Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.
|
|
- Veronika Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 sebanyak 2% responden menyatakan masalah polusi suara di TWA Gunung Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat kebisingan disajikan pada Tabel 25 berikut ini. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi 2 Sedang 11 Sedikit Masalah 21 Tidak Ada Masalah 66 Tabel 25. Penilaian Pengunjung Responden TWA Gunung Pancar Mengenai Tingkat Kebisingan Tahun 2011 Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2011) Penilaian Wisatawan terhadap Karcis Masuk Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk kawasan konservasi, harga tiket masuk TWA Gunung Pancar adalah Rp 2.000,00. Harga tiket masuk ini mulai berlaku sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang. Persepsi pengunjung mengenai harga tiket masuk TWA Gunung Pancar digambarkan oleh Tabel 26 berikut ini. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Murah 74 Sedang 23 Mahal 3 Tabel 26. Penilaian Pengunjung Responden TWA Gunung Pancar Mengenai Karcis Masuk Tahun 2011 Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2011) Berdasarkan pada diagram di atas, sebanyak 74% responden menilai murah dari harga tiket masuk tersebut. Sebesar 23% responden menilai sedang, sisanya sebanyak 3% responden menilai mahal harga tiket masuk TWA Gunung Pancar. Responden menilai murah harga tiket masuk tersebut karena harga tiket masuk tersebut dianggap masih terjangkau bagi responden. VII. FUNGSI PERMINTAAN DAN NILAI EKONOMI WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 65
2 Nilai ekonomi wisata dapat diestimasi menggunakan pendekatan biaya perjalanan dengan memperoleh besarnya biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh setiap pengunjung untuk menikmati jasa rekreasi pada suatu tempat rekreasi tertentu. Dengan demikian, nilai biaya perjalanan sebanding dengan apa yang diperoleh pada keadaan pasar yang sesungguhnya. Model permintaan rekreasi di TWA Gunung Pancar diturunkan melalui pendekatan model persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan beberapan variabel sosial ekonomi untuk menduga pengaruhnya terhadap frekuensi kunjungan wisatawan. Berikut akan dijelaskan mengenai fungsi permintaan wisata beserta interpretasi variabel-variabel yang mempengaruhinya dan nilai ekonomi wisata dari TWA Gunung Pancar. 7.1 Statistik Variabel dalam Fungsi Permintaan Wisata Frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh responden rata-rata selama satu tahun terakhir adalah lima kali, dengan minimum frekuensi kunjungan sebanyak satu kali dan maksimum kunjungan sebanyak 52 kali dalam satu tahun. Dari hasil pengamatan, orang yang mempunyai frekuensi kunjungan lebih banyak adalah pengunjung dengan motivasi kunjungan untuk berolahraga. Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh responden untuk melakukan satu kali kunjungan ke TWA Gunung Pancar rata-rata sebesar Rp ,00 per orang. Minimum biaya perjalanan adalah sebesar Rp 2.000,00 per orang dan maksimum biaya perjalanan sebesar Rp ,00 per orang. Total penghasilan rata-rata responden TWA Gunung Pancar sebesar Rp ,00 per orang per bulan, dengan minimum penghasilan sebesar Rp ,00 per orang per bulan, dan maksimum penghasilan sebesar Rp ,00 per orang per bulan. Tingkat pendidikan rata-rata responden adalah 66
3 12,93 tahun atau dapat dikatan rata-rata responden sudah atau sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah atas. Berdasarkan analisis, dapat dikatakan bahwa TWA Gunung Pancar merupakan tempat rekreasi yang dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai kelas, baik kelas menengah ke bawah atau kelas menengah ke atas, hal tersebut dapat disebabkan TWA Gunung Pancar merupakan tempat wisata yang cukup murah sehingga dapat dinikamati oleh kalangan tersebut. Umur rata-rata responden adalah 30,84 tahun yang umumnya merupakan pengunjung yang sudah berkeluarga. Responden yang mengunjungi TWA Gunung Pancar rata-rata mempunyai jarak tempuh sebesar 42,64 km dengan rata-rata waktu tempuh sebesar 1,63 jam. Waktu tempuh yang cukup lama dapat disebabkan karena sebagian besar responden yang mendatangi TWA Gunung Pancar berasal dari Jakarta, dan umumnya berkunjung pada hari libur sehingga mengalami kemacetan di ruas tol Jagorawi. Jumlah tanggungan rata-rata dari responden dari responden adalah 1 orang. Jenis kelamin responden telah dibahas pada bab sebelumnya, yaitu mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Waktu yang dihabiskan responden di TWA Gunung Pancar rata-rata 4,17 jam dan rata-rata responden telah mengetahui lokasi TWA Gunung Pancar selama 2,19 tahun. Hasil perhitungan mengenai deskripsi statistik yang telah dijabarkan sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 27 dan Lampiran 6. Tabel 27. Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan Variabel N Maksimum Minimum Mean Frekuensi Kunjungan (Y) ,36 Biaya Perjalanan (X 1 ) , , ,00 Total Penghasilan (X 2 ) , , ,00 Tingkat Pendidikan (X 3 ) ,93 Umur (X 4 ) ,84 Jarak Tempuh (X 5 ) ,64 Waktu Tempuh (X 6 ) ,5 1,63 67
4 Jumlah Tanggungan (X 7 ) ,48 Jenis Kelamin (X 8 ) Waktu di Lokasi (X 9 ) ,17 Lama Tahu Lokasi (X 10 ) ,19 Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2011) 7.2 Fungsi Permintaan Wisata Fungsi permintaan wisata di TWA Gunung Pancar ditentukan oleh beberapa independent variabel yang diperkirakan dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan per tahun terhadap TWA Gunung Pancar. Independent variable yang digunakan untuk menganalisis pengaruhnya terhadap jumlah kunjungan (dependent variable) antara lain biaya perjalanan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, umur, jarak tempuh, waktu tempuh, jumlah tanggungan, jenis kelamin, waktu yang dihabiskan di lokasi, dan lama mengetahui lokasi. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini diestimasi dengan menggunakan software Minitab 15, yang kemudian digunakan untuk membentuk model regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 2,90 + 0, X 1 0, X 2 0,0985 X 3 + 0,0181 X 4 0,00522 Minitab 15. X 5 0,197 X 6 0,074 X 7 0,704 X 8 + 0,164 X 9 + 0,0504 X 10 Berikut merupakan tabel hasil analisis dengan menggunakan software Tabel 28. Hasil Analisis Regresi Fungsi Permintaan Wisata TWA Gunung Pancar Variabel Koefisien SE T P VIF Koefisien Konstanta 2,9026 0,9985 2,91 0,005 Biaya Perjalanan (X 1 ) 0, , ,43 0,000* 1,867 Total Penghasilan (X 2 ) -0, , ,15 0,880 3,739 Tingkat Pendidikan (X 3 ) -0,9845 0, ,74 0,087*** 1,356 68
5 Umur (X 4 ) 0, , ,85 0,399 4,581 Jarak Tempuh (X 5 ) -0, , ,78 0,439 1,922 Waktu Tempuh (X 6 ) -0,1967 0,1974-1,00 0,323 1,806 Jumlah Tanggungan (X 7 ) -0,0739 0,1216-0,61 0,545 4,799 Jenis Kelamin (X 8 ) -0,7042 0,2512-2,80 0,007* 1,286 Waktu yang Dihabiskan (X 9 ) 0,1642 0,1006 1,63 0,107**** 1,591 Lama Tahu Lokasi (X 10 ) 0, , ,75 0,085*** 1,220 R 2 65,8% R 2 (adj) 60,7% Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2011) Keterangan : * nyata pada taraf nyata α = 1% ** nyata pada taraf nyata α = 5% *** nyata pada taraf nyata α = 10% **** nyata pada taraf nyata α = 15% Dari hasil analisis regresi tersebut, didapatkan nilai R 2 sebesar 65,8% dan R 2 (adj) sebesar 60,7% (Tabel 28). Hal tersebut dapat diartikan bahwa keragaman permintaan jumlah kunjungan ke TWA Gunung Pancar dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas dalam model sebesar 65,8% dan sisanya sebesar 34,2% dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model. Selain itu, dari hasil analisis regresi dinyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran asumsi OLS (Ordinary Least Square) seperti adanya multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Pembuktian tidak adanya multikolinearitas dalam model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang nilainya kurang dari 10 untuk semua variabel. Selanjutnya, tidak adanya heteroskedastisitas dapat dilihat dari hasil Uji Glejser (Lampiran 4) yaitu dengan melakukan regresi dari nilai absolut residual dengan variable-variabel bebas. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai P sebesar 0,803. Nilai tersebut lebih besar dari α sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model. Selain itu, tidak terdapatnya autolorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson dari model yang berada dalam selang 1,65<DW<2,35 (Lampiran 2). 69
6 7.3 Variabel yang Berpengaruh Signifikan terhadap Permintaan Wisata TWA Gunung Pancar Nilai koefisien variabel menentukan kecenderungan dalam meningkatkan atau menurunkan jumlah kunjungan wisata. Pada regresi linier berganda, peningkatan independent variabel yang bertanda positif akan meningkatkan peluang rata-rata dependent variabel. Nilai positif dari suatu variabel menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dari variabel tersebut akan cenderung meningkatkan peluang rata-rata jumlah kunjungan. Sebaliknya tanda negatif menunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai dari suatu variabel akan cenderung menurunkan peluang rata-rata jumlah kunjungan wisatawan terhadap TWA Gunung Pancar. Berdasarkan uji t yang dapat kita lihat dari nilai P pada Tabel 28, terdapat lima variabel yang berpengaruh nyata dalam model. Adapun variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Biaya Perjalanan Biaya perjalanan merupakan faktor yang sangat penting dalam keputusan melakukan suatu kegiatan wisata. Biaya perjalanan dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh setiap pengunjung dalam satu kali melakukan kegiatan rekreasi. Biaya perjalanan tersebut meliputi biaya transportasi, dokumentasi, konsumsi selama berekreasi, parkir, pembelian souvenir, dan biaya lainnya, tidak termasuk tiket masuk ke lokasi wisata. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, diketahui bahwa nilai probability dari biaya perjalanan nyata pada taraf 1% sehingga dapat dikatakan biaya perjalanan signifikan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan TWA Gunung Pancar. Nilai koefisiennya yang bertanda positif menunjukkan bahwa tingginya nilai biaya perjalanan maka akan semakin menambah peluang rata-rata jumlah kunjungannya. Hal ini tidak sesuai dengan 70
7 hipotesis awal dimana jika harga semakin meningkat maka konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dikonsumsinya, karena berdasarkan keadaan dilapangan, dari hasil wawancara diketahui bahwa rata-rata wisatawan yang datang ke TWA Gunung Pancar berasal dari Jakarta sehingga biaya perjalanan yang dikeluarkan cukup besar. Namun tingginya biaya perjalanan tersebut tidak mempengaruhi frekuensi kunjungan mereka karena TWA Gunung Pancar dianggap sebagai tempat wisata alternatif yang potensial serta lokasinya tidak terlalu jauh dari Kota Jakarta dan harga karcis untuk masuk ke kawasan ini masih tergolong murah Tingkat Pendidikan Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan pengunjung memiliki koefisien negatif, dan berpengaruh nyata pada taraf 10% sehingga dapat dikatakan tingkat pendidikan secara signifikan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan TWA Gunung Pancar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan wisatawan maka akan cenderung menurunkan peluang rata-rata kunjungannya terhadap TWA Gunung Pancar. Hal tersebut diperkirakan karena dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, wisatawan akan lebih memahami kondisi tempat wisata tersebut. Berdasarkan karakteristik pengunjung dimana sebagian besar melakukan kunjungan wisata secara berkelompok, fasilitas wisata menjadi penting untuk diperhitungkan. Oleh karena itu, terdapat kecenderungan untuk memilih berkunjung ke tempat wisata yang memiliki sarana dan prasarana lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan keadaan di lapangan dimana masih kurang memadainya sarana dan prasarana rekreasi yang ada di TWA Gunung Pancar Jenis Kelamin 71
8 Variabel jenis kelamin berpengaruh secara signifikan pada taraf uji 1% dan mempunyai koefisien yang bertanda negatif. Jenis kelamin dalam model merupakan variabel dummy dimana angka 1 menunjukkan responden berjenis kelamin laki-laki sedangkan angka 2 menunjukkan responden berjenis kelamin perempuan. Koefisien yang bernilai negatif menunjukkan bahwa individu berjenis kelamin laki-laki akan cenderung untuk menurunkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan mereka. Hal ini disebabkan kurangnya aktivitas wisata yang cocok untuk kaum laki-laki. Berdasarkan uraian di atas pengelola dapat mencoba untuk mengarahkan fokus aktivitas wisata dalam hal petualangan alam, wisata trackking, camping maupun hiking yang cocok untuk kaum laki-laki Waktu di Lokasi Waktu yang dihabiskan di lokasi berpengaruh nyata pada taraf uji 20% dan memiliki koefisien positif terhadap frekuensi kunjungan ke TWA Gunung Pancar. Artinya semakin lama waktu yang dihabiskan individu di lokasi tersebut maka semakin meningkatkan jumlah kunjungan ke TWA Gunung Pancar. Hal tersebut dapat disebabkan karena keindahan alam dan kesejukan udara yang ditawarkan TWA Gunung Pancar memberikan sensasi relaksasi bagi pengunjung yang datang sehingga pengunjung merasa nyaman berada di lokasi. Oleh karena itu, mereka berkeinginan untuk kembali lagi ke tempat ini bahkan cenderung akan meningkatkan frekuensi kunjungan mereka. Selain itu, sebagian besar pengunjung TWA Gunung Pancar berasal dari Jakarta yang memiliki permintaan tinggi terhadap wisata back to nature atau wisata alam untuk menghilangkan kejenuhan selama beraktivitas di Kota Jakarta. Namun, tempat wisata dengan konsep wisata alam sangat jarang ditemukan di Jakarta sehingga waktu yang dihabiskan 72
9 pengunjung di lokasi juga cenderung lebih lama dan TWA Gunung Pancar tetap menjadi pilihan wisata potensial bagi pengunjung Lama Mengetahui Lokasi Lama mengetahui diartikan sebagai jumlah tahun atau lamanya wisatawan mengetahui keberadaan TWA Gunung Pancar. Variabel lama mengetahui tempat wisata berpengaruh nyata pada taraf 10% dan mempunyai koefisien yang positif. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa semakin lama individu mengetahui keberadaan TWA Gunung Pancar maka akan semakin meningkatkan peluang ratarata frekuensi kunjungan. Hal tersebut sesuai dengan fakta dilapangan bahwa ratarata responden sudah mengetahui keberadaan TWA Gunung Pancar lebih dari 2 tahun dan memiliki kecenderungan untuk kembali lagi ke lokasi. 7.4 Surplus Konsumen dan Nilai Ekonomi TWA Gunung Pancar Surplus konsumen merupakan proxy dari nilai keinginan membayar (WTP) terhadap lokasi rekreasi yang dikunjungi. Surplus konsumen dapat diduga dengan pendekatan biaya perjalanan. Menurut Fauzi (2006), surplus konsumen bisa didapatkan dengan cara jumlah kunjungan kuadrat dibagi dengan dua kali koefisien biaya perjalanan. Berdasarkan rumus tersebut, dan berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan pendekatan biaya perjalanan didapatkan surplus konsumen atau nilai WTP pengunjung sebesar Rp ,778 per individu per kunjungan. Perhitungan mengenai surplus konsumen ini dapat dilihat pada Lampiran 5. Nilai manfaat ekonomi merupakan agregat atau penjumlahan WTP. Maka dari itu, nilai tersebut dapat diperoleh dengan mengalikan nilai surplus konsumen yang telah didapat sebelumnya dengan total kunjungan tahun 2010 yaitu sebesar 73
10 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp ,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang sebenarnya masih mau membayar lebih mahal untuk berekreasi atau menikmati pemandangan alam di TWA Gunung Pancar. Hal ini tentu harus disertai dengan peningkatan kualitas dari tempat wisata itu sendiri sehingga manfaat yang didapat baik bagi dari segi pengelola maupun pengunjung TWA Gunung Pancar dari kegiatan rekreasi tersebut dapat mencapai optimum. Nilai ekonomi dari manfaat wisata menunjukkan bahwa TWA Gunung Pancar memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Upaya pencapaian nilai ekonomi TWA Gunung Pancar salah satunya dapat dilakukan dengan menaikan tiket masuk yang sesuai dengan keinginan membayar maksimal pengunjung. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menambah fasilitas dengan berdasarkan persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR Analisis terhadap prospek pengembangan wisata di TWA Gunung Pancar dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan aspek fisik, aspek sosial- 74
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung
VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung Kuesioner penelitian: Penilaian Ekonomi dan Prospek Pengembangan Wisata TWA Gunung Pancar. Oleh: Devina Marcia Rumanthy Sihombing (H44070045). Departemen
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok responden akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini terdiri dari empat kelompok yaitu kelompok wisatawan, kelompok unit usaha, kelompok tenaga kerja serta kelompok masyarakat
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta
IV. METODOLOGI PENELITAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Penelitian lapang dilakukan selama dua bulan, yaitu Maret-April
Lebih terperincipersepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR
17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang dikaji dalam penelitian ini ditekankan pada obyek dan daya tarik wisata, penilaian manfaat wisata alam, serta prospek
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Kota Solo. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Grojogan Sewu yang terletak di Kelurahan Kalisoro dan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu,
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB Wisata merupakan salah satu bentuk kegiatan yang bermanfaat, selain bisa menghilangkan rasa jenuh juga dapat menjadi sumber
Lebih terperinciVII. HASIL DAN PEMBAHASAN
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1. Analisis Kesediaan Membayar Responden Analisis kesediaan membayar dilakukan untuk mengetahui apakah responden bersedia atau tidak membayar daripada paket-paket wisata yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengunjung wisata Kraton Ratu Boko di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Ratu Boko. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya. Lautan merupakan barang sumber daya milik
Lebih terperinci5.1. Analisis Dayasaing Industri Pariwisata Kabupaten Cianjur. Competitiveness Monitor bisa dilihat pada tabel 5.1 berikut ini.
V. PEMBAHASAN 5.1. Analisis Dayasaing Industri Pariwisata Kabupaten Cianjur Hasil analisis dayasaing Kabupaten Cianjur dengan menggunakan Competitiveness Monitor bisa dilihat pada tabel 5.1 berikut ini.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para pengunjung di wisata Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu yang terletak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
14 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4. 1. Sejarah dan Status Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu telah dikunjungi wisatawan sejak 1713. Pengelolaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis
Lebih terperinciLampiran 1 Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan TMR Tahun 2011
LAMPIRAN 08 Lampiran Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan TMR Tahun 20 Variabel N Rata-rata Minimum Maksimum Standar Deviasi Y 00 3,0 60 6,996 TC 00 54005 5000 400000 74965,665 I 00 25338000
Lebih terperinciIV. METODELOGI PENELITIAN
IV. METODELOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wana Wisata Curug Nangka Kabupaten Bogor. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Pemilihan lokasi Wana
Lebih terperincimenggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pegawai divisi produksi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan
61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Nilai Ekonomi Wisata Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu 1. Analisis Tingkat Kunjungan per 1.000 Penduduk Berdasarkan hasil penelitian diketahui jumlah responden yang berkunjung
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Populasi dan Sampel Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang Pengaruh Modal Intelektual, Kepemilikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM TANGKUBAN PERAHU
32 Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM TANGKUBAN PERAHU A. Data Pribadi Responden 1. Nomor responden :.. 2. Jenis kelamin :.. 3. Umur :.. 4. Pendidikan tertinggi :..
Lebih terperinciVII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI PEMBIAYAAN SYARIAH UNTUK SEKTOR AGRIBISNIS
VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI PEMBIAYAAN SYARIAH UNTUK SEKTOR AGRIBISNIS 7.1. Karakteristik Responden Responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 38 responden yang menjadi mitra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para pengunjung di Objek Wisata Pantai Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RESTI KARTIKA 3EA10 (15210768) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing: Sariyati, S.E., M.M. o o o Pada era
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di objek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil yang terletak di Desa Mutun, Kecamatan Padang Cermin, Kelurahan Lempasing, Kabupaten
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan
BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah para pengunjung di objek wisata air panas Semolon yang berada di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. B. Jenis Data Dalam
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang dengan total tiket masuk sebesar Rp
73 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Besaran nilai Willingness To Pay (WTP) adalah sebesar
Lebih terperinci3. PELAKSANAAN PENELITIAN
3. PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Margo Tani II di Desa Kembang, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data sangat diperhitungkan dalam menentukan jenis analisis yang digunakan (Basuki dan Yuliadi,2014).
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul yaitu data dari Dana Perimbangan dan Belanja Modal Provinsi Jawa Timur,
Lebih terperinciMsi = x 100% METODE PENELITIAN
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), Perpustakaan IPB,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Borobudur pada bulan Oktober November 2016 yang berusia 20 tahun ke atas.
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini sasaran responden adalah pengunjung taman wisata Candi Borobudur pada bulan Oktober November 2016 yang berusia 20 tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dimulai bulan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Objek dan Daya Tarik Wisata
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang dikaji dalam penelitian ini ditekankan pada objek dan daya tarik wisata, teknik pengukuran manfaat wisata alam dan
Lebih terperinciVII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI
VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI 7.1. Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier 7.1.1. Pendugaan Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier Model yang digunakan untuk mengestimasi fungsi produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada industri pengolahan tahu di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dalam
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciPengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Destri Andini,
Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Destri Andini, 11208460 LATAR BELAKANG Perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program
Lebih terperinciVII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN. harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN Model yang digunakan dalam menduga faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah model double
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata Menurut Yoeti (2006) pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok dari satu tempat ke tempat lain yang sifatnya sementara dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitiannya karena hal tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner atau angket mengukur variabel
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah di daerah sekitar terusan BKB Jakarta, yaitu sepanjang daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat. Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Advertising (X1) Personal Selling (X2) Sales Promotion (X3) Direct Marketing (X4) Public Relations (X5) Jenis Kelamin (Z1)
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan tinjauan pustaka yang sudah diuraikan sebelumnya, maka kerangka penelitian dalam penelitian ini tertera pada
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata ini meliputi wisata outbound (yang berada di Lembah Pertiwi,
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor Kode : Hari/Tanggal wawancara : Nama Responden : Jenis Kelamin : Tempat tinggal (Kabupaten/Kota)
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis yang dilakukan dalam peneltian ini terdiri dari regresi berganda dan perhitungan nilai ekonomi. Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Uji asumsi klasik analisi regresi merupakan model regresi linier berganda dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada regresi linier OLS
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 216 set pada mahasiswa pascasarjana STIEPARI Semarang yang berstatus sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur dan jenis kelamin. Deskripsi karakteristik responden adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) pertimbangan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Serambi Botani yang berlokasi di lantai dasar GF 14-15 mall Botani Square, Jalan Raya Padjajaran, Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan data-data yang diperoleh saat melakukan penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Wisata Tirta Sanita
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Wisata Tirta Sanita yang terletak di Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciBAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD
92 BAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD Sumber daya alam dan lingkungan tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga mempunyai nilai ekologis dan nilai sosial. Dimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan pada pengujian teori melalui
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
15 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah wilayah PPN Brondong, Kabupaten Lamongan propinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini didasari
Lebih terperincibesar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x 2- ( x)2 n y 2 - ( y)2
besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x - ( x) n y - ( y) n 00;78) r xy = korelasi antara x dan y x = skor nilai x y = skor nilai total y
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan
BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan dari tahun 2011 sampai
Lebih terperinciBAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY
BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)
GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian ini variabel respon yng digunakan dalam upaya perbaikan kualitas udara di Desa Kebasen Kabupaten Tegal, yaitu dengan cara responden bersedia mengeluarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi dan Pengukuran Variable Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Tentang Kawasan Wisata Kuliner Mandiri Tepian Sungai Banjarmasin Kawasan Wisata Kuliner Mandiri Tepian Sungai Banjarmasin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu Willingness To Pay, Travel Cost, Umur, Pendidikan dan. sedang berkunjung ke objek wisata Teluk kiluan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1.1 Jenis Data Berdasarkan sumber data, maka data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi : a. Data primer yaitu Willingness To
Lebih terperinciBAB 3 DESAIN PENELITIAN
BAB 3 DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Data Data yang dibutuhkan sebagai bahan yang akan dipakai oleh penulis adalah data sekunder. Data yang digunakan adalah : 1) Pertumbuhan Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah rumah yang berada di Perumahan Pangebatan Lestari yang berlokasi di Kabupaten Banyumas. Perumahan Pangebatan Lestari terletak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat
BAB V ANALISIS DATA A. Deskripsi Variabel Di dalam penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat dilihat faktor-faktor apa saja
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu
BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan
Lebih terperinciSTK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi
STK 511 Analisis statistika Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi 1 Pendahuluan Kita umumnya ingin mengetahui hubungan antar peubah Analisis Korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antar
Lebih terperinci