Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

dokumen-dokumen yang mirip
LAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

STRATEGI MEWUJUDKAN GENERASI EMAS BANGSA

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

+ Latar Belakang. n Indonesia merupakan negara rawan bencana. n Terdapat ruang rusak berat SD/SMP. n Terdapat ruang kelas MI dan MTs.

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

RANCANGAN KERTAS POSISI SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA

KEBERHASILAN PROGRAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2015/2016

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

KEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag

Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REFLEKSI AKHIR TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) LAMPUNG

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kemdiknas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BAB II PERJANJIAN KINERJA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

Perencanaan Pelaksanaan Akreditasi PAUD dan PNF Tahun 2018

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

CUPLIKAN RUMUSAN HASIL KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2010

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INFOGRAFI PENDIDIKAN Tahun 2011/2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN TAHUN 2013

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya d

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Hasil Sidang Komisi I: KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Laporan Kegiatan DRN Rencana Kegiatan 2017: 3. Naskah Akademik DRIN. 1) Laporan Tahunan 2016 (Administratif) 2) Laporan Substantif 2016

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Strategi Pendidikan Berkarakter sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan di Indonesia

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

Kebijakan Program Pendataan Dapodik PAUD dan Dikmas

Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah Skenario Pemenuhan Wajib Belajar 12 Tahun

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

Khofifah Indar Parawansa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Disampaikan pada Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Nasional Tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana di Solo, 16 18 Oktober 2015 SOLO, 17 OKTOBER 2015

Sistematika Paparan A. Pengantar B. Visi, Misi dan Tujuan Strategis Kemdikbud C. Perkembangan Sekolah Aman: o Penguatan Aspek Struktural o Penguatan Regulasi, Kebijakan dan Koordinasi o Penguatan Aspek Non Struktural D. Rekomendasi 2

A Pengantar 3

Jumlah dan Distribusi Sekolah 2013/2014 Jumlah 207.895 sekolah SD 148.272 sekolah SMP 35.488 sekolah SMA 12.409 sekolah SMK 11.726 sekolah Jawa Bali 98.112 sekolah Sumatera 50.012 sekolah Kalimantan 16.745 sekolah Sulawesi Maluku NTB NTT Papua 22.503 sekolah 4.597 sekolah 22.503 sekolah 4.641 sekolah 4

11.913 15.872 3.007 3.406 35.125 68.584 2.430 7.935 SD 148.272 sekolah Sumber: PDSP, Kemdikbud 2013/2014

3.169 4.306 982 782 9.030 14.592 391 2.236 SMP 35.488 sekolah Sumber: PDSP, Kemdikbud 2013/2014

1.022 1.328 415 301 3.461 5.048 164 670 SMA 12.409 sekolah Sumber: PDSP, Kemdikbud 2013/2014

A. Struktural Struktur bangunan Arsitektural Tata Ruang B. Non Struktural Kapasitas Perencanaan Kebijakan Mobilisasi sumber daya Indikator Sekolah Aman Sumber: Perka BNPB No. 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

3 Pilar Comprehensive Safe Schools 11

B Visi, Misi dan Tujuan Strategis Kemdikbud 12

KERANGKA STRATEGIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 2019 STRATEGI 1 Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian. STRATEGI 2 Peningkatan mutu dan akses Meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun. Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan. Fokus kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi. STRATEGI 3 Pengembangan efektifitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik. Melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan. Membantu penguatan kapasitas tata kelola pada birokrasi pendidikan di daerah Mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional, Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik. 13

Misi dan Tujuan Strategis M1 M2 M3 M4 M5 MISI Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat Mewujudkan Akses yang Meluas dan Merata Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik KODE T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 TUJUAN STRATEGIS Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini Perluasan Akses Pendidikan Dasar yang Bermutu Peningkatan Kepastian Akses Pendidikan Menengah yang Bermutu dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat Peningkatan Mutu dan Kapasitas Pendidikan Masyarakat Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter Peningkatan Profesionalisme, Pemerataan Distribusi, serta Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan serta Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan 14 Peningkatan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel dengan Melibatkan Publik

1 Nawacita Kebijakan Umum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1.3. Membangun Indonesia dari pinggiran 1.5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 1.6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 1.8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 1.9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 2 Arahan Khusus Presiden 2.1. Wajib Belajar 12 Tahun 2.2. Kartu Indonesia Pintar (KIP). 2.3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata dan Kelautan/Maritim. 2.4. Pendidikan di Daerah Perbatasan, Papua, Papua Barat, dan Pedalaman. 3 Program Generik 3.1. Penguatan Kapasitas Aktor Pendidikan. 3.2. Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan. 3.3. Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan: Pariwisata. 3.4. Penguatan Tatakelola dan Partisipasi Publik. 15

C Perkembangan Sekolah Aman 17

Penguatan Aspek Struktural Juli 2010: Indonesia berpartisipasi dalam inisiatif pada pencanangan One Million Safe Schools and Safe Hospitals; 2006 2011 dan 2012 2013: Kemdikbud mengembangkan communitybased construction model (4,900 sekolah aman dan 1,500 diantaranya didanani melalui Australia Indonesia Basic Education Program (AIBEP) di 14 provinsi; dan 764 sekolah aman di 28 provinsi. 2009 sekarang: DPPN untuk rekonstruksi dan rehabilitasi sekolah akibat bencana; 2011 2012: Program nasional rehabilitasi sekolah; 2009 sekarang: Dana Alokasi khusus pendidikan; 2011 2012: Pengembangan dapodik sekolah; 2012 2013: 180 pilot Sekolah Aman (DAK Pendidikan) di provinsi (Sumbar, Jabar, dan NTB).

Penguatan Regulasi, Kebijakan dan Koordinasi Juni 2007: Permendiknas No. 24/2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah dan Madrasah; December 2010: Konferensi Nasional tentang Sekolah Aman (Plan Indonesia, BNPB dan Kemdiknas); 2011: Maping sekolah oleh BNPB (atas permintaan Kemdiknas); Agustus 2011: Pendirian Sekretariat Sekolah Aman; Perka BNPB No. 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana; 2007 sekarang: Beberapa provinsi dan kabupaten/kota mengembangkan rencana aksi pengurangan resiko bencana

Penguatan Regulasi, Kebijakan dan Koordinasi Maret 2010: SE Mendiknas kepada Gubernur, Bupati/Walikota tentang integrasi pengurangan resiko bencana ke dalam kurikulum; Oktober 2012: Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 5th Asian ministerial conference on disaster risk reduction (3 sesi membahas tentang sekolah aman). Konferensi dihadiri oleh Bapak Presiden RI. Deklarasi Yogyakarta mencakup dukungan terhadap sekolah dan rumah sakit aman.

Penguatan Aspek Non Struktural Finalisasi modul pelatihan utk comprehensive saafe schools; Pemberian bantuan teknis dan penyelenggaraan workshop untuk Dinas Pendidikan Provinsi dalam mengembangkan rencana aksi pengurangan resiko bencana (15 Provinsi pada tahun 2015 dan diharapkan sudah menjangkau seluruh provinsi pada tahun 2016); Penyelenggaraan workshop dan pelatihan Comprehensive Safe Schools yang mencakup 36 ribu SD dan SMP.

Penguatan Aspek Non Struktural

Penguatan Aspek Non Struktural... Pendidikan Kepramukaan mengajarkan nilai gotong royong untuk membantu individu atau kelompok yang mengalami bencana...... Memasukkan materi kebencanaan ke dalam kurikulum muatan lokal maupun pengintegrasian ke dalam beberapa mata pelajaran yang relevan...

Penguatan Aspek Non Struktural... Pembiasaan menghadapi bencana...

Penguatan Aspek Non Struktural... Pemberdayaan pelaku pendidikan dan sinergi lintas sektor...

D Rekomendasi 26

Rekomendasi 1. Intensifikasi sosialisasi tentang pentingnya sekolah/madrasah aman dari bencana; 2. Memperluas cakupan sekolah/madrasah yang melaksanakan prinsip prinsip sekolah/madrasah aman dari bencana; 3. Meningkatkan peran para pelaku pendidikan dalam mewujudkan sekolah aman dari bencana; 4. Memperkuat sinergi antar kementerian/lembaga, antara pemerintah pusat dan daerah, and antara pemerintah dan masyarakat; 5. Memperkuat monitoring dan evaluasi pelaksanaan sekolah/madrasah aman dari bencana; 6. Memperkuat peran masyarakat luas dalam mewujudkan sekolah/madrasah aman dari bencana; 7. Memperkuat dukungan regulasi dan kebijakan pelaksanaan sekolah/madrasah aman dari bencana; 8. Updating data dapodik dan maping sekolah/madrasah dengan wilayah yang rawan bencana. 27

Terima Kasih 28