K e s e h a t a n, d a n K e p e n d u d u k a n MENGOPTIMALKAN PENYELESAIAN ANALISIS DAN PENDAPAT ATAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMERINTAH DI BIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, KESEHATAN, DAN KEPENDUDUKAN, SERTA KELUARGA BERENCANA. b. Program Program Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan yang strategis disesuaikan dengan Renstra Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan KependudukanTahun 2011-2014 adalah: PROGRAM: PENYELENGGARAAN DUKUNGAN KEBIJAKAN KEPADA PRESIDEN SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DI BIDANG BIDANG PENDIDIKAN, AGAMA, KESEHATAN, DAN KEPENDUDUKAN, SERTA KELUARGA BERENCANA c. Kegiatan Program perlu dioperasionalisasikan dalam kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan dan sasaran. Kegiatan yang dinilai dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian sasaran program Sekretariat Kabinet tahun 2014 adalah: 1) Merumuskan dan menyampaikan analisis dan pendapat atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana. 2) Melakukan pengamatan atas penyelenggaraan kebijakan dan program pemerintah, dan perkembangan umum di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana. 3) Melakukan pemantauan dan evaluasi serta menyampaikan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana. 12

A. Gambaran Umum Bab 2 Perencanaan Kinerja Keberhasilan implementasi Rencana Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2014 dapat diukur dengan cara menetapkan indikator kinerja dan target yang hendak dicapai untuk masing-masing sasaran dari kegiatan. Target kinerja menunjukkan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2014 dari semua indikator pada tingkat sasaran strategik untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam upaya pencapaian visi dan misi. Target kinerja tingkat kegiatan juga didefinisikan dalam Rencana Kinerja Tahun 2014 dengan tujuan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas kegiatan. Dalam Rencana Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2014 terdapat satu sasaran strategis yang ingin dicapai melalui pelaksanaan satu program kerja yang di dalamnya memuat satu kegiatan. Gambaran mengenai sasaran, program, dan kegiatan tersebut dapat di lihat dalam tabel berikut ini: Tabel 2.1. Sasaran, Program, dan Kegiatan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS Terwujudnya Peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana PROGRAM Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Presiden di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan KEGIATAN Melaksanakan perumusan dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan Output Kegiatan: Tersedianya dokumen hasil analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan Outcome Kegiatan: Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan 13

dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah. Kegiatan perumusan dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan terdiri dari berbagai kegiatan. Rencana tingkat capaian kegiatan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tersebut menggunakan dana sebesar Rp661.915.000,00 (Enam ratus enam puluh satu juta sembilan ratus lima belas rupiah) setelah direvisi dari anggaran semula sebesar Rp800.000.000,00 sebagai input dengan jumlah usulan target output sebanyak 100 dokumen. Rincian masing-masing kegiatan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan disertai input/dana masing-masing dalam terlihat dalam tabel berikut. Tabel 2.2. Rincian Rencana Kegiatan dan Anggaran Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014 KO DE PROGRAM/KEGIATAN /SUB-KOMPONEN 306 Perumusan dan penyampaian analisis atas rencana dan implementasi kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan, dan keluarga berencana 307 Pengamatan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan, dan keluarga berencana 308 Pengamatan dan monitoring perkembangan umum/menghadiri undangan terkait kebijakan dan program pemerintah bidang pendidikan, agama, kesehatan, kependudukan, dan keluarga berencana di luar negeri PAGU (RP) SERAPAN (RP) % SISA (RP) 452.118.000 427.386.876 94,52 24.731.124 132.891.000 131.889.000 99,24 1.002.000 64.350.000 60.090.000 93,38 4.260.000 14

309 Pelaksanaan tugas dan fungsi lain yang diperintahkan oleh pimpinan 12.556.000 12.526.200 99,76 29.800 001. 001 Dokumen hasil analisis kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan, kependudukan 661.915.000 631.892.076 95,46 30.022.924 B. Ringkasan/Ikhtisar Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014 Ikhtisar Penetapan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan merupakan ikhtisar/ringkasan kesepakatan rencana kinerja yang akan dicapai pada tahun 2014 oleh seluruh unit kerja di lingkungan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan. Uraian Penetapan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 2.3. Penetapan Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) 97% Terwujudnya Peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana. 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana secara tepat waktu; 2. Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana yang ditindaklanjuti. 97% Sebagaimana terlihat dalam tabel, bahwa untuk mencapai tujuan strategis Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan telah ditetapkan satu sasaran strategis. Sasaran yang harus dicapai pada tahun 2014 adalah: 15

Terwujudnya Peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana. Keberhasilan dalam mencapai sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam tabel di atas dapat dilihat dari indikator sasarannya yaitu: 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana secara tepat waktu; 2. Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana yang ditindaklanjuti. Berdasarkan indikator pertama, Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan menetapkan bahwa dalam rangka mencapai sasaran terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana, harus menyelesaikan hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana secara tepat waktu dengan jumlah persentase sebanyak 97% dari keseluruhan analisis yang dihasilkan sepanjang tahun 2014. Sementara itu, menurut indikator kedua, Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan telah menetapkan bahwa untuk mencapai sasaran yang sama, maka saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana yang disampaikan sepanjang tahun 2014 kepada pimpinan ditargetkan ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet dan/atau Sekretaris Kabinet sebanyak 97% dari total keseluruhan saran kebijakan yang disampaikan. 16

C. Ringkasan/Ikhtisar Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014 Untuk mengukur capaian sebagaimana telah ditetapkan dalam penetapan kinerja, maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana di bawah ini. Tabel 2.4. Indikator Kinerja Utama (IKU) Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014 NO. INDIKATOR KINERJA 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana secara tepat waktu. RENCANA TINGKAT CAPAIAN ALASAN 97% Persentase penyelesaian hasil analisis secara tepat waktu dijadikan indikator kinerja utama karena terukur, spesifik, relevan, dapat dicapai dan menggambarkan keberhasilan serta efisiensi kerja (kecepatan) 2. Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana yang ditindaklanjuti. 97% Persentase saran kebijakan yang ditindaklanjuti ditetapkan sebagai indikator kinerja utama karena terukur, spesifik, relevan, dapat dicapai dan menggambarkan keberhasilan serta efektifitas kerja Indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja output adalah kecepatan dan tindak lanjut, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Indikator Kecepatan Penetapan target output kecepatan penyelesaian pada indikator kinerja output dilakukan dengan mempertimbangkan pencapaian pada tahun-tahun sebelumnya, kapasitas sumber daya manusia, ketersediaan dana, fasilitas pendukung kerja, dan perkiraan kondisi negara terkait bidang pemberdayaan masyarakat. Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan telah menetapkan target persentase penyelesaian hasil analisis yang tepat waktu pada tahun 2014 sebesar 97%. 2. Indikator Tindak Lanjut Pencapaian tindak lanjut diukur dari persentase hasil perumusan dan analisis yang ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet berupa bahan pengambilan keputusan Deputi atau diteruskan sebagai bahan pengambilan keputusan Sekretaris Kabinet. Semakin besar persentasi pekerjaan ditindaklanjuti, 17

semakin besar nilai pencapaian sasaran. Penetapan target output tindak lanjut saran kebijakan pada indikator kinerja output persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah ditetapkan sebesar 97%. Sebagaimana penetapan target pada indikator kecepatan, target ini juga mempertimbangkan pencapaian pada tahun-tahun sebelumnya, kapasitas sumber daya manusia, ketersediaan dana, fasilitas pendukung kerja, dan perkiraan kondisi negara terkait bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan. Kinerja yang diharapkan dari kedua indikator di atas adalah agar penyiapan hasil analisis dan saran kebijakan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan dapat terlaksana dengan tepat. Kata tepat berarti hasil analisis dan saran kebijakan tersebut disetujui atau ditindaklanjuti baik oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat ataupun diteruskan sebagai bahan pengambilan keputusan Sekretaris Kabinet. Dengan tingkat kecepatan dan tindak lanjut yang tinggi, maka output dari pelaksanaan kegiatan Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan dapat bermanfaat bagi peningkatan dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan melalui Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet dan Sekretaris Kabinet. Penyampaian hasil analisis harus dilakukan dengan cepat dan tepat, mengingat adanya tuntutan bahwa pemerintah harus bersifat responsif atau peka terhadap permasalahan yang muncul di masyarakat dan memberikan solusi dari permasalahan tersebut. 18

Bab 3 Capaian Kinerja A. Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian sasaran strategis Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2014 berdasarkan indikator kecepatan penyampaian hasil analisis bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan mencapai 101,09% sehingga masuk kategori Sangat Baik. Sedangkan untuk capaian sasaran dengan indikator tindak lanjut saran kebijakan, untuk tahun 2014 mencapai 95,09%, termasuk kategori Sangat Baik. Jika di rata-rata, capaian sasaran Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2014 bernilai 98,09% sehingga capaian kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2014 termasuk dalam kategori Sangat Baik berdasarkan skala ordinal berikut ini: NO. 1. 2. 3. 4. RENTANG CAPAIAN KINERJA 85 % - 100 % 70 % - < 85 % 55 % - < 70 % < 55 % KATEGORI CAPAIAN KINERJA Sangat Baik Baik Sedang Kurang Baik Pencapaian Sasaran Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, Rencana Kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2014 mencakup satu sasaran strategis melalui pelaksanaan satu program kerja yang di dalamnya memuat satu kegiatan. Dalam rangka mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam rencana kinerja tersebut, kegiatan melaksanakan perumusan dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, 19

kesehatan, dan kependudukan dilakukan melalui dua cara, yaitu top down dan bottom up. Perumusan dan penyampaian analisis secara top down ditentukan oleh arahan Sekretaris Kabinet, sedangkan perumusan dan penyampaian analisis secara bottom up pelaksanaannya berdasarkan nnya pakarsai/inisiatif unit-unit kerja dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Perumusan dan penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat dapat pula dilakukan berdasarkan inisiatif/undangan dari instansi dan/atau pemerintah daerah yang terkait erat dengan substansi kebijakan dan program pemerintah yang akan dianalisis. 1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 Uraian mengenai capaian sasaran kinerja (realisasi) Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2014 dibandingkan dengan target kinerjanya pada tahun 2014 ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Capaian Sasaran Strategis Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana secara tepat waktu; 97% 98,06% 101,09% 2. Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana yang ditindaklanjuti. 97% 92,23% 95,09% Capaian indikator penyelesaian hasil analisis kebijakan secara tepat waktu dihitung berdasarkan berapa banyak dokumen hasil analisis kebijakan bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari atau sama dengan 10 (sepuluh) hari. Dari total 103 dokumen pekerjaan, sebanyak 101 berkas atau 98,06% telah diselesaikan secara tepat waktu atau hanya 2 berkas yang diselesaikan lebih dari 10 hari. Dengan demikian, capaian outcome untuk indikator ini mencapai 101,09% dari target kinerja sebesar 97%. 20

Sementara itu, capaian sasaran kedua yaitu saran kebijakan yang ditindaklanjuti juga mengacu pada berapa banyak berkas saran kebijakan yang disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan yang ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat atau Sekretaris Kabinet. Dari total 103 dokumen pekerjaan yang dianalisis, sebanyak 95 berkas atau 92,23% telah ditindaklanjuti, atau dengan kata lain, sebanyak 8 dokumen tidak ditindaklanjuti baik oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet maupun oleh Sekretaris Kabinet. Dengan demikian, maka capaian outcome untuk indikator ini adalah 95,09% dari target kinerja sebesar 97%. 2. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2011, Tahun 2012, dan Tahun 2013 Dibandingkan dengan kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2012 berdasarkan indikator penyelesaian hasil analisis kebijakan secara tepat waktu, maka kinerja tahun 2014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan mengalami kenaikan dalam hal outcome berbanding output dari 95,51% pada tahun 2012. Sementara dibandingkan dengan kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2013, kinerja tahun 2014 mengalami sedikit penurunan dari 98,87% pada tahun 2013 menjadi 98,06% pada tahun 2014. Dalam hal capaian outcome, capaian outcome tahun 2014 sulit dibandingkan mengingat perbedaan target yang ditentukan tiap tahunnya. Sebagai gambaran berikut perbandingan dengan tahun 2012 dan tahun 2013, yakni capaian outcome tahun 2014 adalah 101,09% dari target 97%, di tahun 2012 sebesar 101,61% dari target 94%, dan di tahun 2013 sebesar 102,99% dari target 96%. Berbeda dengan indikator pertama, capaian indikator saran kebijakan yang ditindaklanjuti mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 tetapi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Jika pada tahun 2012, capaian outcome dibanding outputnya sebesar 88,46%, tahun 2013 sebesar 94,35%. Untuk tahun 2014, capaian outcome dibanding outputnya adalah sebesar 92,23% atau menurun sebesar 2,12%. Perlu diketahui, target kinerja untuk indikator sasaran kedua pada tahun 2013 dan 2014 ini berbeda dari target tahun 2012. Jika pada tahun 2012, Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan menargetkan sebesar 94%, maka pada tahun 2013 target nya menjadi sebesar 96% pada tahun menjadi 97%. 21

Indikator sasaran penyelesaian hasil analisis kebijakan secara tepat waktu yang ditetapkan tahun 2014, 2013, dan 2012 tidak bisa dibandingkan dengan indikator kecepatan yang ditetapkan pada tahun 2011. Walaupun sama-sama menghitung kecepatan penyelesaian pekerjaan, namun yang dihitung pada tahun 2014, 2013 dan 2012 menggunakan indikator prosentase sementara pada tahun 2011 menghitung ratarata kecepatan hari penyelesaian pekerjaan. Demikian halnya pada sasaran indikator pertama, indikator kedua untuk tahun 2014, 2013, dan 2012 pun tidak bisa dibandingkan dengan indikator tahun 2011 karena berbeda cara pengukurannya. Oleh karena perbedaan indikator sasaran ini, maka capaian output maupun outcome untuk sasaran tahun 2011 tidak bisa diperbandingkan dengan capaian tahun 2014, 2013 dan 2012. 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Rencana Strategis Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2011-2014 Rencana Strategis (Renstra) Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2011-2014 merupakan suatu dokumen yang disusun oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan dan merupakan bagian yang sinergis dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Perlu diketahui, Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan merupakan unit kerja baru hasil perombakan struktur organisasi Sekretariat Kabinet pada tahun 2011, sehingga dokumen Renstra Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan hanya mencakup dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, tanpa menyertakan tahun 2010. Dengan alasan yang sama, capaian-capaian kinerja Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan sebelum tahun 2011 tidak bisa ditampilkan atau diperbandingkan dalam Renstra tersebut, karena memang capaian-capaian dimaksud belum ada. Dalam sasaran Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2011-2014 digambarkan beberapa hal yang ingin dicapai pada setiap tahun selama empat tahun dengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang pencapaiannya dilakukan secara gradual dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Namun sebagaimana telah dijelaskan diatas, dalam dokumen Renstra Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2011-2014 hanya menyebutkan target yang ingin dicapai oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan sejak tahun dokumen Renstra tersebut dibuat yaitu tahun 2011, sehingga target pembangunan yang terdapat dalam dokumen Renstra 22

Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Tahun 2011-2014 hanya mencakup target pembangunan untuk tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2. Target Pembangunan untuk Tahun 2012-2014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan PROGRAM/ KEGIATAN Kegiatan 1 OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR TARGET (TAHUN) 2012 2013 2014 (1) (2) (3) (6) (7) (8) Penyelenggar aan Dukungan Kebijakan Presiden di Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependuduka n Output: Tersedianya hasil analisis kebijakan di bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependuduk an Indikator: 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan secara tepat waktu. 2. Persentase saran kebijakan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan yang ditindaklanjuti 94% 94% 96% 96% 97% 97% Berdasarkan tabel diatas, dapat disampaikan bahwa target yang digunakan oleh Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan dalam Rencana Kinerja Tahunannya mengacu dan sejalan dengan target dalam dokumen Renstra. Satu hal yang membedakan dalam realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 ini hanya di nomenklatur masing-masing indikator sasaran, yaitu dalam dokumen Renstra yang dipakai adalah nomenklatur Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan sementara dalam RKT tahunan, nomenklatur tersebut dijabarkan menjadi bidang pendidikan, agama, kesehatan, dan kependudukan, serta keluarga berencana yang merupakan nomenklatur unit kerja bidang-bidang yang ada di Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan. Dari segi angka target yang ingin dicapai, sama sekali tidak ada perubahan di dokumen RKT tahunan. Untuk lebih jelasnya berikut perbandingan antara target dan realisasi yang terdapat dalam dokumen RKT tahunan, dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 dan 2013 dan capaian kinerja tahun 2014 dengan target yang terdapat dalam dokumen Renstra Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan tahun 2011-2014. 23