BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN SEGITIGA NAGEL DENGAN SEGITIGA ASALNYA. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

MULTIPLE KOSNITA MENGGUNAKAN CIRCUMCENTER MELALUI EXCENTER

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

PENGEMBANGAN TEOREMA KOSNITA DENGAN MENGGUNAKAN ORTHOCENTER

Geometri di Bidang Euclid

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

PERBANDINGAN LUAS ANTARA SEGITIGA EXCENTRAL DENGAN SEGITIGA ASAL

PENGEMBANGAN TEOREMA KOSNITA DENGAN MENGGUNAKAN INCENTER

LINGKARAN SINGGUNG LUAR SEGIEMPAT TIDAK KONVEKS

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

4 Jasa Besar Euclid. 4 Jasa Besar Euclid 19

Geometri Ruang (Dimensi 3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

KONSISTENSI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

HUBUNGAN SEGITIGA GERGONNE DENGAN SEGITIGA ASALNYA. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

MakALAH TEOREMA PYTHAGORAS

ALTERNATIF KONTRUKSI TITIK NAGEL. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

Buku Pendalaman Konsep. Trigonometri. Tingkat SMA Doddy Feryanto

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

PENGAJARAN MULTIPLE KOSNITA MENGGUNAKAN ICENTER MELALUI EXCENTER BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

Lingkaran Singgung Luar Segiempat Tidak Konveks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

MAKALAH. Pembuktian Teorema Pythagoras

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

TEOREMA PYTHAGORAS. Contoh Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut

Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

BEBERAPA ALTERNATIF PEMBUKTIAN TEOREMA SIMSON. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia


DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

MATEMATIKA. Hendra Gunawan

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

MEMBUKTIKAN KETAKSAMAAN ERDŐS-MORDELL DENGAN MENGGUNAKAN JARAK BERTANDA. ABSTRACT

Sifat-Sifat Bangun Datar

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

PEMBUKTIAN RUMUS LUAS SEGITIGA BINTANG PERTAMA MORLEY DI DALAM SEGITIGA SEMBARANG Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

Feni Melinda Safitri. Sudah diperiksa. Pengertian Teorema Phytagoras. Rumus Phytagoras

PERSAMAAN LINGKARAN. Tujuan Pembelajaran

1. Diketahui suatu polynomial 15. A B 3C D. Berapakah koefisien dari. A B C D Jawab :

GEOGEBRA UNTUK GEOMETRI RUANG

MENGGAMBAR TEKNIK I. Jl. Letjend Suprapto No.73 Kebumen - Jawa Tengah 54311

Pembahasan SNMPTN 2011 Matematika IPA Kode 576

JARING-JARING BANGUN RUANG

termasuk pembahasan hubungan lingkaran dengan segiempat, misalnya pembahasan tentang segiempat siklik (segiempat talibusur).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah bidang geometri. Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

Menemukan Dalil Pythagoras

MAKALAH SEGITIGA BOLA. disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Program Studi Pendidikan Fisika. oleh. 1. Dyah Larasati ( )

Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. - Modul Matematika PGMI - 1 BAB I PENDAHULUAN

Shortlist Soal OSN Matematika 2014

Garis Singgung Lingkaran

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

PENGERTIAN PHYTAGORAS

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 3 Januari Pekan Ke-3, 2005 Nomor Soal: 21-30

Kontes Terbuka Olimpiade Matematika

adalah. 7. Barisan aritmatika dengan suku ke-7 = 35 dan suku ke-13 = 53. Jumlah 27 suku pertama

BAB I PENDAHULUAN. Geometri berasal dari kata latin Geometria. Geo artinya tanah, dan

TEOREMA PYTHAGORAS PADA BIDANG TAXICAB

Sumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian

KISI-KISI SOAL PENALARAN & KOMUNIKASI MATEMATIS

Gara-Gara Hantu Lingkaran. Hendra Gunawan

Pertemuan 2 KOORDINAT CARTESIUS

7. Himpunan penyelesaian dari 2(x 3) 4(2x + 3) adalah... a. x -1 c. X 1 e. x -3 b. x 1 d. x -3

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

Shortlist Soal OSN Matematika 2015

SILABUS PEMBELAJARAN

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

PEMBUKTIAN TEOREMA BUTTERFLY DI GEOMETRI BOLA. Yuman Agistia. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika.

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

Memahami Bentuk Aljabar Melalui Origami (Seni Melipat Dari Jepang) Oleh: Dian Usdiyana dan Mohamad Rahmat*)

Matematika Semester IV

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

Matematika EBTANAS Tahun 1991

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu geos yang berarti bumi dan metron yang berarti pengukuran. Orang-orang dahulu baik yang berbangsa Mesir, Cina, Babilonia, Romawi, dan Yunani menggunakan geometri sebagai sarana untuk penelitian, penunjuk arah, mempelajari astronomi, dan berbagai macam bidang praktis lainnya. Bangsa Yunani telah berhasil menemukan sistematika dari fakta geometri yang mereka dapatkan dengan menetapkan alasanalasan logis dan hubungan-hubungan dalam kehidupan mereka. Pekerjaan orangorang seperti Thales (600 SM), Pythagoras (540 SM), Plato (390 SM), dan Aristoteles (350 SM) dalam membuat fakta-fakta dan prinsip-prinsip geometri telah mencapai puncaknya dalam buku teks geometri yang berjudul Elements yang ditulis kira-kira pada tahun 325 SM oleh Euclid. Ini merupakan karya yang luar biasa yang telah digunakan selama lebih dari 2000 tahun (Rich, 2009). Geometri secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu pengukuran bumi. Ini merupakan cabang ilmu dari matematika untuk mempelajari hubungan di dalam suatu ruang dimana orang dapat mengetahui suatu ruang dari ciri dasarnya. Dalam pengertian yang lebih sempit dapat dikatakan bahwa geometri terbatas pada pengukuran panjang segmen garis, luas daerah, dan volum, dimana ketiganya berturut turut dapat ditinjau dari sudut pandang geometri dimensi satu, dimensi dua dan dimensi tiga (Fauzi, 2013). Ada berbagai macam bangun datar yang sering kita libatkan dalam kajian geometri dimensi dua diantaranya adalah lingkaran, segitiga, segi empat, segi lima, dan lain-lain. Diantara itu semua segitiga merupakan bangun datar yang paling sederhana yang dapat dibentuk oleh garis-garis lurus, yakni terbentuk atas tiga garis lurus. Dikatakan paling sederhana karena tidak ada bangun datar lain yang komponennya merupakan garis lurus yang bisa terbentuk kurang dari tiga garis lurus (Rich, 2009).

2 Berbicara tentang segitiga, ada beberapa titik istimewa yang terdapat pada sembarang segitiga. Dikatakan istimewa karena titik-titik tersebut terbentuk melalui konkurensi garis-garis yang melalui titik singgung lingkaran pada masingmasing sisi dan atau perpanjangan sisi segitiga tersebut. Yang dimaksud dengan konkurensi garis-garis adalah perpotongan antara tiga garis atau lebih pada satu titik yang sama. Pada segitiga hanya dikhususkan membahas konkurensi tiga garis pada sebuah titik, sehingga dengan kata lain titik istimewa yang dimaksud disini adalah titik yang terbentuk akibat perpotongan tiga garis yang melalui titik singgung lingkaran pada segitiga (Suryani, 2014). Titik-titik istimewa yang paling sering dibicarakan dalam segitiga adalah centroid, circumcenter, orthocenter, dan incenter. Keberadaan dari masingmasing titik tersebut berturut-turut merupakan hasil dari konkurensi tiga garis pembagi sisi (median), pembagi dengan sudut tegak lurus (perpendicular bisector), tinggi (altitudes), pembagi sudut dalam (internal bisector). Gambar 1.1.A berikut ini menunjukkan titik circumcenter O dan orthocenter H, dan Gambar 1.1 B mebunjukkan titik incenter I dan centroid G (Yiu, 2004). Gambar 1.1.A Titik Circumcenter O dan Orthocenter H

3 Gambar 1.1.B Titik Incenter I dan Centroid G Perpotongan tiga garis di satu titik merupakan suatu kondisi khusus dari dua kondisi yang mungkin terjadi pada tiga buah garis sembarang dengan kemiringan yang berbeda (tidak satupun diantara ketiganya yang sejajar). Untuk menunjukkan keistimewaan konkurensi tiga garis kita bisa membandingkannya dengan kondisi yang mungkin terjadi pada dua garis sembarang yang tidak sejajar. Gambar 1.2.A Dua garis yang tidak sejajar Gambar 1.2 B Berpotongan di satu titik Bagaimanapun kecilnya perbedaan kemiringan dari dua garis sembarang selama keduanya tidak sejajar maka dipastikan hanya ada satu kondisi yakni keduanya akan berpotongan di sebuah titik. Namun lain halnya dengan tiga buah garis sembarang dengan masing-masing kemiringan berbeda, karena ada dua kondisi yang mungkin terjadi yakni kondisi pertama ketiganya akan berpotongan di tiga titik atau kondisi kedua ketiganya berpotongan di satu titik. Gambar 1.3.A Tiga garis berpotongan tiga titik

4 Gambar 1.3.B Tiga garis berpotongan di satu titik Kondisi pertama adalah kondisi dengan kemungkinan besar akan terjadi karena tidak ada kriteria khusus yang harus dipenuhi. Sedangkan kondisi kedua hanya akan terjadi jika kemiringan dari ketiga garis tersebut konvergen ke sebuah titik. Alasan tersebut menjelaskan bahwa konkukrensi tiga garis pada segitiga merupakan hal yang pantas diberi perhatian dalam pengembangan geometri Euclid. Pembentukan garis-garis yang konkuren dalam suatu segitiga dapat dilakukan dengan memanfaatkan titik-titk singgung lingkaran terhadap segitiga tersebut. Lingkaran penyinggung segitiga (tritangent circles) adalah lingkaran yang menyinggung ketiga sisi dari suatu segitiga ABC. Ada empat lingkaran penyinggung segitiga, yaitu sebuah incircle (lingkaran yang mengyinggung dari dalam segitiga) dan tiga buah excircle (lingkaran yang menyinggung dari luar segitiga). Apabila diperhatikan Gambar 1.1.B lingkaran dengan titik pusat incenter I menyinggung masing-masing sisi BC CA, dan AB, itulah yang disebut dengan incircle (Yiu, 2004).

5 Gambar 1.4 Titik G hasil konkurensi garis BE, AD, dan CF Pada Gambar 1.4 diberikan sebuah segitiga ABC sembarang dengan ketiga sisinya diperpanjang pada masing-masing ujungnya. Kemudian dapat dilihat tiga buah lingkaran yang masing-masing menyinggung sebuah sisi pada segitiga dan menyinggung perpanjangan dua sisi lainnya. Lingkaran pertama menyinggung sisi BC dan perpanjangan sisi AB serta CA, lingkaran kedua menyinggung sisi CA dan perpanjangan sisi BC serta AB, kemudian lingkaran ketiga menyinggung sisi AB dan perpanjangan sisi BC serta CA. Ketiga lingkaran yang menyinggung segitiga ABC tersebut dari luar segitiga ABC disebut dengan excircles (Yiu, 2004). Titik singgung lingkaran pada perpanjangan sisi CA adalah titik E. Kemudian titik singgung lingkaran yang lain pada perpanjangan sisi AB adalah titik F. Sedangkan titik singgung lingkaran dalam segitiga (incircle) pada sisi BC adalah titik D. Selanjutnya titik sudut A dihubungkan pada titik singgung D, titik sudut B dihubungkan dengan titik singgung E, dan titik sudut C dihubungkan dengan titik singgung F, sehingga terbentuk tiga garis baru yaitu garis AD, BE, dan CF. Keistimewaan dari ketiga garis tersebut adalah apabila diperpanjang

6 kearah yang konvergen maka ketiganya akan konkuren di sebuah titik, katakanlah itu titik G. Sehingga kita dapatkan sebuah titik dihadapan sudut luar A pada segitiga. Apabila dilakukan hal yang sama maka akan diperoleh juga sebuah titik konkurensi dihadapan sudut luar B dan sebuah titik konkurensi dihadapan sudut luar C pada segitiga (Odehnal, 2010). Hasil penelitian sebelumnya telah menyimpulkan bahwa terdapat tiga buah titik semi nagel (titik konkurensi garis cevians yang diperoleh dengan menggunakan metode titik singgung incircle dan excircles) yang berada di luar segitiga (Suryani, 2014). Metode titik singgung incircle dan excircles berlaku pada sembarang segitiga dan sudah sering dilakukan untuk mendapatkan konkurensi garis. Oleh karena itu muncul gagasan dari penulis dan tertarik untuk melakukan penelitian dengan menyinggung incircle dan hasil rotasi 180 o incircle (lingkaran hanya bersinggungan dengan perpanjangan dua sisi) pada suatu segitiga sama sisi untuk mendapatkan konkurensi garis. Ilustrasinya adalah sebagai berikut. Gambar 1.5 Masing-masing lingkaran luar hanya menyinggung perpanjangan dua sisi segitiga sama sisi. Lingkaran yang digunakan untuk menyinggung segitiga dari arah sudut luar tersebut adalah incircle yang dirotasi 180 o terhadap masing-masing titik sudut. Setelah itu akan dilakukan analisis untuk menunjukkan terjadinya konkurensi garis dengan metode tersebut pada segitiga sama sisi, untuk kemudian

7 dilakukan analisis lanjutan terhadap hasil yang diperoleh (Pembentukan segitiga kedua dan pencarian perbandingan luas segitiga pertama dan kedua). Permasalahan yang telah diuraikan diatas menjadi latar belakang bagi penulis untuk mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Konkurensi Garis yang Melalui Titik Singgung Incircle dan Hasil Rotasi Incircle pada Segitiga Sama Sisi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana membuktikan terjadinya konkurensi tiga buah garis pada segitiga sama sisi dengan menggunakan titik singgung incircle yang dirotasi 180 o pada masing-masing sudut segitiga tersebut. 2. Bagaimana mengkonstruksi sebuah segitiga baru yang sudut-sudutnya adalah titik-titik konkurensi yang diperoleh sebelumnya. 3. Bagaimana perbandingan luas segitiga pertama dengan segitiga yang kedua. 1.3 Batasan Masalah 1. Segitiga yang akan diteliti adalah segitiga sama sisi. 2. Lingkaran yang digunakan untuk menyinggung segitiga sama sisi adalah incircle yang dirotasi 180 o terhadap titik-titik sudut segitiga. 3. Sudut pandang yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem geometri Euclid pada dimensi dua (bidang datar). 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk membuktikan bahwa konkurensi garis pada segitiga sama sisi dapat dilakukan dengan pendekatan incircle dari luar segitiga. 2. Untuk Melakukan konstruksi segitiga baru berdasarkan titik-titik konkurensi yang diperoleh. 3. Untuk mengetahui perbandingan luas segitiga sama sisi (segitiga pertama) dengan segitiga kedua.

8 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta meningkatkan pemahaman penulis tentang keberadaan titik hasil konkurensi garis-garis pada segitiga. 2. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sedikit kontribusi sebagai metode alternatif dalam perkembangan geometri secara khusus pada bangun datar segitiga sama sisi dalam hal konkurensi garis-garis. Juga diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang hubungan incircle pada segitiga sama sisi terhadap perbandingan luas segitiga. Manfaat lain yang diharapkan adalah dapat menjadi langkah awal bagi pembaca yang ingin melanjutkan/memperluas penelitian tentang metode alternatif yang dikemukakan penulis.