Fungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki. Fungsi rem selanjutnya?

dokumen-dokumen yang mirip
ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015

Rem merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital. keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

ELEMEN MESIN 2 REM ALI RIDHO ALATAS

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

PERENCANAAN REM PITA PADA MOBIL DEREK DENGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM 2 TON

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

SABUK ELEMEN MESIN FLEKSIBEL 10/20/2011. Keuntungan Trasmisi sabuk

POROS dengan BEBAN PUNTIR

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

SASARAN PEMBELAJARAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TEORI ELEVATOR

MESIN PEMINDAH BAHAN

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

Bab 3 METODOLOGI PERANCANGAN

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

Perhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

IV. ANALISA PERANCANGAN

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB VI POROS DAN PASAK

Hopper. Lempeng Panas. Pendisribusian Tenaga. Scrubber. Media Penampung Akhir

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB II LANDASAN TIORI

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

3.2. Hal-hal Penting Dalam Perencanaan Kopling Tetap

Disamping gaya kontak ada juga gaya yang bekerja diantara 2 benda tetapi kedua benda tidak saling bersentuhan secara langsung. Gaya ini bekerja melewa

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

BAB II DASAR TEORI. Rem adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat memperlambat atau

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum

PERHITUNGAN REM TROMOL PADA MOTOR HONDA SUPRA X 100 CC

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

A. Tuntutan Alat/Mesin Dari Sisi Calon Pengguna

Imasuk = I keluar atau n Imasuk = ni keluar...(2.1)

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

IV. PENDEKATAN DESAIN

TRANSMISI RANTAI ROL

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEAUSAN PADA DINDING SILINDER MESIN DIESEL

TUGAS SARJANA TEKNIK PENGECORAN LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

Transkripsi:

Fungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki Fungsi rem selanjutnya?

Cara Kerja Rem Rem:: 1. Secara Mekanis : dengan gesekan 2. Secara Listrik : serbuk magnit, arus pusar, fasa yang dibalik, arus searah yang dibalik atau penukaran kutup Macam-macam rem gesek: Rem Blok; tunggal dan ganda Rem drum Rem cakra Rem pita

Rem Blok Tunggal Rem Blok Ganda

Rem Blok

Rem DR DRUM

Rem CAK CAKRA

Rem PITA

Rem Blok Tunggal Terdiri dari satu blok rem yang ditekan terhadap drum rem. Pada blok rem, pada permukaan geseknya dipasang bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus. Perhitungan Rem..

Salah Satu mekanisme tuas pada Rem Blok Tunggal http://www.railway-technical.com/vacuum.shtml

Rem Blok Pada Mobil

Perhitungan Rem RBT Jika gaya tekan blok terhadap drum adalah Q (kg), koefisien gesek adalah μ dan gaya gesek yang ditimbulkan pada rem adalah f (kg), maka : f=μq Momen yang diserap oleh drum: T = f.(d/2) atau T = μ Q (D/2) F Q

Perhitungan Rem RBT Jika panjang tuas rem adalah l1, jarak engsel tuas sampai garis kerja Q adalah l2 dan gaya yang diberikan ke tuas adalah F, dan jika garis kerja gaya f melalui engsel tuas, maka dari keseimbangan momen : Ql2 Fl1 0 l2 f l2 F Q l1 l1 F Q

Dalam hal pelayanan manual, besarnya gaya F kurang lebih 15 sampai 20 (kg). Gaya tekan pada blok rem dapat diperbesar dengan memperpanjang l1 Kekurangan RBT : 1. Gaya bekerja dalam satu arah saja pada drum, akibatnya timbul momen lentur pada poros 2. Untuk pelayanan manual, jika diperlukan gaya pengereman yang besar, maka tuas perlu dibuat panjang sehingga kurang ringkas.

Jika engsel tuas terletak di luar garis kerja f, dalam hal ini engsel digeser mendekati sumbu poros sejauh c. F f Q l1 l2 f O c

Untuk putaran searah Djarum JAM F f Ql2 Fl1 fc 0 l2 c F f l1 Q l1 l2 f O c

Untuk putaran Berlawanan arah Djarum JAM l2 c F f l1 F f Q l1 l2 f O c

Jika engsel tuas terletak di luar garis kerja f, dalam hal ini engsel digeser menjauhi sumbu poros sejauh c. F f l1 Q l2 f O c

Putaran Searah Djaroem Jam l2 c F f l1

Putaran Berlawanan arah Zarum Zam l2 c F f l1

Dari hasil-hasil di atas terlihat bahwa untuk mendapatkan gaya pengereman f yang sama, besarnya F berbeda dan tergantung pada arah putaran. Dalam perencanaan rem, persyaratan terpenting yang harus dipenuhi adalah besarnya momen pengereman yang harus sesuai dengan yang diperlukan.

Jika gaya tekan rem persatuan luas adalah p (kg/mm2) dan kecepatan keliling drum rem adalah v (m/s), maka kerja gesekan per satuan luas permukaan gesek per satuan waktu dinyatakan dengan μpv (kg.m/(mm2. s) Besaran ini disebut: KAPASITAS REM

Bila suatu rem terus menerus bekerja, jumlah panas yang timbul pada setiap 1 (mm2) permukaan gesek tiap detik adalah sebanding dengan besarnya μpv. Bila besarnya μpv pada suatu rem lebih kecil dari pada harga batasnya, maka pemancaran panas akan berlangsung dengan mudah, dan sebaliknya. Harga batas yang tepat dari μpv tergantung dari konstruksi rem dan bahan lapisnya.

Pada umumnya kondisi kerja juga mempunyai pengaruh : 0,01 : untuk pemakaian jarang dengan pendinginan radiasi biasa 0,06 : untuk pemakaian terus menerus 0,03 : jika radiasi panas sangat baik

BAHAN Drum: Besi Cor Baja Cor Blok Rem (bahan gesek): Besi cor Baja liat Perunggu Kuningan Tenunan asbes, pasta asbes Serat Kulit Sekarang ini : damar, serbuk logam dan keramik

Persyaratan bahan rem: Keamanan dan ketahanan baik, dan dapat mengerem dengan halus, mempunyai koefisien gesek tinggi, keausan kecil, kuat, tidak melukai permukaan drum, dapat menyerap getaran.

Karakteristik gesekan bahan gesek

Tekanan kontak p (kg/mm2) dari permukaan blok rem adalah : p = Q/(bh) Daerah tekanan yang diizinkan pa (kg/mm2) dapat dilihat pada tabel. Sudut kontak α dapat diambil diantara 50 sampai 70 derajat. Jika diameter drum adalah D (mm), maka : h D sin (α/2)

Tabel Koefisien Gesek dan Tekanan Rem

Pada rem dengan sudut α besar, tekanan sebuah blok pada permukaan drum tak dapat terbagi secara merata. Namun demikian harga p dapat diambil sebagai harga rata-rata untuk sementara. Dari tekanan kontak rencana yang diberikan pd, ditentukan ukuran rem, dan kemudian dihitung tekanan kontak yang sesungguhnya.

Diagram alir merencanakan Rem Blok Tunggal

Penyelesaian

Bagaimana jika REM nya tidak bekerja?

Selamat berlatih thankyou