PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Suplemen Rencana Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAB I P E N D A H U L U A N

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB III OBJEK PENELITIAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional yang dilaksanakan

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

Kepala, Ardan Adiperdana

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif...

I N S P E K T O R A T

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2015 Pengantar PENGANTAR

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

Transkripsi:

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015 disusun dengan mengacu pada Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sasaran strategis dalam dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2012-2014, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Nomor 1890 tahun 2012 adalah 11 Sasaran dari 2 tujuan dan 2 Misi. Jumlah rekomendasi strategis yang dilaksanakan dalam tahun 2015 sebanyak 11 sasaran dengan hasil 7 sasaran telah tercapai, 4 sasaran kurang tercapai. Upaya untuk mewujudkan seluruh sasaran tersebut sesuai target dalam Rencana Kinerja Tahunan tahun 2014 telah diserap dana sebesar Rp9.957.060.990,00 atau sebesar 97,37 % dari anggaran sebesar Rp10.226.078.000,00. Sasaran yang tercapai adalah : 1. Meningkatnya pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan Negara/Daerah Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 177,27% 2. Meningkatnya pelayanan atas permintaan dari stakeholders Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 254,55% 3. Meningkatnya LKPD, LK K/L & LK BUMD yang memperoleh opini WTP dan WDP Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 161,29% 4. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama BPKP dengan mitra kerja Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 200,00% 5. Meningkatnya kapasitas SDM Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 100,00% 6. Terwujudnya pemenuhan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP iv

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Ringkasan Eksekutif Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 114,06% 7. Meningkatnya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 100,00% Demikian ringkasan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015. Kepala Perwakilan, Roely Kadir NIP 19610323 198302 1 001 v

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Pengantar KATA PENGANTAR LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015-2019, yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin). Dokumen yang digunakan untuk menganalisa pencapaian program atas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah R e n c a n a K e r j a T a h u n a n ( R KT) yang didokumentasikan dalam Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) menjadi capaian kinerja tahun 2015 yang tertuang dalam LaporanKinerja. Format dan substansi Tapkin serta LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015 telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015 merupakan salah satu media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu LAKIP tahun 2015 menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta sebagai bahan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang. Kepala Perwakilan, RoelyKadir NIP 19610323 198302 1 001 i

Bab I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang mencerminkan transparansi dan akuntabilitas suatu organisasi publik. Hal ini, agar selaras dengan peraturan yang berlaku, yaitu setiap organisasi publik diwajibkan menyusun suatu Rencana Stratejik (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report). A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah unit organisasi yang berada di daerah dan sebagai satuan kerja perwakilan yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. Dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: Kep-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001, yang terakhir telah diperbaharui dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor : 13 Tahun 2014 tanggal 3 September 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, telah ditetapkan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara, yaitu : Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah ; 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum Negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah; 4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya dan; 5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan fungsi yang diselenggarakan meliputi : 1

Bab I - Pendahuluan 1. Penyiapan rencana dan program; 2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/ atau lintas kementerian/ lembaga/ wilayah; 5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum Negara di wilayah kerjanya; 6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah; 8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan Negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan audit dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta 2

Bab I - Pendahuluan pengendalian mutu pengawasan; dan 13. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP B. Aspek Strategis Organisasi Faktor lingkungan adalah hal yang strategis yang dapat mempengaruhi pada pencapaian kinerja organisasi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Faktorfaktor lingkungan ini diidentifikasi dengan maksud agar dapat mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan tujuan organisasi. Faktor-faktor lingkungan tersebut diantaranya adalah : Lingkungan Internal 1. Komitmen yang Kuat dari Seluruh Pegawai Capaian kinerja yang baik tidak akan terwujud tanpa komitmen dari seluruh pegawai, mulai jenjang teratas sampai terbawah. Selain berdampak pada capaian kinerja, komitmen yang kuat tersebut juga diyakini berpengaruh terhadap pelaksanaan budaya kerja secara keseluruhan. 2. Jumlah Sumber Daya Manusia Jumlah auditor per 31 Desember 2015 sebanyak 48 orang termasuk 3 orang calon auditor yang merupakan CPNS yang ditempatkan pada BPKP Perwakilan Maluku Utara. Perbandingan antara ketua tim (Auditor Muda) dengan anggota tim adalah 7 berbanding 32 atau memiliki rasio 1 : 4.57 dengan kata lain, rasio tersebut masih belum ideal (ideal 1 : 2,0) dalam menentukan tim untuk melaksanakan penugasan audit dan penugasan lainnya. Jika dibandingkan dengan jumlah obyek pengawasan yang potensial, jumlah tenaga yang ada masih kurang memadai. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara bertahap dan berkelanjutan akan diupayakan karena dapat mempengaruhi pelaksanaan pengawasan dan akuntabilitas di daerah secara lebih optimal. Permasalahan dalam pengelolaan SDM adalah jumlah SDM yang ada saat ini belum memadai apabila dibandingkan dengan jumlah obyek pengawasan dan komposisi SDM berdasarkan sertifikasi. 3

Bab I - Pendahuluan 3. Perubahan Kebijakan dan Dukungan BPKP di Tingkat Pusat Adanya perubahan suatu kebijakan organisasi oleh BPKP Pusat yang dilakukan pada perjalanan tahun jelas mempengaruhi capaian kinerja perwakilan-perwakilan pada akhir tahun. Begitu juga halnya dengan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai suatu organisasi di tingkat perwakilan yang menginduk kepada organisasi tingkat pusat, tidak lepas dari pengaruh kebijakan yang dibuat BPKP Pusat. Sedangkan dukungan BPKP di tingkat pusat dapat berupa dana maupun sistem dan metode kerja. Sistem dan metode kerja sangat bermanfaat sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas. Lingkungan Eksternal 1. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur yang Bersih dan Bebas dari Praktik-Praktik KKN Arah kebijakan Pemerintah yang menyatakan perang terhadap tindak pidana korupsi dengan peningkatan program-program pemberantasan korupsi sejalan dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat pada saat ini yaitu makin tumbuhnya kesadaran terhadap bahaya praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kesadaran masyarakat tersebut mempengaruhi tuntutan terhadap kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai lembaga pengawasan. Tuntutan tersebut sudah selayaknya diantisipasi melalui program-program audit investigasi atas indikasi penyimpangan yang merugikan negara/daerah, BUMN/D dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah serta pemberian bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 2. Tuntutan Terselenggaranya Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) Tuntutan masyarakat atas kinerja pelayanan aparat birokrasi saat ini sudah sangat tinggi. Sudah bukan zamannya aparat birokrasi dilayani tetapi sekarang harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 4

Bab I - Pendahuluan Perubahan paradigma kepemerintahan menuju ke arah good governance tersebut dan penciptaan administrasi pemerintah yang berdaya guna, berhasil guna, dan berkeadilan telah membuka kesadaran bagi setiap orang, terutama aparat pemerintah, untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya dengan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik secara transparan dan berakuntabilitas. Disamping tuntutan atas pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang harus sudah ada dampaknya atas hasil dari reformasi birokrasi tersebut. Terhadap tuntutan ini, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah mengantisipasi antara lain dengan melakukan sosialisasi, evaluasi dan memberikan bimbingan teknis kepada Instansi Pemerintah Pusat, Daerah maupun BUMD mengenai pentingnya membangun Good Governance (GG). 3. Tuntutan Terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara Memadai. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, BPKP mengemban tugas yang sangat strategis sebagai lembaga yang berperan sebagai Pembina terselenggaranya SPIP di lingkungan Pemerintah. Beberapa pasal dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 yang menyatakan tugas BPKP adalah: 1) Pasal 49 ayat (2): BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: a) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; b) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan c) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden ; 2) Pasal 54 ayat (3): secara berkala BPKP menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ; 3) Pasal 57 ayat (4): BPKP melakukan reviu atas LKPP (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat) sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden ; 5

Bab I - Pendahuluan 4) Pasal 59 ayat (2): BPKP melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP yang meliputi penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, sosialisasi SPIP, pendidikan dan pelatihan SPIP, pembimbingan dan konsultansi SPIP, dan peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. Tugas-tugas tersebut pada akhirnya akan diturunkan dalam bentuk pelaksanaan tugasnya kepada Perwakilan BPKP termasuk di dalamnya Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. 4. Tugas BPKP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 Terbitnya Perpres Nomor 192 tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menjelaskan tugas BPKP yaitu menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam menjalankan tugasnya, BPKP memiliki fungsi sebagaimana mana dijabarkan dalam pasal 3 Perpres Nomor 192 Tahun 2014, yaitu: a. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional; b. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan dan pengeluaran negara/daerah; c. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah; d. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program pemerintahan yang strategis; e. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program; f. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya; 6

Bab I - Pendahuluan g. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat; h. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan; j. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor; k. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah; l. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara/daerah; m. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksaan tugas dan fungsi BPKP; n. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. C. Kegiatan dan Layanan Produk Sejalan dengan upaya untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), meningkatnya pelayanan publik, dan terwujudnya iklim yang mencegah KKN, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan pengawasan sebagai berikut: 1. Pendampingan Penerapan Aplikasi SIMDA; 2. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah; 3. Pendampingan Penerapan SPIP; 4. Pendampingan Penyusunan LAKIP Pemerintah Daerah; 5. Pendampingan Optimalisasi Penerimaan Daerah (OPAD); 6. Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; 7. Pendampingan Peningkatan Tata Kelola Badan Usaha Milik Daerah; 7

Bab I - Pendahuluan o. Sosialisasi, Asistensi dan Assessment Penerapan Good Corporate Governance pada BUMD. p. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Berbasis Komputer pada PDAM. 8. Pendampingan Penyiapan Administrasi RSUD menjadi Badan Layanan Umum; 9. Pengawasan terhadap BUMD; 10. Pencegahan KKN; a. Sosialisasi Program Anti Korupsi pada Suatu Organisasi; b. Pengkajian Peraturan Perundang-undangan yang Bernuansa KKN; 11. Bantuan kepada Aparat Penegak Hukum; a. Audit Investigasi. b. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara. c. Pemberian Keterangan Ahli. 12. Pelatihan dan Reviu Proses Pengadaan Barang/Jasa; 13. Pendampingan Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan (SIM-HP); 14. Sosialisasi Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan Pengawasan; a. Sosialisasi Pendidikan dengan Kurikulum Khusus di Bidang Akuntansi dan Keuangan Daerah. b. Sosialisasi Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Trampil dan Tingkat Ahli. c. Sosialisasi Diklat Teknis Substansi Bagi Auditor dan Pegawai Lainnya. 15. Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA). 8

Bab I - Pendahuluan D. Struktur Organisasi Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Kepala Perwakilan Kabag Tata Usaha Kasubbag Keuangan Kasubbag Kepegawaian, & Umum Koorwasbid Instansi Pemerintah Pusat Koorwasbid Akuntabilitas Pemda Koorwasbid Akuntan Negara Koorwasbid Investigasi Koorwasbid Program, Pelaporan & Pembinaan APIP Kelompok Jabatan Fungsional Dengan struktur organisasi tersebut di atas diharapkan terjadi sinergi antar lini dan fungsi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. E. Sistematika Penyajian Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara disusun dengan sistematika sebagai berikut : Ringkasan Eksekutif Menyampaikan secara ringkas rencana dan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015. 9

Bab I - Pendahuluan Bab I Pendahuluan Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja Bab IV Penutup Menyajikan data umum yang mencakup tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh kepada kinerja organisasi Menyajikan rencana stratejik BPKP dan rencana kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015. Rencana stratejik mencakup visi, misi, tujuan, dan program yang menjadi acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Rencana kinerja menggambarkan kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2015 beserta indikator keberhasilannya. Menyajikan capaian kinerja dalam tahun 2015 yang memuat hasil pengukuran kinerja dengan uraian keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja. Menyajikan simpulan atas capaian kinerja dalam tahun yang bersangkutan. 10

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh suatu organisasi.perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai suatu instansi, yang merupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat, mempunyai tugas mewujudkan Rencana Stratejik yang telah dirumuskan BPKP Pusat. Dalam implementasinya, rencana stratejik 2015-2019 telah disusun Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utaradengan seoptimal mungkin menjabarkan rencana stratejik BPKP Pusat. A. Rencana Strategis 2015-2019 1. Pernyataan Visi Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara menetapkan suatu komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu: Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Maluku Utara Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP. 1. Auditor Internal Pemerintah RI Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit intern dan auditor pemerintah RI. 12

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Visi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi. 2. Auditor Berkelas Dunia Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal berkelas dunia yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk. 3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran strategis. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. 2. Pernyataan Misi Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 13

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997. Adapun misi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah: 1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara; 2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Maluku Utara; dan 3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Maluku Utara. Misi 1 Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara. Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan dan manfaatnya yaitu mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Tugas Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan mengandung makna: 1) Akuntabilitas Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan. 14

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat selain menjadi kepanjangan tangan BPKP Pusat dengan mitra kerja Menteri dan Kepala Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Korporasi (K/L/P/K) juga dengan seluruh Kepala KLPK di wilayah Provinsi Sumatera Barat melalui jasa assurance, jasa consultancy. 2) Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan, kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada periode 2015 2019, sesuai misi ini, sasaran program pengawasan intern BPKP termasuk mengawal dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien. 3) Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan, BPKP mendorong mitra kerjanya untuk memenuhi persyaratan minimal kualitas laporan keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP dari audit BPK atas LK KLPK. Kegiatan pengawasan intern ini akan diarahkan bagi KLPK yang LK-nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK. Pengawasan intern atas kualitas kebijakan fiskal diarahkan baik kepada penerimaan negara dan belanja negara termasuk kebijakan yang diterapkan untuk mengalokasikan belanja negara dan kebijakan pembiayaan. Dalam kaitan ini pengawasan intern diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan Kebendaharaan Umum Negara baik dari substansi formulasi maupun implementasi kebijakan pengelolaan keuangan negara/daerah termasuk korporasinya. Kegiatan 15

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja pengawasan atas pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan mencakup antara lain kebijakan: (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiskal, (b) Kebijakan Alokasi Anggaran (transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi, dan (f) Pengelolaan Korporasi. 4) Pengelolaan Pembangunan Nasional Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi pembangunan nasional membedakan tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan manusia yang sifatnya wajib, (2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas; dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga 16

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Misi 2 Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Maluku Utara Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Pada periode 2015 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK. 17

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI oleh BPKP diamanatkan dalam pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008 yang mencakup: a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP b. Sosialisasi SPIP c. Pendidikan dan pelatihan SPIP d. Pembimbingan dan konsultansi SPIP e. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah Misi 3 Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Maluku Utara Misi ini juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. 18

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Peraga 2. 1. Kaitan Antar Misi BPKP Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP. 3. Tujuan Stratejik Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu Renstra dan merupakan implementasi atau penjabaran dari visi misi. Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara menetapkan empat tujuan, yaitu: a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Provinsi Maluku Utara; b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Provinsi Maluku Utara; 19

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Provinsi Maluku Utara; dan d. Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Provinsi Maluku Utara. 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan strategis. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Adapun sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara untuk Tahun 2015-2019, adalah: a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara 40%; b. Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi serta program prioritas pembangunan nasional di wilayah Maluku Utara50%; c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta korporasi di wilayah Maluku Utara5%; d. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan 70% dan kualitas pengelolaan keuangan 100%. Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk Tahun 2015-2019 adalah sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1. 5. Indikator Kinerja Program Untuk mencapai tujuan diperlukan strategimelalui berbagai program. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan guna mencapai sasaran tertentu. Program merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya sasaran/outcome dari program yang telah ditetapkan. Indikator-indikator kinerja program sebagaimana disajikan dalamtabel 2.1. 20

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tabel 2.1 Indikator Kinerja Program Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara No Indikator Kinerja Program Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Provinsi Maluku Utara Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara 40% Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Provinsi Maluku Utara Sasaran Strategis 2.1: Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi serta program prioritas pembangunan nasional di wilayah Maluku Utara 50%; Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Provinsi Maluku Utara Sasaran Strategis 3.1: Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta korporasi di wilayah Sumatera Barat 5%; Tujuan 4: Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Provinsi Sumatera Barat Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuanga 6. Sasaran dan Indikator Kinerja Tujuan yang ingin dicapai berikut program dan kegiatan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara dalam Tahun 2015, adalah sebagaimana disajikan dalam table 2.2: Tujuan 1 1.1 1.1.1. 1.1.2. Tabel 2.2 Tujuan, Program, dan Kegiatan Tahun 2015 : Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Provinsi Maluku Utara Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP (Program 06) Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/Lembaga Bidang Perekonomian Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/Lembaga Bidang Polsoskam 1.1.3. Pengawasan Intern Regional Pemerintah Daerah 1.1.4. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada BUMN/D 1.1.5. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP terkait Kegiatan Investigasi Tujuan : Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern 21

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 2 Pemerintah (SPIP) di Provinsi Maluku Utara 2.1. Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP (Program 06) 2.1.1. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Regional Pemda Tujuan 3 : Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Provinsi Maluku Utara 3.1. Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP (Program 06) 3.1.1. Pembinaan Tata Kelola APIP Pemda Tujuan 4 4.1. : Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Provinsi Maluku Utara Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya- BPKP (Program 01) 4.1.1. Penyelenggaraan dukungan manajemen Perwakilan BPKP 4.1.2. Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana Perwakilan BPKP B. Perjanjian Kinerja 2015 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis, dalam hal ini pengukuran indikator kinerja program. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis di Tahun 2015, disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis dan indikator kinerja utama organisasi beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 (Output) No Indikator Kinerja Output Satuan Target Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif di wilayah Maluku Utara40% 1 Rekomendasi hasil pengawasan Rekomen 93 dasi Sasaran Strategis 2: Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi serta program prioritas pembangunan nasional di wilayah Maluku Utara 22

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja No Indikator Kinerja Output Satuan Target 2 Rekomendasi hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP/SPI Rekomen dasi 2 Sasaran Strategis 3: Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta korporasi di wilayah Maluku Utara 3 Rekomendasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Rekomen dasi 2 Sasaran Strategis 4: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan 100% 4 Jumlah laporan layanan dukungan manajemen perwakilan Laporan 60 BPKP 5 Tersedianya alat pengolah data perwakilan BPKP unit 13 6 Tersedianya alat rumah tangga perwakilan BPKP unit 30 23

Bab III Akuntabiltas Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja Tahun 2015 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan Tahun 2015 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2015. Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja program (IKP) yang dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung dengan mengacu pada indikator capaian program BPKP Pusat. Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKP yang tercapai dibagi dengan jumlah IKP dominan yang ditetapkan (outcome). Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. Capaian atas IKP yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana dalam Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Program No INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif 70% Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Priorotas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Perekonomian dan Kemaritiman 1 Persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program % 40 100 250 29

Bab III Akuntabiltas Kinerja No INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN strategis Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2 Persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional % 40 75 187,50 Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keuangan Daerah 3 Persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional % 40 100,00 250 Sasaran Program: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI Korporasi 4 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional % 40 61,76 154,41 Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Priorotas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keinvestigasian 5 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 40 80,65 201,61 30

Bab III Akuntabiltas Kinerja No INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada 70% Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah Sasaran Program : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah 6 Penerapan Unsur SPIP pada K/L Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai % 50 1000 200,00 Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 85% Pemerintah Daerah Sasaran Program: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 7 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3 % 2 0 0,00 Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Sasaran Program: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan dan Pemanmfaatan Sarana Prasarana BPKP 8 Persepsi kepuasan layanan Bagian Tata Usaha Skala Likert 7 7 100 Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1. B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap IKP dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap indikator yang tidak secara langsung mendukung 31

Bab III Akuntabiltas Kinerja capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Analisis tentang empat sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut: Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif 70% Meningkatnya kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam pencapaian sasaran ini adalah pendekatan intensif kepada mitra kerja yang memungkinkan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara melakukan pendampingan dalam penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif diindikasikan oleh capaian 5 (lima) Sasaran Program dengan Indikator Kinerja Program yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Capaian enam indikator kinerja program di tahun 2015 disajikan dalam Tabel 3.2. 32

Bab III Akuntabiltas Kinerja Tabel 3.2 Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 No INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TARGET TAHUN REALISASI TAHUN % CAPAIAN 2015 2015 1 Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis Bidang Perekonomian Kemaritiman 2 Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Bidang Polhukam, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 3 Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Bidang Pengawasan Keuangan Daerah 4 Persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan SPI Korporasi 5 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 40 100 250 % 40 75 187,50 % 40 100 250 % 40 61,76 154,41 % 40 80,65 201,61 Berdasarkan data tersebut, dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama pada Tabel 3.2, terlihat bahwa Indikator Kinerja Program Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif Tahun 2015 tercapai melebihi 100% dengan uraian masingmasing capaian program sasaran strategis ini, adalah: 33

Bab III Akuntabiltas Kinerja Sasaran Program 1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 tahun 2014, BPKP diberi tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara maupun daerah dan pembangunan nasional bersama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, Pemerintah telah membagi program prioritas nasional dalam beberapa kluster. Kluster I program prioritas nasional terdiri dari bidang pangan, energi, maritim dan infrastruktur. Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah melaksanakan berbagai macam kegiatan pengawasan dalam mengawal pembangunan di bidang-bidang ini. Sehingga diharapkan salah satu pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan berupa pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk mendukung kemandirian ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah dapat direalisasikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP Maluku Utara telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk audit, evaluasi, monitoring, verifikasi dan sosialisasi terhadap program prioritas pembangunan nasional yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Maluku Utara. Sasaran program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara bidang perekonomian dan kemaritiman dilengkapi dengan satu indikator program, yaitu perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis. Pencapaian sasaran program dilakukan melalui target capaian delapan output rekomendasi dan terealisasi 100%. Realisasi rekomendasi/tindak lanjut sebanyak delapan rekomendasi atau sebesar 100%. Capaian tersebut terdiri dari: 1) Satuan Kerja (satker) agar mengefektifkan tugas dan fungsi Tim pengendali dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi pengawasan; 2) Satker membuat laporan hasil pekerjaan sesuai ketentuan dan didukung dokumen yang memadai; 34