BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN
|
|
- Yanti Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN 3.1 METODE PERANCANGAN sistematis. Metode perancangan yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode 34
2 Gambar 3.1 Tahap tahap perancangan atau Flow Chart Mulai PENJABARAN TUGAS PERANCANGAN KONSEP PERANCANGAN WUJUD PERANCANGAN TERPERINCI PENGUJIAN Selesai Tahap tahap perancangan yang harus dilakukan adalah: Penjabaran tugas (clarification of the task) Tahap ini meliputi pengumpulan informasi tentang syarat-syarat yang diharapkan dipenuhi oleh solusi akhir. Dari informasi yang diperoleh kemudian yang disusun dalam daftar syarat-syarat daftar spesifikasi. a. Kampas rem terbuat dari bahan ferodo/asbes karena tahan terhadap gesekan dan panas 35
3 b. Pirigan cakram menggunakan bahan besi tuang c. Kaliper yang dipakai dengan tipe Floating Caliper Perancangan konsep (conceptual design) Perancangan konsep meliputi pembuatan struktur-struktur fungsi, mencari prinsip-prinsip pemecahan masalah dan mengkombinasikan menjadi beberapa konsep (consep t varian). Solusi terbaik dipilih berdasarkan hasil analisis konsep varian tersebut Perancangan wujud (embodiment design) Perancangan wujud meliputi pengembangan perancangan dengan menggunakan kriteria teknik dan ekonomi. Hasil dari tahap ini berupa lay out yaitu penggambaran dengan jelas rangkaian dan bentuk elemen suatu produk,pemilihan bahan dan proses produksi Perancangan terperinci (detail design). Bentuk dimensi dan sifat permukaan semua komponen ditetapkan dalam tahap ini. Kemungkinan produk tersebut dapat dibuat secara ekonomis dan teknis diperiksa kembali, kemudian semua gambar dan dokumen produksi diselesaikan. 36
4 3.2 Perancangan Wujud Sistem Pengereman Perancangan Strukur Dudukan Rem Rangka yang digunakan dalam perancangan sistem pengereman adalah besi pipa. Rangka ini berfungsi sebagai dudukan sistem pengereman Perencanaan Rem yang Digunakan pada sistem pengereman Pada sistem pengereman ini,jenis rem yang digunakan adalah rem cakram. Rem jenis ini dipilih karena strukturnya yang sederhana dan mudah dalam perawatan Perencanaan Bantalan Pada perencanaan sistem,jenis bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding. Keuntungan dari bantalan gelinding ini adalah gesekanya sangat kecil dibandingkan dengan bantalan luncur, juga mampu menahan beban radial dan aksial.karena gesekanya sangat kecil maka kerugian energi yang terjadi juga relatif kecil. Jenis bantalan gelinding yang digunakan adalah bantalan bola. Bantalan bola di gunakan sebagai dudukan kerangka pada poros roda. 37
5 Perencanaan Poros Roda Poros roda yang digunakan merupakan poros yang mengunakan baja carbon dengan type SC 45 JIS G 5101 dimana bahan tersebut mampu menahan beban yang cukup besar dan dimensinyatelah disesuaikan dengan diameter bantalan dan lebar kendaraaan perencanaan pasak Pasak yang akan digunakan sebagai penyambung system rem dan poros roda menggunakan bahan SKD11 dengan dimensi yang sesuai dengan beban yang bekerja,dan bentuk yang sederhana sehingga dapatdibuat dengan proses pemesinan biasa. 3.3 Pengujian Sistem Pengereman dan Perawatan Tujuan Pengujian Pengujian yang dilakukan pada sistem pengereman ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pengereman dapat bekerja atau tidak. Apakah bisa bekerja sesuai fungsi yaitu untuk memperlambat laju kendaraan atau menghentikan laju kendaraan. Pengujian dilakukan dengan beban satu penumpang yaitu pengemudi. 38
6 Untuk melakukan pengujian pengereman terlebih dahulu perlu dilakukan proses pengujian akselerasi kendaraan agar dapat dipastikan bahwa kendaraan yang di uji dapat melaju sesuai kemampuan. Data 3.1 Tabel Kecepatan pengereman Kecepatan( km/jam) Gaya rem (N) 10 22, , , , ,883 Gaya (N) Kecepatan (m/s) Kecepatan( m/s) Gaya rem (N) Gambar 3.2 Grafik gaya terhadap kecepatan 39
7 3.3.2 Pengujian Akselerasi Pengujian akselerasi merupakan pengujian untuk mengetahui kecepatan kendaraan dengan jarak tertentu. Dalam pengujian ini diperlukan jalur dengan panjang tertentu sebagai lintasan pengujian dan stopwatch sebgai alat pengukur waktu dan metering untuk mengukur jarak pengereman dan panjang lintasan serta alat pengukur kecepatan. Gambar 3.3 stopwatch Sumber : 40
8 Gambar 3.4 alat pengukur jarak (metering) Sumber: Besarnya gaya gesek adalah ff = μμ NN Dimana : f = besarnya gaya gesek N μμ= koefesien gaya gesek antara dua permukaan N= Gaya normal N 41
9 Gbr Karakteristik gesekan yang tergantung pada bahan gesek Daerah tekanan yang diizinkan untuk bahan bahan yang bersangkutan diperlihatkan dalam Tabel 2.1. Sudut kontak α dapat diambil antara 50 sampai dengan 70. Tabel 3.2 Koefisien gesek dan tekanan rem (Ref.7) Bahan drum Bahan gesek Koefisien gesek µ Tekanan permukaan Pa (N/mm² ) Keterangan Besi cor 0,10-0,20 Kering 0,08-0,12 0,9 1,7 Dilumasi Besi cor, Perunggu 0,10-0,20 0,5-0,8 Kering - dilumasi Baja cor, kayu 0,10-0,35 0,2-0,3 Dilumasi Besi cor khusus Tenunan 0,35-0,60 0,07-0,7 kapas, asbes Cetakan (pasta) 0,30-0,60 0,03 1,8 Damar, asbes, setengah logam Paduan sinter 0,20-0,50 0,03-1,0 Logam Catatan : Jika kecepatan slip dan gaya tekan bertambah, maka µ berkurang 42
10 ff = μμμμμμ NN = mm. gg Dimana = m = masa dari kendaraan kg g = grafitasi m/s 2 NN = mm. gg NN = (mm 1 + mm 2 ). 9,8mm/ss 2 NN = ( ). 9,8 NN = 1391,6 nnnnnnnnnnnn Koefisien gesek antara ban dan jalan sesungguhnya tidak konstan (tetap) karena ban bukan benda frigid, tetapi dalam perhitungan dianggap tetap, untuk jalan datar koefisien gesek, μ = 0,2 Jadi besarnya gaya gesek ff = μμμμμμ ff = 0,2xx1391,6 ff = 278,32 newton 43
11 ωω = μμμμ +2kk DD Dimana : ωω = koefesien tahanan gerak µ =koefesien gesek D = Diameter roda ban cm d = diameterbantalan roda cm koefesien gesek µ =0,2 pada jalan, untuk bantalan luncur :0,01 untuk bantalan peluru dan rol 0,015 untuk bantalan rol fleksibel(pada bantalan gesek rol µ dianggap sebagai koefesien gesek ). Koefesien gesek rol k diansumsikan sebesar 0,05 cm. Maka : ωω = μμμμ +2kk DD ωω = 0,2xx3+2xx0,05 30 ωω = 0,7 30 ωω = 0,023 44
12 Untuk mengetahui kecepatan dan percepatan kendaraan menggunakan rumus sebagai berikut : VV = ss tt dan aa = vv tt...(16) Selanjutnya terlebih dahulu menentukan data-data sebagai berikut : S = 100 m Dari hasil pengujian didapat data-datasebagai berikut : Data 3.5 Tabel Data Hasil Pengujian akselerasi pada jarak 100 m V No (km/jam) Pengujian I Pengujian II Pengujian III t S pengereman t S pengereman t S pengereman (detik) (m) (detik) (m) (detik) (m) ,12 1,80 32,03 1,75 32,31 1, ,62 3,65 21,07 3,70 20,88 3, ,77 6,85 17,16 6,90 17,25 6, ,85 9,00 12,42 9,10 12,62 9, ,05 11,50 10,65 11,60 10,55 11,65 45
13 Data 3.6 Tabel Data Hasil Pengujian rata-rata akselerasi pada jarak 100 m. No pengujian V(km/jam) t (detik) rata-rata S pengereman ratarata(m) ,153 1, ,523 3, ,393 6, ,63 9, ,75 11,83 Sehingga dengan rumus VV = ss tt dan aa = vv tt Dimana Vo = 0 m/s dan S =100 m akan didapat data analisa sebagai berikut : SS = vv tt Dimana : S = jarak tempuh kendaraan ( m ) t = waktu pengereman ( t ) a = perlambatan ( m/s 2 ) 46
14 1.) SS = vv tt 10 kkkk = 2,778mm /ss jjjjjj ss = 2,778 32,153 S = 0, m akselerasi pada kecepatan 10 km/jam AA = (2 ss) tt 2 Dimana : A = akselerasi ( m/s 2 ) S = jarak tempuh yang diukur (m) t= catatan waktu dalam jarak tertentu yang diukur (s) AA = (2 0, ) 32,153 A =0, m/s 2 2.) SS = vv tt 20 kkkk jjjjjj = 5,556 mm/ss 47
15 ss = 5,556 21,523 ss = 0,258 m/s 2 Akselerasi pada kecepatan 20 km/jam AA = (2 ss) tt 2 Dimana : A = akselerasi ( m/s 2 ) S = jarak tempuh yang diukur (m) t= catatan waktu dalam jarak tertentu yang diukur (s) AA = (2 0,258 ) 21,523 A =0,02397 m/s 2 3.) SS = vv tt 30 kkkk jjjjjj = 8,334 mm/ss ss = 8,334 17,393 ss = 0,479 m/s 2 48
16 Akselerasi pada kecepatan 30 km/jam AA = (2 ss) tt 2 Dimana : A = akselerasi ( m/s 2 ) S = jarak tempuh yang diukur (m) t= catatan waktu dalam jarak tertentu yang diukur (s) AA = (2 0,479) 17,393 A =0,055 m/s 2 4.) SS = vv tt 40 kkkk jjjjjj = 11,112 mm/ss ss = 11,112 12,63 ss = 0,8797 m/s 2 Akselerasi pada kecepatan 40 km/jam AA = (2 ss) tt 2 49
17 Dimana : A = akselerasi ( m/s 2 ) S = jarak tempuh yang diukur (m) t= catatan waktu dalam jarak tertentu yang diukur (s) AA = (2 0,8797 ) 12,63 A =0,1393 m/s 2 5.) SS = vv tt 50 kkkk jjjjjj = 13,8889 mm/ss ss = 13, ,75 ss = 1,291 m/s 2 Akselerasi pada kecepatan 40 km/jam AA = (2 ss) tt 2 Dimana : A = akselerasi ( m/s 2 ) 50
18 S = jarak tempuh yang diukur (m) t= catatan waktu dalam jarak tertentu yang diukur (s) AA = (2 1,291 ) 10,75 A =0,2403 m/s 2 Tabel 3.7 Pengujian Akselerasi Pengujian t(detik) A(m/s 2 ) Ke ,153 0, ,523 0, ,393 0, ,63 0, ,75 0,2403 =18,8898 =0,0927 Dari perhitungan tersebut dapat diketahui akselerasi dalam menempuh jarak 100 m dengan kecepatan awal nol (0 m/s) adalah sebesar: Sedangkan percepatan rata-rata adalah sebagai berikut : 51
19 A rata-rata = a / 5 =0,0927 m/s 2 t (detik) A(m/s 2) 0, , ,055 A(m/s2) t(detik) =18, ,139 3 Gambar 3.8 Grafik pengujian akselerasi Pengujian Deselerasi Pengujian deselerasi merupakan pengujian untuk mengetahui jarak pengereman dengan kecepatan tertentu. pada pengujian deselerasi mengunakan beban satu penumpang yaitu pengemudi. Perlengkapan yang diperlukan dalam pengujian deselerasi adalah lintasn pengujian, stopwatch sebagai pengukur waktu,dan ditambahkan sebuah sepeda motor untuk mengetahui kecepatan awal dimana pengereman dimulai dengan menggunakan rumus Vt = Vo + a. t dan S = Vo.t + 1 / 2.a. t 2 untuk mengetahui percepatan dan jarak henti. Selanjutnya data awal yang diberikan adalah : 52
20 Vo = 40 km/jam = 11,111 m/s Vt = 0 km /jam Dari hasil pengujian didapat data-data sebagai berikut : Tabel 3.9 data hasil pengujian deselerasi Pengujian ke- t(detik) 1 1,56 2 1,62 3 1,48 4 1,61 5 1,57 Sehingga dengan rumus Vt =Vo + a. t dan S = Vo. t + 1 / 2. a. t 2 Dimana Vt = 0 m/sdan Vo =11,111 m/s akan didapat dta analisa sebagai berikut : Vt = Vo+a.t Dimana : Vt = kecepatan rata-rata ( m/ s) Vo = kecepatan Awal ( m/s) a = percepatan (m/s 2 ) 53
21 1.) Vt = Vo + a.t 0 = 11,111 + a. 1,56 -a.1,56 = 11,111 -a = 11,111/1,56 -a = 7,12244 a = -7,12244 S = Vo.t + ½.a.t 2 S = 11,111.1,56 + ½.-7, ,56 2 S = 8,66658 m 2.) Vt = Vo + a.t 0 = 11,111 + a.1,62 -a.1,62 = 11,111 -a = 11,111/1,62 -a = 6,85864 a = 6,85864 S = Vo.t + ½.a.t 2 S = 11,111.1,62 + ½.-7, ,62 2 S = 8,99991 m 54
22 3.) Vt = Vo + a.t 0= 11,111 + a.1,48 -a.1,48= 11,111 -a= 11,111/1,48 -a = 7,50743 a = -7,50743 S = Vo.t + ½.a.t 2 S = 11,111.1,48 + ½.-7, ,48 2 S = 8,22214 m 4.) Vt = Vo + a.t 0 = 11,111 + a.1,61 -a.1,61 = 11,111 -a= 11,111/1,61 -a = 6,90124 a = -6,90124 S = Vo.t + ½.a.t 2 S = 11,111.1,61 + ½.-7, ,61 2 S = 8,94436 m 55
23 5.) Vt = Vo + a.t 0 = 11,111 + a.1,57 -a.1,57= 11,111 -a= 11,111/1,57 -a = 7,07707 a = -7,07707 S = Vo.t + ½.a.t 2 S = 11,111.1,57 + ½.-7, ,57 2 S = 8,72214 m Tabel 3.10 Data Analisa Pengujian Deselerasi Pengujian ke- t(detik) a(m/s) S (m) 1 1,56-7, , ,62-6, , ,48-7, , ,61-6, , ,57-7, ,72214 t = 7,84 a = -35,46682 S =43,
24 Dari perhitungan tersebut dapat diketahuai jarak pengereman rata-ratadan perlambatan rata-rata yang diperlukan untuk pengereman dengan kecepatan awal 11,111 m/s atau kecepatan awal 40km/jam adalah : S rata-rata = S / 5 = 43,55513/ 5 = 8,71 m a rata-rata = a / 5 = -35,46682 / 5 = -7, m/s 2 (perlambatan) t rata-rata = t / 5 = 7,84 / 5 = 1,568detik Pengujian Deselerasi t(detik) a(m/s) S (m) Gambar 3.11 Grafik pengujian deselerasi. 57
25 3.3.4 Teori perawatan Perawatan adalah suatu usaha untuk memperpanjang umur serta mempertahankan kondisi suatu alat dalam keadaan siap beroperasi dengan baik disamping itu merupakan usaha untuk memperkecil biaya dalam hal pemeliharaan suatu alat tersebut. Perawatan yang dilakukan pada suatu alat adalah perawatan yang mengupayakan pencegahan kerusakan atau preventif. Alasan dari perawatan jenis ini adalah : 1. Biaya yang dibutuhkan lebih kecil dibanding daripada harus menggantinya saat terjadi keresakan. 2. Mengurangi waktu yang terbuang akibat penggantian komponen apabila terjadi kerusakan. 3. Suatu alat akan menjadi lebih awet dan tidak akan terganggu operasionalnya bila tidak terjadi kerusakan Perawatan Rem Rem adalah suatu alat keamanan pada kendaraan yang harus dijaga dalam keadaan terbaik agar selalu siap untuk dioperasikan setiap saat diperlukan. hal-hal yang perlu dilakukan perawatan rem adalah sebagai berikut : 1. Periksa sistem rem dari kebocoran minyak rem 2. Periksa keretakan atau kebocoran pada selang rem 3. Periksa fungsi tuas rem atau pedal rem 58
26 4. Periksa keausan atau kerusakan pada pad set dan piringan rem 5. Periksa ketinggian permukaan minyak rem 6. Bersihkan kotoran atau minyak yang melekat pada piringan atau pad set Gambar 3.12 pemeriksaan keausan atau kerusakan piringan rem dan pad Gambar 3.13 Pemeriksaan kebocoran pada selang rem 59
27 Gmbar Pemeriksaan Tinggi minyak rem Tujuan Pengujian Tujuan Pengujian ini adalah untuk mengetahui keefektifan rem cakram pada kendaraan All Therrain Vehicles (ATV). sehingga aplikasi rem cakram pada kendaraan All Therrain Vehicles (ATV) dapat menunjang keselamatan dan kenyamanan bagi para pengguna kendaraan tersebut. 60
BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :
BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN 3.1 Metode Perancangan Metode yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode sistematis. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah : 1. Penjabaran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Rem adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat memperlambat atau
BAB II DASAR TEORI 2.1 Rem 2.1.1Pengertian dan Fungsi Rem Rem adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat memperlambat atau menghentikan gerak antara putaran pada suatu mesin dengan cara mengubah tenaga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Perancangan Rem Persamaan umum untuk sistem pengereman menurut Hukum Newton II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini : F = m. a Frem- F x = m.
Lebih terperinciAnalisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin
Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat Ahmad Arifin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok Jawa Barat INDONESIA
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL
16 BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL 3.1 Definisi Rem Rem adalah elemen mesin untuk memperlambat atau menghentikan putaran poros, dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman
Lebih terperinciFungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki. Fungsi rem selanjutnya?
Fungsi Utama Rem: Menghentikan putaran poros Mengatur Putaran Poros Mencegah Putaran yang tak dikehendaki Fungsi rem selanjutnya? Cara Kerja Rem Rem:: 1. Secara Mekanis : dengan gesekan 2. Secara Listrik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :
BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN KOMPONEN UTAMA ELEVATOR BARANG
IV PERHITUNGN KOMPONEN UTM ELEVTOR RNG 4.1 Perhitungan obot Pengimbang. obot pengimbang berfungsi meringkankan kerja mesin hoist pada saat mengangkat box. obot pengimbang yang akan kita buat disini adalah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.
BAB II DASAR TEORI 2.1 REM 2.1.1 Fungsi Rem Pada saat kendaraan mulai meluncur di jalanan, maka kelajuan akan tetap ada pada kendaraan itu walaupun mesin sudah dimatikan atau permindahan tenaga yang menggerakan
Lebih terperinciSISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II
SISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : YUNIAS AGIL ASKARI NIM. I 8111041 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat
BAB III PERANCANGAN 3.1 Rangkaian Rem Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat yang cukup sederhana. Rangkaian rem ini dibuat untuk mengetahui analisis tekanan hidrolik pada
Lebih terperinciBAB III TINJAUN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUN PUSTAKA 3.1 Perawatan (Maintenance) Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang rusak dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada
Lebih terperinciGesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com
Gesekan Hoga Saragih Gaya Gesekan Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bergesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Beberapa cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal
34 BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen
Lebih terperinciPERENCANAAN REM PITA PADA MOBIL DEREK DENGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM 2 TON
TUGAS AKHIR PERENCANAAN REM PITA PADA MOBIL DEREK DENGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM 2 TON Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Meraih Gelar Sarjana Teknik Mesin Jenjang Pendidikan Strata satu (S1) Disusun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad
Lebih terperinciKOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap
KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
Lebih terperinciANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012
ANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012 Qomaruddin 1, Taufiq Hidayat 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah
BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR 4.1 Sketsa rencana anak tangga dan sproket Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah horizontal adalah sebesar : A H x 1,732 A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) merupakan kegiatan yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun kendaraan yang aman, irit dan ramah lingkungan.
Lebih terperinciPERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciNAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda
NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda I. Pilihan ganda Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang menurutmu tepat. Setiap nomor yang benar menghasilkan poin 1. Berdoalah
Lebih terperinciPENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya
IV. PENDEKATAN RANCANGAN 4.1. Kriteria Perancangan Perancangan dynamometer tipe rem cakeram pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur torsi dari poros out-put suatu penggerak mula dimana besaran ini
Lebih terperinciELEMEN MESIN 2 REM ALI RIDHO ALATAS
ELEMEN MESIN REM ALI RIDHO ALATAS 43111511 JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA 01 ABSTRAK Rem digunakan untuk menghentikan dan mengatur gerakan. Karena itu, rem sangat diperlukan dalam teknik-kendaraan
Lebih terperinciGERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.
Lebih terperinci1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral
Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
Lebih terperinciTUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.
MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor
Lebih terperinciPR I PERGERAKAN RODA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT GESEKAN
Nama : Fatimah NIM : 20214039 Mata Kuliah :Metodelogi Penelitian PR I PERGERAKAN RODA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT GESEKAN Secara prinsip mobil terdiri dari tiga bagian utama. Yang pertama adalah mesin sebagai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN SMK... Mata Pelajaran : Motor otomotif Kelas/Semester : XI/2 Pertemuan Ke- : 1,2,3,4,5,6,7,8. Alokasi Waktu : 32 x 45 menit Standar Kompetensi : Perbaikan
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017
PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart saat ini sangat berkembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang otomotif.
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS
BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciANALISA KEAUSAN KAMPAS REM PADA DISC BRAKE DENGAN VARIASI KECEPATAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim 2
Analisa Keausan Kampas Rem (Ahmad Taufik, dkk) ANALISA KEAUSAN KAMPAS REM PADA DISC BRAKE DENGAN VARIASI KECEPATAN Ahmad Taufik 1*, Darmanto 2 dan Imam Syafa at 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
17 BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 3.1. Penjabaran Tugas (Classification Of Task) Langkah pertama untuk bisa memulai suatu proses perancangan adalah dengan menyusun daftar kehendak. Dafar kehendak
Lebih terperinciPREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume
PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - FISIKA BAB 1. GERAKLatihan Soal m. 50 m. 100 m. 150 m
SMP kelas 8 - FISIKA BAB 1. GERAKLatihan Soal 1.3 1. Di sebuah perempatan jalan, setelah melihat lampu hijau Burhan menginjak pedal gas mobilnya selama 5 detik. Sehingga mobil bergerak dengan kecepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua kini semakin gencar. Belum genap dua bulan setelah memproduksi merek terbaru, kini telah dikeluarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari hari,banyak aktivitas maupun kegiatan kita tertuang dalam fisika. Salah satu materi yang sering berkaitan adalah penerapan hukum newton, baik
Lebih terperinciDi unduh dari : Bukupaket.com
Tabel tersebut mendeskripsikan besarnya jarak dan waktu yang diperlukan sepeda untuk bergerak. Dengan menggunakan rumus kelajuan dan percepatan, hitunglah: a. kelajuan sepeda pada detik ke 2, b. kelajuan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum
Lebih terperinciMata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 JAKARTA Kelompok Bisnis dan Manajemen Jln. Prof. Jokosutono, SH. No.2A Kebayoran
Lebih terperinciGMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1
1. Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran benda adalah 2 meter percepatan sentripetal gerak benda tersebut adalah a. 32π 2 m/s 2 b. 42 π 2 m/s 2 c. 52π
Lebih terperincin p = putaran poros ( rpm ) ( Aaron, Deutschman, 1975.Hal 485 ) 3. METODOLOGI
n p = putaran poros ( rpm ) ( Aaron, Deutschman, 1975.Hal 485 ). METODOLOGI Pada bab ini akan dibahas secara detail mengenai perencanaan dan pembuatan alat,secara keseluruan proses pembuatan dan penyelesaian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai
BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,
Lebih terperinciGERAK LURUS. * Perpindahan dari x 1 ke x 2 = x 2 - x 1 = 7-2 = 5 ( positif ) * Perpindahan dari x 1 ke X 3 = x 3 - x 1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )
Gerak Lurus 21 GERAK LURUS Suatu benda melakukan gerak, bila benda tersebut kedudukannya (jaraknya) berubah setiap saat terhadap titik asalnya ( titik acuan ). Sebuah benda dikatakan bergerak lurus, jika
Lebih terperinciBAB III KONSEP RANCANGAN A. Konsep Perancangan Modifikasi Modifikasi sistem rem tromol belakang GL PRO 1995 menjadi rem cakram dengan teknologi Combi Brake berfungsi untuk memberikan keamanan pengendara
Lebih terperinciELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015
ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani 13320001 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015 Defenisi Rem REM merupakan salah satu elemen paling dalam kendaraan
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN
Lebih terperinciMakalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Makalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat
Lebih terperinciNAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda
NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda I. Pilihan ganda Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang menurutmu tepat. Setiap nomor yang benar menghasilkan poin 1. Berdoalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis
Lebih terperinciREKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
REKAYASA JALAN REL Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik pergerakan lokomotif Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan gaya tarik lokomotif dengan kelandaian
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN
ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ANA LANGGENG PURNOMO D200 08 0129 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU KLAS X
PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat
BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Umum Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat diperlukan,
Lebih terperinciIV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN
IV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN 4.1. Kriteria Perancangan Pada prinsipnya suatu proses perancangan terdiri dari beberapa tahap atau proses sehingga menghasilkan
Lebih terperinciGAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik
GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan
Lebih terperinciPilihlah jawaban yang paling benar!
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Besarnya momentum yang dimiliki oleh suatu benda dipengaruhi oleh... A. Bentuk benda B. Massa benda C. Luas penampang benda D. Tinggi benda E. Volume benda. Sebuah
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK LURUS 1
KINEMATIKA GERAK LURUS 1 Gerak Perhatikan kedudukan benda-benda di sekitarmu yang selalu berubah. Misalnya, teman-temanmu yang hilir mudik di halaman sekolah, mobil atau motor yang melaju di jalan raya,
Lebih terperinciBAB 4 JARAK PANDANG 4.1. Pengertian
BAB 4 JARAK PANDANG 4.1. Pengertian Jarak pandang adalah panjang bagian jalan di depan pengemudi yang dapat dilihat dengan jelas, diukur dari tempat kedudukan mata pengemudi. Kemampuan untuk dapat melihat
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas 0 Fisika UAS Doc. Name:K3AR0FIS0UAS Doc. Version: 205-0 2 halaman 0. Perhatikan tabel berikut! Diketahui usaha merupakan hasil perkalian gaya denga jarak, sedangkan momentum merupakan hasil
Lebih terperinciBAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III TEORI PERHITUNGAN 3.1 Data data umum Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinggi 4 meter 2. Kapasitas 4500 orang/jam
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN 4.1 WAKTU PENGEREMAN KENDARAAN Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan secara umum, waktu pengereman dari sistem konvensional dan Anti-Lock ( ABS ) dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciGERAK MELINGKAR. = S R radian
GERAK MELINGKAR. Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu lingkaran (disekeliling lingkaran ), maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak melingkar beraturan. Kecepatan pada
Lebih terperinciSet engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000
(Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2
Lebih terperinciBAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius
BAB III GERAK LURUS Pada bab ini kita akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB XI GAYA DAN GERAK
BAB XI GAYA DAN GERAK 1. Apa jenis-jenis gaya yang ada di alam? 2. Bagaimana cara menjumlahkan gaya yang segaris? 3. Faktor apakah yang mempengaruhi besarnya gaya gesekan? 4. Apakah yang dimaksud dengan
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah
BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih terperinciGERAK LURUS Kedudukan
GERAK LURUS Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu. Perubahan letak benda dilihat dengan membandingkan letak benda tersebut terhadap suatu titik yang diangggap
Lebih terperinciANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT. Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **)
ANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma **) Alumni
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Gambaran Umum Mesin pemarut adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu atau serta mempermudah pekerjaan manusia dalam hal pemarutan. Sumber tenaga utama mesin pemarut adalah
Lebih terperinciBAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA
BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum
Lebih terperinciLatihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini!
Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Gambarlah resultan gaya pada ketiga balok di atas! 2 Perhatikan gambar di bawah ini! a. Berapakah jarak yang ditempuh
Lebih terperinciBAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol
BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI Perawatan rem yang dilakukan Memeriksa Drum Tromol Memeriksa Ketebalan Kanvas Memeriksa Pegas Pengembali Memeriksa Penahan
Lebih terperinciULANGAN UMUM SEMESTER 1
ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif
Lebih terperinciPerancangan Kampas Rem Beralur dalam Usaha Meningkatkan Kinerja serta Umur dari Kampas Rem
Perancangan Kampas Rem Beralur dalam Usaha Meningkatkan Kinerja serta Umur dari Kampas Rem L u b i Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya Abstrak Kendaraan adalah merupakan salah satu media atau sarana
Lebih terperinciDINAMIKA GERAK. 2) Apakah yang menyebabkan benda yang sedang bergerak dapat menjadi diam?
DINAMIKA GERAK KEGIATAN TATAP MUKA A. Pendahuluan Mengapa buah nangka yang tergantung di pohon, bila sudah matang jatuh ke Bumi? Gerak apa yang dialami nangka yang jatuh itu? Ya benar, buah nangka yang
Lebih terperinciLATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.
USAHA DAN ENERGI Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. SOAL - SOAL : 1. Pada gambar, kita anggap bahwa benda ditarik sepanjang jalan oleh sebuah gaya 75
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan sistem transportasi dan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini dituntut
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 6.1
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 6.1 1. Seorang anak meluncur maju di jalan seperti pada gambar berikut tanpa mengayuh pedal sepedanya. Jenis gerak lurus berubah beraturan
Lebih terperinciGERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )
GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K2310001) APRIYAN ARDHITYA P (K2310011) KOMPETENSI INTI : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi, bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap
Lebih terperinciMODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)
MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN
Lebih terperinciRem merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital. keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak
EM em merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak sehingga berkurang kecepatannya atau berhenti. Pemakaian
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL GERAK PADA BENDA. Jeni s soal. Soal. PG 1 B Jawaban benar skor 1. ikan. Bumi mengelilingi matahari dengan
KISI-KISI SOAL GERAK PADA BENDA No Indicator kompetensi Indicator pembelajara n Indikator soal Soal Jeni s soal No soal Kunci Rubrik 1. Mendeskrips Mendeskripsi Menentu Bumi mengelilingi matahari PG 1
Lebih terperinciBAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA
BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek Satuan Pendidikan E. Penerapan
Lebih terperinciSOAL DINAMIKA ROTASI
SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,
Lebih terperinciKISI KISI UJI COBA SOAL
KISI KISI UJI COBA SOAL Materi Indikator Soal Alat Evaluasi (soal) Gerak Lurus Disajikan 1. Perhatikan gambar dibawah ini! dengan gambar diagram S R O P Q T Kecepatan cartesius, Siswa dan -6-5 -4-3 -2-1
Lebih terperinciPERSIAPAN UN FISIKA 2015 SMA NO SOAL JAWABAN 01 Perhatikan gambar berikut!
NO SOAL JAWABAN 01 Perhatikan gambar berikut! Jono menempuh lintasan ABC dan Jinni menempuh lintasan BDC. Jarak dan perpindahan Jono dan Jinni adalah. A. Jono; 12 m dan 4 m, Jinni; 16 m dan 4 m B. Jono;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mempengaruhi pembangunan pada suatu negara dan tidak lepas dari alat transportasi. Karena itu, transportasi
Lebih terperinciKumpulan Soal UN Materi Hukum Newton
Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton 1. Soal UN 2011/2012 Paket D21 Agar gaya normal yang bekerja pada balok sebesar 20 N, maka besar dan arah gaya luar yang bekerja pada balok adalah... A. 50 N ke bawah
Lebih terperinci4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...
Kelas X 1. Tiga buah vektor yakni V1, V2, dan V3 seperti gambar di samping ini. Jika dua kotak mewakili satu satuan vektor, maka resultan dari tiga vektor di atas adalah. 2. Dua buah vektor A dan, B masing-masing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya
Lebih terperinci