SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERUBAHAN FREKUENSI DALAM SISTEM PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3-FASA TERHADAP EFISIENSI DAN ARUS KUMPARAN MOTOR

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk

BAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB

Motor Asinkron. Oleh: Sudaryatno Sudirham

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

Pengasutan Konvensional Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas

Analisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

BAB 2 MOTOR INDUKSI TIGA FASA. DC disebut motor konduksi. Lain halnya pada motor AC, kumparan rotor tidak

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR PERBAIKAN FAKTOR DAYA TERHADAP ARUS START MOTOR INDUKSI 3-FASA

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

ANALISIS DAYA DAN TORSI PADA MOTOR INDUKSI

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE)

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

PERBANDINGAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK MOTOR INDUKSI SEBAGAI PENGGERAK KOMPRESOR PADA SIANG HARI DAN MALAM HARI PADA INDUSTRI ES BALOK

Harrij Mukti K. Kata kunci: Slip energy recovery, Motor Induksi, Rotor Belitan, Konverter, Chopper

PERANCANGAN RANGKAIAN KONTROL KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA PHASA MENGGUNAKAN METODE SPACE VECTOR

Pengembangan Rangkaian Kendali untuk Mengoperasikan Motor Induksi3-Fasa

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

Penentuan Parameter-Parameter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan (I-V)

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

INVERTER HALF-BRIDE DENGAN TRANSFORMATOR STEP-UP TANPA DAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF BERBASIS IC SG3524 SEBAGAI APLIKASI DARI PHOTOVOLTAIC

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

9/10/2015. Motor Induksi

BAB III. Motor Induksi 3-Fase

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KOMPRESSOR AC BERBASISKAN PC

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

POTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan

Simulasi dan Analisa Hubung Singkat Pada Belitan Stator Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Wavelet Transform dan Power Spectral Density

BAB III METODE PENELITIAN

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

Identifikasi Dampak Gangguan Harmonisa dan Ketidak Seimbangan Magnitude Tegangan Serta Sudut Phasa Pada Performa Motor Induksi

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

ANALISA HASIL UJI RANGKAIAN PENGENDALI SCR UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

Abstrak. Kata Kunci: Stator Terbuka, Torsi, Kecepatan. 1. Pendahuluan. 2. Motor induksi Tiga Fasa

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Desain Pengaturan Level Pada Coupled Tank Proccess Rig Menggunakan Kontroler Self-Tuning Fuzzy PID Hybrid Tugas Akhir - TE091399

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

PENGARUH POWER SYSTEM STABILIZER PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN UNIT PEMBANGKIT TERSEBAR

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

FISIKA. Sesi INDUKSI ELEKTROMAGNETIK A. FLUKS MAGNETIK ( Ф )

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik.

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

PERANCANGAN RANGKAIAN PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI AC TIGA FASE MENGGUNAKAN METODE SPACE VECTOR DAN KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL ( PI )

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISA NUMERIK GERAKAN DAN KEKUATAN KAPAL AKIBAT BEBAN SLAMMING PADA KAPAL PERANG TIPE CORVETTE

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

Transkripsi:

Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB - Bukittinggi ) Teknik Elektro ISTN Jakarta Intiari Penelitian ini dimakudkan untuk memberikan uata cara ederhana dalam mengendalikan aru tart motor induki 3-faa. Penelitian ini dibantu oleh program komputer Matlab untuk menganalia kinerja motor elama proe tart dan operai. Motor yang digunakan pada penelitian ini adalah motoro induki 3-faa, 500 W, 380 V, 4 kutup, 50 Hz and 400 rpm. Dari hail penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa untuk mengendalikan aru tart ebaiknya pada awal tart motor diberi tegangan 6.3% dari tegangan nominalnya, kemudian dinaikan ecara bertahap menjadi 69% and 00% dari tegangan nominalnya. Kata kunci : aru tart, tori mekanik, tegangan awal tart ABSTRACT Thi reearch i propoed to give a imple method in controlling inrut current of the three-phae induction motor. Thi reearch alo ue computer program of MATLAB to indicate the motor performance during tarting and operating. The motor ued in thi reearch i three-phae induction motor by rated 500 W, 380 V, 4 pole, 50 Hz and 400 rpm. The reult of thi reearch howed that a good trategy to control in rut current by applying 6.3% of the nominal voltage for the firt tep tarting, then increae to 69% and 00% for the econd and the third tep repectively. Keyword: inrut current, mechanic torque, tarting voltage. Pendahuluan Motor induki 3-faa bekerja berdaarkan medan elektromagnetik yang diindukikan dari kumparan tator ke rotornya. Motor ini biaanya mempunyai aru tart yang bear hingga mencapai beberapa kali lipat dari aru nominalnya. Oleh karena itu perlu dicari uatu cara untuk memperkecil aru tart motor agar tidak mengganggu item yang berada di ekitarnya. Salah atu cara untuk melihat karakteritik motor aat tart ini bia dilakukan dengan menganalia kondii motor dengan beban yang bervariai mulai dari kodii beban rendah hingga kondii beban makimum yang membuat motor berhenti. Pada kondii ini juga perlu dilakukan variai tegangan tart pada terminal motor agar diperoleh informai yang akurat tentang pengaruh tegangan terminal ini terhadap aru tart dan tori tart yang dihailkan motor. Agar motor dapat dianalia dengan tanpa meruak motor, maka motor dianalia dengan bantuan program kumputer Matlab... Rumuan maalah Dari penjabaran pendahuluan dapat dirumukan maalah ebagai berikut.. Bagaimana bentuk item pengendali aru tart motor induki 3-faa agar diperoleh aru tart yang kecil dalam mengoperaikan motor?. Berapakah bear tegangan tart yang tepat agar motor dapat ditart dengan baik dengan aru tart yang rendah?.. Bataan maalah Penelitian ini dibatai dalam hal:. Motor yang dianalia adalah motor induki 3-faa rotor angkat, 380V, hubungan bintang, 500 W, 45 rpm, 4 kutup tator, 50 Hz.. Agar penelitian ini tidak meruak motor yang edang diteliti, maka motor dianalia dengan menggunakan program Matlab 5.3. 3. Untuk menvalidai hail penelitian, maka hail program Matlab dicocokan dengan hail percobaan motor di labor Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume, No. ; Januari 0 9 Print to PDF without thi meage by purchaing novapdf (http://www.novapdf.com/)

Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban dengan mengoperaikan motor hanya r = Reitani kumparan tator ampai bata beban nominalnya x = Reaktani Induktif kumparan tator r = Reitani kumparan rotor dilihat dari ii.3. Tujuan penelitian tator Penelitian ini bertujuan untuk memberikan x = Reaktani Induktir rotor dilihat dari ii olui dalam mengendalikan aru tart motor tator induki 3-faa dengan cara memilih tegangan x m = Reaktani magnet pada Motor tart yang tepat pada motor. r m = Reitani magnet pada motor r '. Landaan Teori = Reitani yang mewakili beban Motor induki 3-faa merupakan motor motor litrik yang bekerja berdaarkan perputaran medan elektromagnetik yang diindukikan dari I = Aru kumparan tator kumparan tator ke rotornya. Kecepatan putaran I ' = Aru pada kumparan rotor dilihat dari medan magnet ini dipengaruhi oleh frekueni ii tator umber yang mauk ke motor dengan mengacu I 0 = Aru Magnetiai ke peramaan (.) berikut. Dari rangkaian ekivalen motor gambar. dan N = 0. f / p (.) dengan mengabaikan nilai r m (pendekatan untuk memudahkan analia), kemudian dapat yang mana : dibuatkan ebagai berikut. f = frekueni umber AC (Hz) p = jumlah kutup yang terbentuk pada motor r' Z ' j. x' (.3) N = kecepatan putaran medan magnet tator (putaran/menit, rpm) Putaran medan magnet ini diikuti oleh putaran Z r j.x (.4) rotor motor induki. Makin berat beban motor, Z' maka kecepatan rotor juga akan turun ehingga x. j. xm Zp terjadi lip (), yang bearnya: Z' j. xm (.5) N Nr Zt Z (.) Zp (.6) N Sehingga diperoleh yang mauk ke motor aru yang mana : ebear: = lip V Nr = kecepatan putaran rotor pada motor i L I (.7) Zt Motor induki 3-faa dapat dianalia Dari peramaan (.7) terlihat bahwa aru angat berdaarkan rangkaian ekivalen motor ini. dipengaruhi oleh bearnya tegangan termninal Bentuk rangkaian ekivaelen ini perfaa motor induki. Untuk elanjutnya dapat diperlihatkan eperti pada gambar berikut ini: dihitung: V AB V i. x. Z (.8) VAB i ' Z' (.9) r ' P g ( 3 faa ) 3x( i ') x (.0) Gambar. Rangkaian ekivalen motor induki 3-faa perfaa Pin ( 3 faa) 3. xv. LL. x. I L. x.co (.) P g(3. faa) Tm (.) yang mana:.. N V = Tegangan umber perfaa pada kumparan tator 60 yang mana: (.3) Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume, No. ; Januari 0 0 Print to PDF without thi meage by purchaing novapdf (http://www.novapdf.com/)

Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban T m = tori mekanik yang dibangkitkan motor (Nm) = kecepatan inkron (rad/det) P g(3 faa) = daya melewati celah udara (W) P in(3 faa) = daya maukan motor induki (W) I L = aru mauk ke terminal motor (A) = tegangan antar faa (V) V LL Perubahan tegangan umber pada motor induki 3-faa akan mempengaruhi kinerja motor karena perubahan tegangan umber ini akan mempengaruhi aru dan tori pada motor ehingga akan merubah kecepatan motor. Perubahan kecepatan ini otomati akan merubah lip pada motor. Hubugan perubahan lip terhadap perubahan tegangan ini diperlihat pada peramaan berikut. V (.4) (.43) V Yang mana: = lip aat terjadi perubahan tegangan = lip aat kondii beban penuh V = amplitudo tegangan aat terjadi perubahan tegangan (Volt) V = amplitudo tegangan nominal motor (Volt) 5,74,70,46 6 3,09,90 6,5 7 3,3 3,0 0,96 8 3,9 3,0-0,3 9 3,3 3,40 -,7 0 3,44 3,50 -,74 3,68 3,70-0,54 Dari hail percobaan dan pengukuran terlihat bahwa faktor kealahan maih berada di bawah 0%, ehingga data parameter motor dapat digunakan untuk menganalia kinerja motor. Dengan menggunakan program Matlab, maka diperoleh hail eperti gambar 4. ampai dengan gambar 4.4. 3. Metode Penelitian Motor induki yang yang menjadi objek penelitian adalah motor induki 3-faa, 500 W, 380 V, hubungan Y, 3,6 A, 4 kutup, 50 Hz and 400 rpm. Motor ini mempunyai data: R = 4,7850 ohm, R = 4,334 ohm, X = X = 6,436 ohm, Xm = 09,456 ohm. Untuk memudahkan analia, motor ini kemudian dianalia dengan menggunakan program Matlab. Gambar 4. Pengaruh perubahan beban terhadap aru kumparan tator Dari gambar 4. terlihat bahwa dengan emakin bearnya beban motor akan membuat aru motor emakin bear pula. Oleh karena itu terlihat di ini bahwa beban angat mempengaruhi aru motor. 4. Hail Penelitian dan Pembahaan Sebelum motor dianalia dengan menggunakan program Matlab, maka dilakukan validai hail pengukuran eperti tabel 4.. Tabel 4. Data perbandingan hail pengukuran aru motor induki dengan hail percobaan. No. i L (A) i L (A) % hitung ukur alah,94,90,06,0,00 0,50 3,3,0 5,7 4,5,40 4,76 Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume, No. ; Januari 0 Print to PDF without thi meage by purchaing novapdf (http://www.novapdf.com/)

Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban Gambar 4. Pengaruh perubahan beban terhadap tori mekanik motor induki Dari gambar 4. juga terlihat bahwa tori mekanik makimum pada motor adalah ekitar, kali dari tori mekanik aat beban penuh dan tori tart motor ekitar 36% dari tori mekanik beban penuh. Dengan memperhatikan kondii ini terlihat bahwa tori tart yang dihailkan motor pada kondii normal (tegangan umber ebear tengangan nominal) adalah ebear,36 kali tori mekanik motor aat beroperai normal. Jika dilihat perbandingan tegangan terhadap tori yang dihailkan, maka diperoleh hail: V ( ) xvn 0, 69xVn (4.), Jika divariaikan tegangan terminal motor induki, maka diperoleh hail karakteritik motor eperti gambar 4.3 dan gambar 4.4. Dari gambar 4.3 terlhat bahwa kecepatan motor di ata nol pada aat umber tegangan 00 V yang bergerak pada kecepatan 56 rpm. Pada kondii ini motor bergerak angat lambat ekali. Bila ditinjau pengaruh perubahan umber tegangan ini terhadap aru motor induki, maka hailnya diperlihatkan pada gambar 4.4. Dari gambar 4.4 ini terlihat bahwa aru pada tegangan 00 V ebear 3,76 A. Kondii ini memperlihatkan bahwa aru etelah motor bergerak dengan kecepatan 56 rpm maih melebihi aru nominalnya. Jika kembali ke peramaan (4.) terlihat bahwa tegangan awal tart yang paling bagu untuk motor yang edang diteliti adalah ebear 0,69 x Vn = 0,69 x 380 V = 6,6 V. Jika diinginkan motor bekerja lebih baik, maka ebaiknya motor ditart dengan cara pemberian tegangan tart ecara bertahap yaitu pada tahap pertama motor diberi tegangan 00 V, kemudian tegangan motor dinaikkan menjadi 6,6 V dan elanjutnya baru diberi tegangan umber euai dengan nominalnya ebear 380 V. Kondii ini dipilih karena bila tegangan tart diperkecil lagi, motor tidak akan bia bergerak. Gambar 4.3 Pengaruh perubahan tegangan terhadap kecepatan rotor motor induki 5. Keimpulan dan Saran Dari hail penelitian yang telah dilakukan terhadap motor yang diteliti, maka diperolah keimpulan ebagai berikut.. Sebaiknya diberikan tegangan tart ecara bertahap dalam bentuk 3 tahap, mulai dari 6,3% dari Vn, kemudian dinaikan menjadi 69% dari Vn (tahap ke dua) dan kemudian dinaikkan lagi menjadi 00% dari Vn.. Bila motor ditart dengan kondii beban yang berlebih, maka akan terjadi aru tart yang lebih bear dengan repon kecepatan yang lambat dari rotor. Kondii ini akan dapat memperpendek umur motor. Sedangkan bila motor ditart pada beban yang lebih rendah dari beban nominalnya, maka aru tart motor akan emakin kecil dengan repon kecepatan rotor yang cepat ehingga dapat memperpanjang umur motor. Gambar 4.4 Pengaruh perubahan tegangan terhadap aru maukan motor induki Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume, No. ; Januari 0 Print to PDF without thi meage by purchaing novapdf (http://www.novapdf.com/)

Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban Daftar Putaka. Cowern, Ed, 000, Keep Up to Speed with Motor Term, EC&M, January, pp. 5-56.. Ghai, N. K., 999 IEC and NEMA Standard for Large Squarrel-cage Induction Motor-A comparion, IEEE Tran. on Energy Converion, 4 (3), pp. 545-55. 3. Kumar R. Srecrama, R Ramanujam and Jenkin L. HP Khincha, 998, Induction motor modelling and interfacing technique for fat tranient tability imulation, IEEE Tran. on Energy Converion, (0-7803- 496-8/98), pp. 548 55. 4. Richardon, D. V. and Caie, A. J. Jr., 997, Rotating Electric Machinery and Tranfomer Technology, Prentice-Hall, Inc., New Jerey. Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume, No. ; Januari 0 3 Print to PDF without thi meage by purchaing novapdf (http://www.novapdf.com/)