BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
|
|
- Erlin Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara merupakan masalah kesehatan di dunia, kejadian dan kematian akibat kanker payudara terus meningkat di semua negara, baik negara maju, berkembang, maupun negara dengan tingkat ekonomi rendah. Kanker payudara masih menempati urutan pertama sebagai penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan kanker payudara merupakan penyebab kematian (setelah dikontrol dengan umur) tertinggi pada penduduk perempuan (Bott, 2014). Kolaborasi dari kelompok peneliti telah bersama-sama melakukan penelitian, hasil penelitian tersebut mengindentifikasi selama tahun 1980 wanita terbanyak yang menderita kanker payudara adalah wanita yang tinggal di Eropa atau Amerika Utara. Kejadian kanker payudara bervariasi, yang tertinggi di antara perempuan berkulit putih yaitu di Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru, di daerah Barat dan Eropa Utara (kejadian lebih dari 80/ ) dan yang terendah pada kalangan wanita Asia yang tinggal di Asia dan Afrika yang hidup di-sub Sahara Afrika (kejadian sekitar atau dibawah 30/ ). Beraneka ragam dari kematian kanker payudara kurang lebih dapat ditandai dari variasi kejadian, kelangsungan hidup yang terjadi di negara-negara maju dan negara berkembang (Jemal, 1999). Kanker payudara di Amerika Serikat pada tahun 2014 masih tetap merupakan beban kesehatan yang luar biasa, diperkirakan kasus kanker payudara baru dan kematian antara perempuan yang hidup di Amerika serikat (Siegel & Ma, 2014). Penyakit kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu sebesar 0,5. Estimasi insidens kanker payudara di Indonesia sebesar 40 per perempuan, angka ini meningkat dari tahun Jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2010 adalah kanker payudara (28,7%)(WHO, 2012). 1
2 2 Estimasi jumlah penderita kanker payudara di RS Kanker Dharmais Indonesia pada tahun 2013 sebanyak kasus. Estimasi jumlah kasus baru dan jumlah kematian Akibat kanker di RS Kanker Dharmais dapat dilihat pada gambar 1 : Gambar 1 Estimasi Jumlah kasus baru dan jumlah kematian Akibat kanker di RS Kanker Dharmais tahun 2013 Sumber: Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan RS Kanker Dharmais, Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita kanker payudara terbesar selama tahun Prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4. Kanker payudara merupakan tiga penyakit terbanyak di RS Kanker Dharmais, dan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker tersebut terus meningkat (Kemenkes, 2015). Tabel 1 Estimasi jumlah penderita kanker payudara di Indonesia berdasarkan provinsi pada tahun 2013 No Provinsi Estimasi Jumlah Kasus Kanker Payudara Diagnosa Dokter 1. Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat DI Yogyakarta DKI Jakarta Sumber : Diolah berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI.
3 3 Penyakit kanker payudara, menurut data dari penelitian tentang kanker payudara familial dimulai dari pasien kanker payudara yang datang di RS Kanker Dharmais, RS.Dr. Sardjito dan RS Sanglah tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 diketahui sebanyak kasus. Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Soeripto et al. (1998) menunjukan insidensi kanker payudara di Yogyakarta sebesar 6,17 per (Haryono, 2012). Penyakit kanker payudara berdasarkan data dari Rumah sakit yang ada di Yogyakarta, yaitu RS Dr. Sardjito, merupakan penyakit pada wanita dengan tingkat keganasan tertinggi, dari 566 penderita kanker payudara, sebanyak 369 (62,20%) penderita, berasal dari DIY dan yang lainnya berasal dari daerah Jawa tengah selatan (Susetio, 2011) Survei pendahuluan dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta. Data rekam medis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus kanker payudara setiap tahunnya, baik dari data pasien yang rawat inap maupun rawat jalan. Kanker payudara selalu masuk 5 besar dari 10 besar penyakit kanker yang ada di RSUP Dr. Sardjito. Pada tahun 2014, jumlah kunjungan pasien kanker payudara yang dirawat jalan sebanyak kasus dan rawat inap sebanyak 1359 kasus. Pada tahun 2015, jumlah kunjungan kanker payudara menunjukkan peningkatan, yaitu pasien yang dirawat jalan sebanyak dan dirawat inap sebanyak 711 kasus, sedangkan menurut laporan rekam medis tahun 2016 pada semester pertama dari Januari-Juni jumlah kunjungan pasien yang dirawat jalan sebanyak dan dirawat inap sebanyak 422 kasus. Faktor risiko sebagai penyebab spesifik dari kanker payudara belum dapat diketahui secara pasti, akan tetapi ada banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap kejadian kanker payudara. Usia adalah faktor risiko yang memiliki potensi besar sebagai faktor risiko terkuat untuk kanker payudara. Kanker payudara pada umunya tidak seperti kanker lainnya yang meningkat dimulai pada akhir dekade kelima kehidupan, kanker payudara meningkat dimulai pada dekade ketiga kehidupan, kemungkinan besar karena efek hormon ovarium pada jaringan payudara. Lebih dari 2/3 dari semua kasus baru terjadi setelah usia 55 dan wanita yang lebih tua dari 65 memiliki risiko relatif
4 4 lebih besar dari 4,0 bila dibandingkan dengan wanita yang lebih muda dari usia 65 tahun. Sampai saat ini, banyak faktor risiko yang diidentifikasi dapat mempengaruhi kejadian kanker payudara, yaitu : faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, seperti usia, mutasi BRCA1 dan gen BRCA2, riwayat kanker payudara pada keluarga, pernah menderita kanker payudara non-kanker, riwayat reproduksi, dan tinggi paparan radiasi ke dada. Sedangkan faktor lainnya yang dapat dimodifikasi adalah, penggunaan estrogen endogen tinggi, hormon terapi, obesitas (untuk pascamenopause kanker payudara) dan konsumsi alkohol, bahan kimia (Hulka & Moorman, 2001). Kepadatan mamografi masuk dalam faktor risiko kanker payudara yang dapat dimodifikasi, karena sejumlah faktor risiko yang diketahui ini terkait dengan tingkat hormone estrogen endogen, efek dari estrogen pada karsinogenesis payudara telah menarik banyak perhatian di dua dekade terakhir, dengan bukti yang menunjukkan bahwa estrogen memainkan peran kausal dalam etiologi kanker payudara (Althuis, 2004). Penggunaan kontrasepsi hormonal merupakan salah satu faktor risiko penyebab kejadian kanker payudara. Penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia diatas rata-rata dari negara-negara Asean, dengan rentang umur wanita pengguna kontrasepsi adalah tahun sebanyak 8,5 % pada tahun 2012 (Mujiati, 2013). Secara nasional pada bulan maret tahun 2015, terdapat sebanyak orang yang terdaftar sebagai peserta pengguna kontrasepsi, dengan metode kontrasepsi tertinggi yang digunakan adalah metode kontrasepsi hormonal, dimana mengandung hormone estrogen dan progesterone (BKKBN, 2015). Daerah Yogyakarta pada tahun 2014 menempati urutan ke 6 dari 33 propinsi sebagai daerah dengan jumlah pengguna kontrasepsi hormonal (Kemenkes, 2014). Penelitian yang dilakukan pada wanita pengguna kontrasepsi oral di jepang, menyatakan bahwa wanita yang menggunakan kontrasepsi oral pada usia yang lebih muda memiliki efek lebih besar terhadap risiko kanker payudara (Ichida. et al., 2015). Lamanya penggunaan kontrasepsi hormonal juga dapat mempengaruhi terjadinya kanker payudara pada wanita, dimana mereka yang menggunakan kontrasepsi oral (hormonal) selama 5 tahun berisiko untuk terkena kanker payudara (Narod, 2002).
5 5 Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa ada sedikit peningkatan risiko terjadinya kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral kombinasi estrogen dan progestin dari pada penggunaan kontrasepsi estrogen saja. Dari hasil penelitian tersebut juga, didapatkan hasil yang menunjukan bahwa adanya risiko terkena kejadian kanker payudara pada wanita yang telah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal 10 tahun terakhir, sedangkan pada wanita yang 10 tahun setelah menghentikan penggunaan kontrasepsi tidak ada bukti peningkatan risiko terkena kanker payudara (Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer, 1996). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal yang mengandung hormone estrogen dan eksogen berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek biologis dari kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara atau kombinasi keduanya. Sejauh ini penelitian tentang hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara belum pernah dilakukan di RSUP Dr. Sardjito. Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya, sehingga menjadi berguna untuk dapat mengetahui apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan wanita untuk dapat memilih kontrasepsi yang berisiko kecil terhadap kejadian kanker payudara. Penelitian ini akan melibatkan pasien kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
6 6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu: 1. Apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara 2. Apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara usia awal penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara 3. Apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara lama menggunakan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara 4. Apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara waktu penggunaan terakhir kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan berapa besar risiko antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito Tahun Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara b. Untuk mengetahui apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara usia awal penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara lama penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara d. Untuk mengetahui apakah ada hubungan dan berapa besar risiko antara waktu penggunaan terakhir kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara.
7 7 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi praktisi kesehatan tentang hubungan dan berapa besar risiko dari penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara, sehingga dapat memberikan edukasi dan mengarahkan untuk dilakukan pencegahan serta pengobatan. 2. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang dapat meningkatkan angka kejadian kanker payudara bagi perempuan, agar pasien, keluarga pasien dan perempuan lainnya dapat mencegah, serta memiliki keberanian untuk memeriksakan diri dan berobat lebih cepat ke dokter. b. Penelitian ini diharapkan dapat membuka peluang lebih jauh, dalam penelitian lanjutan mengenai kejadian kanker payudara. c. Penelitian ini diharapkan dapat membuka wacana baru dalam penelitian mengenai kejadian kanker payudara, dalam tingkatan epidemiologis.
8 8 E. Keaslian Penelitian Penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya dan penelitian ini pernah dilakukan di Ujung Pandang. Penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Keaslian Penelitian No. Peneliti Judul Persamaan Perbedaan 1. Susetio Kanker Payudara DI Variabel bebas : (2011) RSUP Dr. Sarjito penggunaan kontrasepsi Hubungan Menstruasi oral, Dini dan Penggunaan Variabel terikat : kanker Kontrasepsi oral Payudara terhadap kejadian kanker RSUP dr. Sardjito payudara Usia Muda 2. Sihombing et Faktor Risiko tumor Variabel bebas : al., (2011) Payudara Pada penggunaan kontrasepsi Perempuan Umur oral tahun di lima kelurahan Variabel terikat : kanker kecamatan Bogor Payudara Tengah Desain case contol study - Variabel bebas : lama penggunaan, usia awal dan akhir penggunaan kontrasepsi hormonal. - Desain case control study - Variabel bebas : lama penggunaan, dan usia awal dan akhir penggunaan kontrasepsi hormonal. - Pada penelitian ini tidak ada variabel bebas terkait faktor-faktor risiko kanker payudara faktor Reproduksi, menopause, pendidikan, strees, kurang konsumsi sayur, umur pertama kali melahirkan, pernah operasi tumor payudara - RSUP dr. sardjito
9 9 3. Bhothisuwan K. (2004) 4. Isaksson E 1, et. Al (2001) 5. Hankinson SE 1, Stampfer MJ. (1997) Contraception and breast cancer. Effectsof oral contraceptives on breast epithelial proliferation. Estrogens and breast cancer Variabel bebas : Penggunaan kontrasepsi hormonal, seperti jenis hormon dalam kontrasepsi, lama penggunaan, usia saat penggunaan pertama, Variabel terikat : kanker Payudara, Desain case contol study Variabel bebas : Pengguna Kontrasepsi Oral dengan tidak pengguna Kontrasepsi, uji biopsy yang dilakukan dengan melakukan uji laboratorium. Variabel terikat : Kanker Payudara Variabel bebas : Variabel bebas : lama penggunaan kontrasepsi oral 10 tahun dan waktu terakhir menggunakan kontrasepsi oral 10 tahun - Variabel bebas : pada penelitian ini tidak meneliti tentang dosis respon - RSUP dr. Sardjito - Variabel bebas : penggunaan kontrasepsi, lama penggunaan, dan usia awal dan akhir penggunaan kontrasepsi hormonal. Berbeda dengan penelitian Isakon dalam durasi waktu diteliti selama 2 bulan apakah ada peningkatan percentace. - Desain case cohort study - RSUP dr. Sardjitio - Variabel bebas : Perbedaannya dengan penelitian ini, terkait lama penggunaan kontrasepsi hormonal selama 5 tahun, usia awal penggunaan kontrasepsi hormonal. - Desain case control study - RSUP dr. Sardjito
10 10 6. Ichida M; et al., (2015) No increase in breast cancer risk in Japanese women taking oral contraceptives: a casecontrol study investigating reproductive, menstrual and familial risk factors for breast cancer. Variabel bebas : Usia penggunaan kontrasepsi oral. Paritas, Usia, Tidak memberikan ASI dan riwayat keluarga kanker payudara. Desain case control study - Variabel bebas : faktor reproduksi dan penggunaan kontrasepsi hormonal, lama penggunaan kontrasepsi, da usia akhir penggunaan kontrasepsi hormonal. - RSUP dr. Sardjitio 7. La Vecchia C 1, Negri E,, et al (1995) Oral contraceptives and breast cancer: a cooperative Italian study. Variabel bebas : pernah penggunaan kontrasepsi oral, lama menggunakan kontrasepsi. Usia penggunaan pertama kontrasepsi hormonal. Wanita yang telah berhenti menggunakan kontrasepsi oral Desain case control study Variabel bebas : terdapat perbedaan dengan penelitian ini adalah pembagian waktu penggunaan kontrasepsi dirincikan, sedangkan dalam penelitian ini tidak dirincikan: pernah penggunaan kontrasepsi oral dibagi digunakan berlangsung <1 tahun, untuk 1 sampai 4 tahun, selama 5 sampai 8 tahun, lebih dari 8 tahun. usia penggunaan pertama kontrasepsi. wanita yang telah berhenti kurang dari 10 tahun (1 sampai 4 tahun, selama 5 sampai 9 tahun), berhenti menggunakan kontrasepsi oral selama 10 tahun atau lebih. RSUP dr. Sardjito
11 11 8. Chie WC, Li CY, et al (1998) Oral contraceptives and breast cancer risk in Taiwan, a country of low incidence of breast cancer and low use of oral contraceptives. Variabel bebas : penggunaan kontrasepsi Oral, paritas, dan riwayat keluarga kanker payudara, Desain case control study - Variabel bebas : Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel penggunaan hormone terapy dan kontrasepsi oral sebelum berusia 25 tahun, tingkat pendidikan, indeks massa tubuh, usia saat menarche dan pertama kehamilan jangka penuh, status menopause dan usia saat menopause, sedangkan pada penelitian ini lama penggunaan, usia awal dan akhir penggunaan kontrasepsi hormonal. - RSUP dr. Sardjito
BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,
Lebih terperinciInfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI
InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI PENYAKIT KANKER 4 Februari-Hari Kanker Sedunia SITUASI PENYAKIT KANKER Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kelima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lima besar karsinoma di dunia adalah karsinoma paru-paru, karsinoma mamae, karsinoma usus besar dan karsinoma lambung
Lebih terperinciHUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita
36 BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita dengan paritas nulipara dengan beberapa faktor risiko lain. Hal ini di teliti karena belum adanya penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden karsinoma kolorektal masih cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari kematian karena kanker
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu kanker penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia. Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan berada
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Menurut data International Agency for Research on Cancer (IARC) terdapat 14,1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita. Penderita kanker payudara sudah tidak
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola penyakit dewasa ini bergeser dari penyakit menular dan masalah gizi ke penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan merupakan istilah umum untuk ratusan tumor ganas yang masing-masing sangat berbeda satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikategorikan sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker masih menjadi ancaman kesehatan bagi
Lebih terperinciABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah
ABSTRAK Menurut WHO, kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah satu jenis kanker yang tingkat kejadiannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia menurut World Health Organization (WHO) mencapai 289.000 jiwa terbagi atas beberapa negara antara lain Amerika Serikat sebanyak 9300
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal jaringan. meninges dan merupakan salah satu tumor primer yang cukup sering
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal jaringan meninges dan merupakan salah satu tumor primer yang cukup sering terdiagnosis. Prevalensi meningioma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ganggungan kesehatan yang sering terjadi pada system reproduksi wanita di kalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kista ovarium, gangguan menstruasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat
biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti kardiovaskular, stroke, kanker, diabetes mellitus, penyakit paru kronik obstruktif di banyak negara, terutama di negara berkembang
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain Hospital Based Case Control Study. Prinsip yang mendasari studi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker
Lebih terperinciHubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara
Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Atania Rachma Anindita, 1 Sri Mulya 2 1 Mahasiswa Program studi D III Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumor ovarium merupakan bentuk neoplasma yang paling sering ditemukan pada wanita. Sekitar 80% merupakan tumor jinak dan sisanya adalah tumor ganas ovarium (Crum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan ancaman serius dan tantangan utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses
Lebih terperinciyang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam keadaan normal, reproduksi sel adalah suatu proses yang terkontrol ketat. Rangsangan tertentu dan berbagai faktor pertumbuhan, baik fisiologis maupun patologis, dapat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir dan batin. Selain memiliki nilai estetika, bagian tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah penderita sekitar 4,3 per 1000 penduduk dengan kanker payudara menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker yang terdapat di area antara pintu masuk rahim dan vagina. Kanker serviks muncul adanya pertumbuhan sel yang abnormal sehinggal menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN
HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN Indah Nur aini *, Rizqy Amelia 1, Fadhiyah Noor Anisa 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia beserta kebudayaan. Penerapan dari ilmu antropologi mula mula adalah terhadap
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya kanker di bagian colon dan rectum. Kanker kolon dan kanker rectum sering dikelompokan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit mematikan kedua yang sering terjadi pada wanita. Penyakit ini sebanyak 529.800 di dunia pada tahun 2008 dan 85% terjadi di negara berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mamae)adalah suatu penyakit neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit yang tidak menular dan kanker yang paling
Lebih terperinciBagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang
Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA (Studi Kasus Pada Pasien Kanker di RSUD dr. Soekardjo Tasikmlaya Tahun 2016) ABSTRAK
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA (Studi Kasus Pada Pasien Kanker di RSUD dr. Soekardjo Tasikmlaya Tahun 2016) Santika Dini Dhiana 1) Nur Lina dan Ai Sri Kosnayani 2) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagian besar meningioma berlokasi di kavitas intra kranial, diikuti
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar meningioma berlokasi di kavitas intra kranial, diikuti spinal dan intra orbita, dan meskipun tidak mengivasi jaringan otak, meningioma menyebabkan penekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker atau karsinoma merupakan istilah untuk pertumbuhan sel abnormal dengan kecepatan pertumbuhan melebihi normal dan tidak terkontrol. (World Health Organization,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum merupakan penyakit yang mengerikan. Banyak orang yang merasa putus harapan dengan kehidupannya setelah terdiagnosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mioma uteri adalah tumor jinak kandungan (uterus) yang terjadi pada otot polos dan jaringan ikat. Mioma dikenal juga dengan istilah leiomyoma uteri, fibromioma uteri,
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita diseluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah kanker paru-paru. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara (Carcinoma mammae) merupakan suatu penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010). Kanker payudara adalah penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker payudara merupakan lesi yang sering ditemukan pada wanita dan berbahaya, serta merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah masalah kesehatan pada wanita baik di negara maju maupun di negara berkembang. Menurut Globocan, diestimasikan 14,1 juta kasus baru kejadian kanker
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami pertumbuhan, yang biasanya akan mencapai perkembangan maksimal ketika mencapai usia 16-18 tahun. Dalam masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim) sebagai akibat adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Beberapa Faktor Risiko dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode Maret-Mei 2016 The Relationship Some of Risk Factors and The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini menduduki peringkat kedua terbanyak penyakit kanker setelah kanker
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar
Lebih terperinciBAB I peran penting dalam kelanjutan generasi penerus bangsa (Manuaba, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal adalah dengan memperhatikan kesehatan wanita khususnya kesehatan reproduksi karena
Lebih terperinciKanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko
Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia yang terus menerus apabila tidak dikendalikan akan membawa dampak yang kurang baik, di antaranya menjadi beban pembangunan,
Lebih terperinciAnalisis Hubungan Tingkat Pendidikan Pasien Dengan Kanker Payudara Stadium Dini di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Pasien Dengan Kanker Payudara Stadium Dini di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Abstrak Ciptomangunkusumo Jakarta Tahun 2012 Silvia Sagita Pembimbing : Dr. Pandu Riono,
Lebih terperinciKata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.
ABSTRAK KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI KANKER KOLOREKTAL PADA TAHUN 2011 2015 BERDASARKAN DATA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Kanker kolorektal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan masalah kesehatan reproduksi yang menjadi ancaman bagi wanita yang berkeinginan untuk hamil dengan pasangannya. Kondisi ini dialami oleh sekitar 10-15% pasangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause adalah periode menstruasi spontan yang terakhir pada seorang wanita. Periode ini terjadi karena adanya penurunan sekresi hormon estrogen dan progesteron dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan kulit (Weedon et. al., 2010). Karsinoma sel basal terutama terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit yang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan jumlah penderitanya dengan cukup signifikan. Padahal kanker adalah penyakit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering. terjadi di dunia dan kejadiannya bertambah terutama pada
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi di dunia dan kejadiannya bertambah terutama pada negara berkembang. Kanker payudara sendiri adalah kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang terjadi akibat penyakit kardiovaskular. Kelainan terjadi pada pembuluh darah di otak dan bersifat fokal. Stroke merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tertinggi terjadi pada kelompok usia 1-4 tahun. (Kemenkes RI, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyakit infeksi yang belum mengalami penurunan jumlah kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor otak mendapatkan banyak perhatian karena. ditemukan merupakan penyebab kematian kedua setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor otak mendapatkan banyak perhatian karena ditemukan merupakan penyebab kematian kedua setelah stroke pada penyakit intrakranial orang dewasa (Ropper & Samuel, 2009).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor tiga paling banyak diderita wanita di seluruh dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor tiga paling banyak diderita wanita di seluruh dunia. Diperkirakan 529.000 kasus baru tahun 2008 dan > 85% kejadian secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos. Mioma yang berasal dari sel-sel otot polos miometrium disebut mioma uteri (Achadiat, 2004). Mioma uteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa mulai
xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa mulai dengan periode pubertas, hormone seksual mempengaruhi tubuh, hal ini sesuai dengan mulainya proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian paling umum kedua
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian paling umum kedua pada populasi dewasa di seluruh dunia. Diperkirakan5,7 juta orang meninggal pada tahun 2005 dan 87%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini masyarakat dihadapkan pada berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit Lupus, yang merupakan salah satu penyakit yang masih jarang diketahui oleh masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Poin ke 5 dalam Milenium Development Goals (MDG) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Poin ke 5 dalam Milenium Development Goals (MDG) adalah meningkatkan kesehatan ibu, salah satu upaya yang dilakukan adalah menurunkan angka kematian ibu. Angka kematian
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak penyakit yang bermunculan dan di derita oleh manusia, seperti penyakit menular ataupun penyakit tidak menular.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian) orang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Dari tahun ke tahun peringkat penyakit kanker sebagai penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut, kronis dan juga kematian. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling banyak terjadi pada wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada wanita) dan juga berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian diseluruh dunia. Prevalensi PJPD di 13 Negara Eropa yaitu Australia (laki-laki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang
Lebih terperinci