PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF ANTAR SEBAYA PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MEITA RULY HANGESTI SARI NIM:

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT INFERIORITAS SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ABSTRAK. : Ice breaking, Motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran. matematika

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

: Layanan Informasi, Perilaku Membolos

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Oleh : Hesti Karmila Wulandari NIM :

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten, Motivasi Berwirausaha

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM TERHADAP EFIKASI DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

PENGARUH METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

agnestria et al., Pengaruh Penggunaan Strategi Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing...

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

PENGARUH LAYANAN INFORMASI MELALUI MEDIA FILM TERHADAP KREATIVITAS VERBAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAYU ADHY TAMA K

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

HUBUNGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH TEKNIK BEHAVIORISTIK TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN PADA SISWA KELAS IX SMP N 1 GONDANGREJO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

0,1006 dan kelas kontrol diperoleh = 0,1577 dengan = 0,1866, maka diterima. Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Transkripsi:

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF ANTAR SEBAYA PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Elga Andina Paramita Sari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016. Bentuk penelitian ini adalah eksperimen. Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar yang berjumlah 189 siswa. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data perilaku asertif antar sebaya sebelum dan sesudah pemberian bimbingan kelompok, sedangkan metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang identitas siswa. Teknik analisis data menggunakan rumus t test. Berdasarkan dari analisis data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016. Ini dibuktikan dengan t hitung = 7,344 dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) = 32-1 = 31 dalam taraf signifikansi 5% dan 1%, yaitu 2,042 dan 2,750. Jadi dapat disimpulkan t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,042<7,344>2,750. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Ada pengaruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016 diterima kebenarannya baik pada taraf signifikan 5% dan 1%. Kata Kunci : Bimbingan kelompok, Perilaku Asertif Antar Sebaya 1

THE EFFECT OF GROUP GUIDANCE TOWARD PEER ASSERTIVE BEHAVIOUR AT CLASS VIII OF SMP NEGERI 1 GONDANGREJO KARANGANYAR IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By : Elga Andina Paramita Sari ABSTRACT The research is aimed at finding out whether or not there is an effect of Group Guidance toward Peer Assertive Behaviour at Class VIII of SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar in the Academic year 2015/2016. The research design was experimental research. The population was class VIII of SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar which consists of 189 students. The samples were 32 students taken by using simple random sampling. The technique of collecting data employed questionnaire and documentation. Questionnaire was used to collect the data about peer assertive behavior before and after given Group Guidance, while documentation method was used to gain the data about students identity. The technique of analyzing data used t test. Based on the data analysis, it can be concluded that there is an effect of Group Guidance toward Peer Assertive Behaviour at Class VIII of SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar in the Academic year 2015/2016. This can be seen from t count = 7,344 compared with t table with d.b = (N-1) = 32-1 = 31 and significance level of 0,05 and 0,1 resulting 2,042 and 2,750. Hence, it can be concluded that t count is higher that t table or 2,042<7,344>2,750. Therefore, the hypothesis there is an effect of Group Guidance toward Peer Assertive Behaviour at Class VIII of SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar in the Academic year 2015/2016 is accepted either in the significance level of 0,05 or 0,1. Key words : Group Guidance, Peer Assertive Behavior 2

PENDAHULUAN Latar Belakang Sikap tegas di beberapa kalangan masyarakat saat ini cenderung menurun. Banyak orang yang susah tegas dengan beberapa penawaran yang dihadapkan. Untuk itu beberapa orang perlu perilaku asertif guna menunjang membentuk sikap tegas pada dirinya karena orang yang bersifat tegas akan cenderung lebih sukses. Apalagi bagi peserta didik sikap tegas sangat diperlukan untuk mewujudkan masa depan yang sukses. Perilaku Asertif yaitu perilaku tegas, yang biasa diartikan ketegasan diri. Ketegasan diri berarti perilaku orang yang cenderung membuat orang dapat menyatakan apakah dirinya setuju atau tidak. Misalnya siswa yang diajak temannya bermain, padahal pekerjaan rumahnya banyak maka ia harus berani bersikap tegas untuk mengatakan tidak tanpa harus melukai perasaan temannya tersebut. Sehingga perilaku asertif sangat penting bagi kalangan remaja atau siswa yang sedang menempuh dunia pendidikan. Perilaku asertif adalah sebuah istilah yang bermakna luas. Perilaku asertif setidaknya meliputi tiga kelompok perilaku yang umum, yaitu : kemampuan untuk menolak permintaan orang lain dengan tepat dan dapat diterima secara sosial, kemampuan untuk mengemukakan pendapat dan perasaan secara tepat, dan kemampuan untuk berekspresi secara benar terhadap permintaan seseorang. Dengan demikian, orang yang berperilaku asertif akan mengungkapkan perasaan dan pikirannya secara jujur, membuat respon-respon yang dapat diterima secara sosial dan selalu dapat memperhitungkan perasaan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang asertif lebih mampu menghadapi konflik dan kecemasan daripada orang yang tidak asertif. Orang yang asertif mampu memberikan tanggapan terhadap masalah yang mempengaruhi hidupnya, mampu membela diri ketika diperlakukan tidak adil, dan mampu menyatakan cintanya terhadap orang yang berarti dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak asertif secara umum mengalami stres yang meningkat yang disertai munculnya kemarahan, frustrasi, perasaan terbebani secara tidak adil, dan ketidakberdayaan untuk melakukan apa yang diinginkan. Kenyataannya perilaku asertif di kalangan masyarakat Indonesia saat ini dan khususnya pada remaja dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini ditandai oleh semakin menurunnya kesediaan untuk berani menyampaikan pikiran atau perasaan yang sebenarnya kepada orang lain, kecenderungan untuk mengungkapkan perasaan secara agresif, adanya kecenderungan menyalahkan orang lain bila terdapat konflik, tidak berani membela hakhaknya ketika diperlakukan tidak adil dan membiarkan orang lain menentukan apa yang harus dilakukannya, dan meningkatnya upaya penyelesaian konflik dengan kekerasan. Salah satu momen yang banyak para peneliti amati biasanya adalah kejadian saat seorang remaja sedang jatuh cinta. Saat itu seorang remaja menjadi tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan 3

perasaannya kepada orang yang dicintainya, merasa kurang percaya diri pada kemampuannya, dan membiarkan orang lain menentukan apa yang harus dilakukannya, dan sangat jarang yang berinisiatif untuk berani secara jujur mengungkapkan isi hatinya. Contoh yang lain adalah banyaknya upaya penyelesaian konflik di antara pelajar SMP dan SMU dengan tawuran dan bahkan merusak segala fasilitas umum atau terkadang dengan salingmelukai atau membunuh. Sesuai observasi di SMP Negeri 1 Gondangrejo ada beberapa hal yang sesuai dengan tanda-tanda menurunnya perilaku asertif di kalangan siswa. Hal tersebut ditandai dengan perilaku : 1. Merasa kurang percaya diri pada kemampuannya. 2. Rasa menghargai terhadap orang lain rendah. 3. Membiarkan orang lain menentukan apa yang harus dilakukannya. 4. Sangat jarang ada siswa yang berinisiatif untuk berani secara jujur mengungkapkan isi hatinya atau menyampaikan pendapat. 5. Menyelesaikan masalah dengan agresif atau kekerasan. Berdasarkan hasil observasi di lapangan masih banyak orangorang yang kurang memahami pentingnya perilaku asertif, termasuk siswa-siswi yang belajar di lembaga pendidikan. Hal ini tentunya menjadi suatu pelajaran yang tidak mudah bagi tenaga pendidik dan guru Bimbingan dan Konseling untuk membantu peserta didik memiliki perilaku asertif yang tinggi. Demikian pula masalah yang dihadapi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar, mereka kurang memiliki perilaku asertif yang tinggi. Hal ini disebabkan siswa di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar minim menerima layanan Bimbingan Kelompok. Bimbingan kelompok adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang memungkinkan setiap anggota untuk belajar berpartisipasi aktif dan berbagi pengalaman dalam upaya pengembangan wawasan, sikap, dan atau keterampilan yang diperlukan dalam upaya mencegah timbulnya masalah atau dalam upaya pengembangan diri. Dalam meningkatkan perilaku asertif siswa bimbingan kelompok sangat menarik untuk diterapkan oleh guru Bimbingan dan Konseling karena salah satu keuntungan bimbingan kelompok dapat memanfaatkan pengaruh-pengaruh seseorang atau beberapa orang individu terhadap anggota lainnya. Penelitian tentang Perilaku Asertif pernah dilakukan juga oleh Dwi Kusuma Wardani mahasiswa Universitas Negeri Semarang dengan judul Hubungan Perilaku Asertif dengan Kenakalan Remaja Pada Siswa Kelas IX SMA Bhakti Praja Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2009/2010. Berdasarkan judul penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif sangat menarik untuk diteliti karena perilaku asertif sangat penting untuk siswa. Penelitian berikutnya akan dilakukan menggunakan pengaruh bimbingan kelompok bukan korelasi. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk 4

melakukan penelitian Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Perilaku Asertif Antar Sebaya Pada Kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang disampaikan pada latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar memiliki perilaku asertif antar sebaya yang rendah. 2. Masih minimnya pemberian layanan bimbingan kelompok, sehingga siswa kurang memiliki pemahaman yang tinggi terhadap perilaku asertif yang menjadikan perilaku asertif antar sebaya siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar rendah. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini masalahnya dibatasi pada : Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Perilaku Asertif Antar Sebaya Pada Kelas VIII di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016 Perumusan Masalah Uraian latar belakang di atas dapat digunakan untuk merumuskan permasalahan sesuai dengan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu : Apakah ada pengaruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bimbingan kelompok terhadap perilaku asertif antar sebaya pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini : a. Dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan teori Bimbingan dan Konseling khususnya bimbingan kelompok dan pengembangan perilaku asertif. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian sejenis berikutnya dengan tempat dan subjek penelitian yang berbeda sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih valid dan memuaskan. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan : a. Bagi Siswa Dapat meningkatkan perilaku asertifnya sehingga dapat menciptakan karakter yang berkualitas tinggi pada siswa di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar. b. Bagi Guru Dapat memberikan acuan kepada guru Bimbingan dan Konseling agar supaya lebih 5

variatif dalam memberikan layanan dan sekaligus dapat meningkatkan perilaku asertif siswa yang akhirnya dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan bahagia. c. Bagi Sekolah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkahlangkah kebijakan bagi sekolah, sehingga sekolah dapat memberikan fasilitas yang memadai bagi terlaksananya programprogram layanan Bimbingan dan Konseling. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian ini adalah di SMP N 1 Gondangrejo Karanganyar. Adapun pemilihan lokasi tersebut dengan alasan adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai akhir bulan Februari sampai dengan awal bulan April 2016 di SMP N 1 Gondangrejo Karanganyar. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2010 : 8). Adapun populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 189 siswa. 2. Sampel Sampel adalah kelompok kecil yang diambil dari lingkungan populasi dan kemudian diobservasi atau dilakukan penelitian (Samsudi, 2009 :40). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah salah satu kelas VIII di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar yang berjumlah 32 siswa yaitu kelas VIII C. 3. Sampling Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik ini dilakukan dengan cara undian dari semua kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar, yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas : VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F. Setelah dilakukan teknik Simple Random Sampling ternyata yang terpilih adalah kelas VIII C. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2012 : 38-38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Macam-macam variabel : 1. Variabel Independen (variabel bebas) : variabel bebas adalah 6

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini biasanya sering diberi kode (X). Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu bimbingan kelompok (X). 2. Variabel Dependen (variabel terikat) : variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel ini biasanya sering diberi kode (Y) Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu perilaku asertif antar sebaya (Y). Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih tepat digunakan suatu alat pengumpulan data sebagai berikut : 1. Angket Angket atau kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh perilaku asertif antar sebaya pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. Item-item atau daftar pertanyan dalam angket bukan dimaksudkan untuk menguji kemampuan responden sebagaimana alat dan teknik tes, melainkan pertanyaan pada angket dimaksudkan untuk menggali informasi dari responden. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penilitian (Riduwan, 2013 : 31). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data-data siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006 : 211). Pegujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen dalam pengukuran variabel dapat digunakan untuk mengukur secara cermat topik yang dibahas. Adapun item dikatakan valid atau tidak yaitu dengan menguji item tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut : { }{ } Keterangan : r xy : Koefisien korelasi X : Jumlah X ganjil Y : Jumlah Y genap N : Jumlah subjek (Suharsimi Arikunto, 2006 : 170). 7

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006 : 178). Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas adalah teknik belah dua dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menggunakan rumus Korelasi Product Moment Angka Kasar { }{ } Keterangan : r xy : koefisien korelasi X : Jumlah X ganjil Y : Jumlah Y genap N : Jumlah subjek (Suharsimi Arikunto, 2006 : 170). b. Kemudian hasil dari penghitungan di atas dimasukkan ke dalam rumus Spearman-Brown sebagai berikut : Keterangan : r 11 :Koefien reliabilitas soal yang sudah disesuaikan :Korelasi antara skor-skor setiap belahan soal (Suharsimi Arikunto, 2006 : 180). Teknik Analisis Data Setelah data-data terkumpul terutama data yang diperlukan dalam menganalisis data ini penulis menggunakan analisis data rumus uji-t (t-test) : Keterangan : t = t-test MD = Mean defferences atau perbedaan dua mean. 2 = Deviasi individual dari MD N = Jumlah Subjek (Fadjeri, 2011 : 44) HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh kelas VIII SMP N 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung yaitu sebesar 7,344 (lampiran 15), selanjutnya t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) Jadi (32-1)= 31 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 2,042 dan 2,750. Jadi dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,042<7,344>2,750. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan Tidak ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap perilaku asertif antar sebaya pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016 tidak terbukti kebenarannya. Maka hipotesis kerja 8

yang menyatakan Ada pengaruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas dapat diterima dengan baik, pada taraf signifikansi 5% dan 1% bahwa Ada pengaruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016. Dapat penulis jelaskan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok berpengaruh signifikan terhadap perilaku asertif antar sebaya pada kelas VIII C SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016. Dengan demikian dapat dikatakan bimbingan diperoleh t hitung yaitu sebesar 7,344 yang selanjutnya t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) Jadi (32-1)= 31 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 2,042 dan 2,750 atau 2,042<7,344>2,750. Di SMP N 1 Gondangrejo sebelumnya perilaku asertif antar sebaya siswa sangat rendah, seperti kurangnya rasa percaya diri pada siswa, susah menolak ajakan jelek, berkata sesuka hati, dan menyelesaikan masalah dengan kasar. Wujud dari bimbingan kelompok yang diharapkan adalah siswa memiliki perilaku asertif yang tinggi secara nyata yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Prayitno (2012 : 151-152) tujuan khusus bimbingan kelompok pada dasarnya terletak pada : bimbingan kelompok bermaksud membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (hangat) dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topiktopik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkan tingkah laku yang lebih efektif dan bertanggung jawab. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi verbal maupun non verbal ditingkatkan. Dalam hal ini peran guru pembimbing sangat diperlukan agar siswa memiliki perilaku asertif antar sebaya yang tinggi. Guru pembimbing dituntut mampu menerapkan layanan bimbingan dan konseling. Salah satu layanan bimbingan dan konseling yang bisa diterapakaan untuk membantu siswa dalam memahami potensi diri adalah dengan memberikan bimbingan kelompok sehingga dapat meningkatkan hubungan pribadi sosial siswa dalam mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Sebaliknya apabila perilaku asertif rendah akan menghambat hubungan pribadi sosial siswa dan tidak akan mencapai tujuan hidup yang diinginkan seperti pengertian perilaku asertif menurut pendapat Sugiyo (2005 : 105) bahwa orang tersebut telah belajar dari hidupnya untuk mendapatkan apakah dia lurus 9

dan tegas dan berkomunikasi dengan cara-cara yang jujur serta konstruktif. Terbukti setelah pemberian bimbingan kelompok yang dilaksanakan empat kali pertemuan, perilaku asertif siswa meningkat. Siswa lebih memahami apa itu perilaku asertif antar sebaya dan pentingnya perilaku asertif antar sebaya sehingga siswa dengan sendirinya sadar dan menerapkan perilaku asertif antar sebaya dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi setelah dilihat dari penjelasan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa bimbingan kelompok berpengaruh terhadap perilaku asertif antar sebaya. Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan bisa membantu siswa dalam meningkatkan perilaku asertif antar sebaya. Keterbatasan Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih kurang sempurna karena keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut : 1. Dimungkinkan adanya kelemahan pada instrumen penelitian yang digunakan sehingga mempengaruhi hasil penelitian. 2. Terbatasnya jumlah sampel yang digunakan yang memungkinkan terjadinya perbedaan hasil bila diteliti pada jumlah sampel yang lebih banyak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh kelas VIII SMP N 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan t tes diperoleh nilai t hitung yaitu sebesar 7,344. Selanjutnya t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) Jadi (32-1)= 31 dalam taraf signifikansi 5% dan 1% yaitu 2,042 ternyata hasil analisis data yang diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebagai berikut 2,042<7,344>2,750. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis yang menyatakan Ada pengaruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, dapat disarankan beberapa hal kepada: 1. Sekolah Diharapkan, hasil penelitian ini dapat digunakan bagi kepala sekolah dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan perilaku asertif siswa melalui pemberian layanan bimbingan kelompok. 2. Guru Diharapkan Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Gondangrejo sebaiknya melaksanakan pemberian layanan bimbingan kelompok secara menarik dan terprogram, supaya siswa lebih termotivassi dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok dan mampu meningkatkan 10

perilaku asertif pada diri mereka masing-masing. 3. Siswa Diharapkan siswa sebaiknya meningkatkan minat, motivasi dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok yang diselenggarakan untuk meningkatkan perilaku asertif yang ada pada diri mereka. Praktik. Jakarta: Asdi Maha Satya. DAFTAR PUSTAKA Fadjeri, 2011. Statistik. Surakarta : FKIP UNISRI Surakarta. Prayitno, 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang : Universitas Negeri Padang. Riduwan, 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta,2013.SkalaPengukuranVari abel-variabelpenelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyo, 2005. Komunikasi Antar Pribadi. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press. Samsudi, 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan 11