BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 15 Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tasikmalaya Menurut Lapangan Usaha 45,8 44,9 45,01

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

5.5 Status dan Tingkat Keseimbangan Upaya Penangkapan Udang

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi

I. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Danau Singkarak, Provinsi Sumatera Barat

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

METODE PENELITIAN STOCK. Analisis Bio-ekonomi Model Gordon Schaefer

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah

3. BAHAN DAN METODE. Gambar 6. Peta Lokasi Penelitian (Dinas Hidro-Oseanografi 2004)

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL

ABSTRACT. Key word : bio-economic analysis, lemuru resources, bali strait, purse seine, resource rent tax, user fee

3. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya Kasomalang Kabupaten

STUDI KELAYAKAN JALAN ALTERNATIF SIRING LAUT PERTAMINA KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN

C E =... 8 FPI =... 9 P

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kebutuhan pada pembahasan pada Bab berikutnya. Adapun data-data tersebut. yang diambil seperti yang tertuang dibawah ini.

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

I. PENDAHULUAN. Administrasi (2010), Jakarta mempunyai luas 7.659,02 km 2. penduduk sebesar jiwa. Jakarta juga mempunyai kepadatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata banyaknya rit dan jumlah penumpang yang diamati Trayek Rata-rata Rit per 9 Jam

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data

3 METODOLOGI PENELITIAN

Studi Kelayakan Pembangunan Fly Over Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong Ditinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan Raya

BAB 3 METODE PENELITIAN

Tabel 6.17 Nilai Waktu saat Forecasting

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR TABEL. Halaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan

BAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG DIAKIBATKAN OLEH SUMBER TRANSPORTASI Iskandar Abubakar

BAB II STUDI PUSTAKA

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemacatan lalu lintas perlu dicarikan solusi yang tepat. Pemerintah kota Medan

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI. ANALISIS BIOEKONOMI

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

BAB III METODE PENELITIAN. udara di sekitarnya di jalan Balaraja Serang tepatnya antara pertigaan pasar

Telkom University Alamanda

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

IV. METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

Volume 5, Nomor 2, Desember 2014 Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) ANALISIS POTENSI LESTARI PERIKANAN TANGKAP DI KOTA DUMAI

PEMODELAN DEMAND TRANSPORTASI DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Kecamatan Banyumanik) TUGAS AKHIR

ANALISA PENGARUH MUATAN BERLEBIH TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN JALAN

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

BAB III LANDASAN TEORI. maupun taksi kosong (Tamin, 1997). Rumus untuk menghitung tingkat

KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN

III. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG DITETAPKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bagan alir untuk penulisan tugas akhir ini terdiri dari : Mulai. Studi Pustaka. Idintifikasi Masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

IV METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM TAK PULIH PADA PASAR KOMPETITIF DAN MONOPOLI : PENDEKATAN MODEL HOTELLING. M. Subardin

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat, sehingga mempengaruhi aktifitas sehari-hari

Perancangan Perkerasan Jalan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006

Laporan Finalisasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA TANGERANG. Triwulan IV Kategori

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini disebabkan karena potensi cadangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya telah dieksploitasi cukup besar, namun proses penambangannya masih banyak menimbulkan masalah lingkungan (eksternalitas negatif). Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-April 2012. 4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan responden menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). Responden yang diamati yaitu nelayan, masyarakat pengguna jalan yaitu kendaraan roda 2 dan 4.Data yang diperoleh dari nelayan adalah biaya produksi dan jumlah produksi serta jumlah effort. Masyarakat pengguna jalan menggunakan kendaraan diwawancarai untuk mendapatkan data tambahan waktu tempuh akibat jalan rusak. Data sekunder diperoleh dari studi literaturdan data-data statistik yang berasal dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya, dan perusahaan pasir besi. Studi literatur dibutuhkan untuk membandingkan kecepatan aktual dan konsumsi BBM kendaraan roda dua dan empat pada jalan kondisi normal. 4.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposivesampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dipilih secara sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Elemen utama sampel dalam penelitian ini terdiri atas dua kelompok responden. Kelompok responden pertama adalah nelayan, kelompok responden kedua adalah masyarakat pengguna jalan dengan menggunakan sepeda motor dan kendaran roda empat yang ditemui di lokasi penelitian. Analisa struktur biaya produksi diambil 5 perusahaan pasir besi yang memiliki izin usaha pertambangan yang ada di Kecamatan Cipatujah. 29

Analisa kerusakan jalan, sampel adalah ruas jalan yang dilalui dari Kecamatan Cipatujah-Kalapagenep. Sektor perikanan sampel adalah nelayan perikanan tangkap yang berdomisili di Kecamatan Cipatujah. Pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara yang dipandu dengan menggunakan kuesioner.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah. Pengambilan data primer melalui kuisioner terhadap 67 kendaraan pengguna jalan (56 sepeda motor dan 11 mobil penumpang). Wawancara mendalam juga dilakukan untuk mendapatkan informasi dari 3 orang informan kunci yang memiliki kompetensi untuk menjelaskan mengenai keberadaan penambangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya, dan 5 orang nelayan untuk mendapatkan struktur biaya perikanan tangkap secara umum. Tabel 2 Rincian Informan dan Sampel No Informan Kunci dan Sampel Jumlah (org) 1 Pejabat Dinas Perikanan 1 2 Pejabat Dinas ESDM 1 3 Pejabat Dinas PU dan Pengairan 1 4 Nelayan Cipatujah 5 5 Masyarakat Pengguna Jalan Sepeda Motor Mobil penumpang Jumlah 56 11 75 Data sekunder penelitian ini digunakan berupa data urut waktu (time series) yang meliputi data landing produksi perikanan tangkap, harga ikan per kilogram per tahun dan indeks harga konsumen (consumers price index), biaya dan jumlah produksi perusahaan penambangan pasir besi, kondisi ekonomi lokal dan regional di wilayah studi, dan tulisan di media massa mengenai eksternalitas penambangan pasir besi. Dalam memperkirakan nilai kerusakan jalan yang berakibat pada meningkatnya biaya bahan bakar, dibutuhkan data pemakaian bahan bakar ratarata kendaraan roda dua dan empat. Kerugian peningkatan waktu tempuh dibutuhkan data series upah minimum Kabupaten Tasikmalaya sebagai proxy pendapatan responden pengguna jalan dengan kendaraan pada tahun 2007-2010. 30

Tabel 3 Matriks Penelitian No Tujuan Metoda Analisis Jenis Data Sumber Data 1 Mengkaji pola ekstraksi aktual dan biaya produksi aktual Deskriptif Produksi Aktual penambangan Laporan produksi perusahaan 2 Mengestimasi nilai eksternalitas negatif Penilaian ekonomi Data primer &sekunder Dinas pekerjaan umum, dinas akibat penambangan pasir besi terhadap kerusakan jalan efek 1. Jumlah kendaraan yang melintas pada masing -masing kelas lalu lintas, bina marga, studi kerusakan jalan dan perikanan. dalam produktivitas jalan dalam kondisi jalan yang layak (Lv) literatur, kuisioner, tally pengguna jalan dan 2. Harga bahan bakar minyak (Pbbm) sheet,dkp,bpskab.tasikmalaya efek dalam 3. Jumlah rata rata kendaraan pertahun (Lv mean) produktivitas perikanan 4. Kecepatan kendaraan pada kelas jalan dalam kondisi layak (Vg) 5. Jumlah kendaraan yang melintas pada kondisi jalan rusak (nlv) 6. Kecepatan kendaraan pada kelas jalan pada kondisi rusak (Vb) 7. Biaya rata rata bahan bakar pada kecepatan normal (ACg) 8. Biaya rata rata bahan bakar pada kondis jalan rusak (ACb) 9. Waktu tempuh pada kondisi jalan layak (tg) 10. Waktu tempuh pada kondisi jalan rusak (tb) 11. Pendapatan pengguna jalan (roda 2 & 4) 12. Jumlah produksi perikanan tangkap PPI Pamayangsari 13. Harga rata rata produk perikanan, IHK tasikmalaya 3 Menentukan laju ekstraksi optimal dengan memperhitungkan eksternalitas. 4 Mengestimasi nilai pajak untuk setiap output pasir besi Hotelling rule (NPV) Persamaan garis linier dua titik Data sekunder 1. Cadangan terbukti pasir besi tahun (S) 2. Jumlah ekstraksi tahunan (Qt) 3. Harga jual pasir besi rata rata (P) 4. Lama rata rata Izin konsesi pasir besi (T) 5. Biaya produksi rata rata perton pasir besi (C ) Data dikaitkan dengan hasil perhitungan eksternalitas tujuan dua Dinas ESDM, Perusahaan pasir besi 31 31

4.4 Analisis Data Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, beberapa analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 4.4.1 Pola Ekstraksi Aktual Kajian mengenai ekstraksi aktual yang ada selama ini menggunakan data laporan produksi beberapa tahun terakhir, sehingga dapat dilihat penyimpangan apa saja yang terjadi dalam ekstraksi pasir besi. Hasil kajian tersebut digunakan untuk melihat kecenderungan jumlah produksi dibandingkan dengan pola ekstraksi optimal. 4.4.2 Analisis Kerusakan Lingkungan a. Nilai Kerusakan Jalan Metode valuasi ekonomi yang digunakan adalah pendekatan valuasi ekonomi berdasarkan biaya (cost basedvaluation), dengan menghitung peningkatan biaya bahan bakar dan peningkatan waktu tempuh akibat kerusakan jalan.valuasi diterapkan terhadap peningkatan waktu tempuh rata-rata dua jenis kendaraan yaitu kendaraan roda empat dan sepeda motor. Kehilangan waktu tempuh ini akan berkaitan langsung dengan kehilangan kecepatan kendaraan dijalan yang secara tidak langsung berasosiasi dengan peningkatan konsumsi BBM karena kendaraan berjalan lebih lambat. Nilai kerusakan dihitung dengan nilai yang hilang akibat kondisi jalan yang tidak baik, yaitu nilai tambahan waktu perjalanan, dan biaya penambahan konsumsi BBM berdasarkan rumus sebagai berikut:.....(1) Cjln = Nilai kerusakan jalan (Rp) W Tn = Waktu tempuh pada jalur pengangkutan pasir besi saat jalan rusak W T0 = Waktu tempuh pada jalur pengangkutan pasir besi saat jalan tidakrusak B Tn = Konsumsi BBM kendaraan seharusnya B To = Konsumsi BBM kendaraan saat penelitian I = pendapatan rata-rata responden E = damage factor kontribusi truk pasir besi terhadap kerusakan jalan (i,j adalahmobil penumpang, sepeda motor), Firdaus (1999) dalam Mudjiatko (2006) menerangkan Damage factor adalah nilai daya rusak kendaraan terhadap jalan yang diakibatkan oleh beban 32

sumbu kendaraan yang melaluinya. Nilai daya rusak ini sebanding dengan pangkat empat sampaidengan pangkat lima dari beban itu sendiri. Untuk nilai damage factor dari keberadaan kendaraan pengangkutan pasir besi terhadap kerusakan jalan didapatkan dengan dengan rumus LIDDLE sebagai berikut :. (2) Dimana : L = Beban Sumbu Kendaraan (ton) k = 1 : untuk sumbu tunggal k = 0.086 : untuk sumbu tandem k = 0.021 : untuk sumbu triple Rumus diatas mengindikasikan bahwa samakin berat suatu kendaraan yang lewat makaakan semakin besar tingkat kerusakan yang diakibatkannya terhadap konstruksi jalan. b. Nilai Perubahan Produktivitas Perikanan Teknik pengukuran perubahan produktivitas inidihitung berdasarkan jumlah perubahan output perikanan akibat adanya penambangan pasir besi didaerah pantai.formula perhitungan menggunakan rumus (Fauzi dan Anna 2005): (3) Keterangan: DNP = Perubahan Nilai Produksi pada periode t (Rp) NOt = Nilai Output pada Periode t (Rp) Xt = Output pada periode t (Kg) DW = Perubahan Produktivitas (Kg) Perubahan produktivitas diukur berdasarkan rumus (4) dan (5) berikut:..(4)..(5) adalah produktivitas rata-rata dari tahun ke 1 sampai tahun basis (Tb ), tahun basis adalah tahun dimana perubahan produktivitas terjadi, n adalah jumlah tahun pengamatan. 33

4.3 Analisis Laju Ekstraksi Optimal Pasir Besi Tanpa Dan Dengan Adanya Eksternalitas Negatif Laju ekstraksi optimal tanpa adanya eksternalitas didapatkan dengan teknik memaksimisasi keuntungan menggunakan rumus Hotelling. Langkah pertama kita harus menghitung fungsi biaya a. Menentukan fungsi biaya ( penambangan pasir besi dilakukan dengan analisa regresi ;.(6) Fungsi penerimaan (TR) didapatkan dari regresi jumlah produksi Qt dengan total penerimaan penjua lan. b. Maksimisasi fun gsi f( Max PVNR =,..(7) p,,,ct) adalah TR. (8) Dengan kendala S0 > 0 ρ adalah tingkat diskonto, T adalah tahun izin pertambangan hasil optimasi. Penentuan tingkat diskonto dalam model ini menggunakan tingkat bunga ratarata lima tahun (2007-2011) suku bunga Bank Indonesia. Permasalahan maksimisasi dengan kendala diatas disusun dalam suatu ekspresi Persamaan Langrangian. Persamaan Langrangian kemudian digunakan untuk memecahkan persoalan optimasi dinamik dalam bentuk diskrit. Model yang akan dibangun berusaha memaksimumkan nilai sekarang dari total keuntungan bersih yang diterima di masa yang akan datang. Manfaat bersih didefinisikan sebagai pendapatan dari kegiatan eksploitasi dikurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan biaya yang secara tidak langsung ditanggung oleh masyarakat. Disini akandidapatkan laju ekstraksi optimal pada setiap periode ekstraksi. Persamaan 8 diatas akan menghasilkan estimasi laju ekstraksi tanpa pertimbangan eksternalitas, selanjutnya persamaan 8 diatas dapat dimodifikasi untuk mendapatkan berapa lama laju ekstraksi dengan mempertimbangkan eksternalitas dalam fungsi biaya sebuah perusahaan penambangan. Langkah pertama adalah menjumlahkan kembali fungsi biaya perusahaan menjadi biaya produksi (Ct) eksternalitasnya (Ceks) sehingga fungsi biaya total: 34

. (9) Proses maksimisasi dengan pertimbangan eksternalitas harus menggunakan persamaan 9 yang telah dimodifikasi menjadi Max PVNR = TR. (10) Dengan kendala S > 0 4.4.4 Analisis Tingkat Pajak Lingkungan Pajak yang tepat akibat eksternalitas negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan pasir besi diperkirakan dari keseimbangan sosial antara fungsi permintaan dan penawaran pasir besi. Fungsi penawaran (Qs) diestimasi dari kurva biaya marginal (MC) yang berada diatas biaya variabel rata-rata (AVC). Kurva permintaan (Qd) diestimasi dari kurva penerimaan marginal (MR). Fungsi penawaran Fungsi permintaan..(11)..(12) Penyelesaian fungsi permintaan dan penawaran tersebut akan menghasilkan nilai perkiraan tingkat pajak yang optimum pada saat jumlah produksipasir besi dengan mempertimbangkan eksternalitas memenuhi:...(13).(14) Dimana: MB = marginal benefit MC = Marginal privat cost, MSC = Marginal social cost MD=marginaleksternalitas/kerusakaan. 35

4.5 Batasan dan Pengukuran 1. Dampak penambangan pasir besi yang dinilai hanya pada dua sektor, yaitu jalan dan perikanan. 2. Dampak lingkungan kerusakan jalan dinilai dari perubahan waktu tempuh dan peningkatan konsumsi BBM, sedangkan dampak lain seperti pencemaran udara, kesehatan masyarakat, biaya perawatan jalan, dan perawatan kendaraan belum tercakup dalam penelitian ini. 3. Jumlah tangkapan adalah jumlah berat tangkapan untuk semua jenis tangkapan di PPI Pamayangsari oleh perahu dibawah 1 GT tanpa membedakan perjenis spesies tangkapan. 4. Harga pasir besi adalah harga jual dalam bentuk konsentrat pasir atau magnetic degree (MD). 5. Stok atau cadangan terbukti adalah stok awal saat perizinan perusahaan tambang tanpa ada penambahan stok. 6. Laju ekstraksi optimal dengan eksternalitas disini adalah kondisi rente pengambilan pasir besi dengan adanya pajak lingkungan sama dengan tingkat diskonto. 7. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga nominal Bank Indonesia tahun 2007 2011. 8. Untuk mengurangi dampak depresiasi nilai mata uang, semua nilai dalam penelitian ini telah dikonversi kedalam nilai riil. 4.6 Asumsi Penelitian 1. Nilai eksternalitas yang dihitung saat penelitian diasumsikan menjadi nilai eksternalitas untuk tahun 2011, dan dijadikan sebagai dasar estimasi dalam interpolasi nilai eksternalitas tahun 2007-2010. 2. Kurva biaya diasumsikan bersifat polinomial kuadratik bahwa biaya ekstraksi dipengaruhi oleh jumlah produksi (Q). Turunan pertama variabel total biaya (C terhadap tingkat produksi Q positif (C > O), kemudian variabel total biaya (C terhadap tingkat produksi Q(C> 0). Asumsipertama dan kedua menggambarkan bahwa bentuk fungsi biaya terhadap tingkat produksi adalah convex. Asumsi ini menjelaskan bahwa semakin besar jumlah cadangan pasir besi, maka total biaya cenderung mengecil dan sebaliknya, semakin kecil 36

jumlah cadangan yang tersisa, maka biaya ekstraksi perunitnya semakin besar. Justifikasi dari asumsi ketiga ini mengacu pada idenya Ricardo(1817) dalam Halimatusadiah (2000) yang menyatakan bahwa deposit exhaustible resources dengan kualitas yang lebih tinggi (yang berarti memerlukan biaya yang lebih rendah) akan digarap terlebih dahulu dibanding deposit dengan kualitas rendah. Hal ini sama dengan yang tejadi pada tanah pertanian (Fisher1981:24) dalam Halimatusadiah (2004). Fungsi biaya ini diestimasi dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) 3. Kondisi pasar dalam membentuk fungsi biaya adalah pasar persaingan sempurna. 4. Dampak yang ditimbulkan pada jalan, dan perubahan produktivitas perikanan diasumsikan disebabkan hanya oleh penambangan pasir besi. 5. Kurva eksternalitas bersifat non linier positif, dimana peningkatan produksi pasir besi menyebabkan peningkatan nilai kerusakan lingkungan. 37