MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI: F II BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

2 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN Metode Penilaian Oleh Instruktur Tipe Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori Kunci Jawaban Tugas-tugas Unjuk Kerja (Praktek) Check List Tugas Teori dan Praktek Lembar penilaian Buku-buku Referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan: - Buku Manual - Buku Pendukung Teori Halaman: 1 dari 20

3 BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Metode Penilaian Oleh Instruktur Dalam sistem Pelatihan Berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugastugas Peserta dan sikap Peserta terhadap pekerjaan. Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam. Pada pelatihan berdasarkan kompetensi, pendekatan yang banyak digunakan untuk penilaian adalah Penilaian berdasarkan criteria/criterion-referenced Assessment. Pendekatan ini mengukur unjuk kerja Peserta terhadap sejumlah standar. Standar yang digunakan dijelaskan dalam. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar. Tipe penilaian ini adalah formatif dan merupakan proses yang sedang berjalan. Penilaian juga dapat dilaksanakan untuk menentukan apakah Peserta telah mencapai hasil program belajar (contohnya pencapaian kompetensi dalam Unit). Tipe penilaian ini adalah sumatif dan merupakan penilaian akhir. Penilaian dapat dilaksanakan di industri (di tempat kerja) atau di lembaga pelatihan (diluar tempat kerja). Jika memungkinkan, sebaiknya penilaian dilaksanakan di tempat kerja sehingga penilai dapat mengamati peserta melakukan kegiatan normal di tempat kerja. 1.2 Tipe Penilaian Test Tertulis Test tertulis akan menilai pengetahuan Peserta dan pemahaman konsep dan prinsip yang merupakan dasar unjuk kerja tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Test tertulis biasanya berupa seri pertanyaan pilihan ganda atau beberapa bentuk test tertulis objectif lainnya, yaitu tes dimana setiap pertanyaan memiliki satu jawaban benar Test Unjuk Kerja Test unjuk kerja akan menilai kompetensi Peserta dalam menampilkan tugastugas elemen terhadap standar yang dijelaskan dalam. Oleh sebab itu Peserta akan menerapkan pengetahuan dan pemahamannya terhadap unjuk kerja tugas-tugas. Penilai biasanya menggunakan daftar cek analisis elemen sebagai pedoman untuk menentukan kompetensi yang telah dicapai dan akan memberikan umpan balik mengenai unjuk kerja dan jika perlu, merencanakan pelatihan lanjutan jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama. Halaman: 2 dari 20

4 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN 2.1. Kunci Jawaban Tertulis (Tugas-tugas Teori) Tugas. 1) Setelah anda menerima surat perintah kerja dari atasan langsung anda, yang pertama diperhatikan adalah : a. Jenis dan rincian tugas yang harus dilaksanakan. b. Jenis dan rincian tugas yang harus dilaksanakan dan pejabat yang memberi perintah kerja. c. Jenis dan rincian tugas yang harus dikerjakan, lokasi pekerjaan serta pejabat yang memberi perintah. d. Jenis dan rincian pekrjaan serta tanggal diterbitkan surat perintah kerja. c. 2) Bagaimana anda dapat memastikan bahwa buku OMM yang anda pakai untuk pedoman pengoperasian dan pemeliharaan adalah benar-benar untuk alat yang anda operasikan? Buku OMM dapat dikatakan benar bila buku tersebut menyatakan khusus untuk alat yang dioperasikan dengan ditandai oleh merk, type dan serial number yang sesuai dengan alat yang dioperasikan 3) Apa akibatnya bila ternyata buku OMM yang anda gunakan sebagai pedoman operasi dan pemeliharaan bukan untuk alat yang anda operasikan? Berbahaya sekali karena setiap merk, type dan serial number yang berbeda ada buku OMM-nya masing-masing. Salah pengoperasian yang mengakibatkan kecelakaan kerja dan kerusakan alat dapat terjadi 4) Sesuai dengan posisi anda sebagai operator, apa yang dapat anda interpretasikan dari surat perintah kerja yang diberikan atasan langsung anda? Hal-hal yang dapat diinterpretasikan adalah : Tanggal penugasan Lokasi pekerjaan Macam pekerjaan yang harus dikerjakan (biasanya dilengkapi gambar kerja) Backhoe yang digunakan Durasi / lama waktu penugasan Catatan lain yang dianggap perlu. 5) Apa yang harus dipahami dari buku OMM terkait dengan pengoperasian alat yang anda operasikan? Halaman: 3 dari 20

5 Spesifikasi teknik dan kapasitas alat Prosedur menghidupkan engine Teknik pengoperasian backhoe loader Potensi bahaya selama pengoperasian alat. 6) Bagaimana anda dapat menentukan bahwa backhoe loader yang akan anda periksa dalam kondisi baik dan siap operasi? Berdasarkan hasil pemeriksaan harian yang dilakukan operator yang dapat mendeteksi kondisi fisik dari komponen yang menjadi kewenangan operator 7) Pada saat anda melakukan kegiatan di lapangan, maka APD yang dipakai oleh anda adalah APD yang sesuai dengan standar yaitu : a. APD yang dibeli sendiri b. APD yang disediakan oleh Depnakertrans c. APD yang disediakan perusahaan d. APD yang disediakan oleh mandor/ gangguan lapangan c. 8) Kegiatan apa yang harus anda lakukan di lapangan setelah anda mendapat surat perintah kerja? Meneliti dan memahami jenis dan rincian pekerjaan. Lokasi pekerjaan Waktu penyelesaian pekerjaan. Koordinasi dengan atasan langsung di lapangan 9) Fungsi battery switch adalah : a. Menghidupkan dan mematikan engine b. Menghidupkan dan mematikan lampu instrumen panel c. Memberi dan memutus aliran listrik pada komponen elektrikal d. Memberi dan memutus aliran listrik pada komponen hidrolik c. Halaman: 4 dari 20

6 10) Sebutkan nama komponen loader yang ditunjuk dengan nomor pada gambar dibawah ini : 1. Lift arm 2. Lift cylinder 3. Tilt lever 4. Dump cylinder 5. Bucket 11) Mengapa tuas-tuas kendali harus dalam posisi netral sebelum engine dihidupkan? Untuk menghindari gerakan yang tiba-tiba dan berpotensi menimbulkan bahaya pada saat engine dihidupkan. Merupakan prosedur tetap menghidupkan engine pada setiap alat berat dan otomotif 12) Bunyi horn menandakan isyarat beroperasinya alat berat, sebutkan macam bunyi horn dan artinya? Bunyi horn satu kali menandakan engine akan dihidupkan Bunyi horn dua kali menandakan peralatan akan bergerak maju. Bunyi horn tiga kali menandakan peralatan akan bergerak mundur 13) Jelaskan prosedur menghidupkan engine : Periksa lingkungan dalam keadaan aman dan bunyikan klakson. Atur posisi pengatur bahan bakar pada posisi idling rendah (MIN). Putar kunci kontak ke posisi start. Engine akan hidup. Lepas kunci kontak dan secara otomatis akan kembali ke posisi ON. 14) Mengapa putaran engine harus diatur pada low idle saat engine baru dihidupkan? Karena pelumas engine belum naik secara merata sehingga ada bagian-bagian engine yang belum terlumasi dengan baik. Apabila putaran engine dinaikkan akan mempercepat keausannya. 15) Jika engine telah hidup selama + 10 detik akan tetapi indikator tekanan minyak pelumas engine tidak naik atau lampu monitor tetap menyala, maka : Halaman: 5 dari 20

7 a. Ditunggu sampai 10 menit, kemudian engine dimatikan. b. Engine segera dimatikan dan segera dilaporkan. c. Ditambah atau dibesarkan putaran engine-nya d. Panaskan dulu engine/ mesin lalu dapat dilanjutkan bekerja/ operasi b. 16) Menghidupkan engine idle selama + 5 menit sebelum backhoe loader dioperasikan untuk : a. Menghidupkan lampu dan mengisi accu. b. Mensirkulasikan pelumas c. Melakukan pemanasan. d. Mengisi batere yang kosong karena dipergunakan untuk start engine c. 17) Mengapa kedua pedal rem (service brake) harus dihubungkan pada saat backhoe loader melakukan traveling dan apa akibatnya apabila kita lalai menghubungkan kedua pedal tersebut. Agar fungsi pengereman dapat dilakukan pada 4 roda sehingga terjadi keseimbangan alat pada saat pengereman. Untuk menghindari kendaraan berbelok tiba-tiba saat salah satu pedal rem diinjak Bila kita lalai menghubungkan pedal tersebut pada saat traveling, unit alat akan berbelok tiba-tiba saat salah satu pedal rem diinjak, dan ini sangat berbahaya untuk orang lain didekatnya 18) Mengapa putaran engine untuk pengoperasian loader pada backhoe loader tidak diposisikan pada kecepatan high idle? Putaran engine untuk pengoperasian loader pada backhoe loader tidak diposisikan pada kecepatan high idle karena pengaturan putarannya diatur oleh pedal gas (accelerator pedal) yang diinjak dengan kaki dan putarannya disesuaikan dengan kebutuhan speed yang dikehendaki 19) Bagaimana anda melakukan test fungsi rem servis (service brake) pada unit yang menggunakan standard rear axle (gardan standar belakang)? Pada saat engine hidup, injak pedal rem dan angkat bucket sedikit, lalu lepaskan rem parkir Tempatkan transmisi pada gigi 3 maju. Naikkan putaran engine secara bertahap sampai maksimum. Kendaraan seharusnya tidak bergerak. Turunkan putaran engine, netralkan transmisi dan pasang rem parkir. Halaman: 6 dari 20

8 Bila kendaraan bergerak saat dilakukan pengujian rem, berarti kondisi rem kurang baik. Lakukan perbaikan seperlunya sebelum loader dioperasikan. 20) Bagaimana anda melakukan test fungsi alat kendali operasional backhoe loader? Setelah engine hidup normal dan dilakukan pemanasan setiap alat kendali penggerak backhoe loader digerak-gerakkan sambil dilihat reaksi gerakannya pada attachment yang bersangkutan. Apabila ada attachment yang tidak ada respon ketika diadakan uji alat kendali, maka segera laporkan kepada atasan terkait untuk dilakukan pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut. 21) Apakah fungsi boom transport lock dan bagaimana menggunakannya? Fungsi boom transport lock adalah sebagai pengunci boom agar tidak dapat bergerak selama dilakukan gerakan traveling backhoe loader. Prosedur penguncian boom transport lock : Hidupkan engine sesuai prosedur Tutuplah bucket dan rapatkan ke stick Naikkan boom sampai posisi maksimal Naikkan boom lock lever agar dapat mengikat boom lock Turunkan lagi boom sehingga boom mengunci pada boom lock hook 22) Coba sebutkan ancaman bahaya yang mungkin terjadi pada saat backhoe loader melakukan traveling ke lokasi pekerjaan Backhoe loader terbenam karena jenis tanah yang dilewatinya terlalu lembek Bertabrakan dengan kendaraan lain Tergulingnya alat karena medan kerja yang berbahaya Menyangkut kabel listrik / kabel telpon 23) Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat traveling backhoe loader? Pastikan pada jalur yang dilalui bebas dari orang Kenali ukuran kendaraan agar dapat mempertahankan jarak yang aman. Kurangi kecepatan kendaraan bila sedang bergerak di tempat yang sempit Jangan meluncur dengan gigi netral. Pilihlah gigi yang sesuai dengan kemiringan jalan (grade) sebelum memasuki jalan tersebut Sebagai pedoman yang mudah saat menurun, gunakan gigi yang sama dengan gigi yang dipakai saat menaiki tanjakan. Bila dikhawatirkan beban akan mendorong kendaraan pasanglah gigi satu sebelum memasuki penurunan 24) Mengapa gerakan maju saat loading dilakukan dengan posisi gigi satu? Untuk mendapatkan gaya dorong / torque yang maksimal Halaman: 7 dari 20

9 25) Mengapa differential lock diaktifkan saat pemuatan dengan bucket loader? Untuk menghindari selipnya roda-roda saat mendorong material Untuk mendapatkan putaran roda kiri dan kanan yang sama 26) Apa yang harus anda perhatikan pada saat traveling dengan membawa muatan (load and carry) dan mengapa load and carry tidak dianjurkan untuk jarak yang panjang? Bawalah bucket yang bermuatan serendah mungkin (± 35 cm.), untuk menjaga stabilitas dan tidak mengganggu pandangan. Hanya dilakukan untuk jarak yang relatif pendek Load and carry tidak dianjurkan untuk jarak yang panjang karena tidak produktif. 27) Jelaskan posisi tuas kendali loader dibawah ini : Posisi tuas control loader : (1) Posisi float, bucket akan mengambang mengikuti permukaan tanah (2) Lower : posisi untuk menurunkan bucket (3) Hold : Tuas akan kembali ke posisi ini bila dilepaskan baik dari posisi Raise maupun Lower (4) Raise : posisi untuk menaikkan bucket (5) Tilt back : posisi untuk mengungkit bucket ke belakang (6) Return to dig : posisi ini untuk mengembalikan bucket ke posisi menggali. Tuas akan tinggal di posisi ini sampai bucket tiba pada posisi memuat. Selanjutnya tuasnya akan kembali ke posisi HOLD. (7) Dump : posisi untuk menumpahkan muatan (8) Quick dump : posisi untuk menumpahkan muatan secara cepat. 28) Sebutkan jenis panel instrumen yang harus diamati selama pengoperasian? Semua indicator kewaspadaan (alert indicator) dan alat pengukur yang ada kemungkinan menyimpang dari batasan normal sehingga perlu diwaspadai. 29) Kelainan suara, getaran yang terjadi serta kondisi gas buang harus dipantau selama backhoe loader dioperasikan dan pemantauan ini menjadi tugas siapa : a. Pengawas lapangan karena dapat memantau dari luar sehingga lebih jelas b. Mekanik lapangan karena mekanik sangat memahami kondisi tersebut dan dapat melakukan pemeriksaan dan perbaikannya. c. Operator karena merupakan orang yang paling memahami kondisi alat yang dioperasikannya dan juga sudah merupakan tugasnya Halaman: 8 dari 20

10 c. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi d. Pembantu operator setiap pagi melakukan tugasnya membantu operator 30) Kebocoran yang terjadi pada sistim pendinginan biasanya berdampak pada indikator yang mana? Akan berdampak pada indicator suhu air pendingin 2.2. Kunci Jawaban Test Unjuk Kerja (Praktik) Tugas 1 Mendemontrasikan KUK 1.4, 1.5 DAN 1.6 dari Elemen Kompetensi 1: Melakukan pekerjaan persiapan operasi loader. a. Peralatan: Unit backhoe loader siap operasi (telah dilakukan pemeliharaan harian) b. Langkah kerja 1.4 Engine dihidupkan sesuai prosedur 1) Memeriksa lingkungan kerja sekitar alat (backhoe loader), sebelum menghidupkan engine Memeriksa apakah ada orang disekitar alat Memeriksa apakah sirkulasi udara diruangan cukup baik Memeriksa adanya rintangan alat bila dijalankan 2) Memeriksa kondisi dan fungsi instrumen panel sebelum menghidupkan engine Memasukkan kunci battery, memutar searah jarum jam ke posisi ACC untuk mengaktifkan system kelistrikan Memastikan emergency shut down switch sudah nonaktif Memastikan posisi tuas transmisi dalam posisi netral Memastikan tuas kendali sistim hidrolik dalam posisi hold Memastikan posisi parking brake aktif Memutar kunci kontak ke posisi ON Memeriksa kondisi dan fungsi semua instrument, harus dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik Memastikan indikator charging dan engine oil Halaman: 9 dari 20

11 1.5 Pemeriksaan setelah engine hidup dilakukan sesuai prosedur 1.6 Test fungsi dan kemampuan alat kendali dilakukan sesuai prosedur pressure harus menyala merah 3) Menghidupkan engine sesuai dengan prosedur Memberikan isyarat bahwa engine akan dihidupkan dengan klakson Memutar kunci kontak ke posisi start hingga engine hidup 1) Melakukan pemeriksaan instrument panel setelah engine dihidupkan Memeriksa fungsi setiap instrument panel Melakukan tindakan yang tepat, bila pada indikator tekanan minyak pelumas terjadi kelainan 2) Melakukan pemanasan engine sesuai prosedur Memastikan putaran engine pada kecepatan low idle Membiarkan engine hidup pada putaran rendah selama 3-5 menit Memperhatikan alat-alat pengukur sambil mencoba sistim hidrolis Memeriksa semua alat-alat ukur, lampulampu peringatan dan indikator-indikator secara berkala selama pengoperasian 3) Melakukan pengamatan kelainan suara, getaran dan warna gas buang dan tuliskan laporannya Mengamati adanya suara atau getaran yang tidak normal Mengamati warna gas buang dari engine yang dikeluarkan lewat muffler 4) Melakukan pemeriksaan kembali, kemungkinan adanya kebocoran pada sistem pelumasan, sistem pendingin dan sistem bahan bakar Mengamati adanya kebocoran pada sistim pelumasan Mengamati adanya kebocoran pada sistim pendingin Mengamati adanya kebocoran pada sistim bahan bakar 1) Melakukan pengetesan kondisi dan fungsi alat/ tuas kendali Menggerakkan setiap alat kendali Memperhatikan respon pada komponen yang dikendalikan Melaporkan pada atasan terkait bila ada komponen yang tidak memberikan respon Halaman: 10 dari 20

12 yang benar 2) Melakukan pengetesan gerakan dasar operasi Test gerakan dasar unit Test gerakan dasar backhoe Test gerakan dasar loader 3) Melakukan pengetesan gerakan manouver Me-nonaktifkan swit penetral transmisi Menginjak pedal rem Membebaskan rem parkir Memastikan posisi tuas governor pada posisi low idle Mengangkat bucket loader setinggi ±35 cm dari permukaan tanah Menempatkan directional lever kearah yang dikehendaki Melakukan gerakan jalan lurus dengan speed 1, 2, 3 dan 4 Melakukan gerakan belok kiri dan kanan dengan turning radius sesuai spesifikasi Menghentikan kendaraan dengan service brake 4) Melakukan pengetesan rem service Pada saat engine hidup, injak pedal rem dan angkat bucket sedikit, lalu lepaskan rem parkir Menempatkan transmisi pada gigi 3 maju. Menaikkan putaran engine secara bertahap sampai maksimum. Kendaraan seharusnya tidak bergerak. Menurunkan putaran engine, netralkan transmisi dan pasang rem parkir. Tugas 2 Mendemontrasikan KUK 2.1, 2.2 dan 2.3 dari Elemen Kompetensi 2: Melakukan traveling ke lokasi. a. Peralatan: Unit backhoe loader sedang operasi b. Langkah kerja 2.1 Keamanan disekeliling unit diidentifikasi sesuai ketentuan 1) Melakukan pemeriksaan kesiapan jalan yang akan dilalui backhoe loader terhadap bahaya Halaman: 11 dari 20

13 K3-LH yang berlaku 2.2 Attachment diatur pada posisi travel 2.3 Gerakan traveling dilakukan sesuai dengan prosedur longsor, terbenam dan lain-lain Periksa kondisi jalan kerja yang akan dilewati Periksa adanya rintangan kabel telpon / kabel listrik yang melintang pada jalur traveling yang akan dilewati Periksa adanya jembatan yang membahayakan pada jalur traveling yang akan dilewati 2) Melakukan pemeriksaan rambu-rambu K3 dan rambu-rambu lalu lintas sepanjang jalan yang akan dilalui untuk menjaga keselamatan Periksa adanya rambu-rambu pada tempat yang berpotensi bahaya pada saat traveling 3) Memeriksa kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya orang yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja Periksa kondisi lingkungan akan adanya orang yang lalu lalang yang akan membahayakan saat traveling 1) Melakukan penguncian boom (boom locked) sesuai prosedur Tutuplah bucket dan rapatkan ke stick Naikkan boom sampai posisi maksimal Naikkan boom lock lever agar dapat mengikat boom lock Turunkan lagi boom sehingga boom mengunci pada boom lock hook 2) Melakukan pemasangan swing lock sesuai prosedur Ambil pin pengunci swing dari tempat penyimpanan Pasang pin pengunci agar backhoe tidak berputar (swing atau bergerak saat melakukan traveling 1) Melakukan travelling sesuai dengan prosedur dalam suatu tim/ kelompok kerja Atur tempat duduk Kencangkan sabuk keselamatan Angkat bucket agar aman setinggi ± 35 cm dari permukaan tanah, tetapi tidak mengganggu pandangan Injak pedal rem. Pasanglah penghubung pedal rem bila kendaraan tidak dioperasikan pada gigi satu. Bila kendaraan diperlengkapi dengan AWS Halaman: 12 dari 20

14 (All Wheel Steering), pastikan posisi switch AWS off sebelum kendaraan dijalankan Lepaskan rem parkir Tekan tombol penetral dan tempatkan transmisi pada arah dan gigi yang diinginkan Lepaskan pedal rem dan injak pedal akselerator Jalankan kendaraan maju untuk mendapatkan pandangan yang jelas Jangan mempercepat, berhenti dan berbelok secara tiba-tiba 2) Memperhatikan keamanan dan keseimbangan alat selama melakukan travelling Untuk menghindari kecelakaan perhatikan orang-orang jang ada di jalur traveling. Kenali ukuran kendaraan agar dapat mempertahankan jarak yang aman. Jangan menjalankan kendaraan dengan gigi netral. Pilihlah gigi yang sesuai dengan kemiringan jalan (grade) sebelum memasuki jalan tersebut Sebagai pedoman yang mudah saat menurun, gunakan gigi yang sama dengan gigi yang dipakai saat menaiki tanjakan. Bila dikhawatirkan beban akan mendorong kendaraan pasanglah gigi satu sebelum memasuki penurunan Tugas 3 Mendemontrasikan KUK 3.1, 3.2, 3.3 dan 3.4 dari Elemen Kompetensi 3: Mengambil dan menuangkan material ke tempat tertentu a. Peralatan: Unit backhoe loader yang sedang mengoperasikan loader b. Langkah kerja 3.1 Unit alat diposisikan untuk pengambilan material yang akan dituangkan ke tempat yang ditentukan 1) Melakukan identifikasi posisi backhoe loader yang tepat sesuai surat perintah kerja. Lakukan pekerjaan sesuai dengan surat perintah kerja Komunikasi dengan Pelaksana Lapangan untuk penempatan backhoe loader 2) Melakukan penempatan unit backhoe loader Halaman: 13 dari 20

15 sesuai dengan surat tugas / surat perintah kerja Posisikan loader tegak lurus dengan stock pile Ambil posisi terdekat dengan tempat pembuangan 3.2 Material diambil sesuai dengan prosedur 3.3 Material dituangkan ke tempat yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur 1) Melakukan identifikasi stockpile material yang akan diambil Perhatikan jenis material yang akan diambil Perhatikan jumlah material yang akan diambil 2) Melakukan gerakan maju ke stock pile Posisikan bucket rata dengan permukaan tanah Berjalan maju dengan kecepatan gigi dua setelah bucket masuk material pindah gigi satu untuk mengambil material Injak differential lock Hindari tekanan yang berlebihan karena akan mempercepat keausan pada bucket loader Usahakan ban depan maupun belakang tidak sampai terangkat 3) Melakukan gerakan kombinasi untuk mengambil material Angkat bucket sedikit begitu putaran rodaroda mulai lambat (hindari terjadinya slip pada ban) Gunakan kombinasi bucket naik dan ungkit kebelakang secara simultan. Angkat bucket yang telah penuh. Gerakan manouver dengan menggunakan gigi 2 1) Melakukan identifikasi tempat penuangan material yang ditentukan sesuai surat perintah kerja Bawalah material ke tempat penuangan sesuai surat perintah kerja Tentukan metode penuangan yang akan dilakukan (load and carry atau dituangkan ditempat) 2) Melakukan gerakan penuangan material ke tempat yang ditentukan Halaman: 14 dari 20

16 3.4 Unit alat diposisikan untuk proses berikutnya sesuai dengan prosedur Pastikan kondisi aman sebelum gerakan mundur Nonaktifkan differential lock Bucket yang telah berisi muatan dibawa mundur. Untuk penuangan dengan metode load and carry bucket bermuatan diangkat ±35 cm dan lakukan gerakan maju menuju tempat yang ditentukan Tuangkan isi muatan dalam bucket ketempat yang ditentukan. 3) Melakukan penuangan keatas bak truck Untuk mengurangi sudut putar loader, posisikan truck pada sudut 45 terhadap stockpile Jarak langkah loader harus cukup dekat, namun bucket dapat naik cukup tinggi dengan memperhatikan keseimbangan kecepatan loader dan kenaikan bucket degerakkan maju kearah bak truck. Setelah ketinggian tercapai, tumpahkan muatan di bagian tengah truck agar seimbang. Goncangkan bucket agar material yang menempel bisa lepas 1) Melakukan gerakan kembali ke stock pile Gerakkan loader kembali ke stock pile Hentikan loader dengan rem setelah sampai diposisi yang dikehendaki 2) Melakukan gerakan posisi memuat berikutnya Ulangi gerakan memuat sesuai prosedur Tugas 4 Mendemontrasikan KUK 4.1, 4.2, 4.3 dan 4.4 dari Elemen Kompetensi 4: Meratakan/ membersihkan sisa material di lokasi kerja. a. Peralatan: Unit backhoe loader yang sedang mengoperasikan loader b. Langkah kerja 4.1 Tip bucket diposisikan selalu 1) Mengidentifikasi ketinggian material yang akan Halaman: 15 dari 20

17 sejajar dengan permukaan tanah 4.2 Gerakan maju dengan kecepatan sesuai kondisi kerja dilakukan menuju stock pile 4.3 Material yang ada di dalam bucket dibuang ke stock pile 4.4 Gerakan mundur dilakukan untuk tahap pekerjaan berikutnya diratakan Aturlah ketebalan pemotongan sesuai dengan ketinggian material yang akan diratakan Sesuaikan metode kerja dengan volume material yang akan diratakan 2) Memposisikan tip bucket sejajar dengan permukaan tanah Posisikan loader ditempat yang rata Posisikan bucket loader sejajar dengan permukaan tanah 1) Mengidentifikasi arah perataan material sesuai dengan surat perintah kerja Identifikasi jenis material yang akan diratakan Pastikan alat mampu mendorong material yang akan diratakan 2) Melakukan gerakan perataan material menuju ke stock-pile Lakukan gerakan maju dengan pemilihan gigi sesuai beban material yang akan diratakan kearah stock pile 1) Melakukan Identifikasi jarak stock pile tempat material harus diratakan Pastikan lokasi stock pile tempat pembuangan 2) Melakukan gerakan pembuangan material ke stock-pile Hentikan loader ditempat stock pile dengan rem Tumpahkan isi bucket di lokasi stock pile Goncangkan bucket agar material yang menempel bisa lepas tanpa membentur stopper 1) Melakukan gerakan kembali ke posisi awal Pastikan kondisi aman sebelum gerakan kembali atau mundur Lakukan gerakan kembali ke posisi awal 2) Melakukan gerakan maju untuk siklus gerakan meratakan berikutnya. Ulangi gerakan meratakan sesuai prosedur Lakukan gerakan perataan berikutnya dengan overlaping ±20 cm Halaman: 16 dari 20

18 Tugas 5 Mendemontrasikan KUK 5.1, 5.2, 5.3 dan 5.4 dari Elemen Kompetensi 5: Menimbun kembali (back filling) a. Peralatan: Unit backhoe loader yang sedang mengoperasikan loader b. Langkah kerja 5.1 Tip bucket diposisikan selalu sejajar dengan permukaan tanah 5.2 Gerakan maju dengan kecepatan sesuai kondisi kerja dilakukan kearah galian yang akan ditimbun 5.3 Material timbunan didorong dan diratakan ke lobang yang akan ditimbun 1) Mengidentifikasi ketinggian tanah timbunan yang akan ditimbunkan Identifikasi ketinggian tanah timbunan yang akan dipakai untuk menimbun Identifikasi volume tanah timbunan Pastikan volume material mencukupi untuk menimbun 2) Mengidentifikasi jenis material yang akan ditimbunkan Identifikasi jenis material yang akan diratakan Pastikan alat mampu mendorong material yang akan ditimbunkan 3) Memposisikan tip bucket sejajar dengan permukaan tanah Posisikan loader ditempat yang rata Posisikan tip bucket loader sejajar dengan tanah 1) Melakukan identifikasi kedalaman galian yang akan ditimbun kembali Identifikasi kedalaman lubang galian yang akan ditimbun kembali 2) Melakukan gerakan maju untuk menimbun galian Lakukan gerakan maju dengan pemilihan gigi sesuai beban material yang akan ditimbunkan kearah lubang galian Angkat bucket yang sudah terisi sambil terus maju 1) Menghentikan alat dengan menggunakan service brake Ambil jarak penghentian yang aman agar galian yang akan ditimbun tidak longsor dan tidak membahayakan unit alat. Halaman: 17 dari 20

19 5.4 Gerakan mundur dilakukan untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya Hentikan alat dengan menggunakan rem 2) Menumpahkan isi bucket di lokasi timbunan Tumpahkan muatan ke dalam lobang bekas penggalian 3) Melakukan gerakan meratakan material kearah lubang galian. Ratakan material dilobang bekas penggalian 1) Melakukan gerakan kembali ke posisi awal Pastikan kondisi aman sebelum gerakan kembali atau mundur Lakukan gerakan kembali ke posisi awal 2) Melakukan gerakan maju untuk siklus gerakan penimbunan berikutnya. Ulangi gerakan penimbunan sampai ketinggian yang ditentukan Halaman: 18 dari 20

20 2.3 Check List Test Teori dan Praktek Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani Uraian materi check list Apakah semua petunjuk kerja diikuti? Apakah peserta pelatihan mampu memilih dan menggunakan peralatan uji yang sesuai? Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan melakukan pekerjaan persiapan operasi loader? Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan melakukan traveling backhoe loader ke lokasi pekerjaan? Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan melakukan pekerjaan mengambil dan menuangkan material ke tempat tertentu? Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan melakukan pekerjaan meratakan / membersihkan sisa material di lokasi kerja? Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan melakukan pekerjaan menimbun kembali (back filling)? Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan melakukan pekerjaan pemeliharaan selama operasi? Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan melakukan pencatatan data operasional alat? Apakah peserta pelatihan sudah memberikan ide dan informasi yang tepat sesuai dengan standar yang dibutuhkan Apakah peserta pelatihan telah merencanakan dan menyusun kegiatankegiatan yang tujuannya telah diperiksa oleh pelatih Apakah peserta pelatihan menggunakan sumber-sumber yang menguntungkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Ya Tanda tangan peserta :. Tanda tangan pelatih :. Halaman: 19 dari 20

21 2.4 Lembar Penilaian Unit Kompetensi : Mengoperasikan attachment loader pada unit backhoe loader Kode Unit : F II Nama Peserta Pelatihan :. Nama Pelatih :. Peserta Dinilai Kompeten Kompetensi yang dicapai Umpan Balik untuk Peserta: Tanda Tangan : Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan Tanda Tangan Penilai : Tanggal : Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut Tanda Tangan Peserta Pelatihan : Tanggal : Halaman: 20 dari 20

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN BACKHOE PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PENGOPERASIAN NAIK / TURUN BACKHOE LOADER KE / DARI ATAS TRAILER KODE UNIT KOMPETENSI.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN LOADER PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI: F45.500.2.2.19.II.02.002.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER TEKNIK PENGOPERASIAN BACKHOE PADA UNIT BACKHOE LOADER KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI NO. KODE : INA.5230.223.23.02.07 BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45... MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...... 13 BUKU PENILAIAN 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION Tes Jalan Berfungsi untuk memeriksa tingkat kecepatan yang digunakan pada posisi L, 2 atau D saat sistem pengontrolan perpindahkan gigi tidak berfungsi. Lakukan tes

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 LOKOMOTIF Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender 15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender Modul Diklat Basic PKP-PK 15.1 Prosedur pengoperasian Rapid Intervention Vehicle Type IV 15.1.1 Sebelum mesin kendaraan

Lebih terperinci

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN antara lain sebagai berikut : PERAWATAN HARIAN A. SEBELUM PENGOPERASIAN 1. Periksa Level oli hydrolic. 2. Periksa kebocoran. 3. Periksa kekencangan

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting

Lebih terperinci

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)

Lebih terperinci

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6 KOMPETENSI : Operasi peleburan KODE : M4.1A DURASI PEMELAJARAN : 100 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 2 1 2 3 1 2 1 KONDISI KINERJA Meliputi tunggal atau ganda, kokas, minyak, gas atau

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK OPERATOR EXCAVATOR MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN EXCAVATOR SESUAI DENGAN APLIKASI DAN TEKNIK OPERASI YANG BENAR UNTUK JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI 14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung Modul Diklat Basic PKP-PK 14.1 Prosedur pengoperasian mobil komando 14.1.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2 DAFTAR ISI Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN...2 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai...2 1.2. Tipe Penilaian...2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN...3 2.1. Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori...3 2.2. Daftar

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER WLO 05 / PENGOPERASIAN WHEEL LOADER PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI KATA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PENGOPERASIAN NAIK / TURUN BACKHOE LOADER KE / DARI ATAS TRAILER KODE UNIT KOMPETENSI.01

Lebih terperinci

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. ALAT GALI Yang termasuk alat gali adalah : 1. Backhoe atau Pull Shovel 2. Power Shovel atau Front Shovel menggunakan prime mover excavator : 3. Dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai)

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Adukan Semen Pekerjaan Pasang Bata BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA TAHUN 2009 PEMERINTAH MEMPREDIKSI ADA SEKITAR 16,25 JUTA PEMUDIK ATAU NAIK 15% DIBANDINGKAN 2008 SEBANYAK 15,3

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya. BAB II TEORI DASAR 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum. 2.1.1 Definisi Hydraulic Excavator. Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk operasi loading dan unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENGUKURAN DIMENSI DAN PERHITUNGAN VOLUME NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG QUANTITY (KUANTITAS) PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1. Metode Penilaian oleh

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAMBING F.45...

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAMBING F.45... MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAMBING F.45...09 BUKU PENILAIAN 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U M B A D

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PONDASI DANGKAL F.45...... 03 BUKU PENILAIAN 11 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG LAPORAN HASIL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam

Lebih terperinci

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Mengemudi mobil dengan transmisi manual bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang sulit. Meskipun

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa BAB IV HASIL PENELITIAN PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa logistik. Dalam Proses kerjanya PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G tidak terlepas dari penggunaan

Lebih terperinci

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER

PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER WLO 04 / PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI KATA

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW6700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 11 2 3 4 5 6 7 8 12 9 13 10 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Unit alat cukur

Lebih terperinci

Gambar Lampu kepala

Gambar Lampu kepala BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2 DAFTAR ISI Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN...2 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai...2 1.2. Tipe Penilaian...2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN...3 2.1. Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori...3 2.2. Daftar

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG Tukang Taman Pada Bangunan Gedung MELAKUKAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PENYIRAMAN BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.006.01 BUKU

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI NOMOR : P.45.INDO5.00401.0212 DG Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI 1 1 2 Nama-nama bagian 1 3 4 3 5 5 11 6 11 7 12 8 13 14 02/14 2.A Pemasangan / Instalasi

Lebih terperinci

Sistem Suspensi pada Truck

Sistem Suspensi pada Truck Sistem Suspensi pada Truck Halaman 1 dari 4 Fungsi utama sistem suspensi pada kendaraan adalah mendukung berat kendaraan untuk diteruskan ke tanah (ground). Fungsi lain adalah melindungi badan kendaraan

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES DAN PELAKSANAAN Mulai Studi Pustaka Tinjauan Lapangan Pengumpulan Data dan Bimbingan Penjelasan tentang pengoperasi an system Kesimpulan dan Saran Gambar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada

Lebih terperinci

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Mengoperasikan Forklift Sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2012/08/berlatih-pengoperasian-forklift-oleh.html Menggunakan alat berat seperti forklift perlu

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 001 1 (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 002 1 (1) Tikungan ke kiri (2) Tikungan ke kanan (3) Tikungan beruntun, ke kiri dahulu 003 1 (1) Tikungan beruntun,

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai BAB I KONSEP PENILAIAN Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG Tukang Taman Pada Bangunan Gedung MELAKUKAN KOMUNIKASI BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Transmisi Fungsi transmisi adalah untuk meneruskan putaran dari mesin ke arah putaran roda penggerak, dan untuk mengatur kecepatan putaran dan momen yang dihasilkan sesuai

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan ambulance

Tujuan penggunaan ambulance pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW5700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 2 12 3 4 5 13 6 7 8 9 10 11 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Tutup pelindung

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT GANGGUAN (TROUBLESHOOTING) PADA SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci