PENGGUNAAN TEORI. Dalam Program Promosi Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Teori Adopsi dan Difusi Inovasi

I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Model dan Nilai Promosi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan era globalisasi saat ini telah. memberikan dampak peningkatan urbanisasi dan

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis

BAB II TINJAUAN TEORITIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

Definisi-definisi Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah se

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

A. Proses Pengambilan Keputusan

Praktikum Perilaku Konsumen

PERUBAHAN PERILAKU SEHAT & TEORI PERUBAHAN PERILAKU SEHAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

SAP SATUAN ACARA PENGAJARAN IKOPIN PHP PTS 2010

Chapter 8: Menerapkan Teori Difusi: Adopsi Program Literasi Media di Sekolah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa proses difusi, inovasi dan adopsi motor trail pada komunitas

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB II LANDASAN TEORI

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya

BAB VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. berupa kontribusi dalam keilmuan dan implikasi kebijakan. Masing-masing

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut

2.1 Analisis Sikap II. LANDASAN TEORI Pengertian Sikap. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MANAGEMENT. (Chapter 2)

PERSUASI : LANDASAN KEGIATAN KAMPANYE

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. budi Koentjaraningrat (dalam Soeloeman, 2007:21). Kebudayaan dapat

program yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

TINJAUAN PUSTAKA Remaja Karakteristik Remaja Kepribadian Remaja dalam Sudut Pandang Konsumen

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dan

LAPORAN BAB PENELITIAN TINDAKAN PENELITIAN TINDAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, tampaknya persaingan bisnis di antara

KEMAMPUAN KONSELOR DALAM MENGELOLA KONSELING BEHAVIORAL MELALUI ALAT PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

Modul 4 : Adopsi, Difusi dan Inovasi dalam Penyuluhan Peternakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.

PENYULUHAN KEHUTANAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi I. PENDAHULUAN. merupakan usaha untuk mengubah pengetahuan, sikap, kebiasaan dan

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sering muncul ketika pertama kali mengkaji inovasi adalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB III METODE PENELITIAN

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya bisnis waralaba restoran fast food di daerah Denpasar seperti

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu pasar mengalami evolusi bentuk tempat dan cara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perawatan yang diminati banyak orang untuk merapikan susunan gigi. Tujuan dari

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

Komunikasi Pemasaran dan Adopsi Produk Baru

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa

TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan

Psikologi Sosial 2. PsikoDinamika Kelompok Norma Kelompok Bagaimana Terjadinya norma; Psikodinamika norma, perubahan sosial

PROSES ADOPSI DAN DIFUSI INOVASI DALAM PENYULUHAN PERIKANAN DR. IR HJ. KHODIJAH, M.SI

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pengusaha bermunculan menghadirkan produk dengan berbagai

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendukung berkembangnya sektor pertanian dan peternakan.

Antropologi dan Pembangunan. Pertemuan ke-15

PENDAHULUAN. tentang seluruh aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan. Laporan

Memahami Perubahan Perilaku untuk Air yang Aman

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan baik oleh individu

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

kelimpahan air dalam jangka pendek. Tetapi jika hal tersebut tidak dilakukan maka sumber air yang ada saat ini tidak mampu mendukung kehidupan

BAB V PENUTUP. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian, kontribusi penelitian, keterbatasan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Sedangkan yang menjadi faktor eksternal adalah sosialisasi JKN pada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu

MODUL A. DESKRIPSI MODUL B. KEGIATAN BELAJAR SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

BAB VIII HUBUNGAN PARTISIPASI DENGAN SIKAP DAN KARAKTERISTIK INTERNAL INDIVIDU PETANI

Prinsip-Prinsip PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Transkripsi:

PENGGUNAAN TEORI Dalam Program Promosi Kesehatan

KEGUNAAN TEORI UNTUK PROGRAM Teori adalah Panduan terorganisir dan sistematis tentang pengetahuan, yang berlaku dalam berbagai macam keadaan, dirancang untuk menganalisis, memprediksi atau menjelaskan sifat atau seting fenomena perilaku, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk tindakan (Van Ryn dan Heaney, 1992

PENGEMBANGAN TEORI DALAM PRAKTIK PROMOSI KESEHATAN Sebuah teori yang dikembangkan harus sepenuhnya dapat mampu menjelaskan hal-hal berikut:

+ 1. Faktor-faktor utama apa saja yang mempengaruhi tujuan program sebagai fenomena yang menarik 2. Hubungan antar faktor, misalnya hubungan antara pengetahuan, kepercayaan, norma- sosial dan perilaku 3. Kondisi dimana hubungan dapat atau tidak terjadi. Bagaimana, kapan dan mengapa hubungan terjadi

Menggunakan teori untuk memandu perubahan tingkah laku individu

(Green dan Kreuter, 1999; Nutbeam dan Harris, 2004) Fakta membuktikan bahwa tidak semua program kes/promkes mencapai tujuan dan sasaran. Pengalaman memberitahu kita bahwa program promosi kesehatan yang paling mungkin berhasil bila faktorfaktor penentu masalah dipandu dengan teori

+ (Green dan Kreuter, 1999; Nutbeam dan Harris, 2004) Green melanjutkan bahwa: Program promosi kesehatan yang dikembangkan harus menggunakan referensi teori yang jelas, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan dalam mencapai tujuan program sebagaimana ditentukan

+ Menggunakan Teori Dalam Praktik Perilaku Individu Kebanyakan teori promosi kesehatan berasal dari ilmu-ilmu perilaku dan sosial, seperti psikologi dan sosiologi, manajemen, perilaku konsumen dan pemasaran.

Menggunakan Teori Dalam Praktik Perilaku Individu n Keragaman tersebut mencerminkan fakta bahwa praktek promosi kesehatan tidak hanya berkaitan dengan perilaku individu tetapi juga dengan cara-cara di mana masyarakat terorganisir, ada kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung

Menggunakan Teori Dalam Praktik Perilaku Individu n Potensi teori untuk memandu pengembangan intervensi promosi kesehatan. Ada beberapa model perencanaan namun yang paling dikenal dari perencanaan ini adalah PRECEDE/PROCEED Green dan Kreuter (1999).

Teori secara praktis akan membantu kita untuk lima tahap kegiatan program: + 1. Mendefinisikan masalah 2. Pemilihan Metode 3. Peningkatan kapasitas 4. Penetapan/Pemilihan kegiatan 5. Pengukuran Hasil

+ Peran Teori Dalam 5 Tahap Pengembangan Program 1. Definisi Masalah: Teori dapat menginformasikan pilihan Anda untuk fokus variabel/faktor intervensi 2. Solusi Metode: Teori yang berbeda dapat membantu Anda memahami metode yang bisa digunakan

+ Peran Teori Dalam 5 Tahap Pengembangan Program 3. Peningkatan Kapasitas: Teori membimbing cara memobilisasi sumber daya, peningkatan kapasitas dalam organisasi 4. Tindakan Promkes: Penggunaan teori membantu Anda untuk memahami keberhasilan atau kegagalan dalam program yang berbeda

Peran Teori Dalam 5 Tahap Pengembangan Program 5. Pengukuran Hasil: Teori dapat memberikan panduan tentang langkah-langkah yang tepat yang dapat digunakan untuk menilai setiap Kegiatan

+ Area perubahan dan teori atau model yang tepat digunakan Area perubahan Teori atau model Teori yang menjelaskan perilaku kesehatan dan perubahan perilaku kesehatan dengan berfokus pada individu 1. Model kepercayaan kesehatan 2. Model Trans theoretical (tahap perubahan) 3. Teori belajar sosial 4. Teori tindakan beralasan

+ 1. Model Kepercayaan Kesehatan (HBM) HBM adalah model klasik yang dirancang untuk menjelaskan perilaku kesehatan dengan memahami keyakinan orang tentang kesehatan. Pada intinya, HBM menunjukkan bahwa kemungkinan individu untuk mengambil tindakan atas masalah kesehatan yang dialami didasarkan pada interaksi antara empat jenis keyakinan (Gambar Model HBM) Yaitu:

+ Empat Tahap Dalam Model Kepercayaan Kesehatan (HBM) 1. Individu menganggap dirinya rentan terhadap kondisi atau masalah penyakit 2. Percaya hal itu akan memiliki konsekuensi yang berpotensi serius 3. Percaya suatu tindakan yang tersedia yang akan mengurangi kerentanannya, atau meminimalkan konsekuensi 4. Individu percaya bahwa manfaat dari mengambil tindakan akan lebih besar daripada biaya atau hambatan

+ Kerangka Model Kepercayaan Kesehatan

+ 2. Model Tahapan perubahan (transtheoretical) n Model ini dikembangkan untuk menggambarkan dan menjelaskan tahaptahap yang berbeda dalam perilaku Perubahan (Prochaska dan DiClemente, 1984). Model ini didasarkan pada premis bahwa n Perubahan perilaku adalah proses, bukan peristiwa, dan bahwa individu memiliki berbagai tingkat motivasi atau kesiapan untuk mengubah

+ Lima tahap perubahan Teridentifikasi : 1. Pre kontemplasi: ini menggambarkan individu yang bahkan tidak mempertimbangkan untuk mengubah perilaku atau secara sadar dimaksudkan untuk tidak mengubah 2. Kontemplasi: tahap di mana seseorang menganggap membuat perubahan ke perilaku tertentu

Lima tahap perubahan memiliki telah diidentifikasi: 3. Penentuan, atau persiapan: tahap di mana seseorang membuat komitmen yang serius untuk mengubah 4. Tindakan: tahap di mana perubahan perilaku dimulai 5. Pemeliharaan: mempertahankan perubahan, dan pencapaian keuntungan kesehatan diprediksi. Relapse mungkin juga tahap kelima

+ Model Tahapan perubahan (transtheoretical) Sumber: Prochaska and DiClemente (1984)

+ 3. Teori Sosial Kognitif (Model Pembelajaran Sosial) n teori yang paling banyak digunakan dalam promosi kesehatan karena alamat kedua faktor penentu yang mendasari perilaku kesehatan dan metode n mempromosikan perubahan. Teori ini dibangun atas pemahaman tentang interaksi yang terjadi antara individu dan lingkungan mereka (Bandura 1995).

3. Teori Sosial Kognitif (Model Pembelajaran Sosial) n teori yang paling banyak digunakan dalam Teori kognitif sosial menunjukkan bahwa hubungan antara manusia dan lingkungan mereka lebih halus dan kompleks n Determinisme timbal balik Ini menggambarkan cara di mana individu, lingkungan dan perilaku mereka terus berinteraksi dan mempengaruhi satu sama yang lainnya. Pemahaman tentang interaksi ini dan cara di mana (dalam contoh) modifikasi norma-norma sosial dapat berdampak pada perilaku wawasan penting tentang bagaimana

+ Teori Perilaku Beralasan n Teori ini adalah pengembangan selanjutnya oleh orang yang sama yaitu Fishbien dan Ajzen Keduanya mengembangkan pendekatan lanjut dari Teori Aksi Beralasan menjadi Teori Perilaku Beralasan (TPB) n Faktor niat diduga sebagai sentral dari perubahan perilaku. Niat terletak dalam odel TPB antara sikap dan perilaku. Sentralitas Niat Perilaku mempertanyakan model klasik Keyakinan, Sikap, Perilaku (Conner & Sparks, 1995).

+ Teori Perilaku Beralasan Dalam kerangkanya, variable niat terjadi sangat ditentukan oleh: n Sikap terhadap perilaku, ditentukan oleh keyakinan bahwa perilaku tertentu akan memiliki konsekuensi nyata. n Norma subyektif, atau keyakinan apakah orang lain akan menyetujui perilaku seseorang, ditambah motivasi pribadi untuk memenuhi dengan harapan orang lain.

Teori Perilaku Beralasan n Persepsi kontrol perilaku, ditentukan oleh keyakinan tentang akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk bertindak, ditambah keberhasilan yang dirasakan sumber daya (informasi, kemampuan, keterampilan, ketergantungan atau kemerdekaan dari orang lain, hambatan,peluang, dan lain-lain) n Variabel sosio-demografi dan sikap kepribadian, norma subyektif dan kontrol perilaku yang dirasakan. Ini adalah sama seperti di HBM tersebut

+ Sumber : Susanna Hausmann Dkk. Health- Seeking Behaviour and the Health System Response, DCPP Working Paper No.14

Menggunakan teori untuk memandu + perubahan masyarakat serta organisasi

+ Pengantar n Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan dapat ditelusuri ke struktur sosial dan lingkungan sosial - masyarakat setempat di mana orang hidup n Untuk alasan ini, memahami struktur sosial tersebut, dan bagaimana untuk terlibat dan memobilisasi masyarakat lokal adalah penting dalam promosi kesehatan.

Area perubahan dan teori atau model yang tepat digunakan Area perubahan Teori atau model TTeori yang menjelaskan perubahan dalam masyarakat dan aksi masyarakat untuk kesehatan Mobilisasi masyarakat - Perencanaan Sosial - Aksi Sosial - Pengembangan Komunitas Difusi inovasi

+ Area perubahan dan teori atau model yang tepat digunakan n Para ahli menyepakati bahwa untuk perubahan perilaku masyarakat, tidak ada teori tunggal atau model yang memadai untuk dapat memandu pengembangan program promosi kesehatan yang komprehensif ditujukan untuk mempengaruhi beberapa orang atau masyarakat

Area perubahan dan teori atau model yang tepat digunakan n Olehnya, Praktisi perlu menggunakan pengetahuan dan pengalaman lokal, di samping beberapa hasil penelitian dijadikan sumber untuk menilai kebutuhan masyarakat dan faktor-faktor penentu dalam kesehatan yang paling mampu untuk merubah perilaku

Area perubahan dan teori atau model yang tepat digunakan n Tidak semua progamer/praktisi promosi kesehatan memiliki posisi atau kapasitas untuk beroperasi pada level masyarakat. Pengetahuan teori akan membantu praktisi untuk memaksimalkan potensi efektivitas intervensi mereka, dan menempatkan dalam perspektif usaha mereka di samping berbagai peluang untuk tindakan

+ Teori Difusi Inovasi n Secara sitematis, ide-ide baru yang diadopsi oleh masyarakat memerlukan tahapan-tahapan oenting untuk dilalui n Teori difusi inovasi (Rogers, 2002) mengajukan gagasan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kecepatan ide-ide baru yang diterapkan dalam masyarakat. n Lima faktorini merupakan pusat penerapan teori difusi untuk promosi kesehatan

+ lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kecepatan ideide di adposi n karakteristik pengadopsi potensial n tingkat adopsi n sifat dari sistem sosial n karakteristik inovasi n karakteristik agen perubahan

+ Teori Difusi Inovasi Sistem yang banyak digunakan pengadopsi didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya adopsi. Inovator mengidentifikasi : 1. 2-3 persen dari populasi akan cepat untuk mengadopsi ide-ide baru, (Inovator) 2. 10-15 persen dari populasi lebih akan mengadopsi perubahan lebih awal (Early Adopter) 3. 30-35 persen dari populasi yang setuju untuk berubah, dan telah dibujuk manfaat mengadopsi inovasi.

Teori Difusi Inovasi Sistem yang banyak digunakan pengadopsi didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya adopsi. Inovator mengidentifikasi : 4. 30-35 persen dari populasi yang skeptis dan enggan mengadopsi ide-ide baru sampai manfaat telah dibentuk dengan jelas. (Late Adopter) Dan, 5. 10-20 persen dari populasi yang dipandang paling konservatif dalam banyak kasus aktif resisten terhadap pengenalan ide-ide baru.

+ Teori Difusi Inovasi n Dari klasifikasi sederhana ini akan dilihat bagaimana usia, pendapatan dan paparan media adalah contoh bagaimana variabel penting yang akan menentukan berbagai jenis 'adopter' dan pengaruh kecepatan penyerapan inovasi.

Teori Difusi Inovasi n Beberapa inovasi memakan waktu lama dari yang lainnya untuk memperkenalkan pada target populasi. beberapa kasus, tidak pernah mencapai seluruh penduduk.

Teori Difusi Inovasi n Kesulitan mempengaruhi pengadopsi akhir dan kelompok sisa karena lamban menerjemahkan sehingga menjadi semakin berkurang pada usaha dalam program promosi kesehatan

+ Teori Difusi Inovasi Analisis harus dilakukan untuk identifikasi karakteristik inovasi yang konsisten, dikaitkan dengan kesuksesan adopsi olh sasaran program. Terdapat 4 penjelasan yaitu

Teori Difusi Inovasi 1. Komparabilitas perilaku yang akan diubah harus menghitung nilai-nilai sosial-ekonomi dan budaya yang berlaku dari adapter. Sebagai contoh, jika perubahan diet yang dianjurkan pada suatu komunitas tertentu, mungkin akan diadopsi jika makanan didasarkan pada sumber makanan tradisional.

Teori Difusi Inovasi 2. Kejelasan keuntungan relatif dari inovasi dibandingkan dengan praktek saat ini, termasuk efektivitas biaya, kegunaan, kenyamanan dan prestise. Sebagai contoh, adalah makanan (buah dan sayuran segar) mudah tersedia dengan harga yang terjangkau.

Teori Difusi Inovasi 3. Kesederhanaan dan fleksibilitas inovasi. Mereka yang membutuhkan tindakan sederhana dapat menyesuaikan dengan situasi dengan sukses. Contohnya, makanan sederhana yang disiapkan untuk dikonsumsi, diperlukan metode memasak yang baru

Teori Difusi Inovasi 4. Reversibilitas dan risikotidak dirasakan sbagai berisiko tinggi Misalnya, tidak ada peralatan masak baru perlu dibeli.

Teori Difusi Inovasi 5. Observasibiltas hasil mengadopsi suatu inovasi pada orang lain yang mungkinmerenungkan perubahan. Misalnya, cerita dimedia lokal yang menunjukkan dampak dari perubahan diet di kehidupan seseorang.