PENDAHULUAN BAB I. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN BAB I. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Pada setiap akhir tahun anggaran, setiap instansi pemerintah (termasuk satuan/unit kerja di dalamnya), diharuskan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). Sejalan dengan dinamika lingkungan dinamis dan strategik, maka penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang semula menggunakan nomenklatur Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berubah menjadi Laporan Kinerja (LKj). Perubahan tersebut didasarkan atas Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, salah satu unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet adalah Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat. Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet tersebut, Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet di bidang kesejahteraan rakyat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet. Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf, administrasi, dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, penyiapan dan persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau pandangan kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang kesejahteraan rakyat. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 1

2 Sejalan dengan maksud tersebut, salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat adalah Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga. yang dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; d. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan f. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi di atas, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga didukung oleh 3 (tiga) Bidang yakni : 1. Bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata;; 2. Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya; 3. Bidang Pemuda dan Olahraga. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 2

3 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, yang menjadi aspek strategis Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga diantaranya adalah adanya penetapan visi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) yang mengacu pada rumusan visi Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Kabinet VISI Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) yang handal dalam analisis dan perumusan saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga secara cepat dan tepat Dalam visi tersebut terkandung pengertian bahwa Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) sebagai salah satu unit organisasi di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet dapat diandalkan untuk membantu Pimpinan (Sekretaris Kabinet, Wakil Sekretaris Kabinet, dan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat) dalam melaksanakan tugas sehari-hari yakni dalam melakukan analisis dan perumusan saran kebijakan melalui pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga secara cepat dan tepat. Selanjutnya, berkenaan dengan upaya untuk mewujudkan visi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) tentunya terkait erat dengan misi yang perlu dirumuskan. Hal ini dikarenakan Misi difahami sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi. Perumusan misi ini diperlukan guna memberikan gambaran kepada pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) mengenai peran penting yang diemban oleh Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 3

4 Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Kabinet. Selain itu, sekaligus berfungsi sebagai landasan kerja bagi pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3). Adapun rumusan misi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) kurun waktu sebagai berikut : MISI Mendukung Sekretaris Kabinet dalam meningkatkan kualitas hasil analisis dan saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga secara cepat dan tepat Misi tersebut mengandung pengertian bahwa dukungan yang diberikan oleh Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) yang mencakup dukungan dalam bentuk pemberian saran dan analisis melalui pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, harus semakin berkualitas. Selain penetapan visi dan misi seperti tersebut di atas, beberapa aspek strategis yang juga menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) diantaranya adalah : 1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup upaya untuk melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (empowerment) pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) dengan mengikutsertakannya pada setiap kesempatan pendidikan dan pelatihan, kursus, ataupun seminar/workshop, yang ditawarkan. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 4

5 Dengan pemberdayaan sumber daya manusia ini dimaksudkan guna meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. 2. Aspek Keuangan/Anggaran Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup upaya untuk merencanakan alokasi anggaran (pendanaan) yang dibutuhkan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3). Hal ini mengandung pengertian bahwa alokasi anggaran tersebut digunakan untuk mendukung pencapan visi, misi, dan tujuan organisasi, terutama dalam melaksanakan tugas kajian dan analisis atas kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga. 3. Aspek Tata Laksana Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup penyempurnaan prosedur kerja, dengan terus menerus melakukan evaluasi atas prosedur kerja yang telah diterapkan selama ini dan dengan tetap mencari peluang bagi peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3). Hal ini dikarenakan pemberian saran (rekomendasi) kebijakan melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga, tentunya dipengaruhi pula oleh keinginan para pemangku kepentingan (stake holders) dan publik/masyarakat yang membutuhkan layanan yang prima (cepat, akurat, dan tepat). 4. Aspek Sarana Prasarana Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendukung yang dibutuhkan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sehari-hari. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 5

6 Sejalan dengan hal tersebut, selama ini yang menjadi permasalahan utama (strategic issued) Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) terkait upaya peningkatan kinerja diantaranya adalah : 1) Urgensi pengaturan kebijakan dan program pemerintah Secara umum, kondisi yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3), terkait penanganan masalah substanstif kebijakan adalah usulan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang diajukan oleh instansi pemrakarsa/terkait. Hal ini dikarenakan usulan tersebut memerlukan kajian dan analisis yang hasilnya berupa saran (rekomendasi) kebijakan kepada para pemangku kepentingan (stake holders), apakah usulan kebijakan maupun program pemerintah tersebut perlu ditindaklanjuti dalam bentuk produk kebijakan. 2) Dampak yang mungkin timbul dari suatu pengaturan kebijakan dan program pemerintah Kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga pada intinya merupakan jabaran dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang disusun setiap tahun. Hal ini menjadi sangat krusial, mengingat perumusan kebijakan dan pelaksanaan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga tersebut akan menjadi tolok ukur sejauh mana pemerintah telah dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Berangkat dari identifikasi permasalahan utama (strategic issued) tersebut di atas, ke depannya diperlukan langkah-langkah strategis sebagai upaya meningkatkan kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3), diantaranya meliputi : C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 6

7 1) Peningkatan kemampuan (competence) pejabat/pegawai dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Tantangan ini disinyalir menjadi tantangan utama yang ikut mempengaruhi upaya pencapaian kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3), yang dapat diatasi diantaranya melalui keikutsertaan pejabat/pegawai dalam setiap pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana maupun oleh instansi terkait, untuk bidang-bidang yang sesuai dengan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3). 2) Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) Dalam upaya mewujudkan kebijakan dan program pemerintah di bidang Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3),, tentunya diperlukan keterlibatan dan peran aktif setiap instansi pemerintah, pemangku kepentingan dan lembaga swadaya masyarakat, dengan tetap mengacu pada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Terkait hal tersebut, peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi tentunya menjadi tantangan utama, yang patut menjadi perhatian dari setiap aparatur pemerintah. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 7

8 BAB II PERENCANAAN KINERJA Manajemen kinerja adalah merupakan sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang pegawai dengan atasan langsungnya. Sementara itu, untuk mencapai kinerja tinggi, terdapat dua cara bagi organisasi yakni (1) memusatkan perhatian pada misi yang berorientasi kepada komitmen; dan (2) memastikan bahwa seluruh pegawai dilibatkan dalam mengelola pekerjaan sepenuhnya. Untuk mendukung terwujudnya tujuan organisasi, salah satu instrumen terpenting adalah perencanaan kinerja. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (2007:36) menjelaskan bahwa perencanaan kinerja merupakan proses penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik (renstra) yang mencakup periode tahunan. Rencana kinerja menggambarkan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan indikator kinerja beserta target-targetnya berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik. Target kinerja tahunan di dalam rencana kinerja ditetapkan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target kinerja tersebut merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam satu periode tahunan. Informasi yang termuat dalam rencana kinerja antara lain: sasaran yang ingin dicapai pada periode yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan targetnya, program, kegiatan serta kelompok indikator kinerja dan targetnya; serta keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi. Rencana Kinerja Tahunan merupakan langkah awal dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang disusun dengan mengintegrasikan antara keahlian sumber daya manusia, sumber daya anggaran dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stake-holders dan menjawab tuntutan perkembangan C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 8

9 lingkungan strategis baik nasional maupun global. Selain itu, penyusunan rencana kinerja yang meliputi penetapan sasaran, program dan kegiatan juga mempertimbangkan perspektif para pihak yang berkepentingan (stakeholders), proses internal (internal business process), pembelajaran organisasi dan pengembangan (learning and growth) serta keuangan (financial) sehingga dapat mengarahkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan tentang masa depannya, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya, dan menentukan ukuran keberhasilan/ kegagalannya, dimana sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan rencana strategik, dijabarkan dalam perencanaan kinerja yang merupakan rencana dan komitmen kinerja untuk suatu tahun tertentu. Perencanaan kinerja merupakan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Adapun perencanaan kinerja tersebut berisi antara lain sasaran, indikator sasaran, program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan. A. Tujuan Strategis Mengacu pada Rencana Strategik Sekretariat Kabinet (Renstra Setkab) , Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga memiliki tujuan strategis yaitu TUJUAN STRATEGIS : Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan kekuasaan Pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga B. Sasaran Tahun 2014 Selanjutnya, hal terpenting terkait dengan tujuan strategis adalah penetapan sasaran, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dalam Tahun 2014, yang dijabarkan dalam tabel berikut : C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 9

10 Tabel 1 Sasaran, Program, dan Kegiatan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga Tahun 2014 SASARAN PROGRAM KEGIATAN Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga Bagi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga, pencapaian sasaran, program, dan kegiatan tentunya harus didasarkan atas tolok ukur yang cermat, akurat dan akuntabel. Dalam hal ini, penentuan indikator kinerja menjadi suatu keharusan yang menentukan sejauh mana keberhasilan organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Selain itu, hal tersebut di atas juga dikarenakan konsep dasar indikator kinerja adalah suatu ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun setelah kegiatan selesai. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Setelah ukuran kinerja tersedia, maka langkah selanjutnya adalah mengintegrasikannya dengan proses manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya. Data-data dari kinerja tersebut dapat memotivasi tindakan dalam kegiatan organisasi. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 10

11 Target kinerja menunjukkan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama 2014 dari semua indikator pada tingkat sasaran strategis akan menjadi ukuran keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi dan misinya. Target kinerja untuk tingkat kegiatan juga didefinisikan dalam Rencana Kinerja Tahun 2014 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektivitas kegiatan. Target kinerja pada tingkatan sasaran strategis merupakan jabaran tahunan untuk pencapaian tujuan strategis. Adapun target kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dalam RKT Tahun 2014, dapat diikhtisarkan sebagai berikut : C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 11

12 PENETAPAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, PARIWISATA, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Drs. Herman Suranto, M.Pub.Pol Jabatan : Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga selanjutnya disebut pihak Pertama Nama : Siswanto Roesyidi, SH, MH Jabatan : Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Kesejahteraan Rakyat selanjutnya disebut pihak Kedua Pihak Pertama pada Tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak Pertama. Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan atau sanksi. Jakarta, Januari 2014 Pihak Kedua, Pihak Pertama, Siswanto Roesyidi, SH, MH Drs. Herman Suranto, M.Pub.Pol C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 12

13 FORMULIR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 ASISTEN DEPUTI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, PARIWISATA, BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA Unit Satuan Kerja : Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga Tahun Anggaran : 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu 2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti 97 % 97 % Jumlah Anggaran ratus ribu rupiah) : Rp ,00 (enam ratus empat puluh empat juta tiga Program Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga sebesar Rp ,00. Jakarta, Januari 2014 Mengetahui/Menyetujui : Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga, Siswanto Roesyidi, SH, MH Drs. Herman Suranto, M.Pub.Pol C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 13

14 C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 14

15 C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 15

16 C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 16

17 No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target 2014 Target Anggaran (Rp) 1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu % 97 % (dengan standar pengukuran 9 hari, sesuai alokasi waktu yang diatur dalam SP) Rp ,00 (lima ratus tiga puluh tiga juta sembilan puluh ribu rupiah) 2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti % 97 % C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 17

18 C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 4

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan akuntabilitas kinerja, masyarakat atau stake-holders diharapkan dapat mengetahui dan menilai kinerja atau hasil yang dicapai suatu instansi dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang telah diamanatkan. Untuk menilai hasil capaian kinerja, perlu dilakukan analisis atas kinerja yang bersangkutan melalui pengukuran indikator kinerja masing-masing kegiatan terhadap target sasaran dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah ditetapkan pada awal tahun. Dalam ketentuan Pasal 3 Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme disebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas. Berkenaan dengan asas akuntabilitas, dalam penjelasan pasal tersebut dinyatakan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Akuntabilitas merupakan prinsip pertanggungjawaban pemerintah kepada publik yaitu bahwa setiap proses pembangunan mulai dari perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaannya harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Selanjutnya, dalam rangka mempertajam pelaksanaan akuntabilitas tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 14

20 ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam bentuk laporan yang menggambarkan kinerja instansi yang bersangkutan. Terkait dengan maksud tersebut, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) juga tidak terlepas dari kewajiban menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKj) yang dimaksudkan sebagai salah satu instrumen untuk menilai capaian kinerja yang telah dilaksanakan berdasarkan program dan kegiatan yang telah ditetapkan pada setiap awal tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) Tahun 2014 merupakan laporan yang menggambarkan capaian/hasil kinerja dari rencana kinerja tahunan (RKT) 2014 yang merupakan kerangka rencana kinerja tahunan. Pengukuran terhadap capaian/hasil kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) selama Tahun 2014 dimulai dengan menetapkan indikator kinerja setiap kegiatan yang merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan unit kerja dalam mencapai tujuannya. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu : 1. Metode evaluasi kinerja dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), yaitu membandingkan antara rencana kegiatan yang telah ditetapkan dengan realisasinya. 2. Metode pembandingan capaian sasaran dengan menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), yaitu membandingkan antara target sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 15

21 Evaluasi dan analisis capaian kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) Tahun 2014 menggunakan kategori capaian kinerja dengan skala ordinal, sebagai berikut : Tabel 2 Kategori Capaian Kinerja No Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja % % 70 % - <85 % 55 % - < 70 % < 55% Sangat Baik Baik Sedang Kurang Baik Sumber : RENSTRA Sekretariat Kabinet hal.17 A. Pengukuran dan Indikator Kinerja Pengukuran kinerja merupakan dasar yang penting dalam membangun manajemen kinerja sehingga suatu organisasi dapat mengetahui kinerjanya dalam suatu periode tertentu dan melakukan evaluasi atas kinerja yang telah dicapai. Hal tersebut guna memperbaiki pelayanan publik (improved public service) dan akuntabilitas (improved accountability). Kegiatan pengukuran kinerja memerlukan data kinerja (performance data) berupa capaian kinerja (performance result) yang dinyatakan dalam satuan indikator kinerja selama satu periode pelaksanaan tertentu. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan berupa hasil (input), keluaran (output) dan hasil (outcome). Indikator-indikator ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Indikator kinerja akan memberikan sinyal apakah suatu kegiatan atau sasaran telah berhasil dicapai sesuai rencana sebelumnya atau sebaliknya. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 16

22 Indikator Kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Asdep-3) Tahun 2014 yang dirumuskan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT 2014), baik berupa input, output maupun outcome telah ditetapkan pada awal Tahun 2014, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Indikator input merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. 2. Indikator output merupakan segala sesuatu berupa produk/jasa baik fisik dan/atau non fisik sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan input yang digunakan. 3. Indikator outcome merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan. Indikator ini merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Ketiga indikator tersebut merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu unit kerja/instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kecepatan penyelesaian hasil analisis atas kebijakan dan program pemerintah menggunakan rumus yang disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya, yaitu : 1. Rumus 1 digunakan untuk menghitung kecepatan waktu penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah yang diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan penyiapan hasil analisis kebijakan sampai dengan selesai. Penyelesaian dinyatakan tepat waktu apabila waktu penyelesaian sesuai dengan waktu yang tercantum dalam standar pelayanan (SP) yakni untuk Tahun 2014 selama 9 (sembilan) hari. (hari penyelesaian hasil analisis 1 + hari penyelesaian hasil analisis ) = x 100% n n = jumlah penyelesaian hasil analisis C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 17

23 Kemudian, untuk pengukuran persentase atas capaian kinerja dan indikator kinerja menggunakan rumus yang disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya, yaitu : Realisasi Persentase capaian = x 100% Rencana Formula tersebut mengandung pengertian bahwa semakin tinggi realisasinya menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik. 2. Rumus 2 digunakan untuk mengukur ketepatan saran kebijakan dan program pemerintah yang ditindaklanjuti. Saran yang ditindaklanjuti x 100% Saran yang disampaikan Kemudian, untuk pengukuran persentase atas capaian kinerja dan indikator kinerja ketepatan saran kebijakan yang ditindaklanjuti menggunakan rumus yang disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya, yaitu : Rencana - (Realisasi - Rencana) Persentase capaian = x 100% Rencana Formula tersebut mengandung pengertian bahwa semakin tinggi realisasinya menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja. C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 18

24 B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2014 IKU a. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga secara tepat waktu b. Persentase saran kebijakan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga yang ditindaklanjuti SASARAN STRATEGIS Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga Uraian mengenai capaian sasaran strategis tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut : Tabel 3 Capaian Sasaran Strategis 1 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga Tahun 2014 Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu 2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti 97 % 97,84% % 97% 96,77% 99,76% C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 19

25 1. Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja Tahun 2014 a. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu Dari tabel tersebut di atas, untuk Tahun 2014, realisasi indikator persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu sebesar 97,84% dengan capaian sasaran sebesar 100,87% (menggunakan rumus 1, karena semakin cepat penyelesaian hasil analisis semakin baik kinerja). Penghitungan tersebut diperoleh dengan membandingkan jumlah dokumen hasil analisis yang telah diselesaikan Asdep Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga dengan target yang ditetapkan pada awal tahun yang tercantum dalam RKT Berdasarkan data yang diperoleh melalui pencatatan elektronik (mail tracking) dari Sub Bidang Fasilitasi Operasional, diperoleh informasi bahwa untuk Tahun 2014 ini, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga telah menghasilkan kinerja output/outcome sejumlah 93 (sembilan puluh tiga) buah dokumen hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dari target kinerja sebesar 116 (seratus enam belas) buah dokumen. Hal ini mengandung pengertian bahwa sebanyak 93 dokumen (sembilan puluh tiga) dari 116 (seratus enam belas) buah dokumen hasil analisis, telah diselesaikan dengan memenuhi atau tidak melewati batas waktu yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan (SP) penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu yakni 9 (sembilan) hari kerja, dengan rata-rata waktu penyelesaian yang dibutuhkan sebesar 8,78. Rata-rata waktu penyelesaian laporan hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 20

26 pemuda, dan olahraga selama 8,78 hari tersebut, adalah sebagaimana rincian dalam Tabel berikut ini : Tabel 4 Waktu penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga Tahun 2014 Bulan Rata-rata Waktu Penyelesaian (Hari) Januari 8,8 Februari 8,9 Maret 8,9 April 8,9 M e i 8,9 Juni 8,7 Juli 8,7 Agustus 8,6 September 8,8 Oktober 8,9 November 8,7 Desember 8,6 Rata-rata 8,78 Dalam melaksanakan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, pejabat dan pegawai pada Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga telah berupaya semaksimal mungkin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tetap berorientasi pada upaya mewujudkan pelayanan prima kepada para stake holder maupun pemangku kepentingan utama. Meskipun disadari terdapat beberapa kendala seperti kurang intensifnya koordinasi yang dilakukan, namun demikian, penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 21

27 yang ditargetkan pada awal tahun (sebesar 97% seperti yang tercantum dalam RKT 2014) tersebut per bulan bervariasi antara 8 s.d 9 hari dengan rata-rata waktu penyelesaian 8,78 hari. Realisasi tersebut tidak melewati batas waktu target hari penyelesaian sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT 2014) Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga yakni 9 (sembilan) hari kerja. Berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian untuk sasaran ini, tergolong dalam kategori sangat baik (karena capaian sasaran 1 yakni 100,87% berada pada rentang 85% s.d. 100%). b. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti Selanjutnya, untuk realisasi indikator persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti sebesar 96,77 % dengan capaian sasaran sebesar 99,76% (menggunakan rumus 2, karena semakin tepat saran kebijakan yang ditindaklanjuti, maka semakin baik kinerja). Hal tersebut berdasarkan perhitungan bahwa dari 97% target yang ditetapkan dalam RKT 2014 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (yakni 93 buah dokumen dari 116 dokumen), sejumlah 96,77 % (dari 93 saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang dihasilkan, sejumlah 90 saran kebijakan telah ditindaklanjuti oleh pimpinan (Presiden, Wakil Presiden, Sekretaris Kabinet, Wakil Sekretaris Kabinet dan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat) selaku pemangku kepentingan utama (dalam bentuk memorandum maupun surat Sekretaris Kabinet). Berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian untuk indikator ini dapat dikategorikan sangat baik (karena capaian 96,77% berada pada rentang 85% s.d. 100%). C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 22

28 Hal ini menggambarkan bahwa Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga turut memberikan kontribusi bagi pencapaian IKU Kedua Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengingat indikator sasaran 1 merupakan instrumen untuk mencapai IKU Kedua Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat. Terkait dengan hal tersebut, penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya; pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga; dan pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang lingkungan hidup, pariwisata, pelestarian dan pengembangan budaya, pemuda dan olahraga, baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu, merupakan aktivitas mengamati atau meninjau kembali/mempelajari serta mengawasi secara terus menerus atau berkala terhadap pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang sedang berjalan, terutama terhadap hot issues. Berbeda dengan pemantauan, evaluasi merupakan aktivitas pemberian nilai atas kejadian, (kinerja) atau pertimbangan nilai tertentu atas perkembangan pelaksanaan kebijakan C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 23

29 dan program pemerintah dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki, baik mengenai sistem dan proses pelaksanaannya maupun kebijakan itu sendiri. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu top down dan bottom up. Pemantauan dan evaluasi secara top down ditentukan atas dasar disposisi/arahan Presiden dan/atau Sekretaris Kabinet, sedangkan pemantauan dan evaluasi secara bottom up dikandung maksud bahwa ide awal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta analisis diprakarsai/inisiatif para pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga dapat pula dilakukan berdasarkan inisiatif/undangan dari instansi dan/atau pemerintah daerah yang terkait erat dengan substansi kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga yang akan dipantau. Kegiatan pemantauan, evaluasi dan analisis dapat bersifat top down dan bottom up, pada dasarnya dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul, mengambil tindakan sedini mungkin, dan mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki, baik mengenai sistem dan proses pelaksanaannya maupun kebijakan itu sendiri. Bentuk kegiatan pemantauan di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda, dan olahraga tersebut dapat berupa keikutsertaan dalam rapat koordinasi, rapat antar kementerian, keanggotaan dalam suatu badan/ komisi/tim koordinasi, sosialisasi peraturan perundangundangan, seminar, sarasehan, workshop dan kunjungan pada instansi pemerintah baik di dalam kota, di daerah maupun di luar negeri. Hasil pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah disampaikan kepada pimpinan Sekretariat Kabinet C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 24

30 dalam bentuk laporan yang didalamnya memuat saran atau rekomendasi (solusi) atas permasalahan yang ditemui dan perlu dilakukan penyempurnaan dan apabila dipandang perlu disampaikan kepada stakeholder terkait. 2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2012, Tahun 2013, dan Tahun 2014 Hal terpenting dalam mencermati sejauh mana peningkatan kinerja organisasi adalah dengan melakukan penghitungan dan perbandingan capaian kinerja. Sejalan dengan maksud tersebut, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga mencermati trend capaian kinerjanya dengan melakukan perbandingan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu. Berikut disajikan perbandingan capaian indikator kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga : C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 25

31 Tabel 5 Perbandingan Capaian Sasaran Strategis 1 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga Indikator Sasaran 1. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi %Capaian Target Realisasi %Capaian Target Realisasi %Capaian 95 % 96,39% 102,54% 96 % 98,05% 102,14% 97 % 97,84% % 2. Persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti 95% 93,69% 99,67% 96% 95,06% 99,02% 97 % 96,77% 99,76% C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 26

32 Dengan mencermati tabel di atas, realisasi indikator kinerja 1 yakni persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu, pada Tahun 2012 sebesar 96,39%% dengan capaian sasaran sebesar 102,54%. Sedangkan untuk Tahun 2013, realisasinya mencapai 98,05% dengan capaian sebesar 102,14% dan pada Tahun 2014 realisasinya mencapai 97,84% dengan capaian sebesar 100,87%. Selanjutnya, realisasi untuk indikator kedua yakni persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti pada Tahun 2012 sebesar 93,69%% dengan capaian sasaran sebesar 99,67%. Sedangkan untuk Tahun 2013, realisasinya mencapai 95,06% dengan capaian sebesar 99,02% dan pada Tahun 2014 realisasinya mencapai 96,77% dengan capaian sebesar 99,76%. Dari data tersebut, sekilas tampak adanya fluktuasi realisasi indikator kinerja dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 yakni untuk indikator pertama yang semula 96,39% (pada Tahun 2012), kemudian menjadi 98,05 (pada Tahun 2013) dan selanjutnya menjadi 97,84% (pada Tahun 2014). Sedangkan untuk indikator kedua, dari yang semula 93,69% (pada Tahun 2012), kemudian menjadi 95,06 (pada Tahun 2013) dan selanjutnya menjadi 96,77% (pada Tahun 2014). Namun demikian, apabila dicermati lebih dalam, terjadinya fluktuasi menurunnya realisasi terjadi untuk indikator kinerja pertama yakni persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga secara tepat waktu. Terjadinya penurunan realisasi tersebut, tidak serta merta diartikan bahwa kinerja Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga untuk indikator tersebut, menurun. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tersebut, salah satu diantaranya adalah meningkatnya target dari yang semula 95% (pada Tahun 2012) menjadi 96% (pada Tahun 2013) dan C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 27

33 kemudian menjadi 97% (pada tahun 2014). Disadari bahwa dengan meningkatnya target berakibat pada perubahan hasil penghitungan realisasi dan capaian indikator dimaksud, karena adanya perubahan pada pembilang dan penyebut. Selain itu, kecenderungan penyelesaian berkas/surat yang masuk sepenuhnya diluar kendali Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga juga menjadi salah satu penyebab menurunnya realisasi dan capaian indikator pertama tersebut. Hal ini mengandung pengertian bahwa besar kecilnya volume surat masuk yang ditangani Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga dipengaruhi oleh banyak/tidaknya suratsurat yang diajukan oleh kementerian/lembaga/instansi pemerintah terkait permasalahan kebijakan dan program pemerintah di bidang lingkungan hidup, pariwisata, budaya, pemuda dan olahraga. Sejalan dengan hal tersebut, hal yang menggembirakan adalah bahwa terjadinya penurunan realisasi untuk indikator kinerja pertama, tidak serta merta menyebabkan menurunnya realisasi indikator kinerja kedua yakni persentase saran kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga yang ditindaklanjuti. Hal ini dapat dicermati dari realisasi indikator kedua yakni yang semula 93,69% (pada Tahun 2012) menjadi 95,06% (pada Tahun 2013) dan kemudian menjadi 96,77% (pada tahun 2014). 3. Analisis Penyebab Keberhasilan atau Peningkatan Kinerja Keberhasilan atau peningkatan kinerja bagi suatu organisasi tentunya merupakan suatu prestise atau kebanggaan yang pada intinya (dari sudut pandang manajemen kinerja) telah terdapat sinergi antar berbagai sumber daya organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Berkenaan dengan maksud tersebut, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga memiliki beberapa faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan diantaranya adalah adanya penetapan visi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 28

34 dan Olahraga (Asdep-3) yang mengacu pada rumusan visi Sekretariat Kabinet yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Kabinet Selanjutnya, terkait upaya untuk mewujudkan visi tersebut, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) juga telah menentukan dan menetapkan misi yang difahami sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi. Perumusan misi ini diperlukan guna memberikan gambaran dan sebagai landasan kerja bagi pejabat/pegawai di lingkungan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) mengenai peran penting yang diemban oleh Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Asdep-3) sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Kabinet. Dalam prakteknya, penetapan visi dan misi tersebut menjadi dorongan bagi pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sebagai gambaran berikut beberapa contoh pelaksanaan tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga. 1) Bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah terkait pembahasan produk hukum standar operasional prosedur mengenai pencegahan kebakaran hutan dan lahan; b. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah terkait pembahasan Rancangan Peraturan Presiden tentang Pengawasan dan Pengadilan Kepariwisataan; c. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan dan program pemerintah terkait kemungkinan dampak badai El-Nino; C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 29

35 d. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah melalui keikutsertaan pejabat/pegawai bidang lingkungan hidup dan pariwisata dalam beberapa event seminar nasional yang dilaksanakan oleh Universitas/Perguruan Tinggi Negeri; e. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah berkenaan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pada beberapa kantor dinas provinsi di Indonesia; f. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang lingkungan hidup dan pariwisata dengan melaksanakan kunjungan lapangan pada beberapa lokasi berkenaan dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan pengembangan pariwisata, diantaranya ditempuh melalui upaya pelestarian keberadaan hutan mangrove dan upaya meningkatkan antusias wisatawan domestik dan manca negara untuk mengunjungi beberapa lokasi/destinasi wisata di beberapa provinsi Indonesia. 2) Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah terkait Permohonan Pembentukan Lembaga Adat Melayu (LAM) kepada Presiden; b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan kebijakan dan program pemerintah terkait status warisan dunia Indonesia yang terda[pat pada United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) World Heritage; c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah dengan keikutsertaan pejabat/pegawai bidang pelestarian dan pengembangan budaya dalam beberapa C:/LKj-2014-Asdep-3-doc 30

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Laporan Kinerja. Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014

Laporan Kinerja. Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014 Laporan Kinerja Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014 Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 2015 K a t a P e n g a n t a r Daftar Pustaka ---------------,

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk media untuk melaporkan keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Jakarta, Ratih Nurdianti

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Jakarta, Ratih Nurdianti KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi Bidang Perekonomian Tahun 2014 merupakan perwujudan dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Deputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI

DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG PEREKONOMIAN 2010 2014 DUKUNGAN SARAN KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI SECARA TEPAT WAKTU DAN TEPAT ISI Kata Pengantar Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Deputi bidang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PERSIDANGAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT KABINET 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) Asisten Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... 7 A. Latar belakang... 7 B. Gambaran Organisasi... 8 C. Gambaran aspek

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2010-2014 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET 2012 SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis BAB II Renstra Tahun 2015 2019 merupakan panduan pelaksanaan tugas dan fungsi pada periode 2015 2019 yang disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010-2015 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG JALAN RAYA KAPAL - MENGWI BADUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0057 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET, TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET, TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA ASISTEN DEPUTI BIDANG PRASARANA, RISET, TEKNOLOGI, DAN SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PEREKONOMIAN SEKRETARIAT KABINET RI FEBRUARI 2015 K A T A P E N G A N T A R Laporan Kinerja

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj)

LAPORAN KINERJA (LKj) LAPORAN KINERJA (LKj) ASISTEN DEPUTI BIDANG PARIWISATA, RISET DAN TEKNOLOGI, DAN LINGKUNGAN MARITIM TAHUN 2016 DAFTAR ISI Sampul Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi i ii iii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 29 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 29 TAHUN 2007 T E N T A N G PEDOMAN UMUM PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jalan Jendral Sudirman No. 438 Telepon/Fax. (0761) 855734 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T., atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga proses penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi birokrasi dengan tekad mewujudkan pemerintah yang transparan dan akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk mewujudkan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN KABINET SEKRETARIAT KABINET 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) Deputi Bidang Persidangan Kabinet Tahun 2014 disusun sebagai bentuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang / badan hukum / pimpinan kolektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2007 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73 C. Pengelolaan Keuangan... 67 BAB IV PENUTUP... 73 Kesimpulan... 73 LAMPIRAN : - Pernyataan Telah Direviu - Formulir Checklist Reviu - Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2010-

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016

LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan penganggaran pemerintah, sehingga

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita Daerah Kota Bogor

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2015 POLRI. Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Laporan. Penyusunan. Perubahan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Satya Bhakti Parikesit

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Satya Bhakti Parikesit KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 yang disusun oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian merupakan laporan hasil pencapaian atas target

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Kinerja. Rencana Tahunan. Rencana Aksi. LAKIP. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci