BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan yang mengkaitkan berbagai

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAPORAN RESMI MODUL VII TIME SERIES FORECASTING

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

PERAMALAN KURSIDRTERHADAP USDMENGGUNAKAN DOUBLE MOVING AVERAGES DAN DOUBLEEXPONENTIAL SMOOTHING.

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

kesimpulan yang didapat.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disini penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis

FORECASTING (Peramalan)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengevaluasi Gardu Induk Bandar Sribhawono

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

Inflasi dan Indeks Harga I

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) Kelompok

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA

Bab III Metoda Taguchi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

Peramalan Jumlah Stok Alat Tulis Kantor Di UD ACHMAD JAYA Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Pengendalian persediaan dapat dilakukan dalam berbagai cara, antara lain dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

MODUL 3 PERAMALAN. Halaman 3

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2013 sampai dengan Mei 2014.

PERANCANGAN APLIKASI PREDIKSI JUMLAH SISWA BARU PADA YAYASAN CERDAS MURNI MENGGUNAKAN EXPONENTIAL SMOOTHING

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

Probabilitas dan Statistika Korelasi dan Regresi. Adam Hendra Brata

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

III. METODE PENELITIAN

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

BAB III METODE PENELITIAN

KEKONVERGENAN MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA. Fitriani Agustina, Math, UPI

REGRESI DAN KORELASI

Prosiding Manajemen ISSN:

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

PROSIDING ISBN:

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III MATERI DAN METODE. Ettawa Berdasarkan Bobot Lahir dan Bobot Sapih Cempe di Satuan Kerja

A. Pengertian Hipotesis

BAHAN DAN METODE Pengujian Ketahanan Cabai terhadap Antraknosa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pegertia proyeksi Proyeksi secara umum adalah utuk megetahui perkembaga dimasa yag aka datag berdasarka data yag telah ada. Proyeksi pada dasarya merupaka suatu kejadia ( ilai suatu variable ) utuk waktu yag aka datag. Hasil proyeksi meggambarka tigkat kemampua utuk masa yag aka datig, utuk meghidari atau meguragi tigkat resiko da kesalaha. Maka diperluka asumsiasumsi yag dibuat aleh pihak pegambil keputusa,yag didukug oleh proyeksi tetag tigkat kemampua perkebua dimasa depa secara objektif. Proyeksi yag baik adalah proyeksi yag meghasilaka peyimpaga atara hasil ramala da keyataa sekecil mugki. Dirumuska : Error = hasil ramala-hasil keyataa Jadi,bila errorya kecil bias medekati ol, maka ramala ii dapat dikataka ramala yag baik. 2.1.1 peraa proyeksi Jika dikaitka dega meejeme, maka proyeksi dapat diguaka sebagai berikut : 1. Dasar evaluasi, agar realisasi hasil keja dilapaga sesuai dega hasil proyeksi yag telah ditetapka. Uiversitas Sumatera Utara

2. Alat pegedalia terhadap pelaksaaa atau imflemetasi tersebut agar bias diketahui seluruh kesalaha atau peyimpaga yag terjadi utuk dapat dilakuka perbaika da koreksi. 3. Dasar suatu perecaaa, agar suatu perecaaa sesuai dega kemapua yag ada sehigga dapat dicegah terjadi sesuatu perecaaa yag ambisius da sulit utuk dilaksaaka. Kemampua yag dimaksut adalah kemapua persoil, kemapua pembiayaa (keuaga) serta material. 2.2 Produksi Produktipitas kelapa sawit aka meigkat secara tajam dari umur 3-7 tahu ( priode taama muda, youg ), mecapai produksi tigkat maksimal pada umur sekitar 15 tahu (priode taama remaja, prime), da mulai meuru pada taama tua sampai mejelag masa peremajaa pada umur > 16 tahu. 2.2.1 Tada Buah Segar Tada Buah Segar (TBS) adalah suatu bagia daro produksi kelapa sawit yag merupaka produk awal yag kelak aka diolah mejadi miyak kasar CPO (crude palm oil ) da iti sawit ( karel ) sebagai produk utama disampig produk laiya. Lamaya proses pembetuka tada buah segar (TBS), dari suatu saat ii terjadiya peyerbuka sampai dega matagya tergatug pada keadaa iklim da factorfaktor yag mempegaruhi pertumbuha. Lamaya proses pemasaka buah dibeberapa daerah berbeda-beda. Masakya buah dalam suatu tada tidak sekaligus tetapi beragsur-agsur dimulai dari bagia atas da bagia sampig yag terkea siar matahari meuju arah pagkal. Buah kelapa sawit pada saat waktu mudah berwara hitam, kemudia setelah Uiversitas Sumatera Utara

berumur lebih dari 5 bula berasur-agsur mejadi merak kekuig-kuiga. Tada buah buah diyataka matag jika brodolaya telah lepas da jatuh secara alami dari tadaya. Proses pembetuka miyak pada dagig buah ( mesocarp ) berlagsug selama 3-4 miggu, yaitu tigkat matag morfologis. Yag dimaksut matag morfologis adalah buah telah matag da kaduga miyakya sudah optimal. Buah kelapa sawit terdiri dari tiga bagia, yaitu: 1. Lapisa luar ( epicarpium ) disebut kulit luar. 2. Lapisa tegah (mesocarpium ) disebut bagia luar megadug miyak sawit. 3. Lapisa dalam (epicarpium ) disebut iti megadug miyak iti. Diatara iti da dagig buah terdapat lapisa tempurug ( cagkag ) yag keras. 2.2.2 Faktor-faktor Produktipitas Tada Buah Segar ( TBS ) Tiggi redahya produktipitas tada buah segar ( TBS ) Perhektar suatu kebu tergatug dari komposisi umur taama yag ada dikebu tersebut semaki luas da komposisi taama remaja da tua semaki redah produktivitas perhektarya. Semaki bayak taama dewasada tarua semaki tiggi pula produktipitas perhektarya. Komposisi umur taama ii setiap tahu berubah sehigga sehigga juga berpegaruh terhadap pecapaia produktipitas perhektarya pertahu. Kelapa sawit umr ekoomiya 25 tahu, setelah umur 26 tahu sebalikya diremajaka kembali kara poho sudah tua da terlalu tiggi atau lebih dari 13 meter sehigga meyulitka utuk dipae. Utuk mempertahaka produktipitas perhektar Uiversitas Sumatera Utara

yag tiggi sebalikya tidak meuda-uda peremajaa. Dasar pertimbaga yag umum dilakuka utuk peremajaa taama kelapa sawit diataraya : - Kerapata poho perhektar - Umur taama - Jeis persilaga - Produksi pertahu Adapu faktor-faktor yag mempegaruhi pertumbuha da Produktivitas Tada Buah Segar (TBS), dapat dikelompokka kedalam tiga faktor,yaitu : - Faktor ligkuga : iklim, taah, kemampua laha. - Faktor baha taama : botai da perbayaka baha taama. - Faktor kultur jariga. 2.2.3 Upaya Peigkata Produktipitas TBS Upaya yag dapat dilakuka utuk peigkata TB, yaitu : - Megupayaka system pegolaha taah yag efektif. - Pada musim kerig sebelum datig huja, tidak melakuka pemupukka. - Melakuka system pemeliharaa atara lai dega melakuka peyirama didalam atau atara polibag, pemupuka secara itesif, pegedalia hama, atau peyakit dega megguaka isektisida. - Megawasi pembakara pada areal pembukaa laha baru agar tidak merambat keluar. Uiversitas Sumatera Utara

2.3 Metode Aalisa Data Data aka diproyeksika utuk beberapa tahu kedepa dega megguaka metode Pemulusa Smoothig. Metode Pemulusa ( smoothig ) adalah metode peramala dega megadaka peghalusa atau pemulusa terhadap data masa lalu yaitu dega megambil ratarata dari ilai beberapa tahu utuk meaksir ilai pada tahu yag aka datag. Secara umum metode pemulusa ( smoothig ) dapat digologka mejadi beberapa bagia : 1. Metode Perataa ( Averaga ) a. Nilai Tegah ( Mea ) b. Rata-rata Bergerak Tuggal ( Siggle Movig Average ) c. Rata-rata Bergerak Gada ( Double Movig Averaga ) d. Kombiasi Rata-rata Bergerak laiya. 2. Metode Pemulusa ( Smoothig ) Exspoesial a. Pemulusa Exspoesial Tuggal 1. Satu parameter 2. Pedekata Adiptif Pedekata ii memiliki kelebiha yag yata dalam hal α yag dapat berubah secara terkedali, dega adaya perubaha dalam pola dataya. b. Pemulusa Expoesial Gada 1. Metode Liier Satu-Parameter Dari Brow Uiversitas Sumatera Utara

= α + ( 1 α ).( 2-1) = α + ( 1 α ) (2-2 ) = + ( ) =..( 2-3 ) = ( ) (2-4 ) = +...(2-5) Di maa : = Nilai Pemulusa Expoesial Tuggal ( Siggle ekspoesial Smoothig Value ) = Nilai Pemulusa Expoesial Gada ( Double ekspoesial Smoothig Value ) α = Parameter Pemulusa Ekspoesial, = Kostata Pemulusa = Hasil Peramala utuk m priode ke depa yag aka diramalka. Utuk meghitug ilai kesalaha (error) ramala tersebut, dapat diguaka rumus dibawah ii : C = -..( 2-6 ) e² = - )²...( 2-7 ) Akhir persamaa (2-5) meujuka bagaimaa memperoleh ramala utuk m priode ke muka t. Ramala utum m priode kemuka adalah dimaa merupaka ilai rata- Uiversitas Sumatera Utara

rata yag disesuaika utuk priode t ditambah m kali kompoe kecederuga. Bila semua hasil hituga telah didapat, maka semua data yag telah didapat dimasukka kedalam cotoh tabel Smoothig Ekspoesial Gada Satu Parameter Dari Brow berikut ii : Aplikasi Pemulusa Ekspoesial Liier Satu Parameter Dari Brow Pada Data Produksi Kelapa Sawit Rakyat Di Kabupate Simalugu Pada Tahu 1992-2009 ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) Tahu Priode Produksi Pemulusa Pemulusa Nilai Nilai Nilai ( tahu) Kelapa Ekspoesial Ekspoesial F = + (m) Sawit Tuggal Gada Bila m = 1 Rakyat 1992 1 ( 2-1 ) ( 2-2) - - - 1993 2 (2-3) (2-4) - 1994 3... (2-5) 1995 4..... - - -..... - - -.... N N N...... Uiversitas Sumatera Utara

Perlu dipahami bahwa tidak ada suatu metode terbaik utuk suatu peramala. Metode yag memberika hasil ramala secara tepat belum tetu tetu tepat utuk meramalka data yag lai. Dalam peramala Time Series, Metode peramala terbaik adalah metode yag memeuhi criteria ketepata ramala. Kriteria ii berupa Mea Squared Error (MSE), Mea Absolute Percetge Error (MAPE), da Mea Abaolute Deviatio (MAD). Berikut ii adalah ketepata Ramala Beberapa Kriteria yag Diguaka utuk meguji ilai ramala : 1. Nilai Tegah Kesalaha Kuadrat (Mea Squared Error) adalah : MSE 2 ei = 1 2. Nilai Tegah Kesalaha Persetase Absolute ( Mea Absolute Percetage Error ) adalah : MAPE = 1 PE i 3. Nilai Tegah Galat Absolut / MAE ( Mea Absolut Error ) Uiversitas Sumatera Utara

MAE = 1 e i 4. Nilai Tegah Galat Persetase / MPE ( Mea Percetage Error ) MPE = 1 PE i 5. Jumlah Kuadrat Galat / SSE ( Sum Square Error SSE = 2 e i 1 Uiversitas Sumatera Utara