BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui karya-karya Euclides 2. Memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah sejarah matematika

dokumen-dokumen yang mirip
4 Jasa Besar Euclid. 4 Jasa Besar Euclid 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

BAB 5 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

PAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E.

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

Menemukan Dalil Pythagoras

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

SOAL PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN: MATEMATIKA (KODE: P18) 1. Alas sebuah limas berbentuk segi-6. Banyak rusuk dan sisi limas berturutturut

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-25

PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2016 BIDANG MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

1. BARISAN ARITMATIKA

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP)

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2005/2006

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

PENJABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN SKL Kemampuan yang diuji Alternatif Indikator SKL

GEOMETRI EUCLID. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si.

MATEMATIKA (Paket 2) Waktu : 120 Menit

BAB I PENDAHULUAN. Geometri berasal dari kata Latin Geometria. Kata geo memiliki arti

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

DASAR-DASAR GEOMETRI Suatu Pengantar Mempelajari Sistem-sistem Geometri

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

PENGERTIAN PHYTAGORAS

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

A. Menemukan Dalil Pythagoras

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

SIFAT-SIFAT KETEGAKLURUSAN, KESEJAJARAN, DAN SEGITIGA ASIMPTOTIK PADA GEOMETRI HIPERBOLIK

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Konsep Dasar Geometri

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

SKRIPSI PERBANDINGAN SEGIEMPAT SACCHERI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI NON EUCLID. Universitas Negeri Yogyakarta

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Sifat-Sifat Bangun Datar

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

KUMPULAN MATERI PEMBINAAN DAN PENGAYAAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Geometri berasal dari kata latin Geometria. Geo artinya tanah, dan

SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN A : ISIAN SINGKAT)

Soal Babak Penyisihan OMITS 2008

PEMANTAPAN UJIAN NASIONAL 2013 (SOAL DAN PENYELESAIAN)

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah bidang geometri. Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2012

SOAL MATEMATIKA - SMP

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

KOMPETISI MATEMATIKA 2017 Tingkat SMA SE-SULAWESI UTARA dan Tingkat SMP Se-kota Manado

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR P.O.

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

01. Perhatikan persegi panjang ABCD di bawah ini. Jika OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... (A) 78 cm (B) 52 cm (C) 26 cm (D) 13 cm

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

BAHAN BELAJAR: BANGUN DATAR. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

Shortlist Soal OSN Matematika 2014

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

SILABUS MATEMATIKA KEMENTERIAN

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

SOAL DAN SOLUSI PENYISIHAN KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sangat sedikit yang diketahui tentang riwayat hidup Euclides. Hanya diperkirakan ia hidup antara tahun 350 BC dengan 200 BC. Setelah Alexander Besar meninggal ± 323 BC kerajaannya terbagi-bagi. Dan penguasa di Mesir adalah Ptolemeus. Ia menderikan Universitas di Alexandria. Inilah universitas pertama didirikan dan menjadi model universitas yang ada pada zaman-zaman berikutnya hingga sekarang. Universitas yang dilengkapi dengan ruang-ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, museum dan perumahan untuk staff Universitas. Ptolemeus memanggil sarjana-sarjana terkemuka menjadi tenaga pengajar di Universitas itu. Salah seorang diantaranya ialah Euclides dari Athena. Euclides menulis lebih dari 10 jilid karya yang kemudian terkenal sebagai Euclides. B. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui karya-karya Euclides 2. Memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah sejarah matematika C. Manfaat 1. Mampu memahami geometri Euclides

BAB II PEMBAHASAN Karya Euclides A. Euclides Euclides diperkirakan hidup antara tahun 350 BC dengan 200 BC. Seorang penguasa mesir yaitu ptolemeus mendirikan universitas di Alexandria. Salah satu pengajarnya adalah euclides. Euclides menulis lebih dari 10 jilid karya yang kemudian terkenal sebagai elemen euclides. Setelah 700 tahun, theon dari alexandria membuat perbaikan dari karya euclides itu. Karya theon inilah yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pada tahun 1220, sarjana inggris yaitu adelard membuat terjemahan dalam bahasa latin dari terjemahan bahasa arab buku itu. Cetakan pertama dari buku Elemen Euclides itu dalam bahasa latin dibuat di Venesia pada tahun 1482 oleh Campanus. Terjemahan pertama dari bahasa Gerik ke dalam bahasa latin dibuat oleh Commadino pada tahun 1572. Terjemahan lengkap ke dalam bahasa Inggris dilakukan oleh Bringsley pada tahun 1570. B. Buku Elemen Euclides Buku karya euclides terdiri dari 13 jilid. Buku-buku ini berisi mengenai teori bilangan, aljabar, dan geometri. Terdapat 465 dalil atau preposisi dalam buku ini. Buku I Isinya mulai dari aksioma, defenisi dan dalil-dail geometri. Terdapat 48 dalil geometri dalam buku ini. 26 dalil pertama berisi tentang segitiga, antara lain tentang dalil dua segitiga yang kongruen. Dalil 27-32 mengenai kesejajaran dan jumlah sudut segiitga adalah. Dalil 33-48 mengenai jajaran genjang, segitiga

siku-siku, dan bujursangkar dan luasnya. Dalil 47 adalah mengenai teorema phitagoras dan dalil 48 mengenai kebalikan torema itu. Buku II Terdapat mengenai transformasi luas dan beberapa dalil mengenai aljabar geometri dan identitas aljabar Buku III Dalam buku III, terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur, garis singgung dan pengukur sudut. Buku IV Di dalam buku ini dibahas mengenai lukisan geometri menggunakan alat Euclides. Dengan alat euclides melukis segitiga, segilima, segiempat, segi enam, dan segi limabelas beraturan dengan membagi-bagi busur lingkaran, melukis segi ( ) beraturan. Sehingga sampai abad delapan belas dianggap bahwa semua segi banyak dapat dilukis dengan alat Euclides. tetapi pada tahun 1796, Carl Frederich Gauss membuktikan suatu segi banyak beraturan yang banyak sisinya bilangan prima dapat dilukis bila bilangan prima itu f(n)= + 1. Untuk n = 0, 1, 2, 3, 4 berturut-turut didapat segi 3, 5, 17, 257, 65.537. Buku V Buku ini berisi landasan tentang perbandingan teori Eudoxian mengenai perbandingan diperjalas sehingga kehebohan penemuan bilangan irrasional oleh sekolah Pythagoras dapat dipecahkan. Perbandingan dua besaran A dan B yang sejenis (sama-sama ruas garis, luas dan sebagainya) sama dengan perbandingan dari besar C dan D yang sejenis. Jika terdapat bilangan positif m dan n yang bulat

sehingga untuk m A n B sesuai dengan mc n D atau A:B = C:D = m:n. teori Eudox ini kemudian dikembangkan oleh Dedekind dan Weierstass. Buku VI Dalam buku ini dijelaskan mengenai pemakaian teori perbandingan Eudoxian ini dalam geometri bidang datar. Berdasarkan teori itu dibuktikan dalildalil kesebangunan segitiga. Lukisan ruas-ruas garis yang memenuhi perbandinganperbandingan seharga. Aljabar geometri dari persamaan kuadrat yang diuraikan terdahulu terdapat dalam buku ini. Dua segitiga yang memiliki alas dan tingginya sama luasnya pun sama.konsep perbandingan dua besaran dalam geometri menurut Pythagoras teori perbandingan menurut eudoxian pada luas dua segitiga Pada gambar diatas BC : DE = na, buatlah titik-titik bagi dari BC dan DE, sehingga ABC terbagi atas m ( ABC) dan ADE atas n ( AD ) dan tiap segitiga itu memiliki luas yang sama.berarti luas ABC: luas ADE = BC:DE = m:n. Bila BC dan DE tidak memiliki ukuran persekutuan atau BC tak dapat dibandingkan bagaimana membuktikan bahwa luasnya sebagai perbandingan alasnya diambil tinggi kedua segitiga itu sama. Secara gemilang Eudoxus member bukti sesuai dengan dalil perbandingan yang disebut terdahulu sbb:

B C D E Bila BC tidak dapat dibandingkan maka arah CB dibuat titik-titik bagi.. sehingga CB = B = = atau terdapat ruas-ruas garis yang sama menjadi alas m buah segitiga yang luasnya sama dengan luas ADE. Demikian pula pada arah DE dibuat ruas garis E = = yang panjangnya sama dengan DE maka terdapat n buah segitiga yang luasnya sama dengan luas ADE. Jadi yerdapat dua segitiga yakni: segitiga AC dengan alas C = m (CB) segitiga AD dengan alas D = n(de) luas segitiga AC luas segitiga AD = m x segitiga ACB = n x segitiga ADE sehingga terdapat luas segitiga AC luas segitiga AD sesuai dengan C = D yaitu m x luas segitiga ACB= n x luas segitiga ADE sesuai dengan m(cb) n(de). Jadi perbandingan luas segitiga ACB: luas segitiga ADE= CB: DE. Buku VII Isi buku ini mengenai pembagi persekutuan terbesar dari dua bilangan terbesar atau lebih sebagai cara menguji apakah dua bilangan prima relative.

Buku VIII Isi buku ini mengenai perbandingan bersambung, pembanding tengah dalam bentuk a:b=b:c=c:d. pembanding ini dihubungkan dengan barisan geometri atau perbandingan bersambung ini menentukan a, b, c, d sebagai suku-suku barisan geometri. BUKU IX Buku ini berisi dalil-dalil mengenai dua teorema pokok yaitu dalil aritmatika, mengenai rumus jumlah n suku pertama dari suku barisan geometri. Juga berisi rumus-rumus untuk bilangan sempurna. Bukti bilangan prima dikerjakan tak langsung atau bukti kemustahilan. Andaiakan banyaknya bilangan bulat itu terbatas, tentu dapat disebut misalnya sebagai a, b, c,..,k. Sebut hasil kali bilangan-bilangan prima itu N= a, b, c,,k. Jelas N terbatas. Ambil bilangan berikutnya N+1. N+1 lebih besar dari tiap a,b,c,..,k yang prim tentu bukan bilangan prim. Tetapi karna N+1 bukan prim pastilah ada suatu bilangan prim p menjadi factor dari N+1 dan p haruslah salah satu dari a,b,c,.,k. Berarti p menjadi pembagi atau faktor dari P. atau p sekaligus adalah factor dari P dan P+1 ini mustahil. Jadi pengandaian bahwa bilangan prim itu terbatas banyaknya adalah salah. Berarti yang benar banyaknya tak terhingga. BUKU X Di dalam buku ini diuraikan mengenai ruas garis yang tak dapat dibandingkan, sehubungan dengan bilangan irrasional. Di dalam banyak didapati karya Theaetetus. Isi buku ini sudah mulai dengan hasil-hasil pemikiran abstrak walaupun belum memakai notasi-notasi seperti pada matematika modern.

BUKU XI, XII DAN XIII Buku XI diuraikan mengenai tigaan Phytagoras dan torema mengenai pararel epipedum.metoda menghabiskan dalam buku XII dipakai untuk menentukan rumus isi benda-benda geometri. Secara berkelanjutan uraian geometri dari buku XI, XII ke buku XIIIadalah dasar pengajaran geometri ruang di sekolah menengah berabad-abad berikutnya. Dalam buku XII lebih khusus diuraikan mengenai bidang banyak beraturan dalam bola. Pentingnya karya Euclides dalam tiga belas buku ini ialah kemahiran luar biasa menyusun sistematika buku itu secara logis yang merupakan system deduktif. Terutama geometri yang tersusun sesuai system aksiomatik modern. Bahwa pernyataan-pernyataan dimulai dari suatu aksioma dan rangkaian pernyataan atau dalil-dalil berikutnya didasarkan pada pernyataan sebelumnya. Dalam buku Euclides dan dalam pengertian ilmu pada gerik purbakala masih dibedakan postulat dan Aksioma. Ada pengartian aksioma menurut gerik adalah kebenaran umum tanpa bukti yang berlaku bagi semua ilmu pengetahuan pada zaman itu. Sedang postulat adalah kebenaran tanpa bukti yang berlaku bagi suatu jenis ilmu secara khusus. Dalam pengertian modern aksioma dan postulat adalah sama. Penafsiran itu dapat dilihat dari sistem geometri yang disusun oleh euclides berikut. Dimulai dengan 5 aksioma: : semua benda-benda yang sama dengan suatu benda satu sama lainnya adalah sama : jika kepada yang sama diberikan tambahan yang sama maka hasilnya akan sama : jika dari yan g sama dikurangi bagian yang sama maka sisanya akan sama : tiap-tiap benda yang berimpit dengan suatu benda tentunya satu sama lain sama : keseluruhan itu lebih besar dari bagiannya las bahwa aksioma diatas berlaku umum untuk besaran apa saja.

Postulat : : selalu dapat menarik suatu garis dari suatu titik ke titik yang lain : selalu dapatmembuatruas garis yang tak terbatas banyaknya pada suatu garis : selalu dapat melukis lingkaran berpusta di suatu titik dengan jari-jariruas garis yang ditentukan : semua sudut siku-siku satu sama lain sama besar : jika dua garis dipotong oleh garis ketiga sehinnga jumlah sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, maka kedua garis itu akan berpotongan pada pihak sudut yang jumlahnya kurang dari dua sudut siku kita lihat bahwa postulat itu disusun khusus pada geometri itu. Untuk menyusun geometrinya, Euclides memulai dengan pengertian pokok yang disebut elemen atau unsur. Maka unsur-unsur yang didefenisikan adalah: 1. Titik adalah unsur yang tidak memiliki bagian 2. Garis ialah panjang yang tak mempunyai lebar 3. Garis lurus ialah garis yang menjadi jarak terdekat antara dua titik 4. Bidang ialah unsur yang mempunyai panjang dan lebar Dengan pengertian pokok, aksioma, dan postulat itu ia menyusun pernyataan-pernyataan pada geometri yang dikenal dengan geometri Euclides. Dalam pengembangan geometri Eucclides itu postulat disebut postulat kesejajaran yang diartikan menjadi melalui suatu titik di luar garis dapat dibuat tepat satu gris yang sejajar dengan garis terdahulu. Karena dikemudian hari, ahliahli geometribanyak menjumpai kelemahan dalam geometri Euclides, maka timbullah pemikiran menciptakan geometri non Euclides.

C. Geometri Non Euclides Barangkali karena proposisi 1-28 dalam buku I Elemen Euclides tidak pernah memakai postulat 5, maka timbullah pertanyaan apakah postulat 5 itu diperlukan. Postulat 5 baru dipakai untuk proposisi 29. Pada tahun 1733, pertama kali dicetak hasil penelitian dari Girolamo Saccheri. Ia membuktikan bahwa postulat kesejajaran itu merupakan suatu dalil, bukan postulat lagi. Maka itu berlebihan. ia membuktikan postulat itu dengan bukti kemustahilan melalu hipotesa yang ia sebuthipotesa sudut lancip, hipotesa sudut siku-siku, dan hipotesa sudut tumpul sbb: Pada gambar di atas ABCD suatu segi empat siku-siku di A dan B, dan AD=BC. Hendak dibuktikan AD sejajar BC atau sudut D= sudut C Pembuktian yang diberikan oleh Saccheri ialah melalui tiga hipotesa berikut: 1. Sudut D=sudut C sama-sama lancip 2. Sudut D=sudut C sama-sama siku 3. Sudut D=sudut C sama-sama tumpul Dengan bukti kemustahilan dari hipotesa 1 dan 3 ia menemukan kontradiksi. Jadi yang benar adalah hipotesa 2 yang berarti sejajarnyaad dan BC.saccheri lha ahli pertama dianngap penyusun geometri non Euclides Jhon Playfair (1748-1819) seorang ahli matematika dan fisika scotlandia mengajukan beberapa pilihan sebagai pengganti diri postulat kesejajaran Euclides itu, yaitu:

1. Terdapat paling sedikit satu segitiga yang ketiga sudutnya berjumlah dua sudut siku-siku 2. Terdapat sepasang segitiga yang sebangun tetapi tidak kongruen 3. Terdapat sepasang garis yang jaraknyadimana saja selalu sama 4. Suatu lingkaran dapat melalui tiga titik yang tak segaris 5. Melalui suatu titik di dalam suatu sudut yang besarnyakurang dari, selalu dapat ditarik suatu garis yang memotong kedua kaki sudut itu. Geometri yang mirip susunannya dengan Saccheri diberikan oleh Johann Heinrich Lambert (1728-1777) dengan menulis teori-teori garis paralel. Hipotesa yang diberikan Lambert pada suatu segi empat yang tiga sudutnya siku-siku maka sudut keempat lancip, siku-siku atau tumpul. Adrien Marie Legendre (1752-1839) menyusun juga tiga hipotesayakni jumlah sudut suatu segitiga kurang, sama atau lebih besar dari dua sudut siku-siku. Dan ia menyusun geometri yang disebut elemen-elemen geometri yang kemudian dipakai disekolah-sekolah Amerika menngantikan Elemen Euclides. Eugenio Beltrami (1835-1900) menghidupkan kembali geometri dari Saccheri.Pengembangan geometri non Euclides yang mirip dengan susunan Playfair antara lain geometri dari Carl Fredrich Gauss(1777-1855) dari jerman, Johanes Bolyai (1802-1860) dari Hungaria, I vanivitch Lobachevsky (1793-1856) dari Rusia dengan pemikiran masing-masing pada waktu yang hamper bersamaan memberikan tiga hipotesa. Melalui suatu titik yang ditentukan dapat ditarik lebih dari satu, tepat satu, atau tak ada garis yang sejajar dengan garis yang ditentukan. Usaha-usaha mengganti postulat kelima itu dengan memunculkan hipotesahipotesa, dimaksudkan untuk mencari ketergantungan postulat dari empat postulat sebelumnya, atau mencari suatu kontradiksi di dalamnya ternyata tidcak terbukti. Bolyai sendiri membuktikan bahwa postulat kesejajaran harus dipakai untuk membuktikan proposisi ke-29 yang berbunyi: jika dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga maka sudut-sudut sehadap, sudut berseberangan sama besar, dan sudut sepkhak berjumlah dua sudut siku-siku. Tetapi persoalan postulat kesejajaran itulah yang menciptakan geometri baru yang dikenal sebagai geometri non Euclides walau[pu kurang tepat diatas namakan kepada Lobachevsky sebagai penciptanya.

Pada tahun 1854 Rieman (1826-1866) menciptakan lagi gepomtri yang disebut geometri rieman. Ia member postulat bah wa tidak ada garis.lurus yang sejajar. Ia member penafsiran pada garis lurus sebagai lingkaran-lingkaran besar pada bola. Geometri Rieman digunakan untuk pengembangan teori relatifitas dari Einstein. Selain 13 jilid buku Elemen Euclides masih terdap[at karya lainnya berupa risalat-risalat. Di antaran risalat itu terdapat judul Data, yakni hubungan bagian dari suatu bangun, misalnya hubungan a = 2R sin A dalam trigonometri, jika dua unsure diketahui maka unsure ketiga dapat ditentukan. Risalat lain dengan judul Tentang Pembagian, yaitu mengenai membagi suatu bangun atas perbamndingan tertentu. Melukis garis pembagiannya melalui suatu titik yang ditentukan. Karyanya mengenai irisan kerucut kemudian dilengkapi oleh Apollonius. Karyanya dengan judul Phaenomena mengenai geometri yang diperlukan untuk astronomi dan optik.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Elemen Euclides terdiri dari tigabelas buku, yang pada umumnya berisi tentang geometri. Namun seiring perkembangan zaman timbul pemikiran yang merubah geometri Euclides dan dikenal dengan geometri non Euclides di antaranya Girolamo Saccheri, Jhon Playfair, Johann Heinrich Lambert, Adrien Marie Legendre, Eugenio Beltrami

DAFTAR PUSTAKA Sitorus, Prof.Drs.J. 1990. Pengantar Sejarah Matematika dan Pembaharuan Pengajaran Matematika Di Sekolah. Bandung: Penerbit Tarsito