Pendahuluan. Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)
|
|
- Ade Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pendahuluan Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)
2 Maksud: memberikan cara bagi dokter & peneliti u/ mengorganisir pengamatannya bantuan kepada dokter dalam mengaji & dalam memformulasikan rekomendasi2 begi intervensi & pengawasan lebih jauh Bahasa umum yg dapat dipakai dokter & peneliti u/ berkomunikasi 1 sama lain, u/ mengumpulkan data sistematik pada berbagai gangguan, & memperbaiki pemahaman tipe2 gangguan, faktor2 yg mempengaruhi perjalannya, & komponen2 & keefektifan intervensi Kerangka awal yg darinya perbaikan lebih lanjut & perubahan dapat dibuat
3 Keinginan u/ menganalisis temuan2 dari penelitian yg sistematik sebelum menawarkan konseptualisasi2 awal sekalipun Vs. Kebutuhan u/ menanamkan konseptualisasi2 pendahuluan yg dapat menjadi dasar bagi pengumpulan data yg sistematik usaha2 yg lebih berdasar empiris
4 Presentasi kategorisasi berbasis konsensus para ahli akan gangguan2 kesehatan jiwa & perkembangan dalam th2 awal kehidupan Kerangka yg berubah tak dimaksudkan u/ memasukkan semua kondisi at gangguan yg mungkin Pedoman awal bagi dokter & peneliti u/ memfasilitasi diagnosis & perencanaan klinis, komunikasi & penelitian selanjutnya Tak dimaksudkan u/ dipakai secara hukum at nonklinis
5 Gejala & perilaku yg ada Riwayat perkembangan fungsi afektif, bahasa, kognitif, motorik, sensorik, keluarga, & interaktif masa lalu & kini Fungsi keluarga & pola2 kebudayaan & interaktif Orangtua sebagai individu Hubungan & pola2 interaktif pengasuh-anak Ciri2 konstitusional-maturasional anak Pola2 afektif, bahasa, kognitif, motorik & sensorik
6 1. Sifat dari kesukaran2, kekuatan, tingkat kapasitas adaptif keseluruhan, & fungsi dalam area perkembangan utama anak, termasuk sosial-emosional, hubungan, kognitif, bahasa, kemampuan2 sensorik & motorik dala perbandingannya dengan pola2 perkembangan yg sesuai-usia 2. Kontribusi relatif dari area2 yg berbeda yg dikaji kepada kesukaran2 & kompetensi2 si anak 3. Pengobatan komprehensif at rencana intervensi preventif u/ menghadapi hal2 di atas
7 Sistem klasifikasi multiaksial sementara kategori2 berubah sejalan bertambahnya pengetahuan: aksis I. Klasifikasi primer II.Klasifikasi hubungan III.Gangguan at kondisi fisik, neurologis, perkembangan & kesehatan jiwa (digambarkan dalam sistem klasifikasi yg lain) IV.Stres psikososial V.Tingkat perkembangan fungsional emosional
8 Tak dimaksudkan u/ simetris sepenuhnya dengan sistem lain seperti DSM-IV & ICD-10 fokus pada masalah2 perkembangan Dimaksudkan u/ melengkapi kerangka2 yg lain (DSM-IV, ICD-10) tak dimaksudkan u/ memasukkan kategori2 bagi setiap tipe gangguan perkembangan at kesehatan jiwa diagnosis DSM-IV menggambarkan secara tepat kesukaran primer yg ada I diagnosis DSM-IV terkait dengan diagnosis primer dari sistem ini III
9 1. stres yg jelas yg cukup berat at bermakna gangguan stres traumatik 2. kesukaran sensorik, motorik, pemrosesan, organisasional, at integrasi berbasis konstitu-sional at maturasional yg terkait dengan pola2 perilaku &/at emosional maladaptif yg tampak gangguan2 regulasi
10 1. masalah2 yg ada ringan at berdurasi relatif singkat (> 4 bl), & terkait dengan kejadian lingkungan yg jelas gangguan penyesuaian 2. tak ada kerentanan berbasis konstitusional at maturasional, stres at trauma yg berat at bermakna; kesukarannya tak ringan, berdurasi singkat, & tak terkait dengan kejadian yg jelas gangguan mood & afek
11 1. Gangguan2 keterlambatan yg multipel (komunikasi & kedekatan sosial) cukup ekstrim & jelas u/ dapat dikenali secara mudah pola2 maladaptasi yg kronik (MDD) & pola deprivasi yg berlanjut (berbeda dengan gangguan stres traumatik) harus didahulukan dari kategori2 yang lain seperti gangguan regulasi at stres traumatik pengecualian terhadap peraturan2 umum di atas
12 1. Kesukaran tertentu timbul hanya pada situasi tertentu at berhubungan dengan orang tertentu gangguan penyesuaian & hubungan 2. Kesukaran hanya melibatkan hubungan & tak ada gejala lain terlepas dari hubungan itu jangan memakai aksis I pakai aksis II 3. Gangguan deprivasi/maltreatment attachment reaktif perawatan fisik, psikologis & emosi-onal dasar yg
13 1. Gejala2 umum seperti gangguan makan & tidur kaji basis yg mendasari masalah tersendiri, bagian dari kategori diagnostik yg beragam, bagian dari pola yg lebih lanjut seperti dalam ganggua attachment reaktif, at gangguan regulasi & MDD Gangguan tidur kesukaran tersendiri, bagian dari kesukaran regulasi yg terkait pada hipersensitivitas & kesukaran pemrosesan sensorik lainnya
14 1. Bila terdapat sejumlah elemen yg membingungkan, misal: elemen stres, kerentanan motorik dan sensorik, gangguan mood/afek & menarik diri pertimbangkan ciri2 yg paling menonjol 2. Pada kasus yg jarang, mungkin terdapat 2 kondisi primer. Misal: gangguan tidur & separation anxiety disorder 2 diagnosis primer
15 Harus mencerminkan fitur2 yg paling menonjol dari gangguan tersebut
16 Anak2 yg telah mengalami: Kejadian tunggal Serangkaian kejadian traumatik yg berhubungan Stres menetap yg kronik Meliputi: Mengalami langsung Menyaksikan Konfrontasi dengan kejadian(2) yg melibatkan (ancaman) kematian at jejas yg serius pada si anak at orang lain
17 Kejadian yg mendadak & tak terduga gempa, serangan teroris, digigit binatang Serangkaian kejadian yg berhubungan serangan udara berulang Situasi yg menetap & kronik pemukulan at pemerkosaan seksual yg terus-menerus
18 Harus dipahami dalam konteks: Trauma Ciri2 kepribadian anak Kemampuan pengasuh u/ membantu si anak beradaptasi Working through the experience Kenangan2 yg dilaporkan anak bisa berubah sebagai bagian dari usahanya u/ mengolah ulang traumanya bukan berarti traumanya fantasi semata
19 1. Pengalaman kembali kejadian yg traumatik 2. Penumpulan keresponsifan pada seorang anak at interferensi dengan momentum perkembangan 3. Gejala2 peningkatan arousal 4. Gejala2 yg tak ada sebelum kejadian
20 a. Permainan pasca-traumatik b. Rekoleksi berulang akan kejadian traumatik di luar permainan c. Mimpi buruk berulang d. Distres saat terpajan hal yg mengingatkan trauma e. Episode2 dengan gambaran2 yg obyektif dari suatu flashback at disosiasi
21 a. Peningkatan penarikan diri b. Rentang afek yg terbatas c. Kehilangan sementara keterampilan2 perkembangan yg didapat sebelumnya d. Penurunan at keterbatasan dalam permainan dibanding dengan pola si anak sebelum kejadian
22 a. Night terror b. Kesukaran pergi tidur c. Bangun di malam hari yg berulang tak terkait pada mimpi buruk at night terror d. Kesukaran atensional yg bermakna & penurunan konsentrasi e. Hypervigilance f. Respons terkejut yg berlebihan
23 a. Agresi kepada anak sebaya, orang dewasa, at binatang b. Cemas perpisahan c. Takut ke toilet sendirian d. Takut kegelapan e. Ketakutan2 yg lain f. Pesimisme at perilaku merusak-diri, manipulatif, at provokatif masokistik g. Perilaku2 seksual & agresif yg tak sesuai bagi usia anak h. Reaksi2 nonverbal lain yg dialami saat trauma
24 maka diagnosis Gangguan Stres Traumatik lebih diutamakan daripada diagnosis primer yg lain
25 Meliputi: Gangguan cemas Gangguan mood Gangguan ekspresi emosional campuran Gangguan identitas gender masa kanak Gangguan attachment reaktif Dokter harus menentukan apakah gejala2nya merupakan gambaran umum dari fungsi si anak at spesifik terhadap suatu situasi at hubungan hubungan & pola2 interaksi jarang bersifat 1D
26 Diagnosis ini harus berdasar pada bukti tingkat kecemasan at ketakutan si bayi at anak yg berlebihan, melebihi reaksi yg diperkirakan terhadap tantangan2 perkembangan yg normal & termanifestasi dengan 1 dari berikut: 1. Ketakutan yg banyak at spesifik 2. Kecemasan perpisahan at kecemasan terhadap orang asing yg berlebihan 3. Episode2 kecemasan at panik yg berlebihan tanpa pencetus yg jelas 4. Inhibisi at konstriksi perilaku yg berlebihan dikarenakan kecemasan 5. Kecemasan yg berat, terkait dengan kurangnya perkembangan fungsi ego dasar yg diharapkan berlangsung antara usia 2-4 th 6. Agitasi pada bayi, tangisan at teriakan yg tak dapat dikendalikan, gangguan tidur & makan, kecerobohan, & manifestasi perilaku lain dari kecemasan Kecemasan at ketakutan harus menetap sesingkatnya dua minggu & mengganggu fungsi secara sesuai.
27 Gejala2 yg ada Durasi gejala2 tersebut Derajat gangguan terhadap fungsi dalam kaitannya dengan tingkat perkembangan si anak Anak dengan keterlambatan perkembangan dapat didiagnosis suatu gangguan cemas bila kecemasan/ketakutannya tak sesuai dengan tingkat perkembangannya
28 Saat trauma yg diketahui a/ nyata & awitan kesukaran si anak mengikuti trauma tersebut gangguan stres traumatik Gangguan cemas tak boleh diberikan pada saat adanya MSDD Dx: MSDD Jika terdapat kesukaran2 reaktivitas sensorik yg jelas, bahasa reseptif & pemrosesan auditorik, pemrosesan visual-spatial, at perencanaan motor gangguan regulasi Jika kecemasan at ketakutan si anak terbatas pada suatu hubungan tertentu gangguan relasi.
29 Kategori ini berdasar pada premis bahwa hilangnya seorang pengasuh utama seperti orangtua hampir selalu merupakan masalah yg serius bagi bayi at anak kecil karena kebanyakan anak kecil tak punya sumber2 emosional & kognitif u/ menghadapi kehilangan yg besar seperti itu. Anak yg sedang berduka bisa mempunyai pengasuh penting lain yg juga sedang berduka tak ada dukungan duka bertambah
30 1. menangisi, memangil, & mencari orangtua yg absen, menolak usaha orang lain u/ memberi penghiburan 2. Penarikan emosional, disertai letargi; ekspresi wajah yg sedih, & kurangnya minat dalam aktivitas2 yg sesuai-usia 3. Makan & tidur bisa terganggu 4. Bisa terdapat regresi at hilangnya tonggak2 perkembangan yg telah dicapai sebelumnya 5. rentang afek yg terbatas 6. Detachment 7. Sangat sensitif terhadap segala hal yg mengingatkannya pada sang pengasuh distres akut saat barang2 milik sang pengasuh disentuh orang lain at disingkirkan
31 Gangguan ini mungkin tak udah u/ dibedakan dari Gangguan Stres Traumatik. Perhatikan sifat gejala2nya! GST penghidupan kembali & pola2 kompulsif MKRDB depresi & apati
32 Saat gangguan disertai deprivasi psikososial/ lingkungan yg bermakna, ini harus dicatat & Reactive Attachment Deprivation/ Maltreatment Disorder harus dipertimbangkan sebagai klasifikasi alternatif. Jika gangguannya tak berat & dalam konteks si anak sedang dalam proses membuat penye-suaian gangguan penyesuaian. Pola2 di atas (-) depresi.
33 Mood depresif at iritabel Hilang minat &/at kesenangan dalam aktivitas2 yg sesuai perkembangan Hilangnya kemampuan u/ protes Merengek berlebihan Hilangnya perbedaharaan interaksi & inisiatif sosial Gangguan tidur & makan, penurunan BB Gejala2 di atas harus ada u/ periode sesingkatnya 2 minggu.
34 1. Tak ada at hampir tak adanya 1 at > tipe afek yg spesifik yg dapat diperkirakan sesuai perkembangan 2. Rentang ekspresi emosional yg terbatas dibanding dengan harapan2 yg sesuai perkembangan 3. Intensitas ekspresi emosional yg terganggu, tak sesuai dengan tingkat perkembangan si anak 4. Pembalikan afek at ketaksesuaian afek terhadap situasi
35 Diagnosis ini tak boleh dipakai bila si anak di-diagnosis cemas at depresi. Diagnosis ini harus dipakai pada anak2 dengan keterlambatan perkembangan hanya jika gangguan dalam ekspresi afektif tak sesuai tingkat perkembangan si anak
GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA
GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA Pembimbing : Dr. Prasilla, Sp KJ Disusun oleh : Kelompok II Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta cemas menyeluruh dan penyalahgunaan zat. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Gangguan stres akut (juga disebut shock psikologis, mental shock, atau sekedar shock) adalah sebuah kondisi psikologis yang timbul sebagai tanggapan terhadap peristiwa yang mengerikan.
Lebih terperinciPost-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Oleh : Husna Nadia 1102010126 Pembimbing : dr Prasila Darwin, SpKJ DEFINISI PTSD : Gangguan kecemasan yang dapat terjadi setelah mengalami /menyaksikan suatu peristiwa
Lebih terperinciDr. Ika Widyawati, SpKJ(K)
Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K) Sering dikombinasi dengan kesulitan dalam proses pengaturan psikologikal, sensori, perhatian, motorik, kognitif, somatik, dan afeksi. Sejarahnya anak-anak dengan kesulitan Relasi
Lebih terperinciDiagnostic Classification : 0 3 (lanjutan) Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)
1 Diagnostic Classification : 0 3 (lanjutan) Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K) 2 205. GANGGUAN IDENTITAS GENDER MASA KANAK Perlu pembatasan dalam pengalaman dengan gender anak yang bermanifestasi selama periode
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa
Bab 5 Ringkasan Setelah melakukan analisis pada bab tiga, penulis mengambil kesimpulan bahwa tokoh Kazue Sato mengalami gejala gangguan kepribadian ambang, karena ditemukan 5 kriteria gangguan kepribadian
Lebih terperinciGAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN
GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN Definisi Suatu sinyal yang menyadarkan, memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang untuk mengambil tindakan 2 Beda kecemasan dan ketakutan
Lebih terperinciPERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA
Artikel PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA Mardiya Depresi merupakan penyakit yang cukup mengganggu kehidupan. Saat ini diperkirakan ratusan juta jiwa penduduk di dunia menderita depresi. Depresi dapat terjadi
Lebih terperinciKonsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah
Konsep Kecemasa n Oleh : Hapsah Pengertian Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui.
Lebih terperinciGANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
MAKALAH DISKUSI TOPIK GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA Disusun oleh: NUR RAHMAT WIBOWO I11106029 KELOMPOK: VIII KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Respon Penerimaan Anak 1. Pengertian Respon atau umpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak
Lebih terperinci1. Bab II Landasan Teori
1. Bab II Landasan Teori 1.1. Teori Terkait 1.1.1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini depresi menjadi jenis gangguan jiwa yang paling sering dialami oleh masyarakat (Lubis, 2009). Depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan
Lebih terperinciEPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS
DEFINISI Gangguan Bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses berfikir. Disebut Bipolar
Lebih terperinciMengenal Gangguan Stress Pasca Trauma
Materi ini merupakan salah satu bahan kuliah online gratis bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa dan perawat pendamping Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma Oleh: Tirto Jiwo Juni 2012 Tirto Jiwo
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. penutupan rumah sakit jiwa dan cepatnya pengeluaran pasien tanpa
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengasuh Skizofrenia Selama 50 tahun terakhir, munculnya perawatan berbasis komunitas, penutupan rumah sakit jiwa dan cepatnya pengeluaran pasien tanpa dukungan yang memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi perubahan pertumbuhan dan perkembangan. Masa remaja mengalami perubahan meliputi perubahan
Lebih terperinciKLASIFIKASI GANGGUAN JIWA
KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA PSIKOLOGIS; didasarkan atas letak dominasi gangguan pada fungsi psikologis FISIOLOGIS; setiap proses psikologis didasari fisiologis/faali ETIOLOGIS; berdasarkan penyebab gangguan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Depresif Mayor Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing masing individu. Diagnostic
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya
BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsang dari luar. Walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi sebenarnya merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam pendidikan. Perguruan Tinggi diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi
Lebih terperinciRita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY
Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY 1. Definisi Permasalahan Perkembangan Perilaku Permasalahan perilaku anak adalah perilaku anak yang tidak adaptif, mengganggu, bersifat stabil yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA
Faktor psikis A. Enuresis Pada Anak Stres a. Pengertian Psikologi Lingkungan Faktor fisik Genetik/familial Hambatan perkembangan Pola tidur Toilet trainning yang tidak adekuat Infeksi saluran kencing Stres
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA
0 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: PUSPA WARDANI F 100 000 066 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku, komunikasi dan interaksi sosial (Mardiyono, 2010). Autisme adalah
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menggambarkan tentang latar belakang masalah, perumusan penelitian, tujuan umum dan tujuan khusus penelitian serta manfaat yang diperoleh dari penelitian ini. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bencana menurut Undang-Undang No.24 tahun 2007 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan
Lebih terperinciKepekaan Reaksi berduka Supresi emosi Penundaan Putus asa
Keputusasaan (Hopelessness) Pengertian Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat keterbatasan atau tidak adanya alternative atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri. ( Yosep, 2007 ). Harga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari Tuhan. Selain itu, orang tua juga menginginkan yang terbaik bagi anaknya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi setiap orang yang telah menikah, memiliki anak adalah suatu anugerah dari Tuhan. Selain itu, orang tua juga menginginkan yang terbaik bagi anaknya, tumbuh dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Lanjut usia di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena meningkatnya usia harapan hidup. Pada tahun 1980 usia harapan hidup di Indonesia
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI...... C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami
Lebih terperinciKONSEP DASAR GANGGUAN TINGKAH LAKU
KONSEP DASAR GANGGUAN TINGKAH LAKU 1. Hakekat Perilaku Manusia 2. Pengertian Gangguan Tingkah Laku 3. Problema Penetapan Gangguan Tingkah Laku pada Anak 4. Klasifikasi Gangguan Tingkah Laku 5. Penyebab
Lebih terperinciDAFTAR KOMPETENSI KLINIK
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 DAFTAR KOMPETENSI KLINIK Target Kompetensi Minimal Masalah Psikiatrik Untuk Dokter Umum: 1. Mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan kasus psikiatrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fobia sering kali dimiliki seseorang. Apabila terdapat perasaan takut akan sesuatu yang terkadang tidak mengidap sesuatu adalah lucu dan aneh, tetapi bagi orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruang rawat :... Tanggal dirawat:... A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI......
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN ) A. PENGERTIAN Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak melihat ada alternative
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih banyak daripada anak yang tidak mengalaminya, tetapi mereka memiliki gejala yang lebih sedikit dibandingkan
Lebih terperinciEARLY-ONSET BIPOLAR DISORDERS. Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)
EARLY-ONSET BIPOLAR DISORDERS Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K) EPIDEMIOLOGI NCS (National Comorbidity Survey): ggn bipolar-i menurut DSM-III-R ± 0,4% pd usia 15-54 thn. Peter M.Lewinsohn dkk 1% (terutama ggn
Lebih terperinciGangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM
Gangguan Mental Terkait Trauma Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Gangguan Mental setelah Trauma Trauma 2 minggu 1 bulan 2 bulan 6 bulan Reaksi stres akut Berkabung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang
Lebih terperinciTIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS
TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS TUJUAN Memahami pengertian bencana dan krisis Memahami penyebab terjadinya bencana Mengidentifikasi proses terjadinya bencana Mengidentifikasi respons individu terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, manusia dan pekerjaan merupakan dua sisi yang saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan; keduanya saling mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada masa ini anak belum memiliki kemampuan berpikir yang baik. Hal ini membuat mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Lebih terperinciProses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas
Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hospitalisasi Pada anak 2.1.1 Konsep Hospitalisasi Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki berbagai gagasan-gagasan mengenai dirinya, dimana gagasan tersebut muncul sebagai bentuk keinginannya agar diterima oleh sosial dan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah mempunyai berbagai resiko yang lebih mengarah pada kecerdasan, moral, kawasan sosial dan emosional, fungsi kebahasaan dan adaptasi sosial.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelompok atau masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan unsur terpenting dalam kesejahteraan perorangan, kelompok atau masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar hidup seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia (lansia) disamping usia yang semakin bertambah tua terjadi pula penurunan kondisi
Lebih terperinciPerkembangan dari Attachment (kelekatan) Kita harus memakai orang yang khusus di dalam kehidupan yang dapat membimbing anak-anak untuk merasakan rasa
PERKEMBANGAN ATTACHMENT (KELEKATAN) Perkembangan dari Attachment (kelekatan) Kita harus memakai orang yang khusus di dalam kehidupan yang dapat membimbing anak-anak untuk merasakan rasa senang. Apabila
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI Program Studi : Kedokteran Kode Blok : Blok 20 Blok : PSIKIATRI Semester : 5 Standar Kompetensi : Mampu memahami dan menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Isolasi sosial sering terlihat pada klien skizofrenia. Hal ini sebagian akibat tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan kehilangan batasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada usia ini sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung
Lebih terperinciSanti E. Purnamasari, M.Si., Psi. Fak. Psikologi UMBY
Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi. Fak. Psikologi UMBY Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan gabungan antara aspek fisiologis (detak jantung misalnya) dengan perilaku tampak (tersenyum, misalnya)
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Semua orangtua menginginkan anak lahir dengan keadaan fisik yang
BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah penelitian Semua orangtua menginginkan anak lahir dengan keadaan fisik yang sempurna, tetapi terkadang keinginan tersebut bertolak belakang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Hidup 1. Pengertian Menurut WHOQOL Group (1997) kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan sistem nilai dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran. Istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skizofrenia Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat mengganggu. Psikopatologinya melibatkan kognisi, emosi, persepsi dan aspek lain dari perilaku.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Secondary Traumatic Stress Istilah secondary traumatic stress mengacu pada pengalaman kondisi psikologis negatif yang biasanya dihasilkan dari hubungan yang intens dan dekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa (Purwanto, 1998). Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan merupakan pengalaman manusia yang universal, suatu respon emosional yang tidak baik dan penuh kekhawatiran. Suatu rasa yang tidak terekspresikan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi social adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinciKESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA
KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA Pertemuan 12 Sri Hastuti Handayani, Psi, M.Si KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA Pendidikan seks Peran sekolah Kelompok resiko tinggi Kecemasan remaja Tugas perkembangan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Sepanjang daur kehidupan tidak terlepas dari situasi yang dapat mempengaruhi respon emosi individu. Salah satu situasi yang mempengaruhi emosi individu adalah
Lebih terperinciREFERAT Gangguan Afektif Bipolar
REFERAT Gangguan Afektif Bipolar Retno Suci Fadhillah,S.Ked Pembimbing : dr.rusdi Efendi,Sp.KJ kepaniteraanklinik_fkkumj_psikiatribungar AMPAI Definisi gangguan pada fungsi otak yang Gangguan ini tersifat
Lebih terperinciLAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi
LAMPIRAN Depresi Teori depresi dalam ilmu psikologi, banyak aliran yang menjelaskannya secara berbeda.teori psikologi tentang depresi adalah penjelasan predisposisi depresi ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih
Lebih terperinciBUNUH DIRI DAN GANGGUAN BIPOLAR
BUNUH DIRI DAN GANGGUAN BIPOLAR Abstrak Gangguan bipolar adalah penyakit umum yang ditandai dengan peningkatan kematian prematur, tetapi mereka sering tetap tidak terujuk, tidak terdiagnosis, dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ela Nurlaela Sari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa dimana setiap individu mengalami perubahan yang drastis baik secara fisik, psikologis, maupun lingkup sosialnya dari anak usia
Lebih terperincidan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Kecemasan Remaja yang Menjalani Perawatan (Hospitalisasi) Remaja 1. Kecemasan Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan dan mengingatkan adanya bahaya yang mengancam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koping 1. Pengertian Koping Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, respon terhadap situasi yang mengancam.
Lebih terperinciBIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ
BIPOLAR Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ Definisi Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan adanya perubahan gaya hidup berdampak pada penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan
Lebih terperinciAdhyatman Prabowo, M.Psi
Adhyatman Prabowo, M.Psi SOLO,2011 KOMPAS.com Beberapa korban bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, mengaku masih mengalami trauma. Korban masih merasa takut
Lebih terperinciMata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentis Tanda vital: TD: 120/80 mmhg Nadi: 84 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,5 0 C Tinggi Badan: 175 cm Berat Badan: 72 kg Status Generalis:
Lebih terperinciKECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari
KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari 1. Definisi Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas dan berhubungan dengna perasaan yang tidak menentu dan tidak berdaya (stuart & sundeeen,1995). Kecemasan
Lebih terperinciHesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado
Hesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado Genetik Nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan Lingkungan Tumbuh kembang Optimal 3 } perilaku makan adalah
Lebih terperinciGangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU
Gangguan Kepribadian Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU Gangguan Kepribadian Definisi: Suatu gangguan mental yang dikarakteristikkan dengan corak-corak maladaptif dari penyesuaian dirinya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi antara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak intrauterin dan terus berlangsung hingga dewasa. Proses mencapai dewasa inilah anak harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kepribadian seorang anak merupakan gabungan dari fungsi secara nyata maupun fungsi potensial pola organisme yang ditentukan oleh faktor keturunan dan penguatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Hidayat, adalah orang yang berada di bawah usia 18 tahun.
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anak Anak merupakan seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di lingkungan sekitar kita, seperti gempa bumi yang melanda Yogyakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apabila kita menyaksikan dan mendengarkan berita-berita di media massa, maka kita akan mendengarkan beberapa peristiwa yang kerap terjadi di lingkungan sekitar kita,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data
Lebih terperinci5. PENUTUP. Universitas Indonesia
126 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Reaksi yang ditunjukkan oleh ketiga subjek ketika mengetahui anaknya mengalami tunaganda-netra adalah terkejut, sedih, dan marah. Ketiganya pun merasa bersalah terhadap ketunaan
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri ( Stuart, 2006 ). Gangguan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik depresif, yaitu gangguan kronik dari regulasi mood yang dihasilkan pada episode depresi dan mania. Gejala psikotik mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa mendapatkan teman baru selain teman di rumahnya. Anak juga dapat bermain dan berinteraksi
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS I. PENGKAJIAN PASIEN ANSIETAS 1. DEFINISI Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya maupun lingkungan luarnya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara
Lebih terperinciGangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ
Gangguan Bipolar Febrilla Dejaneira Adi Nugraha Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ Epidemiologi Gangguan Bipolar I Mulai dikenali masa remaja atau dewasa muda Ditandai oleh satu atau lebih episode
Lebih terperinci