TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan Ke-7. Uji Persyaratan Instrumen : Validitas

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

TEORI ANALISIS KORELASI

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan

Statistik Nonparametrik:

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

SESI 13 STATISTIK BISNIS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Wahyu Setyawan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Abstrak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

A. SOAL 1: UJI NORMALITAS DATA DG CHIR KUADRAT. Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI DAN ASOSIASI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan Ke-10. Teknik Analisis Regresi_M. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

ANALISIS REGRESI. Dimana : ý = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIK NONPARAMETRIK (2)

STATISTIK PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

K O R E L A S I. Imam Gunawan. Untuk menguji hipotesis hub. dua variabel nominal, diskrit, dan kategorik

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri I

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rancangan yang berisi tahap-tahap penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi. Antara sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Instrumen dan Uji Syarat Instrumen

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB VI PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

TEKNIK ANALISIS KORELASI Pertemuan 9 1

Korelasi merupakan teknik pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi adalah teknik dalam statistik bivariat/ multivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Contoh teknik korelasi: Pearson Product- Moment, Spearman Rank, Kendall Tau, Chi Square, Phi Coeffiecient, Goodman- Kruskal, Somer, Wilson, dan sebagainya.

Dua variabel dikatakan berasosiasi jika variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi pengaruh, maka kedua variabel itu disebut independen. Korelasi dilambangkan dengan notasi: ρ, r atau r xy 3

Digunakan untuk mengukur kekuatan (strength) antar variabel yang dihubungkan. Contoh: Tingkat intelegensi dengan hasil belajar Sikap dengan motivasi belajar Motivasi kerja dengan produktivitas Kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan Tingkat inflasi dengan IHSG Dan sebagainya. 4

Asumsi yang mendasari korelasi, yaitu: Data yang diperoleh didasarkan pada sampel random. Data yang dihubungkan berdistribusi normal artinya data yang distribusinya simetris sempurna. Variabel yang dihubungkan berpola linear, artinya hubungan membentuk garis lurus. 5

Koefisien korelasi berkisar antara -1 s/d +1 Korelasi sama dengan nol, mempunyai arti tidak ada hubungan antar variabel. Korelasi sama dengan satu, korelasi sama dengan +1 artinya mempunyai hubungan linear sempurna positif. Korelasi ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka nilai Y juga naik. Korelasi sama dengan -1 artinya mempunyai hubungan linear sempurna negatif. Korelasi ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka nilai Y turun (dan sebaliknya). 6

........... Korelasi yang terbentuk seperti pada gambar berikut: Y........... Y Y.............. X X X Korelasi Linear Positif : Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar mendekati bentuk garis lurus dan jika arah perubahan kedua variabel sama Jika X naik, Y juga naik. Korelasi Negatif: Jika arah perubahan kedua variabel tidak sama Jika X naik, Y turun. Korelasi Non-linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar tidak membentuk garis lurus. 7

Signifikansi/ probabilitas/ taraf nyata (α) memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil penelitian mempunyai peluang untuk benar. Koefisien korelasi yang diperoleh harus diuji signifikansinya. Tujuan adalah untuk mengetahui apakah hubungan yang terjadi benar-benar signifikan atau terjadi secara kebetulan. Uji signifikansi korelasi menggunakan rumus statistik: uji-t atau uji-z (sesuai dengan jumlan responden) 8

Proporsi keragaman dalam satu variabel yang dapat diterangkan oleh variabel lainnya. Contoh: kecantikan dengan kepandaian r = 0,3 KP = r x 100%= 0,09 x 100% 9% keragaman kepandaian dapat dinilai dari kecantikan 91% keragaman sisanya tidak dapat dinilai. Ini disebut koefisien non determinasi. 9

1. Korelasi parametrik Teknik korelasi parametrik yang sering digunakan adalah: Pearson Product Moment, Korelasi Ganda dan Korelasi Parsial.. Korelasi nonparametrik Teknik analisis korelasi nonparametrik seperti: Spearman Rank, Kendall Tau, dan sebabagainya. 10

r XY xy X Y Keterangan : x : X - X y : Y - Y X : skor rata-rata dari X Y : skor rata-rata dari Y 11

r xy ( N. x N. xy ( x) ( x).( y) ).( N. y ( y) ). Keterangan : r xy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y. xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y. x = jumlah nilai setiap item. y = jumlah nilai konstan. N = jumlah subyek penelitian 1

Kriteria pengujian hipotesis asosiatif menurut Sugiyono (011:44 ) sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak Jika r hitung > r tabel maka Ho diterima

Pengujian lanjut perlu dilakukan apabila peneliti akan mencari makna hubungan variabel X dan Y, maka koefisien korelasi PPM diuji signifikansinya menggunakan rumus uji-t berikut: t hitung r n (1 r ) Ket: t hitung = nilai t r = koefisien korelasi n = jumlah responden Dengan derajat bebas/ dk = n Kriteria pengujian Signifikansi: Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak artinya signifikan Jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima artinya tidak signifikan 14

Untuk menyatakan besar-kecilnya kontribusi/ sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi (penentu) sebagai berikut: KP = r x 100% Ket: KP = koefisien penentu r = koefisien korelasi

CONTOH Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang hubungan tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 013/014. diperoleh data sebagai berikut: Data Tingkat Inetelegensi (X) : 50, 45, 55, 65, 43, 60, 56, 50, 4, 50, 60, 65 Data Hasil Belajar (Y) : 75, 60, 85, 85, 70, 80, 90, 80, 65, 65, 80, 90 Pertanyaan : 1. Berapakah besar hubungan variabel X terhadap Y?. Berapakah besar sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y? 3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan variabel X terhadap Y! 16

Penyelsaian : Langkah 1: Menentukan hipotesis penelitian Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 013/014. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 013/014 17

Langkah : Menentukan hipotesis statistik Diturunkan dari hipotesis penelitian: Ho : r = 0 xy Ha : r 0 xy 18

Langkah 3: Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM No. X Y X Y XY 1 50 75 500 565 3750 45 60 05 3600 700 3 55 85 305 75 4675 4 65 85 45 75 555 5 43 70 1849 4900 3010 6 60 80 3600 6400 4800 7 56 90 3136 8100 5040 8 50 80 500 6400 4000 9 4 65 1764 45 730 10 50 65 500 45 350 11 60 80 3600 6400 4800 1 65 90 45 8100 5850 Statistik X Y X Y XY Jumlah 641 95 34949 745 50130 19

r xy {n. X n( XY) -( X).( Y) -( X) }.{n. Y -( Y) } r xy {1.(34949) 1(50130) -(641).(95) -(641) }.{1.(745) -(95) } 8635 r xy r 0,8065 10706,63 xy 0

Hipotesis statistik: Ho : r xy = 0 Ha : r xy 0 Kriteria pengujian hipotesis: Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak Jika r hitung > r tabel maka Ho diterima 1

Dari perhitungan diperoleh koefisien korelasi (r hitung ) = 0,8065 dan dengan α = 0,05 dan n = 1 diperoleh nilai r tabel = 0,576. Karena r hitung > r tabel atau 0,8065 > 0,576 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Ada hubungan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 013/014

t hitung r 1- n - r 0,8065 1-1- 0,8065 t hitung 0,8065.3,163 0,3496 4,313 Kaidah pengujian : Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak artinya signifikan. Jika t hitung t tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan. 3

Berdasarkan perhitungan dengan mengambil α = 0,05 dan n = 1, uji satu pihak maka : dk = n = 1 = 10 sehingga diperoleh t tabel = 1,81. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,313 > 1,81 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya hubungan signifikan. 4

KP = r x 100 % = (0,8065) x 100 % = 0,6504 x 100 % = 65,04 % Artinya : variabel tingkat intelegensi memberikan kontribusi terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar 65,04 % dan sisanya ditentukan oleh variabel lain. 5

Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 013/014. Variabel tingkat intelegensi tergolong kuat, artinya tingkat inetelegensi sangat berperan dalam hasil belajar matematika siswa dengan kontribusi sebesar 65,04 %. 6

Korelasi yang digunakan untuk satu variabel dengan skala interval atau rasio dan variabel lainnya adalah variabel dengan skala nominal dengan dua tingkatan klasifikasi (variabel dikotomi). 7

Rumus (1) : r X1 pbis.. X SD t p q r pbis = korelasi point biserial X 1, X = mean jenjang 1 dan SD t = standar deviasi total p = proporsi (n/n) q = 1 p 8

Rumus () : r X 1 X SD t pbis. t p q r pbis = korelasi point biserial X 1 = mean jenjang 1 X t = mean total SD t = standar deviasi total p = proporsi (n/n) q = 1 p 9

Interpretasi point biserial : Untuk menguji hipotesis nihil (H o, koefisien point biserial harus dibandingkan dengan r tabel dengan dk = n. Kriteria : r pbis r tabel maka Ho ditolak r pbis < r tabel maka Ho diterima 30

Diberikan data : Gender (X) Tingkat Kecemasan (Y) Mean Mean Total Standar deviasi Total 10 1 Laki-laki 9 11, 1 13 16 14,8 4,44 18 perempuan 15 18,4 1 31

Diketahui : X 1 = 11, X = 18,4 X t = 14,8 SD t = 4,44 p : (n/n)= 5/10 = 0,5 q : 1 p = 1 0,5 = 0,5 3

Rumus (1) : r X1 pbis.. X SD t p q r pbis 11, 18,4 4,44. 0,5.0,5 r pbis 0,8144 33

Rumus () : r X1 X SD t pbis. t p q r pbis 11, 18,4 4,44. 0,5 0,5 r pbis 0,8144 34

Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda 35

Korelasi Parsial Korelasi parsial (partial correlation) adalah suatu nilai yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, setelah salah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut dibuat tetap/ dikendalikan. Digunakan untuk menganalisis apabila peneliti ingin mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independen dan dependen, di mana salah satu variabel independennya dibuat tetap (konstan) atau dikendalikan. 36

Korelasi Parsial Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut (Sugiyono, 009:37) : 1. Hubungan antara variabel bebas X 1 dengan variabel terikat Y, apabila variabel X 1 tetap. X 1 r x1y r x1x X r xy Y R y. xx1 {1 r x y ( r x1x ) r x1y. r x1x }{1 ( r x1y ) } 37

Korelasi Parsial. Hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y, apabila variabel X tetap. X 1 r x1y r x1x Y X r xy R y. x1x {1 r x1y ( r x1x ) r x y. r x1x }{1 ( r x y ) } 38

Korelasi Parsial Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel tersebut berarti atau tidak, maka dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi parsial dengan menggunakan rumus : t Kriteria pengujian : jika t hitung > t tabel Ho ditolak jika t hitung < t tabel Ho diterima dengan dk = n 1. r p n 3 1 r p 39

Korelasi Ganda Korelasi ganda (multiple correlation) adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua atau lebih variabel independen X secara bersama sama dengan variabel dependen Y. Koefisien korelasi ganda diumuskan : X 1 r x1y r x1x R Y X r xy 40

Korelasi Ganda R x1xy = Korelasi antara variabel X 1 dengan X secara bersama-sama dengan variabel Y. r x1y = Korelasi Product-Moment antara X 1 dengan Y. r xy = Korelasi Product-Moment antara X dengan Y. r x1 x = Korelasi Product-Moment antara X 1 dengan X. 41 1 1 1 1. 1 ) ( 1... ) ( ) ( x x x x y x y x y x y x y x x r r r r r r R

Korelasi Ganda Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel tersebut signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Fh (1 R R / k ) /( n k 1) F h = Tingkat signifikansi korelasi ganda R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independent n = Jumlah sampel Konsultasikan dengan tabel F; dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n k 1. Jika F h > F tabel maka Ho ditolak artinya signifikan Jika F h < F tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan 4

Contoh : Seorang peneliti ingin mendeskripsikan hubungan antara sikap belajar (X 1 ) dan tingkat intelegensi (X ) dengan hasil belajar matematika (Y) di kelas VIII di suatu SMP. Intrumen penelitian disebarkan pada 10 orang siswa sebagai responden untuk tujuan penelitian tersebut. Dari penelitian diperoleh rekapitulasi hasil pengumpulan data sebagai berikut : 43

Contoh : Responden X 1 X Y A 45 75 75 B 38 83 60 C 80 80 85 D 76 11 70 E 56 9 80 F 78 10 90 G 67 85 90 H 67 67 80 I 48 71 65 J 8 68 65 Diasumsikan data sikap belajar sudah ditransformasi, tentukan : a). Koefisien korelasi parsial b). Koefisien korelasi ganda c). Ujilah signifikansi dari masing-masing koefisien korelasi tersebut! 44

Jawab : Berdasarkan data tersebut, diketahui koefisien korelasi sederhana (menggunakan korelasi Product-Moment) antar variabel berikut : r x1 y = 0,455 r xy = 0,356 r x1x = 0,30 Penyelesaian : a). Koefisien korelasi parsial : 1. Hubungan antara sikap belajar (X 1 ) dengan hasil belajar matematika (Y) : 45

Penyelesaian : R y. x1x {1 r x y ( r x1x ) r x1y. r x1x }{1 ( r x1y ) } R y R y. x. xx1 x 1 0,356 (0,455).(0,30) (1 (0,30) ).(1 (0,455) 0,356 0,137 (1 0,091).(1 0,07) ) 1 0,19 (0,909).(0,793) 0,19 0,849 R y. x x 0,57 46

Dengan IBM SPSS : Penyelesaian : 47

Penyelesaian :. Hubungan antara tingkat intelegensi (X ) dengan hasil belajar (Y) : R R y y. x x 1. x1x R y. x x 1 1 r x1y {1 ( r x ) 0,455 (0,356).(0,30) {1 (0,30) 1 x r x y }.{1 (0,0,356) 0,455 0,108 (1 0,091).(1 0,17) 0,347. r x1x }{1 ( r (0,909).(0,847) 0,347 0,891 R y. x x x y ) } } 0,390 48

Dengan IBM SPSS : Penyelesaian : 49

Penyelesaian : b). Koefisien korelasi ganda Hubungan antara sikap belajar (X 1 ) dan tingkat intelegensi (X ) hasil belajar matematika (Y) : R x1x. y ( r x 1 y ) ( r x y ) 1 ( r. r x 1 x ) x 1 y. r x y. r x 1 x R x 1x. y (0,455) (0,356).(0,455).(0,356).(0,30) 1 (0,30) 50

Penyelesaian : R x 1x. y R x 1x. y 0,07 0,17.(0,049) 1 0,091 0,334 0,098 0,909 R x 0,36 1x. y 0,59 0,909 0,509 51

Dengan IBM SPSS : Penyelesaian : 5

Penyelesaian : c). Pengujian signifikansi koefisien korelasi 1. Koefisien korelasi R y.xx1 = 0,57 t t t r p 0,57 n 3 1 r p 10 3 1 (0,57) 7 0,57 0,57. 1 0,066 7 0,934 t 0,57.,738 0,704 53

Penyelesaian :. Koefisien korelasi R y.x1x = 0,390 t r p n 3 1 r p t 0,390 10 3 1 (0,390) t 0,390 7 0,848 t 0,390.,873 1,11 54

Penyelesaian : 3. Koefisien korelasi ganda R x1x.y = 0,509 Fh Fh Fh Fh R / k (1 R ) /( n k 1) (0,509) / (1 (0,509) ) /(10 0,59 / (1 0,59) / 7 0,195 1,3 0,1059 1) 55

56