KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG"

Transkripsi

1 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Sejarah Perusahaan Sejarah perusahaan PT Jambi Agro Wijaya berawal dari didirikannya perusahaan perkebunan kelapa sawit oleh (Sie Tan Hook) STH grup yaitu perusahaan keluarga Wijaya. Dalam perusahaan keluarga tersebut dikelola oleh komisariat kakak beradik yaitu Rusmin Wijaya, Riswan Wijaya, Petrus Wijaya, Suwandi Wijaya, Teguh Wijaya, Mitra Wijaya dan Suryadi Wijaya. Pada awal didirikan pada tahun , Perkebunan STH grup ini mencakup PT Era Mitra Agro Lestari (EMAL) dengan cakupan lahan Hak Guna Usaha (HGU) sebesar ha, PT JAW dengan cakupan lahan HGU sebesar ha dan PBSN Agrowiyana Sei Tungkal Ulu dengan cakupan HGU sebesar ha. Sebenarnya, STH grup ini tidak hanya bergerak dalam usaha perkebunan kelapa sawit, melainkan terdapat Perkebunan Karet dan Kopi yang juga dikelola oleh grup ini, dengan jangkauan usaha sampai pada pulau Jawa dan Kalimantan. Pada tahun 2004, Rusmin Wijaya dkk menjual saham ketiga perusahaan di bawah manajemen STH grup itu ke Pangan Sari Utama (PSU) Tbk. dan secara tidak langsung komisariat kakak beradik tersebut bubar dan membentuk perseroan masing-masing yang masih bergerak dalam bidang yang sama yaitu perkebunan kelapa sawit. Pada saat diakuisisi oleh PSU, hanya Rusmin Wijaya, Suwandi Wijaya dan Petrus Wijaya yang bertahan sebagai pengelola pada 3 perusahaan perkebunan tersebut di bawah manajemen PSU Tbk. Kemudian, lebih dari 50 % saham PSU Tbk. dibeli oleh Bakrie Sumatera Plantation (BSP) Tbk. pada bulan Agustus 2007 dan akhirnya PT JAW dan PT EMAL diakuisisi oleh BSP grup pada bulan Desember Manajemen Bakrie Sumatera Plantation Tbk. masih mengelola perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut termasuk PT JAW hingga karya ilmiah ini dibuat. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Secara administratif, Kebun PT JAW (BSP Grup) terletak di Desa Mentawak Baru, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi. Kebun PT JAW dapat dicapai dengan mudah melalui jalan darat dengan menggunakan kendaraan dari kota Jambi ke arah Barat Daya dengan jarak 100 km, kemudian

2 10 pada persimpangan Pauh menuju ke arah Utara dengan jarak 50 km menuju lokasi. Berdasarkan letak geografisnya, lokasi Kebun PT JAW terletak pada koordinat LS LS dan BT BT, dengan elevasi ± 50 meter di atas permukaan laut. Lokasi kebun PT JAW berbatasan dengan : sebelah Utara : Desa Jernih, Desa Lubuk Jering, Dusun Sematang dan Semurung sebelah Selatan : PT EMAL A, Desa Pemenang dan Dusun PIR TRANS SP. D sebelah Timur : Desa Lubuk Kepayang, Dusun Baru dan PT EMAL A sebelah Barat : Dusun Mentawak Baru, PT SAL inti II dan Desa Pematang Kabo. Perkebunan PT JAW juga dikelilingi oleh dua aliran sungai, yaitu Sungai Hitam Ulu yang mengalir mengelilingi kebun mulai dari arah Barat, Utara hingga arah Timur perkebunan dan Sungai Mentawak yang mengalir mengelilingi kebun mulai dari arah Selatan kearah Barat kebun. Peta lokasi perkebunan PT JAW dapat dilihat pada Lampiran 1. Keadaan Iklim dan Tanah Kondisi lahan Kebun PT JAW tergolong lahan dengan kesesuaian kelas 3 (agak sesuai) dan didominasi oleh jenis tanah Organosol (gambut) dengan kedalaman yang berkisar antara 2 8 m. Jenis tanah ini merupakan tanah yang mempunyai kandungan unsur hara relatif rendah sehingga kegiatan pemupukan harus mendapat perhatian khusus. Struktur tanah gambut yang menutupi lahan perkebunan yaitu gambut Hemik (setengah matang) dengan jenis gambut Ombrogen yang memiliki tingkat kemasaman (ph) tanah berkisar antar 3 5. Data kesesuaian lahan kebun PT JAW selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Keadaan iklim di Kebun PT JAW termasuk tipe A (sangat basah) menurut klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson. Curah hujan rata-rata tahunan pada periode bulan Januari 1999 sampai bulan Desember 2008 adalah mm/tahun dengan hari hujan rata-rata hari/tahun. Daerah kebun PT JAW ini juga memiliki rata-rata bulan kering 2 bulan/tahun dan rata-rata bulan basah yaitu 10

3 11 bulan/tahun. Data curah hujan selengkapnya terlampir pada Lampiran 3. Suhu udara rata-rata tiap bulan yaitu 29.5 C, dengan suhu harian berkisar antara C. Lama penyinaran berkisar antara jam/hari dengan rata-rata harian yaitu 8.9 jam/hari. Kelembaban udara rata-rata bulanan pada daerah perkebunan PT JAW sekitar 82.5 % dengan kelembaban harian berkisar antara %. Tabel 2. Kondisi Lahan Tanaman Kelapa Sawit PT JAW Kesesuaian Lahan )* Uraian PT JAW)** S I S II S III Topografi Datar datarberombak datarbergelombang datarberbukit Ketinggian Tempat (m) Lereng (%) Solum (cm) >80 > Kedalaman air (cm) > Tekstur Gambut lempunglempung liat berpasir lempung liat-liat liat-pasir Bahan Organik Keadaan batuan Dalam dalam dalam dalam Erosi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada Drainase agak baik baik Baik baik Banjir Sedikit tidak ada tidak ada tidak ada Pengaruh Pasang surut tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada Sumber )* : Lubis, 1992 )** : Kantor Besar PT JAW, 2009 Luas Areal dan Tata Guna Lahan Perkebunan kelapa Sawit PT JAW dibangun pada areal seluas ha. Studi kelayakan oleh Agri Resources BV perkebunan inti seluas ha yang terdiri dari areal Tanaman Menghasilkan (TM) yaitu seluas ha, areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seluas 636 ha dan areal pembibitan seluas 69 ha. Areal yang masih dalam pengembangan (Land Clearing) dengan luas ha yang diusahakan bekerjasama dengan PT EMAL A. Areal seluas 314 ha untuk menunjang infrastruktur perkebunan yang dipergunakan sebagai parit dan rawa, bangunan kantor dan pemukiman serta gudang penyimpanan dan bengkel alat

4 12 berat. Areal cadangan yang masih berupa hutan sekunder yang digunakan sebagai areal konservasi seluas ha. Luas kebun PT JAW yang tertanami saat ini adalah ha yang terdiri dari Divisi I seluas 659 ha dengan tahun tanam 1996 dan 1997, Divisi II seluas 568 ha dengan tahun tanam 1996, Divisi III seluas 620 ha dengan tahun tanam 1995, 1996, 1997 dan Divisi IV seluas 673 ha dengan tahun tanam 1996, Divisi V seluas 707 ha dengan tahun tanam 1997 dan Divisi VI seluas 738 ha dengan tahun tanam 1995, 1996, 1997, 1998 dan Dari data kantor besar PT JAW, terdapat areal pengembangan berjarak 6 km dari kebun utama yang merupakan areal baru seluas 458 ha. Areal ini ditanami TBM tahun tanam 2007 sebanyak 389 ha dan masih dalam tahap Land Clearing seluas 69 ha. Areal tertanami atas lahan kebun PT JAW terbagi atas 6 tahun tanam yaitu 1995, 1996, 1997, 1998, 2002 dan Dari enam Divisi tersebut, masing-masing Divisi memiliki jumlah blok 17, 18, 19, 15, 14 dan 19 blok berturut-turut dari Divisi I hingga Divisi VI. Dari 102 blok yang diusahakan PT JAW, terdapat areal puso di Divisi I seluas 92 ha (2 blok), Divisi III seluas 98 ha (2 blok) dan Divisi IV seluas 150 ha (3 blok). Areal puso adalah areal yang dihutankan (konservasi) karena produktivitas pokoknya sudah menurun dan tidak menguntungkan apabila areal tersebut tetap diusahakan maupun dipelihara. Data tata guna lahan PT JAW secara lengkap disajikan dalam Tabel 3. Jalan merupakan infrastruktur penunjang yang paling penting dalam perkebunan. Apabila hujan, maka jalan kebun yang dibuat dengan menggunakan tanah podsolik merah yang dicampur dengan pasir dan batu sebanyak 20 % akan mengalami pergeseran. Hal ini menyebabkan jalan menjadi sangat licin, tergenang air dan berlubang sehingga sulit dalam melaksanakan kegiatan transportasi perkebunan. Menurut Naibaho (1998), alat transportasi dan jalan adalah hal yang sangat penting dan merupakan urat nadi utama bagi suatu perkebunan kelapa sawit. Dari Tabel 3. Dapat dilihat bahwa jalan kebun yang ada di kebun PT JAW berkisar diantara ha disetiap divisi. Dari Divisi I hingga Divisi VI, indeks luas jalan yang dihitung adalah 3.4 %, 4.5 %, 4.2 %, 3.4 %, 4.1 % dan 5.1 % dari total luasan kebun per Divisi. Dengan keefektifan jalan per hektar di kebun PT JAW adalah 45 m/ha.

5 Tabel 3. Tata Guna Lahan PT JAW pada Tahun 2009 Kategori Total Divisi (ha) I II III IV V VI Pengembangan TM TM TM TM TM TM Jumlah TM Areal pembibitan LC Land Clearing Jumlah Land Clearing Jumlah areal dapat ditanam Areal tidak ditanam Jalan Parit & Rawa Lokasi Bangunan Lokasi Pabrik Areal Batu Areal Lain-lain Jumlah areal tak tanam Total areal diusahakan Areal cadangan SK / HGU Sumber : Kantor Besar PT JAW Tahun 2009 Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman kelapa sawit yang diusahakan di kebun PT JAW berdasarkan sumber bibitnya adalah varietas Tenera dan Dura. Bibit ini berasal dari PT Lonsum, PT Socfindo dan PP Marihat. Namun, pada pembibitan yang sedang diusahakan oleh PT JAW saat karya ilmiah ini dibuat, kecambah yang digunakan berasal dari Costarica yang diperoleh dari persilangan Costarica Dura dengan Pisifera Nigerian. Jarak tanam yang digunakan adalah tata tanam segitiga sama sisi dengan jarak tanam ( ) m sehingga jarak antar baris 7.97 m. Populasi per hektarnya adalah 136 pokok. Data populasi tanaman di kebun PT JAW dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Data Populasi Tanaman Kelapa Sawit di Kebun PT JAW Tahun Divisi Tanam I II III IV V VI Total % total Total Sumber : Kantor Besar PT JAW Tahun

6 Produksi TBS yang dihasilkan dari kebun PT JAW pada tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 realisasi produksi sebesar kg TBS dari estimasi produksi sebesar kg TBS. Kemudian produksi meningkat sebesar kg TBS pada tahun 2007, hal ini terlihat pada realisasi produksi TBS sebesar kg TBS dari estimasi produksi sebesar kg TBS. Pada tahun 2008, produksi TBS PT JAW hanya mencapai kg TBS dari estimasi sebesar kg TBS. Umumnya produksi akan tinggi apabila pemeliharaan kebun dilakukan dengan tepat waktu dan sesuai dengan rencana. Angka estimasi produksi TBS adalah hasil dari total rekapan data sensus yang dilakukan oleh supervisor kebun yang dilakukan setiap empat atau enam bulan sekali. Sensus yang digunakan adalah Black Bunch Census (BBC) atau sensus buah hitam yaitu menghitung seluruh jumlah buah hitam yang ada pada setiap pokok kelapa sawit untuk dijadikan data acuan sebagai target produksi setiap areal, blok maupun Divisi perkebunan untuk produksi per bulan, caturwulan atau semester. Selain itu, data ini akan menjadi bahan evaluasi dalam setiap acara lingkar pagi dan pertemuan bulanan oleh PLT Kebun kepada asisten divisi. Perkembangan produktivitas tanaman kelapa sawit yang dimiliki PT JAW disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Perkembangan Produksi TBS PT JAW Tahun Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Bulan Estimasi (kg) Realisasi (%) Estimasi (kg) Realisasi (%) Estimasi (kg) Realisasi (%) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Total Sumber : Kantor Besar PT JAW Tahun

7 15 Apabila dilihat pada tabel perkembangan produksi TBS kelapa sawit PT JAW di atas, terjadi penurunan produksi terhadap kenaikan estimasi produksi pada tahun Hal ini terjadi karena PT JAW diakuisisi oleh BSP group dari tangan PSU Tbk. Dari kondisi ini, terjadi peralihan manajemen dan tanggung jawab kerja secara besar-besaran yang sangat mempengaruhi kinerja dan produktivitas kebun. Pengaruh tersebut berdampak negatif terhadap pengelolaan kebun sepanjang tahun yang menyebabkan menurunnya realisasi produksi TBS per bulan dari estimasi produksi yang diperkirakan untuk tahun Selain itu, penurunan produksi juga terjadi karena ketidaksesuaian produksi pada kebun PT JAW. Pada tahun tanam yang mendominasi kebun yaitu tahun tanam 1995 (TM 11) dan tahun tanam 1996 (TM 10) seharusnya produktivitas tanaman adalah 25 ton/ha dan 27 ton/ha (Pahan, 2008). Dapat dilihat pada Tabel 5, indeks produksi pada tahun 2008 hanya 12.9 ton/ha kelapa sawit, ini didapat dari total produksi ton produksi pada tahun 2008 dibagi jumlah luas tanaman menghasilkan pada Tabel 3 yaitu ha. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Perkebunan kelapa sawit PT JAW merupakan salah satu unit usaha dari PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Struktur organisasinya berdasarkan susunan garis dan staf dengan kekuasaan tertinggi diduduki oleh dewan komisaris yang dipimpin oleh Prof. Bungaran Saragih, sedangkan operasional perusahaan dipimpin oleh dewan direksi dan Head Bussiness Unit (HBU) yang membawahi beberapa Area Manager (AM). Area Manager sendiri akan membawahi beberapa Estate Manager (EM) yang memimpin jalannya perkebunan dalam satu wilayah dan bertanggung jawab langsung kepada AM atas pengelolaan unit usaha yang meliputi pertanaman, proses produksi, administrasi kebun serta pengusahaan material dan finansial kebun. Di kebun PT JAW, yang merupakan lokasi kegiatan magang, pimpinan tertinggi dipegang oleh EM. Manajer kebun PT JAW dibantu oleh enam orang Field Assistance (asisten divisi), satu orang Assistance Acounting, satu orang Asisten Traksi dan Bengkel, satu orang Krani Estate, satu orang Kepala Keamanan, satu orang Krani HRD dan satu orang Kepala Gudang. Struktur organisasi PT JAW secara lengkap, dapat dilihat pada Lampiran 4.

8 16 Dalam pelaksanaan kegiatan perkebunan sehari-hari, kegiatan pada tiap divisi dikontrol oleh asisten divisi yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap EM yang dibantu oleh satu orang mandor I, sedangkan untuk kegiatan administrasi dibantu oleh seorang Krani Divisi. Mandor I yang bertugas menjaga keberlangsungan kegiatan perkebunan yang diembankan oleh asisten divisi dibantu oleh dua orang Mandor Panen, satu orang Mandor Perawatan dan dua orang Krani Buah dan transport. Asisten di areal pembibitan ini hanya dibantu oleh dua orang Mandor Perawatan. Asisten Traksi dan Civil mengemban tugas untuk bertanggung jawab atas pemakaian material baik untuk operasional kebun maupun kependudukan, yang dibantu oleh satu orang Mandor Civil dan satu orang Mandor Traksi dan Bengkel yang bertugas mengatur kelancaran transportasi di lingkungan kebun. Asisten Traksi dan Civil akan berkoordinasi dengan Kepala Gudang untuk menanggapi permintaan material dari setiap Divisi oleh asisten divisi. Kepala Gudang sendiri bertugas untuk merekap, mengawasi dan melaporkan seluruh material yang keluar masuk dari dan ke gudang serta bertanggung jawab langsung terhadap ketersediaan material untuk keberlangsungan kegiatan perkebunan. Estate Manager dalam hal mengurus seluruh administrasi kebun dibantu oleh satu orang Krani HRD yang bertugas untuk membuat semua laporan tentang ketenagakerjaan dan membuat laporan bulanan administrasi ketenagakerjaan. Kemudian, EM juga dibantu oleh satu orang Krani Estate (Chief Clerk) yang bertugas untuk merekap data kegiatan perkebunan secara keseluruhan dan membuat laporan manajer (Manager Report) yang di dalamnya berisi tentang Management report, Estate Cost, laporan keuangan dan laporan personalia. Tugas seorang Chief Clerk juga membuat RPDO (Rencana Permintaan Dana Oprasional) dan RUKB (Rekapitulasi Uraian Kerja Bulanan) yang seluruh tugasnya dibantu oleh satu orang Krani Produksi dan satu orang Krani Umum. Selanjutnya, EM dibantu juga oleh satu orang Asistance Accounting yang bertugas membantu EM dalam urusan keuangan perkebunan secara keseluruhan yang dibantu oleh satu orang Krani Payroll, satu orang Kasir, satu orang Fixed Asset dan satu orang Inventor.

9 17 Karyawan PT JAW terdiri atas lima golongan yaitu STF (Staf), KBT (Karyawan Bulanan Tetap), KHT (Karyawan Harian Tetap), KTK (Karyawan Terikat Kontrak) dan KHL (Karyawan Harian Lepas). STF merupakan karyawan yang digaji langsung oleh manajemen Bakrie Sumatera Plantation yang didasari oleh prestasi kerja. Karyawan KBT adalah karyawan bulanan yang diangkat berdasarkan masa tugas yang telah ditetapkan serta jenis pekerjaan yang dilakukan, apabila karyawan KBT ini tidak masuk kerja maka insentif yang diterima akan dipotong. Karyawan KHT adalah karyawan yang bekerja berdasarkan waktu kerja harian yang dibayarkan pada awal bulan berjalan setelah tutup buku, namun untuk tiap pekerja KHT harus memiliki hari kerja minimal 18 hari setiap bulan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan KTK adalah karyawan yang terikat kontrak kerja oleh perusahaan, yang sistem pemberian insentifnya sama dengan karyawan KBT, dalam hal pekerjaan dalam kebun yang dimaksud adalah guru atau ustadz dan Satuan Pengamanan (Satpam). Terakhir adalah Karyawan KHL yang merupakan karyawan yang tidak terikat dengan perusahaan, apabila mereka bekerja akan mendapatkan insentif, dan apabila mereka tidak kerja maka tidak akan mendapatkan gaji, namun gaji yang dibayarkan kepada karyawan KHL tetap akan dibayarkan pada awal bulan berjalan setelah tutup buku layaknya karyawan KHT. Komposisi karyawan secara lengkap di PT JAW dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Komposisi Karyawan PT JAW pada Bulan April 2009 Jabatan Jumlah Orang Staf Estate Manager 1 Trainee Askep 1 Assistance 6 Assistance Accounting 1 Asisten Traksi dan Civil 2 Kepala Keamanan 1 Non Staf KBT 46 KHT 155 KTK 44 KHL 318 Total 575 Sumber : Kantor besar PT JAW Tahun 2009

10 Sistem upah yang berlaku berbeda berdasarkan jabatan dan golongan. Pengupahan staf diatur oleh manajemen BSP pusat, sedangkan KBT, KHT dan KTK diatur oleh kantor wilayah pusat. KHL diatur sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku. Selain itu perkebunan PT JAW juga menyediakan fasilitas kesejahteraan bagi karyawan seperti rumah tinggal (Model : G1, G2, G4, G6 dan G10), pelayanan kesehatan di klinik kebun, alat transportasi anak sekolah untuk anak-anak karyawan dan staf berupa truk dan minibus. Asal Bibit dan Penyebaran Varietas Tanaman yang ada pada perkebunan PT JAW berasal dari kecambah yang dikembangkan oleh PT Lonsum, PT Socfindo dan PP Marihat. Untuk bibit dari PP Marihat banyak digunakan sekitar % dari seluruh pokok tanaman yang ditanam pada perkebunan PT JAW yang berjumlah pokok tanaman Kelapa Sawit yang termasuk dalam 78 Blok tanaman yang diusahakan. Bibit yang diperoleh dari PT Socfindo berjumlah pokok dari keseluruhan total pokok yang ditanam pada lahan PT JAW yang termasuk dalam 23 Blok tanaman yang diusahakan. Bibit dari PT Lonsum digunakan sekitar 2.66 % dari seluruh pokok tanaman yang ditanam pada perkebunan PT JAW atau sekitar pokok tanaman kelapa sawit yang termasuk ke dalam 2 Blok tanaman. Populasi varietas dari setiap divisi secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Data Populasi Varietas Tanaman di Kebun PT JAW Varietas Divisi I Divisi II Divisi III Divisi IV Divisi V Divisi VI Total % total Marihat Socfindo Lonsum Total Sumber : Kantor Besar PT JAW Tahun

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Lokasi kebun PT JAW terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Wilayah kebun dapat diakses dalam perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun 12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Teluk Siak Estate PT Aneka Intipersada secara geografis terletak di Desa Tualang Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Konsep pengembangan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG PT Bina Sains Cemerlang merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Bukit Pinang Estate (BPE), Sungai Pinang Estate (SPE), dan Sungai Pinang Factory (SPF). Masing-masing

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 11 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT. Panca Surya Agrindo terletak di antara 100 0 36-100 0 24 Bujur Timur dan 100 0 04 100 0 14 Lintang Utara, di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT Socfindo, Perkebunan Bangun Bandar Medan, Sumatera Utara, dimulai pada tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012. Metode Pelaksanaan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Angsana Estate (ASE) adalah salah satu kebun kelapa sawit PT Ladangrumpun Suburabadi (LSI). PT LSI merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Minamas Gemilang,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Tambusai Estate terletak di antara 100 0 37-100 0 24 Bujur Timur dan 1 0 04-1 0 14 Lintang Utara yang terletak di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

KEADAAN UMUM. Letak Geografi 8 KEADAAN UMUM PT. Sari Lembah Subur (SLS) merupakan anak perusahaan dari PT. Astra Agro Lestari, Tbk yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. PT. SLS adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Letak Geografis Perkebunan kelapa sawit Gunung Sari Estate (GSE) PT. Ladangrumpun Suburabadi (LSI) berada di wilayah Desa Bayansari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah 18 KONDISI UMUM KEBUN Letak Geografis Kebun PT. Ladangrumpun Suburabadi merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha yaitu : Angsana Estate (ASE), Gunung Sari Estate (GSE), dan Angsana Factory (ASF).

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DI PT JAMBI AGRO WIJAYA, SAROLANGUN, JAMBI

PENGELOLAAN PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DI PT JAMBI AGRO WIJAYA, SAROLANGUN, JAMBI PENGELOLAAN PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DI PT JAMBI AGRO WIJAYA, SAROLANGUN, JAMBI ANUGRAH AULIA A24052247 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Profil Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Profil Perusahaan KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Bumitama Gunajaya Agro (BGA) berawal dari pengusahaan perkebunan kelapa sawit berskala kecil di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang dimulai pada tahun 1998

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan

KONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan 14 KONDISI UMUM KEBUN Profil Perusahaan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) merupakan perusahaan agribisnis yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit. BGA memiliki visi yaitu World Class

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Perkebunan Perkebunan Teh Medini dahulu digunakan sebagai kebun kopi dan kina milik NV culture MY Medini. Pada masa pendudukan Jepang, Kebun Teh Medini menjadi tidak terawat

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT PAL dan PT SPM I merupakan dua perusahaan yang berada dibawah Grup Lambang Jaya. PT PAL merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, sedangkan PT

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Pengusahaan Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 1083/Menhut-IV/1995 tanggal 24 Juli 1995 Kelompok Hutan Teluk Kepau disetujui menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) Sagu

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG 9 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Letak Wilayah dan Administratif PT. Intisawit Perkasa terletak di Desa Kepenuhan Barat, Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Lokasi perkebunan dapat dicapai

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah dan Perkembangan Letak Geografis Kebun Keadaan Iklim dan Tanah

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah dan Perkembangan Letak Geografis Kebun Keadaan Iklim dan Tanah 12 KONDISI UMUM KEBUN Sejarah dan Perkembangan Angsana Estate (ASE) merupakan salah satu kebun yang dikelola oleh unit usaha PT Ladangrumpun Suburabadi (LSI) dibawah naungan PT Minamas Plantation (sebelumnya

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. semester IV yaitu selama 2 ½ bulan yang dimulai dari tanggal 29 Maret 2011

III. METODE PELAKSANAAN. semester IV yaitu selama 2 ½ bulan yang dimulai dari tanggal 29 Maret 2011 50 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM Kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) ini dilaksanakan pada semester IV yaitu selama 2 ½ bulan yang dimulai dari tanggal 29 Maret 2011

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

KONDISI UMUM PERUSAHAAN KONDISI UMUM PERUSAHAAN Sejarah Kebun PT. National Sago Prima dahulu merupakan salah satu bagian dari kelompok usaha Siak Raya Group dengan nama PT. National Timber and Forest Product yang didirikan pada

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun KEADAAN UMUM KEBUN Sejarah Kebun PT National Timber and Forest Product merupakan anak perusahaan PT Siak Raya Group yang berkedudukan di Provinsi Riau. PT National Timber and Forest Product pada tahun

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan 13 KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan PT Socfin Indonesia (disingkat PT. Socfindo) berdiri sejak tahun 1926 dengan nama Socfin Medan SA (Societe Financiere Des Caunthous Medan Societe Anoyme). Didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Administratif PT PAL dan PT SPM I terletak di Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung Timur. Lokasi kebun PT PAL dan PT SPM I berjarak 220 km dari kota Bandar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Ekologi Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Ekologi Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah dan respirasi tanaman. Tanaman kelapa sawit berakar serabut. Perakarannya sangat kuat

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Kebun Pada awalnya PT Rumpun Sari Antan I adalah milik perusahaan asing asal Inggris yaitu NV Handel Mij Ja Wattie & Co. Ltd. yang berkantor di Tanah Abang, Jakarta. Tanaman

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Divisi III Teluk Siak Estate

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Divisi III Teluk Siak Estate LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Jurnal Harian Magang Sebagai Karyawan Harian Lepas di Divisi III Teluk Siak Estate Tanggal Uraian Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar...(Satuan/HK)... 11 Februari 2012 Orientasi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN 54 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN PLANTATIONS SUMATERA BARAT. PT. Bakrie Pasaman Plantations ini bernaung dibawah PT. Bakrie

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DI PT JAW (BSP GRUP), SAROLANGUN, JAMBI

PENGELOLAAN PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DI PT JAW (BSP GRUP), SAROLANGUN, JAMBI Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2009 PENGELOLAAN PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Kantor induk Unit Perkebunan Tambi terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Unit Perkebunan Tambi ini terletak pada ketinggian 1 200-2

Lebih terperinci

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan PT. Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri teh. Tahun 85 kebun-kebun teh di Bagelen, Wonosobo disewakan kepada Tuan D. Vander Sluij

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 37 IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang merupakan kawasan hutan produksi yang telah ditetapkan sejak tahun

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN. Sejarah Kebun

KONDISI UMUM KEBUN. Sejarah Kebun 15 KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Kebun PT. National Sago Prima merupakan salah satu anak perusahaan dari kelompok usaha Sampoerna Biofuel yang termasuk dalam holding Sampoerna Agro. PT. National Sago Prima

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kualitas Lahan Kualitas lahan yang digunakan untuk evaluasi kesesuaian lahan dalam penelitian ini adalah iklim, topografi, media perakaran dan kandungan hara sebagaimana

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Geografis dan Iklim Daerah aliran sungai (DAS) Siulak di hulu DAS Merao mempunyai luas 4296.18 ha, secara geografis terletak antara 101 0 11 50-101 0 15 44 BT dan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Kebun Kumai di bangun tahun 1982 sesuai dengan SK Gubernur Kalimantan Tengah No DA/22/D.IV.III/III/1982 tanggal 29 maret 1982 tentang pencadangan areal

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH 11 KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH Sejarah Perkebunan Pada tahun 1865 PT Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta milik Belanda dengan nama Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pengelolanya adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar 23 Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Tanggal Uraian Kegiataan Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar Lokasi 01/03/2014 Penunasan 10 pokok 54 pokok 76 pokok L022 02/03/2014 Libur hari

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan 16 KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Pada tahun 1918 terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan luas lahan sebesar 28 000 ha yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP.

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP. Jurnal Penelitian STIPAP, 2013, (1) : 2-3 KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP 1 Mardiana Wahyuni, Hasan

Lebih terperinci

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas KAJIAN UMUM WILAYAH Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi dirancang dengan kegiatan utamanya pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Pengelolaan Tenaga Kerja Panen Perencanaan dan Pengorganisasian Tenaga Kerja

PEMBAHASAN Pengelolaan Tenaga Kerja Panen Perencanaan dan Pengorganisasian Tenaga Kerja 45 PEMBAHASAN Pengelolaan Tenaga Kerja Panen Tenaga kerja panen kelapa sawit adalah tenaga kerja yang bertugas untuk menurunkan buah kelapa sawit dari pokok dengan tingkat kematangan buah sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. JAMBI AGRO WIJAYA, SAROLANGUN - JAMBI

PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. JAMBI AGRO WIJAYA, SAROLANGUN - JAMBI PENGELOLAAN PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. JAMBI AGRO WIJAYA, SAROLANGUN - JAMBI OLEH DEDDY EFFENDI A24052821 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif 15 KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama Bagelen Thee en

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang ini dilaksanakan selama empat bulan yang terhitung mulai dari 14 Februari hingga 14 Juni 2011. Kegiatan ini bertempat di Sungai Bahaur Estate (SBHE), PT Bumitama

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian dan Letak Geografis Lokasi penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII. PT. Perkebunan Nusantara VIII, Perkebunan Cikasungka bagian Cimulang

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT

MANAJEMEN PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT MANAJEMEN PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PERKEBUNAN PT. SARI ADITYA LOKA I (PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk) KABUPATEN MERANGIN, PROVINSI JAMBI SILVERIUS SIMATUPANG A24050072 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data METODE MAGANG Waktu dan Tempat Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 bulan dari 12 Februari 2009 sampai dengan 12 Juni 2009 di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Metode Pelaksanaan Metode yang

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku 50 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM 3.1.1. Lokasi PKPM Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku V Jorong, kecematan Tanjung Mutiara, kabupaten Agam, provinsi

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan KONDISI UMUM KEBUN Sejarah Perkebunan Perkebunan teh PT. Rumpun Sari Kemuning awalnya merupakan perkebunan milik Belanda dengan nama NV. Cultur Maattscappij. Selama masa penjajahan Belanda hak pemilikan

Lebih terperinci

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa 3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa Lahan basah non rawa adalah suatu lahan yang kondisinya dipengaruhi oleh air namun tidak menggenang. Lahan basah biasanya terdapat di ujung suatu daerah ketinggian

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 38 IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Hutan Mangrove di Tanjung Bara termasuk dalam area kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Letaknya berada di bagian pesisir timur Kecamatan Sangatta

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III. 1.1 Sejarah Singkat PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Indonesia menguasai ekspor pasar minyak sawit mentah dunia sebesar

BAB I PENDAHULUAN Indonesia menguasai ekspor pasar minyak sawit mentah dunia sebesar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI Oleh PUGUH SANTOSO A34103058 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1) 1.1. UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1) 1.1. UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Propinsi Riau memiliki potensi rawa pantai yang paling luas dibandingkan propinsi lainnya. Wilayah rawa pantai di propinsi Riau mencakup luasan sebesar 3.214.360 Ha. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Produktivitas Produktivitas mengandung pengertian perbandingan hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumberdaya yang digunakan (input). Menurut Dewan Produktivitas Nasional

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack.) merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah. Indonesia merupakan produsen

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993) TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Evaluasi Lahan Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau keragaman lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi

Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi No Tahun Bulan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1987 206 220 368 352 218 17 34 4 62 107 200 210 1998 2 1989 183 198 205 301 150

Lebih terperinci

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 22 BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Luas dan Lokasi Wilayah Merang Peat Dome Forest (MPDF) memiliki luas sekitar 150.000 ha yang terletak dalam kawasan Hutan Produksi (HP) Lalan di Kecamatan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan PT Gula Putih Mataram (GPM) merupakan salah satu perusahaan yang didirikan sebagai wujud swasembada nasional untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang timbul di Indonesia,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

KONDISI UMUM PERKEBUNAN KONDISI UMUM PERKEBUNAN 15 Sejarah Umum PT Perkebunan Tambi PT Perkebunan Tambi adalah perusahaan swasta. Pada masa perkembangannya PT Perkebunan Tambi telah mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1865

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

KONDISI UMUM PERUSAHAAN KONDISI UMUM PERUSAHAAN Sejarah Kebun PT. National Sago Prima dulu bernama PT National Timber and Forest Product. PT National Timber and Forest Product merupakan anak perusahaan PT. Siak Raya Group yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit yang dikutip dari Pahan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermeae Ordo : Monocotyledonae

Lebih terperinci

28 Feb 2008 Konsolidasi sisip W8 1 ha 0.25 ha 0.25 ha

28 Feb 2008 Konsolidasi sisip W8 1 ha 0.25 ha 0.25 ha LAMPIRAN Tabel Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi Prestasi Kerja (satuan/hk) Standar Pekerja Penulis Status sebagai Mahasiswa 14 Feb 2008 Orientasi lapang Seluruh

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak dan Luas Daerah penelitian mencakup wilayah Sub DAS Kapuas Tengah yang terletak antara 1º10 LU 0 o 35 LS dan 109 o 45 111 o 11 BT, dengan luas daerah sekitar 1 640

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan

Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan jangka panjang ke dua (PJP II) dan tahun terakhir pelaksanaan Repelita VI. Selama kurun waktu Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Citra Digital Interpretasi dilakukan dengan pembuatan area contoh (training set) berdasarkan pengamatan visual terhadap karakteristik objek dari citra Landsat. Untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam

Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam ANNY MULYANI Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi) (sumber : SINAR TANI

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1 0 4 0 Lintang Selatan dan 102 0-106 0 Bujur Timur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dibutuhkan kisran kondisi lingkungan tertentu disebut juga syarat

TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dibutuhkan kisran kondisi lingkungan tertentu disebut juga syarat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat-syarat Tumbuh Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tanaman perkebunan yang sangat toleran terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Namun, untuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk 62 HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kandungan dan menjaga keseimbangan hara di dalam tanah. Upaya peningkatan efisiensi pemupukan dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK :. Nama Anggota / No. Abs 1. ALFINA ROSYIDA (01\8.6) 2.. 3. 4. 1. Diskusikan tabel berikut dengan anggota kelompok masing-masing! Petunjuk : a. Isilah kolom dibawah ini dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL LAMPIRAN 84 Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL No Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi Kerja (satuan/hk) Lokasi Penulis Karyawan Standart Pe mbimb ing Keterangan 1 14/ 02/ 2011 Tiba dilokasi

Lebih terperinci

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM BANJARMASIN KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP 38 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKPM Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP (CLP GROUP) dengan nama P.T. SUBUR ARUM MAKMUR kebun Senamanenek I (PT.

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit Persyaratan penggunaan lahan/ karakteristik lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C) 25-28 22 25 28 32 Kelas keesuaian lahan S1 S2 S3 N Ketersedian

Lebih terperinci