PECHA KUCHA KE-16. Manajemen Mutu dalam Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya yang Berkualitas dan Berkelanjutan. 13 Maret 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Kualitas Visual Infrastruktur Bidang Cipta Karya

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi atau proyek. Pada proyek konstruksi TQM terdiri dari standart operating

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

KUALITAS, PENDEKATAN INPUT- PROSES-OUTPUT NUR HADI WIJAYA, STP, MM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Kebijakan Penerapan Standar Pedoman dan Manual Sekretariat Komite Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

BAB I PENDAHULUAN. kemasan, hingga produk jadi. Proses tersebut dilakukan di laboratorium quality

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jl. Palembang-Prabumulih, km 32 Ogan Ilir Indralaya

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

AKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.

RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI e-locker Pelayanan Publik (Bagian Organisasi Sekretariat Daerah)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

MUTU PELAYANAN KESEHATAN Dasar-dasar Pemahaman

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI BERBASIS AKREDITASI

MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU PENDIDIKAN IPA SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN IPA. Disusun oleh: Na in Anggraeni

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi

MUTU. Disusun: Ida Yustina

Manajemen Produksi dan Operasi

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

BAB 1 PENDAHULUAN. (Permenkes RI, 2011). Institusi yang kompleks memiliki arti bahwa rumah sakit

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN FOOD SERVICE MANAGEMENT

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

Definisi Taufiqur Rachman 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan konstruksi. Proses pelelangan yang baik akan menghasilkan output

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

KENDALA DALAM IMPEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

PROFIL LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM NEGERI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara sehingga muncul slogan Quality is everybody business, dimana

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MATERI TAMBAHAN MANAJEMEN STRATEGI Angkatan 19 SIB 3 By : Dra. Peni Sawitri, MM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

mendukung perumusan, pelaksanaan, dan pemantauan renstra instansi. j. Hasil (Results) adalah capaian yang diperoleh dari pengukuran atas persepsi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Quality Management and International Standards

MEMBANGUN PERGURUAN TINGGI BERBUDAYA MUTU Oleh Drs. I Made Madiarsa, M.M.A. 17

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

BIMBINGAN TEKNIK PERENCANAAN PRESERVASI JEMBATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

8/1/2012 PM-RB Setjen DPRRI

Disajikan pada pelatihan sistem penjaminan mutu akademik Agustus 2008 KOPERTIS WILAYAH III 1

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

SALINAN KEBIJAKAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI

Model Quality Assurance dalam Pembelajaran

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

Kata Kunci : Systems Development, Information systems management, Software quality, TQM theory, Software process improvement.

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

Daftar Pertanyaan (Asesmen Mandiri/Self Assessment)

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. Methodologi

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

ANALISA PROSES BISNIS

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

Drs.H.Adang Tadjuddin,M.Si. Drs.H.ADANG TADJUDDIN,M.Si

Transkripsi:

PECHA KUCHA KE-16 Manajemen Mutu dalam Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya yang Berkualitas dan Berkelanjutan 13 Maret 2015 Suryanto Direktorat Pengembangan Air Minum

Acuan Normatif PP No. 29 Tahun 2000 Pasal 30 ayat 1 (a) : Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggara pekerjaan konstruksi, penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang : Keteknikan, meliputi persyaratan keselamatan umum, konstruksi bangunan, mutu hasil pekerjaan, mutu bahan dan atau komponen bangunan, dan mutu peralatan sesuai dengan standar atau norma yang berlaku Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Pasal 2 : Kebijakan Mutu Departemen merupakan suatu kebijakan/upaya guna menjamin ketersediaan infrastruktur yang handal bagi masyarakat dengan prinsip efisien dan efektif serta melakukan peningkatan mutu kegiatan secara berkelanjutan Permen PU No. 04/PRT/M/2009 Pasal 3 (1) : Maksud dari Peraturan Menteri ini untuk memberikan panduan melaksanakan manajemen organisasi yang mengarah pada perencanaan, penerapan, pengendalian, pemeliharaan, dan peningkatan bagi pencapaian kinerja berlandaskan SMM yang terdokumentasikan dan terintegrasi sesuai dengan Kebijakan Mutu yang ditetapkan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum

Kondisi Infrastruktur Air Minum

Kondisi Infrastruktur Air Minum

Kurang cermat dalam perencanaan Kurang memahami spesifikasi peralatan Kurang memahami tata cara kerja Kurang disiplin dalam waktu pelaksanaan Perlu peningkatan kualitas!! Kurang memperhatikan estetika

Dimensi Kualitas Memenuhi fungsi Handal PERFOR- MANCE Elemen tambahan RELIABI- LITY FEATURES Daya tahan DURABI- LITY QUALITY CONFOR- MANCE Memenuhi spesifikasi AESTHE- TICS SERVICE- ABILITY Cita rasa seni PERCEIVED QUALITY Kemudahan perbaikan (Sumber: David Garvin, 1984) Layak

Total Quality Management (TQM) TQM = Strategi dalam mengelola kualitas untuk memuaskan pengguna melalui. focus on consumer involve all people and functions TQM accurate evaluation quality

Continuous Improvement by P-D-C-A Cycle A P Plan = Merencanakan perubahan A P Standard C D Improvement Do = Melaksanakan C Standard Time D Deming Cycle Check = Evaluasi Act = Tindakan penyesuaian Quality Control = Pengujian kualitas produk Quality Assurance = Upaya untuk meningkatkan kualitas melalui perbaikan proses

TQM dalam Menjamin Kualitas Produk Infrastruktur focus on consumer Fokus pada kepuasan pengguna Tahap konstruksi = Pengguna Barang/Jasa Tahap operasional = Masyarakat pengguna involve all people and function s focus on consum er TQM accurat e evaluation Perbaikan berkelanjutan I. Produk a. Standar mutu: evaluasi dan update standar mutu secara periodik quality improve -ment

TQM dalam Menjamin Kualitas Produk Infrastruktur Perbaikan berkelanjutan I. Produk b. Spesifikasi: meningkatkan kriteria produk untuk kualitas lebih baik (misal: lebih handal, lebih tahan lama) involve all people and function s accurat e evaluation focus on consum er TQM quality improve -ment II. Proses a. Perencanaan produk sesuai kebutuhan: bermanfaat, efisien, efektif b. Prosedur kerja: melengkapi SOP untuk setiap proses kerja

TQM dalam Menjamin Kualitas Produk Infrastruktur Perbaikan berkelanjutan II. Proses c. Efisiensi pada pelaksanaan: implementasi SOP dan percepatan pada setiap proses involve all people and function s focus on consum er TQM d. Perbaikan proses: dapat dilakukan melalui Business Process Reengineering, diharapkan terjadi perubahan yang lebih cepat accurat e evaluation quality improve -ment

TQM dalam Menjamin Kualitas Produk Infrastruktur Perbaikan berkelanjutan II. Proses e. Supervisi: peningkatan kualitas kompetensi konsultan dan SDM tenaga pengawas involve all people and function s accurat e evaluation focus on consum er TQM quality improve -ment - Internal: Mendorong peran Lembaga/ Instansi pembina Penyedia Jasa meningkatkan kualitas konsultan dan SDM, seperti: Puslatjakon - Eksternal: Bekerjasama dengan asosiasi profesi untuk meningkatkan standar kompetensi SDM Jasa Konstruksi

TQM dalam Menjamin Kualitas Produk Infrastruktur Perbaikan berkelanjutan II. Proses f. SIM monitoring konstruksi: e-proc SIM Monitoring Konstruksi e-mon Informasi dalam SIM: - Status pengadaan dan pengiriman barang - Proses administrasi kontrak (PCM, SCM, MC-0, Amandemen, Nilai Addendum, PHO) - Informasi penyedia jasa (kontraktor, konsultan) - Volume pekerjaan dan spesifikasi alat - Foto dokumentasi

TQM dalam Menjamin Kualitas Produk Infrastruktur Fungsi: Updating data menjadi teratur Peringatan dini (early warning) potensi masalah pada paket pekerjaan Alat bantu informasi setiap paket pekerjaan Kepastian akses informasi pada level yang berwenang

Penerapan TQM quality Peningkatan kualitas - Tidak saja mutu Produk/Jasa, tetapi juga biaya, delivery, keselamatan kerja SDM focus on consumer involve all people and functions TQM EQUIP- MENT SIS- TEM accurate evaluation quality

Penerapan TQM accurate evaluation Evaluasi: - Unit kerja - Bagian manajemen kualitas involve all people and functions focus on consumer TQM involve all people and functions Partisipasi: - Pimpinan hingga staf - Unit kerja terkait accurate evaluation quality

Tantangan TQM Komitmen Adaptasi Disiplin

Kendala Menuntut alokasi waktu (Siklus P-D-C-A) Terjebak dalam rutinitas prosedur, melupakan -nya Hanya berdampak bila peningkatan mutu sudah pada arah yang tepat TQM adalah perbaikan bertahap yang saling berkaitan dan memerlukan waktu

Kunci Keberhasilan Mengkondisikan pola pikir Menempatkan mutu sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja Manajemen kualitas secara total Menerapkan secara kontinyu dan menyeluruh, tidak parsial Dibentuknya Bagian Manajemen Kualitas Mengendalikan arah perbaikan kualitas Menetapkan spesifikasi proses, alat, prosedur untuk meningkatkan mutu

TERIMA KASIH A GOOD SYSTEM SHORTENS THE ROAD TO THE GOAL (Orison Swett Marden Book Author)