Penulis : Tyas Rangga Kristianto, M.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

dokumen-dokumen yang mirip
Penulis : Rahmad AzHaris. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

MARI BERPIKIR MATEMATIS: Panduan Olimpiade Sains Nasional SMP

Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:

KISI-KISI SOAL OLIMPIADE MATEMATIA VEKTOR NASIONAL (OMVN) 2015 HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KOMPETISI MATEMATIKA 2017 Tingkat SMA SE-SULAWESI UTARA dan Tingkat SMP Se-kota Manado

SISTEM BILANGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 03 Oktober 2016

SILABUS MATEMATIKA KEMENTERIAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Penulis : Fajar Mukharom Darozat. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

MATEMATIKA 1. Pengantar Teori Himpunan

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

PEMBINAAN MENGHADAPI OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMA

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

1. BARISAN ARITMATIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

KOTA - PROVINSI - NASIONAL TAHUN 2017 MATA PELAJARAN: MATEMATIKA

SISTEM BILANGAN BULAT

PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

BIDANG MATEMATIKA SMA

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

BAB IV PENALARAN MATEMATIKA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

BIDANG STUDI : MATEMATIKA

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR

Penulis : Ricky Aditiya Fandi. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Februari Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

Shortlist Soal OSN Matematika 2015

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2004/2005

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

FAKTORISASI SUKU ALJABAR

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2012

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

TIM OLIPIADE MATEMATIKA INDONESIA. Olimpade Sains Propinsi 2013 Marking Scheme Uraian

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA

SOAL MATEMATIKA - SMP

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

BAB V BILANGAN BULAT

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

HAPUS SALAH SATU BILANGAN DAN BERIKAN ALASAN, KENAPA BILANGAN ITU ANDA HAPUS.

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2015 Bidang Matematika

SOAL MATEMATIKA - SMP

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

PETUNJUK UMUM OLMIPA UB 2013 BIDANG MATEMATIKA

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

KATA PENGANTAR. Rantauprapat,11 April Penyusun

GEOMETRI BIDANG, oleh I Putu Wisna Ariawan Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ; Fax:

PAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

BARISAN DAN DERET. A. Pola Bilangan

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

13. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang lain yang penyelesaiannya menggunakan konsep aritmetika sosial dan perbandingan.

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT

Shortlist Soal OSN Matematika 2014

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

BAB I OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

x x x 2x rata kelas pertama, kedua, dan ketiga masing-msing adalah 7, 8, dan 7

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

SIAP OSN MATEMATIKA SMP 2015

PEMBAHASAN SOAL OSN TK. KOTA/ KABUPATEN 2014 MATEMATIKA SMP BAGIAN A: PILIHAN GANDA

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS MATERI : TEORI BILANGAN

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

Penulis : Hizbullah Abdul Aziz Jabbar. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

a b c d e nol di belakang pada representasi desimalnya adalah... a b c d e. 40.

Pemfaktoran prima (2)

Transkripsi:

Penulis : Tyas Rangga Kristianto, M.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com Cetakan I : Oktober 2012 Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Kompleks Sawangan Permai Blok A5 No.12 A Sawangan, Depok, Jawa Barat 16511 Telp. 021-9321 1780 Email : humas@pelatihan-osn.com ; tokobuku@pelatihan-osn.com Dilarang Keras Mengutip, menjiplak, memfotokopi sebagaian atau seluruh isi buku ini serta memperjual belikannya tanpa izin tertulis dari pelatihan-osn.com

Prakata Olimpiade Sains merupakan suatu kompetisi tahunan yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kompetisi ini diikuti oleh siswa-siswi dari seluruh pelosok negeri. Melalui kompetisi ini tentunya diharapkan muncul bibit-bibit unggul yang nantinya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik langsung maupun tak langsung. Secara umum karakterisitik soal yang diberikan dalam Olimpiade Sains berbeda dengan karakteristik soal yang diberikan guru saat kegiatan belajar mengajar di kelas. Tingkat kesulitan soal dalam Olimpiade Sains sangat tinggi. Dibutuhkan pemahaman konsep dan kemampuan analisis yang sangat baik untuk dapat menyelesaikan soal yang diberikan. Tidak heran bahwa pemenang-pemenang Olimpiade Sains adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang luar biasa dalam bidangnya. Buku ini berisi tentang garis besar materi-materi yang terkait dengan soal-soal yang biasanya keluar dalam Olimpiade Sains bidang matematika. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan contoh soal-soal olimpiade baik tingkat kabupaten/kota, propinsi, maupun nasional beserta dengan pembahasannya. Dengan demikian buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang ide bagaimana menyelesaikan soal-soal olimpiade. Sebagai latihan, pada bab akhir buku ini terdapat kumpulan soal-soal untuk dikerjakan. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dan membantu dalam penyusunan buku ini. Penulis sadar bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pengguna buku untuk meningkatkan kualitas buku maupun penulis sendiri. Bandung, Januari 2013 Penulis

Daftar Isi Prakata Daftar Isi 1. Aljabar 1.1 Sistem Bilangan Real 1 1.2 Penguraian dan Pemfaktoran 2 1.3 Himpunan 4 1.4 Fungsi 6 1.5 Perbandingan 8 1.6 Persamaan Garis Lurus 10 1.7 Persamaan Kuadrat 11 1.8 Pola, Barisan, dan Deret Bilangan 13 2. Teori Bilangan 2.1 Sifat Operasi pada Biangan Bulat 18 2.2 Keterbagian 20 2.3 FPB dan KPK 22 2.4 Persamaan Bilangan Bulat 24 2.5 Bilangan Prima 26 2.6 Faktorisasi Prima 28 2.7 Bilangan Kuadrat 30 2.8 Kongruensi 30 3. Geometri 3.1 Bidang Datar 32 3.1.1 Lingkaran 32 3.1.2 Segitiga 33 3.1.3 Ringkasan Sifat Beberapa Bidang Datar 37 3.1.4 Poligon 38 3.2 Bangun Ruang 40 3.2.1 Balok 40 3.2.2 Tabung 41 3.2.3 Kerucut 41 3.2.4 Bola 41 3.3 Trigonometri 42 4. Kombinatorika 4.1 Prinsip Prinsip Dasar Counting 45 4.2 Inklusi Eksklusi 47 4.3 Permutasi 48 4.4 Kombinasi 49

5. Statistika dan Peluang 5.1 Statistika 53 5.2 Peluang 54 6. Contoh Soal dan Solusi 58 7. Kumpulan Soal 102 Daftar Pustaka

BAB 1 Aljabar 1.1 Sistem Bilangan Real Saat mendengar istilah sistem bilangan real, yang dimaksud adalah bilangan real dilengkapi dengan operasi tambah dan perkalian. Biasanya dinotasikan dengan (R,+,x) atau cukup R. Berikut beberapa sifat dalam bilangan real yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan (+) dan perkalian (x). Misalkan a,b,c adalah bilangan real maka berlaku: a. Sifat Asosiatif, yaitu: (a+b)+c=a+(b+c) (ab)c=a(bc) b. Sifat Komutatif, yaitu: a+b=b+a ab = ba c. Adanya unsur identitas, yaitu: terdapat 0, anggota bilangan real, yang memenuhi a + 0 = a, untuk setiap bilangan real a terdapat 1, anggota bilangan real yang tidak sama dengan 0, yang memenuhi 1a = a, untuk setiap a bilangan real d. Adanya unsur balikan, yaitu: untuk setiap a anggota R terdapat a anggota R sehingga berlaku a + (-a) = 0 Untuk setiap a anggota R yang tidak nol terdapat a -1 anggota R sehingga aa -1 = 1 e. Sifat Distributif, yaitu: a(b + c) = ab + ac Contoh 1.1.1 (OSN 2007) Untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku: a x (b + c) = (a x b) + (a x c). a. Cari contoh yang menunjukkan bahwa: a + (b x c) (a + b) x (a + c). b. Kapan berlaku: a + (b x c) = (a + b) x (a + c)? Jawab: a. Ambil a = 2, b = -2, dan c = -2, maka diperoleh bahwa 2 + (-2 x -2) (2 + (-2)) x (2 + (-2)). b. Jika a = b = c = 0 maka jelas berlaku a + (b x c) = (a + b) x (a + c). Selain itu perhatikan pula bahwa jika a = 0 dan b,c bebas (salah satu boleh nol) maka a + (b x c) = (a + b) x (a + c). Hal ini karena 0 merupakan unsur identitas pada operasi penjumlahan sehingga 0 + (b x c) = b x c. Selain itu diperoleh pula bahwa (0 + b) x (0 + c) = b x c, karena b dan c tidak nol.

1.2 Penguraian dan Pemfaktoran Modal dasar dan penting yang diperlukan dalam menyelesaikan soal-soal tentang penguraian dan pemfaktoran adalah pemahaman yang baik tentang sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan. Beberapa bentuk penguraian atau pemfaktoran yang sebaiknya sudah dikuasai dengan baik antara lain adalah: a. x ± y n, terutama untuk n 4 b. x n + y n = x + y (x n 1 x n 2 y + x n 3 y 2 xy n 2 + y n 1 ), dengan n bil ganjil c. x n y n = x y (x n 1 + x n 2 y + x n 3 y 2 + + xy n 2 + y n 1 ), dengan n bil asli Berikut ini merupakan beberapa contoh soal yang terkait dengan pemafaktoran maupun penguraian. Contoh 1.2.1 (OSK 2004) Tentukan nilai dari 5050 2 4950 2. Jawab: Perhatikan bahwa x 2 y 2 = x + y (x y). Dengan demikian mudah dilihat bahwa nilai 5050 2 4950 2 = (10000)(100). Jadi mudah disimpulkan bahwa 5050 2 4950 2 = 1000. Contoh 1.2.2. Tentukan salah satu faktor dari 18 3-11 3 selain 1 dan bilangan itu sendiri. Jawab: Perhatikan bahwa a 3 b 3 = (a b)(a 2 + ab + b 2 ). Dengan demikian 18 3-11 3 = (19 11)(324 + 198 +121). Jadi 7 adalah salah satu factor dari 18 3-11 3.