BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. antaranya adalah partikel atau kata bantu yang disebut joshi ( 助詞 ). Joshi dalam

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori

PARTIKEL GA DI DALAM NOVEL KITCHEN KARYA YOSHIMOTO BANANA

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

BAB 2. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui bahasa, seseorang dapat mengungkapkan apa yang dipikirkan atau apa yang

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, perasaannya kepada orang lain. Setiap bahasa memiliki ciri

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI) disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB 2. Landasan Teori

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung dan berkelompok dengan anggota masyarakat lainnya. Di dalam

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

BAB 2. Landasan Teori. Noda (1991, hal.38), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hinshi (kelas kata

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

Bab I PENDAHULUAN. dengan sesamanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988:66),

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan kata dengan kata dan turut menentukan makna inti sebuah kalimat.

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2. Landasan Teori

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

BAB 2 Landasan Teori

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB 2. Tinjauan Pustaka

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Untuk berkomunikasi antar sesama, manusia menggunakan bahasa. Menurut Sutedi, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide,pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Jadi fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. (Sutedi, 2004:2) Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya dalam penggunaan partikel. Partikel adalah kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, yang mengandung makna dan tidak mengandung makna leksikal; misalnya: preposisi seperti di, dari, konjungsi seperti dan, atau, dsb. (Kridalaksana, 2008: 174) Contoh: 1. Saya dan Toni pergi ke sekolah. 2. Ibu memotong kue dengan pisau. Pada contoh kalimat 1, terdapat partikel dan dan ke. Partikel dan di atas menunjukkan subjek ada lebih dari 1, dan ke menunjukkan keterangan tempat, sedangkan pada contoh kalimat 2, hanya ada 1 partikel yaitu dengan yang menunjukkan keterangan alat. 1

Bahasa Indonesia dan bahasa Jepang memiliki partikel, namun penggunaan dan maknanya berbeda. Dalam bahasa Jepang partikel disebut dengan joshi ( 助詞 ). (Tomita, 1993: 68) 単独で使われることはなく 主として自立語に付いて 補助的な意味を付けくわえたり その自立語と他の自立語との関係をしめしたりする単語を助詞と言います tandoku de tsukawareru koto wa naku, shu toshite juritsugo ni tsuite, hojotekina ini wo tsukekuwaetari, sono juritsugo to hoka no juritsugo to no kankei wo shimeshitari suru tango wo joshi to iimasu. Kata yang tidak dapat berdiri sendiri, menghubungkan jiritsugo (kata yang dapat berdiri sendiri) dengan jiritsugo lain yang akan memberi arti tambahan kepada jiritsugo tersebut dan tidak digunakan secara terpisah disebut dengan joshi. (Tomita, 1993: 68) Contoh: 3. あなたはどこに住んでいますか Anata wa doko ni sunde imasuka? Anda tinggal di mana? Pada contoh kalimat 3 memiliki struktur 名詞 + は + 名詞 + に + ている. Pada contoh kalimat 3 memiliki joshi は dan に. Joshi は yang berfungsi sebagai penanda subjek dan joshi に berfungsi sebagai penanda keterangan tempat. Menurut Kawashima, fungsi joshi dalam kalimat bahasa Jepang yaitu: menunjukkan hubungan antarkata dalam sebuah kalimat dan memberikan penekanan pada kata. (Kawashima, 1992:i) 2

Terdapat beberapa jenis joshi dalam bahasa Jepang, beberapa ahli linguistik mengelompokkan jenis-jenis joshi (partikel) berdasarkan fungsinya. Masuoka dan Takubo (1993: 49-53), mengelompokkan jenis-jenis joshi berdasarkan fungsinya, terdapat lima jenis joshi, yaitu : A. Kaku-joshi 格助詞 B. Teidaijoshi 定題助詞 C. Setsuzoku-joshi 接続助詞 D. Toritatejoshi 取り立て助詞 E. Shuu-joshi 終助詞 Berdasarkan penjelasan di atas, partikel と yang ingin diteliti penulis termasuk dalam kelompok kakujoshi 格助詞 dan setsuzoku-joshi 接続助詞. Dan selanjutnya penulis akan membahas partikel to と secara lebih lengkap. Menurut Masuokadan Takubo, kakujoshi ( 格助詞 ) dan setsuzokujoshi 接続助詞 adalah sebagai berikut: 補足語が述語に対してどのような関係にあるを表す助詞を 格助詞という 格助詞には が を に から と で へ まで より がある Hosokugo ga jitsugo ni taishite dono youna kankei ni aruka wo arawasu joshi wo, kakujoshi to iu.kakujoshi ni wa `ga, o, ni, kara, to, de, e, made, yori' ga aru. Kakujoshi merupakan partikel yang menunjukkan hubungan terhadap predikat dengan kata pelengkap. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah: が を に から と で へ まで より 3

(Masuoka dan Takubo, 1993: 49-53) Contoh: 4. 母はりんごといちごをかいます Haha wa ringo to ichigo wo kaimasu. Ibu membeli apel dan strawberry. 5. 病院で友達と会いました Byouin de tomodachi to aimashita. Saya bertemu dengan teman di Rumah Sakit. Pada contoh kalimat 4 memiliki struktur 名詞 + は + 名詞 + 名詞 + を + 動詞 yang memiliki joshi は yang berfungsi sebagai penanda subjek, と yang berfungsi menderetkan nomina, dan を yang berfungsi sebagai penanda objek. Pada contoh kalimat 5 memiliki struktur 名詞 + で + 名詞 + と + 動詞 yang memiliki joshi で yang menandai keterangan tempat dan joshi と yang menunjukkan dengan siapa subjek melakukan predikat. Pada kedua contoh kalimat tersebut terdapat joshi と, namun pada contoh kalimat 4 joshi と memiliki makna dan dan pada contoh kalimat 5 joshi と memiliki makna dengan. 語と語 節と節を接続する助詞を 接続助詞 と呼ぶ 接続助詞には の まで と, ながら, から けれども なら ので のに がある Go to go, setsu to setsu wo mitsuzoku suru joshi wo, setsuzokujoshi to yobu. setsuzokujoshi niwa, no, made, to, nagara, kara, keredomo, nara, node, noni ga aru. Setsuzokujoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk menghubungkan klausa dengan klausa dan kata dengan kata. Di dalam setsuzokujoshiterdapat : の まで と から ながら, けれども なら ので のに. 4

Menurut Makino dan Tsutsui, fungsi joshi と adalah: Menghubungkan frase nomina saja dan tidak dapat digunakan dalam kalimat. Menandai hubungan timbal balik dengan subjek dalam klausa atau kalimat. Kata kerja dan kata sifat yang digunakan yaitu: ~ 結婚す る, ~ 話し合う, ~ 違う, ~ ぶつかる, ~ 同じだ. Menandai sebuah kutipan. Kata kerja yang digunakan hanya ~ 言う Menandai isi dari tindakan tersebut. Kata kerja yang digunakan yaitu: ~ 思う, ~ 考える, ~ 書く, ~ 聞く, ~ 説明する. (Makino dan Tsutsui, 2002: 474-483) Penelitian ini menggunakan kajian sintaksis dan semantik karena membahas tentang struktur kalimat yang menggunakan joshi と. Mengacu pada masalah di atas, mengenai penggunaan joshi と dalam kalimat bahasa jepang memiliki nuansa makna yang berbeda, dilihat dari bentuk, setsuzokujoshi と memiliki sifat dipakai setelah: verba bentuk kamus, adjectiva~i bentuk kamus, adjectiva~na bentuk biasa (ditambah da), verba bantu da/desu. Sedangkan kakujoshi と memiliki sifat dipakai setelah nomina. Penulis akan memaparkan struktur kalimat dalam bahasa Jepang yang menggunakan joshi と yang termasuk ke dalam kakujoshi serta setsuzokujoshi. 5

Contoh: 6. 私は来年友達とかんこくへ旅行する Watashi wa rainen tomodachi to kankoku e ryokou suru. Saya dengan teman akan berlibur ke Korea tahun depan. 7. あきらさんはきみこさんと打つかった Akira san wa Kimiko san to butsukatta. Akira bertabrakan dengan Kimiko. 8. 病室へ行くと 父はぐうぐう寝ていました Byoushitsu e iku to, chichi wa guuguu nete imashita. Ketikasaya menengok, ayah tertidur pulas. Pada contoh kalimat 6 dan 7 joshi と dalam kedua kalimat tersebut memiliki arti yang sama yaitu dengan. Namun pada kalimat 6 arti joshi と tidak memiliki makna timbal balik, sedangkan pada kalimat 7 joshi と memiliki arti timbal balik. Arti dengan pada kalimat 7 bermakna bahwa Akira dan Kimiko sama-sama saling bertabrakan, bukan hanya Akira yang menabrak Kimiko atau Kimiko yang menabrak Akira namun keduanya saling bertabrakan. Dilihat dari struktur kalimatnya, joshi と pada kalimat 6 dan 7 terletak setelah nomina maka kalimat di atas merupakan joshi と yang termasuk dalam kakujoshi. Sedangkan, pada kalimat 8 joshi と tidak berada setelah nomina melainkan berada setelahverba bentuk kamus yang membuat kalimat tersebut 6

menjadi kalimat majemuk dan joshi と pada kalimat tersebut merupakan joshi と yang termasuk dalam setsuzokujoshi. Contoh: *9. あきらさんははしらと打つかった * Akira san wa hashira to butsukatta. * Akira bertabrakan dengan pilar. Pada contoh kalimat 9 terdapat pengecualian, joshi と tidak dapat digunakan pada kalimat tersebut. Hal itu disebabkan pilar merupakan kata benda yang tidak hidup sehingga tidak dapat memberikan timbal balik terhadap subjek dan makna dari kalimat tersebut menjadi ambigu. Akira menabrak pos, tetapi pos tidak bisa menabrak Akira. Maka dalam kalimat tersebut joshi と tidak dapat digunakan. Penulis menganggap penggunaan joshi と sangat beragam dan merupakan sesuatu yang menarik untuk di analisis. Penulis pun berharap bahwa penelitian yang akan dilakukan berguna bagi akademik di Maranatha. Penelitian ini dulu sudah ada yang mengambil yaitu perbedaan と dengan に oleh Mia Budiarti (0342022). Namun perbedaannya dengan penulis, penulis hanya membahas tentang Joshi と yang termasuk ke dalam kakujoshi dan setsuzokujoshi saja secara detail bukan perbedaan antara と dengan に. 7

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana penggunaan と dalam kalimat bahasa Jepang? 2. Bagaimana makna と hubungannya dengan fungsi dalam kalimat bahasa Jepang? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan penggunaan と dalam kalimat bahasa Jepang. 2. Mendeskripsikan makna と hubungannya dengan fungsi dalam kalimat bahasa Jepang. 1.4 Metode Penelitian dan Teknik Penelitian 1.4.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menjelaskan penggunaan serta makna joshi と dalam kalimat. Menurut Sudaryanto, metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan semata-mata berdasarkan fakta kebahasaan yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya. Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan yang secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antarsesama fenomena yang diselidiki. (Sudaryanto, 1993: 62) 8

1.4.2 Teknik Penelitian Menurut Sudaryanto, metode adalah cara yang harus dilaksanakan, sedangkan teknik adalah cara untuk melaksanakan metode. Teknik penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah studi pustaka dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang erat kaitannya dengan pembahasan masalah yaitu dengan joshi と dalam kalimat bahasa Jepang sehingga diperoleh berbagai teori dan referensi yang mendukung penganalisisan data. (Sudaryanto, 1993: 9) 1.5 Organisasi Penulisan Penelitian ini terdiri atas empat bab yang mencakup Bab I sampai dengan Bab IV yang berisi : pendahuluan, kajian teori, analisis, dan kesimpulan. Bab I yaitu, pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta organisasi penulisan yang digunakan penulis untuk meneliti dan menganalisis joshi と. Bab II berisi tentang kajian teori-teori yang merupakan pedoman dalam melakukan penelitian, antara lain sintaksis, semantik, serta joshi と sendiri sehingga penelitian dapat dilakukan sesuai dengan teori. Bab III berisi analisis masalah yang akan dibahas. Bab IV berisi kesimpulan dari hasil penelitian. Organisasi penulisan ini dibuat agar pembaca skripsi dapat membaca, menelusuri penelitian secara terstruktur dan mudah dibaca, sehingga diharapkan 9

pembaca skripsi dapat lebih mudah memahami isi dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. 10