Suplemen KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDATAAN INDIKATIF KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

UPTD PUSKESMAS SURADE

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

RENCANA AKSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT TAHUN ANGGARAN 2017

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran Renja SKPD yang dievaluasi

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB II PERENCANAAN KINERJA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran...

Program/Kegiatan % 100% Rp 746,786,821 Sekretariat Kab Pemenuhan Administrasi Kecukupan

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA) TAHUN 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

PERUBAHAN RENSTRA KECAMATAN SANANWETAN TAHUN KATA PENGANTAR Puji syukur kami pajatka kehadirat Tuha Yag Maha Esa yag telah memberika hidayahn

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 100 % 100 % %

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SERANG BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

RENCANA KERJA KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2016

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN

KECAMATAN BALIKPAPAN TIMUR TAHUN

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

MATRIK BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KOTA SEMARANG & OUTPUT KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

Gambar 1 Alur Penyusunan Rencana Kerja sesuai dengan Permendagri Nomor 54 tahun 2010

BADAN PERPUSTAKAAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan

ARAH KEBIJAKAN PROGRAM Persentase lembaga pendidikan nonformal yang memiliki alat dan bahan belajar

1. Pariwisata LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, September Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pembangunan pertanian, menganut sistem

PERANCANGAN SITUS WEBSITE SISTEM PEMASARAN PADA PT. RADJAWALI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAM PHP DAN DATABASE MYSQL

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

[RENSTRA KECAMATAN CIBIRU] BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB 9. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

Bapelkes Batam BAB I PENDAHULUAN

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN TAHUN

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA BADAN KERJASAMA DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI DIY BERBASIS SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Dian Nurafifah ABSTRAK

RENCANA STRATEGIS (PERUBAHAN) TAHUN KECAMATAN KATAPANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

Transkripsi:

Supleme KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Pusat Promosi Kesehata Tahu 2011

1. Apa itu Desa da Keluraha Siaga Aktif? Desa Siaga Aktif merupaka pegembaga dari Desa Siaga, yaitu Desa atau Keluraha yag: Pedudukya dapat megakses dega mudah pelayaa kesehata dasar yag memberika pelayaa setiap hari melalui Pos Kesehata Desa (Poskesdes) atau saraa kesehata yag ada di wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehata Masyarakat Pembatu (Pustu), Pusat Kesehata Masyarakat (Puskesmas), atau saraa kesehata laiya. Pedudukya megembagka Usaha Kesehata Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) da melaksaaka survailas berbasis masyarakat (meliputi pemataua peyakit, kesehata ibu da aak, gizi, ligkuga da perilaku), kedadurata kesehata da peaggulaga becaa, serta peyehata ligkuga sehigga masyarakatya meerapka Perilaku Hidup Bersih da Sehat (PHBS). 2 2. Apa saja kompoe Desa da Keluraha Siaga Aktif? 3 Aspek/Kompoe Desa da Keluraha Siaga: 1. Pelayaa kesehata dasar. 2. Pemberdayaa masyarakat melalui pegembaga UKBM da medorog upaya survailas berbasis masyarakat, kedarurata kesehata da peaggulaga becaa, serta peyehata ligkuga. 3. Perilaku Hidup Bersih da Sehat (PHBS). 3. Apa tujua Desa da Keluraha Siaga Aktif? Tujua Umum Percepata terwujudya masyarakat desa da keluraha yag peduli, taggap, da mampu megeali, mecegah serta megatasi permasalaha kesehata yag dihadapi secara madiri, sehigga derajat kesehataya meigkat. Supleme 2 2011

Tujua Khusus Megembaga kebijaka pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif di Pemeritaha Desa atau Keluraha Meigkatka komitme da kerjasama semua peragkat Desa atau Keluraha da orgaisasi kemasyarakata utuk pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif. Meigkatka akses masyarakat terhadap pelayaa kesehata dasar di desa atau keluraha. Megembagka UKBM da melaksaaa survailas berbasis masyarakat (meliputi pemataua peyakit, kesehata ibu, da aak, ligkuga, da perilaku), peaggulaga becaa da kedarurata kesehata, serta peyehata ligkuga. Meigkatka ketersediaa sumber daya mausia, daa, maupu sumber daya lai, yag berasal dari Pemeritah Desa atau Keluraha, masyarakat da swasta/duia usaha, utuk pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif. Meigkatka Perilaku Hidup Bersih da Sehat (PHBS) di Rumah Tagga. 4. Apa mafaat Desa da Keluraha Siaga Aktif? Bagi Masyarakat: Mudah medapatka pelayaa kesehata dasar. Peduli, taggap da mampu megeali, mecegah da megatasi masalah kesehata yag dihadapi. Tiggal di ligkuga yag sehat. Mampu mempratikka PHBS. Tokoh masyarakat da kader berpera aktif memberdayaka da meggerakka masyarakat. Bagi Puskesmas: Meigkatka cakupa program kesehata Optimalisasi fugsi Puskesmas. Desa da Keluraha Siaga Aktif Supleme 2 2011 3

Meuruka agka kesakita da kematia. Meigkatka citra Puskesmas sebagai ujug tombak pelayaa kesehata. Bagi Pemeritah Kecamata: Terciptaya pembagua berwawasa kesehata di kecamata. Alokasi daa pembagua tidak bayak diguaka utuk pelayaa kuratif, melaika utuk promotif da prevetif. Mempercepat terwujudya Kecamata Sehat. Meigkatka citra Pemeritah Kecamata. 5. Apa saja kriteria Desa da Keluraha Siaga Aktif? 8 Kriteria Desa da Keluraha Siaga Aktif, yaitu: 1. Kepedulia Pemeritah Desa atau Keluraha da pemuka masyarakat terhadap Desa da Keluraha Siaga Aktif yag tercermi dari kesadara da keaktifa Forum Desa da Keluraha. 2. Keberadaa Kader Pemberdayaa Masyarakat/Kader Kesehata Desa da Keluraha Siaga Aktif. 3. Kemudaha akses masyarakat terhadap pelayaa kesehata dasar yag buka atau memberika pelayaa setiap hari. 4. Keberadaa UKBM yag dapat melaksaaka (a) survailas berbasis masyarakat, (b) kedarurata kesehata da peaggulaga becaa, (c) peyehata ligkuga. 5. Tercakupya pedaaa utuk pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif dalam Aggara Pembagua Desa atau Keluraha serta dari masyarakat da duia usaha. 6. Pera serta aktif masyarakat da orgaisasi kemasyarakata dalam kegiata kesehata Desa da Keluraha Siaga Aktif. 7. Peratura di desa atau keluraha yag meladasi da megatur tetag pegembaga Desa da Keluraha Siaga AKtif. 8. Pembiaa Perilaku Hidup Bersih da Sehat (PHBS) di Rumah Tagga. 4 Supleme 2 2011

Dalam betuk matriks, petahapa perkembaga Desa/Keluraha Siaga Aktif tersebut di atas dapat digambarka sebagai berikut : KRITERIA 1. Forum Desa/ Keluraha 2. KPM/Kader Kesehata 3. Kemudaha Skses Pelayaa Kesehata Dasar 4. Posyadu & UKBM laiya aktif 5. Dukuga daa utuk kegiata kesehata di Desa da Keluraha : - Pemeritah Desa da Keluraha - Masyarakat - Duia usaha 6. Pera serta masyarakat da Orgaisasi Kemasyarakata 7. Peratura Kepala Desa atau peratura Bupati/Walikota 8. Pembiaa PHBS di Rumah Tagga PERTAHAPAN DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI Ada, tetapi Berjala setiap belum berjala bula Sudah ada miimal 2 orag Berjala, tetapi belum ruti setiap triwula Sudah ada 3-5 orag Berjala setiap Triwula Sudah ada 6-8 orag Ya Ya Ya Ya Posyadu ya, UKBM laiya tidak aktif Sudah ada daa dari Pemeritah Desa da Keluraha serta belum ada sumber daa laiya Ada pera aktif masyarakat da tidak ada pera aktif ormas Belum ada Pembiaa PHBS kurag dari 20% rumah tagga yag ada Posyadu & 2 UKBM laiya aktif Sudah ada daa dari Pemeritah Desa da Keluraha serta satu sumber daa laiya Ada pera aktif masyarakat da pera aktif satu ormas Ada, belum direalisasika Pembiaa PHBS miimal 20 % rumah tagga yag ada Posyadu & 3 UKBM laiya aktif Sudah ada daa dari pemeritah Desa da Keluraha serta dua sumber daa laiya Ada pera aktif masyarakat da pera aktif dua ormas Ada, sudah direalisasika Pembiaa PHBS miimal 40 % rumah tagga yag ada Sudah ada 9 orag atau lebih Posyadu & 4 UKBM laiya aktif Sudah ada daa sari pemeritah Desa da Keluraha serta dua sumber daa laiya Ada pera aktif masyarakat da pera aktif lebih dari dua ormas Ada, sudah direlaisasika Pembiaa PHBS miimal 70 % rumah tagga yag ada Desa da Keluraha Siaga Aktif Supleme 2 2011 5

6. Megapa ada Desa da Keluraha Siaga Aktif? Program Desa da Keluraha Siaga Aktif dilucurka dalam ragka medukug pecapaia visi Pembagua Nasioal 2005-2025 yaitu Idoesia yag Madiri, Maju, Adil da Makmur. Utuk mecapai itu, pembagua kesehata perlu medapat prioritas. Upaya Pemeritah dimulai dega geraka Pembagua Kesehata Masyarakat Desa (PKMD) pada era 1970a-1980a. Masa kejayaa tersebut hedak diulag da dibagkitka kembali melalui geraka pegembaga da pembiaa Desa Siaga yag sudah dimulai pada tahu 2006 melalui Keputusa Meteri Kesehata No 564/ Mekes/SK/VIII/2006 tetag Pedoma Pelaksaaa Pegembaga Desa Siaga. Sampai dega tahu 2009 tercatat 42.295 desa da keluraha (56,1%) dari 75.410 desa da keluraha yag ada di Idoesia telah memulai sebuah proses mewujudka Desa Siaga da Keluraha Siaga. Utuk mecapai target Desa Siaga Aktif pada tahu 2015, dilakukalah revitalisasi. Melalui Peratura Meteri Kesehata No 741/ Mekes/Per/VII/2008 tetag Stadar Pelayaa Miimal (SPM) Bidag Kesehata di Kabupate da Kota da Keputusa Meteri Kesehata No 828/Mekes/SK/IX/2008 tetag Petujuk Tekis Stadar Pelayaa Miimal (SPM) Bidag Kesehata di kabupate da kota, Pemeritah meetapka bahwa pada tahu 2015 sebayak 80% desa telah mejadi Desa da Keluraha Siaga Aktif. 7. Kapa pelaksaaa Desa da Keluraha Siaga Aktif? Program Desa da Keluraha Siaga Aktif sesugguhya sudah dimulai pada tahu 2006 dega ama Desa Siaga. Ladasa hukumya Keputusa Meteri Kesehata No 564/Mekes/SK/ VIII/2006 tetag Pedoma Pelaksaaa Pegembaga Desa Siaga. Kemudia program ii direvitalisasi gua megakselerasi pecapaia target Desa Siaga Aktif pada tahu 2015. Ladasa hukumya Keputusa Meteri Kesehata No 1529/Mekes/SK/X/2010 tetag Pedoma Umum Pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif. 6 Supleme 2 2011

8. Di maa saja diadaka Desa da Keluraha Siaga Aktif? Pelaksaaa program Desa da Keluraha Siaga Aktif dilakuka di seluruh desa da keluraha di seluruh wilayah Negara Kesatua Republik Idoesia. Utuk saat ii jumlah desa da keluraha tidak kurag dari 75.410. 9. Bagaimaa lagkah-lagkah pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif? Kepala Desa/Lurah bersama Bada Permusyawarata Desa (BPD), Peragkat Desa/Keluraha, serta lembaga kemasyarakata yag ada harus medukug pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif. Kegiataya berupa lagkah-lagkah memfasilitasi siklus pemecaha masalah kesehata yag dihadapi masyarakat yag dapat digambarka sebagai berikut: Desa da Keluraha Siaga Aktif 1. PENGENALAN KONDISI DESA/ KELURAHAN 6. PEMBINAAN KELESTARIAN 2. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN & PHBS FASILITATOR/ KPM/KADER KESEHATAN 5. PELAKSANAAN KEGIATAN 3. MUSYAWARAH DESA/KELURAHAN 4. PERENCANAAN PARTISIPATIF Upaya pemecaha suatu masalah dilestarika & masalah berikutya dipecahka, dst Supleme 2 2011 7

Pegeala Kodisi Desa/Keluraha Pegeala kodisi Desa atau Keluraha oleh Kader Pemberdayaa Masyarakat (KPM), lembaga kemasyarakata, da Peragkat Desa/Keluraha, dilakuka da hasil aalisis situasi perkembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif, yag sudah dapat atau belum dapat dipeuhi oleh Desa atau Keluraha yag bersagkuta. Idetifikasi Masalah Kesehata da PHBS Dega megkaji Profil/Moografi Desa/Keluraha, da hasil aalisis situasi kesehata melalui Survai Mawas Diri (SMD). SMD merupaka pegumpula data oleh kader, tokoh masyarakat, aggota Forum Desa yag terlatih dega megguaka daftar pertayaa yag sudah disepakati Forum Desa. Melalui SMD, dapat diidetifikasi: Masalah kesehata yag dihadapi masyarakat da prioritas peagaaya. Peyebab masalah kesehata da perilaku masyarakat. Potesi yag dimiliki desa/keluraha UKBM yag ada da harus diaktifa kembali/dibetuk baru. Batua/dukuga yag diharapka: apa betukya, berapa bayak, dari maa kemugkia didapat (sumber),da bilamaa dibutuhka. Musyawarah Desa/Keluraha Musyawarah Desa/Keluraha dapat dilakua secara berjejag dega terlebih dulu meyeleggaraka Musyawarah Dusu atau Ruku Warga. Musyawarah Desa diseleggaraka dega meyajika hasil aalisis data hasil kajia Profil Desa/Keluraha da atau hasil SMD. Musyawarah Desa/Keluraha bertujua: Meyosialisasika masalah kesehata yag dihadapi. Mecapai kesepakata uruta prioritas. 8 Supleme 2 2011

Mecapai kesepakata tetag UKBM yag dibetuk baru atau diaktifka kembali. Mematapka data potesi desa utuk sumber batua/dukuga yag diperluka. Meggalag semagat da partisipasi warga utuk medukug pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif Setelah diperoleh kesepakata dari warga, KPM da lembaga kemasyarakata megadaka pertemua gua meyusu recaa pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif utuk dimasukka ke dalam Recaa Pembagua Desa/Keluraha. Desa da Keluraha Siaga Aktif Perecaaa Partisipatif Recaa pegembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif mecakup: UKBM yag aka dibetuk baru atau diaktifka kembali. Saraa yag aka dibagu baru atau direhabilitasi (misalya Poskesdes, Polides, saraa air bersih, jamba keluarga, dll). Kegiata yag aka dilaksaaka da biaya operasioalya. Hal-hal yag dapat dilaksaaka dega swadaya masyarakat da atau batua dari doatur (misalya swasta), disatuka dalam dokume tersediri. Sedagka hal-hal yag memerluka dukuga Pemeritah dimasukka ke dalam dokume Musrebag Desa atau Keluraha utuk diteruska ke Musrebag Kecamata da Kabupate/Kota. Supleme 2 2011 9

Pelaksaaa Kegiata Kegiata yag medapat dukuga daa dari pemeritah memerluka proses Musrebag. Kegiata dapat dimulai dega membetuk UKBM-UKBM, meetapka kader-kader pelaksaaaya. Pelaksaaa kegiata yag tidak memerluka biaya operasioal seperti promosi kesehata melalui Dasawisma, pertemua Ruku Tetagga, pertemua Ruku Warga/ Dusu, atau forum-forum kegiata kemasyarakata da keagamaa. Tim pelaksaa kegiata bertaggug jawab megeai realisasi fisik, keuaga, da admiistrasi kegiata yag dilakuka, sesuai dega recaa, Apabila dibutuhka barag berupa baha da alat yag tidak dapat disediaka/dilakuka sediri oleh masyarakat, maka Dias Kesehata melalui Puskesmas dapat membatu masyarakat utuk meyediaka barag/jasa tersebut. Pecatata da pelapora kegiata dilaksaaka sesuai dega petujuk tekis dari Kemedagri. Pelatiha tekis, termasuk kursus-kursus peyegara, bagi para kader pelaksaa UKBM mejadi taggug jawab Dias Kesehata Kabupate/Kota dega dibatu oleh Dias Kesehata Provisi utuk melaksaakaya, dega megacu kepada petujuk tekis yag dibuat oleh Kemedagri da Kemekes. Pembiaa kelestaria Desa/Keluraha Siaga Aktif tugas dari KPM, Kepala Desa/Lurah, Pemeritah Daerah da Pemeritah Pusat. Pertemua berkala da kursus peyegara bagi para kader, termasuk KPM, juga dikembagka cara lai melalui program Kelompecapir da Perpustakaa Desa/Keluraha. 10 Supleme 2 2011

Pelaksaaa Kegiata Pembiaa kelestaria juga dilaksaaka teritegrasi dega peyeleggaraa Perlombaa Desa da Keluraha yag diseleggaraka setiap tahu ke tigkat Nasioal. Pembiaa kelestaria juga diseleggaraka pecatata da pelapora perkembaga Desa da Keluraha Siaga Aktif yag berjala secara berjejag da teritegrasi dega Sistem Iformasi Pembagua Desa yag diseleggaraka oleh Kemedagri. Desa da Keluraha Siaga Aktif Kesuksesa program ii juga ditetuka oleh persiapa yag matag, peyeleggaraa yag terorgaisasi da dilakuka Evalusi secara berkala. Ke depa semoga program Desa da Keluraha Siaga Aktif yag mulia ii dapat didukug oleh semua kompoe. Dega kesamaa pemahama diharapka aka terjadi sikroisasi da kerja sama yag baik dalam ragka megupayaka tercapaiya desa da keluraha yag sehat, peduli, taggap, da mampu megeali, mecegah serta megatasi permasalaha kesehata yag dihadapi secara madiri, sehigga derajat kesehataya meigkat. Supleme 2 2011 11