ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN INNOVATION TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE PERUSAHAAN KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA PERUMAHAN SKALA KECIL DI SURABAYA DAN SEKITARNYA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL PARTISIPASI KONTRAKTOR SKALA KECIL DALAM PELELANGAN Small-Scale Contractor s Participation Model In Auction

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

ANALISA PENGARUH ASPEK PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SEM-PLS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Universitas Putera Batam Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

2 METODE. Kerangka Pemikiran

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

PENGARUH HARGA PENAWARAN TERHADAP KINERJA PROYEK (STUDI KASUS PADA RUAS JALAN : KERTOSONO JOMBANG MOJOKERTO GEMPOL)

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB V Analisis V.1 Perancangan Model berbasis Metode QFD (QFD tahap 1)

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PENYELESAIAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Michella Beatrix 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail: michella.sweet@yahoo.com 2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pada berbagai proyek konstruksi sering terjadi change order atau permintaan perubahan. Change order dapat terjadi selama proses konstruksi dan tidak dapat dihindari. Terjadinya change order pada proyek konstruksi ini sering memberikan dampak negatif yang dapat mempengaruhi biaya, waktu dan mutu proyek. Penelitian ini betujuan untuk menentukan besarnya pengaruh change order terhadap biaya, waktu dan mutu proyek konstruksi. Faktor penyebab change order dalam penelitian ini merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proyek baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data melalui metode kuisioner yang disebarkan pada pihak kontraktor proyek di surabaya dengan responden adalah project manager atau pimpinan proyek. Selanjutnya data kuisioner yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Hasil analisis partial least square menunjukkan bahwa terjadinya change order memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap biaya, waktu, dan mutu proyek konstruksi di Surabaya, dengan besarnya besarnya pengaruh yang diberikan terhadap biaya 36,3%, waktu 21,6% dan mutu proyek adalah 17,2%. Kata kunci: Permintaan perubahan, Change order, Biaya, Waktu, Mutu, Partial Least Square PENDAHULUAN Pada proyek konstruksi pasti akan muncul berbagai masalah, dan diantaranya adalah change order. Yang dimaksud dengan change order adalah perubahan (umumnya berupa penambahan) lingkup proyek setelah kontrak ditandatangani (Soeharto, 2001). Selain itu change order juga dapat berupa pergantian atau pengurangan item pekerjaan selama proses pelaksanaan konstruksi berlangsung. Kebutuhan untuk membuat perubahan dalam proyek konstruksi adalah masalah yang umum pada kenyataannya (Keane, Sertyesilisik, & Ross, 2010). Proyek yang terutama besar dan kompleks akan selalu mengalami perubahan lingkup kerja, baik besar maupun kecil (Soeharto, 2001). Dalam setiap proyek konstruksi, terutama untuk proyek bangunan gedung, penyebab dari terjadinya change order tidak pernah sama, dimana dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dan juga dapat disebabkan oleh beberapa pihak, baik dari pihak pemilik proyek, pihak konsultan, pihak kontraktor proyek dan pihak lainnya. Change order yang terjadi dapat memberikan akibat secara langsung atau tidak langsung. Akibat atau konsekuensi yang mungkin terjadi akan mempengaruhi proyek yang nantinya dapat berdampak pada biaya proyek, waktu penyelesaian proyek, serta kualitas akan hasil yang ingin dicapai. Perubahan yang tak terencana dalam proyek konstruksi dapat menyebabkan pekerjaan tambahan di luar yang diharapkan, sehingga akan berdampak pada tambahan biaya dan waktu (Chen & Hsu, 2007). B-1-1

Beberapa penelitian sebelumnya memberikan gambaran bahwa dengan terjadinya change order akan berdampak negatif pada pelaksanaan proyek, diantaranya adalah penelitian Kaming, dkk (1997) yang mempelajari faktor yang mempengaruhi 31 proyek high rise di Indonesia dan menemukan bahwa change order berupa perubahan desain adalah salah satu faktor paling penting yang menyebabkan time overrun, disamping itu Kaming, dkk menyadari bahwa perubahan desain pasti menyebabkan variasi pada biaya awal. Penelitian Lee (2008) yang mempelajari data 161 proyek transportasi yang telah selesai, memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa 95% dan 100% dari proyek jalan dan kereta api, masing-masing memiliki kenaikan biaya 50%. Penelitian Hwang, dkk (2009) yang meneliti tentang rework yang berdampak pada biaya dan schedule pada industri konstruksi, dengan menggunakan data dari 359 proyek konstruksi diperoleh bahwa pekerjaan rework dapat mempengaruhi dan memberi dampak pada biaya. Penyebab terjadinya rework adalah dikarenakan adanya change order dari pihak pemilik proyek dan juga kesalahan dari pihak kontraktor. Analisa pengaruhnya change order dapat menunjukkan pentingnya tahap pelaksanaan konstruksi, suksesnya manajemen proyek, dan suksesnya hubungan antar pihak (Keane, Sertyesilisik, & Ross, 2010). Sehubungan dengan area obyek penelitian yaitu di Surabaya, terjadinya change order pada setiap pelaksanaan proyek juga dialami oleh proyek-proyek konstruksi bangunan gedung di Surabaya, dengan berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya change order. Change order yang terjadi memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan proyek yang berdampak pada kinerja proyek diantaranya terhadap biaya, waktu, mutu, dan produktifitas di lapangan. Analisa pengaruhnya change order dapat menunjukkan pentingnya tahap pelaksanaan konstruksi, suksesnya manajemen proyek, dan suksesnya hubungan antar pihak (Keane, Sertyesilisik, & Ross, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan besarnya pengaruh dari terjadinya change order pada proyek bangunan gedung terutama untuk proyek swasta yang berada di surabaya dengan faktor penyebab change order adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proyek baik secara langsung maupun tidak langsung, dan untuk mengetahui pihak mana yang paling sering mengajukan change order selama pelaksanaan konstruksi. Untuk menentukan besarnya pengaruh change order akan digunakan metode partial least square. METODE Penelitian ini secara garis besar terdiri atas dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan pengolahan data dengan metode Partial Least Square (PLS). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode survei yaitu berupa penyebaran kuisioner kepada responden. Data kuisioner disebarkan kepada pihak kontraktor kualifikasi menengah dan besar dengan respondennya adalah para project manager atau pimpinan proyek yang pernah menangani proyek bangunan gedung terutama proyek swasta di Surabaya. Kuisioner terdiri dari beberapa pertanyaan terkait indikator penelitian. Tahap Pengolahan Data Dengan Metode Partial Least Square (PLS) Tahap pengolahan data adalah mengolah 32 data kuisioner hasil jawaban responden yang telah terkumpul dengan metode PLS yang dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap outer model dan inner model. Partial Least Square (PLS) merupakan alternatif Structural Equation Modeling (SEM), PLS cocok digunakan untuk tujuan prediksi, dengan jumlah sampel yang kecil, data dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval, dan rasio (Ghozali, 2006). B-1-2

1. Tahap Outer Model (Model Pengukuran) yang merupakan tahapan pengujian hubungan antara variabel laten dengan indikator. Pengujian Outer Model terdiri dari Convergent Validity, Discriminant Validity, dan Composite Realibility. Suatu indikator dikatakan memenuhi convergent validity jika memiliki nilai outer loading > 0,50. Pengujian Discriminant Validity yaitu dengan membandingkan nilai dari akar AVE tiap variabel dengan korelasi yang melibatkan variabel yang bersangkutan dengan variabel yang lainnya di dalam model. Jika nilai dari akar AVE lebih besar dibandingkan korelasikorelasi antar variabel, maka dapat disimpulkan bahwa discriminant validity telah terpenuhi. Composite reliability Sebuah variabel dikatakan memenuhi reliabilitas jika memiliki nilai composite reliability > 0,70 (Ghozali, 2006). 2. Tahap Inner Model (Model Struktural) adalah tahapan pengujian antar variabel laten. Model Struktural dievaluasi dengan menggunakan R-Square, Q-Square, dan Uji t. Hasil dari pengujian ini akan menunjukkan besarnya pengaruh change order terhadap biaya, waktu dan mutu serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural yang ditunjukkan dengan nilai t-hitung diatas 1,96. Variabel faktor penyebab change order beserta dengan indikatornya yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Faktor Penyebab change order Faktor Lingkungan Faktor Politik Faktor Sosial - Ekonomi Faktor Teknis Faktor Organisasi Tabel 1. Variabel faktor Penyebab Change Order : Indikator - Kondisi Cuaca - Bencana Alam - Kondisi yang tak terduga - Perubahan dalam Kebijakan Pemerintah - Perubahan dalam Undang-Undang Ketenagakerja, dan Kondisi Kerja - Keterlambatan dalam Izin Perencanaan - Siklus Pembangunan Ekonomi - Dampak Inflasi pada Material, Peralatan, dan Fluktuasi Harga Tenaga Kerja - Etnis dan Budaya - Material Baru - Metode Konstruksi Baru - Kompleksitas Teknologi - Kesalahan dan kelalaian - Gambar yang tidak lengkap - Kecelakaan kerja - Pertimbangan keamanan - Permintaan Perubahan dari owner - Kompetensi dan Keahlian - Buruk dalam Komunikasi - Ketidakstabilan Tim Literatur (Sun & Meng, 2009); (Wu, Hsieh, & Cheng, 2005) (Sun & Meng, 2009); (Wu, Hsieh, & Cheng, 2005) (Sun & Meng, 2009); (Keane, Sertyesilisik, & Ross, 2010) (Sun & Meng, 2009); (Hsieh, Lu, & Wu, 2004) (Akinsola, Potts, Ndekugri, & Harris, 1997); (Sun & Meng, 2009) Variabel pengaruh change order beserta dengan indikatornya yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. B-1-3

Variabel Pengaruh Change Order Biaya Waktu Mutu Tabel 2. Variabel Pengaruh Change Order Indikator - Peningkatan Biaya overhead - Peningkatan biaya peralatan dan material - Tambahan biaya pembongkaran - Tambahan biaya lembur - Perpanjangan waktu untuk durasi kerja - Perpanjangan waktu untuk pekerjaan tambah, rework/redesign - Penundaan pengadaan peralatan dan material - Terjadi penurunan kualitas - Terjadi rework dan pembongkaran - Terdapat cacat pada produk Literatur (Arain & Pheng, 2004); (Sun & Meng, 2009) (Arain & Pheng, 2004); (Sun & Meng, 2009) (Arain & Pheng, 2004); (Sun & Meng, 2009) Gambar 1. Model Penelitian Model penelitian diuji dengan menggunakan program SmartPLS 2.0. Pengujian model penelitian ini dimulai dengan memasukkan hasil jawaban responden dari kuisioner yang terkumpul kedalam program. Model tersebut kemudian diestimasi, sehingga mendapatkan besarnya pengaruh change order terhadap biaya, waktu, dan mutu proyek konstruksi di Surabaya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data menggunakan metode PLS dengan program SmartPls 2.0 untuk model penelitian adalah sebagai berikut. 1. Outer Model (Model Pengukuran) Hasil pengujian untuk convergent validity diperoleh bahwa setiap indikator pada masingmasing variabel penelitian secara umum memiliki nilai outer loading di atas 0,50, terkecuali indikator dampak inflasi pada material, peralatan, dan fluktuasi harga tenaga kerja dan indikator kecelakaan kerja dimana masing-masing indikator ini memiliki outer loading di bawah 0,50, sehingga kedua indikator tersebut tidak valid dalam mengukur variabel penelitian atau tidak memenuhi convergent validity. Selanjutnya model di re-estimasi kembali dengan mengeliminasi kedua indikator yang tidak valid tersebut. Hasil re-estimasi telah memenuhi convergent validity karena semua outer loading di atas 0,50. B-1-4

Pengujian Discriminant Validity yaitu dengan membandingkan nilai dari akar AVE. Berikut adalah pengujian discriminant validity dengan menggunakan perbandingan antara akar AVE dan korelasi antar variabel. Variabel AVE Akar AVE Tabel 3. Akar AVE dan Korelasi Antar Variabel Biaya Biaya 0,526 0,725 1 F. Lingk. F. Lingk 0,734 0,857 0,271 1 F. Org. F. Org 0,749 0,865 0,582 0,515 1 F. Politik F. Politik 0,581 0,762 0,419 0,659 0,374 1 F. Sos- Eko F. Sos-Ek 0,638 0,799 0,097 0,151 0,344 0,007 1 F. Teknis F. Teknis 0,497 0,705 0,565 0,439 0,492 0,651 0,275 1 Mutu 0,685 0,827 0,551-0,028 0,530 0,144 0,192 0,456 1 Mutu Waktu 0,789 0,888 0,638 0,142 0,515 0,236 0,274 0,429 0,422 1 Waktu Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui bahwa secara umum nilai akar AVE setiap variabel nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan nilai korelasi antara variabel dengan variabel lainnya di dalam model, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap variabel pada penelitian ini telah memiliki discriminant validity yang baik. Pengujian Outer Model yang terakhir adalah composite reliability. Nilai composite reliability dari setiap variabel penelitian dari hasil pengujian diperoleh adalah lebih dari 0,7, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel telah memenuhi kriteria reliabilitas yang diharapkan. Berikut adalah nilai composite reliability masing-masing variabel penelitian. Tabel 4. Composite Reliability Variabel 2. Inner Model (Model Struktural) Composite Reliability Biaya 0,812 Change Order 0,900 F. Lingkungan 0,891 F. Organisasi 0,899 F. Politik 0,803 F. Sos-Ek 0,777 F. Teknis 0,873 Mutu 0,866 Waktu 0,918 Evaluasi pertama pada inner model dilihat dari nilai R-Square. Berdasarkan pengolahan data dengan SmartPLS 2.0, dihasilkan nilai R-Square sebagai berikut. Tabel 5. Nilai R-Square Variabel R-Square Biaya 0.363 Waktu 0.216 Mutu 0.172 B-1-5

Nilai R-Square untuk Biaya sebesar 0,363, memiliki arti bahwa prosentase besarnya keragaman data pada variabel Biaya yang dapat dijelaskan oleh variabel change order adalah sebesar 36,3%, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa variabel change order dapat memberi pengaruh sebesar 36,3% pada biaya proyek, demikian pula dengan variabel waktu dan mutu dimana besarnya pengaruh yang diberikan oleh change order 21,6%, dan 17,2%. Pada model PLS, penilaian goodness of fit diketahui dari nilai Q 2, semakin tinggi nilai Q 2, maka model dapat dikatakan semakin fit dengan data. Dari Tabel 5. dapat dihitung nilai Q 2 sebagai berikut. Nilai Q 2 = 1 (1 0,363) x (1 0,216) x (1 0,172) = 0,587 Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai Q 2 sebesar 0,587, artinya besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model struktural adalah sebesar 58,7%, sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Model struktural pada penelitian dapat dikatakan telah memiliki goodness of fit yang baik. Pengujian selanjutnya adalah uji t terhadap hipotesis penelitian, berdasarkan nilai koefisien path (original sample estimate) dan nilai t hitung (t-statistic) pada inner model. Tabel 6. Hasil Nilai Koefisien Path dan t-hitung Hipotesis Pengaruh Koefisien Path t hitung Keterangan H1 Change Order Biaya 0,603 3,828 Diterima H2 Change Order Waktu 0,465 3,105 Diterima H3 Change Order Mutu 0,414 2,169 Diterima Nilai koefisien path pengaruh dari variabel change order terhadap Biaya adalah sebesar 0,603 dengan t hitung sebesar 3,828 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,96, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara change order terhadap biaya proyek konstruksi yang menjadi sampel penelitian. Nilai koefisien path pengaruh dari variabel change order terhadap Waktu adalah sebesar 0,465 dengan t hitung sebesar 3,105 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,96, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara change order terhadap waktu pengerjaan proyek. Nilai koefisien path pengaruh dari variabel Change Order terhadap Mutu adalah sebesar 0,414 dengan t hitung sebesar 2,169 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,96, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara change order terhadap mutu proyek. Dari hasil ini maka hipotesis dari penelitian dapat diterima kebenarannya, bahwa change order berpengaruh terhadap biaya, waktu, dan mutu proyek konstruksi bangunan gedung di surabaya KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terjadinya change order pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap biaya, waktu dan mutu proyek konstruksi di Surabaya. 2. Besarnya pengaruh yang diberikan change order terhadap biaya 36,3%, terhadap waktu 21,6% dan terhadap mutu proyek adalah 17,2%. Untuk memperbaiki hasil penelitian ini, maka sarannya adalah: 1. Penggunaan sumber data, sebaiknya menggunakan data sekunder dalam menilai variabel biaya dan waktu. Dengan menggunakan data sekunder pengukuran akan lebih akurat B-1-6

sehingga hasil penelitian akan lebih mempresentasikan keadaan yang sebenarnya terjadi selama pelaksanaan konstruksi. 2. Pemilihan jenis proyek bangunan gedung sebaiknya dilakukan untuk bangunan gedung yang sejenis, sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam melihat pengaruh terjadinya change order terhadap biaya, waktu, dan mutu proyek akan menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Akinsola, A. O., Potts, K. F., Ndekugri, I., & Harris, F. C. (1997). Identificatio n and Evaluation of Factors Influencing Variations on Building Projects. International Journal of Project Management, Vol. 15, p. 263-267. Arain, F. M., & Pheng, L. S. (2004). Effective Management of Contract Variations Using a Knowledge Based Decision Support System. Centre for Education in the Built Environment, No. 10, p. 11-24. Chen, J.-H., & Hsu, S. (2007). Hybrid ANN -CBR Model for Disputed Change Orders in Construction Projects. Automation in Construction, Vol. 17, p. 56-64. Ghozali, I. (2006). Structural Equation Modeling: Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hsieh, T.-Y., Lu, S.-T., & Wu, C.-H. (2004). Statistical Analysis of Causes for Change Order in Metropolitan Public Works. International Journal of Project Management, Vol. 22, p. 679-686. Hwang, B.-G., Thomas, S. R., Haas, C. T., & Caldas, C. H. (2009). Measuring the Impact of Rework on Construction Cost Performance. Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 135, p. 187-198. Kaming, P. F., Olomolaiye, P. O., Holt, G. D., & Harris, F. C. (1997). Factor Influencing Construction Time and Cost Overruns on High Rise Projects in Indonesia. Construction Management and Economics, Vol. 15, p. 83-94. Keane, P., Sertyesilisik, B., & Ross, A. D. (2010). Variations and Change Orders on Construction Projects. Journal of Legal Affairs and Dispute Resolution in Engineering and Construction, Vol. 2, p. 89-96. Lee, J.-K. (2008). Cost Overrun and Cause in Korean Social Overhead Capital Projects: Road, Rail, Airports, and Ports. Journal of Urban Planning and Development, Vol. 134, p. 59-62. Soeharto, I. (2001). Erlangga. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta: Sun, M., & Meng, X. (2009). Taxonomy for Change Causes and Effects in Construction Projects. International Journal of Project Management, Vol. 27, p. 560-572. Wu, C.-h., Hsieh, T.-y., & Cheng, W.-l. (2005). Statistical Analysis of Causes for Design Change in Highway Construction on Taiwan. International Journal of Project Management, Vol. 23, p. 554-563. B-1-7