BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi
|
|
- Hadian Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Inisiatif manajerial Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi kepada tenaga kerja perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas (Susanto et.al., 2006). Konsep inisiatif manajerial termasuk program penghargaan kepada karyawan atas pekerjaan mereka, menjamin keamanan kerja, memberikan motivasi kerja, pemberdayaan sumber daya manusia dengan optimal, dan memonitor hubungan antar karyawan dalam sebuah perusahaan telah banyak dijelaskan dalam literatur. Inisiatif manajerial akan membantu tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan dengan maksimal (Cha et al., 2010) dan merupakan faktor penting untuk mencapai kesuksesan dalam kepuasan kerja yang akan meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan (Muzainah Mansor & Mahamad Tayib, 2010). Keefektifan manajerial dan kepemimpinan tergantung pada kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dari para pengikut. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini orang berpaling ke hubungan pribadi sebagai pedoman dan mutu, dari hubungan ini umumnya ditentukan oleh tingkat kepercayaan kepada pemimpin (Robbins, 2003:73). Program pemberian penghargaan kepada karyawan merupakan salah satu bagian dari inisiatif manajerial yang akan menarik tenaga kerja yang berkualitas untuk bergabung dalam sebuah 7
2 8 perusahaan, memicu tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan dengan optimal, dan mendorong tenaga kerja untuk mencapai tingkatan kinerja yang lebih tinggi lagi. Kepuasan mempengaruhi kinerja, kinerja mempengaruhi kepuasan, dan penghargaan mempengaruhi keduanya (Streers, 1987). Penghargaan dibagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal. Penghargaan internal adalah sesuatu yang diperoleh dengan usaha sendiri sebagai hasil setelah mengerjakan tugas sedangkan penghargaan eksternal adalah sesuatu yang disediakan untuk seseorang oleh orang lain. Penghargaan dalam perusahaan dibagi menjadi 2 yaitu penghargaan sistem yang diberikan perusahaan dengan mudah kepada setiap tenaga kerja keseluruhan (asuransi kesehatan) dan penghargaan individu misalnya bonus khusus untuk sebagian kecil tenaga kerja. Penghargaan secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat ketidakhadiran tenaga kerja karena mempengaruhi motivasi untuk hadir dalam perusahaan (Streers, 1987). Motivasi adalah proses psikologis melalui keinginan yang belum terpuaskan, yang diarahkan dan didorong menuju pencapaian yang diharapkan, dimulai dengan adanya ketidakseimbangan kebutuhan (need) yang harus dipenuhi (Susanto et.al., 2006). Motivasi kerja merupakan bagian lain dari inisiatif manajerial yang dapat membantu tenaga kerja untuk dapat fokus melakukan pekerjaan dan menunjukkan peningkatan untuk pada akhirnya mencapai tujuan sebuah perusahaan. Motivasi yang diberikan oleh seorang manajer akan berhubunan dengan kepuasan kerja (Laschinger et al., 2004).
3 9 2. kepuasan kerja Kepuasan kerja merupakan sebuah persepsi tenaga kerja mengenai terpenuhinya berbagai sisi kebutuhan yang berhubungan dengan pekerjaan baik internal maupun eksternal termasuk upah yang diberikan, keuntungan, promosi, kondisi kerja, supervisi, praktek di perusahaan, hubungan antar tenaga kerja, dan juga dipegaruhi oleh kepribadian setiap tenaga kerja (Rich et.al., 2010). Teori kepuasan dibagi menjadi: - Teori motivasi klasik oleh F.W.Taylor - Maslo s need hierarchy (a theory of human motivation) oleh A.H.Maslow - Herzberg s two factor theory oleh Frederick Herzberg - Mc. Clelland s achievement motivation theory oleh Mc.Clelland - Alderf existence, relatedness, and growth (ERG) theory oleh Alderfer - Teori motivasi human relation - Teori motivasi Claude S. George Teori motivasi klasik oleh F. W. Tailor (teori kebutuhan tunggal) merupakan teori yang hanya dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan dan kepuasan ini akan terpenuhi bila gaji atau upah yang diberikan cukup besar sehingga jika upah tenaga kerja dinaikkan maka semangat bekerja juga akan meningkat (Malayu, 1996). Maslow mengidentifikasi 5 tingkatan dalam hirarki kebutuhan manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar
4 10 untuk dapat hidup seperti makanan, minuman, perumahan, oksigen, tidur. Kebutuhan akan rasa aman termasuk keamanan secara emosional dan fisik meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaan, dan jaminan hari tua pada saat tidak bekerja lagi. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan untuk menjalin relasi dan interaksi dengan orang lain baik rekan kerja maupun supervisi. Kebutuhan akan penghargaan merupakan tingkat kebutuhan yang lebih tinggi termasuk kebutuhan untuk dihormati, dihargai atas prestasi, pengakuan atas kemampuan dan keahlian, serta efektivitas kerja. Kebutuhan aktualisasi diri adalah hirarki yang paling tinggi yang membuat seseorang merealisasi potensi dan mengaktualisasi perilaku. Seluruh kebutuhan ini akan mempengaruhi motivasi seseorang (Susanto et.al., 2006). Herzberg mengembangkan teori kepuasan yang terdiri dari 2 faktor terkait motivasi yaitu faktor yang membuat tenaga kerja merasa puas maupun tidak puas. Penelitian sebelumnya menghasilkan kesimpulan yaitu serangkaian kondisi ekstrinsik dan intrinsik dapat mengakibatkan tenaga kerja mengalami perasaan tidak puas. Kondisi ekstrinsik yaitu faktor higienis merupakan keadaan pekerjaan (job context) yang menghasilkan ketidakpuasan di kalangan tenaga kerja jika kondisi tersebut tidak ada, yangmencakup upah, jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status pekerjaan, prosedur perusahaan, kualitas supervisi, dan kualitas hubungan antar rekan kerja dan dengan pemimpin di perusahaan. Kondisi intrinsik merupakan isi pekerjaan (job content) yang akan meningkatkan motivasi kerja dan menghasilkan prestasi kerja yang
5 11 baik meliputi prestasi (achievement), pengakuan (recognition), tanggung jawab (responsibility), kemajuan (advancement), pekerjaan itu sendiri (the work it self), dan kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth) (Gibson, 1989). Mc. Clelland s achievement motivation theory atau teori motivasi prestasi berpendapat bahwa tenaga kerja mempunyai cadangan energi potensial yang akan digunakan dan dilepaskan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi ini akan dimanfaatkan karena dorongan kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlihat, harapan keberhasilan, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Dengan demikian makan kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi 3 yaitu kebutuhan akan prestasi (achievement), afiliasi, dan kekuatan (power) (Malayu, 1996). Alderf existence, relatedness, and growth (ERG) theory merupakan penyempurnaan dari teori Maslow yang mengemukakan kebutuhan manusia menjadi 3 kelompok kebutuhan yang utama yaitu kebutuhan akan keberadaan (existence needs), afiliasi (relatedness needs), dan kemajuan (growth). Teori motivasi human relations mengutamakan hubungan tenaga kerja dengan lingkungan. Seseorang akan berprestasi baik jika diterima dan diakui dalam pekerjaan serta lingkungan. Teori ini menekankan peranan aktif pemimpin perusahaan dalam memelihara hubungan dan relasi pribadi dengan tenaga kerja yang dapat meningkatkan semangat untuk bekerja. Teori motivasi Claude S. George menyatakan bahwa tenaga kerja mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan tempat bekerja
6 12 yaitu upah yang layak, kesempatan untuk maju, pengakuan sebagai individu, keamanan kerja, tempat kerja yang baik, penerimaan oleh kelompok, perlakuan yang wajar, dan pengakuan atas prestasi (Malayu, 1996). 3. Produktivitas Produktivitas merupakan rasio hasil/ output dan masukan/ input baik dalam hal efektivitas berkaitan dengan pencapaian ujuan maupun efisiensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Susanto et.al., 2006). Peningkatan produktvitas dapat terjadi apabila ada peningkatan efisiensi (waktu, bahan, dan tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi, dan adanya peningkatan ketrampilan dari tenaga kerja (Malayu, 1996). Dalam sebuah perusahaan, produktivitas tenaga kerja tergantung pada kepuasan kerja. Tenaga kerja dengan tingkat kepuasan yang tinggi dapat membuat perusahaan menjadi kuat dan berhasil (Zavyalova, 2010) karena apabila kepuasan kerja tinggi maka kinerja akan menjadi lebih baik dan demikian pula sebaliknya (Biswas, 2011). Kepuasan kerja merupakan bagian pentig dalam perusahaan industri termasuk di bidang otomotif (Matzler, 2007). 4. Ketidakhadiran Pemimpin perusahaan memiliki hak untuk mengharapkan tingkat kehadiran yang baik dari seluruh tenaga kerja karena sudah ada kontrak perjanjian yang dibuat sebelumnya antara kedua pihak tersebut (Bydawell, 2000). Menurut literatur yang ada selama ini, ketidakpuasan dalam kerja merupakan alasan utama dari ketidakhadiran tenaga kerja. Selain itu, alasan lain yang sering ditemukan dalam dunia kerja adalah
7 13 adanya asumsi bahwa seorang tenaga kerja memiliki kebebasan untuk memilih untuk masuk kerja atau tidak. Ada pula pengaruh hubungan sikap dan tingkah laku tenaga kerja dan situasi tertentu yang mempengaruhi tingkat ketidakhadiran (kondisi kesehatan, tanggung jawab dalam keluarga, dan masalah transportasi). Jadi dapat dikatakan bahwa kehadiran tenaga kerja dipengaruhi oleh 2 hal yaitu motivasi untuk hadir dan kemampuan untuk hadir (Streers, 1987). 5. Stress kerja Bagi sebagian besar tenaga kerja, sebuah pekerjaan tidak hanya membutuhkan waktu yang banyak dan menjadi salah satu sumber penyebab stress yang dibagi menjadi 4 kategori yaitu fisik, individu, kelompok, dan organisasi yang berpengaruh mempengaruhi prestasi kerja. Stress merupakan sebuah hasil dari pemicu internal maupun eskternal menimbulkan tekanan yang mempengaruhi kinerja seseorang baik fisik, psikis, maupun interpersonal. Cox mengidentifikasi 5 jenis konsekuensi pengaruh stress yang potensial yaitu pengaruh subjektif, perilaku, kognitif (kemampuan mengambil keputusan), fisiologis (pengaruh pada tubuh), dan organisasi (ketidakhadiran, pergantian tenaga kerja, produktivitas yang rendah, hubungan antar rekan yang kurang baik, ketidakpuasan kerja, penurunan kesetiaan pada organisasi) (Gibson, 1989). Salah satu bagian penting yang diperhatikan dalam penurunan tingkat stress kerja adalah kepuasan kerja (Nash, 2010). Setiap orang memberikan reaksi yang beragam terhadap pemicu dari eksternal. Beberapa menanggapi secara positif peningkatan motivasi dan tanggung
8 14 jawab untuk menyelesaikan pekerjaan namun ada yang menanggapi secara negatif dan mencari jalan keluar yang tidak baik (Susanto et.al., 2006). B. Pengembangan Hipotesis 1. Inisiatif Manajerial pada Kepuasan Kerja Menurut penelitian sebelumnya, bentuk motivasi yang digunakan untuk setiap tenaga kerja bersifat spesifik sehingga seorang manajer harus bersifat fleksibel dalam memberikan motivasi kepada tenaga kerja (Susanto et.al., 2006). Dalam memotivasi tenaga kerja, seorang manajer harus menyediakan sarana, menciptakan suasana pekerjaan yang baik, dan memberikan kesempatan untuk promosi sehingga tenaga kerja dapat meningkatkan semangat kerja untuk mengeluarkan semua potensi yang dimiliki (Malayu, 1996). Hubungan antara tenaga kerja dan pemimpin perusahaan dan antar yang sesama tenaga kerja berdasarkan pada komitemen dan kontrak membuat tenaga kerja memberikan respon yang baik dalam kinerja dan tingkah laku karena ada hubungan yang saling tergantung.inisiatif manajerial berhubungan secara langsung dengan kepuasan kerja dengan beberapa alasan. Pertama, inisiatif manajerial yang tinggi dapat menghasilkan motivasi kerja yang tinggi. Kedua, karena inisiatif manajerial yang tinggi maka tenaga kerja dapat menikmati manfaat berupa penghargaan dan kemanan kerja. Ketiga, inisiatif manajerial yang tinggi dapat mengatur tenaga kerja untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan membuat mereka mengalami
9 15 kepuasan kerja (Mohamed Khalifa, 2011). Berdasarkan penjelasan tersebut maka diambil sebuah hipotesis: Hipotesis 1 (H 1 ): Inisiatif manajerial berpengaruh positif pada kepuasan kerja. 2. Kepuasan kerja pada produktivitas Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tenaga kerja yang memiliki tingkat kepuasan kerja lebih tinggi akan bekerja dengan lebih baik untuk mencapai tujuan dan lebih produktif dibandingkan dengan kepuasan kerja yang rendah (Spriner, 2011). Berdasarkan penjelasan tersebut maka diambil sebuah hipotesis: Hipotesis 2 (H 2 ): Kepuasan kerja berpengaruh positif pada peningkatan produktivitas kerja. 3. Kepuasan kerja pada ketidakhadiran Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penurunan angka ketidakhadiran berhubungan dengan kepuasan kerja, motivasi, kapasitas tenaga kerja, dan efektivitas perusahaan (Victoria Bellou, 2010). Penurunan angka ketidakhadiran dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja dan sebaliknya dan mempengaruhi kerja sama dan kesediaan tenaga kerja untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan (Wen- chih Liao & Mei-Yu Teng, 2011). Ketika seorang tenaga kerja dapat menyukai lingkungan kerja dan semua tugas maka tenaga kerja tersebut akan memiliki kepuasan kerja dan keinginan yang kuat untuk datang bekerja. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diambil sebuah hipotesis:
10 16 Hipotesis 3 (H 3 ): Kepuasan kerja berpengaruh negatif pada angka ketidakhadiran 4. Kepuasan kerja pada stress kerja Tenaga kerja merasakan stress yang lebih rendah apabila mereka mengalami kepuasan kerja dan mendapatkan motivasi dari manajer untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaan untuk mencapai tujuan kesuksesan perusahaan (Schuldt & Totten, 2008). Hubungan positif antara kepuasan kerja dan penurunan tingkat stress kerja telah banyak dibahas dalam iteratur manajemen dan didukung data empiris dari penelitian sebelumnya (Paille, 2011). Kepuasan kerja membuat tenaga kerja mengalami kondisi fisik yang baik dan dapat terus melakukan hal positif dalam pekerjaan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diambil sebuah hipotesis: Hipotesis 4 (H 4 ): Kepuasan kerja berpengaruh negatif pada stress kerja. C. Kerangka Teoretis PRODUKTIVITAS H2 INISIATIF MANAJERIAL H1 KEPUASAN KERJA H3 KETIDAKHADIRAN H4 STRESS KERJA Sumber: Swarnalatha, C. & Sureshkrishna, G Gambar II.1. Kerangka Teoretis
11 17 Dari kerangka pemikiran diatas diketahui bahwa variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja, Produktivitas, Ketidakhadiran, dan Stress Kerja, sedangkan variabel bebas (independent) adalah Inisiatif Manajerial. Namun disisi lain, Kepuasan Kerja dapat menjadi variabel bebas ketika hubungannya dengan Produktivitas, Ketidakhadiran, dan Stress Kerja sebagai variabel terikat. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui apakah inisiatif manajerial berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Selain itu, untuk mengetahui apakah BBkepuasan kerja karyawan berpengaruh pada Produktivitas, Ketidakhadiran, dan stress kerja.
Riset Per iila il k O u rgan isas
Riset Perilaku Organisasi i Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi 3 unsur perilaku organisasi: Orang Struktur Teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian motivasi Motivasi didefinisikan sebagai dorongan. Dorongan merupakan suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA.1
16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan
BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Menurut Febya (2008) Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktifitas di dalam suatu perusahaan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Motivasi Kerja 1.1 Definisi Motivasi Kerja Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers & Porter, 1975 dalam Wijono, 2010). Motivasi juga sering
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi
Lebih terperinciKonsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7
Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7 Konsep Motivasi Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sedarmayanti (2010) mengatakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yaitu suatu kebijakan dan praktik menentukan aspek "manusia"
Lebih terperinciMOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN
MOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN PENGERTIAN Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya bergerak Istilah lain yang dipergunakan secara bergantian dengan istilah motivasi antara lain: desire
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penilaian Kinerja 2.1.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek dengan sumber daya tertentu untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Kinerja karyawan Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Wirawan (2009) menyatakan
Lebih terperinciKebutuhan manusia sebagai sumber motivasi MOTIVASI KERJA. Disusun oleh: Ida Yustina
Kebutuhan manusia sebagai sumber motivasi MOTIVASI KERJA Disusun oleh: Ida Yustina Kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung dari aktivitas dan kreativitas sumber daya manusianya Oleh karenanya, seorang
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR SUKADANA SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR SUKADANA SURAKARTA T E S I S OLEH : SRI RAHARDJO NIM : P 100030100 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah proses seseorang untuk mendorong mereka melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan motivasi kerja adalah keinginan yang timbul
Lebih terperinciPeranan & Fungsi Motivasi Kerja
MOTIVASI KERJA LATAR BELAKANG Setiap individu di perusahaan bekerja dengan motif berbeda-beda Pemicu semangat kerja & turnover Jika berefek (-) akan menimbulkan masalah di dalam organisasi Peranan & Fungsi
Lebih terperinciTEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI
PERILAKU ORGANISASI TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI Manager yang berhasil adalah yang mampu menggerakkan bawahannya dengan menciptakan motivasi yang tepat bagi bawahannya PEMBAGIAN TEORI MOTIVASI TEORI
Lebih terperinciMOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh
MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam hidupnya. Keinginan dan kebutuhan inilah yang memotivasi seseorang
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Setiap manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda- beda di dalam hidupnya. Keinginan dan kebutuhan inilah yang memotivasi seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
Lebih terperinciDefinisi. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197)
Materi Motivasi Definisi Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197) Dorongan yang timbul pada diri seseorang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI
II. TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak
12 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan sumber daya yang menggerakan
Lebih terperinciORGANIZATIONAL BEHAVIOR. Motivasi Sumber Daya Manusia
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR Motivasi Sumber Daya Manusia Faktor Penentu Kinerja (Griffin) Motivasi (Motivation) Kemampuan (Ability) Lingkungan Pekerjaan (Work Environment) Pengertian Motivasi Motivation is
Lebih terperinciFaktor Individu dalam Organisasi dan Motivasi
Faktor Individu dalam Organisasi dan Pertemuan ke sembilan dan kesepuluh Kontribusi dan Kompensasi Kontribusi apa yang dapat diberikan oleh individu bagi organisasi atau perusahaan Kompensasi apa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Dalam menghadapi kehidupan serba modern dengan teknologi yang canggih, peranan karyawan sebagai sumber tenaga kerja dalam suatu unit organisasi sangat dibutuhkan
Lebih terperinciMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan Manajemen Industri Ponco WP PTI FT UNY 2014 (Diambil dari beberapa sumber) Pentingnya motivasi Salah satu faktor penting yang mempengaruhi Kinerja karyawan adalah motivasi. Motivasi
Lebih terperinciMOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan
Harrison Papande Siregar Tugas Resumé Mata Kuliah Perilaku Organisasi MOTIVASI Di dalam manajemen, kepemimpinan, atau perilaku organisasi, barangkali tidak ada isu paling terkenal selain motivasi. Hal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan roda aktivitasnya, suatu perusahaan maupun organisasi tidak lepas dari kebutuhan akan sumber daya. Sumber daya manusia (SDM)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu untuksuatutujuan. Dengan kata lain, motivasi adalah dorongan
Lebih terperinciMotivasi penting dikarenakan :
Motivasi Bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan Pemberian daya penggerak yg menciptakan
Lebih terperinciIndividu - Organisasi dan Motivasi
Individu - Organisasi dan Motivasi Kontribusi dan Kompensasi Kontribusi apa yang dapat diberikan oleh individu bagi organisasi atau perusahaan Kompensasi apa yang dapat diberikan oleh organisasi atau perusahaan
Lebih terperinciDEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan
MOTIVASI DEFINISI MOTIVASI Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang individu untuk mencapai suatu tujuan. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan INTENSITAS Berhubungan
Lebih terperinciKONSEP DASAR MOTIVASI. Oleh : Desy Herma Fauza, SE., MM
KONSEP DASAR MOTIVASI Oleh : Desy Herma Fauza, SE., MM 1 Faktor Penentu Kinerja (Griffin) Motivasi (Motivation) Kemampuan (Ability) Lingkungan Pekerjaan (Work Environment) Pengertian Motivasi Motivation
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Motivasi 2.1.1.1 Pengertian dan Tujuan Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 Konsep - Konsep Motivasi Dasar PERILAKU ORGANISASI 2 Definisi
Lebih terperinciKomunikasi Organisasi
Modul ke: Komunikasi Organisasi Motivasi & Kepemimpinan Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Motivasi Perilaku manusia sebenarnya adalah
Lebih terperinciKonsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)
Konsep Dasar Motivasi (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini) Motif Alasan yang disadari oleh indv untuk bertingkah laku pada suatu tujuan Motivasi Suatu proses dimana kebutuhan2 mendorong
Lebih terperinciKonsep - Konsep Motivasi Dasar
Konsep - Konsep Motivasi Dasar 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T I O N W W W. P R E N H A L L. C O M / R O B B
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kepemimpinan Menurut Veithzal Rivai (2006:2) mendefinisikan kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dengan cara kepatuhan, kepercayaan,
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK Lily Indriani Email: lily.indriani99@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori motivasi Vroom (1964) Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan
Lebih terperincimerasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs
20 Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) Kebutuhan akan perasaan ikut serta
Lebih terperinciMOTIVASI. Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahan sangat menentukan efektifitas manajer.
MOTIVASI Motivas (Motivation), Kebutuhan (Need), Dorongan (Drive) : keadaan dalam pribadi seseorangyang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Kemampuan manajer
Lebih terperinciMotivasi : proses yg berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu, ke arah pencapaian sasaran.
Motivasi Oleh : Rino A Nugroho rinoan@gmail.com Definisi Motivasi : proses yg berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu, ke arah pencapaian sasaran. Forces acting on an employee
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam agenda bisnis. Para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu
Lebih terperinciKELOMPOK 3. Mia Resmiati Novi Febriyanti
KELOMPOK 3 Mia Resmiati 2108022 Novi Febriyanti 2108025 Integrasi Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kasatuan yang utuh atau bulat. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai bentuk ativitas. Brahmasari (2004) mengemukakan bahwa kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja didefinisikan dengan sejauh mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 Konsep - Konsep Motivasi Dasar SN 322023 PERILAKU ORGANISASI
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) Pengertian Sumber Daya manusia
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) 2.1.1 Pengertian Sumber Daya manusia Sumber Daya manusia merupakan satu satunya sumber daya yang memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum kita lebih jauh mengupas masalah kompensasi dan motivasi, ada perlunya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Definisi Motivasi Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan usaha yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan dalam memenuhi beberapa kebutuhan
Lebih terperinciMotivasi. Hendra Wijayanto
Motivasi Hendra Wijayanto Definisi Motivation is All those inner striving conditions variously described as wishes, desires, needs, drives and the like Kesiapan khusus seseorang untuk melakukan atau melanjutkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen proyek kontruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksananakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Proyek konstruksi juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja 2.1.1 Defenisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap positif terhadap pekerjaan pada diri seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi. Sebagai tenaga penggerak utama, faktor tenaga kerja
Lebih terperinciNEEDS DRIVES INCENTIVES
Motivasi kerja merupakan proses yang menyebabkan seseorang berperilaku dengan cara tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang sangat individu untuk bertahan hidup, keamanan, kehormatan, pencapaian,
Lebih terperinciHAKEKAT MOTIVASI KERJA WIDYAISWARA
HAKEKAT MOTIVASI KERJA WIDYAISWARA Oleh : Rahmat Domu, S.Pd. M.Si Widyaiswara Muda BDK Manado Motivasi merupakan pendorong untuk keberhasilan seseorang. Ternyata dari hasil penelitian diketahui bahwa penyebabnya
Lebih terperinciMotivasi untuk Berprestasi
Motivasi untuk Berprestasi OLEH Budi Sulistyo Motivasi Keinginan untuk meningkatkan kemampuan dan usaha agar dapat meraih tujuan individu ataupun organisasi disertai dengah usaha untuk memenuhi kepuasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Guru 2.1.1. Tugas Guru Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai
1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja pegawai merupakan hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Kata motivasi (motivation) berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan (to move). Motif adalah daya penggerak yang mencakup dorongan, alasan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang paling penting dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan
Lebih terperinciPokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi
Pengantar Manajemen Umum Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi By Erma Sulistyo Rini Asumsi dasar Mengenai
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG) Alfarez Fajar Sandhria Kusdi Rahardjo Hamidah Nayati Utami Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan komoditas potensial yang bernilai ekonomis dan penting untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian besar berasal dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen merupakan inti dari organisasi, oleh karena itu penulis menganggap perlu untuk mengemukakan pengertian manajemen, manajemen dari kata to manage
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana dimaklumi bahwa perkembangan teknologi dan globalisasi sangat mempengaruhi dalam setiap kegiatan dunia usaha saat ini. Hal ini menyebabkan perkembangan
Lebih terperinciAdalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Definisi Motivasi Adalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan. Elemen Kunci : 1. Intensitas : Seberapa keras usaha seseorang 2. Arah : Tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.A Kinerja Seseorang akan mendambakan penghargaan terhadap hasil pekerjaanya dan mengharapkan imbalan yang adil. Penilaiaan kinerja perlu dilakukan seobyektif mungkin karena akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Pengertian Seperti halnya karyawan mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang diharapkan akan dipenuhi oleh perusahaan, perusahaan juga mengharapkan karyawannya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dicapainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu membentuk suatu
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas yang menjadi tanggung jawab guru tersebut secara tepat waktu, disamping
Lebih terperinciTEORI MOTIVASI PENDAHULUAN TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW. The Motivational Process: An Initial Model. Need deficiencies
PENDAHULUAN TEORI MOTIVASI The Motivational Process: An Initial Model VI Need deficiencies reassessed by the employee I still want the promotion. I ve got to try another approach. V Rewards of punishments
Lebih terperinciMOTIVASI KERJA. Imam Gunawan
MOTIVASI KERJA Imam Gunawan PENDAHULUAN The Motivational Process: An Initial Model VI Need deficiencies reassessed by the employee I still want the promotion. I ve got to try another approach. V Rewards
Lebih terperinciBAB XIII TEKNIK MOTIVASI
BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran menurut Weiss (1990 ) dalam Robbins dan Judge (2008)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pembelajaran (Learning Theory) Pembelajaran menurut Weiss (1990 ) dalam Robbins dan Judge (2008) adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen dan terjadi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh kemajuan zaman. Hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi dunia industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
Lebih terperinciPSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.
PSIKOLOGI SDM Modul ke: MOTIVASI INDIVIDU www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum :
Lebih terperinciMODUL KEDUA MOTIVASI KERJA. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si
MODUL KEDUA MOTIVASI KERJA Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2011 1 MODUL KEDUA MOTIVASI KERJA 1. Tujuan Instruksional Umum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dibahas tentang teori dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang akan mendasari penelitian ini. Pemabahasan ini akan menjadi panduan dalam memahami secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen meliputi berbagai aspek yaitu manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen personalia, dan manajemen operasional. Antara aspek yang satu
Lebih terperinciPsikologi Industri & Organisasi
Modul ke: Psikologi Industri & Organisasi Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Fakultas PSIKOLOGI Irfan Aulia, M.Psi. Psi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Modul 4 Abstract Mahasiswa
Lebih terperinciPERILAKU KEORGANISASIAN IT
PERILAKU KEORGANISASIAN IT-021251 U M M U K A L S U M U N I V E R S I TA S G U N A D A R M A 2016 PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI Membahas perilaku manusia dlm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan di dunia kerja pun semakin bertambah. Hal ini ditambah dengan jumlah lapangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Menurut Marry Parker Foller dalam Handoko (1999), pengertian manajemen yang didefinisikan sebagai proses kegiatan untuk dapat mencapai tujuan tertentu melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Iklim Organisasi 2.1.1. Definisi Iklim Organisasi Awalnya, iklim organisasi adalah istilah yang digunakan merujuk kepada berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS. Penelitan terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat. Analisis
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitan terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.1 : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Judul Penelitian Peneliti (Tahun)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PRODUKTIVITAS KERJA 1.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas kerja adalah suatu ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Kepuasan Kerja Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Herzberg dalam Furnham et al. (2009) menyatakan bahwa kepuasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalan suatu perusahaan, karena semua aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu
Lebih terperinci