BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 7 22% 2 Tidak tuntas 26 78% Jumlah % Minimum 40 Maksimum 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

No Nilai Kategori Jumlah Prosentase 1 60 Tuntas 16 anak 59,25 % 2 60 Belum Tuntas 11 anak 40,74 % Jumlah 27 anak 100 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

DAN DAN DAN PE P M E BAHAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

Transkripsi:

21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada tahap awal terlebih dahulu diadakan pengamatan terhadap subjek. Pengamatan berupa pelajaran biasa tanpa media pembelajaran sebanyak 1 kali pertemuan, selanjutnya diakhir pertemuan diadakan tes evaluasi dalam menghitung luas permukaan bangun ruang untuk yang pertama kali guna mendapatkan data tentang kondisi awal siswa sebelum melakukan tindakan. Metode dalam penelitian yang dilakukan terhadap upaya peningkatan hasil belajar siswa bidang studi Matematika difokuskan pada kompetensi dasar menghitung luas permukaan bangun ruang. Pada penelitian ini ditemukan data yang menunjukkan hasil belajar siswa dalam menghitung luas permukaan bangun ruang kurang memuaskan sehingga dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel yang ada di bawah ini : Tabel 4.1 Penilaian Proses Pra Siklus No Aspek yang dinilai Kriteria Baik Cukup Kurang Jumlah 1 Ketepatan menggunakan 11 siswa 5 siswa - 16 siswa rumus. Prosentase 69 % 31 % - 100 % 2 Keterampilan menghitung. 7 siswa 5 siswa 4 siswa 16 siswa Prosentase 44 % 31 % 25 % 100 % 3 Keruntutan menurunkan 8 siswa 4 siswa 4 siswa. 16 siswa rumus. Prosentase 50 % 25 % 25 % 100 %

22 Hasil analisis dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 16 siswa yang belum tuntas ada 4 siswa. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat ketepatan siswa dalam menggunakan rumus yang baik 69 % dan yang cukup 31 %. Keterampilan menghitung yang baik 44 %, cukup 31 % dan kurang 25 %. Sedangkan dalam keruntutan menurunkan rumus yang baik 50 %, cukup 25 % dan kurang 25 %. Tabel 4.2 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus Nilai Jumlah Siswa Prosentase 4 siswa 25 % 12 siswa 75 % Daftar nilai ketuntasan siswa pra siklus pada tabel 4.2 apabila digambarkan dalam diagram batang akan seperti grafik di bawah ini. 12 10 8 6 4 2 0 Belum Pra Siklus Grafik 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus Masalah tersebut yang dijadikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri 4 Katekan. 4.2. Deskripsi Siklus I Hasil penilaian yang diadakan pada pra siklus dijadikan acuan untuk melakukan tindakan yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I peneliti menerapkan penggunaan rumus luas permukaan bangun ruang dalam menyelesaikan

23 suatu masalah. Peneliti mengambil tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus I yaitu menunjukkan bangun ruang berongga dan modela bangun ruang kerangka kepada siswa yang selanjutnya digunakan siswa untuk menentukan rumus luas permukaan melalui model bangun ruang tersebut. Pada awal pertemuan siklus I, setelah pengkondisian kelas guru memberikan penjelasan materi secara sekilas. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan konsep awal materi antara guru dan siswa. Setelah guru menunjukkan contoh bangun ruang siswa ditugaskan untuk menghitung banyaknya sisi, rusuk dan titik sudut yang ada pada bangun ruang kemudian dilanjutkan dengan mengukur panjang rusuk dan panjang setiap bagian sisi-sisi bangun ruang. Siswa dibimbing untuk menentukan rumus luas permukaan bangun ruang dan menghitung luas permukaan bangun ruang. Hal ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan siswa dalam menggunakan media bangun ruang dalam memahami materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya kegiatan guru mengajar di dalam kelas dapat dilihat pada tabel 4.3. (Terlampir). Kegiatan yang dilakukan guru pada siklus I sudah cukup baik, tetapi ada beberapa kegiatan yang muncul secara kurang optimal. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penilaian terhadap anak didik. Penilaian siklus I meliputi penilaian keterampilan siswa dalam mengalikan bilangan dengan alat bantu media bangun ruang dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Penilaian selanjutnya adalah dari aspek penilaian evaluasi tertulis untuk mengukur aspek kognitif siswa berupa pemahaman terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. Penilaian sikap pada siklus I disajikan dalam berikut ini : Tabel 4.4 Penilaian Keterampilan Menghitung Luas Permukaan Bangun Ruang Siswa Kelas VI Siklus I Nilai Interval Jumlah Siswa Prosentase Keterangan 81 100 4 25 % Sangat Baik 71 80 7 44 % Baik 60 70 2 12 % Cukup Baik 3 19 % Kurang Rata-Rata 74,06

24 Dari tabel 4.4 menunjukkan data siswa yang tergolong sangat baik keterampilan menghitungnya 25 %, baik 44 %, cukup baik 12 % dan kurang 19 % dengan nilai rata-rata 74,06. Tabel 4.5 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Siklus I Nilai Jumlah Siswa Prosentase 3 siswa 19 % 13 siswa 81 % Daftar nilai ketuntasan siswa Siklus I pada tabel 4.5 apabila digambarkan dalam diagram batang akan seperti grafik di bawah ini. 15 10 5 Siklus I 0 Belum Grafik 4.2 Data Ketuntasan Belajar Siklus I Perbandingan antara data ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dan data ketuntasan siswa pada siklus I apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 15 10 5 0 Belum Pra Siklus Siklus I Grafik 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dan Siklus 1

25 Selain penilaian hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa pun juga dinilai. Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan oleh observer. Hasil penilaian dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I No Kegiatan Yang Diamati Prosentasi Baik Cukup Kurang Keterangan 1 Perhatian siswa 81 % 19 % - Masih ada 3 siswa terhadap materi yang kurang aktif 2 pelajaran. Kemampuan siswa 44 % 37 % 19 % dalam proses pembelajaran. dalam mengungkapkan konsep awal. 3 Kemampuan siswa untuk 75 % 6 % 19 % menjawab pertanyaan. 4 Kemampuan siswa untuk bertanya. 44 % 31 % 25 % 5 Keaktifan siswa dalam 75 % 25 % - berdiskusi. 6 Kemampuan siswa untuk mengungkapkan pendapat. 62 % 19 % 19 % Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I telah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini yaitu proses pembelajaran dianggap berhasil apabila nilai rata-rata ulangan harian siswa minimal 65 dengan KKM 60. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata pada siklus I yaitu 74,06. Akan tetapi, masih perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya (siklus II). Sebelum melaksanakan Siklus II peneliti mengadakan refleksi proses pembelajaran. Refleksi diadakan dengan melibatkan teman sejawat dan kepala sekolah.

26 Hasil refleksi pada Siklus 1 adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan data-data yang disajikan pada Siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata ulangan harian siswa sebelum dilakukannya tindakan mencapai 67,5 menjadi 74,06. Akan tetapi, hasil perbaikan pembelajaran pada Siklus I belum optimal, karena pada Siklus I masih ada 3 siswa yang belum tuntas sehingga perlu adanya tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya. b. Aktivitas maupun hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan alat bantu media bangun ruang pada mata pelajaran Matematika dengan kompetensi dasar Menghitung luas permukaan bangun ruang agar lebih ditingkatkan lagi dan diusahakan semua siswa aktif dalam proses pembelajaran. 4.3. Deskripsi Siklus II Siklus II diadakan dengan tetap menggunakan media bangun ruang pada kompetensi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rumus luas permukaan bangun ruang. Hasil refleksi pada siklus I menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi yaitu dengan lebih mengutamakan pembelajaran dilakukan oleh siswa secara mandiri. Guru hanya bertugas sebagai pengarah. Langkah-langkah pembelajaran siklus II yakni sebagai berikut : a. Setelah guru menjelaskan kembali tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran, siswa diminta menunjukkan jaring-jaring bangun ruang yang sudah dibuat sebelumnya. b. Siswa menukar jaring-jaring bangun ruang miliknya dengan teman sebangku. c. Siswa mengukur panjang masing-masing rusuk bangun ruang. d. Siswa menggunting jaring-jaring bangun ruang sesuai dengan polanya. e. Siswa membentuk suatu bangun ruang dari model jaring-jaring bangun ruang tersebut. f. Siswa mengelompokkan sisi-sisi yang sama dan sebangun. g. Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang dengan bimbingan guru.

27 Peningkatan kegiatan guru dalam mengajar dengan menggunakan media bangun ruang dapat dilihat dari tabel 4.7. (Terlampir). Kegiatan guru mengajar pada siklus II meningkat dibandingkan pada siklus I. Kegiatan mengajar guru pada siklus II, semua aspek yang diobservasi muncul secara optimal. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penilaian terhadap anak didik. Penilaian siklus II meliputi penilaian keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Penilaian selanjutnya adalah dari aspek penilaian evaluasi tertulis. Evaluasi tertulis ini berfungsi untuk mengukur aspek kognitif siswa berupa pemahaman terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. Penilaian sikap pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel. 4.8 Penilaian Keterampilan Menyelesaikan Masalah Siswa Kelas VI pada Siklus II Nilai Interval Jumlah Siswa Prosentase Keterangan 81 100 8 50 % Sangat Baik 71 80 4 25 % Baik 60 70 3 19 % Cukup Baik 1 6 % Kurang Rata-Rata 79,37 Dari tabel 4.8 menunjukkan data siswa yang tergolong sangat baik keterampilan menyelesaikan masalahnya sangat baik 50 %, baik 25 %, cukup baik 19 % dan kurang 6 % dengan nilai rata-rata 79,37. Tabel 4.9 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Siklus II Nilai Jumlah Siswa Prosentase 1 siswa 6 % 15 siswa 94 %

28 Daftar nilai ketuntasan siswa pada siklus II apabila digambarkan dalam diagram batang dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 15 10 5 Siklus II 0 Belum Grafik 4.4 Data Ketuntasan Belajar Siklus II Perbandingan antara data ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, data ketuntasan belajar siswa pada Siklus I dan data ketuntasan belajar siswa pada Siklus II apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 15 10 5 0 Belum Pra Siklus Siklus I Siklus II Grafik 4.5 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Selain penilaian hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa pun juga dinilai. Penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan oleh observer. Hasil penilaian dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

29 Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II No Kegiatan Yang Diamati Prosentasi Baik Cukup Kurang Keterangan 1 2 Perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Kemampuan siswa dalam 94 % 75 % - 19 % 6 % 6 % Masih ada 1 siswa yang belum tuntas. Hal ini dikarenakan mengungkapkan konsep siswa tersebut awal. kurang 3 Kemampuan siswa untuk 88 % - 12 % memperhatikan 4 menjawab pertanyaan. Kemampuan siswa untuk bertanya. 81 % 19 % - saat guru menjelaskan materi pembelajaran. 5 Keaktifan siswa dalam 50 % 31 % 19 % berdiskusi. 6 Kemampuan siswa untuk mengungkapkan pendapat. 88 % 6 % 6 % Melihat hasil belajar siswa pada siklus II dan tabel pengamatan kegiatan belajar siswa menunjukkan bahwa siswa kelas VI SD Negeri 4 Katekan semester I tahun ajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu dari 16 anak hanya 1 anak yang tidak tuntas atau prosentase 94 %. Sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui media bangun ruang dengan metode eksperimen pada mata pelajaran Matematika Kelas VI semester I tahun ajaran 2011/2012 di SDN 4 Katekan dapat berhasil dengan baik karena terjadinya kerja sama antara peneliti dengan teman sejawat. Berkaitan dengan hasil tindakan yang diambil peneliti dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan pada tiap siklus yang terkait dengan teori dan ahli secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

30 a. Pada siklus I peneliti menfokuskan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menghitung luas permukaan bangun ruang. Dalam penerapannya siswa diajak menentukan rumus permukaan bangun ruang dengan alat bantu model bangun ruang berongga dan model bangun ruang kerangka. b. Dalam pelaksanaan siklus I diperoleh data nilai rata-rata siswa adalah 74,06 dengan ketuntasan klasikal 81 %. Keberhasilan yang diperoleh ini apabila dibandingkan dengan sebelum dilakukannya tindakan pada pra siklus, mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun menurut peneliti perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II dengan harapan dapat mencapai ketuntasan maksimal. c. Pada siklus II peneliti menfokuskan pelaksanaan pembelajaran menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rumus permukaan bangun ruang. Dengan lebih mengutamakan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran, maka terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu 79,37 dengan ketuntasan klasikal 94 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus II ini telah berhasil. d. Aktivitas belajar mengajar guru dengan siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang aktif hanya 81 %, sedangkan pada siklus II guru berusaha memunculkan minat dan kemampuan siswa secara optimal. Sehingga pada siklus II aktivitas belajar siswa berubah menjadi 94 % dari jumlah siswa. Dari uraian hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian melalui media bangun ruang dengan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menghitung rumus luas permukaan bangun ruang yang berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat.