PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN URANIUM PADA ANALISIS THORIUM SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO(III)

PENENTUAN URANIUM KONSENTRASI RENDAH DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

KUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER UV-Vis UNTUK PENENTUAN URANIUM DAN BESI DALAM -U30S --

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

ISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l

PENGUKURAN KANDUNGAN Fe DALAM PADUAN AlFeNi MENGGUNAKAN PENGOMPLEKS AMONIUM TIOSIANAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

ANALISIS Zr DALAM PADUAN UZr (6%) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

Spektrofotometri uv & vis

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PENGGUNAAN PEREAKSI XYLENOL ORANGE DALAM ANALISIS MOLYBDENUM MENGGUNAKAN METODE SPEKTROPHOTOMETRI

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

STUDI KOMPARASI METODE ANALISIS URANIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER DAN VOLTAMETER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Tujuan Menentukan kadar kafein dalam sample Dapat menggunakan spektofotometer uv dengan benar

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS SENYAWA KIMIA. PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DALAM SAMPEL DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

Makalah Pendamping: Kimia Paralel A PENETAPAN LOGAM TIMBAL SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2011/2012

ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS

Analisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

4 Hasil dan Pembahasan

Spektrofotometri Serapan Atom

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

VALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40

abc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)

Pebandingan Metode Analisa Kadar Besi antara Serimetri dan Spektrofotometer UV-Vis dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

STUDI PEMISAHAN URANIUM DARI LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN RESIN PENUKAR ANION

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat ukur nitrit untuk air bersih dan air minum berbasis

SPEKTROFOTOMETRI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

Laporan Kimia Analitik KI-3121

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAHAN SEMINAR PEMERIKSAAN KANDUNGAN FORMALDEHIDA PADA GELAS MELAMIN YANG BEREDAR DI PASARAN OLEH : RICKY U MARPAUNG NIM

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

PENENTUAN KANDUNGAN PENGOTOR DALAM SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE PETRO KIMIA GRESIK DENGAN AAS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Transkripsi:

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS SYAMSUL FATIMAH, IIS HARYATI, AGUS JAMALUDIN Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong, 15313 Abstrak PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV VIS. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh uranium terhadap analisis thorium menggunakan metoda spektrofotometer uv-vis. Analisis dilakukan dengan pengomplek arsenazo III, karena sifat kimia thorium dan uranium hampir sama sehingga diduga uranium berpengaruh terhadap analisis thorium dengan menggunakan metoda spektrofotometri uv-vis. Untuk mengetahui pengaruh uranium tersebut digunakan thorium standar 2 ppm yang ditambahkan dengan uranium standar dengan variasi konsentarsi 0 ppm; 0.05 ppm; 0.1 ppm, 0.3 ppm, 1.0 ppm, 2.0 ppm dan 3.0 ppm, untuk pengkondisian keasaman ditambahkan asam oksalat 5%, dan sebagai pemgomplek ditambahkan 2 ml Arsenazo III 0.2%.. Untuk mengetahui konsentrasi dari thorium terlebih dahulu dibuat kurva kalibrasi dengan variasi konsentrasi 0 ppm, 0.2 ppm; 0.5 ppm, 1.0 ppm; 1.5 ppm; 2.0 ppm; 3.0 ppm; 4.0 ppm; 5.0 ppm dan 6.0 ppm. Setelah didapatkan kurva kalibrasi dihitung persen penyimpangan sampel campuran uranium dan thorium yaitu 5.64%; 8.24%; 19.69%; 34.85% dan 50,18%. Semakin besar konsentrasi uranium di dalam sampel maka akan menaikan serapan dan panjang gelombang akan bergeser kearah panjang gelombang uranium arsenazo. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa uranium sangat mempengaruhi analisis thorium dengan metoda spektrofotometri uv-vis dengan pengomplek arsenazo III, maka apabila dalam larutan yang mengandung thorium dan uranium. Kata kunci : Pengaruh uranium, thorium, spektrofotometer uv-vis Abstract URANIUM INFLUENCE TO ANALYSIS THORIUM USE THE SPECTROPHOTOMETER UV-VIS. Have been done by research to know the uranium influence to analysis thorium use the method of spectrophotometer uv-vis. Analyse conducted by pengomplek is arsenazo III, because thorium and uranium much the same to is nature of chemistry so that anticipated by uranium have an effect on to analysis thorium by using method of spektrofotometri uv-vis. To know the uranium influence used by thorium standard 2 ppm enhanced with the standard uranium the variation of konsentarsi 0 ppm; 0.05 ppm; 0.1 ppm, 0.3 ppm, 1.0 ppm, 2.0 ppm and 3.0 ppm, for the condition of acidity enhanced by acid oksalat 5%, and as pemgompek enhanced by 2 ml Arsenazo III 0.2%.. To know the concentration from thorium is beforehand made by a curve calibrate with the variation of concentration 0 ppm, 0.2 ppm; 0.5 ppm, 1.0 ppm; 1.5 ppm; 2.0 ppm; 3.0 ppm; 4.0 ppm; 5.0 ppm and 6.0 ppm. After got a curve calibrate calculated by gratuity of deviation of sampel and mixture from uranium and thorium that is 5.64%; 8.24%; 19.69%; 34.85% and 50,18%. Uranium concentration in sampel hence of increase of absorption and wavelength will shift toward wavelength of uranium arsenazo. Inferential so that uranium very influencing of analysis thorium with the method of spektrofotometri uv-vis by pengomplek is arsenazo III, if hence in sample solution contain the thorium and uranium. Keywords : Uranium effect, thorium, uv-vis spectrometer 573 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

PENDAHULUAN Thorium termasuk dalam unsur aktinida dengan nomor atom 90 dan nomor masa 232,0381 dan merupakan elemen ke dua pada rangkaian actinida (5f) dalam tabel sistem periodik. Dalam keadaan murni thorium adalah suatu logam bewarna putih keabu-abuan, sedangkan uranium juga termasuk dalam unsur aktinida dengan nomor atom 92 dan nomor masa 238,039. Dengan nomor atom yang berdekatan maka sifat kimia dari kedua unsur ini hampir sama yaitu ; (1) mudah membentuk senyawa komplek ionik atau netral. (2) mempunyai panjang gelombang yang berdekatan (uranium 651.0 nm dan thorium 665.0). (3) U +4 terhidrolisis pada ph rendah, uranium stabil pada bilangan +2 oksidasi (VI) dengan membentuk UO 2 sedangkan thorium stabil pada bilangan oksidasi (IV). (4) uranium nitrat dan thorium nitrat mempunyai kelarutan yang tinggi dalam beberapa senyawa organik [1]. Fakta ini menimbulkan dugaan bahwa ke dua unsur ini akan saling mempengaruhi dalam analisis salah satu unsur tersebut menggunakan metoda spektrofotometri uv-vis. Pada kegiatan ini akan dilakukan analisis thorium dalam sampel yang mengandung uranium. Metoda spektrofotometri uv-vis adalah salah satu metoda analisis kimia untuk menentukan unsur logam, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Analisis secara kualitatif berdasarkan pada panjang gelombang yang ditunjukkan oleh puncak spektrum (190 nm s/d 900 nm), sedangkan analisis secara kuantitatif berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Intensitas ini sangat tergantung pada tebal tipisnya media dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Pembentukan warna dilakukan dengan cara menambahkan bahan pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan [2]. Pada penentuan uranium dengan metoda spektrofotometri uv-vis digunakan penggomplek arsenazo (III) 0,2% [5], dimana thorium dalam senyawa nitrat bereaksi dengan Arsenazo(III) membentuk senyawa kompleks thorium - arsenazo yang berwarna merah terang dengan panjang gelombang senyawa komplek thorium-arsenazo 665,0 nm. Pembentukan senyawa kompleks terjadi pada ph 2,0 a/d 3.0 dengan penambahan asam oksalat. Pengukuran konsentrasi cuplikan didasarkan pada hukum Lambert-Beer, yang menyatakan hubungan antara banyaknya sinar yang diserap sebanding dengan konsentrasi unsur dalam cuplikan, dengan rumus sebagai berikut [4] : A = log I/Io atau A = a.b.c dengan A = absorbansi, a = koefisien serapan molar, b = tebal media cuplikan yang dilewati sinar, c = konsentrasi unsur dalam larutan cuplikan, Io = intensitas sinar mula-mula, I = intensitas sinar yang diteruskan Aplikasi rumusan tersebut dalam pengukuran kuantitaf dilaksanakan dengan cara komparatif menggunakan kurva kalibrasi dari hubungan konsentrasi deret larutan standar dengan nilai absorbansinya. Konsentrasi cuplikan ditentukan dengan substitusi nilai absorban cuplikan ke dalam persamaan regresi dari kurva kalibrasi. TATA KERJA Bahan Bahan standar yang digunakan pada kegiatan ini adalah larutan standar uranium spek 10.000 ppm yang digunakan untuk menentukan pengaruh uranium terhadap analis thorium dan standar thorium spek 10.000 ppm yang digunakan untuk membuat kurva kalibrasi thorium. Larutan pereaksi yang dipakai adalah larutan arsenazo 0.2% sebagai bahan pengompleks, dan larutan natrium karbonat 5%, asam oksalat untuk mengkondisikan ph larutan kompleks uranium arsenazo III, serta aquades untuk menanda bataskan larutan hingga volume 25 ml. Peralatan Preparasi stándar dan cuplikan dilakukan menggunakan alat-alat kimia yaitu: Alat analisis yang digunakan adalah spektrofotometer uv-vis lamda 15, Eppendolf, labu ukur. Metode Pembuatan kurva linieritas Deret standar uranium dibuat dengan konsentrasi uranium bervariasi : Blanko ; 0,5 ppm ; 1,0 ppm ; 1,5 ppm ; 2,0 ppm ; 2,5 ppm ; 3,0 ppm ; 4,0 ppm dan 5,0 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 574

ppm dan 6.0 ppm dalam labu ukur 25 ml. Selanjutnya pada masing-masing standar tersebut ditambahkan 1 ml asam oksalat dan 2 ml larutan arsenazo III 0.2%. Masing-masing deret standar tersebut ditambahkan aquades hingga volume 25 ml, dan didiamkan selama 30 menit agar pembentukan senyawa komplek yang sempurna, larutan standar siap diukur dengan spektrofotometer uv-vis [5]. Pembuatan larutan sampel Ke dalam 5 piala gelas 25 ml dimasukkan masing-masing thorium standar 2 ppm, dan ditambahkan variasi konsentrasi uranium standar 0,0 ppm; 0,05 ppm; 0.1 ppm, 0,3 ppm, 1,0 ppm; 2..0 ppm; 3.0 ppm ke dalam masingmasing labu ukur 25 ml, selanjutnya ditambahkan 1 ml asam oksalat dan 2 ml larutan arsenazo III 0,2%. Masing-masing larutan sample tersebut ditambahkan aquades hingga volume 25 ml, didiamkan selama 30 menit, larutan ini siap diukur dengan spektrofotometer uv-vis. Penentuan panjang gelombang optimum Alat diseting pada posisi nol dengan cara larutan blanko dimasukkan ke dalam dua buah cuvet lalu ditekan tombol back corect dan tombol run, setelah alat pada kondisi nol salah satu blanko tersebut di keluarkan, kemudian masukkan standar uranium 2 ppm pada posisi metoda scan maka display akan menampilkan spektrum panjang gelombang optimum untuk uranium dengan pengomplek arsenazo III. Pengukuran standard dan sampel Analisis larutan standar dengan variasi konsentrasi diukur untuk membuat kurva kalibrasi yaitu hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi, dan analisis kandungan sampel ditentukan dari nilai absorbansi yang diukur dan disubtitusikan ke dalam persamaan regresi yang dihasilkan dari kurva kalibrasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan panjang gelombang optimum Hasil scanning larutan kompleks thorium-arsenazo(iii) pada konsentarsi thorium 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm dan 4 ppm didapatkan bahwa panjang gelombang maksimum serapan terjadi pada panjang gelombang 664.9 nm, selanjutnya pada panjang gelombang tersebut dipakai untuk pengukuran konsentrasi thorium dalam larutan standar dan sampel. Gambar 1. Scaning Panjang Gelombang Optimum Tabel-1 Scaning Panjang Gelombang optimum Konsentrasi Scaning λ Absorbansi Th (nm) 1 ppm 664.5 0.178 2 ppm 664.9 0.355 3 ppm 665.2 0.534 4 ppm 665.2 0.715 Rata-rata 664.9 Kurva Kalibrasi Thorium Pada tabel-1 tercantum data nilai rata-rata absorbansi dari masing-masing larutan standar, nilai standar deviasi, presisi pengukuran cukup bagus seperti yang ditunjukkan dari perolehan nilai RSD secara keseluruhan berada dibawah 5%. Kurva kalibrasi dibuat dari hubungan antara konsentrasi masing-masing larutan deret standar dengan nilai absorbansinya dan diperoleh seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Persamaan dan koefisien regresi kurva kalibrasi ditentukan menggunakan metoda Least quare dan didapatkan y = 0,1652 x + 0,0118 R = 0,9939. Dengan menggunakan persamaan tersebut maka konsentrasi thorium dalam larutan sampel yang mengandung uranium dapat dihitung 575 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Tabel-2, Hasil Pengukuran Absorbansi Standar Thorium ( λ 664.9 nm) Konsentrasi ppm A absorbansi 1 2 3 4 5 Rerata SD RSD% 0,0 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000 0 0,2 0.041 0.041 0.041 0.041 0.041 0.041 0,000 0 0,5 0,091 0090 0090 0090 0090 0.0902 0,00045 0.496 1,0 0,171 0,172 0,171 0,171 0,171 0,1712 0,00045 0.261 1,5 0,262 0,261 0,261 0,261 0,261 0,2612 0,00045 0.171 2.0 0.351 0.351 0.351 0.351 0.351 0.351 0.000 0 3,0 0,530 0,530 0,530 0,530 0,530 0,530 0.000 0 4.0 0.709 0.709 0.709 0.709 0.709 0.709 0.000 0 5,0 0,793 0,792 0,793 0,793 0,793 0.7928 0.00045 0.056 6,0 0,558 0,557 0,556 0,556 0,556 0,557 0,00135 0.081 Absorbansi 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Kurva Kalibrasi Thorium y = 0.1652x + 0.0118 R 2 = 0.9939 0 1 2 3 4 5 6 Konsentrasi (ppm) Gambar-2 Kurva Kalibrasi Thorium Pengaruh uranium terhadap pengukuran Thorium Pada Table-2 terlihat bahwa pengukuran thorium dalam sampel tanpa keberadaan unsur uranium menghasilkan akurasi yang baik yaitu 97.633% atau dengan penyimpangan 2,367%. Bila dalam sampel ditambahkan unsur uranium sebesar 0,05 ppm penyimpangan dari pengukuran masih dibawah 5%, sedangkan uranium diatas 0.1 ppm ternyata memberikan efek yang cukup signifikan terhadap penyimpangan pengukuran. Dan semakin besar kandungan uranium yang ditambahkan ke dalam larutan sampel maka penyimpangan pengukuran yang terjadi semakin besar. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 576

Tabel-3. Pengaruh uranium pada analisis Thorium 2 ppm Konsentrasi Th, ppm Absorbansi Rata-rata Konsentrasi Thorium ppm 0,0 0,349 2,048 2.367 0,05 0,356 2,091 4,545 0.1 0,359 2,113 5,636 0,3 0,368 2,165 8.242 1,0 0,406 2,394 19.697 2.0 0.456 2.697 34.848 3.0 0.507 2.004 50.182 Penyimpangan % Gambar -3. Pengaruh uranium pada analisis thorium Pada gambar-3 terlihat persen penyimpangan dari variasi konsentrasi uranium didalam sampel thorium, semakin banyak keberadaan uranium didalam sampel akan menaikan konsentrasi dari thorium dan akan mengakibatkan semakin besar penyimpangan dari analisa thorium. Gambar -4. Scaning Panjang Gelombang terhadap penambahan variasi uranium Pada Gambar-4 terlihat puncak thorium 2 ppm dengan penambahan variasi uranium akan menaikan puncak thorium, semakin banyak uranium didalam sampel thorium semakin tinggi pula puncak yang didapatkan. Tabel 4. Pengaruh uranium terhadap panjang gelombang thorium 2ppm. Konsentrasi uranium, ppm Panjang gelombang uranium (nm) Absorbansi maksimum thorium 0,0 664.9 0.349 0,05 664.5 0.353 0.1 664.4 0.358 0.3 659,3 0.416 1.0 655.9 0.492 2.0 654.6 0.573 3.0 654.4 0.574 Pada Tabel-4 tercantum data scaning panjang gelombang dan absorbansi dari masing-masing sampel campuran thorium. Adanya uranium didalam sampel mempengaruhi panjang gelombang thorium, dimana semakin banyaknya keberadaan uranium didalam sampel, panjang gelombang thorium akan bergeser ke arah panjang gelombang uranium. Hal ini disebabkan karena sifat kimia uranium dan thorium hampir sama dan termasuk dalam unsur aktinida. 577 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

KESIMPULAN Hasil penelitian analisis pengaruh uranium terhadap analisis thorium menggunakan metoda spektrofotometri uv-vis dengan pengomplek arsenazo III, terbukti bahwa uranium berpengaruh terhadap analisis thorium, dimana semangkin banyak uranium didalam sampel maka akan menaikan serapan sehingga konsentrasi dari thorium akan semakin tinggi dan juga panjang gelombang dari thorium akan bergeser pada panjang gelombang uranium. Persen kesalahan dari masing-masing campuran dengan konsentrasi uranium 0,05 ppm; 0.1 ppm, 0.3 ppm 1.0 ppm; 2.0 ppm; dan 3 ppm yang terdapat dalam larutan sample adalah sebesar 4.545 %, 5.636 %, 8.242 %, dan 19.697 %, 34.848 % dan 50.182 %. Panjang gelombang untuk thorium arsenazo adalah 664.9 nm, dengan adanya penambahan variasi uranium didalam sampel maka panjang gelombang akan bergeser ke panjang gelombang uranium (651.0 nm), yaitu 664.5nm, 664.4 nm, 659.3nm, 655.9nm, dan 654.4nm. Berdasarkan hal tersebut maka untuk melakukan analisis thorium dalam sampel yang mengandung uranium dengan metoda spektrofotometri uv-vis dengan pengomplek arsenazo III, perlu dilakukan terlebih dahulu proses pemisahan thorium dan uranium. DAFTAR PUSTAKA 1. YUSUF NAMPIRA Diktat coaching spektrofotometer uv-vis Maret Tahun 2009 2. PERKIN ELMER & Co Gmbh, Manual Operation UV-VIS Spentrometer, Lamda 15, April 1992. 3. ANONIM, Description of the Nukem Quality control of fuel element fabrication, part 3, Nukem GmbH, 1962. 4. A.I. VOGEL AND G.H. JEFFRY, Vogel s Textbook of Quantitative Chemical Analysis, London, Longman Science and Technology, 1989. 5. INSPECTION SCHEME, MTR Control Fuel Element for the reactor MPR-30, NUKEM DOCUMENT NO. 15 MTR -05-189 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 578