BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Belajar yang Efektif dan Kreatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORUM DIKLAT Vol 13 No. 03 MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK AGAR PEMBELAJARAN MENJADI DINAMIS DAN DEMOKRATIS. Oleh : M. Hasan Syukur, ST *)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis

BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

PEMETAAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL ANALISIS REAL 2 DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

Universitas Negeri Malang

Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP PADA MATERI PECAHAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

BAB II KAJIAN TEORITIK

STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UM MATARAM PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2015/2016

GAYA BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI TAHUN PERTAMA DI JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNP

BAB I PENDAHULUAN. Pelajar, 2011), hlm Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, (Yogyakarta, Pustaka

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB II KAJIAN TEORITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme.

BAB III METODE PENELITIAN

Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL

ABSENSI SISWA DAFTAR ABSEN XI IPS-4 DAFTAR ABSEN KELAS XI IPS-3

KUESIONER PENELITIAN. Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

Kelas 4 SDN 1 Selodoko. LAMPIRAN 1 Daftar Siswa SDN 1 Selodoko Kelas 3 SDN 1 Selodoko

BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

LAMPIRAN A. Angket Penelitian

Identifikasi Gaya Belajar Matematika Siswa Kelas VII di SMP Negeri 14 Malang

BAB I PENDAHULUAN. pada subyek didik setelah mengalami proses pendidikan. Perubahan-perubahan itu

This study entitled "Analysis of Student Learning Styles And Regular Featured In SMP N 2 Bangkinang"

Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar

GAYA BELAJAR DOMINAN PADA SISWA BERPRESTASI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikemas secara formal maupun non-formal. Inti dari sebuah belajar adalah

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP YAPIS MANOKWARI

individu dengan lingkungannya (Sugihartono, 2007: 74).

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

LEARNING STYLE INVENTORY SYSTEM BERBASIS FUZZY LOGIC UNTUK MENENTUKAN TIPE BELAJAR SISWA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pembelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

KARAKTERISTIK DAN PERILAKU AWAL SISWA. Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruhan terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting yaitu era globalisasi yang membutuhkan sumber daya

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH

PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF, MENGOPTIMALKAN POTENSI OTAK 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai makna yang dihubungkan dengan gagasan-gagasan yang diarahkan

Desain dan Pengembangan Pelatihan

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Dari beberapa definisi tersebut maka pembelajaran bahasa Indonesia dapat disimpulkan sebagai sebuah pembelajaran yang mempelajari

Kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Bijektif

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SUMIARTI, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diasumsikan mengacu pada kepribadian-kepribadian, kepercayaankepercayaan,

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu : keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar setiap orang itu dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR MAHASISWA. Jeanete Ophilia Papilaya, Neleke Huliselan. Abstract. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB V PEMBAHASAN. hasil atau jawaban dari fokus penelitian yang yang telah disusun oleh peneliti

Profil Gaya Belajar Dalam Memahami Limit Fungsi Bagi Mahasiswa Yang Memiliki Kecerdasan Spasial

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Gaya Belajar Visual

KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI PREFERENSI SENSORI DAN LINGKUNGAN. Oleh: Ali Muhtadi *) ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic) 1. Pengertian model pembelajaran VAK (Visualization, Auditory,

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori Untuk memudahkan pemahaman, perlu dijelaskan beberapa teori terkait penelitian ini yang berjudul: Gaya Belajar Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan (Wawancara Terfokus Terhadap Mahasiswa Tadris Kimia Angkatan 2011-2013) sebagai berikut: 1. Pengertian Gaya Belajar Kemampuan setiap individu dalam menyerap dan memahami pelajaran sudah pasti berbeda. Oleh karena itu, tidak jarang dari mereka menempuh cara yang berbeda juga dalam memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya Belajar (Learning Styles) merupakan suatu proses gerak laku, penghayatan, serta kecenderungan seseorang pelajar mempelajari atau memperoleh suatu ilmu dengan cara yang tersendiri. 1 Gaya belajar adalah cara termudah untuk belajar dan memahami suatu pelajaran. Keanekaragaman gaya belajar perlu diketahui pada awal permulaan diterimanya pada suatu lembaga pendidikan yang di jalani. Hal ini akan memudahkan bagi peserta didik 2009), hlm.15 1 Joko, Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar, (Yogyakarta: PINUS, 8

untuk belajar maupun pendidik untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Di dunia pendidikan, istilah gaya balajar mengacu khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Gaya belajar visual menyangkut penglihatan dan bayangan mental. Gaya belajar pendengaran merujuk pada pendengaran dan pembicaraan. Gaya belajar kinestetik merujuk gerakan besar dan kecil. Sebelum membahas lebih jauh mengenai gaya belajar, terlebih dahulu harus diketahui definisi dari gaya belajar. Terdapat banyak definisi gaya belajar yang diajukan oleh para tokoh. Perbedaan tersebut lebih disebabkan oleh sudut pandang dan latar belakang keilmuan yang dimiliki oleh para tokoh. Akan tetapi, berbagai definisi yang diajukan tersebut tidak keluar dari substansi gaya belajar pada umumnya, yaitu cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. 2 Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi 2 DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike, Quantum Learning. (Bandung: Kaifa, 2000), hlm. 110-112 9

juga ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret. Menurut James dan Gardner gaya belajar adalah cara yang kompleks dimana para siswa menganggap dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan dan memanggil kembali apa yang telah mereka pelajari. 3 Menurut Dr. Rita dan Dr. Kenneth Dunn gaya belajar adalah cara manusia mulai berkonsentrasi, menyerap, memproses, dan menampug informasi baru dan sulit. Misalnya, belajar dimalam hari lebih mudah dibanding siang hari karena keadaanya lebih sunyi. Ada juga yang lebih nyaman jika sembari makan cemilan, tiduran, menonton televisi, mendengarkan musik atau justru memilih tempat yang sepi, dan sebagainya. 4 Menurut Nasution gaya belajar atau learning style siswa yaitu cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar. 5 Jadi setiap orang atau peserta didik memiliki cara sendiri dalam membantunya untuk menangkap materi pelajaran. Kita juga harus memperhatikan bagaimana gaya 3 Nur Ghufron, dkk, Gaya Belajar, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2013), hlm.42 4 Nini, Subini, Rahaia Gaya Belajar Orang Besar,(Jogjakarta: Buku Kita, 2012), hlm.12 5 Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 93 10

belajar yang dimilikinya supaya lebih mudah dalam menerima pelajaran dan mampu mengembangkannya agar memperoleh belajar yang optimal. Menurut Sutanto Windura Gaya belajar atau Learning style adalah preferensi modal belajar yang paling dominan dan selaras dengan buku manual otak. 6 Cara menyerap informasi kedalam otak melalui lima pancaindra, oleh karena itu ada 5 gaya belajar: Visual (penglihatan), Auditori (pendengaran), Kinestetik (perabaan/gerakan), Olfactori (penciuman), Gustatori (pengecapan). Dari kelima gaya belajar tersebut, ada tiga gaya belajar yang dominan dan yang paling sering digunakan, yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Jadi pada umumnya setiap individu mempunyai ketiga gaya belajar tersebut, hanya saja ada salah satu gaya belajar yang paling dominan diantara ketiganya. Sedangkan menurut Vernon dan Messick yang dikutip oleh S. Nasution Learning Style atau gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seseorang dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal. 7 Seseorang memiliki cara sendiri yang 6 Sutanto Windura, Be An Absolute Genius, (Jakarta: Gramedia, 2008) hlm. 23. 7 Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, hlm. 94 11

dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh sebuah informasi. Dalam buku Quantum Learning dipaparkan tiga modalitas belajar yaitu Visual, Auditorial dan Kinestetik (V- A-K). 8 Dalam kenyataannya menurut Rose dan Nicoll, semua orang yang memiliki ketiga gaya belajar tersebut, hanya saja biasanya satu gaya mendominasi. 9 Pernyataan tersebut senada dengan pendapatnya Brandler dan Grinder dalam bukunya Bobbi DePoter, pada lain kesempatan orang tidak hanya cenderung pada salah satu modalitas, mereka juga memanfaatkan kombinasi tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan alami tertentu. 10 Tidak selamanya seseorang memiliki hanya satu gaya belajar, seseorang memiliki potensi untuk memiliki beberapa gaya belajar, namun kebanyakan seseorang memiliki satu kecenderungan yang ada dalam dirinya dan biasa dilakukannya. Dari pengertian-pengertian di atas, disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara termudah dan efektif yang cenderung dipilih oleh seseorang untuk bereaksi dan 8 Bobbi, DePorter, dkk, Quantum Teaching; Mempraktikan Quantum Learning Di Ruang Kelas,penerjemah : Ary Nilandari, (Bandung: Kaifa, 2000), hlm. 84 9 Bobbi, DePorter, dkk, Quantum Teaching; Mempraktikan Quantum Learning Di Ruang Kelas, hlm. 165 10 Bobbi, DePorter, dkk, Quantum Teaching; Mempraktikan Quantum Learning Di Ruang Kelas, hlm. 85 12

menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi secara konsisten pada proses belajar. 2. Macam-macam Gaya Belajar Setiap individu menggunakan semua indera dalam menyerap informasi. Tetapi, secara umum, individu mempunyai kecenderungan lebih kuat pada salah satu gaya belajar. Sebagian individu mudah menangkap informasi dalam bentuk visual, sebagian yang lain menyukai informasi bentuk verbal dan sebagian yang lain lebih nyaman dengan cara aktif dan interaktif. Bobbi DePorter dan Hernacki mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh). 11 Berikut jenis-jenis gaya belajar yang dikemukakan oleh Bobbi DePorter dan Hernacki: a. Gaya Belajar Visual Modalitas ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun yang diingat. Warna, hubungan ruang, 11 DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike, Quantum Learning. (Bandung: Kaifa, 2000), hlm.113-115 13

potret mental, dan gambar menonjol pada modalitas ini. 12 Seseorang yang memiliki gaya belajar visual cenderung belajar melalui hubungan visual (penglihatan). Dengan demikian dalam gaya belajar visual yang sifatnya eksternal, ia menggunakan materi atau media yang bisa dilihat atau mengeluarkan tanggapan indera penglihatan. Materi atau media yang bisa digunakan adalah buku, poster, majalah, rangka tubuh manusia, peta, dan lainlain.sedangkan gaya belajar visual yang bersifat internal adalah menggunakan imajinasi sebagai sumber informasi. Orang yang memiliki modalitas visual memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) rapi dan teratur, 2) berbicara dengan cepat, 3) mampu membuat rencana dan mengatur jangka panjang dengan baik, 4) teliti dan rinci, 5) mementingkan penampilan, 6) lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang didengar, 7) mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual, 8) memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik, 12 Bobbi, DePorter, dkk, Quantum Teaching; Mempraktikan Quantum Learning Di Ruang Kelas, hlm. 85 14

9) biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar, 10) sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis), 11) merupakan pembaca yang cepat dan tekun, 12) lebih suka membaca dari pada dibacakan, 13) dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan, 14) jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan- coretan tanpa arti selama berbicara, 15) lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, 16) sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak 17) lebih suka mendemonstrasikan sesuatu dari pada berpidato/bercerama, 18) lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) dari pada musik, 19) sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata, 20) kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan. 13 118 13 DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike, Quantum Learning, hlm. 116-15

21) dapat duduk tenang di situasi yang ramai dan bising tanpa merasa terganggu, 22) kurang bisa mengingat informasi yang di berikan secara lisan. 14 Kendala tipe belajar model visual: 1) Tidak suka berbicara didepan kelompok. 2) Tidak suka mendengarkan orang lain berbicara. 3) Tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. 4) Ditandai dengan sering terlambat menyalin pelajaran di papan tulis. 5) Tulisan tangan berantakan, 6) Sering lupa jika harus menyampaikan pesan secara verbal kepada orang lain. 7) Bisanya kurang mampu mengingat informasi yang di berikan secara lisan. 8) Mempunyai kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata dengan ucapan. 15 14 Joko, Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar, (Yogyakarta: PINUS, 2009), hlm.111 15 Nini, Subini, Rahaia Gaya Belajar Orang Besar,(Jogjakarta: Buku Kita, 2012), hlm.19 16

b. Gaya Belajar Auditorial Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata-kata yang diciptakan maupun diingat. Musik, nada, rima, dialog internal, dan suara menonjol pada modalitas ini. 16 Individu yang cenderung memiliki gaya belajar auditorial kemungkinan akan belajar lebih baik dengan mendengarkan. Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa yang disampaikan orang lain. Biasanya suka mendengarkan kaset audio, ceramahkuliah, diskusi, debat dan instruksi (perintah) verbal. Mereka memiliki kecenderungan lebih memahami tugastugasnya bila penjelasannya di berikan secara lisan. Senang mempelajari sesuatu yang memberikan fasilitas untuk bertanya jawab. 17 Orang yang memiliki modalitas auditorial memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja (belajar), 2) mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik, 3) menggerakan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, 16 Bobbi, DePorter, dkk, Quantum Teaching; Mempraktikan Quantum Learning Di Ruang Kelas, hlm. 85 2002), hlm. 29 17 Robert, Steinbach,Succesful Lifelong Learning, (Jakarta: PPM, 17

4) lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca, 5) jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras, 6) dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara, 7) mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita, 8) berbicara dalam irama yang terpola dengan baik, 9) berbicara dengan sangat fasih, 10) lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya, 11) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada apa yang dilihat, senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar, 12) mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi, 13) lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras dari pada menuliskannya, 14) lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik. 18 18 DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike, Quantum Learning, hlm. 118 18

15) amat sensitif terhadap suara atau bunyi-bunyian, sehingga konsentrasi mereka amat mudah terganggu dengan suara-suara tersebut ketika sedang belajar. 16) mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti menggambar ruang/bentuk 3 dimensi, atau memotong-motong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain. 19 Kendala tipe belajar model auditori: 1) Cenderung banyak omong. 2) Tidak bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut. 3) Lebih memperhatikan informasi yang didengarnya sehingga kurang tertarik untuk memperhatikan hal baru di sekitarnya. 4) Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja di bacanya. 5) Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis. 6) Pada Umumnya bukanlah pembaca yang baik. 20 19 Suparman S,Gaya Belajar yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: PINUS, 2010), hlm. 65 20 Nini, Subini, Rahaia Gaya Belajar Orang Besar,(Jogjakarta: Buku Kita, 2012), hlm.21 19

c. Gaya Belajar Kinestetik Sedangkan modalitas yang ketiga ini mengakses segala gerak dan emosi yang diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik menonjol pada modalitas ini. 21 Seseorang yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik akan belajar lebih baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung. Mereka akan belajar sangat baik apabila mereka dilibatkan secara fisik dalam pembelajaran. Mampu belajar dan mengingat dengan efektif melalui kegiatan yang melibatkan seluruh tubuh. 22 Orang yang memiliki modalitas auditorial memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) berbicara dengan perlahan, 2) menanggapi perhatian fisik, 3) menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka, 4) berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain, 5) banyak gerak fisik, 6) memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar, 21 Bobbi, DePorter, dkk, Quantum Teaching; Mempraktikan Quantum Learning Di Ruang Kelas, hlm. 85 22 Ari, Ambarwati,Membuat Anak Rajin Belajar Ternyata Mudah Kok,(Jakarta: Tangga Pustaka, 2009), hlm.45-46 20

7) belajar melalui praktek langsung atau manipulasi, 8) menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung, 9) menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca, 10) banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal), 11) tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama, 12) sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut, 13) menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, 14) pada umumnya tulisannya jelek, 15) menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik), 16) ingin melakukan segala sesuatu. 23 Kendala gaya belajar kinestetik: 1) Mengalami kesulitan duduk lama di depan komputer. 2) Tidak betah membaca dan mendiskusikan topik-topik di dalam ruang kelas. 3) Sulit untuk berdiam diri. 4) Sulit mempelajari hal yang abstrak seperti simbol matematika atau peta. 120 23 DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike, Quantum Learning, hlm. 118-21

5) Tidak bisa belajar di pada suasana yang konvensional tempat pendidik yang menjelaskan dan peserta didik diam. 6) Kapasitas energinya cukup tinggi sehingga bila tidak disalurkan akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya. 24 3. Pentingnya Memahami Gaya Belajar Mengenal gaya belajar yang paling cocok untuk diri sendiri sangat penting karena dengan begitu menjadi lebih mudah saat menyerap suatu informasi. Mengenali gaya belajar yang lebih dominan maka akan lebih cerdas dalam menentukan cara belajar yang lebih efektif. Dengan demikian, dapat memanfaatkan kemampua belajar dengan maksimal sehingga hasil belajar yang diperoleh pun menjadi optimal. Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam bekerja, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. 25 Penting menerapkan metode belajar yang paling nyaman dan menyusun strategi belajar dengan cara sendiri. Selain itu pentng sekali mengenali gaya belajar seseorang karena itu dapat menentukan keberhasilannya kelak. Baik yang berada dalam diri 24 Nini, Subini, Rahaia Gaya Belajar Orang Besar,(Jogjakarta: Buku Kita, 2012), hlm.23 25 Nini, Subini, Rahaia Gaya Belajar Orang Besar,(Jogjakarta: Buku Kita, 2012), hlm.14 22

merupakan gaya belajar visual yang dominan atau auditori bahkan kinestetik. B. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka yang berupa buku, hasil penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan. Dalam kajian pustaka ini peneliti menelaah beberapa karya ilmiah antara lain: Skripsi Indra Kurniawan (05410073) pada tahun 2009, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul Gaya Belajar Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sebagai Takmir Masjid (Study Kasus Terhadap Delapan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Dari hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa Model gaya belajar mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tinggal dimasjid sebagai takmir yaitu tujuh dari delapan subyek penelitian memiliki gaya belajar visual. Satu dari delapan subyek penelitian cenderung memiliki gaya belajar auditorial. Hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan mahasiswa dalam belajar, karakteristik individu mahasiswa baik secara fisik maupun sikap. 26 26 Indra Kurniawan, Gaya Belajar Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta Takmir Masjid (Study Kasus Terhadap Delapan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga,2009), hlm. vii. 23

Artikel Yudha Agustama dan Makbul Muksar mahasiswa Universitas Negeri Malang, yang berjudul Identifikasi Gaya Belajar Matematika Siswa Kelas VII di SMP Negeri 14 Malang, menunjukkankan bahwa secara umum gaya belajar siswa dalam menyelesaikan masalah matematik menggunakan kombinasi tiga gaya belajar, yaitu: visual, auditorial, dan kinestetik yang masingmasing siswa mempunyai kecenderungan tipe gaya belajar tersendiri. Tetapi, pada tahap-tahap tertentu ada siswa yang menggunakan kombinasi dua gaya belajar. 27 Jurnal penelitian yang ditulis oleh Retno Wulandari Program Study D IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Staf Pengajar Program Studi D-lll Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta, yang berjudul Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Semester IV, dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa mahasiswa lebih banyak memiliki gaya belajar visual dibandingkan dengan gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik yaitu 43,1% dan ada beberapa mahasiswa yang memiliki lebih dari satu gaya belajar yaitu 6,9% memiliki gaya belajar visual-auditorial, 6,9% memiliki gaya belajar visual-kinestetik dan 6,9% memiliki gaya belajar auditorial-kinestetik. Belum semua mahasiswa memiliki prestasi tinggi, 1,7% mahasiswa memiliki prestasi yang tinggi, dan 71,1% 27 Yudha Agustama dan Makbul Muksar Identifikasi Gaya Belajar Matematika Siswa Kelas VII di SMP Negeri 14 Malang, http://jurnalonline.um. ac.id.pdf, di akses 20 Agustus 2014. 24

mahasiswa memiliki prestasi yang cukup tinggi dan 24,1% mahasiswa memiliki prestasi yang kurang. Setelah dilakukan uji statistik terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar dengan p < 0,05. 28 Jurnal penelitian yang di tulis oleh Abbas Pourhossein Gilakjani Program Studi Bahasa Inggris Universitas Islam Azad Lahijan Iran, yang berjudul Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Styles and Their Impacts on English Language Teaching, mengatakan bahwa salah satu hal yang penting dari gaya belajar yakni mempermudah guru dalam proses pembelajaran. Berbagai gaya belajar yang berbeda. Tiga yang paling populer yaitu visual, auditori, kinestetik. Kebanyakan siswa belajar dengan cara visual, sementara yang lain auditori dan kinestetik. Sementara itu banyak siswa menggunakan indra atau pikiran mereka dalam menerima informasi, nampaknya mereka lebih suka belajar dan memilih cara yang paling tepat untuknya. Dalam rangka membantu siswa dalam belajar, guru perlu memilih gaya belajar yang tepat. Guru dapat menyesuaikan gaya belajar mereka dengan kurikulum yang diajarkan sehingga siswa berhasil dalam proses belajar mengajar (menerima materi). Penelitian ini merupakan analisis gaya belajar siswa EFL Iran. Lebih dari 100 siswa yang telah menyelesaikan kuesioner untuk menentukan 28 Retno Wulandari, Hubungan Gaya Belajar Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Semester IV Program Study D IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret,Jurnal KesMaDaSka,(Vol.2, No.1, Januari/2011), hlm. 45-52 25

apakah gaya belajar mereka auditori, visual atau kinestetik. Dalam penemuan tersebut menunjukkan bahwa siswa EFL iran menyukai gaya belajar visual. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kesadaran staf pengajar disekolah dan pemahaman tentang efek gaya belajar pada proses belajar mengajar. Sebuah peninjauan atau dari berbagai literatur menunjukkan bahwa gaya belajar mempengaruhi proses pembelajaran. 29 Meskipun ada kemiripan pada hasil penelitian di atas, namun penelitian pada skripsi ini berbeda dengan penelitian yang lebih dulu ada. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah kecenderungan gaya belajar (V-A-K) yang dimiliki mahasiswa tadris kimia angkatan 2011-2013. C. Kerangka Berfikir Beberapa teori yang telah dikemukakan di atas bahwa gaya belajar adalah cara termudah dan efektif yang cenderung dipilih oleh seseorang untuk bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi secara konsisten pada proses belajar. Berdasarkan kerangka teori tersebut agar memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, maka berikut adalah kerangka berpikir dari penelitian ini: 29 Abbas Pourhossein Gilakjani Visual, Auditory, Gaya kinestetik Belajar dan Dampak mereka pada Pengajaran Bahasa Inggris Program Studi Bahasa Inggris Universitas Islam Azad Lahijan Iran, Jurnal Studi Pendidikan (Vol.2, No.1, Februari/2012), hlm. 104-112 26

Gambar 2.1 berikut merupakan kerang berpikir penelitian gaya belajar mahasiswa FITK IAIN Walisongo Semarang yakni dosen mempunyai tugas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang meliputi mata kulian dasar, mata kuliah umum, dan mata kuliah pilihan kepada mahasiswa melalui strategi pembelajaran yang di terapkan. Dosen perlu mengetahui gaya belajar pada mahasiswa yang masing-masing memiliki kecenderungan yang berbeda, sehingga mahasiswa mampu memahami materi yang diajarkan dan akan diperoleh hasil belajar yang maksimal. 27

Kondisi saat ini: Hasil studi semester (HSS) mata kuliah jurusan kimia banyak didominasi nilai C yang di akibatkan: - Mahasiswa yang tidak menyadari bahwa mereka lebih suka pada satu gaya belajar tertentu. - Dosen juga tidak memperhatikan gaya belajar serta kecenderungan belajar dari masing-masing angkatan. - Menurut mahasiswa materi pada bidang studi kimia tergolong materi perkuliahan yang sulit dan abstrak sehingga sulit dipahami. Yang perlu dilakukan: - Mengetahui gaya belajar mahasiswa tadris kimia masingmasing angkatan 2011-2013. Hasil: - Meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga hasil belajar bisa maksimal. Tujuan: - Mendeskri psikan gaya belajar mahasiswa tadri kimia angkata 2011-2013. Harapan: - Dosen bisa menyampaikan ilmu pengetahuana kepada mahasiswa melalui strategi pembelajaran yang di terapkan dan yang sesuai dengan gaya belajar mahasiswa. Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir tentang Gaya Belajar Mahasiswa FITK IAIN Walisongo Semarang 28