Seperti dalam bahasan segibanyak, klasifikasi bidang-banyak didasarkan pada banyak permukaan (bidang-sisi)-nya, yaitu:

dokumen-dokumen yang mirip
A. Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang. Definisi 1 (Space) Ruang (space) adalah himpunan semua titik.

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

Geometri Dimensi Dua

JARING-JARING BANGUN RUANG

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut...

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

GEOMETRI RUANG 2. A. Beberapa Benda Ruang 11/21/2015. A. Beberapa Benda Ruang. Peta Konsep. Unsur-unsur pada kubus :

Sumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk

Mahasiswa secara berkelompok diminta melakukan aktivitas 1 3 (lihat aktivitas 1 3)

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

Matematika Semester IV

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

BANGUN RUANG BAHAN BELAJAR MANDIRI 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

GEOMETRI DIMENSI TIGA

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel

Untuk lebih jelasnya buatlah sebuah tabel untuk membuktikan kaidah euler!

15 Polihedron Reguler dan Rumus Euler

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

GEOMETRI BIDANG. Disampaikan dalam PEMBEKALAN OSN-2010 SMP N I KEBBUMEN Mata Pelajaran: Matematika

KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN GEOMETRI RUANG DI SMP

Bangun Datar. Modul 1 PENDAHULUAN

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

1. BARISAN ARITMATIKA

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari matematika adalah mempunyai obyek dasar yang abstrak. Objek-objek

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

(A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) Semua adalah persegi

LATIHAN PERSIAPAN UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK) MATEMATIKA 8 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

GEOMETRI DATAR DAN RUANG DI SD

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

13. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang lain yang penyelesaiannya menggunakan konsep aritmetika sosial dan perbandingan.

Konsep Dasar Geometri

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green

PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P No. 1 ) KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

LATIHAN SOAL-SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL MATEMATIKA 2015 EDISI SOAL NON RUTIN Disusun oleh : GHELVINNY, S.Si ( SMPN 199 Jakarta)

17

PENJABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN SKL Kemampuan yang diuji Alternatif Indikator SKL

GEOMETRI RUANG. Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan mampu:

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55

SILABUS PEMBELAJARAN

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

JENIS-JENIS SEGITIGA YANG TERBENTUK AKIBAT TERBENTUKNYA SEBUAH SEGIEMPAT PADA SEBUAH BOLA

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS DAN PRISMA TEGAK

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 8

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SMP NEGERI 199 JAKARTA LATIHAN PERSIAPAN UJIAN SEKOLAH MATEMATIKA 2012

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya.

PEMBELAJARAN SEGIBANYAK BERATURAN DI SMP. Sumardyono, M.Pd.

REFLEKSI TERHADAP LINGKARAN SKRIPSI

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

BAB III MASALAH GEOMETRI DAN PEMECAHANNYA

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

GEOMETRI DATAR DAN RUANG. Oleh: Drs. Agus Suharjana, M.Pd.

Penulis: Drs. Agus Suharjana, M.Pd. Penilai: Drs. Marsudi Rahardjo, M.Sc. Editor: Titik Sutanti, S.Pd.Si. Ilustrator Cahyo Sasongko, S.Sn.

IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 196 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 LEMBAR SOAL

BAB I DASAR-DASAR GEOMETRI

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

UJIAN NASIONAL UTAMA. SMP/MTs MATEMATIKA + - PREDIKSI TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Matematika SMP/MTs. Selasa, 24 April 2018 (

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

SILABUS PEMBELAJARAN

Tidak diperjualbelikan

Transkripsi:

B. Bidang-banyak (polyhedron) 13 Definisi 17 (Bidang-banyak) Suatu bidang-banyak (polyhedron) adalah gabungan dari sejumlah terhingga (finite) daerah-daerah segibanyak, sedemikian, sehingga: setiap sisi dari suatu daerah segibanyak merupakan sebuah sisi dari tepat sebuah segibanyak yang lain, dan jika sisi-sisi dari daerah-daerah segibanyak tersebut berpotongan, maka sisi-sisi tersebut berpotongan pada satu titik atau pada sebuah sisi. Suatu bidang-banyak mempunyai bagian-bagian serupa dengan sebuah segibanyak. Bidang-banyak yang sering Anda jumpai, misalnya balok; seperti Gambar R-24 Gambar R-24 Pada sebuah balok, setiap daerah persegipanjang dinamakan permukaan (bidang-sisi). Setiap sisi daerah persegipanjang dinamakan rusuk-balok. Titik suduttitik sudut daerah persegipanjang yang setitik dinamakan titik-sudut balok. Daerah persegipanjang ABEF, misalnya, merupakan sebuah permukaan (bidang-sisi). Setiap titik A, B, C, D, E, F, G, H merupakan titik sudut-titik sudut balok. Di titik A terdapat BAF, HAF, dan BAH. Permukaan-permukaan balok menentukan beberapa sudut-sudut-dihedral, misalnya dinamakan diagonal-balok. F AB H. Ruasgaris seperti AD Dalam pembelajaran matematika di sekolah (SD, SLTP, SLTA) disebut diagonal sisi dan diagonal ruang. Diagonal sisi sebuah balok sebenarnya adalah diagonal persegipanjang, mungkin juga diagonal persegi. Sedangkan diagonal ruang, yang dimaksud adalah AD seperti gambar di atas. Seperti dalam bahasan segibanyak, klasifikasi bidang-banyak didasarkan pada banyak permukaan (bidang-sisi)-nya, yaitu: Jenis bidang-banyak (polyhedron) banyak permukaan (face) bidang-empat (tetrahedron) 4 buah bidang-lima (pentahedron) 5 buah bidang-enam (hexahedron) 6 buah bidang-tujuh (heptahedron) 7 buah bidang-delapan (octahedron) 8 buah bidang-sembilan (nanohedron) 9 buah bidang-sepuluh (decahedron) 10 buah bidang-sebelas (undecahedron) 11 buah bidang-duabelas (dodecahedron) 12 buah bidang-duapuluh (icosahedron) 20 buah

Sebuah bidang-banyak dapat divariasi seperti memvariasi segibanyak. Dua buah gambar berikut masing-masing merupakan bidang-banyak. Mengapa? 14 Gambar R-25 1. Berapakah banyak permukaan pada gambar sebelah kanan? 2. Berapakah banyak permukaan pada gambar sebelah kiri? Kedua gambar bidang banyak tersebut merupakan bidang-banyak tak-konveks. Dalam bahasan ini akan dipelajari bidang-banyak konveks. Definisi 18 Suatu bidang-banyak dikatakan konveks, jika dan hanya jika, setiap bidang yang memuat sebuah permukaan dari bidang-banyak tersebut membagi ruang sedemikian, sehingga bidang-banyak yang tersisa berada dalam sebuah setengah-ruang. Gambar R-26 Pada Gambar R-26: Bidang memuat permukaan-abcd. Bidang membagi ruang ke dalam dua buah setengah-ruang sedemikian, sehingga semua bidang-banyak tersebut, kecuali untuk permukaan ABCD, berada dalam sebuah setengah-ruang. Setengah-ruang yang lain tidak memuat bagian dari bidang-banyak tersebut. Dengan cara yang sama, untuk setiap bidang yang lain yang memuat sebuah permukaan bidang-banyak tersebut, merengkuh bagian yang lain dari bidang-banyak tersebut ke dalam sebuah setengah-ruang. Karena itulah bidang-banyak tersebut konveks. Alat peraga yang berupa model balok, kubus, misalnya, yang terbuat dari lembaran kertas atau sejenisnya, merupakan model bidang-enam. Definisi 19 Jika n buah sinargaris non-koplanar (n > 2) mempunyai pangkal sama, yaitu V, dan P 1, P 2,..., P n adalah titik-titik pada ke-n buah sinargaris yang berbeda dengan V, maka gabungan sudut-sudut P 1 VP 2, P 2 VP 3,..., P n VP 1, dan daerah-dalam (interior)-nya dinamakan suatu sudutpolihedral. Sudut-bidang dalam gabungan tersebut dinamakan sudutpermukaan dari sudut-polihedral tersebut. Setiap sudut-permukaan dan interiornya dinamakan suatu permukaan dari sudut-polihedral tersebut.

15 Gambar R-27 Suatu sudut-polihedral sekurang-kurangnya mempunyai tiga buah sudut-permukaan. Mengapa? Jika suatu sudut-polihedral hanya mempunyai tiga buah sudut-permukaan dinamakan suatu sudut-trihedral. Gambar R-28 Pada Gambar R-28, bidang memotong setiap permukaan dari suatu sudut-polihedral, dan tidak memuat titik V. Perpotongan suatu bidang dengan suatu sudut-polihedral dapat berupa suatu segibanyak. Jika suatu segi-banyak tesebut konveks, maka sudutpolihedral tersebut dinamakan sudut-polihedral-konveks. Setiap sudut-polihedral pada bidang-banyak-konveks merupakan sudut-polihedralkonveks. Buktikan! Teorema 141 Jumlah ukuran-ukuran dari sebarang dua sudut-permukaan dari suatu sudut-trihedral lebih besar dari ukuran sudut-permukaan ketiga. Teorema 142 Jumlah ukuran-ukuran dari sudut-sudut-permukaan dari suatu sudutpolihedral kurang dari 360. Formula Euler Jika V : banyak titik-sudut, F: banyak permukaan, dan E : banyak rusuk, pada suatu bidang-banyak, maka untuk setiap bidang-banyak berlaku: V + F - E = 2.

16 Definisi 20 (Bidang-banyak-beraturan) Suatu bidang-banyak-konveks dikatakan beraturan, jika dan hanya jika, bidang-banyak tersebut permukaan-permukaan berupa daerah-daerah segibanyak beraturan dan setiap sudut-polihedralnya mempunyai sudutpermukaan sama banyak. Eksplorasi Formula Euler dan Sudut-polihedral-konveks Salah satu dari beberapa kondisi untuk pembentukan suatu sudut polihedral konveks, yaitu bahwa jumlah ukuran-ukuran dari sudut-sudut permukaan harus kurang dari 360. 1. Apakah ada kemungkinan-kemungkinan untuk mengkonstruksi suatu sudutpolihedral-konveks dengan menyusun segitiga-segitiga samasisi (dengan interiornya)? 2. Cobalah, Anda bentuk sudut-sudut-polihedral-konveks dengan menggunakan persegi-persegi! Bagaimanakah kemungkinankemungkinannya? 3. Jika kita menggunakan segilima-segilima-beraturan, kemungkinankemungkinan apa sajakah yang dapat terjadi? 4. Mungkinkah suatu sudut-polihdral-konveks terbentuk dari segienamsegienam-beraturan? 5. Dapatkah segitujuh-segitujuh-beraturan disusun untuk membentuk suatu sudut-polihedral-konveks? 6. Coba Anda simpulkan hasil ekplorasi tersebut! Hanya ada 5 kemungkinan sudut-sudut-polihedral-konveks untuk polihedronpolihedron beraturan, yaitu terbentuk dari: (1) 3 buah segitiga samasisi; (2) 4 buah segitiga samasisi; (3) 5 buah segitiga samasisi; (4) 3 buah persegi; (5) 3 buah segilima beraturan. Kelima kemungkinan memberikan petunjuk, bahwa hanya ada 5 jenis polihedron (bidang-banyak) beraturan. Nama Latin polihedron beraturan: polihedrä. Contoh bidang-banyak-bidang-banyak beraturan: Gambar R-29

17 Jenis bidang-banyak beraturan (polyhedrä) banyak permukaan (face) bidang-empat beraturan (tetrahedrä) 4 buah bidang-enam beraturan (hexahedrä) 6 buah bidang-delapan beraturan (octahedrä) 8 buah bidang-duabelas beraturan (dodecahedrä) 12 buah bidang-duapuluh beraturan (icosahedrä) 20 buah Adakah bidang-banyak-beraturan yang lain? Apakah untuk setiap jenis bidang-banyak-beraturan berlaku formula Euler? Eksplorasi Untuk suatu polihedra: Jika n adalah banyak sisi pada satu permukaan dan F adalah banyak permukaan, maka banyak sisi dari semua segibanyak sebelum terbentuk suatu polihedra haruslah n F. Jika E adalah banyak rusuk dan karena setiap rusuk merupakan suatu sisi dari dua buah permukaan, maka 2 E = n F, atau 2 E F. n Jika m adalah banyak titik sudut dari suatu permukaan dan F adalah banyak permukaan suatu polihedra, maka banyak titik sudut segibanyak beraturan seluruhnya sebelum terbentuk suatu polihedra adalah m F, atau 2 E. 1. Apakah m = n? Jika segibanyak-segibanyak beraturan disusun untuk membentuk suatu polihedra sedemikian, sehingga setiap titik-sudut-polihedra merupakan persekutuan dari k buah titik sudut segibanyak beraturan, maka polihedra tersebut harus mempunyai buah titik sudut. 2. Substitusikan perolehan tersebut ke formula Euler! 3. Selidikilah bahwa formula Euler yang telah Anda kenal identik dengan formula: 1 k 1 n 1 2 1 E. 2 k E

C. Tabung (Cylinder) dan Prisma (Prism) 18 Bahasan bagian ini kita awali dengan memikirkan suatu himpunan titik yang tidak dapat kita definisikan, yaitu kurva (curve). Sebuah kurva dapat kita pikirkan sebagai suatu himpunan titik-titik; kalau kita gambarkan: dengan goresan ujung pensil di atas kertas tanpa mengangkatnya. Kurva terbuka sederhana Kurva tertutup sederhana Kurva terbuka tak-sederhana Gambar R-30 Kurva tertutup tak-sederhana Pada Gambar R-31 : suatu kurva pada bidang. Garis l tidak pada bidang, memotong kurva C tersebut di titik A. Ada suatu garis yang sejajar terhadap l yang memuat titik B, titik C, titik D, titik E, atau titik F. Gambar R-31 Kita pikirkan garis-garis yang sejajar terhadap garis l sedemikian, sehingga setiap titik pada kurva tersebut dimuat oleh garis-garis tersebut. Gabungan semua garis yang demikian dinamakan suatu permukaan-silindris (cylindrical surface). Permukaan silindris dapat bermacam-macam, sepertihalnya kurva. Misalnya seperti Gambar R-32.

19 Gambar R-32 Kita pikirkan suatu permukaan silindris yang ditentukan oleh suatu kurva-tertutupsederhana. Kita pikirkan juga ada dua bidang dan yang saling sejajar. Kedua bidang tersebut memotong setiap garis yang membentuk permukaan-silindris. Gambar R-33 Untuk membahas silinder dan prisma, kita pikirkan: 1. bagian dari permukaan silindris antar bidang-bidang yangmemotongnya; 2. kurva tertutup sederhana pada setiap bidang; 3. interior-interior dari kurva-kurva tertutup tersebut. Gambar R-34 Figur-figur pada Gambar R-34 dinamakan silinder-silinder. Setiap kurva tertutup dan interiornya dinamakan bidang-alas-silinder (base of cylinder). Setiap silinder mempunyai dua buah bidang-alas. Daerah yang lain (selain bidang-alas-bidang-alas) dinamakan selimut (lateral surface) silinder. Dalam pembelajaran geometri di sekolah-sekolah, silinder yang diajarkan diberinama tabung; yang sesungguhnya merupakan silinder-sirkulair (salah satu jenis silinder).

Definisi 21 Silinder Misalkan dan adalah dua buah bidang yang saling sejajar, sebuah kurva C pada bidang, dan sebuah garis l yang tidak sejajar terhadap kedua bidang tersebut dan tidak memotong kurva C. Setiap titik dari C merupakan ujung dari salah satu ruasgaris yang sejajar terhadap l dan ujung lain dari ruasgaris tersebut pada. Ujung-ujung ruasgaris-ruasgaris di membentuk suatu kurva tertutup C'. Gabungan semua ruasgaris tersebut dan interior-interior kurva C dan C dinamakan suatu silinder. 20 Setiap ruasgaris tersebut dinamakan unsur (element) dari silinder tersebut. Gabungan semua ruasgaris tersebut dinamakan selimut silinder. Ingat! Ada selimut silinder, dan permukaansilindris. Kurva-kurva-tertutup-sederhana dan interiornya dinamakan bidang-alas-bidang-alas silinder. Kedua kurva-tertutup-sederhana tersebut dinamakan batas-batas (boundaries) dari bidangalas-bidang-alas. Jarak antara kedua bidang-alas dinamakan tinggi-silinder (altitude). Gambar R-35 Silinder-silinder diklasifikasi menurut bidang-alasnya. Jika bidang-alas suatu silinder berupa suatu daerah segibanyak, silinder tersebut dinamakan prisma; jika bidangalasnya berupa suatu daerah lingkaran, silinder tersebut dinamakan silinder-lingkaran (circular cylinder). Prisma-prisma dapat berupa trianguler, rectanguler, pentagonal, dan sebagainya, mengikuti alas-alasnya. Jika unsur-unsur dari suatu silinder tegaklurus terhadap bidang-alasnya, silinder tersebut dinamakan silinder-tegak (right cylinder). Jika suatu silinder bukan silindertegak, silinder tersebut dinamakan silinder-miring/silinder-condong (oblique cylinder). SILINDER-TEGAK SILINDER-MIRING/CONDONG Gambar R-36 Dalam suatu prisma, ruasgaris-ruasgaris yang menghubungkan titik-titik sudut dinamakan rusuk (lateral edges), dan permukaan-permukaan yang bukan alas-alas dinamakan bidang-sisi-prisma. Semua prisma merupakan polihedron-polihedron.

Definisi 22 Suatu silinder disebut prisma jika dan hanya jika bidang-alas silinder tersebut berupa daerah segibanyak. Suatu silinder disebut silinder-lingkaran (tabung-lingkaran) jika dan hanya jika bidang-alas silinder tersebut berupa daerah lingkaran. 21 Silinder-lingkaran-tegak atau tabung-lingkaran-tegak itulah yang selalu disebut tabung dalam pembelajaran matematika di sekolah dan juga perkuliahan, bahkan dalam kehidupan. Untuk selanjutnya bila sebutan silinder tidak disebut khusus, maka sebutan silinder dapat berupa silinder atau prisma. Definisi 23 Rusuk-Tegak, Bidang-Sisi, Selimut, Permukaan Prisma Rusuk-tegak suatu prisma adalah unsur (elemen) prisma yang ujungujungnya merupakan titik-titik sudut bidang-alas-bidang-alas prisma yang berkorespondensi. Bidang-sisi suatu prisma adalah gabungan unsur-unsur prisma yang ujung-ujungnya merupakan titik-titik pada sisi-sisi alas-alas prisma tersebut yang berkorespondensi. Selimut suatu prisma adalah gabungan semua bidang-sisi prisma tersebut. Permukaan suatu prisma adalah gabungan selimut dan kedua alas prisma tersebut. Definisi 24 Kesebangunan Dua Figur Geometri Sebarang dua figur geometri dikatakan sebangun (similar) jika dan hanya jika ada suatu korespondensi satu-satu antara kedua titik pada kedua figur tersebut sedemikian, sehingga jarak antara sebarang dua buah titik dari figur yang satu dan jarak antara sebarang dua titik korespondensinya pada figur yang lain mempunyai perbandingan yang konstan. Definisi 25 Kekongruenan Dua Figur Geometri Sebarang dua figur geometri dikatakan kongruen jika dan hanya jika keduanya sebangun dan perbandingan jarak antara pasangan-pasangan titik yang berkorespondensi pada setiap figur besarnya 1. Teorema 143 Unsur-unsur (elemen-elemen) dari suatu silinder saling kongruen. Teorema 144 Setiap titik pada permukaan suatu silinder dilalui oleh tepat satu buah unsur (elemen). Teorema 145 Bidangsisi-bidangsisi dari suatu prisma berupa daerah jajargenjang. Teorema 146 Bidangsisi-bidangsisi dari suatu prisma-tegak berupa daerah persegipanjang.

Definisi 26 Irisan (cross section) Silinder Untuk sebarang silinder, jika suatu bidang memotong semua unsur-unsur silinder tersebut, perpotongan bidang tersebut dengan unsur-unsur silinder disebut suatu irisan silinder. Dua buah irisan silinder dikatakan sejajar, apabila irisan-irisan silinder tersebut pada dua bidang yang saling sejajar. Bidang tersebut dinamakan bidang-irisan. 22 Teorema 147 Untuk sebarang silinder, sebarang dua irisan silinder yang saling sejajar, maka keduanya saling kongruen. Gambar R-37 Gambar R-38 Corollary 147.1 Bidang-alas-bidang-alas suatu silinder saling kongruen. Corollary 147.2 Sebarang dua irisan silinder yang saling sejajar mempunyai kesamaan luas. Dapat berupa apa sajakah irisan suatu silinder/prisma? Definisi 27 Paralelepipedum, Paralelepipedum Siku-siku Suatu paralelepipedum adalah suatu prisma yang bidang-alasnya berupa daerah jajargenjang. Suatu paralelepipedum siku-siku adalah prisma persegipanjang (balok). 1. Apakah suatu paralelepipedum merupakan suatu prisma condong? 2. Apakah suatu kubus merupakan paralelepipedum siku-siku? 3. Benar ataukah salah:"suatu kubus merupakan suatu paralelepipedum"? 4. Klasifikasilah prisma menurut bidang-alasnya!

Suatu silinder terdiri dari tiga bagian: dua buah bidang-alas dan selimut. Karena itu luas suatu silinder seharusnya dihitung sebagai jumlah luas-luas ketiga bagiannya. 1. Bagaimanakah perhitungan luas permukaan-sisi suatu silinder lingkaran-tegak? 2. Bagaimanakah perhitungan luas permukaan-sisi suatu silinder lingkarancondong? Luas selimut suatu silinder dilambangkan dengan "Al atau Ls". Teorema 148 Luas selimut suatu prisma-tegak dirumuskan: Al = K t atau Ls = K t dengan K adalah keliling salah satu bidang-alasnya, dan t adalah tinggi prisma tersebut. Definisi 28 Suatu prisma-talibusur adalah prisma yang bidang-alas-bidang-alasnya berupa daerah-segibanyak-talibusur pada bidang-alas-bidang-alas silinderlingkaran. 23 Gambar R-39 1. Apakah suatu prisma-talibusur dapat berupa prisma-talibusur-tegak atau prisma-talibusur-condong? 2. Apakah alas suatu prisma-talibusur dapat berupa suatu segi-n dengan n takhingga? Definisi 29 Luas selimut suatu silinder-lingkaran-tegak adalah limit dari luas selimut dari suatu prisma-talibusur-tegak yang bidang-alas-bidang-alasnya berupa daerah segi-n beraturan, dengan n. Teorema 149 Luas selimut suatu silinder-lingkaran-tegak dirumuskan: Al = 2 r t dengan r : jari-jari suatu bidang-alasnya, dan t : tinggi silinder tersebut. Definisi 30 Silinder Terpancung Suatu bidang-irisan suatu silinder membagi suatu silinder tersebut menjadi dua buah potongan-silinder yang masing-masing terletak pada dua buah setengah-ruang yang berbeda. Jika bidang-irisan tersebut tidak sejajar dengan alas-alas silinder tersebut, maka gabungan irisan-silinder dengan interiornya dan sebuah potongan silinder dinamakan silinder terpancung. Bilamanakah suatu silinder terpancung berupa silinder?