ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010"

Transkripsi

1 ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010 E. Retno Maninggarjati (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak E. RETNO MANINGGARJATI: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya selisih yang terjadi pada Moulding Ryan, dimana selisih tersebut dihitung dengan menggunakan biaya standar, dan untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya selisih biaya standar pada produk Moulding Ryan. Variabel-variabel dalam penelitian ini melibatkan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik, yang dijabarkan dalam Selisih Biaya Standard. Hasil Penelitian ini menujukan bahwa Selisih Biaya Bahan baku adalah selisih laba dimana Biaya Standard lebih besar dari Biaya Bahan Baku Sesungguhnya sebesar Rp. Rp ,00. Pada periode April 2010, demikian pula dengan selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai terjadi selisih laba sebesar Rp ,00. Karena harga beli bahan baku dan pemakaian bahan baku yang relative rendah. Juga Selisih Kuantitas Bahan Baku terjadi selisih laba sebesar Rp ,00, yang disebabkan oleh banyaknya ketersediaan bahan dari pemasok dari pada penggunaan bahan baku untuk proses produksi. Selisih Biaya Tenaga Kerja mengalami selisih laba sebesar Rp , karena biaya tenaga kerja sesungguhnya lebih kecil dibandingkan dengan yang dianggarkan oleh perusahaan. Pada analisis selisih tarif upah terjadi laba sebesar Rp ,00. karena perhitungan tarif upah dalam operasi normal menurun kemungkinan adanya persetujuan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan dengan karyawan, serta kemungkinan disebabkan oleh jam kerja karyawan yang menurun. Sedangkan Pada analisis efisiensi upah perusahaan mengalami selisih rugi sebesar Rp ,00. Karena karena unit sesungguhnya yang dihasilkan oleh tenaga kerja lebih banyak dibanding unit standar, sehingga upah tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Demikian pula pada Selisih Biaya Overhead Pabrik perusahaan mengalami selisih rugi sebesar Rp ,00., karena biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan oleh perusahaan. Dan Pada analisis selisih terkendali perusahaan mengalami selisih rugi sebesar Rp ,00. Pada analisis selisih volume perusahaan mengalami selisih rugi sebesar Rp ,00 karena biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas standar lebih besar daripada biaya overhead pabrik standar. Serta kemungkinan disebabkan oleh perusahaan yang lebih banyak menganggarkan biaya-biaya tersebut, sehingga volume biaya overhead pabrik meningkat. Kata Kunci: Selisih Baiaya Standard, Produk, Bahan Baku, BTK, BOP. PENDAHULUAN Pada umumnya tujuan utama perusahaan adalah profit oriented yaitu menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan tersebut diharapkan terus meningkat untuk setiap periode. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meningkatkan kesejahteraan karyawan maupun untuk membayar kewajiban-kewajiban perusahaan. Keuntungan perusahaan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal dimana faktor JURNAL EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: Riset / 2176

2 eksternal seperti minat konsumen, kondisi ekonomi serta perusahaan lain yang sulit dikendalikan oleh perusahaan. Dalam hal ini maka harapan perusahaan tertumpu pada kemampuan internal perusahaan dalam mengendalikan unsur-unsur yang dapat memberikan manfaat dalam usahanya, misalnya dengan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap beban atau biaya. Dalam pengeluaran biaya produksi harus dilakukan pengendalian untuk menghindari pemborosan, agar keuntungan dan kemajuan perusahaan tersebut dapat tercapai. Pengendalian biaya ini penting sekali untuk biaya produksi yang timbul dari awal pelaksanaan proses sampai selesainya proses produksi, tentunya dengan memperhatikan kualitas produk. Dengan biaya yang mengacu pada rencana atau anggaran biaya, maka akan menghasilkan laba yang maksimal, sebab laba yang maksimal adalah tujuan utama perusahaan. Dalam industri manufaktur, salah satu upaya yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan berusaha menciptakan suatu produksi yang efisien. Selain itu pihak manajemen harus bekerja seoptimal mungkin dalam pengeluaran biaya produksi yaitu melakukan perencanaan yang matang serta senantiasa melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap biaya. Disamping itu, perusahaan manufaktur juga diharapkan mampu meningkatkan penjualan. Peningkatan penjualan terjadi karena adanya kepuasan dari pelanggan sehingga menimbulkan loyalitas pelanggan atas perusahaan. Hal ini diwujudkan oleh perusahaan melalui kualitas produk yang baik dengan penetapan standar yang harus dipenuhi selama pelaksanaan proses produksi sampai produk dihasilkan. Jika pengendalian atas pelaksanaan standar ini dilakukan dengan baik, niscaya perusahaan akan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan permintaan konsumen dengan harga yang bersaing. Jika perusahaan telah menjalankan hal-hal yang telah dijadikan standar seperti besarnya biaya produksi yang boleh terjadi, maka perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dengan keunggulan yang dimilikinya dalam price dan quality. Perusahaan dapat menekan biaya produksinya, sehingga menetapkan harga jual yang lebih rendah tanpa mengurangi kualitas produknya. Untuk melakukan proses produksi dalam suatu perusahaan, diperlukan adanya beberapa input faktor produksi untuk sistem produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Beberapa input yang diperlukan untuk sistem produksi dalam perusahaan antara lain adalah bahan baku yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut, tenaga kerja langsung yang diperlukan, dan dana yang tersedia untuk modal kerja. Hal lain yang juga diperlukan antara lain bahan pembantu, perlengkapan pabrik dan sebagainya. Dalam hubungannya dengan biaya produksi, maka perusahaan seharusnya melakukan perencanaan dan pengendalian. Moulding Ryan adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang memproduksi pintu, jendela kayu, serta kusen. Unsur yang terpenting dan terbesar dari biaya Moulding Ryan adalah harga pokok produksi. Ketepatan perhitungan harga pokok produksi akan sangat mempengaruhi laba perusahaan dan penilaian persediaan, serta diperlukan untuk penetapan harga jual yang tepat pula. Produk-produk Moulding Ryan merupakan produk yang sangat bervariatif sesuai dengan pesanan konsumen yang produksinya ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi persediaan di gudang, tetapi ada beberapa produk yang diproduksi secara kontinyu dalam waktu yang relatif lama bukan hanya untuk memenuhi pesanan melainkan untuk persediaan di gudang, sehingga dapat menggunakan sistem perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan biaya standar. Dengan menggunakan sistem biaya standar dalam penentuan harga pokok maka perusahaan tersebut dapat menentukan harga jual sebelum barang yang diproduksi selesai, sehingga perusahaan dapat menawarkan produk dengan harga yang sudah pasti. Permasalahan yang sering terjadi di dalam perusahaan Moulding Ryan yaitu tidak menggunakan perhitungan harga pokok dalam setiap produksi. Perusahaan juga tidak melakukan analisis untuk biaya-biaya yang telah digunakan seperti biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Perusahaan tidak dapat mengetahui selisih biaya-biaya standar dan biaya sesungguhnya. Oleh karena itu, perusahaan sangat kesulitan mengetahui apakah memperoleh laba atau bahkan mengalami kerugian. Dengan menggunakan metode biaya standar perusahaan dapat melaksanakan pengendalian biaya produksi dan juga dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kebijaksanaan, yang lebih dapat mendorong tercapainya peningkatan laba dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar selisih yang terjadi pada Moulding Ryan, dimana selisih tersebut dihitung dengan menggunakan biaya standar, dan untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya selisih biaya standar pada produk Moulding Ryan. METODE PENELITIAN Variabel-variabel penelitian yang dioperasionalkan meliputi : Riset / 2177 JURNAL EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012:

3 1. Selisih adalah perbedaan nilai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dimana biaya-biaya tersebut digunakan dalam proses produksi. 2. Harga pokok adalah harga yang diperhitungkan dari setiap biaya-biaya produksi, seperti biaya bahan baku (kayu), biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (bahan penolong, gaji kepala tukang, penyusutan, dan biaya-biaya lainnya). 3. Harga pokok standar adalah harga pokok yang ditentukan dimuka dan digunakan sebagai jumlah biaya suatu kesatuan unit harga produk pintu yang telah diproduksi selama satu bulan. 4. Kapasitas normal adalah kemampuan pembatas dari unit produksi pintu untuk dapat berproduksi dalam waktu normal yaitu 250 jam kerja dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran per satuan waktu. 5. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam pembuatan atau memproduksi moulding, terutama produk pintu. 6. Biaya bahan baku adalah biaya pemakaian bahan baku kayu yang digunakan untuk memproduksi pintu. 7. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dibutuhkan untuk pembiayaan tenaga kerja yang bekerja secara langsung mulai dari pemotongan kayu sampai penyelesaian akan produk pintu yang telah dikerjakannya selama satu hari atau satu bulan. 8. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, dimana biaya tersebut digunakan dalam pembiayaan bahan penolong, kepala tukang, penyusutan mesin, penyusutan pemeliharaan mesin, dan biaya listrik. 9. Selisih biaya bahan baku adalah selisih yang terjadi antara biaya bahan baku standar (kayu) yang telah ditentukan dimuka dengan biaya bahan baku yang sesungguhnya terjadi setelah produk pintu selesai diproses selama satu bulan. 10. Selisih biaya tenaga kerja adalah selisih antara biaya tenaga kerja langsung menurut tarif standar produk pintu dengan biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya yang telah dikerjakan selama satu bulan. 11. Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih yang terjadi antara biaya overhead pabrik standar seperti biaya gaji kepala tukang, biaya bahan penolong, biaya reparasi, dan biaya listrik dalam pemakaian produksi pintu dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan dalam biaya produksi selama satu bulan. Data utama dalam penelitian ini meliputi : Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja da Biaya Overhead Pabrik yang akan menghasilkan produk Pintu pada Moulding Ryan Samarinda. Analisis Data Untuk menganalisa data yang berkaitan dengan pengujian laporan ini, maka alat analisis yang dimaksud adalah dengan menggunakan metode selisih biaya. (Mulyadi, 2005 : ), yaitu: A. Selisih Biaya Standard Rumus : Selisih Biaya Stadard = Biaya Standard Biaya Sesungguhnya 1. Selisih Biaya Bahan Baku Rumus : SBB = BBSt BBS SBB = Selisih biaya bahan baku BBS = Biaya bahan baku yang sesungguhnya BBSt = Biaya bahan baku sesuai standar / seharusnya Bila BBSt > BBS disebut selisih laba Bila BBSt < BBS disebut selisih rugi a. Selisih Harga Bahan Baku Rumus : SHBB = (HSt HS) KSD SHBB = Selisih harga bahan baku HSt = Harga standar bahan baku HS = Harga sesungguhnya bahan baku KSD = Kuantitas sesungguhnya yang dipakai b. Selisih Kuantitas Bahan Baku Rumus : SKBB = (KSt KS) HSt SKBB = Selisih kuantitas bahan baku KSt = Kuantitas standar /seharusnya dipakai KS = Kuantitas standar bahan baku HSt = Harga standar bahan baku Bila KSt > KS disebut selisih laba Bila KSt < KS disebut selisih rugi 2. Selisih Biaya Tenaga Kerja Rumus : SBTK = (BTKSt BTKS) SKBB = Selisih kuantitas bahan baku KSt = Kuantitas standar /seharusnya dipakai KS = Kuantitas standar bahan baku HSt = Harga standar bahan baku Bila KSt > KS disebut selisih laba Bila KSt < KS disebut selisih rugi JURNAL EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: Riset / 2178

4 1. Selisih Tarif Upah Rumus: STU = (TUSt TUS) JKSt STU = Selisih tarip upah TUSt = Tarip upah standar TUS = Tarip upah sesungguhnya JKS = Jam kerja sesungguhnya 2. Selisih Efisiensi Upah Rumus : SEU = (JKSt JKS ) TUS Dimana: SEU = Selisih efisiensi upah JKSt = Jam kerja standar JKS = Jam kerja sesungguhnya TUSt = Tarip upah standar Bila JKSt > JKS disebut selisih laba Bila JKSt < JKS disebut selisih rugi B. Selisih Biaya Overhead Pabrik (Metode 2 Selisih) a. Selisih Terkendali : BOP yang sesungguhnya = XX BOP yang dibudgetkan pada kapasitas standar: : Tetap Variabel Selisih terkendali = KN x TT = xx = KSt x TV = xx XX(-) XX Dimana: KN = Kapasitas Normal KSt = Kapasitas standar JKS = Jam kerja sesungguhnya TUSt = Tarip upah standar Bila BOP sesungguhnya > BOP yang dianggarkan disebut selisih rugi Bila BOP sesungguhnya < BOP yang dianggarkan disebut selisih laba b. Selisih Volume : BOP yang dianggarkan pada Kapasitas Standard = XX BOP yang dibebankan: KSt x Tarip BOP Standard = XX Selisih Volume = XX Dimana: Bila BOP dianggarkan > BOP yang bebankan disebut selisih rugi Bila BOP dianggarkan < BOP yang dibebankan disebut selisih laba HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Selisih 1. Selisih Biaya Bahan Baku Produk Ekuivalen bahan baku = (150-5) + 5(0%) + 3(100%) = 148 unit a) Selisih harga bahan baku dipakai SHBB dipakai = (HSt HS) KS = (Rp Rp )17m³ = Rp ,00 (L) b) Selisih kuantitas bahan baku SKBB dipakai = (KSt-KS) HSt = (29,6 m³ - 17 m³) Rp ,00 = Rp ,00 ( L ) 2. Selisih Biaya Tenaga Kerja Produk ekuivalen = (150-5) + 5(20%) + 3(100%) = 149 unit BTK Sesungguhnya: = Rp ,00 x 150 = BTK Standard: = Rp x 149 = Rp Selisih biaya tenaga kerja=rp (L) a) Selisih tarip upah STU = (TUSt TUS) KSt = (Rp Rp ) x 149 = Rp ,00 (L) b) Selisih efisiensi upah SEU = (KSt KS) TUS = ( ) Rp = Rp ,00 (R) 3. Selisih Biaya Overhead Pabrik (Metode 2 Selisih) Produk ekuivalen BOP = (150-5) + 5(20%) + 3(100%) = 149 unit BOP sesungguhnya = 149 x Rp ,00 = Rp BOP standar = Selisih BOP = Rp ,00 a) Selisih terkendali BOP sesungguhnya = Rp BOP yang dianggarkan pada kapasitas standar : Tetap = : 240 x Rp = Rp Variabel = : 149 x Rp = Rp Riset / 2179 JURNAL EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012:

5 Selisih Terkendali = Rp ,00 b) Selisih Volume BOP yang dianggarkan pada kapasitas standar = Rp BOP standar 149 x Rp ,00 = Rp Selisih volume Rp ,00 PEMBAHASAN 1. Selisih Biaya Bahan Baku Dari perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui berapa besar laba ataupun rugi yang telah dialami oleh perusahaan Moulding Ryan. Dalam pemakaian bahan baku, perusahaan telah menggunakan kayu sebesar 1m³, dimana perusahaan dapat menghasilkan 5 unit pintu. Pemakaian bahan baku ini dapat menimbulkan adanya selisih antara biaya bahan baku standar dengan biaya bahan baku sesungguhnya. Adapun selisih yang terjadi pada biaya bahan baku adalah selisih laba, dimana biaya standar lebih besar daripada biaya bahan baku sesungguhnya yaitu sebesar Rp ,00. a. Selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai Pada analisis selisih harga terlihat bahwa pada bulan April tahun 2010 terdapat selisih laba sebesar Rp ,00. Hal ini terjadi karena harga beli ke pelanggan relatif lebih kecil dan bahan baku yang dipakai pun tidak melebihi kuantitas bahan baku yang dibeli, sehingga perusahaan mengalami keuntungan. b. Selisih Kuantitas Bahan Baku Pada analisis kuantitas terlihat bahwa pada bulan April tahun 2010 terdapat selisih laba sebesar Rp ,00. Hal ini terjadi karena kuantitas bahan baku yang diperoleh dari pemasok lebih banyak daripada penggunaan bahan baku untuk proses produksi, sehingga perusahaan memperoleh kelebihan bahan baku yang dapat digunakan untuk memproduksi pintu A di waktu yang lain. 2. Selisih Biaya Tenaga Kerja Pada analisis selisih biaya tenaga kerja perusahaan mengalami laba sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena biaya tenaga kerja sesungguhnya lebih kecil dibandingkan dengan yang dianggarkan oleh perusahaan. Untuk lebih jelasnya berikut penulis sajikan beberapa uraian yang menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan. a. Selisih Tarif Upah Pada analisis selisih tarif upah terlihat bahwa perusahaan mengalami laba sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena perhitungan tarif upah dalam operasi normal menurun kemungkinan adanya persetujuan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan dengan karyawan, serta kemungkinan disebabkan oleh jam kerja karyawan yang menurun. b. Selisih Efisiensi Upah Pada analisis efisiensi upah perusahaan mengalami rugi sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena unit sesungguhnya yang dihasilkan oleh tenaga kerja lebih banyak dibanding unit standar, sehingga upah tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. 3. Selisih Biaya Overhead Pabrik Pada analisis selisih overhead pabrik perusahaan mengalami selisih rugi sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan oleh perusahaan. Untuk lebih jelasnya berikut penulis sajikan beberapa uraian penyebab terjadinya selisih laba. a. Selisih terkendali Pada analisis selisih terkendali perusahaan mengalami selisih rugi sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih besar dibanding biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas standar. b. Selisih volume Pada analisis selisih volume perusahaan mengalami selisih rugi sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan karena biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas standar lebih besar daripada biaya overhead pabrik standar. Serta kemungkinan disebabkan oleh perusahaan yang lebih banyak menganggarkan biaya-biaya tersebut, sehingga volume biaya overhead pabrik meningkat. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi pada Moulding Ryan Samarinda telah memadai, hal ini dapat dilihat dari : 1. Dalam penetapan standar harga bahan baku perusahaan telah memperhatikan hal-hal yang menyangkut penetapan standar harga bahan baku seperti pemilihan pemasok yang tepat yang akan mempengaruhi dalam pertimbangan JURNAL EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: Riset / 2180

6 kualitas barang dan harga barang yang akan diterima perusahaan. 2. Selisih biaya bahan baku pintu bulan April memperoleh selisih laba. 3. Selisih biaya tenaga kerja langsung bulan April memperoleh selisih laba. 4. Selisih biaya overhead pabrik bulan April memperoleh selisih rugi. 5. Secara keseluruhan selisih biaya produksi pintu pada bulan April 2010 memperoleh laba karena penerapan biaya standar telah diperhitungkan. 6. Biaya standar Moulding Ryan yang telah diperhitungkan dapat berfungsi dalam proses pengendalian biaya produksi, hal ini dapat dilihat dari : a) Standar yang ditetapkan oleh perusahaan telah dimanfaatkan dalam pengendalian biaya produksi karena penyusunannya dimaksudkan sebagai tolok ukur penilaian terhadap pelaksanaan operasi perusahaan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam anggaran dijadikan pedoman oleh pihak perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang seharusnya dikeluarkan. b) Setelah biaya standar ditetapkan, biaya standar itu kemudian dibandingkan dengan biaya sesungguhnya untuk mengetahui timbulnya selisih atau tidak. c) Standar yang ditetapkan dapat memberikan pedoman pada manajemen dalam memperbaiki kinerja, karena varians yang terjadi mengharuskan manajemen melakukan tindakan perbaikan untuk menghindari penyimpangan yang terjadi selanjutnya. 7. Biaya standar yang telah diperhitungkan pada Moulding Ryan sangat berperan dalam pengendalian biaya produksi, karena telah terbukti tercapainya tujuan pengendalian yaitu : a) Tercapainya efisiensi biaya produksi dilihat dari proses produksi dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan dimana penyimpangan yang terjadi pada hasil produksi sedikit. b) Tercapainya target produksi yang terlihat dari hasil produksi yang dihasilkan perusahaan setiap bulannya cukup besar. c) Tercapainya produk yang berkualitas dalam artian dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dapat terlihat dari kualitas pintu yang dihasilkan cukup baik, yaitu sesuai dengan standar mutu perusahaan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengajukan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang. Adapun saran-saran tersebut yaitu : 1. Sebaiknya biaya standar yang ada di perusahaan lebih diterapkan dan diperhatikan lebih detail agar pengendalian biaya dalam perusahaan dapat menjadi lebih baik. 2. Apabila perusahaan menerapkan biaya standar, dalam penentuan selisih biaya overhead pabrik sebaiknya perusahaan menentukannya tidak secara menyeluruh atau hanya membandingkan biaya overhead menurut standar dengan biaya overhead sesungguhnya saja karena hal ini menyulitkan manajemen dalam mencari penyebab penyimpangan yang terjadi dan tidak korektif. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan melakukan analisis selisih biaya overhead pabrik dengan memilih satu dari tiga metode perhitungan selisih yang ada agar hasil dari selisih lebih luas dan pengendalian perusahaan lebih baik serta mengadakan tindakan korektif atas penyimpangan dapat lebih terarah. 3. Sebaiknya juga perusahaan menetapkan batas toleransi yang dianggap wajar pada penyimpangan yang terjadi. Hal ini akan mempermudah manajemen dalam melakukan analisis dan tindakan korektif. 4. Diharapkan adanya pengembangan suatu sistem koordinasi yang baik antara departemen produksi (pabrik) agar pemanfaatan penggunaan mesin yang ada untuk pelaksanaan produksi dapat optimal. 5. Diharapkan perusahaan dapat memperhatikan biaya tenaga kerja sesuai dengan jam kerja, sehingga tarif upah dapat sebanding dengan pekerjaan yang telah dilakukan tenaga kerja. DAFTAR PUSTAKA Dunia, Ahmad Firdaus dan Wasilah Abdullah, Akuntansi Biaya. Edisi 2, Penerbit Salemba Empat Ifotek. Jakarta. Halim, Abdul Dasar-Dasar Akuntansi Biaya, Edisi 4. Penerbit BPFE UGM, Yogkarta. Mardiasmo Akuntansi Keuangan Dasar, Edisi 3, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Mulyadi Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi 3, Penerbi Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi Akuntansi Biaya, Edisi 5, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Simamora, Hendry. 1999, Akuntansi Manajemen, Edisi 1, Penerbi Salemba Empat, Jakarta. Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 4, Jilid 1 Penerbit PT Renika Cipta, Jakarta. Sunarto, 2003, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, Penerbit AMUS dan Mahenoko Total Desain, Yogyakarta. Riset / 2181 JURNAL EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012:

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna Chriselda Destio 3EB18 27211786 PENDAHUUAN atar Belakang 1. Faktor terbesar yang mempengaruhi kegiatan produksi

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA Nama ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA HOME INDUSTRI HENDRI BAG NPM : 25209876 : Eka Rahmawati Sunistiani Fakultas / Jurusan Dosen Pembimbing : Ekonomi/Akuntansi

Lebih terperinci

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM : PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA Nama : Lely Yunita Sari NPM : 24209199 BAB PENDAHULUAN Latar Belakang Faktor yang berpengaruh besar terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY NAMA : AJENG DWI UTAMININGSIH NPM : 20212511 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015 ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015 Disusun oleh : Nama : Rizky Aulia NPM : 26212597 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016 Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016 Nama : HANA RIZKI APRILIANI NPM : 23213866 Jurusan : S-1 Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE Nama : NURFITA HANDAYANI NPM : 26213658 Jurusan : S-1 Akuntansi Pembimbing : Cicilia Erly Istia, SE. MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu Fajril dan Syafitri (2014) meneliti tentang Analisis Biaya Standar Dalam Rangka Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Pusri Palembang. Semakin meningkatnya

Lebih terperinci

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah Penulis : Eka Safitri NPM : 22211357 Pembimbing : Ani Hidayati, SE. MMSI. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 75 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik simpulan bahwa penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KEDAI RESEP NYAI

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KEDAI RESEP NYAI Dosen Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI. ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KEDAI RESEP NYAI AUDRY AUDITHA ANJANI 21213492 LATAR BELAKANG Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM : PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA NIE NIE BAKERY Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM : 212 10 647 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih SE., MM. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA Nama : LU LUATUL MA SUMAH NPM : 26214165 Jurusan : S-1 Akuntansi Pembimbing : Risa Septiani, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO Siti Nur Aisyah, Widya Susanti, Tri Lestari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis yang dianggap paling relevan dengan pokok penelitian ini. Deskriptif analitis yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mencatat, mengukur, dan melaporkan informasi mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN GAJI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI USAHA KONVEKSI BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

ANALISIS EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN GAJI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI USAHA KONVEKSI BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP ANALISIS EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN GAJI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI USAHA KONVEKSI BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP NAMA : RETNO FITRIYANTI NPM : 26212166 FAKULTAS : EKONOMI

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING

ACTIVITY BASED COSTING Modul ke: Akuntansi Biaya ACTIVITY BASED COSTING Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Manufacturing Costs Direct Direct Materials

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan terjadi hampir di semua sektor, tidak terkecuali sektor ekonomi yang melibatkan banyak

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) Ariesta Rossanda Maharani Darminto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA NAMA : SITI RAHAYU W NPM : 27212082 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Dan Jenis-Jenis Biaya Standar Setiap badan usaha yang bergerak pada bidang produksi akan mengeluarkan biaya produksi yang akan menunjang jalannya produksi. Perencanaan

Lebih terperinci

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG Alfonsus Verdian Widiarsane Siti Sunrowiyati STIE Kesuma Negara Blitar Abstrak: Setiap perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

Standard Costing. 1

Standard Costing.  1 Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB Nama : Fina Apilita NPM : 22212955 Kelas : 3EB18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1 / Akuntansi Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

1 STANDARD COSTING

1 STANDARD COSTING Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PD. ADITYA JAYA

ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PD. ADITYA JAYA ANALISIS SELISIH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PD. ADITYA JAYA Nama : Della Nuriasha NPM : 22213149 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dra. Retno Suwiyanti, MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Biaya Informasi biaya dapat dijadikan sebagai ukuran manajemen dalam menilai apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai yang lebih rendah dari pada nilai keluarannya, sehingga

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Biaya Informasi biaya dapat dijadikan sebagai ukuran oleh manajement untuk mengetahui apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai yang lebih rendah daripada nilai keluarannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk dicapai, salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG Nur Fitri Fajril (f3_fajril@yahoo.co.id) Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi S1 STIE

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI Oleh: Daulat Freddy Dosen FE-Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta daulat.freddy@indonusa.ac.id ABSTRACT Standard cost is the predetermined cost

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal-hal yang terjadi di dunia usaha yang begitu kompleks menuntut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal-hal yang terjadi di dunia usaha yang begitu kompleks menuntut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hal-hal yang terjadi di dunia usaha yang begitu kompleks menuntut setiap perusahaan untuk cepat tanggap terhadap setiap pergeseran serta perubahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PERUSAHAAN NURISA BAKERY

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PERUSAHAAN NURISA BAKERY ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PERUSAHAAN NURISA BAKERY Nama : Mutiara Dwiana Putri NPM : 24210885 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar Definisi Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi

Lebih terperinci

Standar Costing PENDAHULUAN

Standar Costing PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Secara umum harga pokok dibagi 2 kategori : 1. Harga Pokok Historis : Harga pokok yang dihitung pada saat produksi selesai (Historical Cost) atau dalam suatu periode dan bermanfaat dalam

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PETIS IKAN UD. PANTAI MAS DI KEC. PANARUKAN KAB. SITUBONDO

ANALISIS SELISIH SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PETIS IKAN UD. PANTAI MAS DI KEC. PANARUKAN KAB. SITUBONDO ANALISIS SELISIH SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PETIS IKAN UD. PANTAI MAS DI KEC. PANARUKAN KAB. SITUBONDO Oleh : Karnadi*) Lusiana Tulhusnah*) Rahmat Supriyanto **) Abstract Salah satu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STANDARD COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS: UKM TAHU ECO SEMARANG)

PENERAPAN METODE STANDARD COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS: UKM TAHU ECO SEMARANG) PENERAPAN METODE STANDARD COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS: UKM TAHU ECO SEMARANG) Oleh: Lucy Astarina Ariyani Putri NIM : B12.2009.01383 lucyastarina@yahoo.com 085740032510 ABSTRACT

Lebih terperinci

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

Standard Costing. Harga Pokok Standar.  1 Standard Costing Harga Pokok Standar http://www.deden08m.com 1 STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Biaya 1. Pengertian Biaya Segala tindakan yang telah dipikirkan secara matang akan meminta pertimbangan antara manfaat dan pengorbanan. Begitu juga dalam sektor produksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin besar dan persaingan bisnis semakin ketat. Disamping itu, krisis perokonomian di negara

Lebih terperinci

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Artikel Skripsi EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO Tri Wahyuni Pendidikan Akuntansi FPIPS 3Wahyuni414@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di CV. IJO Ngawi dengan pendekatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 6.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 6.2.

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 7.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 7.2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu studi kasus pada PT Romi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian. Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi Dalam memperoleh laba yang maksimal perusahaan harus dapat melakukan pengendalian terhadap biaya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan dalam penelitian ini adalah : 1. PT Sariyunika Jaya, telah menerapkan biaya standar untuk harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:252) adalah pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN 1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara

Lebih terperinci

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES Pengumpulan biaya produksi tergantung karakteristik perusahaan dalam melakukan proses produksi : Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan : pengumpulan biaya produksi

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen untuk melihat kemungkinan dan kesempatan yang akan terjadi pada masa datang. Perencanaan

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN Novera KM COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM BIAYA TAKSIRAN Adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 1, April 2005 : 7 13 ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI Oleh : Iriyadi Dosen pada Sekolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

SISTEM HARGA POKOK STANDAR SISTEM HARGA POKOK STANDAR I. BIAYA STANDAR UNTUK BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA LANGSUNG Biaya Standar untuk Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung mencakup beberapa hal seperti dibawah ini : a. BIAYA STANDAR

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR Misubargo Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur

Lebih terperinci

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang) PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang) ARDI WAHYU PRATAMA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACT UKM Lumpia Gang Lombok Semarang is industrial

Lebih terperinci

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar HARGA POKOK STANDAR Adalah harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum proses produksi berjalan dan merupakan harga pokok yang seharusnya untuk membuat suatu produk tertentu berdasarkan kondisi-kondisi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun jasa selalu mengadakan stock persediaan untuk

Lebih terperinci

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK Akuntansi Pertanggungjawaban adalah adalah system yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori. 2.1.1. Biaya Produksi. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). Menurut

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Nama : Syifa Nofiyanti NPM : 28213771 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan mengeluarkan biaya produksi yang menunjang jalannya proses produksi. Perencanaan

Lebih terperinci

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI Pert 9-10 PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI Team Teaching Universitas Islam Malang 2015 AKUNTANSI SISA BAHAN Sisa bahan (scrap material) meliputi bahan yang tersisa dari proses produksi

Lebih terperinci

langsung dan biaya overhead pabrik.

langsung dan biaya overhead pabrik. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1.Pengertian Biaya Menurut Supriyono ( 2000 : 16 ) Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan

Lebih terperinci

METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus)

METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus) METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus) Nanik Widayani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT SMEs Gula

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Di masa lalu, akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan nilai persediaan yang dilaporkan di neraca dan harga pokok penjualan yang disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan usaha yang berkembang dengan cepat, memberi kesempatan bagi negara-negara di dunia khususnya di Indonesia untuk melaksanakan pembangunan

Lebih terperinci

Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI

Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA PD. JATI MAKMUR Nama : Sarah Nur fajriah NPM : 28211852 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mella Sri Kencanawati,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada Perusahaan Meubel WIJAYANTI, Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk Tahun 2013)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada Perusahaan Meubel WIJAYANTI, Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk Tahun 2013) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada Perusahaan Meubel WIJAYANTI, Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk Tahun 2013) Afifah Lutfi Nurazizah Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK BIAYA PRODUKSI TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN

Lebih terperinci

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BIAYA OVERHEAD PABRIK Pert 14 BIAYA OVERHEAD PABRIK T E A M T E A C H I N G U N I V E R S I T A S I S L A M M A L A N G 2016 Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI DENGAN PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh Fitri Wulandari Agus Dwi Atmoko

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI DENGAN PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh Fitri Wulandari Agus Dwi Atmoko ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI DENGAN PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Oleh Fitri Wulandari Agus Dwi Atmoko ABSTRAK TB Jelamprang merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang

Lebih terperinci