14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI

dokumen-dokumen yang mirip
15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

8. Jenis Peralatan Pemadam Kebakaran

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Tujuan penggunaan ambulance

menentukan atau melaksanakan sesuatu.


CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga


Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR Identifikasi dan Pengecekan Unit-unit Operasional Traktor

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

PENGALAMAN KURSUS STIR MOBIL dan TIP'S MENGEMUDIKAN MOBIL

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

TEKNIK LALU LINTAS EKONOMI KEGIATAN PERPINDAHAN/PERGERAKAN ORANG DAN ATAU BARANG POL KAM KEBUTUHAN AKAN ANGKUTAN PERGERAKAN + RUANG GERAK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 04/05/2017

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

8 gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Si

11. Pembentukan Sikap Petugas Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI Pengertian Firemanship

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

Gambar Lampu kepala

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA?

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB II LANDASAN TEORI

ID.XXX XX.10

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

(2) Di lokasi manakah dari yang berikut ini Anda diharuskan untuk mengemudi sambil mengurangi kecepatan menurut Undang-undang Lalu Lintas Jalan?

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 2)

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

10. Taktik Dan Teknik Pemadaman Api

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

ID.CPS PEDOMAN PEMILIK VERZA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

BAB III PENGUJIAN MESIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

BAB II LANDASAN TEORI

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil


BAB III METODE PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

ID.XXX XX.10

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

Transkripsi:

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung Modul Diklat Basic PKP-PK 14.1 Prosedur pengoperasian mobil komando 14.1.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a. Pelumas mesin; 1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus susuai level yang ditentukan; 2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat dengan menarik dip stick dan merasakan secara manual dengan tangan atau melihat data checklist penggantian pelumas; b. Air radiator; 1) Melihat level pada tangki radiator; 2) Melihat kualitas air dan kalau sudah c. Air accu; 1) Melihat level air accu; 2) Penambahan air accu bila kurang; d. Bahan bakar; 1) Melihat isi tangki bahan bakar; 2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh; e. Minyak rem; 1) Melihat level volume ; 2) Kalau kurang harus ditambah; 14.1.2 Mesin sedang dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan : a. Kunci kontak pada posisi on ; Gunanya kunci kontak 1) Mengumpulkan semua strum; 2) Membagi-bagi strum; 3) Diwaktu starter untuk menghidupkan mesin dan menggerakkan kendaraan; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 1 of 26

b. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi netral; c. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah untuk d. memberikan kesempatan kepada minyak pelumas (olie) mencapai semua komponen mesin bergerak satu sama lainnya dengan sempurna; e. Jika menghidupkan mesin dengan kecepatan tinggi, atau memainkan pedal gas berkali kali maka akan mengakibatkan komponen mesin yang bergerak seperti piston, silinder, metal gigi akan cepat aus; f. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 3 4 menit; g. Periksa kebocoran pada pipa bensin, olie, aliran listrik, air pendingin, yang dapat mengakibatkan kebakaran; h. Apakah alat penunjukpada dashboard seperti tekanan olie, amper meter, ukuran bahan bakar, lampu-lampu masih dalam keadaan baik; i. Apakah lampu-lampu depan, belakang, lampu rotasi (berkedip), kaca spion masih baik; j. Klakson, sirene harus berbunyi; k. Kipas kaca berfungsi dengan baik; l. Radio komunikasi berfungsi dengan baik; m. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi dengan baik; 14.1.3 Setelah mesin dihidupkan a. Lihat putaran mesin (rpm) ; b. Pada saat mulai bergerak, jangan melepaskan coupling secara mendadak hingga roda penarik slip. Hal ini akan mengakibatkan gigi perdnelling, gigi gardan dan coupling cepat rusak; c. Seielah kendaraan bergerak jangan terlalu lama menggunakan persnelling rendah dan pindahkan segera ke persnelling yang lebih tinggi dst, kecuali pada jalan tanjakan; d. Gunakan coupling sesedikit mungkin dan jangan menempelkan kaki pada pedal coupling ketika kendaraan sudah berjalan dan hal ini akan mengakibatkan plat coupling akan cepat aus; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 2 of 26

e. Pada waktu akan berhenti biasakan jangan memindahkan persnelling kepada yang lebih rendah terlebih dahulu, tetapi cukup dengan melepas pedal gas kemudian menekan pedal rim perlahan lahan dan jika mobil sudah pelan baru menekan pedal coupling sampai mobil berhenti; f. Janganlah memberhentikan/mengurangi kecepatan kendaraan mendekati kendaraan di depan, usahakanlah pada jarak sejauh mungkin untuk menghindari tabrakan dari depan disebabkan kemungkinan rem sekonyong konyong g. tidak berfungsi dengan baik/blong dan kendaraan yang berada di belakang juga akan mengalami hal yang sama dan sulit menghindari tabrakan;. h. Muatan kendaraan jangan melebihi ketentuan sehingga menyebabkan kehilangan kestabilan dan pernya bisa patah/lekas aus, leher roda lekas hancur, mesinnya dipaksa panas berlebihan dan dapat meledak. i. Jika mobil sedang menanjak dan menurut asumsi pengemudi mesin tidak akan mampu melalui tanjakkan itu dalam perseneling yang digunakan, dan jangan menunggu terlalu lama sampai mesin mengeluarkan bunyi monderitik tapi pindahkan perseneling keperseneling yang lebih rendah, jauh sebelumnya dan pada waktu masih mempunyai kecepatan yang masih tinggi. j. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada waktu mau merem, jika dianggap perlu masukanlah perseneling yang lebih rendah hingga dapat memanfaatkan tenaga mengeremnya mesin itu sendiri. Ingat bahwa terlalu sering sering menggunakan pedal rem akan mengakibatkan rem menjadi panas dan dapat membakar kampas hingga rem lekas aus. k. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan, janganlah mempergunakan kopling sebagai rem (secara setengah kopel) ini mengakibatkan plat kopling lekas aus. l. Jika mempunyai kesempatan untuk mendahului kendaraan di depan perlu kehati hatian dengan memberikan lampu sein dan perhatikan situasi di depan; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 3 of 26

m. Kendaraan komando dibutuhkan kecepatan penuh karena akan mengatur posisi kendaraan utama PKP-PK di lokasi kejadian dan oleh sebab itu perlu kewaspadaan yang cukup tinggi bagi pengemudi; n. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan pergerakan kendaraan di airside; o. Hidupkan lampu rotation; p. Pemindahan coupling ke posisi 2, 3 dan 4 tergantung dari kecepatan kendaraan yang diinginkan; q. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk untuk pertukaran persnelling; r. Test jarak pengereman; 14.1.4 Rem Mesin (Engine Braker) a. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran roda agar seimbang sebelum menikung; b. Penyesuain yang dimaksud adalah mengurangi putaran mesin sehingga sesuai dengan putaran roda yang mengalami penurunan kecepatan putaran akibat direm. c. Mengover perseneling berarti mengubah kekuatan gaya tarik mesin. Makin besar perseneling makin lambat putaran mesin dan makin kurang daya tariknya tapi kecepatan makin laju. d. Hidraulic braker : engine braker 1) Mesin 2) Perseneling; 14.1.5 Pengaturan persnelling a. Dalam mengatur perseneling harus diperhatikan batas-batas limit dari perseneling dengan kecepatan misalnya : 1) Perseneling satu sampai 15 km/jam 2) Perseneling dua sampai 40 km/jam 3) Perseneling tiga sampai 60 km/jam dst; b. Jangan mengover perseneling di tikungan. c. Jika ada kendaraan baru, baca dan pelajari instructional manual kendaraan tersebut; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 4 of 26

14.1.6 Keadaan kabut. a. Pakailah lampu dekat. b. Lampu jauh disamping tak kuat menembus juga cahayanya banyak dipantulkan kepada kita/pengemudi hingga jadi silau. c. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak dekat. 14.1.7 Mobil sebelah keluar aspal/masuk shoulder pada kecepatan tinngi. a. Jangan keluar/mengembalikan segera b. Jangan mengerem seketika c. Jangan pula menambah gas d. Sebaiknya biar kendaraan itu lambat dulu dengan sendirinya, bila perlu boleh sedikit dibantu dengan mengerem. e. Setelah keadaan seimbang kecepatan rendah barulah masuk keaspal lagi. 14.1.8 Tikungan/belokan. a. Perlambat kendaraan dengan penurunan perseneling, rem mesin dan rem roda sebelum tikungan. b. Jangan sekali kali merem roda pada tingkungan apalagi dalam keadaan jalan berair; 14.1.9 Praktek lapangan (statinary drill) a. Simulasi pengenalan peralatan di mobil komando; b. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang pengoperasian mobil komando; 1) Sebelum mesin dihidupkan; 2) Mesin sedang dihidupkan; 3) Kendaran bergerak; 14.2 Prosedur pengoperasian kendaraan Nurse Tender 14.2.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 5 of 26

a. Pelumas mesin; 1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus susuai level yang ditentukan; 2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat dengan menarik dip stick dan merasakan secara manual dengan tangan atau melihat data checklist penggantian pelumas; b. Air radiator; 1) Melihat level pada tangki radiator; 2) Melihat kualitas air dan kalau sudah c. Air accu; 1) Melihat level air accu; 2) Penambahan air accu bila kurang; d. Bahan bakar; 1) Melihat isi tangki bahan bakar; 2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh; e. Minyak rem; 1) Melihat level volume ; 2) Kalau kurang harus ditambah; 14.2.1 Mesin sedang dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan : a. Kunci kontak pada posisi on ; Gunanya kunci kontak 1) Mengumpulkan semua strum; 2) Membagi-bagi strum; 3) Diwaktu starter untuk menghidupkan mesin dan menggerakkan kendaraan; b. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi netral dan rem tangan posisi on ; c. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah untuk memberikan kesempatan kepada minyak pelumas (olie) mencapai semua komponen mesin bergerak satu sama lainnya dengan sempurna; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 6 of 26

d. Jika menghidupkan mesin dengan kecepatan tinggi, atau memainkan pedal gas berkali kali maka akan mengakibatkan komponen mesin yang bergerak seperti piston, silinder, metal gigi akan cepat aus; e. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 5 10 menit; f. Periksa kebocoran pada pipa bahan bakar, olie, aliran listrik, air pendingin, yang dapat mengakibatkan kebakaran; g. Apakah alat penunjuk pada dashboard seperti tekanan olie, amper meter, ukuran bahan bakar, ukuran bahan pemadam air, lampu-lampu masih dalam keadaan baik; h. Jangan biarkan kalau air dalam tangki kendaraan tidak mencapai batas yang ditentukan karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kestabilan kendaraan; i. Apakah lampu-lampu depan, belakang, lampu rotasi (berkedip), kaca spion masih baik; j. Klakson, sirene harus berbunyi; k. Kipas kaca berfungsi dengan baik; l. Radio komunikasi berfungsi dengan baik; m. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi dengan baik; 14.2.2 Setelah mesin dihidupkan a. Lihat putaran mesin (rpm) ; b. Pada saat mulai bergerak, masukkan persneling maju dan kemudian baru lepaskan rem tangan. Hal ini harus dibiasakan dan jangan lepaskan rem tangan baru masuk persnelling; c. Seielah kendaraan bergerak kemudian pedal gas ditekan agar putaran mesin bertambah dan persneling secara otomatis akan bertukar ke persneling lebih tinggi. d. Tanpa menambah perputaran mesin persneling kendaraan tidak akan bertukar dan kecepatan kendaraan tidak bertambah dan suara mesin bertambah menderu; e. Pada waktu akan berhenti cukup menurunkan kecepatan dan kalau kendaraan sudah stabil (speed + 30 km/jam) baru injak pedal rem secara perlahan sampai kendaraan berhenti dan jangan lupa rem tangan posisi on ; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 7 of 26

f. Janganlah memberhentikan/mengurangi kecepatan kendaraan mendekati kendaraan di depan, usahakanlah pada jarak sejauh mungkin untuk menghindari tabrakan dari depan disebabkan kemungkinan rem sekonyong konyong tidak berfungsi dengan baik/blong dan kendaraan yang berada di belakang juga akan mengalami hal yang sama dan sulit menghindari tabrakan;. g. Muatan kendaraan jangan melebihi ketentuan sehingga menyebabkan kehilangan kestabilan dan pernya bisa patah/lekas aus, leher roda lekas hancur, mesinnya dipaksa panas berlebihan dan dapat meledak. h. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada waktu mau merem, jika dianggap perlu turunkan kecepatan dan memanfaatkan tenaga mengeremnya mesin itu sendiri. Ingat bahwa terlalu sering menggunakan pedal rem akan mengakibatkan tekanan angin dari compressor akan berkurang. i. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan, jangan lupa memasang rem tangan (hand brake posisi on ). j. Jika akan berpapasan pada malam hari bertindaklah sopan dengan mengedim lampu besar terlebih dahulu. k. Kendaraan Nurse Tender adalah mobil pemasok air untuk kendaraan utama PKP-PK, maka kendaraan tersebut dibutuhkan kecepatan penuh untuk mencapai lokasi kejadian dan oleh sebab itu perlu kewaspadaan yang cukup tinggi bagi pengemudi; l. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan pergerakan kendaraan di airside; m. Hidupkan lampu rotation; n. Kecepatan kendaraan akan berpengaruh terhadap pemindahan persneling secara otomatis dan oleh sebab itu pengemudi harus tanggap terhadap kecepatan yang dibutuhkan; o. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk untuk kecepatan kendaraan dalam pertukaran persnelling; p. Test jarak pengereman; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 8 of 26

14.2.4 Rem Mesin (Engine Braker) a. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran roda agar seimbang sebelum menikung; b. Penyesuain yang dimaksud adalah mengurangi putaran mesin sehingga sesuai dengan putaran roda yang mengalami penurunan kecepatan putaran akibat direm. c. Mengover perseneling berarti mengubah kekuatan gaya tarik mesin. Makin besar perseneling makin lambat putaran mesin dan makin kurang daya tariknya tapi kecepatan makin laju. d. Sistim pengereman menggunakan automatic braking system; 14.2.5 Keadaan kabut. a. Pakailah lampu dekat. b. Lampu jauh disamping tak kuat menembus juga cahayanya banyak dipantulkan kepada kita/pengemudi hingga jadi silau. c. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak dekat. 15.2.6 Mobil sebelah keluar aspal/masuk shoulder pada kecepatan tinggi. a. Jangan keluar/mengembalikan segera b. Jangan mengerem seketika c. Jangan pula menambah gas d. Sebaiknya biar kendaraan itu lambat dulu dengan sendirinya, bila perlu boleh sedikit dibantu dengan mengerem. e. Setelah keadaan seimbang kecepatan rendah barulah masuk keaspal lagi. 14.2.7 Tikungan/belokan. a. Perlambat kendaraan dengan penurunan perseneling, atur kecepatan kendaraan dan gunakan rem secara perlahan; b. Jangan sekali kali merem roda pada tingkungan apalagi dalam keadaan jalan berair; 14.1.8 Praktek lapangan (stationary drill) a. Simulasi pengenalan peralatan di kendaraan Nurse Tender; b. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang pengoperasian Nurse Tender Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 9 of 26

1) Sebelum mesin dihidupkan; 2) Mesin sedang dihidupkan; 3) Kendaran bergerak; 14.3 Prosedur pengoperasian mobil serbaguna 14.3.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a. Pelumas mesin; 1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus susuai level yang ditentukan; 2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat dengan menarik dip stick dan merasakan secara manual dengan tangan atau melihat data checklist penggantian pelumas; b. Air radiator; 1) Melihat level pada tangki radiator; 2) Melihat kualitas air dan kalau sudah c. Air accu; 1) Melihat level air accu; 2) Penambahan air accu bila kurang; d. Bahan bakar; 1) Melihat isi tangki bahan bakar; 2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh; e. Minyak rem; 1) Melihat level volume ; 2) Kalau kurang harus ditambah; 14.3.2 Mesin sedang dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan : a. Kunci kontak pada posisi on ; Gunanya kunci kontak 1) Mengumpulkan semua strum; 2) Membagi-bagi strum; 3) Diwaktu starter untuk menghidupkan mesin dan menggerakkan kendaraan; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 10 of 26

b. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi netral; c. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah untuk memberikan kesempatan kepada minyak pelumas (olie) mencapai semua komponen mesin bergerak satu sama lainnya dengan sempurna; d. Jika menghidupkan mesin dengan kecepatan tinggi, atau memainkan pedal gas berkali kali maka akan mengakibatkan komponen mesin yang bergerak seperti piston, silinder, metal gigi akan cepat aus; e. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 3 4 menit; f. Periksa kebocoran pada pipa bensin, olie, aliran listrik, air pendingin, yang dapat mengakibatkan kebakaran; g. Apakah alat penunjukpada dashboard seperti tekanan olie, amper meter, ukuran bahan bakar, lampu-lampu masih dalam keadaan baik; h. Apakah lampu-lampu depan, belakang, lampu rotasi (berkedip), kaca spion masih baik; i. Klakson, sirene harus berbunyi; j. Kipas kaca berfungsi dengan baik; k. Radio komunikasi berfungsi dengan baik; l. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi dengan baik; i) Setelah mesin dihidupkan a. Lihat putaran mesin (rpm) ; b. Sesuaikan putaran mesin untuk memasukkan persneling awal; c. Pada saat mulai bergerak, jangan melepaskan coupling secara mendadak hingga roda penarik slip. Hal ini akan mengakibatkan gigi persnelling, gigi gardan dan coupling cepat rusak; d. Seielah kendaraan bergerak jangan terlalu lama menggunakan persnelling rendah dan pindahkan segera ke persnelling yang lebih tinggi dst, kecuali pada jalan tanjakan; e. Gunakan coupling sesedikit mungkin dan jangan menempelkan kaki pada pedal coupling ketika kendaraan sudah berjalan dan hal ini akan mengakibatkan plat coupling akan cepat aus Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 11 of 26

f. Pada waktu akan berhenti biasakan jangan memindahkan persnelling kepada yang lebih rendah terlebih dahulu, tetapi cukup dengan melepas pedal gas kemudian menekan pedal rim perlahan lahan dan jika mobil sudah pelan baru menekan pedal coupling sampai mobil berhenti; g. Janganlah memberhentikan/mengurangi kecepatan kendaraan mendekati kendaraan di depan, usahakanlah pada jarak sejauh mungkin untuk menghindari tabrakan dari depan disebabkan kemungkinan rem sekonyong konyong tidak berfungsi dengan baik/blong dan kendaraan yang berada di belakang juga akan mengalami hal yang sama dan sulit menghindari tabrakan;. h. Muatan kendaraan jangan melebihi ketentuan sehingga menyebabkan kehilangan kestabilan dan pernya bisa patah/lekas aus, leher roda lekas hancur, mesinnya dipaksa panas berlebihan dan dapat meledak. i. Jika mobil sedang menanjak dan menurut asumsi pengemudi mesin tidak akan mampu melalui tanjakkan itu dalam perseneling yang digunakan, dan jangan menunggu terlalu lama sampai mesin mengeluarkan bunyi monderitik tapi pindahkan perseneling keperseneling yang lebih rendah, jauh sebelumnya dan pada waktu masih mempunyai kecepatan yang masih tinggi. j. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada waktu mau merem, jika dianggap perlu masukanlah perseneling yang lebih rendah hingga dapat memanfaatkan tenaga mengeremnya mesin itu sendiri. Ingat bahwa terlalu sering sering menggunakan pedal rem akan mengakibatkan rem menjadi panas dan dapat membakar kampas hingga rem lekas aus. k. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan, janganlah mempergunakan kopling sebagai rem (secara setengah kopel) ini mengakibatkan plat kopling lekas aus. l. Jika mempunyai kesempatan untuk mendahului kendaraan di depan perlu kehati hatian dengan memberikan lampu sein dan perhatikan situasi di depan; m. Jika akan berpapasan pada malam hari bertindaklah sopan dengan mengedim lampu besar terlebih dahulu Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 12 of 26

n. Kendaraan serbaguna adalah kendaraan pengangkut peralatan penunjang operasional PKP-PK dan dibutuhkan kecepatan penuh tetapi harus memberi kesempatan kendaraan operasi lainnya karena peralatan penunjang tersebut dibutuhkan setelah kendaraan pemadam dan pertolongan sedang melaksanakan operasi (tidak mendahului kendaraan pertolongan dan pemadam); o. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan pergerakan kendaraan di airside; p. Hidupkan lampu rotation; q. Pemindahan coupling ke posisi 2, 3 dan 4 tergantung dari kecepatan kendaraan yang diinginkan; r. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk untuk pertukaran persnelling; s. Test jarak pengereman; 14.3.4 Rem Mesin (Engine Braker) a. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran roda agar seimbang sebelum menikung; b. Penyesuain yang dimaksud adalah mengurangi putaran mesin sehingga sesuai dengan putaran roda yang mengalami penurunan kecepatan putaran akibat direm; c. Mengover perseneling berarti mengubah kekuatan gaya tarik mesin. Makin besar perseneling makin lambat putaran mesin dan makin kurang daya tariknya tapi kecepatan makin laju;. Hidraulic braker : engine braker 1) Mesin 2) Perseneling; 14.3.5 Pengaturan persnelling a. Dalam mengatur perseneling harus diperhatikan batas-batas limit dari perseneling dengan kecepatan misalnya : 1) Perseneling satu sampai 15 km/jam 2) Perseneling dua sampai 40 km/jam 3) Perseneling tiga sampai 60 km/jam dst Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 13 of 26

14.3.6 Keadaan kabut. a. Pakailah lampu dekat. b. Lampu jauh disamping tak kuat menembus juga cahayanya banyak dipantulkan kepada kita/pengemudi hingga jadi silau. c. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak dekat. 14.3.7 Mobil sebelah keluar aspal/masuk shoulder pada kecepatan tinngi. a. Jangan keluar/mengembalikan segera b. Jangan mengerem seketika c. Jangan pula menambah gas d. Sebaiknya biar kendaraan itu lambat dulu dengan sendirinya, bila perlu boleh sedikit dibantu dengan mengerem. e. Setelah keadaan seimbang kecepatan rendah barulah masuk keaspal lagi. 14.3.8 Tikungan/belokan. a. Perlambat kendaraan dengan penurunan perseneling, rem mesin dan rem roda sebelum tikungan. b. Jangan sekali kali merem roda pada tingkungan apalagi dalam keadaan jalan berair; 14.3.9 Praktek lapangan (stationary drill) a. Simulasi pengenalan peralatan di mobil serbaguna; b. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang pengoperasian mobil komando; 1) Sebelum mesin dihidupkan; 2) Mesin sedang dihidupkan; 3) Kendaran bergerak; 14.4 Prosedur pengoperasian mobil Ambulance multipurpose 14.4.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a. Pelumas mesin; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 14 of 26

1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus susuai level yang ditentukan; 2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat dengan menarik dip stick dan merasakan secara manual dengan tangan atau melihat data checklist penggantian pelumas; b. Air radiator; 1) Melihat level pada tangki radiator; 2) Melihat kualitas air dan kalau sudah c. Air accu; 1) Melihat level air accu; 2) Penambahan air accu bila kurang; d. Bahan bakar; 1) Melihat isi tangki bahan bakar; 2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh; e. Minyak rem; 1) Melihat level volume ; 2) Kalau kurang harus ditambah; 14.4.2 Mesin sedang dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan : a. Kunci kontak pada posisi on ; Gunanya kunci kontak 1) Mengumpulkan semua strum; 2) Membagi-bagi strum; 3) Diwaktu starter untuk menghidupkan mesin dan menggerakkan kendaraan; b. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi netral; c. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah untuk memberikan kesempatan kepada minyak pelumas (olie) mencapai semua komponen mesin bergerak satu sama lainnya dengan sempurna; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 15 of 26

d. Jika menghidupkan mesin dengan kecepatan tinggi, atau memainkan pedal gas berkali kali maka akan mengakibatkan komponen mesin yang bergerak seperti piston, silinder, metal gigi akan cepat aus; e. Pengemudi kendaraan ambulance multi purpose harus mengenali bahwa fungsi kendaraan tersebut memiliki fungsi ganda yaitu fungsi pemadaman dan fungsi pengangkutan korban; f. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 3 4 menit; g. Periksa kebocoran pada pipa bensin, olie, aliran listrik, air pendingin, yang dapat mengakibatkan kebakaran; h. Apakah alat penunjukpada dashboard seperti tekanan olie, amper meter, ukuran bahan bakar, lampu-lampu masih dalam keadaan baik; i. Apakah lampu-lampu depan, belakang, lampu rotasi (berkedip), kaca spion masih baik; j. Klakson, sirene harus berbunyi; k. Kipas kaca berfungsi dengan baik; l. Radio komunikasi berfungsi dengan baik; m. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi dengan baik; 14.4.3 Setelah mesin dihidupkan a. Lihat putaran mesin (rpm) ; b. Pada saat mulai bergerak, jangan melepaskan coupling secara mendadak hingga roda penarik slip. Hal ini akan mengakibatkan gigi perdnelling, gigi gardan dan coupling cepat rusak; c. Seielah kendaraan bergerak jangan terlalu lama menggunakan persnelling rendah dan pindahkan segera ke persnelling yang lebih tinggi dst, kecuali pada jalan tanjakan; d. Gunakan coupling sesedikit mungkin dan jangan menempelkan kaki pada pedal coupling ketika kendaraan sudah berjalan dan hal ini akan mengakibatkan plat coupling akan cepat aus; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 16 of 26

e. Pada waktu akan berhenti biasakan jangan memindahkan persnelling kepada yang lebih rendah terlebih dahulu, tetapi cukup dengan melepas pedal gas kemudian menekan pedal rim perlahan lahan dan jika mobil sudah pelan baru menekan pedal coupling sampai mobil berhenti; f. Janganlah memberhentikan/mengurangi kecepatan kendaraan mendekati kendaraan di depan, usahakanlah pada jarak sejauh mungkin untuk menghindari tabrakan dari depan disebabkan kemungkinan rem sekonyong konyong tidak berfungsi dengan baik/blong dan kendaraan yang berada di belakang juga akan mengalami hal yang sama dan sulit menghindari tabrakan;. g. Muatan kendaraan jangan melebihi ketentuan sehingga menyebabkan kehilangan kestabilan dan pernya bisa patah/lekas aus, leher roda lekas hancur, mesinnya dipaksa panas berlebihan dan dapat meledak. h. Jika mobil sedang menanjak dan menurut asumsi pengemudi mesin tidak akan mampu melalui tanjakkan itu dalam perseneling yang digunakan, dan jangan menunggu terlalu lama sampai mesin mengeluarkan bunyi monderitik tapi pindahkan perseneling keperseneling yang lebih rendah, jauh sebelumnya dan pada waktu masih mempunyai kecepatan yang masih tinggi. i. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada waktu mau merem, jika dianggap perlu masukanlah perseneling yang lebih rendah hingga dapat memanfaatkan tenaga mengeremnya mesin itu sendiri. Ingat bahwa terlalu sering sering menggunakan pedal rem akan mengakibatkan rem menjadi panas dan dapat membakar kampas hingga rem lekas aus. j. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan, janganlah mempergunakan kopling sebagai rem (secara setengah kopel) ini mengakibatkan plat kopling lekas aus. k. Jika mempunyai kesempatan untuk mendahului kendaraan di depan perlu kehati hatian dengan memberikan lampu sein dan perhatikan situasi di depan; l. Jika akan berpapasan pada malam hari bertindaklah sopan dengan mengedim lampu besar terlebih dahulu. Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 17 of 26

m. Mobil ambulance multi purpose dibutuhkan kecepatan penuh karena akan memadamkan kebakaran mesin pesawat udara (mobil tersebut dilengkapi dengan bahan pemadam dry chemical powder) dan selanjutnya dapat mengangkut korban luka berat yang perlu mendapatkan penanganan lanjut oleh tim medis; n. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan pergerakan kendaraan di airside; o. Hidupkan lampu rotation; p. Pemindahan coupling ke posisi 2, 3 dan 4 tergantung dari kecepatan kendaraan yang diinginkan; q. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk untuk pertukaran persnelling; r. Test jarak pengereman; 14.4.4 Rem Mesin (Engine Braker) a. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran roda agar seimbang sebelum menikung; b. Penyesuain yang dimaksud adalah mengurangi putaran mesin sehingga sesuai dengan putaran roda yang mengalami penurunan kecepatan putaran akibat direm. c. Mengover perseneling berarti mengubah kekuatan gaya tarik mesin. Makin besar perseneling makin lambat putaran mesin dan makin kurang daya tariknya tapi kecepatan makin laju. d. Hidraulic braker : engine braker 1) Mesin 2) Perseneling; 14.4.5 Pengaturan persnelling a. Dalam mengatur perseneling harus diperhatikan batas-batas limit dari perseneling dengan kecepatan misalnya : 1) Perseneling satu sampai 15 km/jam 2) Perseneling dua sampai 40 km/jam 3) Perseneling tiga sampai 60 km/jam dst; b. Jangan mengover perseneling di tikungan. c. Jika ada kendaraan baru, baca dan pelajari instructional manual kendaraan tersebut; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 18 of 26

14.4.6 Keadaan kabut. a. Pakailah lampu dekat. b. Lampu jauh disamping tak kuat menembus juga cahayanya banyak dipantulkan kepada kita/pengemudi hingga jadi silau. c. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak dekat. 14.5 14.4.7 Mobil sebelah keluar aspal/masuk shoulder pada kecepatan tinngi. a. Jangan keluar/mengembalikan segera b. Jangan mengerem seketika c. Jangan pula menambah gas d. Sebaiknya biar kendaraan itu lambat dulu dengan sendirinya, bila perlu boleh sedikit dibantu dengan mengerem. e. Setelah keadaan seimbang kecepatan rendah barulah masuk keaspal lagi. 14.4.8 Tikungan/belokan. a. Perlambat kendaraan dengan penurunan perseneling, rem mesin dan rem roda sebelum tikungan. b. Jangan sekali kali merem roda pada tingkungan apalagi dalam keadaan jalan berair; 14.4.9 Praktek lapangan (stationary drill) a. Simulasi pengenalan peralatan di mobil ambulance multipurpose; b. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang pengoperasian mobil ambulance multi purpose; 1) Sebelum mesin dihidupkan; 2) Mesin sedang dihidupkan; 3) Kendaran bergerak; Prosedur pengoperasian mobil ambulance 14.5.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a) Pelumas mesin; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 19 of 26

1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus susuai level yang ditentukan; 2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat dengan menarik dip stick dan merasakan secara manual dengan tangan atau melihat data checklist penggantian pelumas; b) Air radiator; 1) Melihat level pada tangki radiator; 2) Melihat kualitas air dan kalau sudah c) Air accu; 1) Melihat level air accu; 2) Penambahan air accu bila kurang; d) Bahan bakar; 1) Melihat isi tangki bahan bakar; 2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh; e) Minyak rem; 1) Melihat level volume ; 2) Kalau kurang harus ditambah; 14.5.2 Mesin sedang dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan : a. Kunci kontak pada posisi on ; Gunanya kunci kontak 1) Mengumpulkan semua strum; 2) Membagi-bagi strum; 3) Diwaktu starter untuk menghidupkan mesin dan menggerakkan kendaraan; b. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi netral; c. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah untuk memberikan kesempatan kepada minyak pelumas (olie) mencapai semua komponen mesin bergerak satu sama lainnya dengan sempurna; d. Jika menghidupkan mesin dengan kecepatan tinggi, atau memainkan pedal gas berkali kali maka akan mengakibatkan komponen mesin yang bergerak seperti piston, silinder, metal gigi akan cepat aus Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 20 of 26

e. Pengemudi kendaraan ambulance harus mengenali bahwa fungsi kendaraan tersebut mengangkut korban dan perlu kehati-hatian agar tidak menambah derita si korban; f. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 3 4 menit; g. Periksa kebocoran pada pipa bensin, olie, aliran listrik, air pendingin, yang dapat mengakibatkan kebakaran; h. Apakah alat penunjuk pada dashboard seperti tekanan olie, amper meter, ukuran bahan bakar, lampu-lampu masih dalam keadaan baik; i. Apakah lampu-lampu depan, belakang, lampu rotasi (berkedip), kaca spion masih baik; j. Klakson, sirene harus berbunyi; k. Kipas kaca berfungsi dengan baik; l. Radio komunikasi berfungsi dengan baik; m. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi dengan baik; 14.5.3 Setelah mesin dihidupkan a. Lihat putaran mesin (rpm) ; b. Pada saat mulai bergerak, jangan melepaskan coupling secara mendadak hingga roda penarik slip. Hal ini akan mengakibatkan gigi perdnelling, gigi gardan dan coupling cepat rusak; c. Seielah kendaraan bergerak jangan terlalu lama menggunakan persnelling rendah dan pindahkan segera ke persnelling yang lebih tinggi dst, kecuali pada jalan tanjakan; d. Gunakan coupling sesedikit mungkin dan jangan menempelkan kaki pada pedal coupling ketika kendaraan sudah berjalan dan hal ini akan mengakibatkan plat coupling akan cepat aus; e. Pada waktu akan berhenti biasakan jangan memindahkan persnelling kepada yang lebih rendah terlebih dahulu, tetapi cukup dengan melepas pedal gas kemudian menekan pedal rim perlahan lahan dan jika mobil sudah pelan baru menekan pedal coupling sampai mobil berhenti; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 21 of 26

f. Pengemudi harus meningkatkan kewaspadaan dalam perjalanan menuju rumah sakit karena kendaraan di jalan raya cukup padat dan bunyikan sirene untuk mendahului kendaraan yang ada di depan; g. Jika mobil sedang menanjak dan menurut asumsi pengemudi mesin tidak akan mampu melalui tanjakkan itu dalam perseneling yang digunakan, dan jangan menunggu terlalu lama sampai mesin mengeluarkan bunyi monderitik tapi pindahkan perseneling keperseneling yang lebih rendah, jauh sebelumnya dan pada waktu masih mempunyai kecepatan yang masih tinggi. h. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada waktu mau merem, jika dianggap perlu masukanlah perseneling yang lebih rendah hingga dapat memanfaatkan tenaga mengeremnya mesin itu sendiri. Ingat bahwa terlalu sering sering menggunakan pedal rem akan mengakibatkan rem menjadi panas dan dapat membakar kampas hingga rem lekas aus; i. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan, janganlah mempergunakan kopling sebagai rem (secara setengah kopel) ini mengakibatkan plat kopling lekas aus. j. Jika mempunyai kesempatan untuk mendahului kendaraan di depan perlu kehati hatian dengan memberikan lampu sein dan perhatikan situasi di depan; k. Jika akan berpapasan pada malam hari bertindaklah sopan dengan mengedim lampu besar terlebih dahulu. l. Mobil ambulance dibutuhkan kecepatan penuh karena akan mengangkut korban luka berat yang perlu mendapatkan penanganan lanjut oleh tim medis; m. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan pergerakan kendaraan di airside; n. Hidupkan lampu rotation; o. Pemindahan coupling ke posisi 2, 3 dan 4 tergantung dari kecepatan kendaraan yang diinginkan; p. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk untuk pertukaran persnelling; q. Test jarak pengereman; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 22 of 26

14.5.4 Rem Mesin (Engine Braker) a. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran roda agar seimbang sebelum menikung; e. Penyesuain yang dimaksud adalah mengurangi putaran mesin sehingga sesuai dengan putaran roda yang mengalami penurunan kecepatan putaran akibat direm. f. Mengover perseneling berarti mengubah kekuatan gaya tarik mesin. Makin besar perseneling makin lambat putaran mesin dan makin kurang daya tariknya tapi kecepatan makin laju. g. Hidraulic braker : engine braker 1) Mesin 2) Perseneling; 14.5.5 Pengaturan persnelling a. Dalam mengatur perseneling harus diperhatikan batas-batas limit dari perseneling dengan kecepatan misalnya : 4) Perseneling satu sampai 15 km/jam 5) Perseneling dua sampai 40 km/jam 6) Perseneling tiga sampai 60 km/jam dst; b. Jangan mengover perseneling di tikungan. c. Jika ada kendaraan baru, baca dan pelajari instructional manual kendaraan tersebut; 14.5.6 Keadaan kabut. a. Pakailah lampu dekat. b. Lampu jauh disamping tak kuat menembus juga cahayanya banyak dipantulkan kepada kita/pengemudi hingga jadi silau. c. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak dekat. 14.5.7 Mobil sebelah keluar aspal/masuk shoulder pada kecepatan tinngi. a. Jangan keluar/mengembalikan segera b. Jangan mengerem seketika c. Jangan pula menambah gas Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 23 of 26

14.5.8 Tikungan/belokan. a. Perlambat kendaraan dengan penurunan perseneling, rem mesin dan rem roda sebelum tikungan. b. Jangan sekali kali merem roda pada tingkungan apalagi dalam keadaan jalan berair; 14.5.9 Praktek lapangan (stationary drill) a. Simulasi pengenalan peralatan di mobil ambulance; b. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang pengoperasian mobil ambulance; 1) Sebelum mesin dihidupkan; 2) Mesin sedang dihidupkan; 3) Kendaran bergerak; 14.6 Praktek Lapangan secara keseluruhan Praktek lapangan dilakukan hanya stationary drill (kendaraan tetap berada di tempat) dan yang menghidupkan kendaraan adalah instruktur atau senior PKP-PK yang ditunjuk dan dibagi dalam 3 kategori sesuai pembagian group peserta yaitu : 14.6.1 Group 1 praktek pengenalan pengoperasian nurse tender dengan kegiatan : a. Pengenalan terhadap mesin kendaraan dan peralatan penggerak mobil meliputi : 1) Posisi mesin kendaraan; 2) Tempat olie mesin, olie transmisi, olie gardan, olie steering, dan olie lainnya; 3) Radiator dan kelengkapannya; 4) Air pressure, 5) Pedal gas dan pedal rem; 6) Tuas persnelling dan kaitannya dengan automatic system (tidak menggunakan pedal coupling); 7) Lampu lampu di dashboard kendaraan seperti lampu depan, lampu rotasi, lampu tombol mesin pompa, air, dll; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 24 of 26

b. Pengenalan terhadap alat pemadam meliputi : 1) Mesin pompa dan penghubung / penggerak mesin pompa yaitu Power Take Off (PTO); 2) Suction inlet yaitu pipa pengisapan dilengkapi ztors yang berhubungan dengan slang pengisap; 3) Discharge outlet yaitu pipa pemancar dilengkapi ztors coupling 2,5 inch terletak pada bagian samping kendaraan yang berhubungan dengan slang pemancar; c. Pengenalan terhadap tangki air di kendaraan; 1) Kapasitas tangki air; 2) Pipa air ke tangki; d. Pengenalan pengoperasian kendaraan nurse tender; 1) Pemeriksaan sebelum mesin kendaraan dihidupkan; 2) Pemeriksaan mesin kendaraan sedang dihidupkan; 3) Pergerakan kendaraan dengan automatic system; Untuk pengoperasian kendaraan hanya disimulasikan dengan penjelasan instruktur; 14.6.2 Group 2 praktek pengenalan pengoperasian mobil komando dengan kegiatan : a. Pengenalan terhadap mesin kendaraan dan peralatan penggerak mobil meliputi : 1) Posisi mesin kendaraan; 2) Tempat olie mesin, olie transmisi, olie gardan, olie steering, dan olie lainnya; 3) Radiator dan kelengkapannya 4) Pedal coupling, pedal gas dan pedal rem; 5) Tuas persnelling berkaitan dengan manual system; 6) Lampu lampu; b. Pengenalan pengoperasian kendaraan komando; 1) Pemeriksaan sebelum mesin kendaraan dihidupkan; Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 25 of 26

2) Pemeriksaan mesin kendaraan sedang dihidupkan; 3) Pergerakan kendaraan dengan manual system; Untuk pengoperasian kendaraan hanya disimulasikan dengan penjelasan instruktur; 14.6.3 Group 3 praktek pengenalan pengoperasian mobil ambulance dengan kegiatan : a. Pengenalan terhadap mesin kendaraan dan peralatan penggerak mobil meliputi : 1) Posisi mesin kendaraan; 2) Tempat olie mesin, olie transmisi, olie gardan, olie steering, dan olie lainnya; 3) Radiator dan kelengkapannya 4) Pedal coupling, pedal gas dan pedal rem; 5) Tuas persnelling berkaitan dengan manual system; 6) Lampu lampu; b. Pengenalan pengoperasian kendaraan ambulance ; 1) Pemeriksaan sebelum mesin kendaraan dihidupkan; 2) Pemeriksaan mesin kendaraan sedang dihidupkan; 3) Pergerakan kendaraan dengan manual system; Untuk pengoperasian kendaraan hanya disimulasikan dengan penjelasan instruktur; 14.6.4 Pelaksanaan praktek secara bergantian antar group dan hal ini diatur oleh instruktur sesuai jam prkatek yang tersedia dan diakhiri dengan evaluasi hasil praktek. Teknis Pengoperasian Kend.Pendukung 26 of 26