MOTIVASI & EMOSI. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

dokumen-dokumen yang mirip
PSIKOLOGI SOSIAL. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Manusia makhluk sosial sehingga membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Kemampuan manusia berinteraksi menjadi tolak ukur keberhasilan penyesuaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

EMOSI DAN SUASANA HATI

BAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

Pengantar Psikologi BERPIKIR DAN BAHASA. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Kognisi Sosial. (Berpikir mengenai dunia sosial)

Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi terminologi, dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini, menyebabkan semakin. barang atau jasa. Oleh sebab itu peran pemasaran bertujuan memuaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan, tidak terkecuali manusia. Menurut

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan harus dapat menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang

KELOMPOK 3. Mia Resmiati Novi Febriyanti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi

TERAPI RASIONAL EMOTIF Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses mental seseorang dapat mempengaruhi tuturan seseorang.

MOTIVASI DAN EMOSI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAH LAKU

BAB II TINJAUAN TEORI

DEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

EMOSI & PERASAAN. PERTEMUAN KE- 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian cerita Akai Rousoku To Ningyo karya Ogawa Mimei, penulis

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PARADIGMA KEBIDANAN. By: Basyariah Lubis, SST, MKes

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dan variabel-variabel yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

PRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

Konsep - Konsep Motivasi Dasar

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bradburn (1969 dalam Ryff, 1989) membedakan psychological

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. bila arah pembangunan mulai memusatkan perhatian terhadap upaya peningkatan

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

SELF CONTROL Dr D a r. R a R ha h y a u u G i G ni n nt n asa s si s, M. M Si

Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya dalam rangka mendapatkan kebebasan itu. (Abdullah, 2007

PENGANTAR PSIKOLOGI (Interaksi Sosial) Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pada Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pengantar Biopsikologi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Aktualisasi Diri Anak Usia Prasekolah 1. Pengertian

persepsi Yoyoh hereyah Pik universitas mercubuana Desember 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan tempat individu berada. Remaja menurut Monks (2002) merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. layanan kepada masyarakat umum tanpa memandang, latar belakang, pendidikan,

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, di dalam suatu pembelajaran harus ada motivasi belajar, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Perasaan, baik positif maupun negatif, dalam bereaksi yang disertai dengan keterbangkitan fisik dan berkaitan dengan perilaku

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural.

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam

Pengantar Psikologi Ingatan. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

BAB I PENDAHULUAN. yang muncul, seseorang dituntut untuk memiliki pemikiran yang out of the box

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Presented by : M Anang Firmansyah PERILAKU KONSUMEN

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

MOTIVASI BELAJAR. Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Sejak lahir, manusia sudah bergantung pada orang lain, terutama orangtua

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

Transkripsi:

MOTIVASI & EMOSI Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

MOTIVASI Teori-teori Motivasi Motivasi adalah kekuatan yang menggerakkan seseorang untuk berperilaku, berpikir, dan merasa seperti yang mereka lakukan. Perilaku yang termotivasi diberi kekuatan, diarahkan, dan dipertahankan. Para psikolog telah mengajukan serangkaian teori mengenai mengapa organisme termotivasi untuk melakukan apa yang mereka lakukan.

Pendekatan Evolusi Motivasi memberikan perilaku, pikiran, dan perasaan kita sebuah tujuan. Perilaku yang termotivasi memiliki energi, diarahkan, dan dipertahankan. Para ahli teori evolusi menganggap motivasi memiliki dasar pada insting; sebuah pola perilaku yang diturunkan secara biologis dan diasumsikan bersifat universal dalam sebuah spesies. Gagasan bahwa motivasi kita tidak dipelajari dan melibatkan faktor-faktor fisiologis masih bertahan hingga saat ini. Pandangan evolusi menekankan beragam aspek motivasi yang memberikan kita keunggulan dalam proses evolusi yang diturunkan melaui gen gen dari generasi ke generasi.

Teori Pengurangan Dorongan Sebuah dorongan adalah keadaan tergugah yang terjadi karena sebuah kebutuhan fisiologis. Sebuah kebutuhan adalah keadaan kekurangan yang mengarahkan dorongan untuk menghilangkan atau mengurangi keadaan ini. Teori pengurangan dorongan diajukan sebagai sebuah penjelasan motivasi, dengan tujuan pengurangan dorongan adalah keadaan Homeostasis, kecenderungan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan.

Teori Penggugahan Optimal Teori ini menekankan pada hukum Yerkes- Dodson, di mana kinerja menjadi paling baik saat berada dalam kondisi rangsangan sedang dan bukan terlalu tinggi atau rendah. Penggugahan sedang sering kali membuat kita mengeluarkan kinerja terbaik untuk menghadapi tugas-tugas kehidupan, namun ada kalanya rangsangan rendah atau tinggi dihubungkan dengan kinerja terbaik.

Pendekatan pendekatan yang menjelaskan motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Hirarki Kebutuhan Manusia Maslow Menurut hirarki kebutuhan manusia Maslow, kebutuhan utama kita dipenuhi dalam urutan berikut; fisiologis, kebutuhan rasa aman, rasa cinta dan diterima dalam kelompok, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow memberi sebagian besar perhatian pada kebutuhan aktualisasi diri, motivasi untuk mengembangkan potensi seseorang secara menyeluruh.

Teori Determinasi Diri Teori ini menyatakan bahwa motivasi intristik terjadi ketika individu terlibat dalam usaha mencapai kebutuhan - kebutuhan organismik yang bersifat bawaan dan universal. Kebutuhan kebutuhan ini mencakup kebutuhan akan kompetensi, keterhubungan, dan onotomi.

Motivasi Intristik dan Ekstrinsik Motivasi intristik berdasarkan pada faktor-faktor internal seperti determinasi diri, rasa ingin tahu, tantangan, dan usaha adalah salah satu aspek dalam motivasi berprestasi yang paling banyak diteliti. Motivasi Ekstrinsik didasarkan pada insentif eksternal, seperti imbalan dan hukuman. Kebanyakan psikolog percaya bahwa motivasi intristik lebih berhubungan dengan prestasi dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik.

Regulasi Diri : Keberhasilan Pencapaian Tujuan Regulasi diri melibatkan proses penetapan tujuan, mengawasi kemajuan, dan membuat penyesuaian dalam perilaku kita untuk mencapai hasil-hasil yang diharapkan. Penelitan menunjukkan bahwa membuat tujuan-tujuan lebih kecil untuk mencapai tujuan jangka panjang adalah strategi yang baik.

Dasar Biologis Emosi Emosi adalah perasaan, atau afeksi yang memiliki tiga komponen; ketergugahan fisiologis, pengalaman yang disadari, dan ekspresi perilaku. Dasar biologi dari emosi terpusat pada ketergugahan fisiologis yang melibatkan sistem saraf otonom dan dua subsistemnya. Teori James-Lange menyatakan bahwa emosi adalah hasil dari keadaan fisiologis yang dipicu oleh rangsangan lingkungan; Emosi mengikuti reaksi fisiologis. Teori Cannon Bard menyatakan bahwa emosi dan reaksi fisiologis terjadi bersamaan.

Faktor faktor kognitif Scahchter dan Singer menyatakan teori dua faktor bahwa emosi adalah hasil dari rangsangan fisiologis dan pemberian label secara kognitif. Lazarus percaya bahwa kognisi selalu mengarahkan emosi, namun Zajonc berpendapat bahwa emosi yang mengarahkan kognisi. Kedua pendapat ini mungkin sama benarnya

Faktor faktor Perilaku Penelitian tentang komponen perilaku dari emosi menekankan pada pengekspresian wajah. Hipotesis umpan balik wajah menyatakan bahwa ekspresi wajah dapat memengaruhi emosi, sebagaimana juga dapa mereflesikan emosi tertentu.

Faktor faktor Sosio Kultural kebanyakan psikolog percaya bahwa ekspresi wajah dari emosi dasar bersifat sama pada beragam budaya. Namun demikian, aturan penampilan emosi yang melibatkan sinyal sinyal non verbal dari emosi dengan gerakan tubuh, postur, maupun gestur, bervariasi antarbudaya, Stereotip yang ada menyatakan bahwa wanita lebih emosional dan pria tidak hanya sebuah stereotip belaka. Kendati demikian, banyak pengaruh kontekstual pada ekspresi emosi oleh pria dan wanita.

Mengklasifikasikan emosi Klasifikasi emosi telah melibatkan model roda dan pendekatan dua dimensi. Model roda yang diajukan oleh Plutchik menggambarkan emosi dalam empat dimensi; positif atau negatif, primer atau campuran, kutub yang bertentangan, dan intensitas. Pendekatan dua dimensi, untuk mengategorikan emosi berpendapat bahwa hanya ada dua dimensi umum dari pengalaman emosi; afeksi positif dan afeksi negatif. Emosi positif mungkin berperan penting dalam kesejahteraan seseorang melalui adaptasi, pertumbuhan, hubungan sosial, dan upaya membangun sumber daya pribadi dan sosial.