Angka Kejadian Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Luar Visum Et Repertum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan penyebab pertama kematian pada remaja usia tahun (WHO, 2013).

JENIS KEKERASAN DAN POLA LUKA PADA KORBAN MATI KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUD ARIFIN ACHMAD PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

POLA LUKA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI BLU RSU PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu. lintas banyak terjadi di dunia. Tidak hanya di dunia,

Kualitas Visum et Repertum Perlukaan di RSUD Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu Periode 1 Januari Desember 2013

Gambaran Luka Korban Kecelakaan Lalu Lintas yang Dilakukan Pemeriksaan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

TANDA KARDINAL ASFIKSIA PADA KASUS GANTUNG DIRI YANG DIPERIKSA DI DEPARTEMEN FORENSIK FK USU RSUP H

ABSTRAK. Trauma kapitis merupakan salah satu kasus yang paling sering dijumpai

Kata kunci : Pola luka kecelakaan lalu lintas, DOA, rawat meninggal

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1,24 juta jiwa meninggal dunia dan sekitar 50 juta jiwa mengalami luka berat dan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan kendaraan, salah satunya berupa kendaraan bermotor. Semakin meningkatnya penggunaan alat transportasi maka akan

KUALITAS VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DUMAI PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang semula didominasi oleh penyakit infeksi atau menular bergeser ke penyakit non

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Di rumah sakit Dr. Sardjito, angka kejadian kasus forensik klinik (hidup) yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. tahun 2010 jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak sedangkan pada tahun

KUALITAS VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Cedera atau trauma adalah permasalahan yang berkembang

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

Gambaran Tanda Kardinal Asfiksia Pada Kasus Kematian Gantung Diri di Departemen Forensik RSU Dr. Muhammad Hoesin Palembang Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di Indonesia dewasa ini telah mengalami proses integrasi damai

BAB I PENDAHULUAN. jalan yang cukup serius, menurut data dari Mabes Polri pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa dijalan yang melibatkan kendaraan atau pemakai jalan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan (Hakkert, 2005). Salah satu contohnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab. terbanyak terjadinya cedera di seluruh

GAMBARAN VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUANTAN SINGINGI PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha. Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Sepeda motor merupakan salah satu sarana. transportasi yang tidak asing lagi bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, sehingga resiko kecelakaan lalu lintas juga ikut meningkat. 1,2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia setiap tahunnya akibat kecelakaan lalu lintas, dengan jutaan lebih

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan lalu lintas jalan saat ini. sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kasus bunuh diri di Indonesia belakangan ini. dinilai cukup memprihatinkan karena angkanya cenderung

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia, jumlah. kriminalitas yang disertai kekerasan juga ikut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Kejahatan merupakan perilaku anti sosial dan juga

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Masalah lalu lintas melalui darat, laut, dan udara

KARAKTERISTIK PASIEN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG DATANG KE PUSKESMAS TAMPAKSIRING I PADA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

Epidemiologi Kecelakaan Lalu Lintas PERTEMUAN 9 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian tidak wajar yang kadang-kadang belum. diketahui penyebabnya saat ini semakin meningkat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK PENDERITA CEDERA KEPALA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DARAT RAWAT INAP DI RSUD DR. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. xiii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekitar 1,27 juta orang meninggal di jalan setiap tahunnya di dunia, dan 20 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, sepeda motor menjadi alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Prevalensi dan Gambaran Pola Luka Korban Kecelakaan Sepeda Motor di Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2013

KUALITAS VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANDAU PERIODE 1 JUNI JUNI 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan bermotor di masyarakat, tingkat kecelakaan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. transportasi pribadi khususnya sepeda motor guna mempercepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masyarakat, termasuk di Indonesia. Bangsa Indonesia yang sedang

IMPLEMENTASI APRIORI PADA DATA KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM PENCARIAN RELASI ANTAR VARIABEL PELAKU LAKA Rusmin Saragih STMIK KAPUTAMA BINJAI

Jessica R. Labora Erwin G. Kristanto James F. Siwu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan

CEDERA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi. semakin merisaukan segala pihak.

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah usia produktif (22 50 tahun). Terdapat sekitar

BIAYA KECELAKAAN LALULINTAS JALAN DI INDONESIA DAN VIETNAM

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tingkat angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia sudah pada taraf yang

ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang terlibat dalam. yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan

PROFIL KASUS AUTOPSI PADA ANAK DI PROVINSI RIAU PERIODE TAHUN

FORMAT LAPORAN KASUS FORENSIK

INTEGRASI SISTEM DATA KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN JEMBER

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia menurut laporan hak asasi manusia

Profil Infeksi Luka Operasi di Bagian Bedah RSUP H. Adam Malik Periode Januari Juni Oleh : LANDONG SIHOMBING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA MOTOR DI KECAMATAN LASUSUA KABUPATEN KOLAKA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan sarana dan prasarana transportasi itu sendiri.

DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING PENETAPAN PANITIA PENGUJI PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ABSTRAK ABSTRACT RINGKASAN SUMMARY KATA PENGANTAR

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS OLEH ANAK YANG MENYEBABKAN KORBAN MENINGGAL DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja. terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, jumlah. korban meninggal , luka berat yang menderita luka ringan

CARA KEMATIAN WARGA NEGARA ASING DI BALI MENURUT DATA RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI 2010-OKTOBER 2012

Pola Luka Korban Kecelakaan Lalu Lintas pada Pejalan Kaki dan Pengendara Sepeda Motor

Gambaran Penderita Trauma Kepala di Rumah Sakit Umum Haji Medan Periode Januari Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan 5 besar negara dengan populasi. penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. kurang cepat atau kurang benar. Penderita cedera berat harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (ruda paksa). Luka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun, menjadi penyebab tertinggi kedua kematian manusia pada usia 5-14 tahun,

Pola Kekerasan Senjata Api di Sulawesi Utara Periode

HASIL ANALISIS DATA KECELAKAAN UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI PENYEBAB KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan kepadatan penduduk mengakibatkan peningkatan akan

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA INDRAMAYU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

Transkripsi:

Angka Kejadian Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Luar Visum Et Repertum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011-2013 Sharanjit Kaur Autar Singh 1, Indra Syakti Nasution 2, Lusia Hayati 3 1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya 2. Departemen Forensik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya 3. Departemen Biologi Medik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya Jl. Muh. Ali Komplek RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Madang, Sekip, Palembang, 30216, Indonesia Email : sharan1409@gmail.com Abstrak Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan yang potensial di Indonesia seiring makin giatnya pembangunan akhir-akhir ini. Jumlah penduduk yang cukup padat dan pembangunan yang pesat menyebabkan mobilitas penduduk menjadi tinggi bisa meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian korban kecelakaan lalu lintas berdasarkan hasil pemeriksaan luar visum et repertum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011-2013. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan serial kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah semua korban mati yang tercatat dari pemeriksaan luar di Bagian Forensik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2011-Desember 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah semua korban kecelakaan lalu lintas di Bagian Forensik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2011- Desember 2013. Subyek penelitian adalah 184 (50,8%) korban kecelakaan lalu lintas. Mayoritas korban adalah lakilaki (78,35%), usia 21-30 tahun (36,4%), pengendara sepeda motor (89,1%), dan mengalami luka robek (40%). Angka kejadian korban kecelakaan lalu lintas berdasarkan hasil pemeriksaan luar visum et repertum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang adalah (50,8%). Kata kunci: angka kejadian, forensik, kecelakaan lalu lintas, pemeriksaan luar Abstract The Number of Incident in External Examination Based on Visum Et Repertum on The Victims of Traffic Accidents at General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang from 2011-2013. Traffic accidents are the most potential issues along the development in Indonesia lately. The number of population and rapid development cause increasing in number of population which also affects the number of traffic accidents. The purpose of this study is to identify the number of incident on the victims of traffic accidents based on external examination in visum et repertum at General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang from 2011-2013. A descriptive study with serial case approach has been implemented. The population of this research is all the victims from external examination in Forensic Department of General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang from January 2011-December 2013. The sample of this research is all the victims of traffic accidents in Forensic Department of General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang from January 2011-December 2013. The research sample consist of 184 (50,8%) victims of traffic accidents. The majority of the victims are male (78,35%), age 21-30 years old (36,4%), motorcyclist (89,1%) and with abraded wound (40%). The number of incident on the victims of traffic accidents based on external examination in visum et repertum at General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang is (50,8%). Keywords: number of incident, forensic, traffic accident, external examination 105

1. Pendahuluan Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan yang pontensial di Indonesia seiring makin giatnya pembangunan akhir-akhir ini. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/tbc. Global Status Report on Road Safety 2013 menempatkan Indonesia sebagai negara urutan kelima tertinggi angka kecelakaan lalu lintas di dunia 1. Menurut Badan Pusat Statistik 2013, kota Palembang dengan status sebagai Ibukota Propinsi berpenduduk cukup padat yaitu, 1.535.900 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 50,07 persen dan penduduk perempuan sebesar 49,93 persen. Jumlah penduduk yang cukup padat dan pembangunan yang pesat menyebabkan mobilitas penduduk menjadi tinggi bisa meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. Hal ini dapat dilihat dari data catatan kepolisian Republik Indonesia (RI) yaitu pada tahun 2013 telah terjadi 101.037 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia dimana jumlah kecelakaan sebanyak 25.157 jiwa meninggal dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 27.441 jiwa meninggal sementara pada tahun 2011 jumlah korban jiwa mencapai 32.657 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah korban jiwa mencapai 19.873 jiwa 2, 3. Menurut data WHO tahun 2011, sebanyak 67 persen korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif, yakni 22-50 tahun. Terdapat sekitar 400.000 korban di bawah usia 25 tahun yang meninggal di jalan raya dengan rata-rata angka kematian 1.000 anak-anak dan remaja setiap harinya. Bahkan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian anak-anak di dunia, dengan rentang usia 10-24 tahun. Menurut Kementerian Kesejahteraan Rakyat, kecelakaan pengendara sepeda motor mencapai 120.226 kejadian kecelakaan dari seluruh kecelakaan lalu lintas dalam setahun 2. Di Indonesia, sebagian besar kecelakaan lalu lintas yaitu 70 persen adalah pengendara sepeda motor yang berusia produktif dengan rentang usia 15-59 tahun yaitu lebih tinggi pada laki-laki sebanyak 31.9 persen dibandingkan dengan perempuan yaitu sekitar 19,8 persen 4. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui angka kejadian korban kecelakaaan lalu lintas berdasarkan hasil pemeriksaan luar visum et repertum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari tahun 2011-2013. 2. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan serial kasus dari data Visum et Repertum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Oktober-Desember 2014, terhitung dari saat pembuatan proposal, pengambilan dan pengolahan data, serta menyimpulkan hasil dari penelitian. Sampel penelitian adalah semua korban kecelakaan lalu lintas yang tercatat di Bagian Forensik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2011-Desember 2013. Kriteria inklusi pada penelitian adalah semua kelompok umur korban kecelakaan dari pemeriksaan luar yang tercatat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dan semua jenis kelamin korban kecelakaan dari pemeriksaan luar yang tercatat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder dari Visum et Repertum yang tercatat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2011-Desember 2013. Yang mana data yang telah dikumpulkan dari Visum et Repertum diperiksa lalu dikelompokkan sesuai dengan variabel penelitian dan selanjutnya akan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi. 3. Hasil Hasil penelitian ini didapatkan dari data yang tercantum dalam visum et repertum di Departemen Forensik RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang pada periode 2011 sehingga 2013. Data yang diteliti meliputi usia, jenis kelamin, jenis kenderaan, jenis luka dan angka kejadian. Pada saat penelitian berlangsung, data yang didapatkan adalah sebanyak 184 korban kecelakaan lalu lintas dari pemeriksaan luar yang tercatat dalam visum et repertum di Departemen Forensik RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang yaitu 82 korban pada tahun 2011, 57 korban pada tahun 2012 dan 45 korban pada tahun 2013. Pengambilan data dilaksanakan dari tanggal 11 Oktober 2014 sehingga tanggal 18 Oktober 2014. Hasil penelitian yang tertulis di bawah ini dituangkan dalam bentuk tabel berserta deskripsi sebagai berikut. kecelakaan lalu lintas di RSUP Dr. Mohammad Hoesin korban berdasarkan usia sebagai berikut. Tabel 1. Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas dari Pemeriksaan Luar di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, periode 2011 2013, Berdasarkan Distribusi Usia. Usia (tahun) 0-10 10 5,4 11-20 52 28,3 21-30 67 36,4 31-40 25 13,6 41-50 20 10,9 51-60 9 4,9 61-70 1 0,5 106

Tabel 3. Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas dari Pemeriksaan Luar di RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang, periode 2011 2013, Berdasarkan Jenis Kendaraan. Jenis Kenderaan Mobil 20 10,9 Sepeda motor 164 89,1 Gambar 1. Histogram Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Usia kecelakaan lalu lintas di RSUP Dr. Mohammad Hoesin korban berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut. Tabel 2. Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas dari Pemeriksaan Luar di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, periode 2011 2013, Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis kelamin Laki-laki 144 78,3 Perempuan 40 21,7 Gambar 3. Pie Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Jenis Kenderaan korban berdasarkan jenis luka sebagai berikut. Tabel 4. Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas dari Pemeriksaan Luar di RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang, periode 2011 2013, Berdasarkan Jumlah Jenis Luka dan Jenis Luka. Jumlah Jenis Luka Satu Luka 37 20.1 Dua Luka 83 45.1 Tiga Luka 64 34.8 Gambar 2. Pie Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Luka korban berdasarkan jenis kenderaan sebagai berikut. Luka Lecet 138 35,1 Luka Memar 98 24,9 Luka Robek 157 40,0 Total 393 100 107

Palembang periode 2011-2013, diperoleh angka kejadian berdasarkan visum et repertum sebagai berikut. Tabel 5. Angka kejadian dari Pemeriksaan Luar di RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang, periode 2011 2013, Berdasarkan visum et repertum. Angka Kejadian Kecelakaan lalu 184 50,8 lintas Kecelakaan 7 1,9 pekerjaan Trauma tajam 34 9,4 Luka tembak 8 2,2 Mati lemas 23 6,4 Tenggelam Mati lemas 9 2,5 gantung diri Mati lemas gas 6 1,7 Keracunan 3 0,8 Pembunuhan 2 0,6 anak Penganiayaan 59 16,2 Mati mendadak 27 7,5 Total 362 100 Gambar 4: Histogram Distribusi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Penyebab Kematian 4. Pembahasan 184 korban. Pada kelompok usia 0-10 tahun terdapat 10 korban (5,4%), kelompok usia 11-20 tahun terdapat 52 korban (28,3%), kelompok usia 21-30 tahun terdapat 67 korban (36,4%), kelompok usia 31-40 tahun terdapat 25 korban (13,6%), kelompok usia 41-50 tahun terdapat 20 korban (10,9%), kelompok usia 51-60 tahun terdapat 9 korban (4,9%) dan pada kelompok usia 61-70 tahun terdapat 1 korban (0,5%). Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa berdasarkan usia korban ternyata frekuensi tertinggi didapatkan pada kelompok usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 67 korban (36,4%). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Adianti (2011) dimana kelompok usia tertinggi adalah 15-25 tahun yaitu sebanyak 42 korban (46,7%) dan usia 26-40 tahun yaitu sebanyak 29 korban (32,2%) 5. Hasil ini juga sesuai dengan data WHO tahun 2011, yaitu sebanyak 67 persen korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif, yakni 22-50 tahun. 184 korban. Pada kelompok jenis kelamin didapatkan laki-laki sebanyak 144 korban (78,3%) dan perempuan sebanyak 40 korban (21,7%). Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin korban ternyata frekuensi tertinggi didapatkan pada kelompok jenis kelamin lakilaki yaitu sebanyak 144 korban (78,3%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Adianti (2011) dimana kelompok jenis kelamin tertinggi yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas adalah laki-laki yaitu sebanyak 79 korban (87,8%) dibandingkan pada perempuan yang hanya 11 korban (12,2%) 5. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Ridayina. dkk (2009) yaitu kecelakaan lalu lintas lebih tinggi pada laki-laki sebanyak 31,9 persen dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 19,8 persen. 4 184 korban. Pada korban kecelakaan lalu lintas dengan kenderaan sepeda motor didapatkan sebanyak 164 korban (89,1%) dan pada kenderaan mobil didapatkan sebanyak 20 korban (10,9%). Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa berdasarkan jenis kenderaan ternyata frekuensi tertinggi didapatkan pada kelompok pengendara sepeda motor sebanyak 164 korban (89,1%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ridayina. dkk, (2009) yaitu di Indonesia, sebagian besar kecelakaan lalu lintas 108

yaitu 70 persen adalah pengendara sepeda motor. 4 Menurut Kementerian Kesejahteraan Rakyat, kecelakaan pengendara sepeda motor mencapai 120.226 kejadian kecelakaan dari seluruh kecelakaan lalu lintas dalam setahun 3. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Muharsanto (2008) yaitu jumlah tertinggi korban kecelakaan lalu lintas berdasarkan kategori pengguna jalan adalah pengendara sepeda motor yaitu sebanyak 93 korban (88,57%). 6 184 korban. Pada kelompok jumlah jenis luka didapatkan satu jenis luka sebanyak 37 korban (20.1%), dua jenis luka sebanyak 83 korban (45.1%) dan pada tiga jenis luka didapatkan sebanyak 64 korban (34.8%). Manakala pada kelompok jenis luka didapatkan luka lecet sebanyak 138 korban (35,1%), luka memar sebanyak 98 korban (24,9%) dan luka robek sebanyak 157 korban (40,0%). Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa berdasarkan jumlah jenis luka ternyata frekuensi tertinggi didapatkan pada kelompok dengan dua jenis luka yaitu sebanyak 83 korban (45.1%). Manakala berdasarkan jenis luka ternyata frekuensi tertinggi didapatkan pada kelompok luka robek yaitu sebanyak 157 korban (40,0%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Muharsanto (2008) yaitu jenis luka terbanyak yang didapatkan pada korban kecelakaan lalu lintas adalah luka robek/luka terbuka yaitu sebanyak 94 korban (89,52%). 6 Hal ini karena pada luka robek memungkinkan untuk terjadinya perdarahan yang lebih banyak dibandingkan dengan luka lecet dan luka memar. Angka kejadian dari pemeriksaan luar yang didapatkan dalam visum et repertum korban mati dari Departemen Forensik di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2011 sehingga 2013 berdasarkan visum et repertum dimana kejadian kecelakaan lalu lintas didapatkan sebanyak 184 korban (50,8%), kejadian kecelakaan pekerjaan sebanyak 7 korban (1,9%), kejadian trauma tajam sebanyak 34 korban (9,4%), kejadian luka tembak sebanyak 8 korban (2,2%), kejadian mati lemas tenggelam sebanyak 23 korban (6,4%), kejadian mati lemas gantung diri sebanyak 9 korban (2,5%), kejadian mati lemas gas sebanyak 6 korban (1,7%), kejadian keracunan sebanyak 3 korban (0,8%), kejadian pembunuhan anak sebanyak 2 korban (0,6%), kejadian penganiayaan sebanyak 59 korban (16,2%) dan kejadian mati mendadak sebanyak 27 korban (7,5%). Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa dari angka kejadian, ternyata frekuensi tertinggi didapatkan pada kejadian kecelakaan lalu lintas yaitu sebanyak 184 korban (50,8%). Hasil penelitian ini sesuai dengan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu dalam dua tahun terakhir ini kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis 2. 5. Kesimpulan Angka kejadian pemeriksaan luar dari visum et repertum pada korban kecelakaan lalu lintas di RSUP Dr.Mohammad Hoesin, Palembang tahun 2011-2013 berdasarkan kategori usia yang terbanyak dijumpai adalah usia 21-30 tahun (36,4%). Berdasarkan kategori jenis kelamin yang terbanyak dijumpai adalah laki-laki (78,3%). Berdasarkan kategori jenis kenderaan yang terbanyak dijumpai adalah pengendara sepeda motor (89,1%). Berdasarkan kategori jenis luka yang terbanyak dijumpai adalah luka robek (40,0%). Angka kejadian dari pemeriksaan luar berdasarkan penyebab kematian yang terbanyak dijumpai adalah akibat kecelakaan lalu lintas (50,8%). Daftar Acuan 1. Gresnews. 2014. Indonesia Urutan Kelima Negara dengan Kecelakaan tewas tertinggi. Gresnews (Koran), 26 Januari 2014. Diakses pada10 Agustus 2014 dalam situs web: www.gresnews.com/berita/hukum/1530261- Indonesia-urutan-kelima-negara-dengankecelakaan-tewas-tertinggi 2. Badan Inteligen Negara. 2014. Kecelakaan Lalu Lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga. Diakses pada 10 Augustus 2014 dalam situs web: www.bin.go.id/awas/detil/197 3. Vivanews. 2014. Mengeri Angka Kematian di Jalan lampaui korban Perang Teluk. Vivanews (Koran), 26 Januari 2014. Diakses pada 10 Agustus 2014 dalam situs web: Focus.news.viva.co.id/news/read/476357- mengerikan-angka-kematian-dijalan-lampauikorban-perang-teluk 4. Riyadina, W. dkk. 2009. Pola Determinan Sosiodemografi Cedera akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia, Majalah Kedokteran Indonesia, volume 59, hal:465-469. Diakses pada 10 Agustus 2014 dalam situs web: Indonesia.digitaljournal.org/index.php/idnmed /article/viewfile/686/685 5. Adianti, L. S. 2011. Visum et Repertum berdasarkan ciri-ciri korban kecelakaan lalu lintas yang dikeluarkan oleh Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSMH 2009. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, hal: 19-21. 6. Muharsanto, P. 2008. Gambaran Hasil Pemeriksaan Luar Jenazah Pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode 1 Jan 2005 31 Des 2007. Fakultas Kedokteran Universitas Riau, hal 23-24. 109