dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

dokumen-dokumen yang mirip
PERVASIVE DEVELOPMENTAL DISORDER (lanjutan) Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

Aidia Fitri Yeni, S. Ked Junita Yuni Murni, S. Ked Reni Oktora, S. Ked

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL. Disusun Oleh : Hadi Ari Yanto

Pendahuluan. Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

Pendahuluan. Leo Kanner 1943 : Anggapan sebenarnya : 11 kasus anak dgn kesulitan berkomunikasi. Tidak berhubungan dgn retardasi mental

Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

Oleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan terbesar orang tua adalah adanya kehadiran anak. Anak yang tumbuh sehat merupakan harapan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil WHO Multi Center

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V GANGGUAN PSIKIATRI PADA ANAK DAN REMAJA: AUTISME

Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar. Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009

AUTISME MASA KANAK-KANAK Autis berasal dari kata auto, yg berarti sendiri. Istilah autisme diperkenalkan oleh Leo Kanner, 1943 Pandangan lama: autisme

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Afektif Bipolar episode Manik dengan Gejala Psikotik Muhammad Hazim Afif b Amirudin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KONSEP KESEHATAN MENTAL OLEH : SETIAWATI

BAB I PENDAHULUAN. Anomali kongenital atau kelainan kongenital didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kejang merupakan masalah neurologi yang paling sering kita jumpai pada

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Seri penyuluhan kesehatan

Ismala Hayati Dewi (2008). ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting. Untuk menilai tumbuh kembang anak banyak pilihan cara. Penilaian

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA

Retardasi Mental. Dr.dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdarahan dari saluaran genitelia diakhir kehamilan setelah usia gestasi 24

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

..lanjutan. Penyakit Tumbuh Kembang. Masalah interaksi sosial. Tingkah laku repetitif terbatas 09/02/2016 ABNORMALITAS PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan kongenital adalah penyebab utama kematian bayi di negara maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

GANGGUAN PSIKOTIK I. PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Salah satu keluhan terbanyak dari orang tua. Mengapa terlambat? Apa penyebabnya? Boleh ditunggu, sampai umur berapa? Perlu terapi?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (Narendra, 2004). Pembelajaran pada masa golden age merupakan wahana

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibandingkan populasi anak sehat (Witt et al., 2003). Pasien dengan penyakit

KELAINAN METABOLISME KARBOHIDRAT (PENYAKIT ANDERSEN / GLIKOGEN STORAGE DISEASE TYPE IV) Ma rufah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan hormonal paska kehamilan (Djamhoer, 2005; Alan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada ketidakmampuan untuk mengendalikan fungsi motorik, postur/ sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan jiwa yang paling menimbulkan kerusakan dalam psikiatri. Skizofrenia

Attention-Deficit Disorders ATTE NTION- DE FICIT/HYPE R AC TIVITY DIS OR DE R

Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1. PENDAHULUAN. Stres adalah satu dari konsep-konsep sentral psikiatri, walaupun istilah ini

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai

FUZZY LOGIC METODE MAMDANI UNTUK MEMBANTU DIAGNOSA DINI AUTISM SPECTRUM DISORDER

EARLY-ONSET BIPOLAR DISORDERS. Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dari 72 tahun di tahun 2000 (Papalia et al., 2005). Menurut data Biro Pusat Statistik

Salah satu keluhan terbanyak dari orang tua

AUTISM. Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,

GANGGUAN NAPAS PADA BAYI

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Sindrom Down

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural.

Transkripsi:

dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial Hendaya dalam komunikasi Pola perilaku at minat repetitif & stereotipik yg terbatas

Prevalensi: 0,08% (0,02-0,3%) Onset: sebelum usia 3 th; dalam beberapa kasus, tak dikenal sampai anak lebih besar XY:XX = 5:1; pada XX cenderung memiliki RM yg lebih berat

Genetik Biologis Imunologis Perinatal Neuroanatomis Biokimia Psikososial & keluarga

>4 gen berkontribusi Jika anak I menderita gangguan autistik maka risiko adik2y menderita autisme meningkat 50-200x; sekalipun tak terkena autisme, risiko mereka menderita berbagai gangguan perkembangan yg sering terkait dengan keterampilan2 komunikasi dan sosial meningkat broad phenotype Hipotesis: predisposisi terhadap kesukaran2 perkembangan, etiologi genetik spesifik

Anak2 dengan gangguan autistik RM & gangguan kejang 70% menderita RM 1/3: RM ringan-sedang, <1/2: RM berat-sangat berat menunjukkan defisit yg lebih nyata dalam penalaran abstrak, pengertian sosial, & tugas2 verbal daripada tugas2 performa 4-32% mempunyai kejang grand mal, 20-25% perluasan ventrikel 10-83% abnormalitas EEG kegagalan lateralisasi serebral MRI: hipoplasia lobulus vermis cerebelli VI & VII & polimikrogiria migrasi sel yg abnormal pada trimester I-II histopa: jumlah sel Purkinje lebih sedikit PETs: metabolisme korteks yg difus

Inkompatibilitas imunologis Limfosit beberapa anak autistik bereaksi dengan Ab maternal kerusakan jaringan neural embrionik at ekstraembrionik selama kehamilan Tidak ada bukti bahwa vaksinasi anak menyebabkan gangguan autistik

Insidensi komplikasi perinatal pada bayi2 yg kemudian didiagnosis gangguan autistik lebih tinggi dari yg diperkirakan Perdarahan maternal & mekonium dalam cairan amniotik lebih sering daripada populasi umum Neonatus: insidensi RDS & anemia neonatal tinggi XY akibat masa kehamilan yg lebih panjang & BBL lebih tinggi daripada populasi umum

Tak diketahui; namun, bukti terakhir menunjukkan pembesaran volume substantia alba et grisea cerebri Lobus temporalis terkait sindrom sepertiautistik pada orang2 dengan kerusakan lobus temporalis; binatang2 yg dirusak lobus temporalisnya kehilangan perilaku sosial yg normal & tampak kegelisahan, perilaku motor repetitif, & repertoar perilaku yg terbatas Penurunan sel Purkinje abnormalitas proses2 perhatian, arousal, sensori

1/3 pasien dengan gangguan autistik mempunyai kadar 5-HT plasma yg tinggi Insidensi hiperserotonemia pada anak2 autistik tanpa RM tinggi Keparahan gejala berbanding terbalik dengan 5-HIAA:asam homovanilat dalam CSS Kadar 5-HIAA dalam CSS berbanding terbalik dengan kadar serotonin darah tak khas

Tak ada perbedaan yg bermakna dalam keterampilan mengasuh-anak antara orangtua dari anak2 autistik & orangtua anak2 yg normal Anak2 dengan gangguan autistik dapat berespons dengan kekambuhan gejala terhadap stresor2 psikososial Beberapa anak dengan gangguan autistik sangat sensitif terhadap perubahan2 dalam keluarga & lingkungan terdekat mereka

A. Total 6 butir dari (1), (2), & (3), dengan sedikitnya 2 dari (1), & masing2 1 dari (2) & (3): 1) Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial, sebagaiamana terwujud dengan sedikitnya 2 dari berikut: a) Hendaya nyata dalam pemakaian perilaku2 nonverbal seperti tatapan mata-ke-mata, ekspresi wajah, postur tubuh, & gestur u/ meregulasi interaksi sosial b) Kegagalan u/ mengembangkan hubungan sesama yg sesuai dengan tingkat perkembangan c) Kurangnya pencarian spontan u/ berbagi kenikmatan, minat, at pencapaian dengan orang lain d) Kurangnya timbal-balik sosial at emosional

a) Keterlambatan dalam, at tak punya sama sekali akan, perkembangan bahasa yg diucapkan (tak disertai o/ suatu usaha u/ mengompensasi melalui cara komuni-kasi alternatif seperti gestur at meniru) b) Pada anak2 dengan pembicaraan yg adekuat, hendaya nyata dalam kemampuan u/ memulai at memper-tahankan pembicaraan dengan orang lain c) Pemakaian bahasa at bahasa idiosinkratik yg stereo-tipik & repetitif d) Kurangnya make-believe play spontan yg beragam at social imitative play yg sesuai dengan tingkat perkem-bangan

a) Preokupasi dengan 1 at > pola2 minat stereo-tipik & terbatas yg abnormal baik dalam intensitas ataupun fokus b) Ketaatan yg tak dapat diubah terhadap rutinitas at ritual nonfungsional yg spesifik c) Manerisme motor yg stereotipik & repetitif d) Preokupasi yg menetap dengan bagian2 obyek

A. Keterlambatan at fungsi abnormal dalam sedikitnya 1 dari area berikut, dengan awitan sebelum usia 3 th: 1) Interaksi sosial 2) Bahasa sebagaimana dipakai dalam komunikasi sosial 3) Permainan simbolik at imajinatif B. Gangguan tersebut tak dapat ke dalam gangguan Rett at gangguan disintegratif masa kanak

Ciri-ciri fisik: sekilas tak menunjukkan tanda2 fisik anomali fisik minor yg tinggi Malformasi telinga Tak menunjukkan lateralisasi & tetap ambidextrous pada suatu usia ketika dominansi serebral ditegakkan pada kebanyakan anak Abnormalitas dermatoglifik (sidik jari) gangguan perkembangan neuroektodermal

Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial Gangguan komunikasi & bahasa Perilaku stereotipik Ketakstabilan mood & afek Respons berlebih terhadap beberapa stimuli sensorik & respons kurang terhadap stimuli sensorik yg lain Gejala2 perilaku yg terkait (hiper/hipo-kinesis, agresi, tantrum, melukai-diri, perhatian pendek, kemampuan fokus pada tugas yg buruk, insomnia, masalah makan, enuresis)

Prosedur bagi diagnosis banding pada sistem multiaksial: 1. Tentukan tingkat intelektual 2. Tentukan tingkat perkembangan bahasa 3. Pertimbangkan apakah perilaku anak sesuai dengan: a) Usia kronologis b) Usia kejiwaan c) Usia bahasa 4. Bila tak sesuai, pertimbangkan diagnosis banding gangguan psikiatrik menurut a) Pola interaksi sosial b) Pola bahasa c) Pola permainan 5. Kenali segala kondisi medis yg relevan 6. Pertimbangkan apakah terdapat faktor2 psikososial yg relevan

Skizofrenia dengan awitan masa kanak Retardasi mental dengan gejala2 perilaku Gangguan bahasa reseptif-ekspresif tercampur Afasia didapat dengan konvulsi Ketulian kongenital at hendaya pendengaran berat Deprivasi psikososial

Pada umumnya merupakan gangguan seumur hidup dengan prognosis yg tak jelas IQ > 70 + memakai bahasa komunikatif sebelum usia 5 th prognosis lebih baik

GOALS Memperbaiki kemampuan u/ berintegrasi ke dalam sekolah Mengembangkan hubungan sesama yg penuh arti Meningkatkan kemungkinan mempertahankan kehidupan yg mandiri sebagai orang dewasa Mengurangi perilaku2 disruptif yg bisa tereksaserbasi khususnya selama transisi & di sekolah AIMS Meningkatkan perilaku yg dapat diterima secara sosial & prososial Menurunkan gejala2 perilaku yg aneh Memperbaiki komunikasi verbal & nonverbal

Belum ada obat yg spesifik dengan efikasi yg terbukti dalam penatalaksanaan gejala2 inti gangguan autistik; namun, pengobatan telah menjanjikan suatu pengurangan hiperakti-vitas, obsesi & perilaku kompulsif, iritabilitas, agresi, & perilaku melukai-diri AP: haloperidol, risperidone, olanzapine, quetiapine, clozapine, ziprasidone