PETUNJUK PRAKTIS MENULIS MODUL

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

BAB 2 PERENCANAAN PENELITIAN PENDIDIKAN

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Fisika. Oleh ELVIRA ISKANDAR NIM.

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 3. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

dkk, 2006, hlm. 64 Wendi Widya R. D., Indonesia 5 SD/MI, Buku Bahasa (5 35 menit) Dengarkan terdapat Ular n Daung cerita rakyat cerita yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

MODUL MATEMATIKA. Turunan UNIVERSITAS NEGERI MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6. TEKNIK DAN CARA MEMBUAT ALAT EVALUASI UNTUK TEST OBYEKTIF

PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I PADA MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh naskah final LKS dengan hasil

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan pun cenderung mengukur aspek kognitif saja.

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

TINJAUAN MATA KULIAH...

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Kata Pengantar. Tondano, Februari 2008 PENULIS

Merencanakan kegiatan dengan metode Lima Jari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB V PEMBAHASAN, KESIMPULAN, DAN REKOMENDASI. Bab ini terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama diuraikan pembahasan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model peraihan konsep disebut juga model perolehan konsep atau model

ANGKET MOTIVASI SISWA TERHADAP PELAJARAN

BAB IV PENERAPAN TEORI INSIGHT IN LEARNING PRESPEKTIF WOLFGANG KOHLER DALAM PEMBELAJARAN FIQIH

Bambang Supriyanto 36

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. KOMPETENSI DASAR 5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Siswa SMP PADAMU NEGERI

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran, seorang guru harus memiliki sarana prasarana

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

PENDAHULUAN. sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud. dari faktor-faktor itu, guru dan siswa merupakan faktor terpenting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KUESIONER UNTUK SISWA. PETUNJUK UMUM: 1) Jawaban kamu pada kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar.

BAHAN AJAR MODUL. Irnin Agustina D.A., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai perkembangan aspek/dimensi kebutuhan masyarakat sekitar. Dengan

Pada soal ini diperbolehkan menjawab lebih dari 1 (satu) jawaban.

dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kurang mendukung

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Biografi. Jadwal Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING YANG VALID PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

Silabus. Bahasa Indonesia 4 SD/MI 19. Kompetensi Dasar. Pengumuman Mendengarkan pengumuman. Pembelajaran. Materi Pokok/ Mampu mengembangkan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 (Dua/ 2 (dua) : Kegiatan Sehari-hari

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

Konsep Dasar Pengajaran Remedial untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta Didik dalam Mempelajari Statistika

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

Intel Teach Program Assessing Projects

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Guided Discovery (Penemuan Terbimbing) 1. Pengertian Pembelajaran Guided Discovery

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang paling utama, terutama di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

PENGELOLAAN KELAS PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Siswa SD PADAMU NEGERI

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

BEBERAPA UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TES PEMBELAJARAN BAHASA BENTUK URAIAN

II. KAJIAN PUSTAKA. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c)

Transkripsi:

PETUNJUK PRAKTIS MENULIS MODUL Oleh : Badru Zaman, M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia Hal-hal Umum Modul adalah salah satu bentuk bahan belajar mandiri yang biasa digunakan dalam pendidikan jarak jauh atau untuk belajar mandiri. Modul adalah satuan bahan pelajaran terkecil yang dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipelajari peserta didik secara mandiri. Modul ini cara penyajiannya sederhana sehingga diharapkan dapat dipelajari sendiri oleh peserta didik dengan bantuan terbatas dari orang lain. Komponen modul biasanya terdiri atas: - Petunjuk untuk Guru/Tutor. - Kegiatan Belajar. - Tes Akhir Modul. - Kunci Tes. Pembelajaran Melalui Modul Mengajar peserta didik melalui bahan belajar mandiri atau dalam hal ini modul sudah tentu berbeda dengan cara-cara mengajar yang biasa kita laksanakan. lni bukan seperti ceramah umum dimana peserta didik ada di hadapan Anda, dapat bertanya untuk lebih menjelaskan materi yang disampaikan. Bukan pula seperti pengajaran di kelas dimana Anda dapat melihat perkembangan peserta didik dalam belajarnya. Dalam hal ini Anda tidak ada di sekitar peserta didik untuk dapat memberikan nasehat mengenai apa yang harus dilakukan peserta didik dalam belajarnya. Peserta didik belajarnya mandiri, bahkan mungkin sendiri tidak ada teman belajarnya. Karena itu dalam mengajar melalui bahan belajar mandiri/modul : -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Segala sesuatu yang Anda ingin katakan kepada peserta didik tentang materi pelajaran yang ada dalam benak Anda. Tuangkanlah dalam tulisan Anda. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bahan belajar mandiri atau dalam hal ini modul berbeda dengan catatan perkuliahan, artikel dalam jurnal, paper, atau buku teks. Catatan perkuliahan, artikel jurnal, paper atau buku teks biasanya ditulis bagi peserta didik yang senantiasa dekat dengan gurunya. Malahan tidak jarang tulisan-tulisan semacam itu hanya dijadikan penunjang terhadap pelaksanaan pengajaran di kelas.

Yang penting harus menjadi perhatian Anda dalam menulis modul ialah peserta didik. Janganlah Anda bayangkan bahwa peserta didiknya adalah bagian dari peserta perkuliahan, atau pembaca buku teks dimana peserta didik bisa bertanya kepada gurunya dimana saja. Anggaplah bahwa Anda sedang memberikan tutorial perorangan dimana Anda berhadapan langsung dengan seorang peserta didik salama satu atau dua jam. Segala sesuatu yang ingin Anda katakan selama tutorial itulah yang sebaiknya Anda tuliskan dalam modul Anda. Dengan demikian maka modul Anda akan berisi antara lain: Memberi petunjuk tentang apa yang harus dilakukan peserta didik dalam mempelajari modul Mengulang materi pelajaran lalu sebagai pemantapan, terutama yang berkaitan dengan materi yang akan diberikan; Memberikan nasehat bagaimana cara belajar dengan memanfaatkan waktu yang bersedia dengan sebaik-baiknya; Menjelaskan tentang tujuan dan materi pelajaran yang akan dipelajari peserta didik; Menjelaskan tentang materi baru yang disajikan bagi peserta dldik; Membantu psesrta didik dalam memecahkan masalah yang ditemui dalam memahami materi yang disajikan; Mendorong peserta didik agar senantiasa aktif dalam belajar; Memberikan contoh, latihan dan kegiatan yang mendukung materi; Memberikan tunas dan umpan balik yang dapat mengukur keberhasilan penguasaan materi; dan Memberikan kesimpulan dan mungkin juga gambaran modul yang akan dipelajari berikutnya. Jumlah Materi Modul Mungkin juga bisa dikatakan, berapa sedikitnya tulisan dalam menulis suatu modul? Beberapa penulis modul kadang-kadang kaget karena peserta didiknya dalam mempelajari modul memakan waktu yang cukup banyak. Hal ini karena penulis tidak memperhitungkan jumlah materi yang disajikan dengan waktu yang tersedia. Menurut pendapat Jacky Collins atau John le Carre bahwa orang dapat membaca dua sampai tiga ratus kata per menit untuk bacaan hiburan. Menurut penelitian, bahwa orang yang mempelajari bahan belajar mandiri daya bacanya cukup pelan. Hal ini karena peserta didik harus menyisihkan waktu untuk mencatat, atau untuk menjawab pertanyaan. Bahkan mungkin juga peserta didik harus menghubungkan materi pelajaran yang ada dalam teks dengan keadaan lingkungan atau pengalaman serta budaya peserta didik. Karena itu mungkin saja peserta didik harus mempelajari materi tertentu beberapa kali.

Sekedar gambaran kasar, Anda bisa memperkirakan peserta didik dalam membaca modul sekitar: ---------------------------- 50-100 kata per menit ---------------------------- Jadi untuk satu jam dalam mempelajari modul disarankan jumlah kata-kata yaitu 60 X 60 atau 100 X 60 = 3000 sampai 6000 kata. Namun demikian hal itu juga tergantung kepada materi yang disajikan. Kalau materinya naratif seperti tulisan ini, peserta didik mungkin dapat mempelajarinya sampai 100 kata per menit. Tapi kalau materinya baru dan lebih komplek maka kemampuan mempelajarinya akan lebih rendah. Strategi dalam Menulis Modul Sebuah modul yang baik tidak hanya terdiri dari halaman-halaman tercetak. - Lebih jauh dari itu, sebuah modul yang baik terdiri dari berbagai alat dan cara yang dapat membantu proses belajar. Sebuah modul yang baik akan meliputi hal-hal berikut ini : - tujuan-tujuan, - pertanyaan tentang apa yang dapat dikerjakan peserta didik (SAQ = Self Asessement Questions) - jawaban terhadap SAQ, - teks, - pendahuluan, - pengulangan dan kesimpulan, - informasi visual, mungkin berupa diagram, grafik, chart, tabel, gambar, bahkan mungkin kartoon. - tugas-tugas. Hal yang lain, termasuk pula: - penjelasan tentang pengetahuan dan keterampilan yang mendahului, yang harus dikuasai oleh peserta didik, - format modul, dan - tanda-tanda penunjuk dalam modul Dari daftar di atas, ada 4 kegiatan pokok dalam strategi penulisan modul, yaitu : - menulis teks - merancang SAQ - menyusun jawaban SAQ, dan - menulis berbagai tujuan Strategi penulisan yang umum untuk menulis modul yaitu : 1. merumuskan beberapa tujuan 2. mengambil salah satu tujuan

3. merancang sebuah SAQ yang berhubungan dengan tujuan itu 4. menyusun jawaban untuk SAQ 5. menulis teks yang berkenaan dengan tujuan itu. 6. mengambil salah satu tujuan yang lain, dan seterusnya. Pendekatan Penyusunan Isi Modul Anda selaku penulis bahan pendidikan sudah tentu harus mengenal betul pokok bahasan dan isinya. Masalah Anda sekarang ini ialah bagaimana membentuknya. Sudah tentu topik bahasan lah yang harus menjadi pegangan dasar Anda dalam membentuknya. Ada beberapa cara lain dalam membentuk isi : Pendekatan yang logik Dalam menulis bahan belajar jarak jauh, Anda dapat menggunakan metoda deduktif atau metoda induktif. Bila Anda menggunakan metoda deduktif maka Anda menulis bahan belajar itu dari yang umum ke khusus, atau dari keseluruhan ke bagian-bagian. Dapat juga Anda menulis dari hal-hal yang abstrak ke yang konkrit. Pelajaran Sejarah biasanya menggunakan metoda ini. Untuk peserta didik, pendekatan induktif mungkin lebih mudah untuk dimengerti. Dengan menggunakan pengalaman-pengalaman mereka yang nyata, Anda dapat menulis mengenai hal-hal yang lebih khusus dengan contoh-contoh yang nyata. Karena itu Anda dapat menulis tentang hal-hal yang sudah dikenal peserta didik, baru kemudian diperkenalkan prinsip-prinsip baru yang akan Anda perkenalkan. Dapat pula Anda mengadakan pengamatan dulu, baru kemudian Anda menyimpulkan. Pendekatan seperti ini dapat digunakan dalam mata pelajaran IPA. Pendekatan masalah Bila Anda menggunakan pendekatan ini, maka Anda akan memulai dengan permasalahan yang nyata. Kemudian Anda membantu peserta didik dalam menganalisa dan kemudian mengdiagnosa masalah tersebut. Anda dapat memberi penekanan kepada peserta didik bagaimana mengatasi permasalahan itu. Biasanya cara ini sering digunakan dalam mata pelajaran Matematika dan IPA. Pendekatan Keadaan yang Berhubungan Ini adalah pendekataan langkah demi langkah untuk mengatasi kegiatan tertentu dalam keterarnpilan tertentu pula. Hal ini dilaksanakan dengan cara keseluruhan kegiatan dibagi menjadi beberapa sub kegiatan. Kemudian masing-masingnya diberi uraian yang jelas.

Pengaturan Muatan Konsep Selaku pendidik, anda pasti telah berpengalaman bahwa bila Anda mengajar terlalu banyak informasi maka peserta didik tidak akan dapat belajar dengan baik. Karena itu mengatur muatan konsep adalah suatu cara untuk mengajak peserta didik dalam belajar. Ada beberapa cara dalam mengatur muatan konsep Kepadatan informasi - Anda telah mengetahui bahwa pendidikan jarak jauh adalah percakapan didaktik dengan peserta didik. Percakapan yang menuntut pemahaman yang cepat. Dalam hal ini mungkin saja Anda menulis dari hal yang telah diketahui ke hal yang belum diketahui oleh peserta didik. - Disarankan bahwa 80% dari tulisan Anda itu materinya telah diketahui peserta didik, dan hanya 20% saja yang belum diketahui. Karena itu dalam memperkenalkan konsep baru dan kata-kata baru, Anda harus hati-hati. Jelaskan konsep dan kata-kata baru itu sejelas mungkin, apalagi bagi yang berhubungan dengan teknik. - Anda juga harus memberikan daftar kata-kata sukar di akhir unit dari tulisan Anda. - Anda juga diharapkan dapat menyajikan konsep-konsep secara konkrit dengan contoh-contoh yang jelas. - Adalah sangat penting untuk membedakan di antara apa yang harus dipelajari dan apa yang baik dipelajari oleh peserta didik. - Hindari membicarakan hal-hal yang ngawur dan tak teratur. Anda harus senantiasa ingat bahwa untuk membuat teks yang cocok yaitu dengan memberikan contoh-contoh dan pengalaman peserta didik. Stimulasi tambahan - Percakapan didaktik berarti interaksi diantara peserta didik dan Anda selaku penulis, dan di antara peserta didik dengan teks. Karena itu Anda harus membuat tulisan Anda dapat memberikan rangsangan dengan menambahkan pertanyaan-pertanyaan dan kegiatan-kegiatan yang dapat dipikirkan dan dikerjakan peserta didik. Kiat Dalam Menulis Modul Gunakan cara percakapan Bicaralah dengan peserta didik Anda melalui tulisan Anda. Bersahabatlah dan besarkan hatinya. Ajaklah berdialog. Tanyalah mereka dengan beberapa pertanyaan yang perlu. Berikan kritikan dan beri tahu adanya bahan belajar

penunjang yang disediakan, bila memang ada. Gunakan pendekatan pribadi. Panggillah peserta didik dengan "kamu atau anda" dan diri Anda dengan panggilan "saya". Coba kembangkan hubungan pribadi di antara Anda dan peserta didik. Dengan demikian itu Anda telah menjalin komunikasi dua arah dengan peserta didik, yang memang sangat diperlukan dalam pendidikan jarak jauh. Padukan cara yang Anda gunakan dengan pelajarannya Cara yang Anda pilih harus cocok dengan pelajarannya. Sebuah unit tentang filsafat pendidikan akan ditulis berbeda caranya dengan dengan unit dalam hal pembukuan. Pendekatan yang berbeda itu perlu. Untuk pembukuan mungkin akan ditempuh cara langkah demi langkah. Sedangkan dalam menulis filsafat pendidikan Anda memerlukan cara dengan melibatkan pembaca dalam proses berfikir dan merefleksikannya. Penggunaan Bahasa yang Tepat dalam Penulisan Modul Bahasa yang Anda gunakan harus jelas bagi peserta didik dan cocok dengan kemampuan membaca mereka. Apa yang Anda tulis harus ditulis sesederhana mungkin. Bagi mereka yang sudah lama meninggalkan sekolah memerlukan bahasa yang lebih sederhana dibanding bagi yang masih sekolah. Hal ini sangat berpengaruh dalam tulisan Anda. Bahasa yang Anda gunakan seyogyanya jelas dan mudah dimengerti. Coba Anda pertimbangkan hal-hal berikut ini : - paragraf hanya memuat satu pokok ide atau mungkin dua ide yang berhubungan, - kalimatnya harus pendek-pendek, jangan lebih dari 20 kata per kalimat, - lebih baik menggunakan induk kalimat bila peserta lebih mudah memahaminya daripada menggunakan anak kalimat - hindari penggunaan beberapa anak kalimat dalam satu kalimat, - hindari penggunaan beberapa negatif dalam satu kalimat, - hindari penggunaan kata kerja pasif. Gunakan kata-kata kerja aktif dan kata kerja langsung, - hindari terlalu banyak menggunakan kata ganti, - gunakan kata-kata yang sudah dikenal sebanyak mungkin, - gunakan kata-kata yang konkrit, - jelaskan bila ada istilah-istilah teknik, - pastikan bahwa Anda menggunakan kata-kata dengan benar, - hubungkan apa yang Anda tulis dengan kemampuan membaca peserta didik.

Perlunya Belajar Aktif Kebanyakan buku teks dan buku pelajaran lainnya tidak menyajikan cara belajar aktif. Mereka hanya menggunakan pembelajaran searah. Peserta didik hanya membaca tulisan dari penulis, tetapi tidak ada cara untuk menanggapi bahan yang ditulisnya. Dalam bahan belajar mandiri seperti modul biasanya terdiri dari proses dua arah. Dalam modul tersebut terjadi interaksi antara penulis dan peserta didik. Peserta didik terlibat aktif dalam proses belajar itu. Alasan perlunya belajar aktif adalah: - Pertama, karena peserta didik tidak dapat dipaksa belajar bila mereka tidak dalam keadaan siap belajar. Penulis harus berusaha agar membuat pelajarannya lebih menarik. Peserta didik harus didorong dan dimotivasi. Karena itu penulis bertugas menulis teksnya menarik dan hidup. - Kedua, bahwa modul disusun dalam satuan-satuan yang kecil. Karena itu pertanyaan, kegiatan dan latihan yang ada dalam modul harus ditempatkan dalam satuan bahasan yang kecil tersebut. - Ketiga, penulis modul tidak akan pernah tahu apakah peserta didiknya sudah menguasai materi yang dipelajarinya atau belum. Karena itu latihan, dan tugas-tugas adalah komponen pokok yang harus mendapat perhatian. Pengembangan Format Modul SMP Terbuka Modul SMP Terbuka terdiri dari empat komponen, yaitu Petunjuk untuk Guru, Kegiatan Siswa, Tes Akhir Modul, dan Kunci Tes. - Petunjuk untuk Guru, yang berisi petunjuk bagi guru tentang apa yang perlu dilakukan guru untuk membantu peserta didik. Hal itu terdiri dari tujuan, materi pokok, alat penilaian dan cara penilaiannya dijelaskan kepada guru/tutor. - Kegiatan Siswa, yang berisi petunjuk belajar, tujuan, materi pokok, uraian materi, latihan dan tugas-tugas yang harus dikerjakan peserta didik. Setiap tugas diberi juga kuncinya sehingga peserta didik dapat mengetahui apakah tugas-tugasnya telah dikerjakan dengan betul. Di akhir setiap kegiatan kadang-kadang ada juga ditambahkan adanya kesimpulan dan daftar katakata sukar. - Tes Akhir Modul yang berisikan soal-soal tes untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang harus dicapai melalui modul telah dicapai oleh peserta didik. - Kunci Tes yang berisikan jawaban atas tes akhir modul - Masih banyak yang harus diuraikan mengenai format modul, termasuk di dalamnya mengenai illustrasi, baik dalam bentuk gambar maupun huruf. Untuk itu akan diuraikan tersendiri.

MAKALAH PETUNJUK PRAKTIS MENULIS MODUL Oleh : Badru Zaman, M.Pd PROGRAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA