BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGKAJIAN PNC. kelami

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

BAB III TINJAUAN KASUS

Distosia Karena Kelainan Tenaga (His)

TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

M/ WITA/ P4A0

KASUS III. Pertanyaan:

KALA I (tanggal, jam)

PENGKAJIAN INTRANATAL CARE. Tanggal pengkajian : 24Mei 2015 Tempat Pengkajian : BPS Bidan k. Waktu Pengkajian : WIB Nama Pengkaji : Mia dan Ita

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

PENGKAJIAN AWAL KEBIDANAN

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ.

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

LOG BOOK APLIKASI TEORI MODEL KONSEP UNPLEASANT SYMPTOM AUDREY GIFT PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. DS G 1 DI IGD RSUP PERSAHABATAN

3.1 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif Identitas/ Biodata Anamnesa pada tanggal 23 Juni 2016 pukul 18.

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

DI BPS KOKOM KOSMAYATI PERIODE 10 NOVEMBER JANUARI 2016

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik mental ibu dan janin selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

STATUS OBSTETRI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat SMF OBSTETRI RS RAJAWALI - BANDUNG

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I P 1 POST PARTUM HARI KE-14 DENGAN SUB INVOLUSI UTERI. Siti Aisyah* Al-Masruroh** ABSTRAK

ASUHAN KALA I PARTOGRAF. By : ADE. R. SST

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN PARTUS LAMA DI RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Mukhasanah**

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

PERDARAHAN POST PARTUM SEKUNDER

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

Distosia. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. I. Febby Laela Pangestika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

cara mengisi partograf

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam

Format Pengkajian Ibu Hamil ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL (ANC)

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN NORMAL PADA NY P DENGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RB UMI SEMARANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Ini memang bukan gambaran yang indah. Angka ini merupakan indikator sensitif terhadap ketersediaan pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal yang juga berkaitan erat dengan pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Berbagai faktor yang terkait dengan resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan cara pencegahannya telah diketahui, namun demikian jumlah kematian ibu dan bayi masih tetap tinggi (Depkes RI, 2001). Angka Kematian Ibu (AKI) adalah setiap kematian yang ibu dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam dua bulan setelah persalinan. Persalinan adalah rangkaian kejadian yang terjadi pada organ genitalia yang bertujuan untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang viabel dari uterus ke dunia luar melalui vagina. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor P utama, yaitu: 1. Kekuatan ibu (power) 2. Keadaan jalan lahir (passage) 3. Keadaan janin (passanger) (terdapat dua faktor-faktor P lainnya: psychology, physician, position) Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor P tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung. Secara klinis his persalinan tersebut meliputi: Frekuensi his minimal 3 kali kontraksi dalam 10 menit dan sifatnya kuat, Lama setiap his biasanya berdurasi 40-60 detik, Tekanan intrauterin: 40-60 mmhg. His yang normal atau adekuat adalah his persalinan yang menyebabkan kemajuan persalinan. Tanda his yang normal adalah: 1. Fundal dominan 2. Simetris 3. Makin lama, makin kuat, makin sering 4. Relaksasi baik. 1

BAB II TINJAUAN TEORI A. KELAINAN HIS Kelainan his adalah suatu keadaan dimana his tidak normal, baik kekuatannya maupun sifatnya sehingga menghambat kelancaran persalinan. Kelainan his dapat menimbulkan kesulitan, yaitu : 1. Kematian atau jejas kelahiran 2. Bertambahnya resiko infeksi 3. Kelelahan dan dehidrasi dengan tanda-tanda: nadi dan suhu meningkat, pernapasan cepat, turgor berkurang, meteorismus dan asetonuria. Kelainan his dapat didukung oleh pemeriksaan: 1. KTG 2. USG Kelainan his dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Insersia uteri hipotoni (disfungsi uteri hipotonik): kontraksi uterus terkoordinasi tetapi tidak adekuat dalam membuat kemajuan persalinan. Dapat disebabkan oleh: panggul sempit, kelainan letak kepala, penggunaan analgesia terlalu cepat, hidramnion, gemelli, ibu merasa takut, salah memimpin persalinan. Di sini his bersifat biasa dalam arti bahwa fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu daripada bagian-bagian lain, peranan fundus tetap menonjol. Kelainannya terletak dalam hal bahwa kontraksi uterus lebih aman, singkat, dan jarang daripada biasa. Keadaan umum penderita biasanya baik, dan rasa nyeri tidak seberapa. Selama ketuban masih utuh umumnya tidak banyak bahaya, baik bagi ibu maupun bagi janin, kecuali jika persalinan berlangsung terlalu lama; dalam hal terakhir ini morbiditas ibu dan mortalitas janin naik. Keadaan ini dinamakan inersia uteri primer atau hypotonic uterine contraction. Kalau timbul setelah berlangsungnya his kuat untuk waktu yang lama, hal itu dinamakan inersia uteri sekunder. Karena dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung demikian lama 2

sehingga dapat menimbulkan kelelahan otot uterus, maka inersia uteri sekunder seperti yang digambarkan di atas jarang ditemukan, kecuali pada wanita yang tidak diberi pengawasan baik waktu persalinan. 2. Tetania uteri Walaupun pada golongan coordinated hypertonic uterine contraction bukan merupakan penyebab distosia, namun hal ini dibicarakan juga di sini dalam rangka kelainan his. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan selesai dalam waktu yang sangat singkat. Partus yang sudah selesai kurang dari 3 jam, dinamakan partus presipitus: sifat his normal, tonus otot di luar his juga biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. Bahaya partus presipitus bagi ibu ialah perineum, sedangkan bayi bias mengalami perdarahan dalam tengkorak karena bagian tersebut mengalami tekanan kuat dalam waktu yang singkat. Batas antara bagian atas dan segmen bawah atau lingkaran retraksi menjadi sangat jelas dan meninggi. Dalam keadaan demikian lingkaran dinamakan lingkaran retraksi patologik atau lingkaran Bandl. Ligamenta rotunda menjadi tegang serta lebih jelas teraba, penderita merasa nyeri terus menerus dan menjadi gelisah. Akhirnya, apabila tidak diberi pertolongan, regangan segmen bawah uterus melampaui kekuatan jaringan; terjadilah ruptura uteri. 3. Insersia uteri hipertoni (disfungsi uteri hipertonik/disfungsi uteri inkoordinasi) : kontraksi uterus tidak terkoordinasi, his kuat tetapi tidak membuat kemajuan persalinan. Dapat disebabkan oleh: pemberian oksitosin berlebihan. Keadaan inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengusiran janin dari dalam rahim. Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah: faktor usia penderita relatif tua pimpinan persalinan karena induksi persalinan dengan oksitosin rasa takut dan cemas. 3

B. HIS YANG TIDAK TERKOORDINASI Di sini sifat his berubah. Tonus otot terus meningkat, juga di luar his, dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksi bagian-bagiannya. Tidak adanya koordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan pembukaan. Di samping itu tonus otot uterus yang menarik menyebabkan rasa nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu dan dapat pula menyebabkan hipoksia pada janin. His jenis ini juga disebut sebagai uncoordinated hypertonic uterine contraction. Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah : Faktor usia penderita relatif tua Pimpinan persalinan Karena induksi persalinan dengan oksitosin Rasa takut dan cemas Kadang-kadang pada persalinan lama dengan ketuban yang sudah lama pecah, kelainan his ini menyebabkan spasmus sirkuler setempat, sehingga terjadi penyempitan kavumuteri pada tempat itu. Ini dinamakan lingkaran kontraksi atau lingkaran konstriksi. Secara teoritis lingkaran ini dapat terjadi di mana-mana, akan tetapi biasanya ditemukan pada batas antara bagian atas dan segmen bawah uterus. Lingkaran konstriksi tidak dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam, kecuali kalau pembukaan sudah lengkap, sehingga tangan dapat dimasukkan ke dalam kavum uteri. Oleh sebab itu jika pembukaan belum lengkap, biasanya tidak mungkin mengenal kelainan ini dengan pasti. Adakalanya persalinan tidak maju karena kelainan pada serviks yang dinamakan distosia servikalis. Kelainan ini bisa primer atau sekunder. Distosia servikalis dinamakan primer kalau serviks tidak membuka karena tidak mengadakan relaksasi berhubung dengan incoordinate uterine action. Penderita biasanya seorang primigravida. Kala I menjadi lama, dan dapat diraba jelas pinggir serviks yang kaku. Kalau keadaaan ini dibiarkan, maka tekanan kepala terus menerus dapat menyebabkan nekrosis jaringan serviks dan dapat mengakibatkan lepasnya bagian tengah serviks secara sirkuler. Distosia servikalis sekunder disebabkan oleh kelainan organik pada serviks, misalnya karena jaringan parut atau karena karsinoma. Dengan his kuat serviks 4

bisa robek, dan robekan ini dapat menjalar ke bagian bawah uterus. Oleh karena itu, setiap wanita yang pernah mengalami operasi pada serviks, selalu harus diawasi persalinannya di rumah sakit. Kelainan ini hanya dapat diobati secara simtomatis karena belum ada obat yang dapat memperbaiki koordinasi fungsional antara bagian-bagian uterus. Usaha-usaha yang dapat dilakukan ialah mengurangi tonus otot dan mengurangi ketakutan penderita. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian analgetika, seperti morphin, pethidin dan lain-lain. Akan tetapi persalinan tidak boleh berlangsung berlarut-larut apalagi kalau ketuban sudah pecah. Dalam hal ini pada pembukaan belum lengkap,perlu dipertimbangkan seksio sesarea. Lingkaran konstriksi dalam kala I biasanya tidak diketahui, kecuali kalau lingkaran ini terdapat di bawah kepala anak sehingga dapat diraba melalui kanalis servikalis. Jikalau diagnosis lingkaran konstriksi dalam kala I dapat dibuat persalinan harus diselesaikan sengan seksio sesarea. Biasanya lingkaran konstriksi dalam kala II baru diketahui, setelah usaha melahirkan janin dengan cunam gagal. Dengan tangan yang dimasukkan ke dalam cavum uteri untuk mencari sebab kegagalan cunam, lingkaran konstriksi, mudah dapat diraba. Dengan narkosis dalam, lingkaran tersebut kadang-kadang dapat dihilangkan, dan janin dapat dilahirkan dengan cunam. Apabila tindakan ini gagal dan janin masih hidup, terpaksa dilakukan seksio sesarea. Pada distosis servikalis primer dimbil sikap seperti pada incoordinate uterine action. Pada distosia servikalis sekunder harus dilakukan seksio sesarea sebelum jaringan parut serviks robek, yang dapat menjalar ke atas sampai segmen bawah 5

BAB III TINJAUAN KASUS FORMAT PENGKAJIAN INC ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN HIS YANG TIDAK TERKOORDINASI Tanggal pengkajian : 02-05-2012 Tempat Pengkajian : BPS Bd. Ernawati Jam : 13.00 WIB No. Medrek : 18586 I. Pengkajian Data A. DATA SUBJEKTIF (S) 1. Identitas Nama Pasien : Ny. D Nama Suami : Tn. A Umur : 18 th Umur : 20 th Suku Bangsa : Sunda Suku Bangsa : Sunda Agama : Islam Agama : Islam Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Karyawan Alamat Rumah : Cikampek Alamat Rumah : Cikampek Golongan darah : - Golongan darah : - 2. Keluhan Utama Ibu mengaku hamil anak pertama, tidak pernah keguguran dengan usia kehamilan 9 bulan, mengeluh mules-mules sejak kemarin, dan mengaku belum keluar lendir darah, belum keluar air-air dan masih merasakan gerakan janin. 3. Riwayat Kehamilan sekarang G1PoAo : 40 minggu HPHT : 27 07 2011 Taksiran Persalinan : 02 05 2012 Haid : Teratur Lamanya : 5 hr Banyaknya : 2x ganti pembalut Siklus : 28 hari Dismenorhea : tidak ada 6

Gerakan janin yang dirasakan dalam 24 jam terakhir : >10 kali/hari, kuat Imunisasi : TTI Tanggal : 16-11-2011 Tempat : Bidan TT2 Tanggal : 15-12-2011 Tempat : Bidan 4. Aktivitas sehari-hari 1. Diet A. Pola Nutrisi Ibu terakhir makan jam 07.30 WIB banyaknya 1 piring sedang Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayur Makanan yang dipantang : tidak ada Alergi terhadap makanan : tidak ada B. Hidrasi Ibu terakhir minum 5 menit yang lalu, banyaknya 80 cc Jenis minuman yang terakhir diminum : Air putih Jenis minuman yang ibu sukai : Minuman manis C. Istirahat dan tidur Tidur malam terakhir : 5 jam Tidur siang terakhir : - D. Personal hygiene Mandi terakhir jam 07.00 WIB Pola mandi : 2 kali/hari Gosok gigi : 2 kali/hari Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari Vulva hygiene : Setelah selesai BAK dan BAB E. Hubungan seksual Hubungan seksual terakhir : Lupa Keluhan 7

F. Eliminasi BAK terakhir pada jam 11.00 WIB, banyaknya : 50 cc BAB terakhir pada jam 05.00, konsistensi lunak, warna kuning Keluhan / Masalah 5. Riwayat Kesehatan 1. Penyakit yang pernah atau sedang diderita 2. Riwayat kesehatan keluarga 3. Perilaku kesehatan a. Penggunaan alkohol/obat-obat sejenis : Tidak b. Obat-obatan/jamu yang sedang sering diminum : Tidak c. Merokok : Tidak 4. Riwayat kontrasepsi Jenis kontrasepsi yang terakhir digunakan Alasan Rencana KB yang akan datang : tidak pernah 6. Riwayat sosial Kehamilan ini diinginkan/direncanakan : Tidak Status perkawinan : Nikah Nikah ke : 1 Lamanya : 1 thn Pengambilan keputusan dalam keluarga : Keluarga Pendamping saat persalinan : Ibu Kandung Dukungan keluarga : Baik Pendonor darah : belum tahu Hubungan klien dengan suami dan anggota keluarga: Baik Rencana menyusui : ASI eksklusif Keluarga yang tinggal serumah: No. Nama L/P Usia Hubungan Pendidika keluarga n Pekerjaan 1 Tn. A L 20 th Suami SMA Karyawan 2 Ny. B P 40 th Ibu SD IRT 3 Tn. C L 46 th Ayah SMP Wiraswasta Ket. 8

B. DATA OBJKEKTIF (O) 1. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM Keadaan emosional : Takut 2. Tanda-tanda Vital Tekanan darah : 120/90 mmhg Nadi : 86 x/menit, Regular Suhu tubuh : 37 o C Pernafasan : 22 kali/menit, Regular 3. Tinggi badan : 157 cm 4. Lingkar lengan : 20 cm 5. Berat badan Berat badan sebelum hamil : 45 kg Berat badan sekarang : 56 kg IMT : 18,25 Kenaikan BB selama hamil : 11 kg 6. Pemeriksaan Fisik a. Kepala Inspeksi Warna rambut : Hitam kecoklatan Kebersihan : Bersih, Tidak ada ketombe Palpasi Benjolan Keadaan rambut : Tidak rontok b. Muka Inspeksi Pucat Palpasi Oedema c. Mata Konjungtiva : Merah muda Sklera : Putih d. Hidung Pengeluaran Polip 9

e. Mulut Lidah : Merah muda Bibir : Lembab Stomatitis Gigi : Bersih Caries Gigi palsu : Tidak f. Telinga Kebersihan : Bersih Pengeluaran Kelainan g. Leher Pembengkakkan Vena Jugularis Pembengkakkan KGB Pembesaran kelenjar Tiroid h. Dada Inspeksi Payudara : Simetris Puting susu : Menonjol Hiperpigmentasi : Ya Retraksi Lecet Palpasi Benjolan/Tumor Kolostrum Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Axila j. Abdomen Inspeksi Striae Bekas luka operasi Palpasi TFU : 30 cm Leopold I : Teraba lunak, kurang bulat, tidak melenting Leopold II : Kiri : Teraba keras, memanjang dan ada tahanan Kanan : Teraba bagian-bagian kecil dari janin Leopold III : Teraba keras, bulat, melenting, sudah masuk PAP Leopold IV : Divergen Perlimaan : 3/5 His : 3x/10mnt, durasi 30dtk, interval 5mnt, intensitas sgt kuat Nyeri tekan Auskultasi DJJ : 130 kali/menit TBJ : (30-11)x155=2945 gram 10

k. Ekstremitas Atas Oedema Kuku Kapilari Refil Bawah Oedema Kuku Kapilari Refil Varises Reflek patela : Bersih, pendek : Kembali dalam 2 detik : Bersih, pendek : Kembali dalam 2 detik : Normal l. Genetalia Kebersihan : Bersih Oedema Varises Pengeluaran pervaginan : Lendir tanpa darah Luka parut Pemeriksaan dalam jam 13.00 WIB Vulva/vagina kelainan Portio : Tebal dan Kaku Pembukaan : 1 cm Ketuban : Utuh Presentasi : Kepala Denominator : - Penurunan Bagian Terendah Janin Hodge : H II Station : - 2 Molase : 0 Bagian-bagian yang menyertai m. Anus Haemorhoid Eksterna Haemoroid Interna 7. Data Penunjang Laboratorium: Darah : Hb : - Urine : Protein : - 11

C. ASSESSMENT Diagnosa Ibu G1PoAo gravida 40 minggu Parturien Kala I Fase Laten dengan Hipertoni Janin hidup intrauterin tunggal, presentasi kepala, puki, H II, St -2, M 0 normal Masalah potensial : Distosia Persalinan Antisipasi Masalah : Observasi Kemajuan Persalinan D. PLANNING 1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik-baik saja dan bayi dalam keadaan baik. Ibu dan keluarga terlihat mengerti. 2. Menganjurkan kepada ibu agar mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti roti, bubur, biskuit dan lain-lain. Dan menganjurkan pada ibu agar minum yang banyak seperti teh manis dan air putih agar ibu cukup tenaga saat meneran. Ibu terlihat mengerti dan mau mengkonsumsi makanan yang dianjurkan oleh bidan. 3. Menganjurkan kepada ibu untuk berbaring dalam posisi sim ke kiri untuk mempercepat penurunan kepala bayi. Ibu terlihat mengerti dan mau melakukannya apa yang dianjurkan oleh bidan. 4. Menganjurkan pada Ibu untuk tidak meneran, dan mengatur nafas panjang saat terjadi his. Ibu terlihat mengerti dan mau mengikuti apa yang dianjurkan oleh bidan. 5. Menanyakan kepada ibu dan keluarga tentang siapa yang akan menemani saat persalinan. Ibu memilih ibunya untuk menemaninya. 6. Menanyakan pada ibu tentang persiapan perlengkapan bayi dan ibu setelah melahirkan. Perlengkapan ibu sudah siap. 7. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB. Ibu terlihat mengerti dan mau melakukannya. 12

CATATAN PERKEMBANGAN 1 Tanggal pengkajian : 02-05-2012 Jam : 17.00 WIB A. DATA SUBYEKTIF Keluhan yang dirasakan: Ibu mengeluh mulas-mulas yang semakin sering, lama dan kuat. B. DATA OBYEKTIF Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM Keadaan Emosional : Kesakitan Tekanan Darah : 110/80mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu : 36,4 C, Respirasi : 22x/menit His : Frekuensi : 4x/10 menit, Durasi : 45 detik, Interval : 2 mnt, Intensitas : Sangat Kuat DJJ : 144x/ menit Periksa Dalam Vulva / Vagina kelainan Portio : Tebal dan Kaku Pembukaan : 3 cm Keadaan Ketuban : Utuh Presentasi : Kepala Denominator : UUK Turunnya bagian terendah Hodge : II Station : +2 Molase : 0 Bagian lain yang menyertai C. ASSESSMENT Diagnosa Ibu G1PoAo gravida 40 minggu Parturien Kala I Fase Laten dengan Hipertoni Janin hidup intrauterin tunggal, presentasi kepala, puki, H II, St -2, M 0 normal Masalah potensial : Distosia Persalinan Antisipasi Masalah : Observasi Kemajuan Persalinan D. PLANNING 1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik-baik saja dan bayi dalam keadaan baik. Ibu dan keluarga terlihat mengerti. 13

2. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dan memantau kesejahteraan janin dengan memeriksa dan menghitung Denyut Jantung Janin. Sudah dilakukan. 3. Menganjurkan kepada ibu agar mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti roti, bubur, biskuit dan lain-lain. Dan menganjurkan pada ibu agar minum yang banyak seperti teh manis dan air putih agar ibu cukup tenaga saat meneran. Ibu terlihat mengerti dan mau mengkonsumsi makanan yang dianjurkan oleh bidan. 4. Menganjurkan kepada ibu untuk berbaring dalam posisi sim ke kiri untuk mempercepat penurunan kepala bayi. Ibu terlihat mengerti dan mau melakukannya apa yang dianjurkan oleh bidan. 5. Menganjurkan pada Ibu untuk tidak meneran, dan mengatur nafas panjang saat terjadi his. Ibu terlihat mengerti dan mau mengikuti apa yang dianjurkan oleh bidan. 6. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB. Ibu terlihat mengerti dan mau melakukannya. 14

CATATAN PERKEMBANGAN 2 Tanggal pengkajian : 02-05-2012 Jam : 22.00 WIB A. DATA SUBYEKTIF Keluhan yang dirasakan: Ibu mengeluh mulas-mulas yang semakin sering, lama dan kuat. B. DATA OBYEKTIF Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM Keadaan Emosional : Menangis Kesakitan Tekanan Darah : 100/80mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu : 36,4 C, Respirasi : 22x/menit His : Frekuensi : 4x/10 menit, Durasi : 45 detik, Interval : 2 mnt, Intensitas : Sangat Kuat DJJ : 130x/ menit Periksa Dalam Vulva / Vagina kelainan Portio : Tebal dan Kaku Pembukaan : 2 cm Keadaan Ketuban : Utuh Presentasi : Kepala Denominator : UUK Turunnya bagian terendah Hodge : II Station : +2 Molase : 0 Bagian lain yang menyertai C. ASSESSMENT Diagnosa Ibu G1PoAo gravida 40 minggu Parturien Kala I Memanjang dengan Hipertoni Janin hidup intrauterin tunggal, presentasi kepala, puki, H II, St -2, M 0 normal Masalah potensial : Distosia Persalinan, Fetal Distress Antisipasi Masalah : Rujuk D. PLANNING 1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami persalinan yang memanjang dari seharusnya, yang dapat menyebabkan prognosis yang buruk pada ibu dan janin jika persalinan tetap dibiarkan di BPS. Ibu terlihat cemas. 15

2. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga untuk melakukan persalinan di fasilitas memadai agar dilakukan intervensi yang diperlukan dalam pertolongan persalinan dan bayi. Ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan bidan. 3. Mempersiapkan keluarga dalam merujuk berupa perlengkapan bersalin dan baju bayi, kendaraan yang akan dipakai, dan tempat rujukan yang diinginkan. Keluarga bersiap dan memilih menggunakan ambulans dalam merujuk, tujuan tempat rujukan RSUD. 4. Mempersiapkan ibu dalam merujuk yaitu memasang infus RL kosong dan menulis surat rujukan, serta mengantarkan ibu sampai ke tempat rujukan. 5. Menganjurkan kepada ibu untuk berbaring dalam posisi sim ke kiri agar aliran darah ke janin lancar. Ibu melakukan apa yang dianjurkan oleh bidan. 6. Menganjurkan pada Ibu untuk tidak meneran, dan mengatur nafas panjang saat terjadi his. Ibu mengerti dan mau mengikuti apa yang dianjurkan oleh bidan. 16

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan His yang tidak terkoordinasi adalah dimana tonus otot terus meningkat, juga di luar his, dan kontraksinya tidak berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontraksi bagian-bagiannya. Tidak adanya koordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah dan bawah menyebabkan his tidak efisien dalam mengadakan pembukaan. Di samping itu tonus otot uterus yang menarik menyebabkan rasa nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu dan dapat pula menyebabkan hipoksia pada janin. His jenis ini juga disebut sebagai uncoordinated hypertonic uterine contraction. Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah : Faktor usia penderita relatif tua Pimpinan persalinan Karena induksi persalinan dengan oksitosin Rasa takut dan cemas Kadang-kadang pada persalinan lama dengan ketuban yang sudah lama pecah, kelainan his ini menyebabkan spasmus sirkuler setempat, sehingga terjadi penyempitan kavumuteri pada tempat itu. Ini dinamakan lingkaran kontraksi atau lingkaran konstriksi. Secara teoritis lingkaran ini dapat terjadi di mana-mana, akan tetapi biasanya ditemukan pada batas antara bagian atas dan segmen bawah uterus. Lingkaran konstriksi tidak dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam, kecuali kalau pembukaan sudah lengkap, sehingga tangan dapat dimasukkan ke dalam kavum uteri. Oleh sebab itu jika pembukaan belum lengkap, biasanya tidak mungkin mengenal kelainan ini dengan pasti. 17

4.2 SARAN Sebagai tenaga kesehatan baiknya bidan dapat mendeteksi kelainan, komplikasi, serta mengidentifikasi masalah potensial dalam setiap pertolongan persalinan agar prognosis yang buruk dapat dihindari dengan penanganan yang tepat. Bidan dapat mendeteksi kelainan his dengan observasi dan mampu meyakinkan keluarga dan pasien untuk melakukan rujukan ke tempat dengan fasilitas pertolongan persalinan dan bayi yang memadai. Akhirnya bidan dapat membantu mengurangi Angka Kesakitan dan Kematian Ibu dan Bayi. 18