BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS UPT PUSKESMAS NAWANGSASI KECAMATAN TUGUMULYO Jl. Kartini Desa C.Nawangsasi Tugumulyo

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

Tinjauan Manajemen. Desember 2011

PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd Dr. Zaenal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ketua Forum PPAk IAI KAPd

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK UD. KARYA BUDI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

VIII. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ENERGI

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

PT.KERETAAPIINDONESIA(PERSERO) PENGUMUMAN ULANG PELELANGAN TERBUKA PASCA KUALIFlKASI NOMOR : 002/ PP-3/IIIIPBJ.D9-2016

Tabel 5.1 Rencana Program/ Kegiatan dan Pendanaan Indikatif. Data Capaian. Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan pada Tahun Kinerja Program

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IUIPHHK CV ZAMRUD MUSTIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

1. Proses Normalisasi

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

@&sn#*{gqf;a#t. Ywm RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA PUSLITBANGNAK. *ntw

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI TPA BURANGKENG KABUPATEN BEKASI

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

Debuging Program dengan EasyCase

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

e e e e E I q I I -- J

BAB 2 LANDASAN TEORI


Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

PPMRTI. Jurnal ilmu-ilmu Informatika dan Manajemen. David Setiadi, S.Kom., MT Irfan Fadil, S.Kom., M.Kom M. Agreindra Helmiawan, S.Kom.

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

IMPLEMENTASI ISO SEBAGAI IT RISK MANAGEMENT PADA PT. BANK MANDIRI, TBK


ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN DIKLAT PROGRAM ALIH FUNGSI DI PROVINSI DKI JAKARTA

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI

Transkripsi:

BADAN POM RI N RENSTRA CANA STRATEGIS BALA113E A 4?ENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG TAHUN 215-219 t 411 BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Jalan Pastur No. 25 Bandung 4171, Tlp (22) 423546 Fax (22) 423526, -mail : bpom_bandung pom.go.id

BADAN POM RI SURAT KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG NO. HK.2.2.94.5.15.245 Tntang RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG TAHUN 215-219 MENIMBANG : a. bahwa brdasarkan amanat Praturan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan RI Nomor 2 Tahun 215 tntang Rncana Stratgis Badan Pngawas Obat dan Makanan Tahun 215-219 bahwa stiap satuan krja dan unit krja mandiri di lingkungan Badan POM wajib mnyusun dokumn Rnstra Tahun 215-219 ssuai dngan Rnstra Badan POM tahun 215-219; b. bahwa brdasarkan prtimbangan sbagaimana dimaksud dalam huruf a, prlu mntapkan Surat Kputusan Kpala Balai Bsar POM di Bandung tntang Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219. MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 24 tntang Sistm Prncanaan Pmbangunan Nasional (Lmbaran Ngara Rpublik Indonsia Tahun 24 Nomor 14, Tambahan Lmbaran Ngara Rpublik Indonsia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 27 tntang Rncana Pmbangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 25-225 (Lmbar Ngara Rpublik Indonsia Tahun 27 Nomor 33, Tambahan Lmbaran Ngara Rpublik Indonsia Nomor 47); 3. Praturan Prsidn Nomor 2 Tahun 215 tntang Pmbangunan Jangka Mnngah Nasional Tahun 215-219; 4. Kputusan Prsidn Nomor 13 Tahun 21 tntang Kdudukan, Tugas, Fungsi, Kwnangan, Susunan Organisasi, dan Tata Krja Lmbaga Pmrintah Non Dpartmn sbagaimana tlah bbrapa kali diubah trakhir dngan Praturan Prsidn Nomor 3 Tahun 213; 5. Kputusan Prsidn Nomor 11 Tahun 21 tntang Unit Organisasi dan Tugas Eslon I Lmbaga Pmrintah Non Dpartmn sbagaimana tlah bbrapa kali diubah trakhir dngan Praturan Prsidn Nomor 4 Tahun 213; 6. Praturan Mntri Ngara Prncanaan Pmbangunan Nasional/Kpala Badan Prncanaan Pmbangunan Nasional Nomor 5 Tahun 214 tntang Pdoman Pnyusunan Rncana Stratgis Kmntrian/Lmbaga (Rnstra K/ L) 215-219; 7. Praturan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan Nomor 14 Tahun 214 tntang Organisasi dan Tata Krja Unit Plaksana Tknis di Lingkungan Badan Pngawas Obat dan Makanan; 8. Praturan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan Nomor 2 Tahun 215 tntang Rncana Stratgis Badan Pngawas Obat dan Makanan Tahun 21.5-219. BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG JI. Pastur No. 25 Bandung 4171 Tlp. 423546, 4213152, 426662, 42381, 42382. Fax. 423546, E-mail : bpom_bandung@pom.go.id

BADAN POM RI MEMUTUSKAN MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR POM DI BANDUNG TENTANG RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR POM DI BANDUNG TAHUN 215-219 KEDUA : Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tabun 215-219 trcantum dalam Lampiran sbagai bagian yang tidak trpisahkan dari Kputusan ini; KETIGA : Kputusan ini mulai brlaku pada tanggal dittapkan. DITETAPKAN DI : B A N D U N G PADA TANGGAL : 4 Mi 215 KEPALA BALAI BESAR PENGAWAS ANAN DIBANDUNG \\ir-d\ \DszAbd. M.Si., Apt....,_,MIA1196.41.28 19913 1 2 Surat Kputusan isi disampaikan kpada Yth. : 1. Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan RI di Jakarta 2. Skrtaris Utama Badan POM di Jakarta 3. Inspktur Badan POM di Jakarta BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG JI. Pastur No. 25 Bandung 4171 Tlp. 423546, 4213152, 426662, 42381, 42382. Fax. 423546, E-mail : bpom_bandung@pom.go.id

BADAN POM RI SURAT KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG NO. OR.3.1.94.1.15.61 Tntang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 215 MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka pngukuran dan pningkatan kinrja srta lbih mningkatkan akuntabilitas kinrja, Balai Bsar POM di Bandung prlu mntapkan indikator kinrja utama (IKU/ky prformanc indicators); b. bahwa shubungan dngan huruf a maka prlu dittapkan kputusan mngnai pntapan IKU Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung. MENGINGAT : 1. Praturan Pmrintah Nomor 8 Tahun 26 tntang Plaporan Kuangan dan Kinrja Instansi Pmrintah (Lmbaran Ngara Rpublik Indonsia Tahun 26 Nomor 25, Tambahan Lmbaran Ngara Rpublik Indonsia Nomor 4614); 2. Praturan Pmrintah Nomor 39 Tahun 26 tntang Tata Cara Pngndalian dan Evaluasi Plaksanaan Rncana Pmbangunan (Lmbaran Ngara Rpublik Indonsia Tahun 26 Nomor 96, Tambahan Lmbaran Ngara Rpublik Indonsia Nomor 4663); 3. Praturan Prsidn Nomor 2 Tahun 215 tntang Pmbangunan Jangka Mnngah Nasional Tahun 215-219; 4. Praturan Prsidn Nomor 43 Tahun 214 tntang Rncana Krja Pmrintah Tahun 215; 5. Praturan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan Nomor 14 Tahun 214 tntang Organisasi dan Tata Krja Unit Plaksana Tknis di Lingkungan Badan Pngawas Obat dan Makanan; 6. Instruksi Prsidn Nomor 29 Tahun 214 tntang Sistm Akuntabilitas Kinrja Instansi Pmrintah; 7. Praturan Mntri Ngara Pndayagunaan Aparatur Ngara Nomor PER/ 9/M.PAN/ 5/27 tntang Pdoman Umum Pntapan Indikator Kinrja Utama di Lingkungan Instansi Pmrintah; MAKANAN DI BANDUNG BALA! BESAR PENGAWAS OBAT DAN JI, Pastur No. 25 Bandung 41 71 Tlp. 423546, 4213152, 426662, 42381, 42382. Fax. 423546, E-mail : bpom_bandung@pom.go.id

MENETAPKAN PERTAMA BADAN POM RI MEMUTUSKAN Indikator Kinrja Utama sbagaimarta trcantum dalam lampiran kputusan ini, mrupakan acuan ukuran kinrja yang digunakan olh Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung untuk mntapkan Rncana Stratgis (Rnstra), mnyampaikan Rncana Krja dan. Anggaran (RKA), mnyusun dokumn Pntapan Kinrja (PK), mnyusun laporan akuntabilitas kinrja srta mlakukan valuasi pncapaian kinrja ssuai dngan dokumn Rncana Stratgis Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung Tahun 215-219. KEDUA KETIGA : Indikator Kinrja Utama (IKU) Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung srta pntapan Rnstra, RKA, dan PK mrupakan acuan bagi pnyusunan dokumn ssuai SAKIP Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung; : Kputusan ini brlaku untuk priod Rnstra Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung Tahun 215-219. DITETAPKAN DI :BANDUNG PADA TANGGAL : 6 Januari 215 KEPALA BALAI BESAR PENGAWAS OB AKANAN DIBANDUNG /> 13 A N D N G \-1 s. Ab J an, M.Si., Apt. 28 19913 1 2 Surat Kputusan isi disampaikan kpada Yth. : 1. Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan RI di Jakarta 2. Skrtaris Utama Badan POM di Jakarta 3. Inspktur Badan POM di Jakarta BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG JI. Pastur No. 25 Bandung 41 71 Tlp. 423546, 4213152, 426662, 42381, 42382. Fax. 423546, E-mail : bpom_bandung@pom.go.id

GI CC1, -- ra as.. 9 it) I ' Z C n 1-1 ') al!,4 " s., ''. o w4 n QD C:2 CD t t ap a) M ta (1) O E 1-4 P4 g lis' w a)., i..1 C bp E 44 ft 2 E E-i aj - :1:1 )-4 't aa =-. -t a as :, 4., -, w 44,1) c q E.-+ P.4 W PQ E4 Ci) i 1. Nama Unit Organisasi g t, m.., g a$ cs) as ba H ai -, c) as bs) V to F4) t cs a., ct O cuog '11 txo 71,, 4 al O os, 4 tn,-- z -I b --4 4 cz z 5 ti.,_. (Ts b. -, g3 ti) 5-2 1 - ca 79, 73 "3-' 'd r=.,.., 6.1 m -..-ii,. m cd cz g Y u ct qj.' '7/ m as v 5 m,-- ) 4-' ic/ ta fa., P-1 ot TA --11 *o,- '.d.). o i. c`il E &LI. r.,. 6. -a P. M cli `-' cd t CU 1.> )--1 gș:, o, :,,_. -;, -. P E m -2 --, a% ) 5 `-) z b) c.,$,.. E a) 74 CA Cl.) Z,,- a. " ad C..--1,4 CU,-- $:)-, gp '''' as 1 4-+' g ct " cz$ c l,-'- (t d _, cn 5 ;.1 -K:s $2 o.-o -c) ; 4)a)ccsach),-,i vz fa-, i,-,t,nz 6,3 sa., u) 5 z o t,cts (4 3 t t ;;.,--1 LI g ct4 f3 -- 7c-Mr) 4.- i 2 z. Fd A ;-(5 7;1 81) ;i- a o a). fa ). u o a) tn - Q, <tgz asm.masmasascdasas, O "8 7; (T) FA,,,-.4 -.,.-,-,--,-`-'' cs as as ccs --. cs,_.. K K,,,-,,a) cp a) a) a) > a) (1) a) P., P., D.,, a) fa, sa-, do d 4 ci - 6,.,-; tb, - 1.-L, 1.1-1 ri d 4-, d b O 7:$ ;.:, -, a) as al CC;,ID,. Cf) r a, :4 cu E 4-, cu ol '-4 b. 6-I Cf) 2 a CI) cn c.o.) cn c.i) cn -12 42 4a' Ct -P 4-, 45g 4-j M CD CU CD CU rq a) cn tfl Cn CA (/) b. (1) C.) a CU t a) -41 Ptil 4.1 pt:,pti" P

KATA PENGANTAR Sblumnya, kami panjatkan puji syukur khadirat Allah SWT karna brkat sizinnya Rncana Stratgis (Rnstra) Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan (POM) di Bandung tahun 215-219 tlah slsai disusun. Ssuai dngan surat daran Badan POM RI No. OR.1.2.2.21.1.15.238 tntang Pnyusunan Rncana Startgi Unit Krja Tahun 215-219 dalam rangka plaksanaan Sistm Akuntabilitas Kinrja Instansi Pmrintah (SAKIP) di lingkungan Badan Pngawas Obat dan Makanan, maka Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung tlah mnyusun Rncana Stratgi dngan mngacu kpada Praturan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan Rpublik Indonsia Nomor 2 Tahun 215 tntang Rncana Stratgi Badan POM tahun 215-219 dan brpdoman pada Praturan Mntri Ngara Prncanaan Pmbangunan Nasional/Kpala BAPENNAS Nomor 5 Tabun 214 tntang Pdoman Pnyusunan Rncana Stratgi Kmntrian/Lmbaga (Rnstra-KL) 215-219. Rncana Stratgi mrupakan rncana lima tahun k dpan yang disusun dngan mmprtimbangkan faktor intrnal maupun faktor kstrnal. Olh karna itu tujuan utama dalam mnyusun xnstra adalah untuk mnjadi acuan dalam pnyusunan rncana kinrja, pnyusunan rncana krja dan anggaran, pntapan kinrja, plaksanaan tugas, plaporan dan pngndalian kgiatan di lingkungan Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung, srta pnyusunan Laporan Kinrja Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan di Bandung. Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung disusun brdasarkan analisa situasi dngan mmprhatikan hambatan, pluang, tantangan dan potnsi yang dimiliki olh Balai Bsar POM di Bandung. Rncana Stratgis yang tlah disusun dapat dijadikan pdoman dalam rangka prncanaan kgiatan yang brklanjutan. Rncana Stratgi ini disusun untuk priod lima tahun (215-219). Kami sampaikan juga trima kasih kpada tim Pnyusun Rnstra dan juga smua pihak yang tlah bkrja dngan baik mnylsaikan Rnstra Balai Bsar POM di Bandung tahun 215-219. Bandung, 4 Mi 215 BANDUNG. IV 11 19913 1 2

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR ANAK LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM DAFTAR ISI 1.1.1 PERAN BALAI BESAR POM DI BANDUNG BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1.1.2 STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA.. CAPAIAN KINERJA BALAI BESAR POM DI BANDUNG 1.1.3 PERIODE 21-214 1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN 1.2.1 SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN) 9 1.2.2 JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) 11 1.2.3 GLOBALISASI, PERDAGANGAN BEBAS, DAN KOMITMEN INTERNASIONAL 11 1.2.4 PERUBAHAN IKLIM 12 1.2.5 PERUBAHAN DEMOGRAFI, EKONOMI DAN SOSIAL MASYARAKAT 13 1.2.6 DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH 14 1.2.7 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 15 1.2.8 IMPLEMENTASI PROGRAM FORTIFKASI PANGAN 16 1.2.9 JEJARING KERJA 17 1.2.1 KOMITMEN DALAM PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 17 VISI, MISI, BUDAYA ORGANISASI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI 24 2.1 VISI 24 2.2 MISI 25 2.3 BUDAYA ORGANISASI 26 2.4 TUJUAN 27 2.5 SASARAN STRATEGI 27 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 32 3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BPOM 32 3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BALAI BESAR POM DI BANDUNG 38 ii iv vi 1 2 4 5 9 ii

3.3 KERANGKA REGULASI 42 3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN 44 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 45 4.1 TARGET KINERJA 45 4.1.1 KEGIATAN DALAM SASARAN STRATEGIS MENGUATNYA SISTEM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 46 4.1.2 KEGIATAN DALAM SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA KEMANDIRIAN PELAKU USAHA, KEMITRAAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN, 48 DAN PARTISIPASI MASYARAKAT 4.1.3 KEGIATAN DALAM SASARAN STRATEGIS MENINGKATNYA KUALITAS KELEMBAGAAN DI 49 BANDUNG 4.2 KERANGKA PENDANAAN 5 BAB IV PENUTUP 52 ANAK LAMPIRAN 53 iii

DAFTAR ANAK LAMPIRAN Anak Lamp 1. Matriks Kinrja dan Pndanaan Balai Bsar POM di Bandung 215-219 53 Anak Lamp 2. Matriks Krangka Rgulasi Balai Bsar POM di Bandung 55 215-219 Anak Lamp 3. Kamus Indikator Rnstra Balai Bsar POM di Bandung 215-219 56 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Wilayah Krja Balai Bsar POM di Bandung 3 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Balai Bsar POM di Bandung 4 Gambar 1.3 Profil SDM Balai Bsar POIVI di Bandung Brdasarkan Tingkat Pndidikan 5 Gambar 1.4a Profil Obat yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 6 Gambar 1.4b Profil Obat Tradisional yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 6 Gambar 1.4c Profil Kosmtika yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 6 Gambar 1.4d Profil Suplmn Makanan yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 6 Gambar 1.4 Profil Makanan yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 6 Gambar 1.5 Jumlah Pnduduk Jawa Barat brdasarkan klompok Umur 14 Gambar 1.6a Prsntas Garam yang TMS 16 Gambar 1.6b Prsntas Trigu yang TMS 16 Gambar 1.7 Diagram Prmasalahan dan Isu Stratgis, Kondisi Saat Ini dan Dampaknya 22 Gambar 2.1 Pta Stratgis Balai Bsar POM di Bandung 24 Gambar 3.1 Log Fram Balai Bsar POM di Bandung 37

DAFTAR TABEL Tabl 1.1 Kbutuhan SDM Balai Bsar POM di Bandung Brdasarkan ABK 5 Tabl 1.2 Capaian Kinrja Balai Bsar POM di Bandung priod 21-214 7 Tabl 1.3 Rangkuman Analisis SWOT 21 labl 4.1 Sasaran Stratgis, Indikator, dan Targt Kinrja 27 labl 4.2 Sasaran Stratgis, Indikator Kinrja, dan Pndanaan 28 Tabl 2.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Stratgis dan Indikator Kinrja Balai Bsar POM di Bandung 3 labl 3.1 Program/Kgiatan Stratgis, Sasaran Program/ Kgiatan, dan Indikator Balai Bsar/ Balai POM 37 Tabl 3.2 Sasaran Stratgis, Arah Kbijakan Balai Bsar POM di Bandung, Program/ Kgiatan, Sasaran Kgiatan dan Indikator Kinrja Balai Bsar/ Balai POM 42 Tabl 4.1 Sasaran Stratgis, Indikator, dan Targt Kinrja 46 Tabl 4.2 Sasaran Stratgis, Indikator Kinrja, dan Pndanaan 5 vi

BADAN POM RI LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG NO. HK.2.2.94.5.15.245 Tntang RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG TAHUN 215-219 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Ssuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 24 tntang Sistm Prncanaan Pmbangunan Nasional, prncanaan pmbangunan nasional disusun scara priodik mliputi Rncana Pmbangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) untuk jangka waktu 2 tahun, Rncana Pmbangunan Jangka Mnngah Nasional (RPJMN) dan Rncana Stratgis (Rnstra) Kmntrian/Lmbaga untuk jangka waktu 5 tahun, srta Rncana Pmbangunan Tahunan yang slanjutnya disbut Rncana Krja Pmrintah (RKP) dan Rncana Krja Kmntrian/Lmbaga (Rnja K/L). Rncana Pmbang-unan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 25-225 yang dittapkan mlalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 27 mmbrikan arah skaligus mnjadi acuan bagi sluruh komponn bangsa (pmrintah, masyarakat dan dunia usaha) di dalam mwujudkan citacita dan tujuan pmbangunan nasional. Slanjutnya RPJPN ini dibagi mnjadi mpat tahapan Rncana Pmbangunan Jangka Mnngah Nasional (RPJMN), salah satunya adalah RPJMN 215-219 yang mrupakan tahap ktiga dari plaksanaan RPJPN 25-225. Sbagai klanjutan RPJMN tahap kdua, RPJMN tahap ktiga ditujukan untuk Ibih mmantapkan pmbangunan scara mnyluruh di brbagai bidang dngan rankankan pada pncapaian daya saing komptitif prkonomian yang brlandaskan kunggulan sumbr daya alarm, sumbr daya manusia brkualitas srta kmampuan ilmu pngtahuan dan tknologi yang tnts mningkat. Sbagaimana amanat trsbut dan dalam rangka mndukung pncapaian program-program prioritas pmrintah, Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan (POM) di Bandung ssuai dngan kwnangan, tugas dan fungsinya mnyusun Rncana Stratgis (Rnstra) yang mmuat visi, misi, tujuan, stratgi, kbijakan srta program dan kgiatan Balai Bsar POM di Bandung untuk priod 215-219. Pnyusunan Rnstra Balai Bsar POM di Bandung brpdoman pada Praturan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan (BPOM) Rpublik Indonsia Nomor 2 Tahun 215 tntang Rncana Stratgis BPOM Tahun 215-219. Pross pnyusunan Rnstra Balai Bsar POM di Bandung tahun 215-219 dilakukan ssuai dngan amanat praturan prundang-undangan yang brlaku dan hasil valuasi pncapaian kinrja tahun 21-214, srta mlibatkan pmangku Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1

4fl BADAN POM RI kpntingan yang mnjadi mitra Balai Bsar POM di Bandung. Slanjutnya Rnstra Balai Bsar POM di Bandung priod 215-219 diharapkan dapat mningkatkan kinrja Balai Bsar POM di Bandung dibandingkan dngan pncapaian dari priod sblumnya ssuai dngan tujuan dan sasaran yang tlah dittapkan. Adapun kondisi umum Balai Bsar POM di Bandung pada saat ini brdasarkan pran, tupoksi dan pncapaian kinrja adalah sbagai brikut : 1.1.1 Pran Balai Bsar POM di Bandung brdasarkan Praturan Prundang-Undangan Badan POM adalah sbuah Lmbaga Pmrintahan Non Kmntrian (LPNK) yang brtugas mngawasi prdaran obat, obat tradisional, suplmn kshatan, kosmtik, dan makanan di wilayah Indonsia. Tugas, fungsi dan kwnangan Badan POM diatur dalam Kputusan Prsidn Nomor 13 Tahui 21 tntang Kdudukan, Tugas, Fungsi, Kwnangan, Susunan Organisasi dan Tata Krja Lmbaga Pmrintah non Dpartmn yang tlah diubah trakhir kali dngan Praturan Prsidn Nomor 3 Tahun 213 tntang Prubahan Ktujuh alas Kputusan Prsidn Nomor 13 Tahun 21. Badan POM sblum dibntuk sbagai sbuah Lmbaga Pmrintah Non Dpartmn (LPND)/LPNK, mrupakan salah satu dirktorat jndral di lingkungan Dpartmn Kshatan (skarang disbut Kmntrian Kshatan) yang brnama Dirktorat Jndral Pngawasan Obat dan Makanan (Ditjn POM). Latar blakang yuridis pmisahan atau prubahan Ditjn POM mnjadi sbuah LPND dngan nama Badan POM tidak trlpas dari prubahan sistm pmrintahan yang sblumnya brsifat sntralistis brdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tntang Pokok-pokok Pmrintahan di Darah mnjadi brsifat dsntralistis siring dngan diundangkarmya Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 tntang Pmrintahan Darah, yang antara lain, mntapkan bahwa kwnangan darah mncakup kwnangan dalam sluruh bidang pmrintahan, kcuali kwnangan dalam bidang politik luar ngri, prtahanan-kamanan, pradilan, montr dan fiskal, agama, srta kwnangan bidang Balai Bsar Pngawas Obat dan Makanan (POM) di Bandung mrupakan salah satu Unit Plaksana Tknis di Lingkungan Badan POM RI, yang mmpunyai tugas mlaksanakan kbijakan di bidang pngawasan produk Traptik, Narkotik, Psikotropika dan Zat Adiktif lain, Obat Tradisional, Kosmtik, Produk Komplmn, Kamanan Pangan dan Bahan Brbahaya. Dalam mlaksanakan tugas trsbut, Balai Bsar POM di Bandung mnylnggarakan fungsi: (a) pnyusunan rncana dan program pngawasan obat dan makanan; (b) plaksanaan pmriksaan scara laboratorium, pngujian dan pnilaian mutu produk traptik, narkotika, psikotropika zat adiktif, obat tradisional, kosmtik, suplmn kshatan, pangan dan bahan brbahaya; (c) plaksanaan pmriksaan laboratorium, pngujian dan pnilaian mutu produk scara mikrobiologi; (d) plaksanaan pmriksaan stmpat, pngambilan contoh dan pmriksaan sarana produksi dan distribusi; () invstigasi dan pnyidikan pada kasus planggaran hukum; (f) plaksanaan srtifikasi produk, sarana produksi dan distribusi trtntu yang dittapkan olh Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan; (g) plaksanaan kgiatan layanan informasi Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1

BADAN POM RI konsumn; (h) valuasi dan pnyusunan laporan pngujian Obat dan Makanan; (i) plaksanaan urusan tata usaha dan krumahtanggaan; dan (j) plaksanaan tugas lain yang dittapkan olh Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan, ssuai dngan bidang tugasnya. Tugas dan fungsi Balai Bsar POM di Bandung diatur dalam Kputusan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan RI Nomor 518/SK/ KBPOM tahun 21 tntang Organisasi dan Tata Krja Unit Plaksana Tknis di Lingkungan Badan Pngawas Obat dan Makanan sbagaimana tlah bbrapa kali diubah trakhir dngan Praturan Kpala Badan Pngawas Obat dan Makanan RI Nomor 14 Tahun 214. Ssuai amanat trsbut diatas, wilayah krja Balai Bsar POM di Bandung adalah sluruh wilayah administratif Provinsi Jawa Barat. Scara administratif pmrintahan, wilayah Provinsi Jawa Barat trbagi kdalam 27 kabupatn/kota, mliputi 18 kabupatn dan 9 kota srta trdiri dari 625 kcamatan, 638 klurahan, dan 5.316 dsa. Dngan luas wilayah 37.173,97 km2 srta jumlah pnduduk pada tahun 213 sbsar 45.34.799 jiwa (Sumbr : Badan Pusat Statistik, 213). Jumlah sarana produksi dan sarana distribusi yang harus diawasi lbih kurang sbanyak 16.13 sarana. Ini mnjadi tantangan yang harus dihadapi olh Balai Bsar POM di Bandung dalam mlaksanakan tugas dan fungsinya mlakukan pngawasan Obat dan Makanan scara komprhnsif dan proaktif. PETA PROVINSI JAWA BARAT Kota Dpok Kab. Bogor Kota Kab. Sukaburni Kab. Bkasi Kota Bkasi Kab. Karawang Kab. Subang Kab. Bogor Purwakarta Kota Cirbon Kab. ClarljUr Kab. C tah a i Sunidang lngka Kota Sukabomi Kab. Kota Bandung Bandung Barat Kab. Bandung Kab. Cirbon Kab. Kuningan Kota Banjar Kab. Tasikmalaya Kab. Pangandaran Gambar 1.1 Wilayah Krja Balai Bsar POM di Bandung Di sisi lain, tugas dan fungsi Balai Bsar POM di Bandung juga sangat pnting dan stratgis dalam mndukung kbijakan Pmrintah Provinsi Jawa Barat pada RPJMD tahun 213-218 yang salah satunya diarahkan untuk mmbangun prkonomian yang kokoh dan brkadilan. Hal trsbut dimaknai mlalui kbijakan pngmbangan kmampuan dan daya saing konomi Jawa Barat brbasis potnsi lokal. Untuk itu, Balai Bsar POM di Bandung prlu mningkatkan kmitraan dngan brbagai pmangku kpntingan srta mndorong kmandirian plaku usaha dalam mmbrikan jaminan kamanan Obat dan Makanan shingga dapat mningkatkan daya saing di pasar lokal dan global. Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 Bab 1

49/ BADAN POM RI Slain itu, dngan adanya Prmnks No. 922/MENKES/ SK/ X/28 tntang Pdoman Tknis Pmbagian Urusan Pmrintahan Bidang Kshatan Antara Pmrintah, Pmrintah Darah Provinsi, dan Pmrintah Darah Kabupatn/ Kota mnuntut Balai Bsar POM di Bandung untuk mmbantu Pmrintah Darah Kabupatn/ Kota dalam mngmbangkan stratgi maupun mmbrikan bimbingan tknis pnylnggaraan pngawasan di bidang Obat dan Makanan. Sistm Kshatan Nasional (SKN) yang trtuang dalam Praturan Prsidn Rpublik Indonsia No. 72 Tahun 212 mnuntut Balai Bsar POM di Bandung untuk aktif brpran srta dalam SKN trsbut. Balai Bsar POM di Bandung dituntut mningkatkan kinrjanya dalam mlakukan pngawasan pr markt dan post markt Obat dan Makanan shingga dapat mnjamin Obat dan Makanan yang brdar mmnuhi syarat kamanan, khasiat/manfaat dan mutu. 1.1.2 Struktur Organisasi dan Sumbr Daya Manusia Struktur Organisasi dan Tata Krja Balai Bsar POM di Bandung disusun brdasarkan Kputusan Kpala BPOM Nomor 518/SK/KBPOM Tahun 21 tntang Organisasi dan Tata Krja Unit Plaksana Tknis di Lingkungan Badan Pngawas Obat dan Makanan sbagaimana tlah bbrapa kali diubah trakhir dngan Praturan KpaIa BPOM Nomor 14 Tahun 214. KEPALA BALAI BESAR POM DI BANDUNG Sub Bagian TATA USAHA ---- Bidang Pngujian Produk Bidang Pngujian Bidang Bidang Bidang Srtifikasi Traptik, Narkotik, Obat Pangan dan Pngujian Pmriksaan dan Layanan Tradisonal, Kosmtik, dan Bahan Brbahaya Mikrobiolod dan Informasi Produk Komplmn Pnyidikan Konsumn,.... 1. Sksi I. Sksi KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pmriksaan Srtifikasi.....,... 2. Sksi 2. Sksi Pnyidikan Layanan Informasi Konsumn I I Gambar 1.2 Struktur Organisasi Balai Bsar POM di Bandung Dalam mndukung tugas-tugas Balai Bsar POM di Bandung ssuai pran dan fungsinya, diprlukan Sumbr Daya Manusia (SDM) yang mmiliki kahlian dan potnsi yang ssuai. Brdasarkan prhitungan Analisis Bban Krja (ABK) tahun 215, jumlah SDM yang dibutuhkan sbanyak 233 orang. Saat ini, SDM yang dimiliki Balai Bsar POM di Bandung adalah 137 orang, shingga masih kkurangan SDM sbanyak 96 orang. Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 Bab 1

RADAR POM RI Tabl 1.1 Kbutuhan SDM Balai Bsar POM di Bandung Brdasarkan ABK No Unit Krja Jumlah SDM brdasarkan ABK Jumlah SDM GAP 1. Bidang Pngujian Tranokoko 59 orang 34 orang 25 orang 2. Bidang Pngujian Pangan 27 orang 15 orang 12 orang 3. Bidang Pngujian Mikrobiologi 2 orang 13 orang 7 orang 4. Bidang Pmriksaan dan Pnyidikan 73 orang 36 orang 37 orang 5. Bidang Srtifikasi dan LIK 17 orang 11 orang 6 orang 6. Sub Bagian Tata Usaha 35 orang 26 orang 9 orang 7. Manajmn Mutu 2 orang 2 orang Total 233 orang 137 orang 96 orang Jika dilihat dari tingkat pndidikan, proporsi pascasarjana dan sarjana sbsar 64,23% dan non sarjana sbsar 35,77%, dngan komposisi tingkat pndidikan sbagaimana gambar brikut: 45% 4% 35% 3% 25% 2% 15% 1% 5% % 41.61% 15.33% 25.55% S2 Apotkr Si D3 Farmasi SLTA dan SD dan sdrajat Lainnya 1.46% Gambar 1.3 Profil SDM Balai Bsar POM di Bandung Brdasarkan Tingkat Pndidikan SDM mrupakan faktor stratgis dalam mncapai tujuan dan sasaran organisasi. Namun, dngan kondisi SDM sbagaimana trsbut diatas, mnybabkan bbrapa tugas dan fungsi pngawasan blum dapat dilakukan scara optimal. Untuk itu, slain mnambah kuantitas SDM, juga prlu pningkatan kualitasnya shingga dapat bradaptasi dngan prkmbangan lingkungan kstrnal yang sangat dinamis. Balai Bsar POM di Bandung prlu mningkatkan kgiatan pngmbangan komptnsi SDM scara brksinambungan mlalui capacity building yang trncana, shingga mnghasilkan SDM yang handal dan dapat mmbrikan nilai tambah kbrhasilan organisasi. 1.1.3 Capaian Kinrja Balai Bsar POM di Bandung priod 21-214 Ssuai dngan pran dan kwnangannya, Balai Bsar POM di Bandung mmpunyai tugas mlaksanakan kbijakan di bidang pngawasan produk traptik, narkotik, psikotropik dan zat adiktif, obat tradisional, kosmtik, suplmn kshatan, pangan dan bahan brbahaya. Pncapaian Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1 111111

BADAN POM RI kbrhasilan plaksanaan tugas trsbut dapat dilihat dari pncapaian sasaran stratgis. Sasaran stratgis Balai Bsar POM di Bandung priod 21-214 mngacu pada sasaran stratgis Badan POM yang mrupakan pnjabaran dari misi dan tujuan yang tlah dittapkan untuk mnggambarkan hasil (outcom) yang dicapai slama kurun waktu 5 (lima) tahun. Adapun pncapaian indikator kinrja utama ssuai sasaran tratgis slama tahun 21 s.d 214 dapat dilihat pada grafik 1.4. Pada grafik trgambar bahwa pncapaian tahun 214 dibandingkan tahun 21 proporsi untuk produk obat, kosmtik dan obat tradisional cndrung mngalami pnurunan sdangkan untuk produk produk komplmn dan pangan mngalami knaikan. Untuk itu, maka pngawasan yang dilakukan olh Balai Bsar POM di Bandung harus trus ditingkatkan. 1.% 96.14% 97.% 98.89% 98.53% 95.65% 9.% 8.% 82:33% 94.% 96.58% 91.% 88.% 7.% 6.% 5.% 58.6% 85.% 21 211 212 213 214 4.% 21 211 212 213 214 Gambar 1.4a. Profil Obat yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 Gambar 1.4b. Profil Obat Tradisional yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 98.% 93.% 91.9% 87.1% 88.% 91.45% 86.46% 83.% 88.55% 1.5% 1.% 99.5% 99.% 98.5% 1.% 1.% 78.% 98.% 21 211 212 213 214 21 211 212 213 214 Gambar 1.4c. Profil Kosmtika yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 Gambar 1.4d. Profil Suplmn Makanan yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 9.% 8.% 7.% 6.% 5.% 4.% 73.71% 66.3% 3.(7% 21 211 212 213 214 Gambar 1.4. Profil Makanan yang Mmnuhi Standar Tahun 21 s.d 214 Sacara lngkap, hasil pncapaian indikator kinrja utama brdasarkan Sasaran Stratgis Balai Bsar POM di Bandung priod 21-214 adalah sbagai brikut: Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1

- BADAN POM RI Tabl 1.2 Capaian Kinrja Balai Bsar POM di Bandung Priod 21-214 Targt (%) Nilai Ralisasi (%) Pncapaian Katgori No Sasaran Stratgis/Indikator Prjanjian Kinrja Sasaran Pnilaian 21 211 212 213 214 21 211 212 213 214 (214) rr L Mningkatnya Efktivitas Pngawasan Obat dan Makanan dalam Rangka Mlindungi Masyarakat dngan Sistm yang Trgolong Trbaik di ASEAN 2. Prsntas knaikan Obat yang bas bas.1.2.3.4 mmnuhi standar lin lin 2.58 2.28.43 -.51-126.96 Buruk Prsntas knaikan Obat Tradisional bas bas.25.5.75 1. yang mmnuhi standar lin lin 17.49-4.41 6.37-5.73-573.3 Buruk Prsntas knaikan Kosmdka yang bas bas.25.5.75 1. mmnuhi standar lin lin.25-2.66-2.54 4.63-462.83 Buruk Prsntas knaikan Suplmn bas bas.5 1. 1.5 2. Makanan yang mmnuhi standar lin lin 1.9.76 1.9.76 38.5 Buruk Prsntas knaikan Makanan yang bas bas 3/5 7.5 11.25 15. mmnuhi standar lin lin 12.84 23.99 18.8 16.31 18.74 Cukup Proporsi Obat yang mmnuhi standar (Aman, Manfaat dan Mutu) 99.23 99.23 99. 99.75 95.98 96.16 98.74 98.44 96.59 95.65 99.66 Baik Proporsi Obat Tradisional yang Mngandung Bahan Kimia Obat (BKO) 2. 2. 2. 1. 2.5 3.31 2.97 5.65 1.97 6.61 95.79 Baik Proporsi Kosmtika yang Mngandung Bahan Brbahaya Proporsi Suplmn Makanan yang Tidak Mmnuhi Syarat Kamanan Proporsi Makanan yang mmnuhi syarat 3. 3. 2.5 1. 2.5 1.16 2.8 5.78 2.48 4.68 97.76 Balk 4. 4. 1. 2.. 1.8..33. 75. 75. 65. 7. 65.68 49.72 62.56 73.71 68.52 66.3.3399.6 1.53 1.573 Balk Rata-rata - 52,29 Ti Brhasil Trwujudnya Laboratorium Pngawasan Obat dan Makanan yang Modrn dngan Jaringan Krja di Sluruh Indonsia dngan Komptnsi dan Kapabilitas 'Frunggul di ASEAN Prsntas pmnuhan sarana dan prasarana laboratorium trhadap standar trkini a. Sarana 6. 65. 7. 8. 7.83 48.44 52.34 61.98 63.2 71.35 1.73 Baik b. Prasarana 6. 65. 1. 1. 1. 99.85 96.83 111.2 111.2 111.2 111.2 Cukup Prsntas Laboratorium Balai Bsar POM di Bandung yang trakrditasi 1. scara konsistn ssuai standar Prsntas ruang lingkup pngujian 34.7 yang trakrditasi Balk 1. 1. Baik 41.61 119.92 Cukup Rata-rata 17.96 Brhasil 3. Mningkatnya Komptnsi, Kapabilitas dan jumlah Modal Insani yang Unggul dalam Mlaksanakan Pngawasan Obat dan Makanan SUM yang ditingkatkan komptnsinya ssuai dngan standar komptnsi Pmnuhan SUM ssuai dngan bban krja 15. 15. 4. 75. 75. 56.62 44.6 91.18 78.2 7.8 94.4 Cukup 88. 88.5 89. 89.5 77.53 76.4 78.9 76.4 74.72 76.97 99.27 Baik Rata-rata 96,84 Brhasil 4. Mningkatnya Koordinasi, Prncanaan, Pmbinaan, Pngndalian trhadap Program dan Administrasi di Lingkungan Balai Bsar POM di Bandung Ssuai dngan Sistm Manajmn Mutu Prsntas unit krja yang mnrapkan sistm manajmn mutu 5(1 1. 1. 1. 1. 5. 1. 1. 1. 1. 1. Balk Rata-rata 1. Brhasil 5. Mningkatnya Ktrsdiaan Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan olh Balai Bsar POM di Bandung Prsntas ktrsdiaan sarana dan prasarana pnunjang kinrja Rata-rata 41.92 41.92 1. 1. Balk Brhasil Hasil analisis trhadap pngukuran kinrja sasaran stratgis pada tahun 214 atau akhir priod Rnstra Balai Bsar POM di Bandung tahun 21-214 adalah sbagai brikut : 1. Capaian kinrja sasaran stratgis prtama yaitu "Mningkatnya Efktivitas Pngawasan Obat dan Makanan dalam Rangka Mlindungi Masyarakat dngan Sistm yang Trgolong Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1 7

MADAN POM RI Trbaik di ASEAN" yang diukur dngan 1 indikator, sbanyak 5 indikator masuk katgori pnilaian Baik, sbanyak 1 indikator masuk katgori pnilaian Cukup dan sbanyak 4 indikator masuk katgori pnilaian Buruk, dngan rata-rata Nilai Pncapaian Sasaran dari 1 indikator trsbut sbsar -52,29%, maka Sasaran Stratgis trsbut dinyatakan Tidak Brhasil. 2. Capaian kinrja sasaran stratgis kdua yaitu : "Trwujudnya Laboratorium Pngawasan Obat dan Makanan yang Modrn dngan Jaringan Krja di Sluruh Indonsia dngan Komptnsi dan Kapabilitas Trunggul di ASEAN" yang diukur dngan 4 indikator, sbanyak 2 indikator masuk katgori pnilaian Baik dan sbanyak 2 indikator masuk katgori pnilaian Cukup, dngan rata-rata Nilai Pncapaian Sasaran dari 4 indikator trsbut sbsar 17.96%, maka Sasaran Stratgis trsbut dinyatakan Brhasil. 3. Capaian kinrja sasaran stratgis ktiga yaitu : "Mningkatnya Komptnsi, Kapabilitas dan Jumlah Modal Insani yang Unggul dalam Mlaksanakan Pngawasan Obat dan Makanan" yang diukur dngan 2 indikator, sbanyak 1 indikator masuk katgori pnilaian Baik dan sbanyak 1 indikator masuk katgori pnilaian Cukup, dngan rata-rata Nilai Pncapaian Sasaran dari 2 indikator trsbut sbsar 96,84%, maka Sasaran Stratgis trsbut dinyatakan Brhasil. 4. Capaian kinrja sasaran stratgis kmpat yaitu : "Mningkatnya Koordinasi, Prncanaan, Pmbinaan, Pngndalian trhadap Program dan Administrasi di Lingkungan Balai Bsar di Bandung Ssuai dngan Sistm Manajmn Mutu" yang diukur dngan 1 indikator, sbanyak 1 indikator masuk katgori pnilaian Baik, dngan Nilai Pncapaian Sasaran dari 2 indikator trsbut sbsar 1,%, maka Sasaran Stratgis trsbut dinyatakan Brhasil. 5. Capaian kinrja sasaran stratgis klima yaitu : "Mningkatnya Ktrsdiaan Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan olh Balai Bsar POM di Bandung" yang diukur dngan 1 indikator, sbanyak 1 indikator masuk katgori pnilaian Baik, dngan Nilai Pncapaian Sasaran dari 2 indikator trsbut sbsar 1,%, maka Sasaran Stratgis trsbut dinyatakan Brhasil. Brdasarkan hasil pngukuran kinrja sasaran stratgis pada tahun 214 atau akhir priod Rnstra Balai Bsar POM di Bandung tahun 21-214, dari 5 (lima) sasaran stratgis trsbut diatas, hanya 1(satu) sasaran stratgis yang tidak brhasil. Dngan dmikian, Balai Bsar POM di Bandung tlah mnunjukan kinrja yang baik khususnya dalam mwujudkan laboratorium pngawasan Obat dan Makanan yang modm dngan jaringan krja di sluruh Indonsia dngan komptnsi dan kapabilitas trunggul di ASEAN; mningkatnya komptnsi, kapabilitas dan jumlah modal insani yang unggul dalam mlaksanakan pngawasan Obat dan Makanan; mningkatnya koordinasi, prncanaan, pmbinaan, pngndalian trhadap program dan administrasi di Lingkungan Balai Bsar di Bandung ssuai dngan Sistm Manajmn Mutu; dan mningkatnya ktrsdiaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan olh Balai Bsar POM di Bandung. Namun dmikian, Balai Bsar POM di Bandung blum brhasil dalam mningkatkan Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1

MOAN POM RI fktivitas pngawasan Obat dan Makanan dalam rangka mlindungi masyarakat dngan sistm yang trgolong trbaik di ASEAN. Ktidakbrhasilan ini mnjadi bahan valuasi dalam mrumuskan stratgi untuk Rnstra Balai Bsar POM di Bandung pada Tahun 215-219. 1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN Siring dngan dinamika lingkungan stratgis, baik lokal maupun nasional, prmasalahan dan tantangan yang dihadapi olh masyarakat smakin komplks. Scara garis bsar, lingkungan stratgis yang brsifat kstrnal yang dihadapi olh Balai Bsar POM di Bandung trdiri atas 2 (dua) isu mndasar, yaitu kshatan dan globalisasi. Isu kshatan trsbut trkait dngan implmntasi Sistm Kshatan Nasional (SKN) dan Jaminan Kshatan Nasional (JKN). Sdangkan isu globalisasi trkait prdagangan bbas, komitmn intrnasional, dan prkmbangan tknologi. Slain itu, isu lokal yang mnjadi prhatian trkait dinamika lingkungan stratgis yaitu prubahan dmografi, konomi dan sosial masyarakat, dsntralisasi dan otonomi darah. Hal itu mnuntut pningkatan pran dan kapasitas instansi Balai Bsar POM di Bandung dalam mngawasi prdaran produk Obat dan Makanan. Slama priod 21-214, plaksanaan pran dan fungsi Balai Bsar POM di Bandung trsbut di atas tlah diupayakan scara optimal ssuai dngan targt pncapaian kinrjanya. Namun dmikian, upaya trsbut masih mnyisakan prmasalahan yang blum spnuhnya ssuai dngan harapan masyarakat, antara lain: (1) blum spnuhnya trcapai pnapisan produk dalam rangka pngawasan Obat dan Makanan sblum brdar (pr-markt) sprti bbrapa sarana produksi Obat dan Makanan yang blum mmnuhi ktntuan, (2) blum optimalnya pngawasan Obat dan Makanan pasca brdar di masyarakat (post markt), khususnya obat tradisional dan kosmtik srta (3) blum fktifnya pmbrdayaan masyarakat mlalui Komunikasi Informasi dan Edukasi dalam rangka mningkatkan fktifitas pngawasan Obat dan Makanan. Scara garis bsar, lingkungan stratgis yang brsifat kstrnal dan intrnal yang dihadapi olh Balai Bsar POM di Bandung adalah sbagai brikut: 1.2.1 Sistm Kshatan Nasional (SKN) Brdasarkan Praturan Prsidn Nomor 72 Tahun 212, SKN adalah pnglolaan kshatan yang dislnggarakan olh smua komponn bangsa Indonsia scara trpadu dan saling mndukung guna mnjamin trcapainya drajat kshatan masyarakat yang stinggi-tingginya. Salah satu subsistm SKN adalah sdiaan farmasi, alat kshatan dan makanan, yang mliputi brbagai kgiatan untuk mnjamin: (i) aspk kamanan, khasiat/ kmanfaatan dan mut sdiaan farmasi, alat kshatan dan makanan yang brdar; ktrsdiaan, pmrataan dan ktrjangkauan obat, trutama obat snsial; (iii) prlindungan masyarakat dari pnggunaan yang salah dan pnyalahgunaan obat pnggunaan obat yang rasional; srta (iv) upaya kmandirian di bidang kfarmasian mlalui pmanfaatan sumbr daya dalam ngri. Subsistm ini saling trkait Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1

BADAN POM RI dngan subsistm lainnya shingga pnglolaan kshatan dapat dislnggarakan dngan brhasil guna dan brdaya guna. SKN mrupakan bagian dari sistm kmasyarakatan yang diprgunakan sbagai acuan utama dalam mngmbangkan prilaku dan Iingkungan shat srta mnuntut pran aktif masyarakat dalam brbagai upaya kshatan trsbut. Bntuk playanan kshatan trsbut brupa Iayanan Rumah Sakit, Pusksmas dan kgiatan pran srta masyarakat mlalui Posyandu. Smakin banyaknya playanan masyakat yang disdiakan, maka kbutuhan akan obat smakin mningkat shingga diprlukan pnjaminan mutu obat. Balai Bsar POM di Bandung mrupakan pnylnggara subsistm sdiaan farmasi, alat kshatan dan makanan, utamanya untuk mnjamin aspk kamanan, khasiat/kmanfaat dan mutu Obat dan Makanan yang brdar srta upaya kmandirian di bidang pngawasan Obat dan Makanan. Pngawasan sbagai salah satu unsur dalam subsistm trsbut dilaksanakan mlalui brbagai upaya scara komprhnsif olh Balai Bsar POM di Bandung, yaitu: a) Upaya trkait jaminan aspk kamanan, khasiat/kmanfaat dan mutu Obat dan Makanan yang brdar Pngawasan, mlibatkan brbagai pmangku kpntingan yaitu pmrintah, pmrintah darah, plaku usaha dan masyarakat scara trpadu dan brtanggung jawab. Plaksanaan rgulasi yang baik didukung dngan sumbr daya yang mmadai scara kualitas maupun kuantitas, sistm manajmn mutu, akss trhadap ahli dan rfrnsi ilmiah, krjasama intrnasional, laboratorium pngujian mutu yang komptn, indpndn, dan transparan. Pmbinaan, pngawasan dan pngndalian impor, kspor, produksi dan distribusi Obat dan Makanan. Upaya ini mrupakan suatu ksatuan utuh, dilakukan mlalui pnilaian kamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk, inspksi fasilitas produksi dan distribusi, pngambilan dan pngujian sampl, survilans dan uji stlah pmasaran, srta pmantauan labl atau pnandaan, iklan dan promosi. Pngakan hukum yang konsistn dngan fk jra yang tinggi untuk stiap planggaran, trmasuk pmbrantasan produk palsu dan ilgal. Prlindungan masyarakat dari pnyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif sbagai upaya yang trpadu antara upaya rprsif, prvntif, kuratif dan rhabilitatif. Prlindungan masyarakat trhadap pncmaran sdiaan farmasi dari bahan-bahan dilarang atau pnggunaan bahan tambahan makanan yang tidak ssuai dngan prsyaratan. b) Upaya trkait kmandirian Obat dan Makanan. Pmbinaan industri farmasi di Jawa Barat agar mampu mlakukan produksi ssuai dngan Cara Pmbuatan Obat yang Baik (CPOB) dan dapat mlakukan usahanya dngan fktif dan fisin shingga mmpunyai daya saing yang tinggi. Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 Bab 1 1

BAOAN POM RI Untuk itu, potnsi prmasalahan ini mnjadi tantangan trsndiri bagi Balai Bsar POM di Bandung untuk dapat mmbrikan rasa aman bagi masyarakat dalam mngkonsumsi obat yang brdar di pasaran. Kbrhasilan pmbangunan kshatan sangat ditntukan olh dukungan sistm nilai dan budaya masyarakat yang scara brsama trhimpun dalam brbagai sistm kmasyarakatan salah satunya SKN. Implmntasi SKN mrupakan pluang bagi Balai Bsar POM di Bandung untuk mndorong upaya kshatan masyarakat yang lbih baik lagi dalam mngahadapi pola prilaku dan lingkungan shat khususnya Obat dan Makanan. 1.2.2 Jaminan Kshatan Nasional (JKN) JKN mrupakan salah satu bntuk prlindungan sosial untuk mnjamin agar stiap rakyat dapat mmnuhi kbutuhan dasar hidup yang minimal layak mnuju trwujudnya ksjahtraan sosial yang brkadilan bagi sluruh rakyat Indonsia. Program JKN diatur dalam UU Nomor 4 Tahun 24 tntang Sistm Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Dalam JKN juga dibrlakukan pnjaminan mutu obat yang mrupakan bagian tak trpisahkan dalam pnylnggaraan pmbangunan kshatan. Implmntasi JKN dapat mmbawa dampak scara langsung dan tidak langsung trhadap pngawasan Obat dan Makanan. Dampak langsung adalah mningkatnya jumlah prmohonan pndaftaran produk obat, baik dari dalam maupun luar ngri karna industri obat akan brusaha mnjadi supplir obat untuk program pmrintah trsbut. Slain pningkatan jumlah obat yang akan dirgistrasi, jnis that pun akan sangat brvariasi. Hal ini, disbabkan adanya pningkatan dmand trhadap obat sbagai salah satu produk yang dibutuhkan. Smntara dampak tidak langsung dari pnrapan JKN adalah trjadinya pningkatan konsumsi obat, baik jumlah maupun jnisnya. Tingginya dmand obat akan mndorong banyak industri farmasi mlakukan pngmbangan fasilitas dan pningkatan kapasitas produksi dngan prluasan sarana yang dimiliki. Dngan adanya pningkatan kapasitas dan fasilitas trsbut, diasumsikan akan trjadi pningkatan prmohonan srtifikasi CPOB. Dalam hal ini tuntutan trhadap pran Balai Bsar POMdi Bandung akan smakin bsar, antara lain adalah pningkatan pngawasan pr-markt mlalui srtifikasi CPOB dan post-markt mlalui intnsifikasi pngawasan obat pasca brdar. Siring dngan pnrapan JKN, akan banyak industri farmasi yang harus mlakukan rsrtifikasi CPOB yang brlaku 5 (lima) tahun. Dari sisi pnydiaan (supply sid) JKN, kapasitas dan kapabilitas laboratorium pngujian BPOM harus trus diprkuat. Bgitu pula dngan pngmbangan dan pmliharaan komptnsi SDM Pngawas Obat dan Makanan (pnguji dan inspktur), srta kuantitas SDM yang hams trus ditingkatkan ssuai dngan bban krja. 1.2.3 Globalisasi, Prdagangan Bbas dan Komitmn Intrnasional Era globalisasi dapat mnjadi pluang skaligus tantangan bagi pmbangunan kshatan, khususnya dalam rangka mngurangi dampak yang mrugikan. Dampak dari pngaruh Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1

BAOAN POM RI lingkungan kstrnal khususnya globalisasi trsbut tlah mngakibatkan Indonsia masuk dalam prjanjian-prjanjian intrnasional yang mmungkinkan trbntuknya suatu kawasan bbas prdagangan. Hal ini mmbuka pluang produk Obat dan Makanan Indonsia akan lbih mudah mmasuki pasaran domstik ngara-ngara yang trgabung dalam prjanjian pasar rgional. Olh karna itu diharapkan industri farmasi, obat tradisional, kosmtik, suplmn kshatan dan makanan dalam ngri mampu mnjaga daya saing trhadap produk luar ngri. Hal trsbut juga brdampak pada prtumbuhan sktor industri Obat dan Makanan di Propinsi Jawa Barat. Brdasarkan data yang ada, pada tahun 214 trdapat 86 industri obat, 19 industri PKRT, 141 alat kshatan, 159 industri kosmtik, 3 industri suplmn makanan, 61 Industri Obat Tradisional (TOT), 136 Industri Kcil Obat Tradisional (IKOT), 14.726 Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dan 56 Industri Pangan. Hal trsbut mrupakan potnsi bagi Balai Bsar POM di Bandung dalam pn-tantapan stakholdr untuk mmbrikan bimbingan dan pmbinaan dalam rangka mndorong kmandirian plaku usaha. Prtumbuhan sktor industri di bidang Obat dan Makanan di Propinsi Jawa Barat trus mngalami pningkatan. Hal ini mnjadi pluang bagi Balai Bsar POM di Bandung untuk ikut srta dalam mningkatkan daya saing industri trsbut dalam mngahadapi pasar global. Namun disisi lain, muncul prmasalahan di ra prdagangan bbas trsbut antara lain dngan masuknya produk Obat dan Makanan dari luar ngri yang blum tntu trjamin kamanan dan mutunya untuk dikonsumsi. Untuk itu, masyarakat mmbutuhkan protksi yang kuat dan rasa aman dalam mngkonsumsi Obat dan Makanan trsbut. Apabila dibandingkan prtumbuhan sktor industri di bidang Obat dan Makanan dngan SDM yang dimiliki olh Balai Bsar POM di Bandung, sampai dngan tahun 214 prsntas pmnuhan SDM ssuai bban ktja hanya 76,97%. Sdangkan pmnuhan SDM ssuai bban krja tahun 215 brdasarkan Rnstra tahun 215-219 hanya sbsar 59,31 %. Jumlah SDM yang tidak sbanding ini mnjadi tantangan yang sangat bsar dalam pngawasan Obat dan Makanan. Untuk itu, Balai Bsar POM di Bandung harus mnyusun stratgi agar kgiatan pngawasan Obat dan Makanan di Provinsi Jawa Barat dapat trlaksana scara optimal, antara lain dngan pningkatan komptnsi SDM ssuai dngan kbutuhan organisasi dan pnyusunan prioritas kgiatan. Slain itu, mnrapkan sistm manajmn kinrja scara optimal shingga lbih fktif dan fisin. Namun, klbihan yang dimiliki olh Balai Bsar POM di Bandung adalah adanya pdoman pngawasan yang jlas sbagai acuan dalam pngawasan atas Obat dan Makanan shingga sluruh kgiatan pngawasan trsbut tlah mmiliki acuan dan standar baku. Slain itu, Balai Bsar POM di Bandung tlah mnrapkan sistm manajmn mut ISO 91:28 dan ISO 1725:28. 1.2.4 Prubahan Iklim Ancaman prubahan iklim dunia, akan smakin dirasakan olh sktor prtanian khususnya produk bahan pangan di Indonsia. Prubahan iklim dapat mngakibatkan brkurangnya ktrsdiaan pangan yang brkualitas, shat, brmanfaat, dngan harga yang komptitif. Dan sisi Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 f Bab 1

BADAN POM RI konomi makro, industri makanan dan minuman di masa yang akan datang prannya akan smakin pnting sbagai pmasok pangan dunia. Slain dari sisi pangan, prubahan iklim juga dapat mngakibatkan munculnya bibit pnyakit baru basil mutasi gn dari bragam virus. Bibit pnyakit baru trsbut diantaranya virus influnza yang variannya skarang mnjadi cukup banyak dan mudah trsbar dari satu ngara k ngara lain. Mnurut Kmntrian Kshatan yang bkrja sama dngan Rsarch Cntr for Climat Chang Univrsity of Indonsia (RCCC-LII) tahun 213, dalam plaksanaan kajian dan pmtaan modl krntanan pnyakit infksi akibat prubahan iklim, trdapat tiga pnyakit yang prlu mndapat prhatian khusus trkait prubahan iklim dan prkmbangan vktor yaitu Malaria, Dmam Brdarah Dngu (DBD) dan Diar. Slain dari ktiga jnis pnyakit trsbut, masih ada lagi pnyakit yang banyak ditmukan akibat adanya prubahan iklim sprti, Infksi Saluran Prnapasan (ISPA) dan pnyakit batu ginjal. Di dalam Rnstra Jawa Barat 213-218, pada prmasalahan pmbangunan di bidang kshatan disbutkan salah satu yang mnjadi prhatian adalah mningkatnya intnsitas bbrapa pnyakit mnular dan tidak mnular srta malnutrisi dan trjadi pnybaran bbrapa pnyakit mnular (multipl burdn of dsas) diluar sasaran MDGs 215, srta adanya ancaman mningkatnya atau munculnya pnyakit lain (nw mrging dan r-mrging) srta kjadian luar biasa yang diakibatkan adanya prubahan prilaku manusia dan lingkungan. Pningkatan trsbut pasti akan diimbangi dngan pningkatan jnis dan jumlah obat trkait pnyakit-pnyakit trsbut. Dngan adanya potnsi prmasalahan srta pluang dari pross prubahan iklim, diprlukan pranan dari Balai Bsar POM di Bandung dalam mngawasi prdaran varian obat baru dari jnis pnyakit trsbut. Slain dari obat kimia, varian obat baru ini juga diikuti pula dngan varian obat hrbal tradisional Indonsia dan Cina yang paling banyak brdar di pasar. Kondisi ini mnuntut krja kras dari Balai Bsar POM di Bandung dalam mlakukan pngawasan trhadap prkmbangan produksi dan prdaran obat trsbut. 1.2.5 Prubahan Dmografi, Ekonomi dan Sosial Masyarakat Kmajuan dari konomi suatu provinsi dapat dilihat dari indikator makro-konomi, yakni pndapatan pr kapita. Di provinsi Jawa Barat, pndapatan pr kapita dari tahun 28-212 mngalami pningkatan dan prsntas jumlah pnduduk miskin Jawa Barat trus mngalami pnurunan dari tahun 27 (13,55%) hingga tahun 212 (9,89%). Hal ini mnunjukan adanya pningkatan daya bll masyarakat yang scara tori dan fakta, bahwa smakin tinggi pndapatan maka smakin bsar pula konsumsi masyarakat trhadap Obat dan Makanan yang mmiliki standar dan kualitas. Faktor trsbut dapat mnybabkan kcndrungan prubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Pningkatan konsumsi jumlah dan jnis produk Obat dan Makanan tanpa diimbangi dngan pngtahuan dan ksadaran masyarakat akan kshatan dapat mnimbulkan pnurunan drajat kshatan. Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab I 13 Ai

BADAN POM RI Di sampling itu, faktor dmografi Provinsi Jawa Barat sbagai provinsi dngan jumlah pnduduk trbanyak di Indonsia yaitu pada tahun 213 sbsar 45.34.799 jiwa (Sumbr : Badan Pusat Statistik, 213) mnjadi tantangan bagi Balai Bsar POM di Bandung dalam prannya mmbrikan informasi dan dukasi publik mngnai produk Obat dan Makanan yang aman. Dari gambar 1.5 trlihat bahwa jumlah pnduduk trbsar brada pada rntang usia 15-64 tahun. jumlah pnduduk (dalam ) 35, 3, 25, 2, 15, 1, 5, 21 211 212 213-14 15-64 >65 Gambar. 1.5. Jumlah Pnduduk Jawa Barat Brdasarkan Klompok Uxnur (Sumbr: Badan Pusat Statistik 213) Laju Prtumbuhan Pnduduk (LPP) Jawa Barat pada priod 27-212 brfluktuasi dan lbih tinggi dari LPP Nasional. Fluktuasi prtumbuhan pnduduk trsbut, diakibatkan kontribusi dari prtumbuhan migrasi pnduduk (1,1%) smntara prtumbuhan brdasarkan klahiran (,8%) mnurut data Tahun 211, hal ini mnunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat mrupakan Provinsi yang trbuka untuk kluar masuknya arus migrasi dari atau k Provinsi lain. Prtumbuhan jumlah pnduduk dan brgsrnya pola hidup masyarakat umum mnjadi tantangan Balai Bsar POM di Bandung untuk mningkatkan pngawasan Obat dan Makanan yang smakin banyak jnis dan jumlahnya. Hal trsbut juga harus disrtai dngan pningkatan kualitas dan kuantitas dukasi trhadap masyarakat di Provinsi Jawa Barat mngnai produk Obat dan Makanan yang aman. Tuntutan masyarakat trhadap pangan yang smula hanya pada sgi harga, rasa dan trn gaya hidup, pada saat im tlah brgsr lbih kpada kamanan dan mutr pangan. Hal trsbut disbabkan karna mningkatnya tingkat pndidikan masyarakat dan smakin banyaknya lmbaga prlindungan konsumn yang mmbrikan ilmu pngtahuan kpada masyarakat dalam mmilih produk srta pngtahuan tntang hak dan kwajiban yang harus dipnuhi olh konsumn. 1.2.6 Dsntralisasi dan Otonomi Darah Dngan prubahan paradigma sistm pnylnggaraan pmrintahan yang smula sntralisasi mnjadi dsntralisasi atau otonomi darah, maka urusan kshatan mnjadi salah satu kwnangan yang dislnggarakan scara konkurn antara pusat dan darah. Sistm Dsntralisasi ini dapat mnimbulkan bbrapa prmasalahan di bidang pngawasan Obat dan Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1 Ea

RADAR POM RI Makanan diantaranya kurangnya dukungan dan krjasama dari pmangku kpntingan di darah shingga tindaklanjut hasil pngawasan Obat dan Makanan blum optimal. Untuk itu, agar tugas pokok dan fungsi Balai Bsar POM di Bandung brjalan dngan baik, diprlukan komitmn yang tinggi, dukungan dan krjasama yang baik dari para plaku untuk mnghasilkan tata pnylnggaraan pmbangunan kshatan yang balk. Pmbangunan kshatan hams dislnggarakan dngan mnggalang kmitraan yang dinamis dan harmonis antara pmrintahan pusat dan darah, antara pmrintah dan masyarakat, trmasuk dngan pihak swasta. Disisi lain, pngakuan stakholdr akan kbradaan Balai Bsar POM di Bandung smakin mningkat. Hal trsbut disbabkan karna Balai Bsar POM di Bandung tidak hanya tlah mnjalankan tugas dan fungsinya dngan optimal ttapi juga brpran aktif di dalam brbagai forum instansi lainnya dalam upaya pngawasan Obat dan Makanan. Bbrapa diantaranya adalah Badan POM trmasuk Balai Bsar POM di Bandung sbagai Klompok Krja Kamanan Pangan Nasional di dalam Sistm Kamanan Pangan Trpadu (SKPT), Program Pmbinaan Kamanan Pangan Jajanan Anak Skolah, sbagai narasumbr dalam upaya pngawasan Obat dan Makanan mlalui kgiatan pnyuluhan dan sosialisasi kpada masyarakat yang bkrja sama dngan Pmrintah Provinsi dan Kabupatn/Kota. Balai Bsar POM di Bandung juga mlayani pngujian produk Obat dan Makanan dari pihak ktiga. Scara umum, pngujian dari pihak ktiga brasal dari instansi pmrintah dan masyarakat umum, antara lain kpolisian dan plaku usaha P-IRT. Hal trsbut mnjadi pluang, khusunya bagi Laboratorium Balai Bsar POM di Bandung dalam mnjalin krjasama dngan stakholdr skaligus mndukung pningkatan daya saing plaku usaha. 1.2.7 Prkmbangan Tknologi Prkmbangan tknologi baik tknologi produksi, distribusi dan pngmbangan jnis produk, akan mmbawa dampak prubahan scara trus-mnrus pada produk Obat dan Makanan. Hal ini hams mnjadi prhatian dan antisipasi Balai Bsar POM di Bandung untuk trus brinovasi dalam mnghadapi prkmbangan dan tuntutan yang ada. Di sisi lain, prkmbangan tknologi informasi juga dapat mnjadi potnsi bagi Balai Bsar di Bandung untuk dapat mlakukan playanan onlin, yang dapat mmudahkan akss dan jangkauan masyarakat. Namur, tknologi informasi juga dapat mnjadi tantangan bagi Balai Bsar POM di Bandung trkait trn pmasaran dan transaksi produk Obat dan Makanan yang dilakukan scara onlin, yang juga prlu mndapatkan pngawasan dngan brbasis pada tknologi. Sarana dan prasarana mrupakan unsur pnting dalam mndukung kbrhasilan kgiatan dan untuk mningkatkan kinrja scara ksluruhan. Sarana dan prasarana trsbut dapat brupa sarana dan prasarana yang mndukung kgiatan manajmn dan juga kgiatan tknis laboratorium. Laboratorium mrupakan tulang punggung dari pngawasan Obat dan Makanan, olh karnanya diprlukan sarana dan prasarana laboratorium yang lngkap mulai dari mtod analisa, baku pmbanding, ragnsia sampai kpada pralatan yang mmadai. Pralatan yang dimiliki masih blum mmnuhi prsyaratan minimal yang dittapkan. Adalah fakta bahwa Rncana Stratgis Balai Bsar POM di Bandung Tahun 215-219 I Bab 1