PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi

1 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini menginstruksikan : Kepada : 1. Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; 2. Koordinator Bidang Perekonomian; 3. ; 4. ; 5. Keuangan; 6. Hukum dan Hak Asasi Manusia; 7. ; 8. ; 9. Kebudayaan dan Pariwisata; 10. ; 11. Luar Negeri; 12. Dalam Negeri; 13. Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 14. Pekerjaan Umum; 15. Kehutanan; 16. Kelautan dan Perikanan; 17. Energi dan Sumber Daya Mineral; 18. Perhubungan; 19. Negara Perencanaan Pembangunan / Perencanaan Pembangunan ; 20. Negara ; 21. Negara ; 22. Negara Badan Usaha Milik Negara; 23. Negara Lingkungan Hidup; 24. ; 25. Koordinasi Penanaman Modal; 26. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan ; 27. Standardisasi ; 28. Seluruh Gubernur, Bupati/Walikota. Untuk : PERTAMA : Mendukung kebijakan pengembangan Ekonomi Kreatif tahun , yakni pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran, arah, dan

2 strategi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Instruksi Presiden ini. KEDUA : Dalam rangka melaksanakan DIKTUM PERTAMA, mengutamakan pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai berikut: 1. periklanan; 2. arsitektur; 3. pasar seni dan barang antik; 4. kerajinan; 5. desain; 6. fashion (mode); 7. film, video, dan fotografi; 8. permainan interaktif; 9. musik; 10. seni pertunjukan; 11. penerbitan dan percetakan; 12. layanan komputer dan piranti lunak; 13. radio dan televisi; dan 14. riset dan pengembangan. KETIGA : Dalam rangka melaksanakan DIKTUM PERTAMA dan DIKTUM KEDUA: 1. masing-masing, Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati/Walikota menyusun dan melaksanakan Rencana Aksi pengembangan Ekonomi Kreatif; dan 2. bersama-sama menyukseskan program Tahun Kreatif KEEMPAT : 1. Dalam rangka melaksanakan DIKTUM KETIGA membentuk Tim Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kreatif yang bertugas melakukan koordinasi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun dan pelaksanaan program Tahun Kreatif 2009, dengan susunan keanggotaan Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat sebagai Ketua, Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Wakil Ketua, sebagai Pelaksana Harian I dan sebagai Pelaksana Harian II, serta beranggotakan pejabat Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Departemen, instansi terkait lainnya, dan para pakar, sesuai kebutuhan, yang ditetapkan lebih lanjut oleh Ketua Tim Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kreatif. 2. Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagaimana dimaksud pada angka 1 dibantu oleh Sekretariat dan Kelompok Kerja. 3. Susunan keanggotaan, tugas, dan tata kerja Sekretariat dan Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada angka 2, diatur lebih lanjut oleh Ketua Tim Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kreatif.

3 KELIMA : Melaporkan hasil pelaksanaan Instruksi Presiden ini kepada Presiden melalui Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat setiap 6 (enam) bulan, atau sewaktu-waktu jika diminta Presiden. KEENAM : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan Instruksi Presiden ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara instansi terkait dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah masing-masing. KETUJUH : Melaksanakan Instruksi Presiden ini sebaik-baiknya dengan penuh tanggungjawab. Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 SASARAN, ARAH, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF TAHUN SASARAN ARAH STRATEGI PENANGGUNG JAWAB I. Insan A. Peningkatan 1. Meningkatkan dengan pola jumlah Sumber anggaran pikir dan Daya Manusia pendidikan moodset (SDM) untuk yang mendukung berkualitas penciptaan Keuangan secara insan berkesinambungan Negara dan tersebar Perencanaan merata diwilayah Pembangunan / Perencanaan Pembangunan

4 2. Melakukan kajian dan revisi kurikulum pendidikan dan Tenaga pelatihan agar Kerja dan lebih Transmigrasi berorientasi pada pembentukan Kebudayaan dan kreativitas dan Pariwisata kewirausahaan pada anak didik sedini mungkin Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan 3. Meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang mendukung Tenaga penciptaan Kerja dan kreativitas dan Transmigrasi kewirausahaan pada anak didik Kebudayaan dan sedini mungkin Pariwisata Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan 4. Menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan

5 ekonomi di masyarakat Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kebudayaan dan Pariwisata Negara B. Peningkatan 1. Membangun jumlah dan lembaga perbaikan pendidikan dan kualitas pelatihan formal lembaga dan informal yg Tenaga pendidikan dan terkait dengan Kerja dan pelatihan formal Pengembangan Transmigrasi dan informal Ekonomi Kreatif, yang mendukung di daerah yang penciptaan insan berpotensi untuk dalam dikembangkan Pengembangan sebagai klaster Ekonomi Kreatif industri di Kebudayaan dan bidang ekonomi Pariwisata Gubernur, Bupati/ Walikota 2. Memperbaiki Infrastuktur dan kualitas pembelajaran di lembaga Tenaga pendidikan dan Kerja dan pelatihan Transmigrasi

6 Kebudayaan dan Pariwisata 3. Membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan Negara Badan pendidikan dan Usaha Milik pelatihan Negara berkualitas dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif 4. Mendorong pihak swasta untuk membangun lembaga pendidikan dan pelatihan Keuangan khususnya yang terkait kebutuhan SDM dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif yang berkualitas dengan biaya terjangkau 5. Menciptakan keterhubungan dan keterpaduan antara lulusan Tenaga pendidikan Kerja dan tinggi dan Transmigrasi sekolah menengah kejuruan yang Kebudayaan dan terkait dengan Pariwisata Pengembangan Ekonomi Kreatif

7 yang membutuhkan Negara 6. Menciptakan dan menjaga sistem standarisasi mutu pendidikan tinggi dan sekolah menengah kejuruan yang terkait dengan Pengembangan Ekonomi Kreatif C. Peningkatan 1. Memberikan penghargaan dukungan kepada kepada insan insan oleh berbakat yang Pemerintah mendapat kesempatan di dunia Internasional Luar Negeri Kebudayaan dan Pariwisata Keuangan 2. Memberikan dukungan pada kegiatan dan organisasi seni budaya dan Kebudayaan dan ilmu pengetahuan Pariwisata dan teknologi yang berperan dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif

8 Negara Kepala Bagian Gubernur, Bupati/Walikota 3. Menyelenggarakan acara dan program yang menggali, mengangkat, dan Kebudayaan dan mempromosikan Pariwisata insan Dalam Negeri Pekerjaan Umum Negara Negara Negara Badan Usaha Milik Negara Kepala Bagian Gubernur, Bupati/Walikota 4. Menciptakan Tenaga profil profesi Kerja dan dan standar Transmigrasi kompetensi bagi

9 para pelaku dalam Kebudayaan dan Pengembangan Pariwisata Ekonomi Kreatif 5. Memberikan apresiasi/ penghargaan kepada insan secara berkesinambungan Kebudayaan dan Pariwisata Negara Kepala Bagian D. Peningkatan 1. Mendukung para Negara jumlah wirausahawan wirausahawan yang sebagai membutuhkan lokomotif kemudahan dalam industri di memulai dan bidang ekonomi menjalankan usaha Keuangan Dalam Negeri

10 Negara Badan Usaha Milik Negara Koordinasi Penanaman Modal Gubernur Bupati/Walikota 2. Mendorong para wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan keahlian di institusi pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif 3. Membangun mekanisme kemitraan antar pelaku bisnis ekonomi sebagai wadah pelatihan kewirausahaan Kebudayaan dan Pariwisata Negara Badan Usaha Milik Negara E. Penciptaan 1. Membangun database dan database dan jejaring insan cerita sukses di dalam insan

11 maupun di luar dan produk negeri Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Negeri Luar Negeri 2. Memfasilitasi pengembangan jejaring dan mendorong kerja Luar sama antar insan Negeri di dalam dan luar negeri Kebudayaan dan Pariwisata 3. Mendorong dan memfasilitasi insan luar negeri ke untuk Kebudayaan dan berbagi Pariwisata pengalaman dan pengetahuan serta membangun jejaring bisnis di bidang ekonomi Tenaga

12 Kerja dan Transmigrasi Luar Negeri 4. Membangun mekanisme kemitraan antar insan berpengalaman dengan insan potensial Kebudayaan dan Pariwisata II. Industri yang A. Peningkatan daya 1. Memperluas unggul di pasar tarik industri jangkauan dalam dan luar di bidang distribusi negeri, dengan ekonomi produk peran dominan di dalam dan wirausahawan luar negeri lokal Luar Negeri 2. Meningkatkan apresiasi pasar terhadap produk di dalam dan luar negeri Dalam Negeri Luar Negeri

13 3. Melakukan riset pemasaran produk di dalam dan luar negeri Kebudayaan dan Pariwisata Luar Negeri Negara 4. Melakukan promosi produk di dalam dan luar negeri Kebudayaan dan Pariwisata Luar Negeri Dalam Negeri Negara Koordinasi Penanaman Modal Standarisasi 5. Menata dan merevitalisasi regulasi distribusi, Dalam regulasi impor- Negeri ekspor, dan

14 subsidi untuk Keuangan menjamin nilai tambah yang dapat dinikmati dengan adil 6. Mendorong Hukum penegakan hukum dan Hak Asasi atas Manusia penyelundupan, impor illegal, pembajakan serta pelanggaran atas Hak Kekayaan Intelektual(HKI) Keuangan 7. Menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dan adil untuk menjamin setiap pelaku usaha di bidang ekonomi Hukum dan Hak memiliki Asasi Manusia akses pasar yang sama Gubernur, Bupati/Walikota B. Peningkatan 1. Melakukan efisiensi serta penataan produktivitas industri industri untuk pendukung meningkatkan terhadap keunggulan industri di komparatif bidang ekonomi Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Negara

15 Kelautan dan Perikanan 2. Mengembangkan infrastruktur Pekerjaan Umum transportasi dan infrastruktur telekomunikasi Perhubungan untuk memperluas jangkauan produk Negara Badan Usaha Milik Negara 3. Memberikan insentif ekspor Keuangan produk 4. Memberikan insentif untuk Keuangan impor bahan baku produk 5. Melakukan penataan sebaran industri yang mendukung penciptaan klaster industri dan koridor ekonomi Negara

16 Koordinasi Penanaman Modal C. Peningkatan 1. Mengembangkan inovasi sentra desain bermuatan lokal, produk untuk menciptakan keunggulan kompetitif Negara 2. Meningkatkan riset sosial- Kebudayaan dan ekonomi, sejarah Pariwisata budaya, dan seni Negara Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 3. Melakukan sosialisasi tentang pasar, desain, hasil penelitian dan perkembangan teknologi yang terkait dengan pengembangan

17 industri di bidang ekonomi Negara Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan III. yang A. Pembentukan 1. Membuat mendukung basis-basis prioritas basis penciptaan teknologi pendukung kreasi dan pendukung teknologi terjangkau industri di informasi dan oleh bidang ekonomi komunikasi bagi masyarakat menuju industri di klaster bidang ekonomi teknologi 2. Memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi antar industri, lembaga riset pemerintah, dan pendidikan tinggi secara intensif Negara 3. Mengoptimalisasi Negara kan lembaga riset pemerintah untuk mengembangkan teknologi yang

18 mendukung pengembangan industri di bidang ekonomi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 4. Mengembangkan inkubator- inkubator teknologi untuk mendukung Negara Pengembangan Ekonomi Kreatif Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 5. Mengembangkan industri piranti keras dan piranti lunak dalam negeri sebagai penopang teknologi industri di bidang ekonomi Negara Negara Badan Usaha

19 Milik Negara Koordinasi Penanaman Modal B. Penguatan 1. Meningkatkan kapasitas jumlah dan mutu penguasaan lembaga teknologi dan pendidikan dan kemampuan pelatihan pemanfaatan teknologi komputer di informasi dan bidang ekonomi komunikasi di Negara bidang ekonomi 2. Menjalin Negara kemitraan yang saling menguntungkan dengan negara yang memiliki teknologi yang sudah maju Luar Negeri 3. Mengembangkan Negara pengelolaan

20 sertifikasi atas teknologi di bidang ekonomi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Standarisasi 4. Mengintensifkan kerja sama riset dan teknologi multidisiplin antar institusi Negara pendidikan di bidang ekonomi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 5. Melaksanakan penetrasi jaringan

21 infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi ke sentra industri di bidang ekonomi Negara Badan Usaha Milik Negara Negara C. Penguatan iklim 1. Melakukan usaha kondusif revitalisasi bagi investasi regulasi impor teknologi teknologi pendukung pendukung Keuangan ekonomi industri di bidang ekonomi 2. Melakukan sosialisasi regulasi teknologi informasi dan komunikasi yang terkait dengan industri di bidang ekonomi Negara 3. Memberikan insentif Koordinator investasi Bidang teknologi serta Perekonomian infrastruktur teknologi sesuai ketentuan peraturan Perundang- undangan yang berlaku

22 Pekerjaan Umum Koordinasi Penanaman Modal IV. Pemanfaatan A. Peningkatan 1. Melakukan bahan baku kemampuan SDM intensifikasi dalam negeri untuk pelatihan secara efektif memanfaatkan teknologi bagi industri bahan baku yang pengolahan Pekerjaan Umum di bidang berasal dari material tepat ekonomi alam guna dan ramah lingkungan Negara Negara Lingkungan Hidup Negara Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 2. Menjalin kemitraan strategis dengan negara yang sudah maju pada teknologi

23 pengolahan Luar Negeri Negara Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 3. Melakukan intensifikasi kerja sama lembaga pemerintah/ swasta dengan industri di bidang ekonomi Negara khususnya dalam pemanfaatan bahan baku alternatif Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan B. Peningkatan 1. Mengkampanyekan apresiasi dan penggunaan promosi sadar sumber daya alam lingkungan pada terbarukan dan industri di ramah lingkungan Kehutanan bidang ekonomi yang menggunakan bahan baku alam

24 Energi dan Sumber Daya Mineral Negara Negara Lingkungan Hidup 2. Mengkampanyekan pengembangan produk yang berorientasi pada penghematan sumber daya dan ramah lingkungan Kehutanan Negara Lingkungan Hidup Negara C. Pembentukan 1. Mendorong basis-basis penelitian yang teknologi terkait dengan penghasil bahan bahan baku baku pendukung sumber daya alam industri di yang terbarukan bidang ekonomi dan ramah lingkungan

25 dengan Negara memperkuat koordinasi dan kolaborasi Negara antara industri, Badan Usaha lembaga riset Milik Negara pemerintah, dan pendidikan tinggi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 2. Mendukung riset Negara untuk mengembangkan material alternatif yang berciri khas sebagai bahan baku industri di bidang ekonomi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 3. Menentukan Negara prioritas riset keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk dipatenkan Hukum dan Hak Asasi Manusia

26 Kebudayaan dan Pariwisata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan 4. Memberikan bantuan dukungan teknologi pengolahan bahan baku industri di bidang ekonomi Negara D. Penciptaan iklim 1. Mengevaluasi kondusif untuk kebijakan ekspor menjaga komoditi hayati ketersediaan yang merupakan pasokan bahan bahan baku utama baku yang bagi industri di dibutuhkan oleh bidang ekonomi industri di Hukum bidang ekonomi dan Hak Asasi Manusia Keuangan Kehutanan 2. Membuat peraturan perdagangan komoditi hayati Hukum yang dibutuhkan dan Hak Asasi oleh industri di Manusia

27 bidang ekonomi yang adil bagi para pemangku Keuangan kepentingan Kehutanan 3. Melakukan koordinasi secara aktif untuk mengawasi Hukum pemanfaatan dan Hak Asasi sumber daya alam Manusia penegakan hukum atas Kehutanan penyelundupan dan pencurian komoditi hayati yang merupakan Keuangan bahan baku utama bagi industri di bidang ekonomi V. Masyarakat yang A. Penciptaan 1. Mengkampanyekan Hukum menghargai HKI penghargaan pentingnya dan Hak Asasi dan mengkonsumsi terhadap HKI dan itas dan Manusia produk sosialisasi HKI sebagai lokal pentingnya HKI modal utama keunggulan bersaing dalam era ekonomi 2. Mendorong Hukum pemberantasan dan Hak Asasi praktek Manusia pembajakan produk

28 3. Menyusun dan Hukum mengimplementa dan Hak Asasi sikan kebijakan Manusia HKI secara konsisten 4. Memantapkan landasan integrasi bisnis antara Hukum perusahaan dan Hak Asasi dengan insan Manusia berupa kontrak bisnis standar yang menghargai HKI Koordinasi Penanaman Modal 5. Memberikan Hukum layanan dan Hak Asasi pengabdian Manusia masyarakat berupa edukasi dan layanan informasi HKI B. Peningkatan 1. Mensosialisasi apresiasi kan pentingnya Kebudayaan dan terhadap budaya penghargaan atas Pariwisata bangsa dan keanekaragaman kearifan lokal budaya dalam

29 masyarakat yang merupakan sumber inspirasi bagi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2. Menyusun dan mengimplementasi Kebudayaan dan kan kebijakan Pariwisata kebudayaan yang membawa bangsa mencintai, menghargai dan bangga sebagai bangsa Gubernur, Bupati/Walikota 3. Mengkampanyekan penggunaan produk dalam negeri sebagai upaya Kebudayaan dan penciptaan pasar Pariwisata bagi produk di dalam negeri Gubernur, Bupati/Walikota 4. Mendorong penciptaan produk yang mengintegrasikan Kebudayaan dan budaya lokal dan Pariwisata kecenderungan pasar yang diminati oleh pasar dalam dan luar negeri

30 Negara Gubernur, Bupati/Walikota C. Peningkatan 1. Membangun konsep kesadaran dan strategi dan penghargaan implementasi dunia kampanye dan internasional promosi tentang Kebudayaan dan terhadap produk Pariwisata Luar Negeri 2. Mengembangkan diplomasi budaya Luar Negeri sebagai bagian penting dari fungsi Kebudayaan dan perwakilan Pariwisata Republik diluar negeri 3. Mempromosikan produk yang memiliki nilai ekonomis dan membawa ciri Kebudayaan dan khas Pariwisata ke dunia Internasional Luar Negeri Negara

31 D. Penciptaan 1. Memfasilitasi masyarakat dan mendorong yang terciptanya saling komunitas insan menghargai dan di dalam saling bertukar dan di luar pengetahuan demi negeri Kebudayaan dan kuatnya industri Pariwisata nasional di bidang ekonomi Dalam Negeri Negara Gubernur, Bupati/Walikota 2. Mendorong dan Mengikutsertakan ikatan profesi dan asosiasi industri dalam pengembangan industri di Kebudayaan dan bidang ekonomi Pariwisata Negara 3. Memberdayakan masyarakat untuk Kebudayaan dan dapat Pariwisata berpartisipasi aktif dalam komunitas baik secara formal Dalam Negeri

32 maupun non formal Negara 4. Menciptakan ruang publik Dalam Negeri terbuka untuk asimilasi nilai- nilai dan Kebudayaan dan pertukaran Pariwisata pengetahuan antar pemangku Pekerjaan Umum kepentingan industri di bidang ekonomi Gubernur, Bupati/Walikota VI. Tercapainya A. Penciptaan skema 1. Mendorong dan tingkat dan lembaga memfasilitasi Keuangan kepercayaan pembiayaan yang terciptanya yang tinggi mendukung tumbuh skema pembiayaan oleh lembaga kembangnya yang sesuai bagi pembiayaan industri di industri di terhadap bidang ekonomi bidang ekonomi industri di bidang ekonomi sebagai Negara industri yang menarik Negara Badan Usaha

33 Milik Negara 2. Mengembangkan lembaga Keuangan pembiayaan di sentra-sentra industri di bidang ekonomi Negara Gubernur, Bupati/Walikota 3. Memberikan Negara prioritas bantuan dan fasilitasi pembiayaan industri di bidang ekonomi Keuangan yang sudah layak/ mandiri tetapi belum bankable dengan skema pembiayaan yang sesuai Negara Badan Usaha Milik Negara Gubernur, Bupati/Walikota B. Penguatan 1. Memfasilitasi Negara hubungan antara interaksi pelaku pelaku bisnis, industri di pemerintah, dan bidang ekonomi cendekiawan dengan dengan lembaga lembaga keuangan pembiayaan untuk Keuangan mengembangkan skema pembiayaan yang efektif

34 Negara Badan Usaha Milik Negara Gubernur, Bupati/Walikota 2. Memfasilitasi Negara pertemuan antar pelaku industri di bidang ekonomi yang membutuhkan biaya dengan Keuangan lembaga pembiayaan Negara Badan Usaha Milik Negara Gubernur, Bupati/Walikota PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO