LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR Identifikasi dan Pengecekan Unit-unit Operasional Traktor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR Identifikasi dan Pengecekan Unit-unit Operasional Traktor"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI TRAKTOR Identifikasi dan Pengecekan Unit-unit Operasional Traktor Oleh : Kelompok 2 1. Edwin Ricky Rismaya Tika A Joshua T. Sitio Nur Oktavia B Jhonson Andryanto Afina Putri Asisten : 1. M. Akbar Anugrah 2. Dudin Zaenudin 3. Ganjar Wijaya 4. Rizky Tanda 5. Ricky Hasiholan 6. Dwi Agustina K DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengerjaan sebuah lahan pertanian dalam skala besar, dengan lahan yang sangat luas maka tenaga traktor sangatlah dibutuhkan dalam pengolahan lahannya. Dimulai dari pembukaan lahan, pembajakan, hingga dalam proses pemanenan, sehingga proses pertanian yang dilakukan lebih efektif dan efisien dalam hal waktu dan tenaga pengolahnya, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi oleh karena pengolahannya yang baik dimulai dari hulu sampai hilir. Sebagai mahasiswa Teknik Pertanian yang nantinya akan banyak berhubungan dengan lahan pertanian dan perkebunan yang luas, tentu harus menguasai alat yang dinamakan traktor ini. Karena nantinya segala proses yang akan berlangsung dalam pengolahan lahan pertanian akan sangat bergantung pada tenaga traktor. Oleh karena itu, pengetahuan tentang traktor sangatlah dibutuhkan. Mulai dari segala elemen mesin yang ada didalam traktor, mulai dari sistem bahan bakar, sistem transmisi, bagian yang akan dihubungkan dengan implemen dan juga bagaimana menghidupkan mesin traktor dengan baik, agar kondisi mesin traktor dapat terjaga dengan baik dan tidak mudah rusak. Dengan mengetahui seluruh bagian traktor, akan mempermudah kita juga nantinya dalam melakukan perawatan, pemilihan jenis traktor yang akan digunakan dan juga perhitungan beban yang harus diberikan, dan berapa kekuatan yang harus diberikan untuk mengolah suatu lahan pertanian 1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah: 1. Mengetahui elemen mesin pada Traktor 2. Mengetahui bagaimana cara menghidupkan mesin traktor

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transmisi Traktor Perputaran poros engkol digunakan untuk (1) memutar PTO, (2) penarikan, yaitu memutar roda belakang, ini yang paling banyak diaplikasikan pada traktor, (3) transmisi daya dengan sabuk (belt) - pulley, dan (4) sistem pengendalian hidraulik. Pada sistem pengendalian hidraulik, didapati pada kondisi poros engkol yang digunakan untuk memutar pompa, menggerakkan penghisap minyak hidraulik, yang bisa dipakai untuk pengangkatan, misalnya pengangkatan implement. Urutan transmisi daya, dimulai dari poros engkol, kemudian kopling, poros transmisi, versnelling, differensial, putaran poros roda belakang, diteruskan ke putaran roda belakang. Kopling berguna untuk menghubungkan poros engkol dengan poros transmisi (yaitu poros yang menuju ke bak versnelling). Pada ujung poros engkol terdapat roda gila (fly wheel). Jadi, urutannya : poros engkol roda gila (fly wheel) poros kopling poros transmisi ( ke bak versnelling). Pada saat kaki operator traktor tidak menginjak kopling : (a) poros kopling menjadi satu dengan poros engkol. Pada saat kopling tersebut dilepas, maka yang berputar adalah roda gila (fly wheel), rumah kopling, plat kopling, dan poros kopling. Pada saat kaki operator menginjak kopling, maka : plat kopling tidak berputar, rumah differential berputar, dan penekan plat berputar. Poros kopling hanya berputar bila plat kopling berputar, terjadi saat ada pergeseran dengan roda gila (fly wheel). Kata versnelling artinya percepatan, walaupun sebenarnya yang terjadi adalah perlambatan. Guna versnelling adalah untuk menyesuaikan kecepatan dengan gaya penarikan. Hal ini berpijak pada prinsip bahwa daya (power) adalah tetap, maka kecepatan harus disesuaikan dengan beban. Jika traktor naik pada tanjakan, maka gaya lebih besar, maka kecepatan harus diperkecil. Differensial berguna untuk memutar poros yang tegak lurus. Dalam hal ini, poros yang tegak lurus tersebut adalah poros roda belakang. Differensial

4 berguna pada sat traktor belok (misalnya ke arah kiri), maka terjadi perlambatan putaran poros pada roda dalam (yaitu roda kiri), dijadikan percepatan pada roda luar (roda kanan). Poros dari bak versnelling berhubungan dengan roda gigi kerona. Pasangan roda gigi kerona tersebut adalah roda gigi pinion. Pada saat traktor berjalan lurus, poros versnelling berputar, maka roda gigi kerona ikut berputar. Dengan berputarnya roda gigi kerona, maka rumah differensial ikut berputar. Roda satelit berputar bersama sama dengan rumah differensial. Roda gigi satelit memutar roda planet, dengan demikian maka poros roda belakang (kanan dan kiri) berputar bersama- sama. Pada waktu traktor belok ke arah kiri, maka terjadi pergeseran, poros roda belakang sebelah kiri berputar lebih lambat. Roda gigi planet kiri berputar lambat. Roda gigi satelit akan berputar, selain bersama sama dengan rumah differensial, juga berputar pada poros. Hal ini mengakibatkan roda planet kanan akan berputar cepat. Jadi ada percepatan putaran roda sebelah kanan. 2.2 Sistem Pendingin Traktor Pada pendinginan motor bakar menggunakan radiator, poros pompa menjadi satu dengan poros ventilator. Pada radiator tersebut terdapat sirip sirip yang memperluas permukaan pipa radiator. Dalam hal ini, udara mendinginkan air, dan air mendinginkan dinding silinder. Pompa yang diaplikasikan pada radiator adalah pompa sentrifugal (berputar), yang diputar oleh poros engkol. Ventilator bekerja menghisap udara, dan mendinginkan air pada radiator. Pompa berfungsi untuk mempercepat peredaran air di radiator atau peredaran paksa. 2.3 Sistem Hidrolik Traktor Terdapat dua sistem hidrolik yang digunakan pada traktor, yaitu 1. Sistem Nudging Instalasi ini sangat sederhana waktu penampilan pertamanya dalam pasaran. Plungernya (jadi jugakendaraannya) dapat diangkat pada kedudukan maksimum, atau melayang tanpa tekanan.

5 2. Sistem Nudging yang dimodifikasi Disini diadakan perbaikan sedikit pada sistimsebelumnya. Plungernya pada setiap kedudukandapat ditahan atau tanpa tekanan minyak melayangkalau alat itu seimbang di bawah pengaruh gayayang bekerja padanya. 2.4 Sistem Engine Diesel Traktor Kebanyakan dari traktor roda empat dilengkapi dengan engine diesel, 4- tak, berpendingin air. Banyak diantaranya memiliki 2 hingga 6 silinder. Engine traktor nampak seperti engine truk atau bus tetapi dilengkapi dengan governor yang efektif untuk keperluan dapat menjaga putaran konstan dengan tanpa memandang beban yang diberikan. Engine dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan: 1) Sistem bahan bakar. Engine traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi untuk setiap silinder. Untuk mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan bakar (lihat Gambar). 2) Sistem pelumasan. Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa minyak pelumas ke berbagai bagian engine. 3) Sistem pendingin. Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi engine yang berpendingin air.pompa harus dilengkapi untuk memastikan terjadinya sirkulasi air. 4) Sistem listrik.ada alat motor starter untuk memutar flywheel yang ditenagai oleh aki (accu). Aki juga digunakan untuk menyalakan lampu, klakson dan aksesoris lainnya. Aki dicharge oleh generator, yang selalu berputar bersama putaran engine. 2.5 Sistem Daya Traktor Fungsi sistem penyaluran tenaga adalah untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda, poros PTO, pompa hidrolik untuk menggerakan three point hitch, dan lain-lain pada berbagai tingkat putaran. Sistem transmisi traktor dilengkapi dengan diferential gear dan diferential lock. Diferential gear adalah roda gigi yang menjadikan kedua sisi roda (kanan dan kiri) berputar dengan kecepatan yang berbeda. Hal ini dimungkinkan untuk kemudahan berbelok; jika ingin berbelok ke

6 kanan, maka roda sebelah kanan akan berputar dengan kecepatan lebih rendah dari roda seelah kiri, begitu pula sebaliknya. Sedangkan diferential lock adalah alat yang menjadikan kedua sisi roda berputar secara bersamaan bila salah satu roda mengalami selip. Untuk kebutuhan kendali dan memudahkan berbelok, umumnya kedua sisi roda tidak berputar secara bersamaan.

7 BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Alat dan Bahan Alat Peralatan yang digunakan pada praktikum teknologi traktor kali ini diantaranya: 1. Papan tulis whiteboard 2. Spidol whiteboard 3. Alat tulis Bahan Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah 1. Materi mengenai identifikasi dan pengecekan unit-unit operasional traktor 2. Traktor tangan (poros tunggal) 3. Traktor poros ganda 3.2 Prosedur Praktikum 1. Asisten menjelaskan mengenai identifikasi dan pengecekan unit-unit operasional pada traktor 2. Asisten menjelaskan dan mempraktikan cara menghidupkan traktor tangan (poros tunggal) 3. Asisten menjelaskan dan mempraktikan cara menghidupkan traktor poros ganda

8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 1. Skema Sistem Transmisi Traktor 2. Skema Sistem Pendingin Traktor

9 3. Skema Sistem Hidrolik Traktor

10 4. Skema Sistem Engine Traktor 5. Skema Transmisi Daya Traktor

11 Edwin Ricky Pembahasan Pada praktikum teknologi traktor kali ini adalah tentang pengoperasian traktor. Untuk praktikum kali ini pengoperasian traktor akan dilaksanakan dengan 2 jenis traktor. Traktor yang pertama adalah traktor poros tunggal dan yang kedua adalah traktor poros ganda. Sebelum melakukan percobaan, praktikan harus lebih dahulu mengetahui hal-hal mengenai kedua traktor tersebut. Yang pertama adalah traktor poros tunggal. Traktor poros tunggal (traktor dua roda) biasanya disebut traktor tangan atau hand traktor yang dimana traktor ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 Hp. Untuk bahan bakar traktor tangan adalah solar, dan untuk menyalakan mesin traktor tangan ini dengan cara di engkol. Ada beberapa cara untuk menggunakan (mengoperasikan/menyalakan) traktor tangan ini. Yang pertama, tuas kopling utama diposisikan OFF atau rem, sehingga saat traktor ini dinyalakan traktornya tidak berjalan. Yang kedua, semua tuas persneleng posisikan pada posisi netral. Hal ini dilakukan untuk keamanan. Lalu buka kran bahan bakar, sehingga bahan bakar masuk (mengalir) ke ruang pembakaran. Selanjutnya gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar yang cukup banyak di ruang pembakaran. Yang berikutnya, tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar. Lalu engkol dimasukkan keporos engkol, dan putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator untuk menunjukan adanya aliran pelumas. Selanjutnya percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor. Lepas tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup. Setelah motor hidup lepas engkol dari poros engkol. Diharapkan praktikan jangan lupa untuk melepaskan engkol dari porosnya saat setelah motor hidup, agar engkol tidak terlempar. Lalu geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner. Biarkan motor hidup selama kurang lebih 2-3 menit tanpa beban, agar pelumasan dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya traktor siap untuk dioperasikan.

12 Yang kedua adalah traktor poros ganda atau yang biasa disebut traktor roda empat. Traktor berporos ganda adalah salah satu alat pengolah tanah. Biasanya traktor roda empat mempunyai kelenkapan yaitu antara lain bajak singkal, bajak piring, garpu piring dan lain-lain. Traktor roda empat baiasanya dirancang untuk bekerja di lahan kering. Traktor roda empat ini dibedakan atas 2 tipe dengan berdasarkan ukurannya menjadi traktor mini dan traktor besar. Untuk mengoperasikan traktor ini ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan. Yang pertama, naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik itu tangan maupun kaki. Lalu duduklah dengan posisi badan yang baik, karena seluruh anggota badan diperlukan untuk mengendalikan traktor. Selanjutnya semua saklar diposisikan OFF, untuk menghemat stromaccu pada saat kunci kontak pada posisi ON. Netralkan semua tuas dan pedal, sehingga pada saat traktor dinyalakan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan. Masukkan kunci kontak dan putar kearah kanan kearah ON. Perhatikan apakah lampu indicator pengisian accu dan indicator sirkulasi oli pelumas menyala. Putar kunci kontak ke kanan ke arah PREHEAT selama kurang lebih detik atau sampai indicator pemanas mesin berpijar yang dimana sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Selanjutnya injak penuh pedal kopling untuk menjaga agar traktor tidak berjalan saat distater. Geser tuas gas pada posisi START atau gas tinggi. Lalu putar kunci kontak ke kanan penuh kearah START, sehingga motor stater akan memutar motor penggerak. Setelah motor nyala, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali keposisi ON. Lalu kecilkan posisi gas ke idle dan lepaskan pedal kopling pelan pelan.

13 Rismaya Tika A Pembahasan Pada praktikum kali ini kami praktikan memperhatikan penjelasan asisten mengenai bagian-bagian pada mesin traktor dan melihat bagaimana cara menyalakan mesin traktor tangan dan traktor ganda. Bagian-bagian pada mesin traktor yang dijelaskan oleh asisten dan literatur antara lain: 1. Sistem transmisi: transmisi suatu traktor atau mesin adalah penyaluran tenaga motor ke roda, track atau titik pemanfaatan lain. Mekanisme penyaluran ini melibatkan beberapa bagian yaitu kopling, persneling (gearbox), diferensial (gardan). 2. Sistem pengendali: suatu sistem untuk mengendalikan mesin adalah mutlak, demi keselamatan mesin dan operator. Sistem pengendali berupa pengukur (gauges) yaitu untuk mengetahui rpm, tempratur motor, tekanan pelumas, persediaan bahan bakar, keadaan listrik, dan jumlah jam mesin (untuk maintenance). Pengendali lainnya yaitu pedal gas, pedal rem, setir dan tuas hidrolik. 3. Sistem hidrolik: alat tambahan (attachment) pada traktor seperti pisau (blade), dozer, bucket, dan lain lain dikendalikan secara hidrolik. Keuntungannya adalah gerakan positif kesemua arah, dan sangat responsif. Prinsip sistem ini berdasarkan hukum Pascal. 4. Titik pemanfaatan tenaga: titik pemanfaatan atau aplikasi tenaga mesin lokasinya beraneka tergantung dari jenis mesin. Jenis mesin Titik pemanfaatan tenaga Traktor Power Take Off (PTO) Puli (belt/sabuk) Drawbar Winch

14 Joshua T. Sitio Pembahasan Pada praktikum kali ini diawali dengan pengenalan lebih lanjut mengenai elemen mesin pada traktor, yang sangat membantu praktikan dan menambah wawasan praktikan dalam hal pengenalan akan elemen-elemen mesin pada traktor. Bagian ini sangatlah penting, oleh karena sebagai mahasiswa teknik pertanian kita sangat dituntut untuk mengetahui tentang elemen mesin pada traktor sehingga akan sangat berguna untuk perawatan mesin dan juga untuk perbaikan mesin traktor jika terjadi kerusakan dalam pengoperasian. Ini juga dapat membantu dalam keselamatan kerja seseorang oleh karena standart mesin yang digunakan dalam pengoperasian sedang dalam keadaan baik. Traktor yang digunakan dalam praktikum adalah traktor berbahan bakar diesel, dimana didalamnya terdapat fuel pump yang berfungsi untuk memompa bahan bakar dari fuel tank menuju tempat pembakaran dengan cara mengembunkan bahan bakar tersebut. Sehingga mesin diesel akan lebih hemat dalam konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin yang konsumsi bahan bakarnya lebih boros oleh karena bahan bakar diteteskan ke busi. Selanjutnya, praktikan juga diperlihatkan bagaimana cara menyalakan traktor yang baik dan yang benar. Dimulai dari traktor tangan yang dinyalakan dengan tuas pemutar. Sebelum dinyalakan, dipastikan dulu agar perseneling berada dalam posisi netral dan tidak berada dalam posisi berjalan. Untuk pemindahan posisi perseneling ini dibutuhkan dua orang, karena satu orang memegang differential log, dan yang sayunya lagi memegang perseneling. Dalam memutar tuas, hal yang perlu diperhatikan adalah agar tuas tetap dipegang pada tangan yang memutar tuas, karena sering kali tuas terlempar saat sedang diputar oleh operator. Pada traktor roda empat diperlukan kehati0hatian yang lebih besar dalam menyalakannya. Oleh karena traktor ini memiliki daya yang sangatlah besar dan apabila tidak terkendali, maka akan membahayakan orang-orang disekitar. Ketika menyalakan traktor, harus dipastikan perseneling traktor harus berada dalam posisi netral agar tidak melompat saat dinyalakan. Setelah dinyalakan, traktor pun segera dapat beroperasi. Traktor yang digunakan adalah traktor yang dapat digunakan sebagai 2WD dan 4WD. Oleh karena itu ke emapt ban pada traktor

15 dapat berjalan secara bersamaan dan memiliki daya masing-masing dalam melaju. Traktor ini juga memiliki kecepatan sampai gigi empat, dan juga kekuatan daya sampai tingkat ke tiga. Pada umumnya kecepatan yang digunakan adalah sampai gigi kedua saja,oleh karena yang dibutuhkan pada traktor adalah daya yang besar, bukan kecepatan yang tinggi. Mesin traktor ini juga sudah berada dalam kondisi yang buruk oleh karena perawatannya yang tidak baik.

16 Nur Oktavia B Pembahasan Pada praktikum teknologi traktor kali ini dijelaskan sedikit tentang unitunit operasional traktor. Ada delapan komponen yang dijelaskan, yaitu Tachometer berfungsi untuk mengukur rpm, sistemnya adalah ditembak dengan infrared. Yang kedua yaitu tramsmision gear yang digunakan untuk meneruskan daya. Hidrosistem terdapat pada rem dan dongkrak, dimana pada hidrosistem ini diterapkan prinsip hidrostastik. Lalu ada fuel pump yang berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar. Ada juga Break yang berarti rem. Hand throttle atau choke yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar ke tangki secara paksa. Pada traktor poros ganda terdapat Three hitch point yang berfungsi untuk mengikat bajak, serta Draw bar yang digunakan untuk menghubungkan ke implement. Terdapat istilah engine dan machine, dalam bahasa Indonesia keduanya sama-sama memiliki ari mesin. Namun ada perbedaan istilah mengenai kedua kata ini, dimana engine merupakan bagian piston dan rumah piston, sedangkan machine merupakan bagian dari mesin secara keseluruhan. Selain dijelaskan mengenai unit-unit operasional pada traktor, dijelaskan pula cara menghidupkan traktor. Pada traktor roda dua, traktor dihidupkan dengan menggunakan engkol. Mula-mula engkol dipasang pada poros engkol lalu diputar beberapa kali sampai traktor menyala. Ketika sudah menyala, jangan lupa untuk melepas kembali engkol supaya engkol tidak menimbulkan kecelakaan. Setelah dihidupkan, dicoba untuk menjalankan traktor. Adapun pada percobaan menjalankan traktor roda dua, praktikan tidak terlalu memperhatikan sehingga pada saat ini praktikan belum bisa menjelaskan cara menggunakan traktor tangan. Pada traktor roda empat, traktor dapat diatur menjadi traktor 4WD atau pun 2WD. Ban traktor roda empat juga diisi air supaya menambah berat pada traktor. Mengenai cara ataupun mengemudikan traktor roda empat, praktikan masih belum paham pula. Yang praktikum tau pada saat menyalakan traktor, kopling harus diinjak. Sebenarnya dalam pengoperasian traktor di lapangan, operator tidak perlu mengegas traktor karena traktor akan terus mengelinding sedikit-sedikit. Sehingga pada saat pengoperasian traktor, pengemudi tinggal fokus pada implement.

17 Jhonson Andryanto Pembahasan Pada praktikum kali ini mahasiswa angkatan 2012 diperkenal dengan bagian-bagian yang akan beroperasi dalam mesin traktor dan para asisten dosen juga memperlihatkan cara pengoperasian traktor, baik itu cara menghidupkan traktor, mengemudikan traktor sampai mematikan mesin traktor. Dimana disini para asisten memperkenalkan istilah bagian pada traktor. Contohnya tachometer yang menunjukan kecepatan putaran mesin dan meter jam menunjukkan jumlah jam pemakaian. cara-cara menghidupkan traktor roda empat yaitu : Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor. Semua saklar diposisikan OFF, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi ON Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah ON Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala. Putar kunci kontak ke kanan ke arah PREHEAT selama kurang lebih detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses pembakaran. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater. Geser tuas gas pada posisi START atau gas tinggi Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah START, sehingga motor stater akan memutar motor penggerak. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi ON. Untuk mematikan motor stater

18 Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati. Kecilkan posisi gas ke idle Lepaskan pedal kopling pelan-pelan. Setelah itu juga praktikan juga diperlihatkan asisten dosen untuk mematikan traktor roda 4, cara mematikannya adalah : Lepaskan beban motor Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 1 menit. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun. Geser tuas gas pada posisi stop, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi OFF, lalu cabut Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor Tetapi dalam mematikan traktor roda empat ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu : 1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan 2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor 3. Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi 4. Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral 5. Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali. Menghidupkan Traktor Tangan Ada beberapa perlakuan dalam menyalakan/menghidupkan traktor tangan : 1. Tuas kopling utama diposisikan OFF atau rem, sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan. 2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral. 3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

19 4. Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran. 5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar. 6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagianbagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas. 7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor. 8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup. 9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring. 10. Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner. 11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik. 12. Traktor siap dioperasikan. Mematikan Traktor Tangan Berikut tata cara mematikan mesin traktor 1. Lepaskan beban motor. 2. Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit. 3. Geser tuas gas pada posisi stop, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran. 4. Tutup kran bahan bakar.

20 Afina Putri Pembahasan Karena saya mengerjakan bagian Engine Diesel, maka saya akan sedikit menjelaskan engine diesel. Sistem Engine diesel berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dengan cara dipompa. Bahan bakar tersebut tentu saja menjadi inti utama yang membuat tenaga traktor hingga berjalan. Karena sifat sistem diesel ini berfungsi membakar, maka selain tenaga untuk bergerak yang dihasilkan, dihasilkan pula tenaga panas sebagai energi buangan dari bahan yang dibakar tersebut. Dalam sistemnya, diesel sudah dilengkapi dengan sirkulasi air yang bergerak di dalamnya untuk mendinginkan badan mesin, namun air tersebut tidak mengganggu kinerja mesin. Pendinginan tersebut diperlukan untuk menyeimbangkan panas yang dikeluarkan dari kinerja sistem diesel tersebut. Sehingga panas yang terbuang dapat tertahan sedikit dan mencegah mesin panas. Sistem pendinginnya juga ada yang bertenaga angin dengan menggunakan kipas yang dipasang di mesin diesel tersebut. Mesin yang membuang energi panas namun tidak ditahan atau disalurkan amat berbahaya. Tentu saja hal tersebut dapat membuat mesin cepat rusak, kendaraan berasap dan bahkan membuat kendaraan bermesin diesel tidak dapat berjalan. Selain sebagai bahan bakar, diesel sendiri berfungsi sebagai sistem listrik yang tenaganya di salurkan ke air aki, yang nantinya dapat digunakan untuk menyalakan lampu depan, klakson, musik (untuk mobil), dan juga pendingin di bagian supir dan penumpang (khusus mobil).

21 BAB V PENUTUP Edwin Ricky Kesimpulan Kesimpulan yang dapatdiambildaripraktikum kali iniadalah: 1. Traktor tangan atau hand traktor menggunakan motor silinder dengan daya 5-15 Hp, dengan bahan bakar solar. 2. Cara menghidupkan traktor tangan yaitu dengan cara diengkol 3. Kelengkapan traktor roda empat yaitu bajak singkal, bajak piring, garpu piring dan lain-lain 4. Traktor roda empat dirancang untuk pengerjaan lahan kering bukan untuk pengerjaan lahan sawah 5.2 Saran Ada beberapa saran yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah: 1. Untuk pada saat accu lemah, putar kunci kontak ke kanan ke posisi START dan lalu tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan 2. Biarkan motor nyala tanpa beban (idle) selama beberapa saat, jangan memberikan beban berat sesaat setalah motor nyala 3. Jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang kurang baik

22 Rismaya Tika A BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah: 1. Traktor yang bagian-bagian mesinnya dijelaskan oleh asisten adalah traktor ganda dan traktor tangan seperti praktikum minggu lalu. 2. Elemen-elemen pada traktor roda empat ini digerakkan oleh motor diesel. 3. Bagian-bagian pada mesin traktor tersebut mempunyai fungsi tersendiri untuk menjalankan traktor tersebut. 4. Bagian-bagian tersebut tidak hanya terdapat pada traktor, tetapi juga terdapat pada mobil dan lainnya Saran Saran yang dapat diberikan pada praktikum teknologi traktor kali ini adalah sebagai berikut : 1. Praktikan seharusnya lebih teliti dan serius dalam memperhatikan asisten agar mengerti 2. Praktikan seharusnya mengerti fungsi-fungsi dari komponen traktor sebelum melakukan praktikum 3. Praktikan seharusnya sudah mengerti materi sebelum praktikum dimulai

23 BAB V PENUTUP Joshua T. Sitio Kesimpulan Pada praktikum kali ini, kesimpulan yang diperoleh adalah: 1. Pengenalan akan elemen mesin pada traktor sangatlah dibutuhkan 2. Faktor keselamatan sangat diutamakan pada saat pengoperasian traktor 3. Motor diesel lebih hemat bahan bakar dibandingkan motor bensin 4. Pada traktor tangan terdapat differential log dan pada traktor roda empat terdapat differential gear. 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini adalah: 1. Praktikan sebaiknya lebih tertib dan teratur lagi dalam melaksanakan praktikum

24 Nur Oktavia B BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan : 1. Ada beberapa unit operasional traktor yang harus diketahui daintaranya Tachometer, Transmission gear, Hidrosistem, Fuel pump, Break, Hand Trhottle, Three Hitch Point, dan Draw bar. 2. Perbedaan engine dengan machine adalah, engine hanya mencakup bagian piston dan rumah piston, sedangkan machine merupakan keseluruhan bagian dari mesin. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah : 1. Praktikan harus fokus dan memperhatikan penjelasan asisten, supaya tidak tertinggal mengenai informasi dan materi 2. Berhati-hati pada penggunaan traktor dan alat-alat berat lainnya, dan ikuti petunjuk sesuai prosedur.

25 Jhonson Andryanto BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Ketika mengengkol posisi tubuh menentukan tenaga yang akan di berikan pada putaran engkol tersebut. 2. Saat melepaskan engkol tangan kiri juga melepaskan cooke yang di tekan. 3. Untuk menyalakan traktor tangan, sebaiknya traktor berada dalam keadaan di standar. 4. Untuk membelokkan traktor diperlukan rem tangan tergantung dari arah belok yang dinginkan. 5. Pergantian gigi pada traktor harus dilakukan dalam keadaan berhenti dan posisi netral/rem. 6. Untuk menaiki lereng traktor tidak perlu didorong karena dapat jalan sendiri. 5.2 Saran 1. Pengoperasian traktor harus dilakukan dengan hati-hati mengingat harga traktor yang mahal. 2. Mahasiswa harus memahami lebih dahulu teori mengenai pengoperasian traktor sebelum mempraktekannya

26 BAB V PENUTUP Afina Putri Kesimpulan 1. Sistem diesel bisa diibaratkan sebagai jantungnya suatu kendaraan terutama traktor. 2. Sistem diesel berfungsi sebagai bahan bakar untuk memompa minyak pelumas yang difungsikan sebagai tenaga penggerak kendaraan. 3. Sistem diesel berfungsi pula sebagai sistem listrik yang digunakan untuk aksesoris pelengkap kendaraan seperti tape musik, radio, AC, lampu, dan klakson. 4. Cara kerja penyaluran tenaga diesel untuk sistem listrik adalah melalui cairan aki kendaraan. 5. Sistem pendingin pada diesel berfungsi sebagai pendinginan badan mesin diesel yang ketika membakar bahan bakar akan menghasilkan uap panas. 5.2 Saran 1. Praktikan dinilai sudah mengetahui sistem diesel pada traktor secara umum. 2. Praktikan mengetahui apa-apa saja bagian diesel dan proses kerja dalam mesin tersebut. 3. Praktikan mengetahui perawatan khusus traktor terutama untuk mesin diesel.

27 DAFTAR PUSTAKA Anonim Traktor Roda 4. Terdapat pada: (diakses pada tanggal 30/09/2014 pukul WIB) Anonim Suhu Pada Silinder Motor. Terdapat pada: (diakses pada tanggal 30/09/2014 pukul WIB) Anonim Sistem Transmisi. Terdapat pada: (diakses pada tanggal 01/10/2014 pukul WIB) Hafis, Muhammad Bagian Sistem Diesel. Terdapat pada: (diakases pada tanggal 30/09/2014 pukul 20:11 WIB) Said Abdulah Traktor Pertanian. Terdapat pada: (diakses pada tanggal 28/09/2014 pukul WIB)

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PRODUKSI PERTANIAN (TPT 2020) ACARA I PENGENALAN DASAR DAN LATIHAN PENGENDALIAN TRAKTOR

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PRODUKSI PERTANIAN (TPT 2020) ACARA I PENGENALAN DASAR DAN LATIHAN PENGENDALIAN TRAKTOR LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PRODUKSI PERTANIAN (TPT 2020) ACARA I PENGENALAN DASAR DAN LATIHAN PENGENDALIAN TRAKTOR Disusun Oleh : NAMA : Fahmi Azrai Nasution NIM : 09/283839/TP/09531 GOLONGAN : Jumat CO.

Lebih terperinci

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian TRAKTOR RODA-4 Klasifikasi traktor roda-4 Konstruksi trakor roda-4 Penggunaan traktor di pertanian Klasifikasi Berdasarkan Daya Penggerak (FWP = fly wheel power) 1. Traktor kecil (

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan Sistem bahan bakar a. Sistem bahan bakar pada motor bensin Berfungsi untuk : 1. Mengatur perbandingan campuran bahan bakar dan udara 2. Mengatur jumlah pemasukan bahan bakar dan udara ke silinder 3. Merubah

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IV KLASIFIKASI TRAKTOR DAN PENGELOMPOKAN TRAKTOR RODA DUA DAN RODA EMPAT Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN Eko Surjadi Sfaf Pengajar, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender 15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender Modul Diklat Basic PKP-PK 15.1 Prosedur pengoperasian Rapid Intervention Vehicle Type IV 15.1.1 Sebelum mesin kendaraan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TRAKTOR Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani (Sembiring N. dkk,

Lebih terperinci

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Mengemudi mobil dengan transmisi manual bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang sulit. Meskipun

Lebih terperinci

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI 14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung Modul Diklat Basic PKP-PK 14.1 Prosedur pengoperasian mobil komando 14.1.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi BAB III PENGUJIAN MESIN Pengujian ini dilakukan sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi berelektroda masa empat pada mesin

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL SISTEM UTAMA KENDARAAN RINGAN DAN FUNGSINYA 10 001 1 BUKU INFORMASI Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. 2.1.1 Dongkrak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 LOKOMOTIF Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES DAN PELAKSANAAN Mulai Studi Pustaka Tinjauan Lapangan Pengumpulan Data dan Bimbingan Penjelasan tentang pengoperasi an system Kesimpulan dan Saran Gambar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mengoperasikan Traktor Roda Empat

KATA PENGANTAR. Mengoperasikan Traktor Roda Empat KATA PENGANTAR Kurikulum Program Keahlian Budidaya Tanaman dikembangkan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pengembangan program sekolah berbasis pada kebutuhan dan potensi wilayah. Strategi ini merupakan

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember 2011 dan dilaksanakan di laboratorium lapang Siswadhi Soepardjo (Leuwikopo), Departemen

Lebih terperinci

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga bulan September 2011 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo dan lahan percobaan Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN BACKHOE PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN. dilengkapi dengan. Edisi Januari 2004

PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN. dilengkapi dengan. Edisi Januari 2004 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T r a k t o r Q U I C K dilengkapi dengan P A R T L I S T Edisi Januari 2004 2 TRAKTOR QUICK TL800 single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses

Lebih terperinci

4. Refleksi Tes Formatif C. Penilaian Penilaian Sikap Penilaian Pengetahuan Penilaian Keterampilan...

4. Refleksi Tes Formatif C. Penilaian Penilaian Sikap Penilaian Pengetahuan Penilaian Keterampilan... KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.

Lebih terperinci

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT Dimulai tahun 1800 >>Motor Tenaga Uap Tahun 1900>> Traktor dengan Tenaga uap Pada tahun 1898 Rudolf Diesel (Jerman) Seorang Insyiniur

Lebih terperinci

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Mengoperasikan Forklift Sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2012/08/berlatih-pengoperasian-forklift-oleh.html Menggunakan alat berat seperti forklift perlu

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

ALAT DAN MESIN PERTANIAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI DESA GLURANPLOSO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

ALAT DAN MESIN PERTANIAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI DESA GLURANPLOSO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK ALAT DAN MESIN PERTANIAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI DESA GLURANPLOSO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK Oleh : Qurrotu A ayuni 14111006 Dosen Pengampu : Mahrus Ali, S.TP. M.Agr PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN.. DYNAMOMETER TIPE REM CAKERAM HASIL RANCANGAN Dynamometer adalah alat untuk mengukur gaya dan torsi. Dengan torsi dan putaran yang dihasilkan sebuah mesin dapat dihitung kekuatan

Lebih terperinci

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi LAMPIRAN 66 Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP 01 Keterangan: 1. Palkah ikan 7. Kursi pemancing 2. Palkah alat tangkap 8. Drum air tawar 3. Ruang mesin 9. Kotak perbekalan 4. Tangki bahan bakar 10.

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kalibrasi Load Cell & Instrumen Hasil kalibrasi yang telah dilakukan untuk pengukuran jarak tempuh dengan roda bantu kelima berjalan baik dan didapatkan data yang sesuai, sedangkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Matic motor matic adalah suatu kendaraan yang aman dan nyaman saat dikendarai dengan hanya menarik gas kemudian motor langsung jalan. yang pada dasa rnya kinerja motor matic

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR

TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR TRAKTOR QUICK G600 single speed 3 KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN

BAB III METODE PENGUJIAN BAB III METODE PENGUJIAN Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari penggunaan Piston standard dan Piston Cavity pada mesin mobil mazda biante. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Media Pembelajaran 2.1.1. Pengertian Media Pembelajran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN TRANSPLANTER JAJAR LEGOWO 2:1

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN TRANSPLANTER JAJAR LEGOWO 2:1 BUKU PANDUAN PENGGUNAAN TRANSPLANTER JAJAR LEGOWO 2:1 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Buku panduan ini memberikan penjelasan

Lebih terperinci

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft.

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft. Garis Besar Converter Stator One-way clutch Torque converter Stator shaft Oil pump to input shaft Umum Konverter tenaga putaran (torque converter) menghantarkan dan menggandakan tenaga putaran dari mesin

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian

Lebih terperinci

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil Disusun oleh: 1. Deltama asparingga. N (09) Kelas : XII-TKR1 UPT.SMK NEGERI 1 KALIANGET Jl. By pass kertasada kalianget sumenep 69471 Telp. (1328) 667429 Email : smkn1kalianget@yahoo.com-web

Lebih terperinci

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 Deskripsi Peralatan Pengujian Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Yamaha Crypton secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL I. Motor Bensin dan Motor Diesel a. Persamaan motor bensin dan motor diesel Motor bensin dan motor diesel sama sama mempergunakan jenis bahan bakar cair untuk pembakaran.

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN DUMP TRUCK HINO FM 260 JD

BAB III PERAWATAN DUMP TRUCK HINO FM 260 JD BAB III PERAWATAN DUMP TRUCK HINO FM 260 JD 3.1 Definisi Perawatan Mesin A. Perawatan Mesin Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI: F45.500.2.2.19.II.02.002.01

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain. Ada berbagai

Lebih terperinci

Edisi I, Cetakan ke-1/2011 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN

Edisi I, Cetakan ke-1/2011 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN Edisi I, Cetakan ke-1/2011 PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T R A K T O R Q U I C K M.U.L.T.I S.P.E.E.D 2 TRAKTOR QUICK M1000 Alfa multi speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH PROSES KERJA SISTEM HYDRAULIC PADA FORKLIFT TIPE DIESEL 115 PS DI PT. TRAKTOR NUSANTARA Nama : Rachmad Hidayat NPM : 29411104 Jurusan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM : Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM : 5353103082 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makalah Sistem Rem ABS membahas tentang system pengereman pada motor ataupun mobil. Tujuan dari makalah ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO FINONDANG JANUARIZKA L 125060700111051 SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel)

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC DELA SULIS BUNDIARTO Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN

KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN Hukum Kirchoff KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN Jika kita perhatikan, kerja (usaha=work) yang dilakukan banyak peralatan dalam kehidupan seharihari memanfaatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF Dosen pembimbing : Prof.Dr.Ir.H.D.SUNGKONO, M.Eng.Sc. KAPASITAS BESAR Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS Theo

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di

Lebih terperinci

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN REL Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik pergerakan lokomotif Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan gaya tarik lokomotif dengan kelandaian

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci