ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO
|
|
- Suryadi Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO Kukuh Rahardjo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember kukuhrah@gmail.com ABSTRAK Pada pelaksanaan proyek kontruksi dapat terjadi rework. Suatu pekerjaan yang sudah selesai atau yang setengah selesai harus dibongkar dan dilaksanakan kembali. Mengingat sering terjadinya rework pada proyek konstruksi serta dampaknya yang cukup berarti, maka penelitian mengenai penyebab rework serta langkah-langkah untuk mengurangi terjadinya rework sangat perlu dilakukan. Dalam penelitian ini, obyek yang diamati adalah kontruksi gedung di kabupaten Bondowoso pada periode tertentu. Pertama kali dicari frekuensi terjadinya rework pada setiap item pekerjaan juga dampaknya terhadap waktu dan biaya. Kemudian setelah diketahui item pekerjaan yang memiliki frekuensi terjadinya rework paling tinggi dan dampak terhadap waktu dan biaya paling besar, dilakukan analisis fault tree untuk mencari faktor-faktor penyebabnya. Sehingga dapat diketahui langkah-langkah dalam mencegah terjadinya rework. Hasil dari analisa deskriptif diperoleh bahwa pekerjaan beton merupakan item pekerjaan yang memiliki resiko terhadap rework yang paling tinggi, yaitu memiliki frekuensi terjadinya rework paling tinggi (prosentase sebesar 22,05%) dan dampak terhadap biaya (prosentase sebesar 34,98%) dan waktu paling besar (prosentase sebesar 25,75%). Setelah dilakukan FTA diperoleh bahwa tindakan yang menyebabkan rework pakerjaan beton adalah : salah kirim bahan, gambar tidak detil, salah desain dan perubahan atas permintaan user. Sedangkan keadaan yang menyebabkan rework adalah kondisi hujan, kondisi panas, bahan terlambat, alat tidak berfungsi normal, alat tidak tersedia tepat waktu, kurang pengalaman dan kurang komunikasi. Kata kunci: Pekerjaan konstruksi gedung, rework, FTA PENDAHULUAN Pada pelaksanaan proyek kontruksi dapat terjadi rework. Berdasarkan pengalaman proyek di lapangan, suatu pekerjaan yang sudah selesai atau yang setengah selesai harus dibongkar dan dilaksanakan kembali. Hal tersebut bisa disebabkan karena tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak maupun keinginan owner. Rework dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor desain dan faktor menejerial. Faktorfaktor tersebut dapat muncul sendiri-sendiri maupun bersama-sama sehingga menimbulkan rework. Rework merupakan salah satu faktor dalam terjadinya pembengkakan biaya dan dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian suatu proyek konstruksi. Rework akan meningkatkan biaya pelaksanaan item pekerjaan yang terjadi rework dari biaya awal menjadi biaya awal ditambah biaya penyelesaian rework. Selain itu rework sudah pasti akan memperpanjang waktu penyelesaian yang apabila berada pada lintasan kritis dapat berakibat keterlambatan pekerjaan. Studi yang dilakukan CII ( Construction Industry
2 Institute of America) untuk US Army Corps of Engineer mendapatkan kenaikan biaya konstruksi rata-rata mencapai 6%. Studi lain yang terkait juga dilakukan oleh kelompok Business Round Table of America, yang memperoleh hasil bahwa dari 9 proyek yang diteliti, ditemukan terjadinya kenaikan anggaran biaya rata-rata kurang lebih 12% Penelitian mengenai rework yang telah dilakukan sebelumnya adalah penelitian rework terutama pada proyek-proyek di Surabaya [1][2], lebih menekankan pengerjaan ulang ( rework) secara umum pada proyek konstruksi di kota Surabaya. Penelitian mengenai rework lainnya adalah mengenai rework pada pelaksanaan pekerjaan utilitas bangunan gedung [3]. Disisi lain mengingat sering terjadinya rework pada proyek konstruksi serta dampaknya yang cukup berarti, maka penelitian mengenai penyebab rework serta langkah-langkah untuk mengurangi terjadinya rework sangat perlu dilakukan. Berdasarkan kenyataan di lapangan, secara umum pelaksanaan proyek konstruksi meliputi pembangunan gedung, pekerjaan kontruksi jembatan, pekerjaan konstruksi bangunan air dan pekerjaan jalan. Dengan melihat komposisi pekerjaan dan kompleksitas tahapan pekerjaan, maka potensi besar terjadinya pengerjaan ulang lebih pada pekerjaan pembangunan gedung. Oleh karena itu, berawal dari penelitian sebelumnya, perlunya diadakan penelitian lebih lanjut, dalam hal ini pengerjaan ulang khususnya di proyek konstruksi gedung. PENGERTIAN DAN BATASAN REWORK Dalam dunia konstruksi, oleh Friedrich dkk.[4] Pengerjaan ulang (rework) dipertimbangkan sebagai sumber terjadi penyimpangan rencana waktu dan kemajuan dalam proyek konstruksi. Pengertian pengerjaan ulang yang dikaitkan dengan isu kualitas dalam konstruksi dan bangunan, diwakili oleh Love [5], dengan definisi pengerjaan ulang adalah usaha melakukan kembali proses atau aktivitas yang tidak benar saat pertama kali dikerjakan. Kesalahan ( Errors), kelalaian ( Omission), kegagalan ( Failures), kerusakan ( Damages) dan perubahan permintaan dalam proses procurement dimasukkan juga sebagai penyebab terjadinya rework. Selain beberapa definisi rework diatas, beberapa proses terkait pengerjaan ulang, bisa dikategorikan sebagai tingkatan-tingkatan dalam pengerjaan ulang itu sendiri. Sebagai contoh, proses rancang ulang. Rancang ulang ( redesign) juga merupakan bagian dari rework [6]. Sedangkan revision (perbaikan untuk menyempurnakan dan atau menyesuaikan) merupakan bagian dari rework, selain repair dan replacement [4]. Definisi repair dan replacement termasuk dalam penjelasan oleh Building Research Board technical report (1986), yang menjelaskan bahwa cakupan rework adalah repair (perbaikan untuk mengembalikan ke keadaan semula atau seharusnya) dan replacement (tindakan pergantian komponen untuk mengembalikan keadaan semula). B-11-2
3 Gambar 1 Siklus Proyek Konstruksi [3] Atau dengan penjabaran tingkatan-tingkatan rework yang telah dibahas sebelumnya, maka rework merupakan suatu aktifitas pengerjaan ulang yang bila disusun berdasarkan hirarki aktifitas koreksinya terdiri dari repair, revision, replacement dan redesign serta rebuild. Dengan proses rebuild merupakan respon terhadap kesalahan paling berat selama proyek konstruksi dilaksanakan. ANALISIS FAULT TREE Fault Tree Analysis (FTA) adalah sebuah analisa kualitatif untuk menjelaskan dalam bentuk diagram sebab-sebab kerusakan sistem. Konsep dasarnya adalah memodelkan sistem fisik ke dalam komplemen fungsi struktur logika (diagram fault tree). Diagram logika ini dibuat dengan menggunakan simbol event dan simbol logika. Simbol-simbol event dan logika dibawah dalam adaptasi terhadap simbol-simbol standart yang digunakan dalam diagram fault tree untuk memudahkan penulisan. Gate yang banyak digunakan dalam model fault tree adalah gate OR (atau) dan AND (dan). Top event diambil dari preliminary Hazard Analysis, tetapi secara informal adalah event yang sangat tidak diinginkan yang dapat terjadi sebagai hasil dari kegagalan subsistem. FTA (Fault Tree Analysis) terdiri dari 4 tahap, yakni definisi system, pembuatan diagram fault tree, analisa kualitatif, dan analisa kuantatif. METODOLOGI PENELITIAN Setelah mendalami latar belakang, melakukan perumusan masalah dan menentukan tujuan penelitian, dilanjutkan dengan menyusun kuisioner yang ditujukan kepada responden. Sebelum penyusunan kuisoner tersebut, perlu diidentifikasikan penyebab-penyebab dari rework dengan melihat penelitian-penelitian terdahulu. Berikut diagram alir yang digunakan dalam penelitian ini. Populasi pada penelitian ini adalah salah satu tim manajer proyek (direktur atau manajer proyek/manajer lapangan) dari perusahaan jasa konstruksi yang menjalankan konstruksi gedung dengan nilai dibawah 1 milyar rupiah di kabupaten Bondowoso periode Pengambilan data menggunakan cara sensus kepada populasi penelitian. Yakni data responden yang akan dilibatkan dalam penelitian ini telah diketahui jumlahnya dan kedudukannya dan pengambilan data dilakukan terhadap seluruh obyek yang diteliti. B-11-3
4 Gambar 2 Diagram Alur Penelitian GAMBARAN UMUM RESPONDEN Penelitian ini berhasil mendapatkan 32 responden, yang berada di Kabupaten Bondowoso. Gambar 3 dan 4 menunjukkan komposisi responden berdasarkan jabatan dan pengalaman kerja mereka. 16% Direktur 84% Manajer Proyek/Manajer Lapangan Gambar 3 Profil responden berdasarkan jabatan 16% 3% 9% 19% 53% < 1 tahun 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun > 10 tahun Gambar 4 Profil responden berdasarkan pengalaman kerja IDENTIFIKASI ITEM REWORK YANG PALING SERING TERJADI Setelah melakukan pengumpulan data melalui kuisioner, yang diberikan kepada responden yang cukup representatif, maka dilakukan penghitungan jumlah pengerjaan B-11-4
5 ulang yang paling sering terjadi selama proyek konstruksi gedung dilaksanakan di kabupaten Bondowoso, selama kurun waktu tahun Tabel 1 Hasil Penghitungan Item Rework yang Paling Sering Terjadi R E W O R K No ITEM PEKERJAAN ULANG Jumlah Kejadian Repair (n) Jumlah Kejadian Revision (n) Jumlah Kejadian Replacement (n) Total 1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Tanah dan Urugan Pekerjaan Pasangan Pekerjaan Plesteran dan Benangan Pekerjaan Beton Pekerjaan Kuda Kuda Rangka Atap Pekerjaan Penutup Atap Pekerjaan Langit Langit Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Pekerjaan Penggantung dan Pengunci Pekerjaan Lantai Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan Instalasi Air Total Dari tabel 1 dapat dilihat, bahwa item pengerjaan ulang yang sering terjadi pada proyek konstruksi gedung di kabupaten Bondowoso dalam periode tahun , adalah pekerjaan beton. Tahap pekerjaan beton dilaksanakan ulang sebanyak 56 kali, dengan rincian 42 kali dalam pekerjaan ulang jenis repair, 13 kali dalam pekerjaan ulang jenis revision dan 1 kali dalam pekerjaan ulang jenis replacement. Untuk diketahui ruang lingkup pekerjaan beton adalah pekerjaan beton sloof, beton kolom, beton ring balk dan ring gewel. Dalam penelitian kali ini, setelah diketahui item pengerjaan ulang (rework) yang cukup kritis, yakni yang berdampak besar terhadap biaya dan waktu, sekaligus pengerjaan ulang yang sering terjadi dalam proyek konstruksi gedung, maka perlu dilakukan identifikasi penyebab terjadinya pengerjaan ulang tersebut. Seperti diketahui, pekerjaan beton merupakan pengerjaan ulang yang paling sering terjadi, juga sekaligus pengerjaan ulang yang paling berdampak terhadap waktu dan biaya. Untuk tujuan tersebut, dipilihlah fault tree analysis dalam mengidentifikasi penyebab rework, terutama penyebab terjadinya pengerjaan ulang pekerjaan beton. MENGGAMBARKAN FTA (Fault Tree Analysis) Setelah top event (rework pekerjaan beton) dan faktor penyebabnya telah diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan melakukan penggambaran konsep pohon kesalahannya. Dimulai dengan top event, kemudia intermediate event, hingga mencapai basic event. Secara keseluruhan diperoleh gambar struktur FTA dari top event, sebagai berikut: B-11-5
6 Gambar 5 Konstruksi FTA Rework Pekerjaan Beton Dari hasil FTA penyebab rework pekerjaan beton diperoleh 12 basic event dengan 11 kombinasi fail. Analisa serupa juga dilakukan pada rework pekerjaan plesteran dan benangan. B-11-6
7 KESIMPULAN Makalah ini memberikan gambaran tentang rework pada pelaksanaan proyek konstruksi. Mengetahui item-item pekerjaan apa yang sering terjadi dan dampaknya terhadap biaya dan waktu sehingga menimbulkan kesadaran bagi pelaku dunia konstruksi untuk lebih serius lagi melakukan langkah-langkah pencegahan terjadinya rework. Mengenai biaya rework dan waktu pengerjaan, perhitungan biaya rework dan waktu pelaksanaan rework dilihat dari sisi pelaksana atau kontraktor. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil yakni item pekerjaan yang memiliki resiko paling tinggi adalah pekerjaan beton, baik ditinjau dari frekuensi terjadinya maupun besarnya dampak terhadap biaya dan waktu. Dan penyebab Faktor yang menyebabkan rework pakerjaan beton adalah : kondisi hujan, kondisi panas, bahan terlambat, salah kirim bahan, alat tidak berfungsi normal, alat tidak tersedia tepat waktu, pekerja kurang pengalaman, pekerja kurang komunikasi, gambar tidak detil, salah desain, perubahan atas permintaan user dan kurang komunikasi di tingkat manajemen. DAFTAR PUSTAKA 1. Andi, Winata, S., dan Hendarlim, Y. (2005), Faktor-Faktor Penyebab Rework Pada Pekerjaan Konstruksi, Civil Engineering Dimension, Vol.7, No.1,pp Hendarlim,Y. dan Winata, S. (2005), Studi Mengenai Faktor-Faktor Penyebab Rework Pada Proyek-Proyek di Surabaya, Universitas Kristen Petra, Surabaya. 3. Sudarma, E. (2001), Kajian Pola Rework pada Pelaksanaan Pekerjaan Utilitas Bangunan Gedung, ITS, Surabaya. 4. Friedrich, D. R., Asce, M., Daly, J.P. and Dick, W.G. (1987), Revision, Repairs and Rework on Large Projects, Journal of Construction Engineering, 113, 3: Love, P. E. D. (2002), Auditing the Indirect Consequences of Rework in construction: a case Based Approach, Managerial Auditing Journal, 7, 3: Burati, J.L., Farrington, J.J., and Ledbetter, W.B. (1992), Causes of Quality Deviations in Design and Construction, Journal of Construction Engineering and Management, 118(1), 1992, pp Cooper K. G. 1993, The Rework Cycle: Benchmarks for the Project Manager, Project Management Journal, 25, 1: B-11-7
KAJIAN POLA REWORK PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PERUMAHAN DI SURABAYA
KAJIAN POLA REWORK PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PERUMAHAN DI SURABAYA 1 Hero Ticher Juliana1, Putu Artama Wiguna2 Jurusan Manaj.Proyek, MMT ITS; erogsunit@yahoo.com 2 Jurusan Manajemen.Proyek,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Labuan Bajo,Flores-NTT, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah rework
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor penyebab rework pada 40 responden berupa konsultan dan kontraktor yang ada di kota Labuan Bajo,Flores-NTT,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015
ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TRENGGALEK PERIODE 2008-2012) Rio Desantika Pramulia 1) dan Tri Joko
Lebih terperinciANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS
ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TAHAP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciMODEL SUMBER DAN PENYEBAB REWORK PADA TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI
MODEL SUMBER DAN PENYEBAB REWORK PADA TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI Erick Chundawan 1, Ratna S Alifen 2 ABSTRAK: Dalam dunia konstruksi, rework merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Rework dapat terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan kata rework beberapa di antaranya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Rework Ada beberapa ahli yang mendefinisikan kata rework beberapa di antaranya sebagai berikut: 1. Rework sebagai proses mengerjakan suatu bahan bangunan untuk memenuhi
Lebih terperinciANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR
ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR Handaru Witjaksana dan Tri Jk Wahyu Adi Prgram Studi Magister Manajemen Teknlgi Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciFAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA
OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS
Lebih terperinciBambang Endro Yuwono 1, Ryan Immanuel 2
INDENTIFIKASI DAMPAK REWORK PEKERJAAN KONSTRUKSI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT Bambang Endro Yuwono 1, Ryan Immanuel 2 1 Dosen Tetap Jurusan Teknik Sipil Universitas Trisakti, Jl. Kiyai Tapa No.1 Jakarta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU TABRANI 1 Arifal Hidayat, MT 2 dan Anton Ariyanto, M.Eng 2 Program
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA
TUGAS AKHIR PS 1380 IDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA RAZZIF EKA DARMA NRP 3106 100 602 Dosen Pembimbing : Ir. PUTU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Batasan Rework Kata rework bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dapat berarti sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai
Lebih terperinciAnalisa Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis LOGO. Ridhati Amalia
Analisa Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis Ridhati Amalia 3108 100 111 Pembimbing : M. Arif Rohman, ST., M.Sc. Cahyono Bintang N., ST.,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Ditulis sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Sains Terapan. Oleh: TUA M. LBN. TORUAN NIM :
TUGAS AKHIR Kajian Faktor Penyebab Keterlambatan pada Proyek Konstruksi di Kota Medan dengan Metode FTA (Fault Tree Analysis) dan MOCUS (Method Obtain Cut Set) Ditulis sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ialah rework tidak dapat sepenuhnya dihindari dari dunia konstruksi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor penyebab rework pada 32 proyek di kota Yogyakarta, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah rework
Lebih terperinciSURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai construction waste melalui penyebaran kuisioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang atau telah menangani
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )
ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan kontraktor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya Negara Indonesia baik di bidang ekonomi maupun pariwisata serta dunia konstruksi pada masa ini, maka banyak proyek-proyek baru di seluruh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis data yang dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan: 1) Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 15 (lima belas) faktor penyebab terjadinya
Lebih terperinciANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K)
ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K) Farida Rahmawati 1 dan Diana Wahyu Hayati 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Institut
Lebih terperinciANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hunna Watson, dan Peter Davis dalam makalah Rework in Civil Infrastructure
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian yang disajikan oleh Peter E. D. Love, David J. Edwards, Hunna Watson, dan Peter Davis dalam makalah Rework in Civil Infrastructure Projects:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut: Pemilik Proyek :
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG Sandro Fanggidae, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek
Lebih terperinciPENGARUH HARGA PENAWARAN TERHADAP KINERJA PROYEK (STUDI KASUS PADA RUAS JALAN : KERTOSONO JOMBANG MOJOKERTO GEMPOL)
PENGARUH HARGA PENAWARAN TERHADAP KINERJA PROYEK (STUDI KASUS PADA RUAS JALAN : KERTOSONO JOMBANG MOJOKERTO GEMPOL) Findia 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan
46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan kerja a. Faktor
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut juga teori kendala pada bidang pelaksanaan konstruksi teknik sipil. Penelitian dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden
Lebih terperinciANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-1 1 ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I Made Dwiyanta Putra, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009
Makalah Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV MMT-ITS PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 ANTONIUS GATOT
Lebih terperinciTANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA
TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai
Lebih terperinciANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA
ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam
Lebih terperinciANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA
ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciAnalisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Civil Engineering Dimension, Vol. 7, No. 1, 22 29, March 2005 ISSN 1410-9530 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI Andi Dosen, Program Pascasarjana Manajemen Konstruksi - Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi berkembang dengan pesat dengan banyaknya pembangunan infrastruktur yang terus menerus dilakukan. Sebagai Negara berkembang Indonesia juga sibuk dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era sekarang ini, keberhasilan suatu negara bisa diukur dari tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, keberhasilan suatu negara bisa diukur dari tingkat pembangunan infrastruktur yang berkembang pesat. Pembangunan merupakan usaha untuk meningkatkan
Lebih terperinciPERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan
Lebih terperinciPERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009
PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009 Antonius Gatot Yudo Pratomo, Aris Tjahyanto Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Rework Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai mengolah lagi; mengerjakan ulang, dan akan seterusnya dipakai. Beberapa definisi rework
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara didalam mengerjakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa (service) yang unik.
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN PENJADWALAN DENGAN METODE TRACKING PROGRES PADA SOFTWARE MICROSOFT PROJECT
ANALISIS PERUBAHAN PENJADWALAN DENGAN METODE TRACKING PROGRES PADA SOFTWARE MICROSOFT PROJECT ( Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan AUTIS Kota Blitar Tahun 2013 ) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab kelima ini disampaikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang disampaikan tersebut didasarkan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan yaitu dengan menyiapkan data berupa denah dan detil rusunawa Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang
29 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran kuisioner dilakukan pada bulan April sampai Mei 2015. Pada bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang digunakan untuk mengolah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis pekerjaan dan cara efektif untuk mengurangi rework pada pekerjaan proyek konstruksi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 7, NO. 1, Maret 2005: 22 29 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI Andi Dosen, Program Pascasarjana Manajemen Konstruksi - Universitas Kristen Petra Email: andi@peter.petra.ac.id
Lebih terperinciPenerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya
Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya Thomas Albertus 1, Windrik Tomy 2, Paulus Nugraha 3, dan Herry P. Chandra, ABSTRAK : Constructability adalah penggunaan optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks karena membutuhkan biaya serta perhatian yang besar dalam pengelolaan waktu dan sumber daya lebih baik
Lebih terperinciAnalisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya
1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciNovie Susanto, Ratna Purwaningsih, Erwin Ardiansyah. Abstrak
ANALISIS JARINGAN KERJA DAN PENENTUAN JALUR KRITIS DENGAN CRITICAL PATH METHODE-CPM (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUMAH GRAHA TAMAN PELANGI TYPE MILANO PADA PT KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG) Novie Susanto,
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PENYELESAIAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)
PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PENYELESAIAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) Dheni Bagus Kusuma 1) dan Putu Artama Wiguna 2) Bidang Keahlian Manajemen
Lebih terperinciLATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO
TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO RUMUSAN MASALAH 1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 2. Apa saja sumber penyebab
Lebih terperinciAnalisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6,. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-44 Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya Arvin Irshad Prabowo dan Cahyono Bintang Nurcahyo
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno
Lebih terperinciPENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Deni Permana, Muhammad Kholil Program Studi Teknik
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 06 ISSN: 459-977 ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI AKIBAT PENGELOLAAN SHOP DRAWING Desi Dwi Rahayu,Muhammad Abduh, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,Institut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda yang tidak berbahaya berwujud yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda berwujud yang tidak berbahaya, yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran
Lebih terperinciMONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA
MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengerjaan pembangunan rumah selama ini, CV. XYZ belum menggunakan metode-metode khusus dalam merencanakan waktu yang dibutuhkan. Selama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Di dalam suatu proyek konstruksi terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan orang-orang yang terlibat di dalam proyek itu sendiri. Menurut Soeharto (1997),
Lebih terperinciTINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI
TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI Albertus Andhika 1, Alfonso Wijanalto 2, Andi 3 ABSTRAK : Produktivitas pekerja konsruksi telah
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Network Planning Dalam Upaya Efisiensi Biaya dan Waktu Pada Penyelesaian Proyek Pengembangan Gedung RSD dr.
1 Analisis Penerapan Network Planning Dalam Upaya Efisiensi Biaya dan Waktu Pada Penyelesaian Proyek Pengembangan Gedung RSD dr. Soebandi Jember Analysis Application of Network Planning Efforts in Time
Lebih terperinciPENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1
PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciSTUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK
STUDI KLASIFIKASI DAN PERINGKAT PENYEBAB- PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK Flora NRP : 0421033 Pembimbing : Ir. Yohanes Lim Dwi A., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Michella Beatrix 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA
ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA Aris Windarko Saputro dan I Putu Artama W Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciMODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN METODE DEMOLISI PADA PROYEK KONSTRUKSI
MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN METODE DEMOLISI PADA PROYEK KONSTRUKSI Lathiful Wafiq 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciTIME-COST TRADE-OFF MODEL FOR TIE BEAM ACTIVITY
p-issn 2088-9321 e-issn 2502-5295 Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 TIME-COST TRADE-OFF MODEL FOR TIE BEAM ACTIVITY Fachrurrazi 1, Mahmuddin 1, Cut Yuniati Anas 1 1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Jl.
Lebih terperinciANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA
ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I MADE DWIYANTA P. 3109 100 020 Dosen Pembimbing : Ir. I Putu Artama Wiguna, MT., Ph.D LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN Nasabah memerlukan
Lebih terperinciPerbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply
1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS Oleh : IRWAN YURNALIS 1220922010 PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan
Lebih terperinciScheduling Method, dan telah didapatkan waktu penyelesaian proyek masingmasing
BABV PEMBAHASAN 5.1. Waktu Penyelesaian Proyek Pada bab sebelumnya telah dilakukan pehitungan kebutuhan hari kerja dari seluruh kegiatan dengan menggunakan metode penjadwalan Linear Scheduling Method,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi seringkali ditentukan oleh suatu keputusan penting dalam rangka mengambil peluang (opportunity) yang jarang terjadi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (Studi Kasus Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh) Bakhtiar A 1)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (Studi Kasus Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh) Bakhtiar A 1) ABSTRAK Salah satu faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan
Lebih terperinciSTUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI
STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI Mansye Ronal NRP : 0221013 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai bangunan terwujud. Upaya pengembangan ide rumah tempat tinggal berjalan terus sesuai dengan
Lebih terperinciOptimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya Akhmad Alkhabib, Trijoko
Lebih terperinciPROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1
Lebih terperinciPANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3
PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Proyek yang dikatakan berhasil merupakan cerminan dari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Kusnul Prianto 2
ANALISA FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Kusnul Prianto 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor apa sajakah yang menyebabkan pekerjaan ulang pada
Lebih terperinciMANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC
MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinci