Bab 2. Landasan Teori

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan

PARTIKEL GA DI DALAM NOVEL KITCHEN KARYA YOSHIMOTO BANANA

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB 2. Landasan Teori

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB 2 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

BAB 2. Tinjauan Pustaka

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

Bab 2. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik

BAB 1 PENDAHULUAN. antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

Bab 2. Landasan Teori. Secara umum pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi.

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM

BJ システムについて Mengenai BJ System

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai definisi hinshi beserta

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Tomita (1992:147) fungsi dake dibagi menjadi 4

BAB 2. Landasan Teori. Noda (1991, hal.38), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hinshi (kelas kata

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Melalui bahasa, seseorang dapat mengungkapkan apa yang dipikirkan atau apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

Bab 2. Tinjauan Pustaka

ANALISIS FUNGSI SETSUZOKUJOSHI NONI DALAM NOVEL IRUKA KARYA YOSHIMOTO BANANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa berperan antara lain dalam membentuk pengalaman sehubungan

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Transkripsi:

Bab 2 Landasan Teori Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan beberapa landasan teori untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang digunakan tersebut antara lain: 2.1 Tinjauan Umum Terhadap Sintaksis Sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu sun yang berarti dengan dan tattiein yang berarti menempatkan. Secara etimologi, sintaksis berarti menempatkan bersama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Arifin (2008:1-2) mengemukakan sintaksis sebagai cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan (speech). Unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup sintaksis adalah frasa, klausa dan kalimat. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif, misalnya rumah mewah. Frasa membicarakan hubungan antara sebuah kata dan kata yang lain. Pada contoh tersebut, baik rumah maupun mewah, tidak satu pun yang berfungsi sebagai predikat. Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, yang sekurang-kurangnya memiliki sebuah predikat, dan berpotensi menjadi kalimat. Dengan kata lain, klausa membicarakan hubungan sebuah gabungan kata dan gabungan kata yang lain. Sedangkan kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, yang sekurang-kurangnya memiliki sebuah subjek dan predikat. Banyak batasan yang telah dikemukakan mengenai pengertian sintaksis. Sadanobe (2001:90) mengemukakan, 文の内部構造を調べ 文がどういう形態素からど 9

うできているか明らかにする分野を統語論といいます yang artinya Sintaksis adalah meneliti struktur internal kalimat untuk mengidentifikasi pembentukan kalimat tersebut dilihat dari sudut morfologi. Hari Murti Kridalaksana (1993:191) juga mendefinisikan sintaksis sebagai pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar dalam bahasa. Satuan terkecil dalam bidang sintaksis adalah kata. Kata dibagi menjadi beberapa kelas kata. Adapun pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut 品詞分類 (hinshi bunrui). 2.2 Hinshi Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata (word class, part of speech), sedangkan bunrui berarti penggolongan, klasifikasi, kategori, atau pembagian. Jadi, hinshi bunrui dapat berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karateristiknya secara gramatikal. Masuoka dan Takubo (1993:4) menyatakan 語は文の材料であり 文を組み立てる上で一定動きをする この動きの違いによって語を種類分けしたものが 品詞 である yang artinya Bahasa merupakan materi dari kalimat dan berfungsi tetap dalam membangun kalimat. Hal yang membagi jenis kata berdasarkan perbedaan fungsi inilah yang disebut hinshi. Tomita (1991:1-3) menyatakan bahwa hinshi adalah kata yang telah dikelompokkan secara tata bahasa. Hinshi dibagi menjadi 10 jenis yaitu: 1. Doshi (Verba) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan dapat menjadi predikat. Doshi biasanya berakhiran bunyi ~u. Contoh: kaku (menulis), taberu (makan). 2. I-keiyoshi (Adjektiva ~i) adalah kata yang dapat berdiri sendiri, juga dapat menjadi predikat. I-keiyoshi memiliki beberapa perubahan kata dan biasanya 10

berakhiran ~i. I-keiyoshi disebut juga kata sifat golongan satu. Contoh: shiroi (putih), atsui (panas). 3. Na-keiyoshi (Adjektiva ~na) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan merupakan kata sifat golongan dua, memiliki perubahan sendiri yang berbeda dengan kata sifat golongan satu (i-keiyoshi). Contoh: kirei (cantik), jozu (pandai). 4. Meishi (Nomina) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan dapat menjadi subjek. Meishi tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: kutsu (sepatu), tsukue (meja). 5. Rentaishi (Prenomina) adalah kata yang hanya berfungsi menerangkan meishi. Rentaishi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: sono (itu), chiisana (kecilnya). 6. Fukushi (Adverbia) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan berfungsi sebagai kata keterangan yang menerangkan yogen (kelas kata yang dapat mengalami perubahan dan dapat menjadi predikat seperti doshi, i-keiyoshi, dan na-keiyoshi). Fukushi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memilliki perubahan bentuk. Contoh: zutto (terus), taihen (seperti, seolah-olah). 7. Setsuzokushi (Konjungsi) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan berfungsi untuk menyatakan hubungan antar kalimat atau bagian kalimat atau frase dengan frase. Setsuzokushi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh : soshite (lalu, kemudian), suru to (selanjutnya, dengan demikian). 8. Kandoshi (Interjeksi) adalah kata yang dapat berdiri sendiri tanpa bantuan kelas kata lain. Pada umumnya menyatakan ekspresi, perasaan, cara memanggil, cara menjawab dan lain sebagainya. Kandoshi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: ee (ya, benar), moshi moshi (halo). 9. Jodoshi (Verba Bantu) adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri, terutama banyak melekat pada doshi, keiyoshi, dan juga pada jodoshi lain. Sebagian 11

jodoshi memiliki perubahan sendiri. Contoh: ~rareru (bentuk dapat, perintah), ~rashii (sepertinya, kelihatannya). 10. Joshi (Partikel) adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki perubahan. Bila kata ini terpisah dari kata lain, maka kata ini tidak mempunyai arti. Joshi hanya berfungsi untuk menyambung kata dengan kata, nomina dengan nomina, dan klausa dengan klausa. Contoh: no (kepunyaan, milik), de (di, dengan). Tango (kata) dalam bahasa Jepang dibagi menjadi dua bagian besar yaitu jiritsugo ( 自立語 ) dan fuzokugo ( 付属語 ). Yang dimaksud dengan jiritsugo adalah kelompok kata yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Kelas kata yang termasuk kelompok ini adalah doshi, i-keiyoshi, na-keiyoshi, meishi, rentaishi, fukushi, setsuzokushi, dan kandoshi. Sedangkan fuzokugo adalah kelompok kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Fuzokugo baru akan bermakna dan berfungsi apabila bergabung dengan kata lain. Kelas kata yang termasuk kelompok ini adalah jodoshi dan joshi. Dari sepuluh kelas kata tersebut, beberapa diantaranya dapat dibagi lagi ke dalam ruang lingkup yang lebih kecil. Penelitian ini membahas mengenai salah satu diantara sepuluh kelas kata yaitu joshi. 2.3 Joshi Joshi (partikel) termasuk dalam salah satu pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang. Joshi terbagi ke dalam berbagai jenis. Masuoka dan Takubo (2000:49) mengemukakan, 名詞に接続して補足語や主題を作る動きをするもの 語と語 節と節を接続する動きをするもの 等を一括して 助詞 という 助詞は文を組み立てにおける動きの違いによって主として 格助詞 提 12

題助詞 取り立て助詞 接続助詞 終助詞 等に分かれる Terjemahan: Joshi adalah partikel yang menghubungkan antara kalimat, kata, kata benda sebagai kalimat tambahan ataupun subjek utama. Pembagian joshi berdasarkan perbedaan penyusunan kalimat dibagi menjadi kakujoshi, teidaijoshi, toritatejoshi, setsuzokujoshi dan shujoshi. Joshi dipakai setelah suatu kata untuk menunjukan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas. Masuoka dan Takubo (2000:49-53) membagi joshi menjadi 5 jenis yaitu: 1. Kakujoshi ( 格助詞 ) adalah joshi yang pada umumnya dipakai setelah nomina untuk menunjukan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lain. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah ga, o, ni, kara, to, de, e, made, dan yori. Contoh: 鈴木さんが街で旧友に会った Terjemahan: Suzuki bertemu dengan teman lama di jalan. 2. Teidaijoshi ( 提題助詞 ) adalah joshi yang pada umumnya dipakai untuk menunjuk pada subjek utama. Pada umumnya, subjek utama dibentuk dari kata benda dan teidaijoshi. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah wa, nara, tte, dan ttara. Contoh: 日本では 土地の値上がりが深刻化している Terjemahan: Di Jepang, harga tanah semakin meningkat. 3. Toritatejoshi ( 取り立て助詞 ) adalah joshi yang pada umumnya dipakai di depan ataupun di belakang kakujoshi. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah wa, mo, sae, demo, sura, date, made, dake, bakari, nomi, shika, koso, nado, nanka, nante, dan kurai. Contoh: 花子からも返事がなかった Terjemahan: Tidak ada balasan dari Hanako. 13

4. Setsuzokujoshi ( 接続助詞 ) adalah joshi yang dipakai setelah yogen atau setelah jodoshi untuk melanjutkan kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah ba, to, keredo, keredomo, ga, kara, shi, temo, te, nagara, tsutsu, tari, noni, node, dan lainnya. Contoh: 用事はすぐ終わりますから ここで待っていてください Terjemahan: Pekerjaan saya akan segera selesai, silakan tunggu di sini. 5. Shuujoshi ( 終助詞 ) adalah joshi yang pada umumnya dipakai setelah berbagai macam kata benda pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pernyataan, larangan, seruan, rasa haru, dll. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah sa (menyatakan keputusan), ka, kai, kana, kashira (menyatakan keraguan), ne, na (menyatakan persetujuan), yo, zo, ze (menyatakan pemberitahuan), naa, wa (menyatakan perasaan), kke (menyatakan pemastian ingatan), dan lainnya. Contoh: 財布が落ちましたよ Terjemahan: Dompet anda jatuh loh. 2.3.1 Setsuzokujoshi Setsuzokujoshi atau kata bantu sambung merupakan salah satu jenis joshi atau partikel untuk menghubungkan antar kata maupun kalimat. Dalam pembagian joshi, ~nagara termasuk ke dalam contoh setsuzokujoshi. Okutsu (1990:17) yang dalam bukunya mengenai setsuzokujoshi mengemukakan, 接続助詞は文と文を結びつける働きをもつものと一般にされている そして これには 2 種類あって 文と文を対等に結合するものと 従属的に結合するものとがある とされる Terjemahan: Pada umumnya, setsuzokujoshi adalah kata yang menghubungkan perbuatan antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Setsuzokujoshi terbagi menjadi dua jenis, yaitu setsuzokujoshi yang menghubungkan antara 14

kalimat secara sejajar dan setsuzokujoshi yang menghubungkan antara kalimat yang saling melengkapi. Pengertian setsuzokujoshi juga dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (2000:51-52) yaitu: 1. 語と語 節と節を接続する助詞を 接続助詞 と呼ぶ Terjemahan: Setsuzokujoshi adalah joshi yang menyambungkan antara kata dan kata, serta kalimat dan kalimat. 例 : 太郎と花子 ( 語と語を接続する助詞 ) 用事はすぐ終わりますから ここで待っていてください ( 節と節を接続する助詞 ) Contoh: Taro dan Hanako. (Joshi yang menghubungkan kata dan kata) Karena pekerjaan saya akan segera selesai, silakan anda menunggu di sini. (Joshi yang menghubungkan kalimat dan kalimat) 2. Setsuzokujoshi dibagi menjadi dua jenis yaitu heiretsusetsuzokujoshi dan juzokusetsuzokujoshi. 接続助詞には 並列的な関係で接続する働きを持つ 並列接続助詞 と 従属的な関係で接続する働きを持つ 従属接続助詞 がある このうち 並列接続助詞には 語と語 ( 具体的には 名詞と名詞 ) を接続するものと 節と節を接続するものがある Terjemahan: Setsuzokujoshi yang berfungsi untuk menunjukkan adanya kesinambungan antara kata yang satu dengan kata berikutnya dan bersifat setara disebut heiretsusetsuzokujoshi, dan setsuzokujoshi yang menghubungkan tindakan yang saling bersubsitusi atau melengkapi disebut juzokusetsuzokujoshi. Heiretsusetsuzokujoshi menghubungkan antara kata dan kata (yaitu nomina dan nomina), juga antara kalimat dan kalimat. a. 名詞と名詞を接続するもの : と や も に か Menghubungkan nomina dan nomina: to, ya, mo, ni, ka 15

例 : スポーツの中では テニスや水泳が好きだ Contoh: Di antara jenis olahraga, saya menyukai tenis dan renang. b. 並列節と主節を接続するもの ( 述語の基本形 タ形に接続する ): し が 等 Menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat (bentuk dasar dan ta) : shi, ga, dan lainnya. 例 : 日本は 車も多いし 道路も狭い この街は 道路は広いが 車も多い Contoh: Di Jepang banyak mobil dan jalanan juga sempit. Jalanan ini meskipun luas, mobilnya juga banyak. 3. 従属接続助詞にも 語と語 ( 具体的には名詞と名詞 ) を接続するものと 節と節を接続するものがある Terjemahan: Juzokusetsuzokujoshi juga menghubungkan antara kata dan kata (yaitu nomina dan nomina) serta antara kalimat dan kalimat. a. 名詞と名詞を接続するもの : の という Menghubungkan nomina dan nomina: no, toiu. 例 : 日本語の本 Contoh: Buka bahasa Jepang. b. 従属節と主節を接続するもの Menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat. a) 述語の基本形に接続するもの : と まで なり Menghubungkan bentuk dasar dari predikat: to, made, nari 例 : トンネルを抜けると そこは一面の菜の花畑だった 16

Contoh: Jika melewati terowongan, di sana adalah kebun yang penuh dengan sayuran. b) 述語のタ形に接続するもの : きり Menghubungkan bentuk ta dari predikat: kiri 例 : 花子は出て行ったきり 戻ってこない Contoh: Hanako pergi, tidak pernah kembali. c) 述語の基本形 タ形に接続するもの : から けれども なら Menghubungkan bentuk ta dan bentuk dasar dari predikat: kara, keredomo, nara 例 : ベルを押したけれども 返事がなかった Contoh: Meskipun sudah menekan bel, namun tidak ada balasan. d) 述語の基本形 タ形 連体形に接続するもの : ので のに Menghubungkan bentuk ta, bentuk dasar dan kata sifat dari predikat: node, noni 例 : この国の人は皆親切なので とても暮しやすい Contoh: Penduduk negara ini semuanya baik hati, sangat mudah untuk beradaptasi. e) 述語の連用形に接続するもの : ながら つつ Menghubungkan bentuk sambung dari predikat: nagara, tsutsu 例 : 花子はいつも 音楽を聞きながら勉強する Contoh: Hanako selalu belajar sambil mendengarkan musik. f) 述語のテ形に接続するもの : から Menghubungkan bentuk te dari predikat: kara 17

例 : よく考えてから ご返事します Contoh: Setelah dipikirkan lalu memberikan balasan. 2.3.1.1 Setsuzokujoshi ~Nagara Dalam pembagian setsuzokujoshi menurut Masuoka dan Takubo (2000:52), ~nagara termasuk ke dalam setsuzokujoshi yang menghubungkan ke bentuk sambung dari predikat. Dalam kamus Jepang Indonesia (2005:683), kata ~nagara dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi sambil; seraya. Tidak hanya terbatas pada makna sambil, kata ~nagara juga diterjemahkan menjadi meskipun, walaupun, sungguhpun. Mengenai setsuzokujoshi ~nagara, Sekiguchi (2004:145) mengemukakan ながら は 二つの動作 状態が同時に行われる ( 続けられる ) ことを表したり 同時にわれる二つのことが矛盾するような心持ちを表す yang artinya ~Nagara menunjukkan adanya dua kegiatan atau kondisi yang dilakukan secara bersamaan, juga mengekspresikan perasaan saat adanya dua hal yang berkontradiksi pada waktu yang sama. Sekiguchi (2004:145) juga menambahkan fungsi dari setsuzokujoshi ~nagara yaitu 訳は逆説の他に ~のままで 全部 ともに yang artinya Selain menunjukkan pada makna berlawanan, setsuzokujoshi ~nagara juga bermakna situasi yang seperti itu (tanpa perubahan) dan juga bermakna semua. Fungsi Setsuzokujoshi ~Nagara: 1. 二つの動作 状態が同時に行われる ( 続けられる ) ことを表す Menyatakan adanya dua tindakan atau keadaan yang terjadi dalam waktu bersamaan (sambil) 18

Contoh kalimat: a. 音楽を聴きながら 勉強や仕事をする人のことを ながら族 という Terjemahan: Orang yang bekerja atau belajar sambil mendengarkan musik disebut nagarazoku. b. 母は鼻歌を歌いながら夕飯の用意をしている Terjemahan: Ibu menyiapkan makan malam sambil bersenandung. c. アイスクリームを食べながら 町を歩く若者が多い Terjemahan: Banyak kaum muda yang berjalan sambil makan es krim. d. 医者は患者の経過を見ながら 使う薬を加減する Terjemahan: Dokter memberikan obat yang dikonsumsi sambil melihat perkembangan pasien. 2. 同時にわれる二つのことが矛盾するような心持ちを表す Menyatakan adanya dua hal yang berkontradiksi/bertentangan dalam waktu yang sama (walaupun/meskipun) Contoh kalimat: a. このバイクは小型ながら馬力がある Terjemahan: Sepeda motor ini meskipun bentuknya kecil, tetapi memiliki tenaga kuda. b. 狭いながらもようやく自分の持ち家を手に入れることができた Terjemahan: Meskipun sempit, akhirnya dapat memiliki rumah sendiri. c. 子供ながらに なかなかしっかりとした挨拶であった Terjemahan: Meskipun masih anak-anak, ia dapat memberi salam secara santun. 19

d. 学生の身分でありながら 高級車で通学している Terjemahan: Meskipun baru mahasiswa, ia pergi ke kampus dengan menggunakan mobil mewah. 3. ~ のままで Menyatakan keadaan yang tidak berubah, tetap seperti itu Contoh kalimat: a. 被害者は 涙ながらに事件の状況を語った Terjemahan: Si korban menceritakan kejadian itu dengan bercuruan air mata. b. 生まれながらのすぐれた才能に恵まれている Terjemahan: Ia dikarunia kejeniusan semenjak dilahirkan. c. いつもながら親切だ Terjemahan: Ia selalu ramah. 4. 全部 ともに Bermakna semua, bersamaan Contoh kalimat: a. 兄弟二人ながら 労働者になった Terjemahan: Kedua kakak beradik telah menjadi pekerja. b. 皮ながら 食べる Terjemahan: Makan bersama kulit. Setsuzokujoshi ~nagara memiliki 4 fungsi yaitu bermakna sambil, meskipun, keadaan yang konstan tanpa perubahan, dan bermakna semua. Pembentukan dari 20

setsuzokujoshi ~nagara juga berbeda-beda. Yamanishi (2004:201) mengemukakan bahwa, ながら は体言 動詞 動詞型の助動詞の連用形 形容詞 形容動詞の語幹などに接続する yang artinya ~Nagara menghubungkan taigen, doushi ataupun jodoshi yang melekat pada doushi, i-keiyoshi, dan perubahan bentuk yogen dari na-keiyoshi yang dibuang, dan yang digunakan adalah bagian yang tidak berubah. Yang termasuk ke dalam taigen adalah nomina, numeralia, dan pronomina. Doushi dalam bahasa Jepang mengalami konjugasi. Konjugasi dalam bahasa Jepang disebut katsuyou yaitu perubahan-perubahan bentuk yang terjadi pada kelas kata verba. Oono (1989:86) menyatakan bahwa ながら は副詞にも付けて成語を 作ることがある 数詞や量を示す指示語に付いた場合は 全部 ともに の意となる yang artinya ~Nagara juga dibentuk dengan diikuti adverbia. ~Nagara akan bermakna semua pada saat diikuti oleh numeralia atau kata yang menunjuk pada jumlah. 21