BAB VI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA A. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
KESEIMBANGAN ASAM- BASA. dr.sudarno

2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

Kesetimbangan asam basa tubuh

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma

respiratorik adalah alkalosis metabolic, sedangkan kompensasi dari alkalosis respiratorik adalah asidosis metabolic dan demikian juga sebaliknya.

Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah dan Peranannya Dalam Penilaian Pasien- Pasien Kritis

ph = log = - log [H + ] ph = - log [0, ] ph = 7,4

VII. KESEIMBANGAN ASAM BASA

Connective tissue. Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L. Interstitial Fluid 11,5 % 8 L. Plasma 4,5 % 3 L. Cell water 36 % 25 L. Transceluler water 4,5 % 1 L

Analisis asam basa. Cara interpretasi dan contoh kasus. S.P.Edijanto Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo/ FK Unair Surabaya

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BLOOD GAS ANALYZER. Disusun oleh: 1.Fachri Adriansyah 2.Fadhlul Hadi 3.Fahmy Sulthonuddin 4.Fajar Indar POLTEKKES JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK

Easy Way to Interpret

ASIDOSIS RESPIRATORIK

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

GDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :

BAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK A. PENDAHULUAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

Reaksi keseluruhannya :

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Pokok Bahasan: GASTROENTEROLOGI dan HEPATOLOGI Sakit perut berulang M. Juffrie

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASIDOSIS RESPIRATORI

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MINERAL DAN HOMEOSTASIS (Keseimbangan Ionik dan Tekanan Osmosis)

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep.An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

(plasma) dan komponen seluler sel-sel darah atau korpuskuli (eritrosit, leukosit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan

Kebutuhan cairan rumatan tidak hanya

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

MAKALAH KOMA HIPERGLIKEMI

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

KESEIMBANGAN ASAM BASA

DEHIDRASI CAIRAN PADA GANGGUAN GASTROINTESTINAL

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

PEMERIKSAAN KALSIUM DARAH (Metode CPC Photometric)

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

FARMAKOLOGI SISTEM VASKULER-RENAL (ANTIHYPERTENSION & DIURETICS AGENT)

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan irreversibel akibat berbagai penyakit yang merusak nefron

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

BAB I PENDAHULUAN. cair, dengan atau tanpa darah dan atau lendir, biasanya terjadi secara

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, hampir semua proses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN DEFINISI ETIOLOGI

BAB III UJI FUNGSI OTOT A. PENDAHULUAN

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK. By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes

2. PERFUSI PARU - PARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa

I. PENDAHULUAN 9/12/2014. Analisa Gas Darah (AGD): Pengukuran dan Penghitungan : ph, PO2, PCO2, [HCO3-], Saturasi OxyHb (%), BE

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VII. EKSKRESI 7.1. KONSEP.

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien ICU. Suatu penelitian menunjukkan 64% pasien critically ill mengalami

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Transkripsi:

BAB VI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA A. PENDAHULUAN Topik kuliah Cairan Tubuh, Elektrolit dan Keseimbangan Asam-Basa membahas tentang evaluasi gangguan yang melibatkan ketidak seimbangan cairan elektrolit dan asambasa dalam tubuh. Topik ini membahas tentang penyebab gangguan ketidakimbangan cairan tubuh, cara evaluasi dan terapi cairan yang harus diberikan pada pasien hewan yang mengalami gangguan tersebut. Dalam evaluasi status cairan tubuh diperlukan interaksi antara namnesa, tanda-tanda klinik serta pemeriksaan laboratorik, pengertian tersebut dapat menentukan cara terapi yang tepat dalam mengatasi status gangguan cairan tubuh. Penentuan jenis cairan yang perlu diberikan pada pasien dengan mengkaitkan pemeriksaan laboratorik tentang komponen cairan tubuh yang hilang, sangat menentukan keberhasilan terapi. Dalam topik kuliah ini juga dibahas gangguan yang diakibatkan oleh ketidak imbangan asam-basa tubuh meliputi gangguan respiratorik dan gangguan metabolik yang bersifat asidosis maupun alkalosis. Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam tiga kali tatap muka (kurang lebih 3 jam). Setelah mengikuti pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat membantu mahasiswa memahami gangguan kelidakimbangan cairan elektrolit dan asam basa tubuh, sehingga mahasiswa mampu menentukan diagnosis penyebab gangguan tersebut dan dapat memberi saran dalam terapi secara tepat. Kesalahan dalam menentukan jenis cairan terapi dapat berakibal fatal bagi pasien yang mengalami pergeseran status asam atau basa dalam tubuh. Universitas Gadjah Mada 1

B. PENYAJIAN EVALUASI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA Ketentuan umum untuk evaluasi: Pemeriksaan laboratorium harus disertai dengan pemeriksaan gejala klinik dan anamnesa Tanda-tanda klinik dan anamnesa menunjukkan besarnya kebutuhan cairan Tanda klinik hewan yang mengalami dehidrasi 7%, membutuh cairan sebanyak ± 7% dan berat badan Diare akut menunjukkan adanya metabolik asidosis, mengindikasikan adanya gangguan keseimbangan asam-basa Gangguan respirasi yang ditandai dengan sesak nafas menunjukkan adanya metabolik Kelemahan berat. menunjukkan adanya kekurangan K + atau Ca ++ Gangguan fungsi jantung rnenunjukkan ada perubahan-perubahan K + Pemeriksaan laboratorium memperkuat gejala klinik yang terlihat, sehingga dapat digunakan untuk menentukan terapi cairan: Jika hewan mengalami asidosis: perlu diberi cairan alkalis, pemberian cairan asam dapat membahayakan hidup Jika hewan mengalami hiperkalemia: perlu diberi cairan bebas K +, pemberian cairan kaya K + dapat menyebabkan tekanan jantung Identifikasi abnormalitas elektrolit dapat digunakan untuk membantu diagnosis: Hiponatremia dan hiperkalemia dengan ratio Na + / K + < 23/I, mendukung diagnosa hipoadrenokortismus Hipochiondemia dengan kombinasi normonatrernia dan metabolik alkalosis, mendukung diagnosa gangguan abomasal pada sapi Universitas Gadjah Mada 2

STATUS HIDRASI - Tanda-tanda klinik dapat ditentukan berdasar tingkat dehidrasi yang diperkirakan dari persentase berat badan - Tingkat dehidrasi pada anjing dan kucing: - Tingkat dehidrasi 5% konsistensi kulit lunak - Tingkat dehidrasi 7% = elastisitas kulit menurun bola mata cekung Berat jenis urin naik (fungsi ren normal) - Tingkat dehidrasi 10-12% = Sama dengan diatas tapi lebih berat kejang otot shock - Tingkat dehidrasi 12-15/= shock berat status moribund - Tingkat dehidrasi pada kuda dan sapi sapi - tanda-tanda kurang nyata bila dibanding pada anjing dan kucing - Tingkat dehidrasi 5% = - elastisitas kulit menurun tapi kembali normal setelah 15 detik - Tingkat dehidrasi 7 = - retraksi mata kearah orbital - Tingkat dehidrasi 10-12% = - elastisitas kulit sangat menurun dan kembali ke posisi normal setelah 30 detik - retraksi mata ke orbital lebih kuat Selama terapi dengan cairan perubahan-perubahan status dehidrasi dicek dengan pemeriksaan laboratorik memberikan evaluasi yang lebih nyata dibanding pemeriksaan kinik: - PCV, HP dan BUN - perubahan-perubahan nilal tersebut relatif lebih cepat untuk indikasi perubahan status dehidrasi TEKANAN OSMOTIK - Distribusi cairan intrasel dan extrasel tergantung dan tekanan osmotik cairan extrasel. Isotonitas menunjukkan fungsi normal sel. - Hipertonisitas dan hipotonisitas dibutuhkan untuk menentukan prosedur pemeriksaan. Universitas Gadjah Mada 3

Metode untuk deteksi tekanan osmotik cairan dengan OSMOMETER - Diukur berdasar osmolalitas larutan - Bahan: plasma / serum / urin - Estimasi partikel dlm. larutan dengan satuan milliosmol / kg - Osmolalitas serum diestimasikan dengan adanya konsentrasi formula/ solutan yang ada dalam serum: mosm/kg = 1.86 x Na + (meq/l) + glucosa (mg/dl) + urea (mg/dl) 18 2.8 Karena Na ion ada ± 95% dalam serum = mosm/kg =2.1 x Na + (meq/l) Keseimbangan asam basa : - Reaksi seluler dan biokimia dalam tubuh tergantung dari range ph sekitar 0.3, secara normal ph tubuh sekitar 7.4 - Sistem buffer yang menentukan ph darah: sistem bicarbonat = H 2 CO 3 HCO 3-2 sistem phosphat = H 2 PO 4 - HPO 4 plasma protein - Sistem bicarbonat merupaka salah satu sistem untuk evaluasi imbangan asam-basa Metode untuk menentukan keseimbangan asam-basa - Blood gas / analisis ph: Alat teliti mempunyai elektrode untuk penentuan ph dan tekanan CO2 darah segar Bicarbonat (HCO3) dihitung dengan persamaan HENDERSON dan HASSELBACH: Universitas Gadjah Mada 4

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Pertemuan Waktu Pokok bahasan : Minggu ke-12 : 50 menit : 12. Cairan Tubuh, Elektrolit dan Keseimbangan Asam-Basa (lanjutan) Subpokok bahasan : 1. Gangguan Keseimbangan Asam Basa 2. Asidosis Respiratorik 3. Asidosis Metabolik 4. Alkalosis Metabolik 5. Alkalosis Respiratorik Tujuan khusus : 1. Mahasiswa mengetahui berbagai gangguan akibat ketidak imbangan asam basa dalam cairan tubuh. 2. Mahasiswa mengetahui pedoman pemberian terapi cairan yang diberikan pada hewan yang mengalami gangguan pergeseran ratio asam basa. Metode : Kuliah dan diskusi Media : OHP Universitas Gadjah Mada 5

ph = pka + log [HCO -1 3 / [H 2 CO 3 ], pka asam carbonat 6.1 H 2 CO 3 = p CO 2 x 0.03 diketahui dengan alat - Syarat sampel yang diperiksa: 1. Darah dengan antikoagulan heparin 2. Darah venal arteri nilai ph, pco, [H 2 CO 3 ] sama 3. Hindarkan darah kemasukan udara 4. Temperatur 4 C (3 jam) dalam ice water bath - sampel lebih dari 3 jam ph akan berubah - sampel pada temperatur kamar menakibatkan penurtunan ph sebanyak 0.01 unit tiap 20 menit ELEKTROLIT - Elektrolit utama yang digunakan untuk evaluasi adalah Na + dan CI - - Metode pengukuran elektrolit: Flame photometry mengukur konsentrasi serum Na + dan K + - Serum secepatnya dipisah dari jendalan - Tidak boleh hemolisis karena K + eritrosit dapat mempengaruhi nilai K + dalam serum (terutama pada sapi dan kuda) CHLORIDOMETER, dengan cara titrasi untuk mengukur CI - Gangguan keseimbangan asam-basa 1. Asidosis respiratorik - Pengeluaran CO 2 tidak imbang karena kebutuhan H + meningkat akibat hipoventilasi - Ratio = HCO - 3 : H 2 CO 3 < 20: 1 mengakibatkan ph darah turun (asam) - - Reabsorbsi HCO 3 oleh tubulus meningkat sebagai usaha untuk kompensasi - Anjing dan Kucing: pada kondisi nestesi, pneumonia berat (stadium akhir) - Sapi dan Kuda: akibat anestesi dan pneumonia 2. Alkalosis Respiratorik - Ratio: HCO - 2 : H 2 CO 3 > 20: 1 ph darah meningkat (basa) - Pengeluaran C02>>, H + menurun sebagai akibat hiperventilasi - Hipoksemia (gangguan respirasi bawah pada anjing) - Sebagai kompensasi terjadi pemngkatan excresi HCO - 3 oleh ginjal - Pada anjing dan kucing: stroke jantung, hepatic encephalopathy Universitas Gadjah Mada 6

3. Asidosis Metabolik - Defisiensi HCO - - 3 Ratio HCO 3 : H 2 CO 3 <20: 1, ph asam - Asidosis Keton pada DM (anjing dan kucing) Ketosis pala ruminansia Asam laktat pada shock, moribund, makan biji-bijian terlalu banyak Asam organik menyebabkan uremia meningkat Produksi saliva menurun mengakibatkan ruminansia tidak bisa menelan Obstruksi intestinal (kuda) - sekresi usus berkurang Diare - sekresi usus / pankreas berkurang Gangguan ginjal - reabsorbsi HCO 3 tubulus berkurang - Kompensasi akibat gangguan tersebut terjadi hiperventilasi untuk menurunkan CO 2 sebagai usaha untuk mengembalikan ratio ke arah normal - Tanda-tanda klinik asidosis metabolik: Gangguan pernafasan Depresi CNS : gangguan keseimbangan. Coma - Pemeriksaan laboratorik Urin : pliasam Darah : ph < 7.35 Plasma bacarbonat Plasma klorid = / variasi - Terapi: pemberian ion bicarbonate Larutan sodium bicarbonate Sodium lactate Sodium gluconat 4. Alkalosis Metabolik - HCO - 3 plasma meningkat sehingga ratio HCO - 3 : H 2 CO 3 > 20 : 1, ph basa - Mekanisme: Reaksi normal H 2 CO 3 + NaCl HCl + NaHCO 3 H+ hasil sekresi usus normal direabsorbsi dalam usus bagian bawah jika H+ tidak direabsorbsi maka konsentrasi H 2 CO 3 plasma meningkat. - Obstruksi abomasum,(pada ruminansia) - Vomitus berlebihan (pada anjing dan kucing) menyebabkan ion Cl dalam - glomerulus turun, sehingga terjadi peningkatan absorpsi HCO 3 oleh tubulus Universitas Gadjah Mada 7

Hipokalemia - menyebabkan metabolisme alkalosis K+ dalam cairan extrasel menurun sehingga ion H+ masuk ke intrasei mengakibatkan peningkatan H 2 CO 3 - Kompensasi: Hiperventilasi (nafas tertahan), paru-paru ambil CO 2 untuk mengembalikan ratio kearah normal + Tubulus ginjal mengexresikan HCO 3 - Tanda-tanda klinik Gangguan nafas Gangguan CNS (tetani, convulsi) - Pemeriksaan laboratorik: Urin alkalis Darah : ph> 7.4 Plasma bicarbonat Plasma potasium Plasma chiorid - Terapi Sodium chlorid Amonium chlorid - Gangguan cairan tubuh : osmolalitas dan bagian-bagian cairan tubuh Cairan extrasel : 0.3 x berat badan - Cairan interstitial - Cairan plasma Cairan intrasel: 0.5 X BB - Hipoosmolal : Cairan bergeser dari extrasel ke intrasel Biasanya terjadi hiponatremia (Na ) - Udem otak - Intravasculer hemolisis (coldhemoglobinemia pada sapi) Tidak semua hiponatremia terjadi hipoosmolal - Hiperglvcemia: terjadi hipo Na tapi osmolal normal - Hiperlemia: hipo Na tapi osmolal normal Universitas Gadjah Mada 8

- Hiperosmolal : cairan intrasel bergeser ke cairan extrasel Biasanya akibat hiper Na atau hiperglycemia - Azotemia = hiperosmolal tapi tidak ada pergeseran cairan karena urea secara bebas dapat berdifusi dengan membran sel sehingga kondisi seimbang Na +, glucose dan urea normal - Asam laktat (kembung, shock, moribund) - Asam keto (DM) - Alkohol Kematian dapat terjadi apabila pergeseran cairan menyebabkan peningkatan osmolalitas plasma = 380-390 mosm / kg (pada anjing dan kucing) Universitas Gadjah Mada 9

C. PENUTUP Topik mata kuliah ini secara keseluruhan dapat difahami intisarinya dengan cara mahasiswa mengerjakan soal-soal berikut ini: 1. Jelaskan pedoman dasar untuk menentukan evaluasi gangguan cairan tubuh elektrolit dan keseimbangan asam basa 2. Sebutkan tanda-tanda klinis kucing yang mengalami dehidrasi 7% 3. Sebutkan tanda-tanda klinis sapi yang mengalami dehidrasi 10-12% 4. Sebutkan tipe 4 macam gangguan akibat ketidakimbangan asam-basa dalam cairan tubuh. 5. Jelaskan pergescran ratio asam-basa akibat gangguan respiratorik asidosis 6. Jelaskan pergeseran ratio asam-basa akibat gangguan metabolisme asdosis dan alkalosis 7. Bagaimana pertimbangan terapi cairan yang diberikan pada anjing yang mengalami muntah secara terus menerus Agar mahasiswa dapat menilai kemampuan diri dalarn memahami setiap materi diberikan dalam setiap topik mata kuliah (BAB), maka mahasiswa harus dapat menyelesaikan soal-soal latihan tersebut. Seandainya ada kesulitan dapat didiskusikan lain kuliah dan dapat melihat kunci cara penyelesaian soal latihan, yaitu dengan mengikuti petunjuk halaman yang digunakan untuk penyelesaian soal. Kunci penyelesaian soal latihan (lihat halaman): 1,(73). 2. (74). 3. (74), 4. (76.77,78), 5. (76,77), 6. (77,78), 7. (78) Universitas Gadjah Mada 10