AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA]

dokumen-dokumen yang mirip
Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA]

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRIBISNIS [AMA]

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

ACTIVITY BASED COSTING

Standard Costing. 1

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

1 STANDARD COSTING

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan

HARGA POKOK TAKSIRAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

Standar Costing PENDAHULUAN

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi

MODUL 11 SISTEM HARGA POKOK STANDAR (STANDAR COSTING)

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

UJIAN TENGAH TRIWULAN AKUNTANSI MANAJERIAL AGRIBISNIS [AMA] ANGKATAN REGULER 41 WAKTU 120 MENIT - OPEN BOOK

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

METODE HARGA POKOK PESANAN

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA]

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi

ANALAISIS BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO NAHA BROWFFEE KAB. TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

PRODUK HILANG & PRODUK RUSAK (For E- Learning Akuntansi Biaya)

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

BAB I PENDAHULUAN. berusaha agar perusahaan yang dikelolanya dapat bertahan dalam mengahadapi

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB II LANDASAN TEORI. membutuhkan informasi lengkap tentang perusahaannya, diantara informasi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA]

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB Anggaran Tenaga Kerja Langsung

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI

BAB II BAHAN RUJUKAN

EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO ENNY BAKRY MELIA ULFA

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING

KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL : ANALISIS MENDALA TENTANG PRODUKTIVITAS DAN PENJUALAN

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Biaya Overhead Pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

SISTEM BIAYA STANDAR SISTEM BIAYA STANDAR. Contoh Kasus PT Gita Maju adalah Suatu perusahaan industri mempunyai data-data standar sbb :

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Biaya Overhead Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

Ada 2 metode yang umum digunakan dalam akumulasi biaya, yaitu : 1. Metode Akumulasi Biaya Pesanan. 2. Metode Akumulasi Biaya Proses.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

Sistem Biaya Standar dan Analisa Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu tujuan organisasi perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK. Muniya Alteza

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA] Instruktur Djoni Tanopruwito Pengendalian Biaya Produksi BIAYA STANDAR [Standard cost] Biaya standar adalah sebuah benchmark atau norma yang dipergunakan untuk pengukuran kinerja TUJUAN /manfaat: 1.Menyederhanakan sistem pencatatan dan penghitungan Harga Pokok 2.Merupakan alat kontrol (benchmark), untuk meningkatkan efisiensi Biaya produksi 3.Merupakan elemen kunci didalam penerapan management by exeption 4.Menunjang sistem akuntansi pertanggung jawaban. BAGAIMANA MEMBUAT /MENENTUKAN BIAYA STANDAR? 1.Berdasarkan data/ pengalaman masa lalu 2.Berdasarkan coba-coba (trial and error) 3.Dengan Bench-marking (studi banding) 1

Pengendalian Biaya Produksi Standar Ideal Kapasitas Teoritis Kapasitas Teknis Standar Praktis Kapasitas normal/ rata-rata Kapasitas diharapkan (expected) Dimana sistem biaya standar digunakan? Perusahaan manufaktur, jasa, makanan, organisasi nir-laba perusahaan asembling, rumah sakit, mc donald. Hasil survey di USA: Perusahaan dgn omset > $ 500 juta -- 87 % menggunakan sistem standar Perusahaan tradisional 67 % menggunakan sistem standar Sistem biaya standar Menetapkan Biaya standar Bahan baku: Harga bahan Baku: Harga per Kg Rp. 3.600 Ongkos2 440 Handling 50 Potongan pembelian ( 90) Harga standar per kg Rp. 4.000,- Pemakaian bahan per unit produk Kebutuhan rata-rata 2,7 kg Cadangan (rusak dan sisa) 0,2 Cadangan (bhn cacat) 0,1. Total pemakaian per unit prod 3,0 kg Biaya standar Bahan untuk setiap unit produk 3,0 kg @ Rp. 4.000 = Rp. 12.000 / unit 2

Sistem biaya standar Menetapkan Biaya standar Upah langsung: Tarip upah: Tarip dasar Rp. 10.000 PPh ps 21 1.000 Tunjangan 30 %. 3.000 Tarip standar / jam Rp.14.000,- Pemakaian Jam kerja per unit produk Standar kerja 1,9 jam Cad. Rehat 0.1 Cad perawatan mesin 0.3 Cad. Produk cacat 0.5. Std jam kerja per unit produk 2,5 jam Biaya standar Upah langsung untuk setiap unit produk 2,5 jam @ RP. 14.000 = Rp. 35.000 / unit Sistem biaya standar Menetapkan Biaya standar Biaya overhead pabrik: Tarip Biaya Overhead Budget B.O.P (Variabel) Rp. 60.000.000 Budget B.O.P (Fixed) Rp. 40.000.000. Total Budget B.O.P Rp.100.000.000 Kapasitas normal 20.000 Jam kerja Tarip BOP per Jam kerja Rp. 3.000 Rp. 2.000 Rp. 5.000 Pemakaian Jam kerja per unit produk Standar kerja 1,9 jam Cad. Rehat 0.1 Cad perawatan mesin 0.3 Cad. Produk cacat 0.5. Std jam kerja per unit produk 2,5 jam Biaya standar B.O.P untuk setiap unit produk 2,5 Jam @ Rp. 5.000 = Rp. 12.500 / unit 3

Sistem biaya standar Standar Biaya untuk 1(satu) unit barang Satuan @Rp. Total Rp. Bahan baku 3.00 Kg 4,000 12,000 Upah 2.50 Jam 14,000 35,000 B.O.P 2.50 Jam 5,000 12,500 59,500 Dalam Bulan Juni telah diproduksi 8.500 unit barang dengan biaya sbb: Satuan @Rp. Total Rp. Bahan baku 25,600 Kg 3,950 101,120,000 Upah 21,175 Jam 14,200 300,685,000 B.O.P 21,175 Jam 4,900 103,757,500 Total Biaya Aktual 505,562,500 Sistem biaya standar Biaya Standar yang seharusnya untuk 8.500 unit barang Satuan @Rp. Total Rp. Bahan baku Kg 25,500 4,000 102,000,000 Upah Jam 21,250 14,000 297,500,000 B.O.P Jam 21,250 5,000 106,250,000 Total Biaya Standar 505,750,000 8.500 X 59.500 Analisis selisih: Biaya Aktual yang terjadi 505,562,500 Biaya Standar yang di tetapkan 505,750,000 penghematan Biaya (187,500) = Favourable Biaya aktual dibawah (<) biaya standar 4

Sistem Biaya Standar MEKANISME SISTEM BIAYA STANDAR Barang dlm Proses (WIP) Barang jadi Bahan : Q Actual X P Actual Upah : Q Actual X R Actual B.O.P : Q Actual X R Actual Bahan : Q Std X P Std Upah : Q Std X R Std B.O.P : Q Std X R Std HPP Std SELISIH: Hemat/ Boros HPP Analisis /Evaluasi Koreksi Standar Sistem Biaya Standar Analisis Selisih Biaya Biaya Aktual > Biaya Standar = Pemborosan ( Un-favourable) Biaya Aktual < Biaya Standar = Peghematan ( Favourable) Pemakaian Aktual pada Harga Aktual QA X PA Pemakaian Aktual pada Harga Standar QA X PS Pemakaian Standar pada Harga Standar QS X PS Selisih harga bahan Selisih tarif Upah Selisih Kuantitas bahan Selisih Efisiensi Upah Selisih Total 5

Sistem Biaya Standar Selisih Bahan Pemakaian Aktual pada Harga Aktual QA X PA 25.600 X 3.950=101.120.000 Pemakaian Aktual pada Harga Standar QA X PS 25.600 X 4.000=102.400.000 Pemakaian Standar pada Harga Standar QS X PS 25.500 X 4.000=102.000.000 Selisih harga bahan 1.280.000 (Favourable) Selisih Pemakaians bahan 400.000 (Un-favourable) Selisih Total 880.000 (Favourable) Sistem Biaya Standar Selisih Upah Pemakaian Aktual pada Harga Aktual QA X PA 21.175X14.200 =300.685.000 Pemakaian Aktual pada Harga Standar QA X PS 21.175X14000=296.450.000 Pemakaian Standar pada Harga Standar QS X PS 21.250X14.000 =297.500.000 Selisih Tarip Upah 4.235.000 (Un-favourable) Selisih Efisiensi Upah 1.050.000 (Favourable) Selisih Total 3.185.000 (Un-favourable) 6

Sistem Biaya Standar Selisih Biaya Overhead Pabrik B.O.P yang terjadi (Aktual).103.757.500.- Budget BOP pada kapasitas aktual Var: 21.175X3.000=63.525.000 Fix : 40.000.000 Total 103.525.000 Pemakaian Standar pada Harga Standar QS X PS 21.250X5.000 = 106.250.000 Selisih Belanja BOP 232.500 (Un-Favourable) Selisih Kapasitas 2.725.000 (Favourable) Selisih Total 2.492.500 (Favourable) Sistem Biaya Standar Rekapitulasi Analisa selisih Total Biaya Aktual : Rp. 505.562.500 Selisih Bahan Rp. 880.000 (F) Sel.Harga bahan = (PA- PS ) X QA (3.950-4.000) X25.600 = (1.280.000) Sel.pamakaian Bhn=(QA- QS ) X PS (25.600-25.500) X 4.000= 400.000 Selisih Total : Rp. 187.500 ( F) Selisih Upah : Rp.3.185.000 (U) Sel.Tarip upah = (PA PS ) X QA (14.200 14.000 ) X 21.175 =4.235.000 Sel.Efisiensi Upah = (Qa QS ) X QA (21.175 21.250 ) X 14.000=(1.050.000) Total BiayaStandar Rp. 505.750.000 Selisih BOP : Rp.2.492.500 (F) Selisih Belanja : Biaya Aktual- Budget 103.757.500 103.525.000 =232.500 Sel. Belanja :Budget Biaya Biaya stdr 103.525.000 106.250.000 =(2.725.000) 7

Sistem Biaya Standar Mix Variance (selisih bauran) dan Yield variance (selisih keluaran) Jika produk yang di buat menggunakan lebih dari satu macam bahan baku, maka untuk pengawasan dan pengendalian Biaya bahan dapat digunakan analisisi Mix dan Yield variance. Mix variance (selisih bauran) memlerlihatkan keuntungan / kerugian yang diakibatkan perubahan campuran atau komposisi bahan yang dipergunakan Manfaat: untuk mencari komposisi bahan yang paling menguntungkan Yield variance (selisih keluaran) memperlihatkan penyimpangan dari ratio input/output yang terjadi jika dibandingkan dengan ratio input output yang telah ditetapkan Manfaat : Untuk mengawasi dan meningkatkan produktivitas penggunaan bahan baku Sistem Biaya Standar Untuk menghasilkan 250 unit produk dibutuhkan campuran bahan baku Bahan A 300 kg @ Rp. 5000 1.500.000 Bahan B 200 kg @ Rp. 12000 2.400.000 Bahan C 100 kg @ Rp. 9000 900.000 Bulan Juni telah diproduksi sebanyak 20.000 unit produk dengan konsumsi bahan baku sbb: Bahan A 23800 kg @ Rp. 5.200 123.760.000 Bahan B 16400 kg @ Rp. 11.500 188.600.000 Bahan C 8200 kg @ Rp. 9.250 75.850.000 48400 388.210.000 Hitunglah selisih Biaya bahan dan buatlah analisis yang terdiri dari: selish harga bahan, selisih pemakaian bahan selisih Bauran bahan (Mix variance) selish Keluaran (Yield variance) 8

Sistem Biaya Standar Pemakaian sebenarnya. 388.210.000 Pemakaian Bahan baku menurut standar" Bahan A 24000 kg @ Rp. 5.000 120.000.000 Bahan B 16000 kg @ Rp. 12.000 192.000.000 Bahan C 8000 kg @ Rp. 9.000 72.000.000 48000 384.000.000 Selisih biaya bahan 4.210.000 Unfavourable Selisih harga bahan : Bahan A 23800 X (5200-5000) 4,760,000 Bahan B 16400 X (11500-12000) (8,200,000) Bahan C 8200 X (9250-9000) 2,050,000 (1,390,000) Favourable Selisih Pemakaian bahan : Bahan A 5000 X (23800-24000) (1,000,000) Bahan B 12000 X (16400-16000) 4,800,000 Bahan C 9000 X (8200-8000) 1,800,000 5,600,000 Un-favourable Un-favourable 4.210.000 Sistem Biaya Standar PERHITUNGAN mix & Yield Variance ` Bahan A 300 kg @ Rp. 5.000 1.500.000 Bahan B 200 12.000 2.400.000 Bahan C 100 9.000 900.000 600 4.800.000 Rata-rata input : 4,800,000 / 600 = 8.000 Input/output ratio : 600 / 250 Input aktual untuk 20.000 unit 388.210.000 Qty aktual X harga rata2 48.400 X 8.000 387.200.000 Input standar dg tarip standar 384.000.000 Mix variance: 1.010.000 Yield Variance: 3.200.000 Selisih Bahan 4,210,000 9

LATIHAN 1 Biaya standar untuk setiap 1000 unit produk adalah sbb: Bahan baku 35 kg @ Rp. 40.000 1,400,000 Upah langsung 160 jam @ RP. 8.000 1,280,000 Biaya overhead (Variabel) 160 jam @ RP. 7.500 1,200,000 Total biaya variabel 3,880,000 Biaya overhead (tetap) didasarkan pada Budget Rp.38.000.000 sebulan dengan kapasitas normal sebanyak 8.000 jam kerja. Data produksi yang terjadi bulan Juni : a. Produk yang dihasilkan 49.500 unit b. Upah yang dibayar (dipergunakan) 7.900 jam dengan tarip Rp. 8.100 per jam c. Total BOP yang terjadi untuk bulan Juni adalah Rp.96.000.000 d. Bahan baku yang dipergunakan 1.750 kg @ Rp. 40.500 / kg Diminta: [1] Hitunglah Biaya standar untuk setiap 1.000 unit produk [2] Hitunglah Biaya standar yang dibebankan sbg Harga pokok produksi bulan Juni [3] Hitunglah selisih Biaya produksi, berikan analisis selisih yang terjadi [1] Biaya standar untuk 1000 unit produk: Bahan baku 35 X Rp. 40.000 1,400,000 *) Tarip BOP tetap: Upah 160 X Rp. 8.000 1,280,000 38.000.000 / 8.000 jam = BOP Variabel 160 X Rp. 7.500 1,200,000 Rp. 4.750 per jam. BOP tetap 160 X Rp.4.750 *) 760,000 4,640,000 [2] Biaya standar untuk Bulan Juni (49.500 unit produk): Total Rp. Bahan baku 49500/1000X 35 X Rp. 40.000 69,300,000 Upah 49500/1000X 160 X Rp. 8.000 63,360,000 BOP Variabel 49500/1000X 160 X Rp. 7.500 59,400,000 BOP tetap 49500/1000X 160 X Rp.4.750 *) 37,620,000 Total Biaya standar 229,680,000 [3] Biaya Aktual untuk Bulan Juni (49.500 unit produk): Total Rp. Bahan baku 1750 kg @ Rp. 40.500 70,875,000 Upah 7900 jam @ Rp. 8.100 63,990,000 BOP Variabel + BOP tetap 96,000,000 230,865,000 Selisih total biaya produksi 1.185.000 Un-Favourable 10

Selisih Bahan: Harga Bahan (40.500-40.000 ) X 1.750 875,000 Pemakaian Bahan (1.750-1.732,5 ) X 4.000 700,000 Selisih Biaya bahan 1,575,000 Un-favourable Selisih Upah Tarip Upah (8.100-8.000) X 7.900 790,000 Efisiensi upah (7.900-7.920) X 8.000 (160,000) 630,000 Un-favourable Selisih BOP BOP aktual 96,000,000 Budget BOP: Variable = 7.900 X 7.500 59,250,000 Fixed 38,000,000 97,250,000 Selisih Belanja BOP (1,250,000) Budget BOP pd kap aktual 97,250,000 BOP yang dibebankan menurut standar 49500 / 1000 X 160 X (7.500 + 4.750) 97,020,000 Selisih kapasitas 230,000 1,185,000 Favourable Un-favourable Un-favourable Latihan 2 Untuk memproduksi 1 lusin produk AA telah ditetapkan standar biaya sbb: Bahan Baku: AA 2,5 kg @ Rp. 25.000 AB 3,1 kg @ Rp. 24.000 AD 1,4 kg @ Rp. 12.000 Upah langsung 4,5 jam kerja @ Rp. 12.000 BOP (Var+Fixed) 4,5 jam kerja @ Rp. 18.000 Budget BOP Fixed Rp. 60.000.000 / bln pada kapasitas 12.000 jam kerja langsung. Dalam bulan Juni telah selesai diproduksi barang-barang sebnyak 2.800 lusin dengan konsumsi Biaya produksi sbb: Bahan AA 7.100 kg @ Rp. 24.500 173,950,000 AB 8.500 kg @ Rp. 24.200 205,700,000 AC 4.000 kg @ Rp. 12.200 48,800,000 Upah langsung 12.540 jam @ Rp. 12.500 156,750,000 Biaya overhead pabrik (total) 219,450,000 Total Biaya Aktual bulan Juni = 804,650,000 Diminta: [1] Hitunglah Biaya standar yang dibebankan sbg Harga pokok produksi bulan Juni (2.800 lusin) [2] Buatlah analisa selisih atas Bahan, Upah dan BOP [3] Nyatakan juga Mix & Yield variance yang terjadi (berikan komentar/saran anda) 11

Jawaban latihan 2 a. Biaya standar untuk 2.800 lusin: Bahan Baku: AA 7,000 25,000 175,000,000 AB 8,680 24,000 208,320,000 AD 3,920 12,000 47,040,000 Upah langsung 12,600 12,000 151,200,000 BOP (Var+Fixed) 12,600 18,000 226,800,000 808,360,000 b. Selisih harga bahan: AA (24.500-25.000)X 7.100 = (3,550,000) AB (24.200-24.000)X 8.500 = 1,700,000 AD (12.200-12.000)X 4.000 = 800,000 Selisih harga bahan (1,050,000) Selisih pemakaian bahan AA (7.100-7.000)X 25.000 = 2,500,000 AB (8.500-8.680)X 24.000 = (4,320,000) AD (4.000-3.920)X 12.000 = 960,000 Selisih pemakaian bnahan (860,000) Selisih Bahan (total) (1,910,000) Selisih Tarip upah (12.500-12.000)X 12.540 = 6,270,000 Selisih efisiensi upah (12.540-12.600)X 12.000 = (720,000) 5,550,000 Selisih BOP BOP Aktual 219,450,000 Budget BOP pada kap aktual Var : 163,020,000 Fix : 60,000,000 223,020,000 Selisih belanja BOP (3,570,000) BOP Standar 226,800,000 Selisih Kapasitas (3,780,000) Total selisih Biaya (3,710,000) c. Perhitungan Mix Yield Variance Bahan Baku: AA 2,5 kg @ Rp. 25.000 62,500 AB 3,1 kg @ Rp. 24.000 74,400 AD 1,4 kg @ Rp. 12.000 16,800 7 kg 153,700 Harga rata-rata input = 153,700 / 7 = 21,957 /kg Ratio input /output = 7 : 1 Total biaya bahan seluruhnya 428,450,000 Input actual pada harga rata-rata: 19.600 kg @ Rp. 21.957 = 430,360,000 Mix Variance (1,910,000) Input standar pada harga standar 430,360,000 Yield Variance 0 12