Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

dokumen-dokumen yang mirip
DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

1.3 Segitiga-segitiga yang Kongruen

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

Bab. Segitig. Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Segitiga dan Jajargenjang 103

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

SOAL SUKSES ULANGAN SEMESTER KELAS 9

Datar Sederhana. Bab 4 Unsur-Unsur Bangun. Tema 9 Negara Kelas Dewi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 KELOMPOK TTW

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4.

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

Tidak diperjualbelikan

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

A. Menemukan Dalil Pythagoras

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

SEGI BANYAK BAHAN BELAJAR MANDIRI 2

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014

Matematika Semester IV

C. 9 orang B. 7 orang

BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

SOAL ULA GA HARIA I DILE GKAPI DE GA KARTU SOAL DA KISI KISI YA

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

1. Jika B = {bilangan prima kurang dari 13} maka jumlah himpunan penyelesaiannya... A. 4

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Sisi-Sisi pada Bidang Trapesium

Pengertian Dan Sifat-Sifat Bangun Segi Empat 1. Jajaran Genjang

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

Hindayani.com Mengerjakan Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs TP 2014/2015. Bank Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTs 2014/2015

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P No. 1 ) KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

KOMPETENSI DASAR : A ( e ) ( f ) 9 ( g )

Masduki Ichwan Budi Utomo MATEMATIKA IX. Untuk SMP dan MTs Kelas IX. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

PENGERTIAN PHYTAGORAS

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Segiempat. [Type the document subtitle]

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XII BANGUN DATAR

Modul ini adalah modul ke-6 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Pembahasan Soal Olimpiade Matematika SMP Babak 1 Persiapan Olimpiade Sains Provinsi dan Nasional

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran. Memahami konsep segi empat dan menentukan ukurannya.

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA Ruas garis PQ Ruas garis QR Garis PQ = garis QR (karena bila diperpanjang akan mewakili garis yang sama)


Geometri Ruang (Dimensi 3)

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si

LAMPIRAN VIII. :Persegi Panjang. Nama :

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

SOAL PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN: MATEMATIKA (KODE: P18) 1. Alas sebuah limas berbentuk segi-6. Banyak rusuk dan sisi limas berturutturut

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam

LAMPIRAN Data Penelitian Nilai Siswa

TUGAS KELOMPOK 5 GEOMETRI TALI BUSUR, GARIS SINGGUNG, DAN RUAS SECANT. Oleh: AL HUSAINI

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

Prediksi UAN Matematika SMP 2010

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT

SMP KRISTEN BETHEL SURABAYA Jl. Tambak Anakan 9-11 Simokerto Surabaya

MATEMATIKA SMP PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL KE-3 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PAKET 01 FULL DOKUMEN. SMPN 2 LOSARI 2017 Created by Irawan

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

2. Pembahasan: Aturan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya.

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

BAB III MASALAH GEOMETRI DAN PEMECAHANNYA

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

MATEMATIKA SMP/MTs 1 C Hasil dari adalah... adalah... C. 31 D. 31 A. 21 B Hasil dari. b adalah D. 5

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI

Sifat-Sifat Bangun Datar

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. BARISAN ARITMATIKA

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMP 2010 KODE B P48

Unit 4 KONSEP DASAR TRIGONOMETRI. R. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Rasio Rasio adalah perbandingan ukuran. Rasio digunakan untuk membandingkan besaran dengan pembagian. Misal dua segitiga memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda. Salah satu sisinya yang seletak memiliki panjang 20 cm dan 10 cm, kita dapat membandingkan panjangnya dalam pengertian rasio, yaitu 20 atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika: (a) (b) Sudut pertama dan ketiga adalah sudut pelurus Sudut-sudut dari ketiga sudut dalam segitiga 10 Jawab: Misal, sudut dijadikan 4x, 3x, dan 2x a) 4x + 2x = 180, sehingga 6x = 180, dan didapat x = 30. Sehingga ukuran setiap sudutnya berturut-turut adalah 120, 90, dan 60. b) 4x + 3x + 2x = 180, sehingga 9x = 180, kemudian x = 20. Sehingga setiap ukuran sudutnya adalah 80, 60, dan 40.

Perbandingan Perbandingan adalah kesamaan yang menyatakan bahwa dua rasio sama. Contoh: Rasio 12 : 16 adalah sama dengan rasio 3 : 4, kita dapat menuliskan 12 16 = 3 4, nah, itu yang disebut perbandingan (proporsi), dapat juga kita tuliskan 12 : 16 = 3 : 4. Prinsip-prinsip Proporsi Prinsip 1: Dalam sebuah proporsi, hasil kali dari mean sama dengan hasil kali dari ekstrem. Maka, a : b = c : d, b 0 dan d 0, sehingga, ad = bc Pembuktian: Misal 12 : 16 = 3 : 4 12.4 = 16. 3 48 = 48 >>> terbukti Prinsip 2: Jika hasil kali dua bilangan sama dengan hasil kali dua bilangan lainnya, maka yang satu berasal dari pasangan suku tengah dan yang lainnya dari pasangan ujung-ujungnya.

(misal, 3x : 5y, maka dapat berasal dari x : y = 5 : 3 atau y : x = 3 : 5 atau 3 : y = 5 : x atau 5 : x = 3 : y) Metode atau cara mengubah suatu proporsi menjadi suatu proporsi baru Prinsip 3: metode inversi (membalik), suatu proporsi dapat diubah menjadi proporsi baru dengan membalik masing-masing rasio. (misal, jika 1 x = 4 5, maka x 1 = 5 4 ) Prinsip 4: metode alternasi (mengganti silang), suatu proporsi dapat diubah menjadi proporsi baru dengan cara mengganti bersilangan unsur tengahnya atau unsur ujung-ujungnya. (misal, jika x 3 = y 2, maka x y = 3 2 atau 2 3 = y x ) Prinsip 5: metode adisi (penambahan), suatu proporsi dapat diubah menjadi proporsi baru dengan cara menambahkan suku masing-masing rasio pada suku pertama dan suku ketiga. (misal, a = c b d kemudian x = 10 ) 2 1, kemudian a:b b = c:d d x;2, jika = 9, 2 1

Prinsip 6: metode substraksi (pengurangan), suatu proporsi dapat diubah menjadi proporsi baru dengan cara mengurangi suku pertama dan suku ketiga dengan masing-masing rasionya. (misal, jika, a b = c d, a;b b = c;d d x:3 jika = 9, kemudian x = 8 ) 3 1 3 1 Prinsip 7: jika sembarang tiga suku dari suatu proporsi sama dengan tiga suku proporsi lainnya, maka suku sisanya juga sama. (misal, jika x = 3 dan x = 3, maka y = 5) y 2 5 2 Prinsip 8: dalam suatu deretan rasio yang sama, rasio jumlah pembilangnya terhadap jumlah penyebutnya yang bersesuaian sama dengan rasio salah satu pembilang dan penyebutnya. (misal, jika a = c = e a:c:e, maka = = c x;y. Jika = y;3 = 3 x;y:y;3:3, maka b d f b:d:f d 4 5 2 4:5:2 atau x = 3 ) 11 2 = 3 2

Contoh: Ubahlah proporsi berikut menjadi proporsi yang baru! (a) 15 x = 3 4 (b) x;6 6 = 5 3 (c) x:8 8 = 4 3 (d) 5 2 = 15 x Jawab: Prinsip 3: x 15 = 4 3 Prinsip 5: x 6 = 8 3 Prinsip 6: x 8 = 1 3 Prinsip 4: x 2 = 15 5, maka x 2 = 3 1

Mean dan Ekstrem Mean dalam proporsi adalah suku-suku tengah, yaitu suku kedua dan ketiga Sedangkan ekstrem dari sebuah proporsi adalah suku yang terletak di luar. Contohnya a : b = c : d, mean dari proporsi tersebut adalah b dan c, sedangkan ekstremnya yaitu a dan d. Ekstrem a b = c d Mean Jika dua mean dalam sebuah proporsi sama, salah satu dari mean adalah mean proporsional antara suku pertama dan keempat. Jadi, 9 : 3 = 3 : 1, 3 adalah mean proporsional antara 9 dan 1.

Contoh 1: Carilah mean proporsional dari (a) 5 dan 20; (b) 1 2 = 8 9 Jawab: 5 : x = x : 20, x 2 = 100, jadi x = 10 1 2. x = x. 8 9, sehingga x2 = 4 9, x = 2 3 Contoh 2: Temukan suku ke empat dari proporsi untuk (a) 2, 4, 6; (b) 4, 2, 6; (c) 1, 3, 4; (d) b, 2 d, c Jawab: (a) 2 : 4 = 6 : x 2x = 24 x = 12 (b) 4 : 2 = 6 : x 4x = 12 x = 3 (c) 1. 3 = 4 x, sehingga 1 x = 12, dan x = 24 2 2 (d) b d = c x maka bx = cd, dan x = cd b

Sifat-Sifat Perbandingan Sifat 1 Jika a : b = c : d, maka ad = bc Sifat 2 Jika ad = bc, maka a : b = c : d Dari sifat 1 yaitu bahwa a : b = c : d maka ad = bc, bentuk a : b = c : d dapat dinyatakan sebagai bentuk pecahan, yaitu a = c, sehingga bentuk umumnya b d seperti berikut ini. Jika a = c, maka ad = bc b d

Contoh: Hitunglah nilai x berikut. a. 2 : x = 8 : 20 b. (3x + 1) : 3 = (4x + 2) : 5 c. 3/x = 6/24 Penyelesaian: a. 2 : x = 8 : 20 Dengan menggunakan sifat: a : b = c : d, maka a d = b c, kita peroleh 2 20 = 8x 40 = 8x 40/8 = x 5 = x b. (3x + 1) : 3 = (4x + 2) : 5 Dengan menggunakan sifat a : b = c : d, maka a d = b c kita peroleh: 5(3x + 1) = 3(4x + 2) 15x + 5 = 12x + 6 15x 12x = 6 5 3x = 1 x = 1/3 c. 3/x = 6/24 6x = 3 24 6x = 72 x = 72/6 x = 12

Segi Banyak Sebangun Dua segibanyak (polygon) dikatakan sebangun jika ada korespondensi satu-satu antar titik-titik sudut kedua segibanyak tersebut sedemikian hingga berlaku: 1. Sudut-sudut yang bersesuaian (berkorespondensi) sama besar, dan 2. Semua perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian (berkorespondensi) sebanding/senilai. Kesebangunan dilambangkan dengan simbol ~. Contoh 1: A D 3 4 4 3 B C P S 6 8 8 Dua obyek persegi-empat, yaitu persegi-empat ABCD dan PQRS, perhatikan bahwa kedua obyek tersebut sebangun, sebab: 1. Sudut yang bersesuaian mempunyai besar yang sama, yaitu masing-masing bersudut 90 6 Q R

2. Sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sebanding, yaitu: AB : PQ = 4 : 8 = 1 : 2 BC : QR = 3 : 6 = 1: 2 CD : RS = 4 : 8 = 1: 2 DA : SP = 3 : 6 = 1: 2 Karena memenuhi kedua syarat di atas, maka kedua obyek tersebut sebangun. Contoh 2: Jika layang-layang KLMN dan layang-layang PQRS pada gambar di bawah sebangun, tentukan besar R dan S!

Penyelesaian : Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah sudut-sudut yang bersesuaian sama besar sehingga P = 125 dan Q = 80 1. Amati layang-layang PQRS Menurut sifat layang-layang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar sehingga R = P = 125 2. Oleh karena sudut-sudut dalam layang-layang berjumlah 360 maka: P + Q + R + S = 360 125 + 80 + 125 + S = 360 S = 360 330 = 30

Segitiga sebangun Dua segitiga dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan semua perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sebanding/senilai. Teorema: 1. Dua segitiga sebangun jika dua sudut yang berkorespondensi ukurannya sama (sudut-sudut) 2. Dua segitiga sebangun jika diketahui ukuran-ukuran sisi-sisi yang berkorespondensi sebanding (sisi-sisi-sisi) 3. Dua segitiga sebangun jika diketahui dua pasang sisi yang berkorespondensi sebanding dan pasangan sudut yang diapit kedua sisi yang berkorespondensi tersebut kongruen (sisi-sudut-sisi) Contoh 1: Perhatikan gambar berikut, dua segitiga sebangun, yaitu ABC ~ PQR, carilah panjang sisi BC pada segitiga ABC dan panjang sisi RP pada segitiga PQR!

Jawab: Karena kedua segitiga sebangun, maka ketiga sisinya sebanding, yaitu: AB = BC = CA = 1 PQ QR RP 2 Atau 6 = BC = 4 = 1 12 10 RP 2 Jadi panjang sisi BC = 5 dan panjang sisi RP = 8. 1. Garis sejajar pada segitiga Jika sebuah segitiga dilukis garis yang sejajar pada salah satu sisinya maka terjadi dua segitiga yang sebangun. 2. Garis tinggi pada segitiga Jika sebuah segitiga siku-siku dilukis garis tinggi pada sisi miringnya maka terjadi tiga segitiga yang sebangun.

Contoh 2: Dalam sebuah segitiga PQR, S adalah titik tengah dari RQ dan T adalah titik tengah dari PQ. RP = 7x + 5, ST = 4x 2, SR = 2x + 1, PQ = 9x + 1 Carilah panjang ST, RP, SR, RQ, PQ, dan TQ. Jawab: Solusi: ruas garis yang menghubungkan titik-titik tengah dua sisi segitiga sejajar dengan sisi yang ketiga dan panjangnya adalah setengah dari panjang sisi yang ketiga. (teorema titik tengah) 4x 2 = 1 (7x + 5) 2 2 (4x - 2) = 7x + 5 8x 4 = 7x + 5 x = 9 ST = 4 9 2 = 36 2 = 34 RP = 7 9 + 5 = 63 + 5 = 68 SR = 2 9 + 1 = 18 + 1 = 19 RQ = 2SR = 2 19 = 38 PQ = 9 9 + 1 = 81 + 1 = 82 TQ = 1 2 PQ = 1 2 82 = 41

Bagian-Bagian Sebanding Segitiga Teorema kesebandingan: Jika sebuah garis sejajar dengan salah satu sisi segitiga memotong kedua sisi yang lain pada dua titik berbeda, maka garis itu membagi sisi-sisi terpotong itu menjadi bagian-bagian yang panjangnya sebanding.

Bagian-Bagian Sebanding Segitiga Sebangun Contoh 1: Apakah pasangan segitiga dibawah ini sebangun? Mengapa demikian? Jawab: Akan diselidiki apakah sisi-sisi yang bersesuaian dari segitiga ABC dan segitiga DEF sebanding. AB DE = 12 4 = 3 BC EF = 5 3 AC DF = 13 5 Ternyata sisi-sisi yang bersesuaian tidak sebanding, jadi gambar tersebut merupakan pasangan bangun datar yang tidak sebangun.

Contoh 2: Di antara gambar-gambar berikut manakah yang sebangun? Jawab: Oleh karena pada setiap segitiga diketahui panjang dua sisi dan besar sudut yang diapitnya, gunakan syarat kesebangunan yaitu sisi-sudut-sisi. Besar sudut yang diapit oleh kedua sisi sama besar yaitu 50. Perbandingan dua sisi yang bersesuaian sebagai berikut. Untuk segitiga (a) dan (b) : 3 10 = 0,3 dan 6 13 = 0,46 Untuk segitiga (a) dan (c) : 3 5 = 6 10 = 0,6 Untuk segitiga (b) dan (c) : 10 13 = 2 dan = 1,3 5 10 Jadi, segitiga yang sebangun adalah segitiga (a) dan (c)

Keliling dan Luas Segitiga Sebangun Teorema 1: Luas segitiga yang sama alasnya berbanding seperti tingginya dan sebaliknya bila tingginya sama, luasnya berbanding seperti alasnya. Teorema 2: Luas dua segitiga yang mempunyai sepasang sudut yang sama, berbanding seperti perkalian sisi-sisi yang mengapitnya. Teorema 3: Perbandingan luas dua segitiga yang sebangun adalah sama dengan kuadrat dari perbandingan sepasang sisi seletak. Teorema 4: i. Perbandingan keliling dari dua segi banyak yang serupa adalah sama dengan perbandingan panjang dari sisi yang sepasang. ii. Perbandingan luas dari dua segi banyak yang serupa adalah sama dengan kuadrat perbandingan panjang dari yang sepasang.

Contoh: Diketahui ABC sebangun dengan DEF, sisi-sisi yang bersesuaian memiliki rasio 3 : 2. Carilah luas dan keliling dari DEF (dalam cm)! Jawab: a. K DEF = 3 K ABC 2 K DEF K DEF = = 3 K ABC 32 2 2K DEF = 96 K DEF = 48 cm Atau dengan cara mencari panjang masing-masing sisi yang belum diketahui dari DEF menggunakan perbandingan. EF BC = 3 2 EF 12 = 3 2 EF = 3.12 2 DF AC = 3 2 DF 14 = 3 2 DF = 14.3 2 m m = 3 2 m 4 = 3 2 m = 4.3 2 K DEF = DE + EF + DF = 9 cm + 18 cm + 21 cm = 48 cm EF = 18 cm DF = 21 cm m = 6 cm

b. Luas DEF = 1 2 at = 1 2 = 126 2. 21 cm. 6 cm = 63 cm2

E:\GEOMETRI nw\geometri\similarrighttriangles.cdf Gracias