PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. KEMBANG BULAN

dokumen-dokumen yang mirip
PETA PETA KERJA. Nurjannah

STUDI DAN EKONOMI GERAKAN. Amalia, S.T., M.T.

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

Tabel 2.4 Penyesuaian menurut Westinghouse

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA PADA STASIUN KERJA POLA DENGAN MOTION ECONOMY CHECK LIST (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA SEPATU CIBADUYUT X )

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

STUDY 07/01/2013 MOTION STUDY DAPAT DILAKUKAN DG: SEJARAH MUNCULNYA MOTION DEFINISI : 2. MEMOMOTION STUDY LANGKAH-LANGKAH MICROMOTION

MODUL 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA (MICROMOTION STUDY)

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

PERENCANAAN SISTEM KERJA. PPMJ Diploma IPB

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG DATA WAKTU GERAKAN

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN)

GAMBARAN KESELURUHAN TEKNIK TATA CARA KERJA

III. TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK

PERANCANGAN PETA TANGAN KANAN TANGAN KIRI BAGIAN AFTER MARKET DIVISI PACKAGING PT. XYZ INDONESIA

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA BERDASARKAN MICROMOTION STUDY DAN PENERAPAN METODE 5S UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi Waktu Proses Menggunakan Maynard Operation Sequence Technique (MOST) (Studi Kasus PT Pan Panel, Palembang)

Perbaikan Metode Kerja Menggunakan Peta Kerja pada Proses Produksi Trafo

BUKU AJAR ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA. Oleh : Tim Dosen Analisis Dan Pengukuran Kerja Program Studi Teknik Industri

STUDI GERAK DAN WAKTU

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI CV NJ FOOD INDUSTRIES

Predetermined Motion Time System (PMTS)

practicum apk industrial engineering 2012

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1

PETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

Peningkatan Kapasitas Produksi pada UD. X

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN PERBAIKAN STASIUN KERJA DI BAGIAN PACKING DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI ( Studi Kasus di PT. Nikkatsu Electric Work)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MAN AND MACHINE CHART

Seminar Nasional IENACO ISSN: DESAIN CANTING UNTUK MEMINIMALISIR WAKTU PROSES BATIK TULIS MELALUI PENDEKATAN MICROMOTION STUDY

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PEMOTONGAN KABEL DIVISI CABLE CASING DI PT.INSERA SENA

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X

Penentuan Beban Kerja Transporter pada Departemen Assembly & Decoration di PT. X

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB 6 USULAN DAN ANALISIS

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw-

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

WORK METHOD AND MOTION STUDY W O R K D E S I G N A N D E R G O N O M I C S

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #5_ANALISA OPERASIONAL (PETA KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

DEFINISI. Peta kerja untuk kegiatan setempat digunakan untuk menganalisa suatu stasiun kerja. Peta pekerja & mesin Peta tangan kanan dan tangan kiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Method Time Measurement (MTM-1) Nurjannah

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN STANDARD PENUGASAN BAGIAN PENGEPAKAN PADA PT X DENGAN METODA LINI KESEIMBANGAN KILBRIDGE DAN WESTER

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROSES PASCA PANEN PADI 2.2 PENGGILINGAN PADI

Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Lintasan (Studi Kasus)

Upaya Penurunan Lembur Departemen Part, Apparel, dan Accessoris

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sejarah ilmu managemen, chapter 2. Gilbreth dan Studi Waktu

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

BAB V HASIL DAN ANALISA

Upaya Peningkatan Output Produksi Pada Fasilitas Kerja Departemen Preparation Di PT. Integra Indocabinet

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pengoptimalan Jumlah Man Power dengan Metode Work Force Analysis

Usulan Perbaikan Performansi Lini Produksi PT. XYZ

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PROSES PEMBUATAN BISKUIT

DAFTAR ISI. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Tujuan Instruksional

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya

BAB V ANALISIS HASIL

Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan Predetermined Time System (Waktu Standar Tidak Langsung) Dengan Metode Brainstorming

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS)

BAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pencucian galon (mesin) Pengisian galon. Pencucian galon (manual) Penyimpanan galon

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

(Studi Gerakan Mikro)

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

WORK SAMPLING STUDI KASUS PEKERJAAN BERTENDER PADA SEBUAH CAFE TUTI SARMA SINAGA ST MEILITA TRYANA SEMBIRING, ST

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

Transkripsi:

No. 1, Januari 2013, pp 41-48 PERBAIKAN METODE KERJA PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. KEMBANG BULAN Yoppy Setiawan 1, Herry Christian Palit,S.T.,M.T. 2 Abstract: PT Kembang Bulan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi jamu tradisional. Perusahaan memiliki permasalahan pada bagian pengemasan, dimana banyak pekerjaan dilakukan menggunakan tenaga manusia. Perusahaan belum memiliki metode kerja yang standar sehingga perlu dilakukan perbaikan dan standarisasi metode kerja yang lebih baik. Dalam melakukan perbaikan pada bagian pengemasan dilakukan analisa metode kerja menggunakan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri (PTKTK) serta Ekonomi Gerakan. Analisa yang dilakukan mendapatkan hasil perbaikan berupa perbaikan metode kerja yang lebih baik serta adanya perancangan alat bantu. Hasil pengukuran perbaikan metode kerja pada bagian pengemasan labelling menghasilkan penurunan waktu siklus sebesar 0,23 detik atau 1,08% sedangkan pengemasan sebesar 17,46 detik atau 25,82%. Kata Kunci: Metode Kerja, PTKTK, Ekonomi Gerakan Pendahuluan PT. Kembang bulan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi yaitu pembuatan jamu traditional. Dalam menjalankan proses produksinya, perusahaan ini menerapkan sistem make to order yaitu proses produksi berjalan ketika ada permintaan dari konsumen. Proses produksi PT. Kembang Bulan dibagi menjadi tiga kategori yaitu proses pengolahan bahan baku, proses pengemasan primer dan pengemasan sekunder. Perusahaan memiliki permasalahan pada bagian pengemasan, dimana banyak pekerjaan dilakukan menggunakan tenaga manusia. Perusahaan belum memiliki metode kerja yang standar sehingga perlu dilakukan perbaikan dan standarisasi metode kerja yang lebih baik. 1,2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Email: m25408078@john.petra.ac.id, herry@peter.petra.ac.id Metode Penelitian Motion Study Motion study adalah suatu teknik untuk mencatat, mempelajari dan menganalisa tentang beberapa gerakan bagian badan dari pekerja (operator) pada saat menyelesaikan pekerjaan (Sutalaksana,I.Z,dkk,1979). Gerakan dasar yang digunakan sebagai analisa elemen gerakan dapat dijelaskan pada tabel 1. Tabel 1. Elemen gerakan dasar Nama Therblig Simbol Jenis Gerakan 1.Mencari (Search) SH Ineffective 2. memilih (Select) ST Ineffective 3. Memegang (Grasp) G Effective 4. Menjangkau (Reach) Re Effective 5. Membawa (Move) M Effective 6. Memegang untuk H Ineffective Memakai (Hold) 7. Melepas (Released load) RL Effective 8. Pengarahan (Position) P Ineffective 9. Pengarahan Sementara PP Effective (Pre Position) 10. Memeriksa (Inspection) I Ineffective 11. Merakit (Assemble) A Effective 12. Lepas rakit (Desassemble) DA Effective 13. Memakai (Use) U Effective 14.Kelambatan yang tak UD Ineffective terhindarkan (Unavoidable delay) 15. Kelambatan yang dapat AD Ineffective dihindarkan (Avoidable delay) 16. Merencanakan (Plan) Pn Effective 17. Istirahat menghilangkan fatique (Rest to overcome fatique) R Ineffective Sumber : Sutalaksana,I.Z,dkk,1979, Teknik Tata Cara Kerja Langkah - Langkah Penelitian Langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan di PT. Kembang Bulan adalah: 41

No. 1, Januari 2013, pp.41-48 1. Pengamatan ke pabrik Tahap awal melakukan penelitian dengan melakukan pengamatan ke pabrik bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di perusahaan. 2. Identifikasi masalah Pengamatan yang telah diketahui dengan segala permasalahan perusahaan sehingga dapat diidentifikasi masalah terbesar yang terjadi di perusahaan. 3. Pengumpulan data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode wawancara kepada pihak manajemen perusahaan, observasi langsung, dan data masa lalu perusahaan. 4. Pengolahan data Pengolahan data dari data waktu yang telah dilakukan pengukuran di perusahaan akan dilakukan beberapa pengujian. 5. Evaluasi metode kerja bagian pengemasan Evaluasi metode kerja pada bagian pengemasan yang telah diketahui dari hasil obsevasi dilakukan dengan analisis studi gerakan menggunakan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri (PTKTK) 6. Memberikan usulan perbaikan Pada tahap ini dilakukan usulan untuk perusahaan tentang perbaikan metode kerja yang lebih baik. 7. Implementasi Pada tahap ini dilakukan implementasi ke perusahaan yang mana setelah mendapatkan hasil berupa usulan perbaikan. 8. Analisis hasil implementasi Analisis hasil implementasi didapatkan melalui perbandingan antara metode kerja kondisi awal dan metode kerja perbaikan. 9. Kesimpulan dan saran Kesimpulan yang didapatkan dari hasil perbandingan hasil implementasi usulan metode kerja yang baru dengan metode kerja kondisi awal. Saran yang diberikan diharapkan berguna untuk solusi adanya perbaikan metode kerja yang lebih baik. Hasil dan Pembahasan Perusahaan memiliki permasalahan pada bagian pengemasan, dimana pada bagian ini dibedakan menjadi dua yaitu pengemasan primer dan pengemasan sekunder. Bagian pengemasan mana yang menjadi permasalahan terbesar dalam perusahaan maka dilakukan identifikasi masalah dengan melakukan pengukuran pada masingmasing proses. Pengukuran yang dilakukan menghasilkan waktu baku tiap proses bagian pengemasan. Waktu baku yang didapatkan pada pengemasan filling kapsul sebesar 19373,4 sedangkan waktu produksi aktualnya sebesar 19440. Hal ini membuktikan bahwa pada proses pengemasan filling kapsul perlu dilakukan perbaikan lebih lanjut. Hasil waktu baku pengemasan bottling dibutuhkan 20126,12 detik sedangkan waktu aktual produksi 21356,7 detik, hal ini menunjukkan perlu dilakukan perbaikan pada proses bottling. Waktu baku yang dibutuhkan pada pengemasan labelling sebesar 5184 detik, pengemasan kardus kecil 9083,02 detik, pengemasan sebesar 8075,08 detik, dan pengemasan kardus besar sebesar 974,43 detik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa total waktu baku pada pengemasan sekunder membutuhkan waktu sebesar23316,53 detik sedangkan waktu produksi aktual sebesar 25966,67 detik. Hasil perbandingan pengukuran waktu baku tiap proses yang didapatkan dengan waktu produksi aktual perusahaan. tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Perbandingan Waktu Baku dengan Waktu Baku Produksi Aktual per 1 Batch Proses Total Total waktu Waktu waktu produksi baku baku aktual Filling 19373,34 19373,34 19440 Primer Bottling 20126,12 20126,12 21356,7 labelling 5184 Pengemas Kardus Kecil 9083,02 an 23316,53 25966,67 8075,08 Sekunder Dozen Kardus 974,43 Besar Pada tabel 2 di atas yang ditunjukkan dari waktu baku produksi aktual lebih lama daripada waktu baku yang seharusnya pada pengemasan primer dan pengemasan sekunder dapat disimpulkan bahwa pada kedua bagian tersebut perlu dilakukan perbaikan lebih lanjut. Selisih interval waktu baku dengan waktu aktual produksi yang ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa pengemasan sekunder perlu dilakukan perbaikan lebih lanjut yang berfokus pada perbaikan metode kerja yang dilakukan oleh tenaga manusia. Perbaikan yang dilakukan pada bagian pengemasan sekunder dapat menggunakan analisa studi gerakan dan ekonomi gerakan. Analisa mengenasi studi gerakan dan ekonomi gerakan supaya mendapatkan perbaikan metode kerja dan gerakan kerja yang lebih baik. Dalam melakukan perbaikan tersebut harus terlebih dahulu mengetahui elemen dan ekonomi gerakan dalam kondisi awal. 42

No. 1, Januari 2013, pp 41-48 Studi Gerakan Kondisi Awal Labelling Studi gerakan pada metode kerja yang dilakukan proses pengemasan labelling kondisi awal adalah memasukkan plastik label yang dilakukan oleh tangan kanan ke botol yang dipegang oleh tangan kiri sebelumnya. Metode gerakan yang dilakukan oleh sebagian pekerja labelling dapat dilihat pada gambar berikut ini Gambar 1. Metode Gerakan Kondisi Awal Labelling Urutan gerakan kerja oleh kedua tangan pekerja pengemasan labelling pada kondisi awal yaitu mengambil botol oleh tangan kiri dan diikuti mengambil plastik label oleh tangan kanan. Gerakan selanjutnya adalah tangan kanan membuka dan memasukkan plastik label ke dalam botol yang sudah dipegang oleh tangan kiri. Berikutnya adalah memindahkan botol yang sudah diberi label ke dalam wadah. Metode gerakan kondisi awal diketahui bahwa persentasi elemen gerakan efektif oleh tangan kiri sebesar 43,75% sedangkan tangan kanan 50%. Hal ini pekerja labelling belum melakukan beban kerja yang telah seimbang dan masih melakukan gerakan yang tidak efektif sebesar 6,25%. Usulan Perbaikan PTKTK Pengamatan metode gerakan dengan kondisi awal menunjukkan adanya beberapa hal yang bisa ditingkatkan dalam metode kerja pada pengemasan labelling. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah: Gerakan memegang botol tidak perlu dilakukan karena sudah diikuti elemen kerja sebelumnya yaitu mengambil botol. Gerakan ini dapat digantikan dengan gerakan memasukkan botol ke dalam plastik yang sudah dalam keadaan terbuka. Hal ini juga dapat mengurangi gerakan tangan kanan sehingga beban kerja kedua tangan seimbang. Gerakan menggabungkan antara plastik dengan botol yaitu botol yang dimasukkan ke plastik. Hal ini memudahkan operator untuk proses selanjutnya dengan gerakan satu kali sentuh kemudian melempar/memindahkan ke wadah. Wadah untuk menjadi tempat setelah botol diberi plastik label sebaiknya di letakkan di sisi kiri pekerja, karena memudahkan operator yang memindahkan botol dan akan memperdek waktu penyelesaian proses labelling. Studi Gerakan Kondisi Perbaikan Labelling Metode Gerakan perbaikan yang telah dilakukan dari bentuk usulan perbaikan adalah cara memasukkan botol ke dalam plastik label dengan posisi miring dari atas ke bawah sehingga memudahkan proses labelling dalam posisi plastik label yang presisi dengan ukuran botol. Awal munculnya ide perbaikan seperti ini berdasarkan prinsip gravitasi bumi dimana sesuatu akan mudah jatuh bebas dari posisi yang tinggi ke posisi yang rendah. Bentuk perbaikan ini mampu memudahkan mendorong botol masuk ke dalam plastik label. Bentuk usulan perbaikan ini seperti pada gambar 2 Gambar 2. Metode Gerakan Perbaikan Labelling Urutan gerakan kerja perbaikan yang dilakukan pada pengemasan labelling dapat diketahui dari analisa studi gerakan menggunakan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri Perbaikan (PTKTK) pada lampiran 1. Hasil analisa implementasi perbaikan diketahui bahwa telah tidak ada gerakan yang tidak efektif sehingga dari perbaikan tersebut mampu menghilangkan gerakan yang tidak efektif. Pencapaian waktu siklus dari hasil perbaikan diketahui sebesar 2,06 sehingga terjadi penurunan waktu siklus dari kondisi awal sebesar 0,23 detik. Implementasi perbaikan yang telah dilakukan menghasilkan perbaikan metode kerja yang signifikan. Studi Gerakan Kondisi Awal Kardus Kecil Studi gerakan pada metode kerja yang dilakukan proses pengemasan kardus kecil terdapat tiga metode gerakan yang berbeda. Perbedaan ketiga metode kerja diwakili oleh salah satu metode gerakan kondisi awal yang cukup baik. Metode gerakan yang dilakukan tangan kiri telah siap dengan memegang beberapa kertas resep dan siap melakukan penggabungan dengan botol untuk dimasukkan ke dalam kardus kecil. Proses selanjutnya adalah tangan kiri mengambil kardus kecil lalu diikuti gerakan memasukkan botol dan 43

No. 1, Januari 2013, pp.41-48 kertas resep ke dalam kardus kecil. Metode gerakan tersebut seperti yang digambarkan di bawah ini. Perancangan Alat Bantu Perancangan alat bantu yang akan digunakan menggunakan bahan yang terbuat dari plastik acrylic. Bahan yang digunakan tersebut bersifat elastis sehingga memudahkan penataan kardus kecil serta mudah melakukan pengemasan yaitu memasukkan ke dalam plastik. Alat bantu tersebut berukuran kotak yang mampu menampung 12 kardus kecil sekaligus. Bentuk dari perancangan peralatan sebagai berikut: Gambar 3. Metode Gerakan Kondisi Awal Kardus Kecil Urutan gerakan kerja yang dilakukan pada pengemasan kardus kecil kondisi awal yaitu tangan kiri didahului dengan memegang kertas resep dan tangan kanan mengambil botol kemudian resep dibawa ke tangan kanan disatukan dengan botol. Selanjutnya tangan kanan memegang botol dan resep dan tangan kiri sedang mengambil kardus kecil kosong kemudian botol dan resep tersebut dimasukkan dalam kardus kecil kosong. Botol dan resep yang telah dimasukkan selajutnya kedua tangan melipat tutup kardus kecil bagian atas kemudian dipindahkan dan dimasukkan dalam wadah yang telah disiapkan untuk dibawa ke proses pengemasan. Metode gerakan yang telah diketahui pada pekerja pengemasan kardus kecil kondisi awal diketahui waktu siklus yang dibutuhkan untuk mengemas 1 kardus kecil dibutuhkan sebesar 3,51 detik. Usulan Perbaikan PTKTK Hasil pengamatan terhadap metode gerakan pekerja pengemasan kardus kecil menunjukkan adanya gerakan awal yang tidak efektif diantaranya gerakan memegang botol dan kertas resep oleh salah satu tangan hingga tangan satunya selesai mengambil kardus kecil. Gerakan tidak efektif lainnya adalah pekerja melakukan satu kali pengemasan kardus kecil kemudian dipindahkan ke wadah dan proses berikutnya dilakukan oleh pekerja pengemasan. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan dengan menata kardus kecil terlebih dahulu pada alat bantu kotak kemudian kedua tangan mengambil dan memasukkan kertas resep dan botol secara bersamaan. Implementasi perbaikan yang sudah dilakukan dengan menggunakan alat bantu maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan metode kerja proses pengemasan kardus kecil dan pengemasan dapat dijadikan satu. Hal ini disebabkan karena alat bantu yang digunakan pengemasan kardus kecil dapat langsung digunakan pengemasan. Gambar 4. Bentuk Perancangan Alat Studi Gerakan Kondisi Awal Dozen Studi gerakan kondisi awal pada metode kerja yang dilakukan proses pengemasan terdapat beberapa metode gerakan yang berbeda. Perbedaan metode gerakan diwakili oleh salah satu metode gerakan oleh salah satu pekerja pengemasan. Metode gerakan kondisi awal pada pengemasan adalah tangan kiri mengambil satu kardus kecil dan tangan kanan mengambil 2 kardus kecil. Proses memasukkan kardus kecil ke dalam plastik dengan cara tangan kanan memasukkan 2 kardus terlebih dahulu kemudian diikuti oleh tangan kiri memindahkan 1 kardus diberikan tangan kanan lalu dimasukkan ke dalam plastik. Metode gerakan tersebut dapat digambarkan melalui gambar berikut ini. Gambar 5. Metode Gerakan Kondisi Awal Dozen Urutan gerakan kerja yang dilakukan pada pengemasan kondisi awal adalah tangan kanan didahului mengambil dan membuka plastik 44

No. 1, Januari 2013, pp 41-48. Elemen gerakan selanjutnya adalah tangan kanan mengambil 2 kardus kecil dan memasukkan ke dalam plastik sedangkan tangan kiri memegang plastik supaya mudah kardus kecil dimasukkan ke dalam plastik dan dilanjutkan mengambil dan memasukkan 1 kardus kecil ke plastik. Elemen gerakan selanjutnya adalah tangan kiri mengambil 1 kardus kecil dan tangan kanan mengambil 2 kardus kecil secara bersamaan lalu 2 kardus kecil dimasukkan ke plastik lalu diikuti kardus kecil di tangan kiri dipindahkan untuk dimasukkan ke plastik oleh ke tangan kanan. Gerakan ini dilajutkan hingga mencapai 12 kardus kecil tertata rapi dalam plastik. Kegiatan selanjutnya adalah memasukkan brosur dan memindahkan pengemasan untuk pengemasan selanjutnya. Metode gerakan pengemasan kondisi awal dapat diketahui bahwa terdapat gerakan yang tidak efektif yaitu gerakan memegang, dimana gerakan memegang seharusnya dapat digunakan untuk elemen gerakan lainnya. Elemen gerakan ini perlu dihindari bahkan dihilangkan untuk menyeimbangkan beban kerja tangan kanan dan tangan kiri. Waktu siklus yang dibutuhkan untuk melakukan sekali pengemasan dibutuhkan waktu rata-rata sebesar 17,26 detik Usulan Perbaikan PTKTK Hasil analisa PTKTK dapat menunujukkan beberapa improvement yang perlu dilakukan. Upaya perbaikan tersebut berguna untuk menghilangkan gerakan yang tidak efektif serta beban kerja antara tangan kanan dan tangan kiri seimbang. Perbaikan yang dapat dilakukan pada proses pengemasan yaitu menggabungkan proses pengemasan kardus kecil dimana proses ini dilakukan pada pekerja yang sama setelah kardus kecil ditata pada kotak alat bantu. Studi Gerakan Kondisi Perbaikan Dozen Perbaikan pada pengemasan adalah melakukan perbaikan terhadap metode kerja dengan menggunakan perancangan alat bantu. Perbaikan metode kerja yang dilakukan adalah menggabungkan pengemasan kardus kecil dan pengemasan kardus besar. Awal muncul ide perbaikan seperti ini karena setelah dilakukan pengemasan kardus kecil kemudian dipindahkan dalam wadah untuk selanjutnya dilakukan pengemasan. Hal ini dinilai kurang efektif karena perpindahan dari pengemasan kardus kecil ke pengemasan mempertimbangkan transportasi perpindahan. Selain itu hasil pengemasan kardus kecil hanya dilempar dalam wadah secara acak sedangkan pada pengemasan perlu ditata dalam 12 kardus kecil untuk dimasukkan ke dalam plastik. Kegiatan melempar ke wadah dan menunggu wadah hingga penuh untuk dipindahkan ke bagian pengemasan merupakan hal yang harus diperbaiki. Hasil perbaikan dengan adanya perancangan alat bantu dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 6. Metode Gerakan Perbaikan Dozen Pada gambar di atas menunjukan bahwa setelah dilakukan pengemasan kardus kecil kemudian langsung ditata dalam sebuah kotak alat bantu hingga 12 kardus kecil. Langkah selanjutnya adalah memasukkan kardus ke dalam plastik. Metode yang dilakukan dengan adanya perbaikan seperti ini dalah mendorong keluar kardus kecil yang sudah tertata dalam kotak. Pada metode perbaikan yang telah diterapakan menghasilkan bahwa mampu menghilangkan transportasi perpindahan dari pengemasan kardus kecil ke pengemasan pada kondisi lama. Hasil implementasi perbaikan menggunakan alat bantu seperti di atas menunjukkan penurunan waktu yang signifikan seperti analisa studi gerakan perbaikan menggunakan tabel PTKTK pada lampiran 2. Hasil implementasi perbaikan metode kerja pada pengemasan kardus kecil dan pengemasan diketahui total waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengemasan 1 sebesar 50,14 detik. Perlu diketahui juga bahwa pada kondisi awal pengemasan membutuhkan waktu sebesar 67,6 detik sehingga terjadi penurunan waktu sebesar 17,46 detik. Perbedaan waktu pengemasan kondisi awal dan hasil implementasi 45

No. 1, Januari 2013, pp.41-48 membuktikan adanya perbaikan metode kerja yang signifikan. Pengukuran Perbaikan Hasil Implementasi Hasil pengukuran perbaikan dari hasil implementasi dapat dilihat bahwa pengemasan labelling mengalami perbaikan metode kerja sehingga terjadi penurunan waktu sebesar 0,23 detik atau 1,08 %. Waktu siklus yang dibutuhkan jadi kemasan 1 pada kondisi awal dibutuhkan 67,6 detik,dimana didapatkan dari penjumlahan pengemasan kardus kecil dan. Total waktu pengemasan pada kondisi perbaikan diketahui sebesar 50,14 detik. Selisih penurunan waktu siklus dengan adanya implementasi perbaikan pada pengemasan diketahui sebesar 17,46 detik atau 25,82 %. Penurunan waktu yang didapatkan tersebut belum memperhitungkan waktu transportasi perpindahan sehingga memungkinkan hasil implementasi perbaikan dapat mengalami penurunan waktu yang lebih besar. Hasil dari perbaikan implementasi juga menghasilkan pengurangan 1 tenaga kerja dimana pada kondisi awal dibutuhkan 3 orang sedangkan setelah perbaikan dibutuhkan 2 orang untuk sama jadi 1 kemasan. Hasil perbaikan tersebut dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Pengukuran Perbaikan Hasil Implementasi Proses Labelling Kardus kecil Dozen Kondisi Awal Waktu Jumlah Siklus Pekerja 2,29 detik/ 1 orang botol 47,16 detik/ 1 orang 20,44 detik/ 1 orang Kondisi Perbaikan Waktu Siklus 2,06 detik/ botol 50,14 detik/ Simpulan Jumlah Pekerja Persentase Penurunan Waktu Siklus 1 orang 1,08% 1 orang 25,82% Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa perbaikan metode kerja di PT. Kembang Bulan dapat dilakukan pada proses pengemasan sekunder karena keseluruhan prosesnya dikerjakan menggunakan tenaga manusia. Perbaikan metode kerja pada proses pengemasan sekunder dapat dilakukan pada proses pengemasan labelling, pengemasan kardus kecil, dan pengemasan. Perbaikan metode kerja yang dapat dilakukan pada pengemasan labelling adalah menghilangkan gerakan yang tidak efektif dan pengaturan tata letak bahan dan alat yang digunakan. Hasil dari perbaikan metode kerja pada pengemasan labelling menghasilkan penurunan waktu siklus sebesar 0,23 detik. Perbaikan metode kerja yang dilakukan pada pengemasan kardus kecil dan pengemasan menghasilkan perancangan alat yang berguna untuk memudahkan hasil akhir pengemasan. Perbaikan metode kerja dari hasil menggabungkan kedua proses menggunakan alat bantu menghasilkan waktu siklus yang lebih baik. Selain itu, adanya perancangan alat bantu berguna untuk menghilangkan gerakan tidak efektif yaitu tangan kiri memegang plastik (hold) serta menyeimbangkan beban kerja antara tangan kanan dan tangan kiri. Bentuk perbaikan metode kerja pada bagian ini adalah kardus kecil ditata dan dimasukkan dalam sebuah kotak hingga terisi12 kardus kecil kemudian mendorong keluar kardus tersebut ke dalam plastik.adanya perbaikan metode kerja seperti ini dapat menghasilkan penurunan waktu pada pengemasan sebesar 17,46 detik. Persentase penurunan waktu siklus dengan adanya perbaikan pada pengemasan labelling mencapai 1,08 %. Penurunan waktu siklus dengan adanya perbaikan metode kerja dengan menggabungkan pengemasan kardus kecil dan pengemasan mampu mencapai 25,82%. Adapun saran perbaikan metode kerja yang telah dilakukan di PT. Kembang Bulan berdampak pada adanya standarisasi metode kerja yang baik sehingga hasil produksi tiap hari pengemasan sekunder dapat konsisten. Kemungkinan yang akan terjadi dengan melakukan perbaikan metode kerja tersebut adalah adanya pengurangan tenaga kerja pada pengemasan sekunder. Hal seperti ini dapat disiasati dengan mengalokasikan sebagian pekerja untuk melakukan kegiatan lainnya seperti melipat resep, melipat brosur dan melipat kardus kecil. Adapun saran yang dapat diberikan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan. Daftar Pustaka 1. Teknik Tata Cara Kerja; Sutalaksana,I.Z,dkk;1979, Bandung, Indonesia 2. Barnes,R.M. : Motion and Time Study, Design and Measurement of Work: John Wiley & Sons, Inc ; 1968, New York, AS 46

No. 1, Januari 2013, pp 41-48 Lampiran 1 : Peta Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri Kondisi Perbaikan Labelling Pekerjaan : Proses Dozen Departemen : Stasiun 3 No Peta : 01 Dipetakan Oleh : Yoppy Tanggal dipetakan: 4 November 2012 Tumpukan botol 1 2 PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI Sekarang Usulan 1 2 Keterangan: : Plastik label : Hasil labelling : Pekerja Tangan kiri Jarak Waktu Waktu jarak Tangan Kanan Lambang (cm) (detik) (detik) (cm) Mengambil plastik label 5 0,52 Re,G,M, Re,G,M 0,52 10 Mengambil botol Membuka plastik label - 0,84 G,U M,P,RL 0,84 Memasukkan botol ke plastik 10 label keadaan miring ke bawah Memegang plastik label 15 0,33 G G,RL 0,33 - Memberi tekanan sekali sentuh Melepaskan botol - 0,37 RL G,M,RL 0,37 10 Memindahkan ke wadah Total 2,06 2,06 WAKTU TIAP SIKLUS JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK 2,06 deik 1 botol 2,06 detik 47

No. 1, Januari 2013, pp.41-48 Lampiran 2 : Peta Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri Kondisi Perbaikan Dozen Pekerjaan : Proses Dozen Departemen : Stasiun 3 No Peta : 01 Dipetakan Oleh : Yoppy Tanggal dipetakan: 4 November 2012 Tumpukan kardus kecil 2 1 PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI Sekarang Usulan Keterang an: 1 : Plastik dan brosur 2 : hasil pengemasan : Pekerja Tangan kiri Jarak Waktu Waktu jarak Tangan Kanan Lambang (cm) (detik) (detik) (cm) Menyiapkan kotak 10 0,73 G Re,G,M 0,73 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 10 0,8 Re,G,M H,Re,G,M 0,8 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,54 G M,G,RL 0,54 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 1,72 G,U G,U 1,72 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil ke kotak 5 0,71 G,M,RL Re,G,M 0,71 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 10 0,64 Re,G,M H,Re,G,M 0,64 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,61 G M,G,RL 0,61 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 1,58 G,U G,U 1,58 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil kekotak 5 0,63 G,M,RL Re,G,M 0,63 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 5 0,73 Re,G,M H,Re,G,M 0,73 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,51 G M,G,RL 0,51 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 1,83 G,U G,U 1,83 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil ke kotak 5 0,62 G,M,RL Re,G,M 0,62 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 5 0,66 Re,G,M H,Re,G,M 0,,66 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,69 G M,G,RL 0,69 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 2,13 G,U G,U 2,13 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil ke kotak 5 0,57 G,M,RL Re,G,M 0,57 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 5 0,72 Re,G,M H,Re,G,M 0,72 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,55 G M,G,RL 0,55 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 2,09 G,U G,U 2,09 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil ke kotak 5 0,74 G,M,RL Re,G,M 0,74 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 5 0,86 Re,G,M H,Re,G,M 0,86 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,56 G M,G,RL 0,56 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 2,13 G,U G,U 2,13 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil ke kotak 5 0,68 G,M,RL Re,G,M 0,68 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 5 0,74 Re,G,M H,Re,G,M 0,74 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,52 G M,G,RL 0,52 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 2,18 G,U G,U 2,18 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil ke kotak 5 0,73 G,M,RL Re,G,M 0,73 5 Mengambil kertas resep Mengambil kardus kecil 5 0,81 Re,G,M H,Re,G,M 0,81 5 Mengambil botol Membuka tutup bagian atas 5 0,55 G M,G,RL 0,55 5 Memasukkan ke kardus kecil Melipat tutup kardus kecil - 3,03 G,U G,U 3,03 - Melipat tutup kardus kecil Menata kardus kecil kekotak 5 0,71 G,M,RL Re,G,M 0,71 5 Mengambil kertas resep Melipat tutup kardus kecil - 2,2 G,U G,U 2,2 Melipat tutup kardus kecil Mengambil dan membuka plastik Re,G Mengambil brosurdan 5 2,24 Re,G,M, 2,24 5 M,RL memindahkan ke kotak Memasukkan plastik ke kotak Memasukkan kotak ke plastik 10 3,17 P,H,RL P,G 3,17 10 Menahan kotak 5 3,17 G G 5,18 5 Mendorong kardus kecil masukke plastik Memindahkan ke tempat Memindahkan ke tempat hasil 15 4,05 M,G,RL M,G,RL 4,05 15 pengemasan. pengemasan Total 50,14 50,14 WAKTU TIAP SIKLUS JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK 50,14 deik 1 50,14 detik 48