Principles and Models for Organizing the IT Function. Ritu Agarwal dan V. Sambamurthy MIS Quarterly Executive Vol. 1 No.

dokumen-dokumen yang mirip
Principles and Models for Organizing the IT Function

BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK

Bab II. Tinjauan Pustaka

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

How CIOs Can Enable Governance of Value Nets

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

BAB 1. sebagai alat pendukung dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

PT POWER INNOVATION INDONESIA COMPANY PROFILE PT POWER INNOVATION INDONESIA

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aplikasi Web Channel dari SAP Mampu Menjadikan Internet Menjadi Penjualan, Pemasaran dan Layanan yang Menguntungkan Untuk Pelanggan dan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan domestik.

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Sejarah TELKOM RisTI dimulai pada tahun 1979 yang ditandai dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

NARA SUMBER : aan/

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Level-Level strategi Internasional

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

Sekilas Tentang COBIT

BAB III Landasan Teori

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Ives dan Learmonth (1984) menjelaskan bagaimana perusahaan

Nilai Tambah. Sistem Informasi Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka.

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur

BAB III SOLUSI BISNIS

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

THE VISIONING PHASE PART 2

BAB II LANDASAN TEORI

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DI PT SIER

Tata Kelola Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi

EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PAL INDONESIA (PERSERO) DENGAN PENDEKATAN COBIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

136 Pemeliharaan Perangkat Lunak

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

BAB 1 PENDAHULUAN. dipergunakan dengan tepat oleh pegawainya untuk menyelesaikan pekerjaannya, akan

PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

Transkripsi:

Principles and Models for Organizing the IT Function Ritu Agarwal dan V. Sambamurthy MIS Quarterly Executive Vol. 1 No. 1 March 2002

Latar Belakang Paper Adanya keinginan untuk menemukan best organizational model untuk struktur dan mengorganisasi aktivitas informasi teknologi pada suatu perusahaan

Tujuan Paper Untuk menentukan langkah-langkah apa yang diperlukan untuk mengorganisasi fungsi-fungsi TI pada suatu perusahaan Untuk menentukan model organisasi IT yang ada

Prinsip-prinsip Mengorganisir Fungsi-fungsi IT Ada tiga prinsip yang mewakili cara baru untuk mengorganisir fungsi-fungsi IT. Tiga prinsip tersebut antara lain adalah : 1. Organize IT to encourage co-evolution with the rest of the busines 2. Organize IT to nurture relationship networks for visioning, innovation, and sourcing 3. Organize IT function to explicitly manage eight value-creating processes

Prinsip-prinsip Mengorganisir Fungsi-fungsi IT (2) Prinsip 1 : Organize IT to encourage coevolution with the rest of the busines Menyatukan fungsi-fungsi IT dengan elemen-elemen bisnis IT digunakan atau dikembangkan untuk fokus ke pada elemen bisnis, untuk membantu perkembangan bisnis Kapabilitas kepentingan dari fungsi-fungsi IT dan fungsi-fungsi bisnis dibangun dengan menggunakan asas timbal balik secara berulang-ulang.

Prinsip-prinsip Mengorganisir Fungsi-fungsi IT (3) Prinsip 2 : Organize IT to nurture relationship networks for visioning, innovation, and sourcing Empat stakeholder yang penting untuk penggunaan serta manajemen dari IT : executive management, business management, IT management, dan external vendor Visioning Networks : hubungan antara senior management dan senior IT executives. Tujuannya untuk membantu perkembangan akan kolaborasi pemikiran para eksekutif tersebut untuk menciptakan visi dan strategi mengenai peran dan nilai IT pada perusahaan.

Prinsip-prinsip Mengorganisir Fungsi-fungsi IT (4) Innovation Networks : hubungan antara bisnis dan IT executive. Tujuannya untuk membantu perkembangan akan kolaborasi antara eksekutif diatas untuk menentukan kapan aplikasi IT disusun dan diimplementasikan Sourcing Networks : hubungan antara IT executives dan external partners Tujuannya adalah untuk membantu perkembangan kolaborasi antara bagian internal dan eksternal ketika mereka melakukan negosiasi dan menciptakan penggunaan aset IT dan pelayanan IT yang efisien, menghemat biaya, dan inovatif, melalui multisourcing arrangements, joint ventures atau strategic alliances.

Prinsip-prinsip Mengorganisir Fungsi-fungsi IT (5) Principle 3 : Organize IT to Explicitly Manage Eight Value-Creating Processes Delapan proses pembentuk nilai ini membentuk tiga set proses secara umum: foundation process, primary processes, secondary processes. Foundation processes berhubungan dengan pembentukan dan manajemen kemampuan dasar IT dan membantu business partner dalam menentukan strategi dan mendukung inovasi IT yang berkesinambungan proses yang termasuk dari proses ini: IT infrasutructure IT human capital IT relationship

Prinsip-prinsip Mengorganisir Fungsi-fungsi IT (6) Primary processes adalah segala sesuatu yang harus dikelola di setiap fungsi IT, untuk merubah proses mendasar pada fundamental processes ke dalam bentuk aplikasi bisnis proses-proses yang termasuk dari proses ini: value-innovation solution delivery (membangun aplikasi IT) service provisioning (pelayanan penggunaan aplikasi: help desk, konfigurasi desktop,dsb) Secondary processes proses ini sangat penting untuk menjamin kelancaran fungsi IT dan mendukung kedua fundamenta dan primary processes proses yang termasuk dari proses ini: strategic planning financial management

Organizational Models for IT Function The Partner Model bertujuan untuk menjamin fungsi IT sebagai partisipan aktif dan langsung dalam kolaborasinya dengan eksekutif bisnis untuk mewujudkan inovasi bisnis melalui IT The Platform Model bertujuan untuk menjamin fungsi IT menyediakan aset, pelayanan, dan sumberdaya bagi inovasi bisnis di organisasi The Scalable Model bertujuan untuk memaksimalkan fleksibilitas sumberdaya manusianya, sehingga mendukung perkembangan fungsi IT seiring dengan kebutuhan bisnis

The Partner Model IT merupakan katalis bagi inovasi di organisasi Terfokus pada innovation network (dari Principle 2) dan tiga proses pembentukan nilai, yaitu value innovation, relationship management, dan financial management (Principle 3) Model ini sesuai dengan organisasi yang: ingin meningkatkan inovasi bisnis melalui IT, tetapi eksekutif bisnis organisasi tersebut kurang memahami IT. memiliki banyak divisi yang beroperasi dalam proses bisnis yang berhubungan dan membutuhkan sinergi antra divisi melalui inovasi berbasi IT (misalnya dalam CRM, SCM, dan penawaran produk dan jasa antar divisi) memiliki kepemimpinan IT yang kuat, dan memiliki sejarah kepercayaan dan kredibilitas yang baik dalam hubungan antara unit IT dan unit bisnis organisasi.

The Partner Model (2)

Model Platform Cocok untuk organisasi di mana IT diharapkan menyediakan infrastruktur dan alat untuk memungkinkan inovasi bisnis Prinsip ko-evolusi terjadi melalui tindakan para account manager Tepat untuk perusahaan besar dan global, berbagai jalur bisnis yang berbeda, tiap unit dengan kebutuhan inovasi IT yang unik Juga tepat untuk perusahaan dengan eksekutif bisnis yang memahami IT

Model Platform (2) Dilihat pada suatu perusahaan besar berteknologi tinggi: Account manager dan eksekutif perusahaan bertanggung jawab terhadap ko-evolusi bisnis dan kemampuan IT Fokus kepada sourcing dan innovation networks Fungsi IT diatur sekitar value-creating processes

Model Scalable Cocok ketika IT dipandang sebagai elemen penting dari inovasi bisnis Juga ketika strategi perusahaan dibangun sekitar fleksibilitas Memungkinkan staffing yang fleksibel dan menekankan kemampuan fungsi IT untuk menyesuaikan perkembangan bisnis Penekanan sourcing networks untuk menarik partner eksternal Memungkinkan perusahaan pada industri yang sifatnya siklik atau musiman untuk memperoleh fleksibilitas

Model Scalable (2) Dilihat pada suatu perusahaan kimia besar: Prinsip ko-evolusi eksekutif IT senior perusahaan bertanggung jawab terhadap aktivitas IT pada area masing-masing Prinsiprelationship networks delivery solusi diatur melalui hubungan dengan rekanan eksternal Value-creating processes perusahaan diatur secara terpisah, kadang dengan bantuan rekanan eksternal

Kesimpulan Tidak ada pengaturan yang betul-betul terbaik Empat langkah perancangan ulang Visioning network membangun konsensus dengan rekan bisnis mengenai rencana IT Menentukan model paling mendekati Mengatur perubahan pengaturan dikaitkan dengan rancangan yang baru Melanjutkan evaluasi, menyesuaikan rancangan pengaturan untuk memastikan relevansinya Diharap memberi pendekatan alternatif pengaturan IT dalam menghadapi tuntutan bisnis masa kini