BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 1. Gambaran Umum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 1. Gambaran Umum

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA RENCANA KERJA (RENJA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN TANAH BUMBU

RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.05 Urusan Pemerintahan Wajib Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Pahlawan No. 01, Telp. (0362) Singaraja Web Site :

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2016 KOTA PADANG

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Lombok Barat 2015 Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

KATA PENGANTAR. Blitar, April Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blitar

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2016

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

PAPARAN LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN

( RENSTRA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 MARET 2011 TINGKAT KECAMATAN SE-KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 17 Maret 2011

TABEL V.2 Rencana Program,Kegiatan,Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJAA KABUPATEN PANDEGLANGG.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG TAHUN 2015

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

WALIKOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera Tahun 2018 benang merahnya

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RKA SKPD )

Pendapatan JUMLAH PENDAPATAN Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATPOL PP

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA AKSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MERANGIN T.A 2016

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

RENCANA AKSI PERBAIKAN KINERJA PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. ketertiban umum, penegakan Perda dan Pergub; ketenteraman dan ketertiban umum di daerah;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SERANG TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

MATRIK PROGRAM LIMA TAHUN KECAMATAN KERTASARI TAHUN

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

: KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI ORGANISASI : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Halaman.

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 MARET 2011 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 17 Maret 2011

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

RENCANA KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JOMBANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD)

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

BAB IV PENUTUP PENUTUP

RENJA 2013 RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

Transkripsi:

1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang atas karunia dan kekuasaannya kami dapat menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung. Lapoaran ini menyajikan uraian penjelasan tentang beberapa kegiatan yang telah kami kerjakan dan disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban secara nyata untuk menuju terciptanya kondisi yang tertib, aman, damai dan dinamis sehingga dapat mewujudkan lingkungan Kabupaten Bandung yang kondusif. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung pada Tahun Anggaran 2012. Disamping sebagai bentuk pertanggungawaban, laporan ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung serta sebagai bahan untuk koreksi kegiatan yang tercantum pada rencana strategis selama 5 (lima) tahun yaitu Tahun 2010-2015. Beberapa program yang dilaksanakan pada tahun 2012 merupakan penguatan dari RPJMD Kabupaten Bandung yang diharapkan dapat mendukung Terwujudnya Kabupaten Bandung yang maju mandiri dan berdaya saing, melalui tata kelola Pemerintahan yang baik dan pemantapan pembangunan pedesaan, berdasarkan religius, cultural dan berwawasan lingkungan. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 masih banyak kelemahan dan jauh dari sempurna sehingga kami perlu saran dan koreksi dari semua ihak. Namun demikian besar harapan kami kiranya laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan dan pertimbangan lebih lanjut dari pimpinan.

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum Berdasarkan pasal 148 dan 149 yang tercantum pada Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nonor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja, penjabaran dari ketentuan tersebut telah terbit Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 14 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung sebagai salah satu unit kerja yang melaksanakan tugas Bupati dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, serta menegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati. Sebagai realisasi dari Peraturan Daerah tersebut di atas, telah dilaksanakan program kerja yang terencana dan tertuang dalam perencanaan strategi tahun 2010 s/d 2015, sehingga kinerja yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud Disusunnya laporan tahunan ini kiranya dapat dijadikan tolak ukur dan bahan evaluasi terhadap kegiatan dan program kerja, baik kegiatan dan program kerja yang telah maupun yang akan dilakanakan di tahun yang akan datang, sehingga dalam pelakanaan program kerja tahun berikutnya dapat direalisasikan lebih terarah, atas dasar koreksi dari laporan kinerja tahun sebelumnya. b. Tujuan Sebagai tujuan dari penyusunan laporan ini tiada lain agar dapat memberi gambaran tentang pencapaian sasaran program kerja pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung, serta berkaitan dengan pencapaian dimaksud juga dapat dijadikan motivasi dalam rangka meningkatkan dan menyempurnakan terhadap pengendalian program kerja jangka panjang

3 B. Sistematika Penyusunan Dengan beberapa kegiatan dan program kerja yang telah dilaksanakan, baik di dalam rencana strategis maupun yang disusun dalam rencana kerja tahunan, maka secara teknis kegiatan dimaksud dalam Renstra harus dilaksanakan oleh Bagian/Bidang masing-masing, sehingga setiap jenis kegiatan dan program kerja, realisasinya dilaporkan oleh Bagian/Bidang yang bersangkutan kepada atasan langsung/pengguna anggaran yang dalam hal ini adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Mekanisme dalam pembuatan laporan ini dibuat/disusun sebagai berikut : 1. Dimulai dari Bagian sampai Bidang-bidang yang ada pada Satuan Polisi Pamong Praja, membuat laporan bulanan atas dasar realisasi kegiatan sebagai bahan pertimbangan penyusunan laporan triwulan. 2. Laporan triwulan dibuat sebagai bahan pertimbangan laporan semester. 3. Laporan semester dibuat sebagai bahan-bahan pertimbangan laporan tahunan. 4. Laporan tahunan dibuat atas dasar laporan kegiatan dan realiasi kinerja seperti tersebut pada butir 1, 2, dan 3 di atas. 5. Laporan tahunan ini dapat dijadikan tolak ukur dan bahan evaluasi kinerja tahun yang akan datang. Sedangkan sistematika penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut : PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 2. Maksud dan Tujuan B. Sistematika Penyusunan BAB II RENCANA STRATEGIS

4 A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 B. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandunng Tahun 2012 BAB III ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA A. Pengukuran Kinerja B. Analisis Pencapaian Kinerja C. Analisis Pencapaian Keuangan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Rencana Strategis Tahun 2012. 2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2012. 3. PPP ( Pengukuran Pencapaian Program ) Tahun 2012. 4. PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan ) Tahun 2012.

5 BAB II RENCANA STRATEGIS A. Rencana Pembangunan Jangka Menenah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 1. Visi dan Misi Visi Kabupaten Bandung adalah Terwujudnya Kabupaten Bandung yang maju mandiri dan berdaya saing, melalui tata kelola Pemerintahan yang baik dan pemantapan pembangunan pedesaan, berdasarkan religius, cultural dan berwawasan lingkungan. Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung adalah Terciptanya kondisi yang aman, tertib, damai dan dinamis bagi masyarakat Kabupaten Bandung dan terciptanya disiplin Aparatur. Berdasarkan Visi tersebut, maka ditetapkan 5 (lima) misi, yaitu : 1. Memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. 2. Memberdayakan masyarakat menuju terwujudnya ketentraman dan ketertiban umum. 3. Memberdayakan Pol PP dan PPNS menuju Profesionalisme pengabdian dalam pelaksanaan tugas. 4. Menjalin kerjasama dengan Aparat lainnya, serta berkoordinasi dan menjalin kemitraan dengan Camat di Wilayah Kabupaten Bandung dalam memelihara Ketentraman dan Ketertiban umum terkait dengan Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. 5. Meningkatkan Koordinasi dengan SKPD lainnya dalam hal Penegakan Disiplin Aparatur. 2. Tujuan dan Sasaran Untuk menjamin keberhasilan pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka perlu ditetapkan tujuan dan dijabarkan lebih lanjut ke dalam beberapa sasaran yang satu dengan lainnya saling terkait. Tujuan dan sasaran masing-masing Misi, dijabarkan sebagai berikut : I. Memelihara Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

6 Tujuan pertama yang akan dicapai adalah terwujudnya Ketentraman Masyarakat, Tertib Hukum dan Tertib Sosial. Sasaran : 1. Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban umum. 2. Berkurangnya konflik sosial yang mengganggu ketentraman masyarakat. 3. Berkurangnya aksi unjuk rasa yang mengarah kepada anarkhis. 4. Meningkatkan kemampuan aparat dalam mengantisipasi dan menditeksi secara dini berbagai gejolak sosial dan politik yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban umum. Tujuan kedua adalah terwujudnya Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Sasaran : 1. Berkurangnya pelanggaran Perda dan Keputusan Kepala Daerah. 2. Meningkatkan penindakan terhadap pelanggar Perda dan Keputusan Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tujuan ketiga adalah terciptanya bathin masyarakat yang mendorong pada kondisi masyarakat yang Aman, Tentram dan Tertib. Sasaran : 1. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan. 2. Meningkatkan penerapan Etika dalam Interaksi Sosial. 3. Meningkatkan Kepedulian dan Tanggung Jawab Masyarakat. II. Memberdayakan masyarakat menuju terwujudnya ketentraman dan ketertiban umum. Tujuan pertama yang diinginkan adalah terwujudnya kesadaran masyarakat untuk memelihara ketentraman dan ketertiban di lingkungan. 1. Menurunnya perilaku masyarakat yang dapat merusak kesatuan dan norma sosial. 2. Berkembangnya nilai-nilai positif kerukunan dan penyelesaian masalah secara mandiri dengan tidak menimbulkan masalah baru.

7 Tujuan kedua adalah terwujudnya partisipasi masyarakat untuk memelihara ketentraman dan ketertiban umum dilingkungan masing-masing. 1. Meningkatkan kepedulian masyarakat tentang gangguan ketentraman dan ketertiban umum. 2. Meningkatan keterlibatan masyarakat di dalam penanganan dan pengendalian unjuk rasa, kerusuhan dan lain lain yang menggangu ketentraman dan ketertiban umum. Tujuan ketiga adalah terwujudnya kemndirian masyarakat untuk menjaga dan memelihara ketentraman dan ketertiban umumnya. 1. Tersebar dan berkembangnya lembaga lembga swadaya masyarakat untuk memelihara ketentraman dan ketertiban. 2. Meningkatkan penyelesaian ketentraman dan ketertiban oleh masyarakat sendiri sesuai dengan nilai nilai dan norma nomra yang berlaku. III. Memberdayakan Polisi Pamong Praja dan PPNS menuju profesionalisme pengabdian dalam pelaksanaan tugas. Tujuan pertama yang ingin dicapaidicapai adalah terwujudnya Polisi Pamong Praja dan PPNS yang profesionalisme yang handal dalam pelaksanaannya 1. Terpenuhinya jumlah Satuan Polisi Pamong Praja dan PPNS sesuai dengan kebutuhan obyektif 2. Meningkatnya kompetensi Polisi Pamong Praja dan PPNS sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk keberhasilan pelaksanaan tugas. 3. Tersedianya petunjuk teknis dan petunjuk operasional pelaksanaan tugas. Tujuan kedua adalah terwujudnya pengamanan di rumah dinas dan bangunan vital/aset milik Pemerintah Daerah. 1. Terpenuhinya jumlah Satuan Polisi pamong Praja dan PPNS sesuai dengan kebutuhan obyektif. 2. Meningkatnya kompetnsi Polisi Pamong Praja dan PPNs sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkannya untuk keberhasilan pelaksanaan tugas. 3. Tersedianya petunjuk teknis dan petunjuk operasional pelaksanaan tugas.

8 Tujuan ketiga adalah terwujudnya pengamanan di rumah dinas dan bangunan vital /milik aset Pemerintah Daerah Terpeliharanya bangunan vital/aset milik pemerintah daerah dan rumah dinas dari gangguan ketentraman dan ketertiban umum. Tujuan keempat adalah terwujudnya pelaksanaan tugas tugas pimpinan daerah, pimpinan nasional, pejabat pusat dan tamu negara dalam kegiatan kegiatan yang bersifat regional, nasional dan internasional. Sasaran: Terwujudnya penyelenggaraan kegiatan/acara negara dan acara daerah dengan aman dan tertib serta terhindar dari gangguan keamanan. IV. Menjalin kerjasama dengan aparat lainnya, serta berkoordinasi dan menjalin kemitraan, serta berkoordinasi dan menjalin kemitraan dengan camat di wilayah Kabupaten Bandung dalam memelihara ketentraman dan kemitraaan umum terkait dengan penegakan Peraturan daerah dan Keputusan Daerah. Tujuan pertama adalah terwujudnya sistem koordinasi Stuan Polisi Pamong Praja dengan aparat lainnya dalam pelaksanaan tugas. Tercapainya pedoman dan mekanisme kerjasama dengan aparat penegak hukum lainnya alam hal pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. 1. Tersusunnya pedoman dan mekanisme kerjasama dengan SKPD lain dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah serta Keputusan Kepala Daerah. 2. Meningkatkan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan dengan SKPD lain dalam hal pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Kepala Daerah. 3. Berkurangnya benturan antar SKPD lain dalam implementasi Peraturan daerah dan Keputusan Kepala Daerah. V. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD lainnya dalam hal penegakan disiplin aparatur. Tujuan pertama adalah penegakan disiplin berpkaian dinas.

9 1. Terwujudnya keserasian dan keseragaman pakaian PNS dalam bekerja. 2. Terwujudnya kenyamanan, keindahan dan rasa kebersamaan dalam bekerja. Tujuan kedua adalah terciptanya pelaksanaan jam kerja PNS sesuai dengan ketentuan. Sasarannya: 1. Terwujudnya rasa kebersamaan dan jiwa korsa antara PNS 2. Tertanamnya rasa tanggungjawab untuk selalu melaksakan kewajiban sebagai PNS 3. Berkurangnya pandangan negatif terhadap jam kerja PNS. 3. Strategi/Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran. Tujuan dan sasaran merupakan faktor terpenting dalam proses perencanaan strategis. Untuk mencapai tujuan dan sasaran, Satuan Polisi pamong Praja Kabupaten Bandung dilakukan melalui strategis pembangunan yang dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan. Selain itu merupakan upaya untuk mengantisipasi keadaan yang akan datang, strategis akan memberikan arah dan dorongan bagi kegiatan operasional organisasi pemerintahan. Dengan demikian strategis akan memberikan kesatuan pandang dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah dilakukan. Adapun strategis pembangunan Satuan Polisi pamong Praja Kabupaten Bandung dalam proses pencapaian visi dan misi berdasarkan hasil analisis lingkungan stratejik adalah memantapkan kewaspadaan terhadap hal hal yang dapat mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban umum serta kewaspadaan terhadap hal hal yang dapat merusak budaya kerja PNS Adapun kebijakan dan program untuk strategis tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Strategi : Memantapkan kewaspadaan terhadap hal hal yang dapat menggangu keamanan, ketentraman dan kertiban umum serta kewaspadaan terhadap hal hal yang`dapat merusak buaya kerja PNS 2. Kebijakan : Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan umum, penegakan Perda dan Penegakan Keputusan Kepala Daerah dan Penegakan disiplin aparatur. Untuk lebih menjabarkan operasional strategi, diambil beberapa kebijakan untuk mencapai visi dan misi yaitu berikut : 1. Meningkatkan efektitas pelaksanaan penegakan Peraturan daerah dan Keputusan Kepala daerah

10 2. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan sosialisasi bersama sama dengan Dinas/instansi lainnya dalam hal pelaksanaan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala daerah. 3. Meningkatkan efektifitas kebijakan pemberdayaan masyarakat untuk menciptanya suasana tentram dan kondisi tertib di masyarakat. 4. Meningkatkan efektifitas kerjasama dengan tokoh masyarakat/ agama / ormas/ dan parpol serta lembaga adalat dalam rangka peningkatan kesadaran hukum masyarakat. 5. Meningkatkan efektifitas rekruitment, alih tugas, pendidikan dan pelatihan 6. Memantapkan sistem keamanan dan keselamatan bangunan vital/aset milik Pemda dan Rumah Dinas Pimpinan Daerah. 7. Memantapkan sistem keamanan dan keselamatan pimpinan daerah, pimpinan nasional, pejabat pusat dan tamu negara 8. Meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan dan perlengkapan. 9. Meningkatkan efektifitas kemitraan dengan kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya, SKPD terkait dalam pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah dan keputusan Kepala Daerah. 10. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD lainnya dalam hal penegakan disiplin aparatur dan budaya kerja PNS 11. Menetapkan pedoman kerja berupa prosedur mekanisme, juklak dan juknis. B. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2012. Kebijakan strategis ditetapkan berdasarkan sasaran-sasaran yang akan dicapai, dan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan untuk tahun 2012 yaitu diantaranya adalah Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan umum, penegakan Perda dan Penegakan Keputusan Kepala Daerah dan Penegakan disiplin aparatur. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung juga menetapkan beberapa program kerja yang telah dirumuskan untuk direalisasikan melalui beberapa kegiatan sebagaimana dituangkan dalam format Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) terlampir.

11 BAB III ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA A. Pengukuran Kinerja. Pengukuran kinerja yang digunakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung adalah menggunakan indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak sebagaimana yang tertuang dalam RKA (Rencana Kegiatan Anggaran) Kabupaten Bandung. Indikator untuk Masukan kiranya dapat dilihat dari jumlah dana atau anggaran yang tersedia dalam APBD dengan satuan rupiah dan jumlah sumber daya manusia yang direncanakan melaksanakan kegiatan, sedangkan indikator untuk mengukur Keluaran adalah produk yang dihasilkan sebagai keluaran dari kegiatan yang dilaksanakan. Sementara untuk pengukuran Hasil yaitu penggunaan dari produk keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan. Untuk indikator Manfaat yaitu manfaat akibat penggunaan hasil pelaksanaan kegiatan, sedangkan untuk indakator Dampak adalah implikasi atau dampak yang ditimbulkan sebagai adanya kegiatan yang dilaksanakan. B. Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung adalah mayoritas untuk memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, serta menegakan Peraturan Daerah dan Peraturan / Keputusan Bupati. Untuk menunjang kegiatan tersebut di atas secara menyeluruh bersumber pada APBD Kabupaten Bandung, oleh karenanya seluruh realisasi kegiatan kami uraikan sebagai berikut: 1) Program pelayanan administrasi perkantoran. ini: Program ini terdiri dari beberapa kegiatan yang memperoleh hasil seperti di bawah 1. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat. 2. Terpeliharanya kebersihan ruangan dan dilingkungan kantor. 3. Terealisasinya kebutuhan alat tulis kantor. 4. Terpenuhinya penyediaan barang-barang cetak dan penggandaan. 5. Meningkatnya informasi/pengetahuan para pegawai. 6. Tersedianya makanan dan minuman.

12 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan dengan uraian yaitu terealisasinya pemeliharaan kendaraan dianas dan kendaraan operasional, sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik secara berkesinambungan. 3) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan dengan uraian sebagai berikuti : 1. Terealisasinya Penertiban dan pemantauan/monitoring terhadap pelanggaran Perda dan Peraturan yang berlaku. 2. Terealisasinya operasi tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan pemusnaha Miras. 3. Terealisasinya Operasional Penyelidikan dan Pemeriksaan Pelanggar Perda. 4. Terealisasinya Penggandaan Peraturan tentang Sat Pol PP. 5. Terealisasinya Pemahaman dan Pengetahuan Anggota Sat Pol PP. 6. Terealisasinya Pelaksanaan HUT Sat Pol PP. 7. Terealisasinya Pengamanan Gedung Aset Pemda. 4) Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan dengan uraian sebagai berikut : 1. Terealisasinya evaluasi terhadap kinerja Sat Pol PP Kabupaten Bandung. 2. Terealisasinya Pelaksanaan pengamanan dan pengawalan terhadap para pimpinan Nasional, Daerah dan Tamu Negara. 5) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (PEKAT) Program ini diarahkan dengan hasil terealisasinya Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan Miras dan Narkoba. C. Analisis Pencapaian Kinerja Keuangan Sumber dana untuk membiayai kegitan program kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012 berasal dari APBD Kabupaten Bandung Tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut :

13 NO NAMA PROGRAM BESARNYA BIAYA ( Rp. ) REALISASI ( Rp. ) % 1. 2. 3. 4. 5. 6. Program Pelayanan Administrasi Perrkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat 522.800.000,- 549.251.100 99 284.430.500 278.775.900 98 350.000.000-0 5.163.181.014 5.134.180.000 99 799.600.000 799.600.000 100 50.000.000 50.000.000 100 J U M L A H 7.200.011.614 6.811.807.000 95

14 ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN SATPOL PP TAHUN 2012. NO U R A I A N ANGGARAN REALISASI KET. 1 Belanja 2 Belanja Tidak Langsung 3.958.440.250 3.916.311.157 3 Belanja Pegawai 3.958.440.250 3.916.311.157 4 Belanja Langsung 7.200.011.614 6.811.807.000 5 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal 4.786.207.000 2.334.404.614 79.400.000 4.752.132.000 1.980.629.900 79.045.100 J u m l a h... 11.158.451.864 10.728.118.157 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANDUNG KEPALA Drs. TEDDY KUSDIANA, M.Si Pembina Tk.I NIP. 19631020 198503 1007

15 BAB IV P E N U T U P Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012, merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999, tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan kebijakan yang jelas serta menggunakan strategi yang tepat dengan cara-cara mencapai tujuan dan sasaran yang tepat pula akan mempermudah untuk mengevaluasi kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dari Satuan Polisi Pamong Praja Tahun Anggaran 2012 dibuat sebagai bahan evaluasi program kerja pada tahun yang akan datang, sehingga pelaksanaan kegiatan selanjutnya senantiasa mendapat perkembangan secara berkesinambungan. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANDUNG KEPALA Drs. TEDDY KUSDIANA, M.Si Pembina Tk.I NIP. 19631020 198503 1007