KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

BAB II. PT. Socfin Indonesia Medan (socfindo) Perkebunan Aek. Pamienke

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah dan Perkembangan Letak Geografis Kebun Keadaan Iklim dan Tanah

MANAJEMEN PANEN KELAPA SAWIT DI PT. SOCFIN INDONESIA, PERKEBUNAN BANGUN BANDAR, SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA SAMUEL ANHARA SIHOMBING A

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini bervariasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Profil Perusahaan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

BAB II PT SOCFIN INDONESIA. Socfindo Medan SA (Societe Financiere Des Caulthous Medan Societe

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Divisi III Teluk Siak Estate

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN. yang tergabung dalam perkebunan sinar mas (PSM) 1 Region Sumatera Utara

III. METODE PELAKSANAAN. semester IV yaitu selama 2 ½ bulan yang dimulai dari tanggal 29 Maret 2011

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK INDUSTRI KELAPA SAWIT

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu. diragukan lagi. GBHN pun telah memberikan amanat bahwa prioritas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membawa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM KEBUN. Sejarah Kebun

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. TUNGAL MITRA PLANTATION PERKEBUNAN MANGGALA 2

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, Mei 2011

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM Sejarah Kebun

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bertujuan agar tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

28 Feb 2008 Konsolidasi sisip W8 1 ha 0.25 ha 0.25 ha

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

SENSUS POKOK DAN IDENTIFIKASI POKOK

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

Transkripsi:

13 KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan PT Socfin Indonesia (disingkat PT. Socfindo) berdiri sejak tahun 1926 dengan nama Socfin Medan SA (Societe Financiere Des Caunthous Medan Societe Anoyme). Didirikan berdasarkan Akte Notaris William Leo No. 45 tanggal 7 Desember 1930 yang berkedudukan di Medan yang mengelola perusahaan perkebunan di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pada tahun 1960 pemerintah Republik Indonesia menjalin hubungan kerja sama dengan investor- investor yang berasal dari Belgia yang bergabung dalam Plantation North Sumatra dengan maksud untuk mendirikan suatu perusahaan patungan yang diberi nama Socfin Medan SA yang berorientasi pada hasil kerja dari suatu area perkebunan yang berkedudukan di kota Medan (Sumatera Utara) dengan kawasan yang mencakup daerah perkebunan khususnya Sumatera Utara dan Aceh. Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No.6 tahun 1965 dengan instruksi- instruksi yang ada memutuskan bahwa SOCFIN Medan SA, Belgia yang dinyatakan sebagai suatu perusahaan perkebunan yang berada di bawah pengawasan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan keputusan yang dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia tahun 1968 di Jakarta No. E3-68/Pers/6/94/KPTS/OP/8/1968 SOCFIN Medan SA berubah nama menjadi PT. Socfin Indonesia (PT. Socfindo), yaitu perusahaan patungan yang berkedudukan di kota Medan dengan mengadakan perbandingan modal yaitu, (a). Plantation North Sumatra, Belgia 60 % dan (b). Pemerintah Republik Indonesia 40%. Pada tanggal 31 Desember 2001 sejalan dengan privatisasi beberapa BUMN oleh pemerintah RI telah terjadi perubahan kepemilikan saham PT. Socfindo yaitu, (a). Plantation North Sumatra, Belgia 90 % dan (b). Pemerintah Republik Indonesia 10%. PT. Socfindo berkantor pusat di Jl. KL Yos Sudarso No. 106 Medan. Wilayah perkebunannya berada di dua provinsi, yaitu Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Komoditas tanaman yang diusahakan adalah kelapa sawit dan karet dengan total luas areal 48 091,04 ha yang terdiri dari 38 480,4 ha luas areal kelapa

sawit dan 9 610,64 ha luas areal tanaman karet. Jenis tanaman, luas areal dan lokasi kebun yang diusahakan PT.Socfindo disajikan pada Tabel 1 : 14 Tabel 1. Jenis Tanaman, Areal dan Lokasi Perkebunan yang Diusahakan PT Socfindo, Sumatera Utara Komoditas Provisnsi Kabupaten Perkebunan Areal Kelapa Sawit NAD Kejuruan Muda Sei Liput 3 659.58 Aceh Singkil Lae Butar 4 440.56 Darul Makmur Seumanyam 4 473.01 Nagan Raya Seunagan 4 581.99 Sumatera Utara Serdang Bedagai Mata Pao 2 263.86 Serdang Bedagai Bangun Bandar 3 335.64 Batu Bara Tanah Gambus 3 725.50 Asahan Padang Pulo 1 187.59 Asahan Aek Loba 8 658.79 Labuhan Batu Negeri Lama 2 153.88 Jumlah 38 480.40 Karet Sumatera Utara Serdang Bedagai Tanjung Maria 1 224.98 Serdang Bedagai Tanah Besih 1 367.98 Batu Bara Lima Puluh 1 794.85 Labuhan Batu Utara Aek Pamienke 3 822.72 Labuhan Batu Utara Halimbe 1 400.11 Jumlah 9 610.64 Jumlah Besar 48 091.04 Sumber : Departemen Tanaman PT Socfindo, 2012 Letak Wilayah Administratif Perkebunan Bangun Bandar adalah salah satu perkebunan PT. Socfindo yang membudidayakan tanaman kelapa sawit berlokasi di Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Perkebunan Bangun Bandar terletak kurang lebih 70 kilometer dari Kota Medan. Batas- batas wilayah administratif nya adalah sebelah Utara berbatasan dengan Pekan Dolok Masihul, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dolok Sagala. Sebelah Timur berbatasan

15 dengan Desa Bantan, sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan Silau Dunia PTPN III. Perkebunan Bangun Bandar terletak di antara 3 0 15 25-3 0 19 46 LU dan 98 0 57 50-99 0 4 19 BT. Peta Perkebunan Bangun Bandar disajikan dalam Lampiran 4. Topografi lahan Perkebunan Bangun Bandar adalah lembahan, datar hingga berbukit dengan ketinggian tempat 0-200 m dpl. Perkebunan Bangun Bandar terdiri dari empat Divisi yang semuanya terletak di Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Keadaan Iklim dan Tanah Keadaan tanah Perkebunan Bangun Bandar didominasi oleh tanah aluvial dan podzolik merah kuning (PMK) dengan derajat kemasaman tanah (ph) 4-6. Peta Tanah Kebun Bangun Bandar dapat dilihat pada Lampiran 5. Perkebunan Bangun Bandar memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Berdasarkan data curah hujan dari tahun 2002-2011, puncak musim kemarau adalah bulan Januari sampai April dan puncak musim hujan adalah bulan September sampai Desember. Dari data curah hujan tersebut, Perkebunan Bangun Bandar memiliki hari hujan rata-rata sebesar 130 hari hujan/ tahun dengan curah hujan rata-rata sebesar 2 330 mm/ tahun. Menurut Schmidth dan Ferguson Perkebunan Bangun Bandar masuk ke dalam tipe iklim A, yaitu sangat basah dan bervegetasi hutan tropika. Data curah hujan dan hari hujan disajikan pada Lampiran 6. Suhu harian rata-rata dapat ditentukan oleh ketinggian suatu tempat. Perkebunan Bangun Bandar dengan ketinggian tempat berkisar antara 75-150 m dpl memiliki suhu rata-rata tahunan berkisar antara 22-35 0 C dengan tingkat kelembaban rata- rata tiap bulan 84%. Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan Berdasarkan data Departemen Tanaman PT. Socfindo tahun 2012, Perkebunan Bangun Bandar mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) dengan total luas lahan 3 400,93 ha. areal yang digunakan untuk areal penanaman adalah 3 335,64 ha dan luas areal yang digunakan untuk sarana prasarana yaitu seluas

65,29 ha. areal dan tata guna lahan Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Tabel 2 : Tabel 2. Tata Guna Lahan Perkebunan Bangun Bandar. Penggunaan Tanaman Menghasilkan (TM) 2 160.40 Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 897.49 Tanaman Baru (TB) Program Tahun 2012 277.75 Emplacement/ Pabrik 35.97 Pembibitan kelapa Sawit 4.27 Anak Sungai 4.97 Hutan Bambu 0.60 Jalur PLN 6.72 Parit Isolasi 4.69 Areal Konservasi 8.07 Jumlah 3 400.93 Sumber : Departemen Tanaman PT. Socfindo (Agustus, 2012) 16 Perkebunan kelapa sawit Bangun Bandar terbagi atas 4 divisi, yaitu Divisi I seluas 1 068,94 ha, Divisi II seluas 922,44 ha, Divisi III seluas 835,33 ha, dan Divisi IV seluas 508,93 ha. Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Perkebunan Bangun Bandar adalah varietas Tenera, hasil dari persilangan Dura dan Pisifera yang dihasilkan sendiri oleh PT. Socfindo. Perkebunan Bangun Bandar memiliki pola tanam segitiga sama sisi dengan jarak tanam 9 m x 9 m x 9m dengan kerapatan populasi rata-rata 142 tanaman/ ha. Namun, berdasarkan kondisi yang terdapat di lapangan, populasi tanaman per hektar dapat berbeda daripada populasi yang sebenarnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya penyisipan tanaman, penebangan pokok mati, dan pokok yang tidak bernilai (non valuer), dan pokok yang terserang penyakit Ganoderma,sp. Jarak tanam yang tidak teratur, rubuh, dan tersambar petir dapat menyebabkan populasi tanaman per hektarnya tidak sama. Populasi tanaman kelapa sawit dan luas pertanaman pada setiap divisi Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Tabel 3.

Tahun Tanam Tabel 3. Jumlah Populasi Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Tahun Tanam pada Setiap Divisi Perkebunan Bangun Bandar Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV Jumlah Pokok Jumlah Pokok Jumlah Pokok 17 Jumlah Pokok 1984 - - 48.81 3967 - - - - 1986 - - 52.70 4204 - - - - 1989 - - - - 231.23 25872 - - 1990 - - - - 195.94 22543 - - 1991 48.95 4633 - - 90.77 9851 - - 1992 - - 81.35 8438 - - - - 1996 34.17 3194 - - - - - - 1998 103.23 11188 55.75 6657 - - - - 1999 94.90 11534 23.08 2626 - - - - 2000 25.78 3040 87.25 11150 - - - - 2001 88.66 9324 - - 33.67 3839 - - 2002 - - 38.30 4616 - - - - 2003 62.03 7962 131.47 16275 - - - - 2004 178.43 24149 108.98 14960 0.95 121 - - 2005 97.18 13832 - - - - - - 2006 - - 138.45 21396 - - - - 2007 24.28 3619 - - - - - - 2008 31.16 4832 25.31 3795 - - 27.62 3941 2009 89.07 12264 - - 54.03 7726 250.97 35116 2010 34.34 4828 17.88 2494 81.32 11093 125.67 17637 2011 - - 113.11 15106 96.60 13517 34.50 4360 2012 156.76 21729 - - 50.82 7267 70.17 9128 Total 1068.94 136128 922.44 115684 835.33 101829 508.93 70182 Ratarata 127 125 122 138 Sumber : Kantor Besar Perkebunan Bangun Bandar (Agustus, 2012) Perkebunan Bangun Bandar memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit yang sudah ada sejak tahun 1926. Pabrik tersebut dapat mengolah TBS menjadi CPO dan PK. Kapasitas maksimum pengolahan pabrik tersebut adalah 25 ton TBS/ jam. Produksi TBS, CPO, dan PK yang dihasilkan oleh Perkebunan Bangun Bandar pada tahun 2008-2011 dapat dilihat pada Tabel 4.

18 Tahun Tabel 4. Produksi TBS, CPO, dan PK Perkebunan Bangun Bandar Produksi (ton) Produktivitas (ton/ ha) TBS CPO PK TBS CPO PK 2008 2526.56 51 196.68 12 284.90 2 409.13 20.26 4.86 0.95 2009 2479.43 56 270.79 13 205.29 2 662.52 22.70 5.33 1.07 2010 2446.17 53 628.01 12 721.79 2 418.29 21.92 5.20 0.99 2011 2374.63 52 884.94 12 821.71 2 525.85 22.27 5.40 1.06 Sumber : Perkebunan Bangun Bandar, 2012 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Pelaksanaan pekerjaan di Perkebunan Bangun Bandar dipimpin oleh seorang Pengurus yang bertanggung jawab kepada Group Manager. Pengurus memimpin seluruh kegiatan yang dilakukan di lapangan, pabrik, dan administrasi. Dalam kegiatan di lapangan dan pabrik Pengurus dibantu oleh Asisten Kepala (Askep), Asisten Divisi, Tekniker I (Kepala Pabrik), dan Tekniker II. Dalam bidang administrasi Pengurus dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU). Tugas Pokok (job description) dari Pengurus meliputi : (1) Pengurus memiliki tugas dan kewajiban untuk menyusun anggaran tahunan yang meliputi prediksi produksi, rencana kerja, kebutuhaan tenaga kerja dan kebutuhan biaya dengan berpedoman kepada tuntutan Management dan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dan pabrik; (2) Pengurus melaksanakan pekerjaan sesuai intruksi Management dan Budget yang telah disetujui Management dengan mengoptimalkan kerja sama dengan seluruh Staf, Pegawai, dan karyawan; (3) Pengurus mengontrol produksi, pengolahan, pemeliharaan lapangan dan pabrik berdasarkan standar mutu kerja perusahaan. Asisten Kepala (Askep) memiliki tugas untuk mengkordinir asisten dalam hal penyebaran tenaga kerja, membantu Pengurus dalam hal penyusunan anggaran (budget) tahunan, pengamanan kebun, dan mengontrol pekerjaan asisten divisi dalam hal produksi, perawatan tanaman, dan administrasi divisi, serta melakukan perbaikan terus-menerus di kebun. Askep juga bertugas untuk mengambil alih pekerjaan apabila Pengurus dan Asisten Divisi sedang cuti. Askep dalam kinerjanya bertanggung jawab kepada Pengurus.

19 Asisten Divisi memiliki tugas untuk membuat rencana kerja harian, bulanan, dan laporan bulanan. Asisten Divisi juga memiliki tugas untuk memberikan instruksi kerja kepada mandor-mandor, mantri-mantri dan kranikrani setiap pagi (antrian pagi), mengawasi pelaksanaan dan disiplin kerja di lapangan sesuai dengan instruksi dan rencana kerja yang telah direncanakan, serta mengawasi mutu dan output setiap jenis pekerjaan di lapangan. Selain itu tugas Asisten Divisi juga menjamin hasil produksi sampai ke pabrik dan bertanggung jawab terhadap keamanan di divisinya. Asisten Divisi dibantu oleh mandor I (produksi dan perawatan), kerani keliling, kerani buah (bunch recorder), kerani transport (opas kantor). Mandor I produksi membawahi mandor panen dan mandor tunas. Mandor I perawatan membawahi mandor pupuk, mandor semprot, mandor Bongkar Tanaman Pengganggu (BTP), dan mandor kastrasi (apabila ada tanaman belum menghasilkan). Dalam hal administrasi Asisten Divisi dibantu oleh kerani keliling. Proses pengolahan di pabrik dipimpin oleh seorang Tekniker-I yang bertanggung jawab atas seluruh aktivitas di pabrik, seperti mengendalikan/ mengawasi proses pengolahan, dan mengendalikan/ mengawasi pemeliharaan mesin-mesin dan bangunan pabrik. Dalam kinerjanya Tekniker-I dibantu oleh Tekniker-II yang mempunyai tugas membantu Tekniker-I dalam mengendalikan/ mengawasi proses pengolahan di pabrik, mengendalikan/ mengawasi pemeliharaan mesin-mesin dan bangunan pabrik, dan mengendalikan administrasi produksi, tenaga kerja, transport, dan gudang. Seorang Tekniker-II dibantu oleh krani pabrik, mandor transport, dan operator- operator mesin yang ada di pabrik. Seorang KTU bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi keuangan bulanan dan tahunan kebun, membuat laporan penerimaan dan pengeluaran (cash flow) kebun, dan mengumpulkan data-data untuk penyusunan anggaran biaya (budget) kebun. Dalam kinerjanya seorang KTU dibantu oleh beberapa pegawai dan karyawan kantor besar Perkebunan Bangun Bandar. Struktur organisasi Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Lampiran 7. Sistem ketenagakerjaan Perkebunan Bangun Bandar mempunyai pekerja staf dan non staf. Pekerja staf terdiri dari Pengurus, Asisten Kepala (Askep), Asisten Divisi, Tekniker-I dan Tekniker-II. Sedangkan pekerja non staf terdiri dari

Karyawan Harian Tetap (KHT), mandor dan pegawai. Data jumlah pekerja staf dan non staf pada Perkebunan Bangun Bandar dapat dilihat pada Tabel 5. 20 Tabel 5. Jumlah Staf dan Non Staf Perkebunan Bangun Bandar No Status Pekerja Jumlah 1 Staf 6 2 Pegawai 13 3 Mandor ( Pegawai) 32 4 Karyawan Harian Tetap (KHT)/ Buruh 502 Jumlah 553 Areal 3 335.64 Indeks Tenaga Kerja (ITK) 0.17 Sumber : Kantor Perkebunan Bangun Bandar, 2012 Indeks Tenaga Kerja (ITK) Perkebunan Bangun Bandar adalah 0,17 berasal dari hasil dari pembagian total tenaga kerja dengan luas areal yang berarti 0,17 orang/ ha. Menurut Pahan (2010) perkebunan kelapa sawit memerlukan tenaga kerja 0,2 tenaga kerja setiap hektarnya. Pekerja di Perkebunan Bangun Bandar memiliki 6 hari kerja setiap minggunya dengan total jam kerja 40 jam/ minggu yang terdiri dari jam kerja setiap harinya untuk 1 HK yaitu 7 jam/ hari, kecuali hari Jumat yaitu 5 jam/ hari. Waktu kerja setiap harinya adalah pukul 06.30-14.00 (dengan waktu istirahat pukul 09.00-09.30), sedangkan untuk hari Jumat waktu kerjanya adalah pukul 06.30-12.00 (dengan waktu istirahat pukul 09.00-09.30). Sistem pembayaran dan jumlah upah pekerja di Perkebunan Bangun Bandar berbeda- beda pada setiap jabatan pekerja. Pekerja staf menerima upah pada akhir bulan setiap bulannya, sedangkan untuk pekerja non staf menerima upah dua kali dalam sebulan, yaitu upahan besar (tanggal 5 tiap bulannya) dan upahan kecil (tanggal 19 tiap bulannya). Selain itu, pekerja staf maupun non staf mendapatkan bonusan pada setiap tahunnya. Untuk upah yang dibayarkan, upah pekerja staf perkebunan sepenuhnya ditentukan oleh Payroll Departement PT. Socfindo, sedangkan untuk pekerja non staf pembayaran upah berbeda-beda tergantung pada tingkat golongannya. Perbedaan terletak pada jumlah upah dan

21 tunjangan yang ditetapkan oleh PT. Socfindo. Ketentuan pembayaran upah yang dilakukan oleh perusahaan adalah : Mandor/ Pegawai: 1) Mendapatkan upah terendah (golongan I/1) sebesar Rp 1 278 000,00/ bulan dan mendapatkan upah tertinggi (golongan VIII/10) sebesar Rp 2 689 400,00/ bulan ditambah dengan premi apabila pekerjaan melebihi dari output yang telah ditentukan oleh perusahaan 2) Mendapatkan tunjangan beras, 3) mendapat fasilitas rumah dan listrik, 4) Mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dan tunjangan biaya kesehatan apabila sakit. Karyawan Harian Tetap: 1) Upah minimal per bulan dihitung sesuai dengan UMR perusahaan yaitu Rp 1 210 000,00/ bulan ditambah dengan premi apabila pekerjaan melebihi dari output yang telah ditentukan oleh perusahaan, 2) Mendapatkan tunjangan beras, 3) Mendapatkan fasilitas rumah dan listrik, 4) mendapatkan tunjangan JAMSOSTEK dan fasilitas biaya kesehatan apabila sakit. Fasilitas Kebun Untuk kegiatan operasional, Perkebunan Bangun Bandar mempunyai Pabrik Kelpapa Sawit (PKS), satu unit kantor pengurus untuk mengelola kegiatan administrasi yang dilengkapi dengan komputer dan sistem Aplikasi Harvest, kantor divisi pada setiap divisi, gudang pupuk, gudang material, dan gudang pembantu di setiap divisi. Untuk meningkatkan produktivitas pekerja dalam bekerja, Perkebunan Bangun Bandar menyediakan fasilitas kesehatan (Poliklinik), olahraga (lapangan sepak bola, voli, tenis, dan bulu tangkis), kerohanian (Masjid dan Gereja), Tempat Penitipan Anak (TPA) dll.