6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies

dokumen-dokumen yang mirip
Cross sectional Case control Kohort

Studi epidemiologi deskriptif

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika

JENIS RISET. Saptawati Bardosono

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

KATA PENGANTAR. Penyusun. Kelompok 1

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi.

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL. Oleh : SURADI. Staf Pengajar FE UNSA. Abstrak

PENELITIAN OBSERVASIONAL. DR. Titiek Sumarawati,MKes

B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi, FKH IPB

HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN KEJADIAN DEKUBITUS PADA PENDERITA STROKE DI YAYASAN STROKE SARNO KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization

SURVEILANS INFEKSI NOSOKOMIAL

Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Poliklin ik Saraf RSUD Dr. Moewardi pada

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tertinggi terjadi pada kelompok usia 1-4 tahun. (Kemenkes RI, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB 5 PEMBAHASAN. IMT arteri karotis interna adalah 0,86 +0,27 mm. IMT abnormal terdapat pada 25

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Berbagai penelitian menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. global. Prevalensi FA meningkat seiring dengan pertumbuhan kelompok

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

Dietary iron intake and blood donations in relation to risk of type 2diabetes in men: a prospective cohort study Cohort Study ( Prospectively )

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

Penyusunan Proposal. Prinsip dasar etika penelitian. Manusia sebagai partisipan dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demam tifoid merupakan suatu infeksi tropis yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Xpidemiologi Klinik adalah Penerapan prinsip prinsip dan metode

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2

Strategi Disain Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. balita yang menderita ISPA adalah kelompok umur bulan yaitu

Rancangan Penelitian Kuantitatif

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK

Metodologi Penelitian Soal Ujian Akhir Semester 2014/ 2015 (100 soal)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

BAB I PENDAHULUAN. Depkes RI (2007 dalam Nastiti, 2012) menjelaskan bahwa Indonesia

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Sebagian besar penelitian telah menggunakan. istilah psikosis episode awal sebagai nama lain untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan

RANCANGAN PENELITIAN DI BIDANG KESEHATAN

Oleh: Sri Adi Sumiwi PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian paling umum kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Stroke masih merupakan masalah kesehatan yang utama.di dunia, stroke

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF. Putri Handayani, SKM., M.KKK

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil WHO Multi Center

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Disampaikan oleh: Retna Siwi Padmawati KMPK-2009 Tujuan Memberi pengantar tentang disain metode penelitian Memahami perbedaan penelitian deskriptif dan analytic Mengidentifikasi hirarki disain penelitian, serta kekuatan dan kelemahan Menerapkan disain penelitian yang berbeda untuk pertanyaan penelitian yang sama 2 1

Tipe penelitian Penelitian deskriptif Penelitian analitik observa servasional Penelitian Cross Sectional Penelitian Case Control Penelitian Cohort Penelitian Experimental Randomized controlled trials 3 Hirarki tipe penelitian Descriptive Case report Case series Survey Observational Cross sectional Case-control Cohort studies Analytic Experimental Randomized controlled trials 4 2

Penelitian Descriptive Mendapatkan data dasar Survey berapa orang mendapatkan kecelakaan kerja di pabrik kulit di Jogjakarta pada tahun 2004? Menggambarkan fenomena terkini /baru Laporan kasus atau case series Kecelakaan kerja dan hubungannya dengan asuransi 5 Penelitian Descriptive Tidak bisa mendapatkan hubungan kausal Masih mempunyai peran penting dalam menggambarkan tren dan merumuskan hipotesis tentang asosiasi yang baru 6 3

Penelitian Analytic Berusaha membuat hubungan kausal antara prediktor/faktor resiko dengan keluaran/ outcome. Penelitian analitik mempunyai ciri khas dalam pertanyaan penelitian Lebih besar, lebih sedikit, menyebabkan, menjadikan, dibandingkan dengan, lebih mungkin dibanding, dihubungkan dengan, berhubungan dengan, sama dengan, berkorelasi dengan... 7 Penelitian Cross-sectionalsectional Populasi penelitian Pengawasan baik Pengawasan kurang baik Kecelakaan kerja tinggi Kecelakaan kerja Rendah Kecelakaan kerja tinggi Kecelakaan kerja Rendah waktu 8 4

Penelitian Cross-sectionalsectional Descriptive Berapa banyak pekerja mengalami kecelakaan kerja Umur, pendidikan, dan jenis kelamin pekerja yang pernah mengalami kecelakaan kerja Analytic: Aoakah ada hubungan antara pengawasan dan kecelakaan kerja pada pekerja tambang batubara...? 9 Penelitian Cross-sectional sectional Plus Mencari prevalensi (bukan insidensi) Cepat/tidak mahal Tidak ada yang hilang di tengah jalan Hubungan dapat diteliti Minus Tidak dapat melihat kualitas Tidak dapat meneliti kasus jarang 10 5

Disain Penelitian Cohort Suatu cohort di definisikan sebagai kelompok individu yang di follow up secara bersama menurut waktu Peneliti memilih kelompok subyek yang belum menunjukkan outcome, yang diharapkan, dan kepada mereka dilakukan follow up untuk kemudian menentukan adanya kelainan atau kebaikan yang timbul. 11 Disain Penelitian Cohort Untuk menetapkan beban paparan, variabel paparan diukur dengan metoda wawancara atau observasi pada suatu periode waktu tertentu Disain cohort mungkin secara murni merupakan penelitian deskriptif dengan maksud melakukan penelitian tentang perjalanan alamiah penyakit Yang paling sering adalah penelitian yang bermaksud melakukan analisis, menetapkan risiko akibat paparan terhadap insiden outcome spesifik pada mereka yang mendapat maupun yang 12 tidak mendapat paparan 6

Disain Penelitian Cohort Keuntungan Mampu menunjukkan urutan kejadian hubungan antara paparan sebagai faktor resiko terhadap timbulnya outcome tertentu Urutan kejadian terserbut penting untuk menggambarkan kesimpulan tentang faktor resiko / kausal Kohort berguna jika paparan jarang dan kohort dapat disusun serta diklasifikasi menurut kelompok paparan Berguna juga untuk meneliti kejadian 13 ganda Disain Penelitian Cohort Kerugian Tidak mudah dilakukan jika kejadian (outcome) tersebut jarang dijumpai di populasi Jika kejadian (outcome) jarang dijumpai, dibutuhkan populasi dalam jumlah besar yang harus difollow up untuk mendapatkan kejadian yang cukup banyak guna dianalisis 14 7

Disain Penelitian Cohort Framingham Heart Study Dimulai pada 1948 dan masih tetap berlangsung g pada 1993 Follow up terhadap 5200 orang dewasa Dievaluasi setiap 2 tahun Mengikuti beberapa faktor resiko yang berkaitan dengan kejadian PJK Disain ini memberikan kemungkinan mengukur bentuk hubungan dengan faktor prediktif / prognosis 15 Disain Penelitian Cohort Penelitian ini kemudian diperluas dengan mengikuti anak dari subyek awal Data digunakan untuk meneliti berbagai faktor resiko, termasuk yang berkaitan dengan kelainan fisik, stroke, dan kejadian yang bergantian 16 8

Disain Penelitian Cohort Kohort dapat dilakukan secara prospektif maupun retrospektif sesuai dengan urutan waktu timbulnya kejadian dan awal penelitian 17 Keuntungan prospektif Mampu mengendali dan memonitor pengumpulan, pengukuran dan penyimpanan data Mampu mengukur variabel secara lengkap Disain ini bermanfaat untuk mengukur u kejadian a yang sering terjadi dan subyek mudah diidentifikasi Mahal dan makan waktu dan lepas tindak lanjut 18 9

Kohort retrospektif biasanya sudah terjadi Menetapkan bagaimana variabel timbul, menurut waktu, dalam kaitannya dengan outcome Murah, cepat dan efisien bagi kelainan yang masa laten lama Data sering tidak lengkap atau tidak adekuat baik pada rekam medik, ingatan subyek, ingatan dan penilaian anggota keluarga atau sing ngopeni 19 Pemilihan Subyek Harus sesuai dengan pertanyaan penelitian Dalam penelitian deskriptif, sampel harus mewakili populasi yang diteliti sesuai dengan tujuan generalisasi hasil Sampel probailitas dianjurkan namun makan duit dan keterbatasan akses Walaupun dengan random, terkadang subyek terpilih tidak mau berpartispasi Jumlah subyek harus cukup banyak untuk outcome yang diharapkan pada kelompok terpapar 20 10

Disain Case-Control Control Suatu metoda penelitian epidemiologi yang kelompok individu dipilih berdasarkan pada ada dan tidak adanya kelainan (penyakit) yang diteliti Mereka yang mempunyai kelainan adalah kelompok Kasus Mereka yang tidak mempunyai kelainan adalah kelompok Kontrol 21 Disain Case-Control Control Si peneliti kemudian melihat masa lampau, melalui wawancara, kuesioner dengan pos, atau kartu review yang telah dikumpulkan terlebih dahulu. Kegiatan tersebut untuk menentukan perbedaan kelompok menurut riwayat paparan atau karakteristik individu untuk menetapkan status faktor risiko Keadaan tersebut kemudian dihubungkan dengan keadaan subyek sekarang, OUTCOME 22 11

Disain Case-Control Control Pendekatan tersebut untuk menentukan mengapa KASUS mempunyai dan KONTROL tidak mempunyai paparan/outcome Contoh 23 Disain Case-Control Control Disain ini tidak hanya meneliti tentang paparan dan faktor risiko. Tetapi juga penelitian yang berkaitan dengan intervensi medis Contoh Penelitian tentang stroke dalam hubungannya dengan kemampuan mobilisasi 3 bulan pasca serangan. Kasus menggunakan dan Kontrol tidak menggunakan kursi roda. Intervensi berupa terapi fisik sebagai paparan selama 3 bulan. 24 12

Disain Case-Control Control Keuntungan Mendapatkan sampel relatif mudah Digunakan pada penyakit yang jarang Untuk penyakit dengan masa laten lama Kerugian Tidak mampu mengatasi temporality dan bias Proporsi kases dan kontrol tidak sesuai dengan keadaan di populasi p Bias dan Pracondong Hanya sebagai angka estimasi dan harus dihubungkan dengan disain lain 25 Pemilihan Kasus dan Kontrol Validitas penelitian tergantung pada beberapa hal Definisi Kasus dan pemilihan Kontrol Definisi Kasus tergantung pada diagnostik dan kriteria klinik Harus jelas, komprehensif, dan lengkap Dapat membedakan Kasus dan Kontrol Homogeneitas sampel penelitian dapat tercapai 26 13

Pemilihan Kasus dan Kontrol Pemilihan Kasus sesuai dengan definisi i i Kasus dipilih dari mereka yang mendapatkan pengobatan oleh karena penyakit nya Penelitian berbasis institusi Lebih sering dipakai, Kasus lebih mudah diperoleh dan dihubungi 27 Pemilihan Kasus dan Kontrol Dicari dari populasi umum dengan penyakit yang diteliti Penelitian berbasis basis populasi Generalisasi lebih dapat dicapai Mahal dan masalah logistik Kasus tidak harus mewakili seluruh karakteristik populasi Kelompok umur tertentu, jenis kelamin, berada di daerah tertentu 28 14

Pemilihan Kasus dan Kontrol Mengikutkan insidensi atau prevalensi Lama sakit, hubungan temporal tidak jelas Lebih cenderung pada insidensi atau dalam periode tertentu 29 Pemilihan Kasus dan Kontrol Pemilihan Kontrol Lebih menantang Maksud utama membedakan frekuensi paparan atau faktor risiko pada Kasus dan Kontrol Kontrol harus diambil dari populasi di mana a Kasus direkruit Batasan dan kriteria yang dipakai pada pemilihan Kasus juga diterapkan 30 15

Pemilihan Kasus dan Kontrol Kontrol di match dengan Kasus dalam beberapa kriteria: umur, pekerjaan, jenis kelamin atau variabel yang dapat mempengaruhi status penyakit 31 Sumber Kontrol Kontrol dapat diperoleh dari beberapa sumber Institusi atau rumah sakit di mana Kasus diperoleh Kemudahan didapat dan kesamaan motivasi Mereka orang sakit dan mempunyai beberapa hal yang tidak sama dengan orang sehat yang juga terpapar atau punya faktor 32 risiko 16

Sumber Kontrol Pasien rawat inap lebih banyak yang merokok, k menggunakan kontrasepsi oral, dan peminum alkohol Bias Penyakit apa yang diderita oleh Kontrol faktor risiko / paparan Kadang juga keluarga atau teman: kelompok dan pola hidup sama 33 17